Anda di halaman 1dari 129

GEOLOGI DAN

GEOWISATA
CILETUH-
PALABUHANRATU
UNESCO GLOBAL
GEOPARK

Ujunggenteng. Foto oleh: Ronald Agusta


Ir. Oman Abdurahman, M.T
Penyelidik Bumi Madya di Museum Geologi
omanarah@gmail.com

Disampaikan pada acara Pelatihan Pemandu Wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu UGG,


Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan KEMENPAR, Palabuhanratu, 25-27 Agustus 2020.
Tampilan Ciletuh-Palabuhanratu UGGp di Website UNESCO
(http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-
geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/ciletuh-palabuhanratu/ )
1. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp)
2. Geologi Wilayah Ciletuh dan sekitarnya
3. Narasi dan Ilustrasi Geologi untuk Geowisata-Wisata
Geopark
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
5. Geowisata-Wisata Geopark di Ciletuh-Palabuhanratu
UGGp
1. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp)
2. Geologi Wilayah Ciletuh dan sekitarnya
3. Narasi dan Ilustrasi Geologi untuk Geowisata-Wisata Geopark
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
5. Geowisata-Wisata Geopark di Ciletuh-Palabuhanratu UGGp
UNESCO Global Geopark (UGGp)
Geopark Gelobal UNESCO atau UGGp adalah wilayah kesatuan geografis yang
menyatu yang di dalamnya terdapat situs geologi dan bentang alamnya yang
bertaraf internasional dan dikelola secara holistik untuk tujuan perlindungan,
pendidikan, dan pengembangan kawasan secara berkelanjutan (UNESCO,
2015)-->Lihat pula Perpres No 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi.

• Jika situs geologi dan bentang alamnya bertaraf nasional,


maka status yang mungkin diperoleh hanya geopark nasional.
• Geopark tidak hanya geologi, tidak hanya flora-funa, tidak
hanya budaya, dan tidak hanya pariwisata, melainkan
kesemuanya dalam satu kesatuan (holistik).
• GEO = Mother Earth (filosofis wadah dan isi).
HAKEKAT GEOPARK (1)
1. Mempunyai warisan geologi
2. Mempunyai warisan alam/biologi (flora-fauna)
3. Mempunyai warisan budaya
4. Mempunyai warisan nirbenda

Karena Geopark menceritakan Bumi, maka harus diupayakan


hubungkait dari warisan geologi tersebut dengan warisan non-geologi
(semakin kuat=kisah Bumi menjadi semakin menarik) --> Bahan
pemanduan wisata geopark (oa)

Sumber: Hanang Samodra, 2020


Sumberdaya
WARISAN BUMI Hubungan warisan geologi vs
warisan non-geologi digunakan
untuk memahami dan
Warisan menumbuhkan kepedulian kita
Geologi (khususnya masyarakat
setempat) terhadap:
• pemanfaatan sumberdaya
Bumi secara lestari
GEOPARK • upaya mitigasi bencana (alam,
Konsep Pengelolaan dan geologi)
Pembangunan Kawasan • pengaruh perubahan iklim
secara • daerah asal (rasa bangga,
Berkelanjutan
Warisan Warisan
percaya diri)
Budaya Biologi

Menemukenali kembali keterkaitan dinamis antara warisan geologi dan warisan non-geologi
sebagai penggalan cerita utuh Bumi

Sumber: Hanang Samodra, 2020 dengan modifikasi


HAKEKAT GEOPARK (2)
5. Alat untuk membangun kawasan secara berkelanjutan (Celebrating
Earth Heritage, Sustaining Local Community)
6. Mempunyai Badan Pengelola yang sah; termasuk rencana
pengelolaan yang jelas dan terukur --> masterplan Geopark
7. Mempunyai visibiltas --> bukti atau tanda-tanda (signboard,
kebersihan dan penataan lingkungan, aktivitas pengelolaan, dll) yang
tampak di areanya bahwa itu memang merupakan kawasan geopark
8. Aktif di dalam jejaring geopark
9. Tujuan Geopark: pelestarian sumber daya bumi, pendidikan, dan
penumbuhan ekonomi lokal melalui GEOWISATA
10.Keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat setempat
11.Kemitraan
12.Memiliki fokus-fokus kegiatan sebagaimana disarankan UNESCO (oa)
Sumber: Hanang Samodra, 2020 , kecuali no 12
CPUGGp Merupakan 1 dari 4 UNESCO Global Geopark (UGGp) di Indonesia
(Total UGGp di Dunia: 147, tersebar di 40 negara. Total geopark di Indonesia: 19)

Sumber: Mega F. Rosana, 2020


Lokasi & Akses Ciletuh-Palabuhanratu UGGp
• Terletak di bagian barat daya
wilayah Kab. Sukabumi, Prov.
Jawa Barat
• Meliputi 8 kecamatan (dari
utara-selatan): Cisolok,
Cikakak, Palabuhanratu,
Simpenan, Waluran, Ciemas,
Surade, Ciracap.
• Dapat dicapai dengan berbagai
kendaraan darat via
Palabuhanratu atau Cianjur
selatan (darat); via Teluk
Palabuhanratu dan sepanjang
pantai wilayahnya.
Akses ke Area Utama Ciletuh-Palabuhanratu UGGp
JALAN BARU LOJI -
PUNCAKDARMA
CPUGGP → PETA KAWASAN
• Luas : 126,100 Ha (1,261
Km2), terhamapr di 74
desa di 8 kecamatan
• Bentang alam mulai dari
laut, teluk (0 m.dpl),
lembah, perbukitan,
hingga pegunungan
(sampai dengan 1000-an
CPUGGP @ ROSANA 2020 11

m.dpl).
• Satu bentang alam
menarik adalah mega
amfiteater alami Ciltuh
yang langsung
menghadap ke Teluk
Sumber: Mega F. Rosana, 2020 Ciletuh.
Sumber: Mega F. Rosana, 2020
Mengapa Ciletuh-Palabuhanratu menjadi UGGp? (1)
 Singkapan batuan tertua di daratan
Jawa Barat, lebih dari 60 Juta (J) tyl;
berupa batuan langka yag berasal
dari mantel bumi, yaitu: ofiolit
(peridotit, gabro,
plagiogranit/anortosis, lava bantal).
Ada jg batuan metamorfik
(serpentinit, amfibolit, sekis mika dan
sekis hijau, filit), & batuan
melange/ bancuh (campur aduk/
breksi, yang terbentuk di palung
yang dalam berupa: komponen
ofiolit, metamorfik, sedimen laut
Sumber: Mega F. Rosana, 2020 dalam, dan breksi volkanik.
Di Ciletuh terdapat fosil tektonik lempeng (fosil tektonik) akibat tumbukan Lempeng Samudera Hindia
(Indo-Asutralian) dengan Lempeng Erusasi pada Kapur (kl. 60 j tyl) atau Eosen (kl. 55 j tyl).
Sumber: Mega F. Rosana, 2020
Mengapa Ciletuh-Palabuhanratu menjadi UGGp? (2)
 Lanskap berbentuk setengah lingkaran/tapal kuda yg terbuka ke arah Teluk Ciletuh, dengan diameter +
15 km, disebut sebagai “amfiteater alami” (teater alam terbuka)
 Dataran tinggi yang dikenal sebagai “Plato Jampang” atau Jampang Highland)
 Geyser (air panas yang menyembur ke atas) di Cisolok sebagai bukti aktivitas magma. Fenomena ini
termasuk warisan geologi kelas dunia (catatan OA)
 Lebih dari 20 air terjun yang tersebar di seluruh wilayah geopark
 Batuan dengan bentuk tampilan yang unik, seperti menyerupai binatang purba badak, komodo, naga,
kura-kura, banteng, buaya, dll)
 Goa-goa di tepi laut sebagai hasil dari proses geologi (pelapuka, erosi, & abrasi)
 Kawasan pantai terpanjang di Jawa Barat dengan panorama yang cantik
 Pulau-pulau kecil yang berbentuk uni (Pulau Kunti, Pulau Mandra, Karang Daeu, dll)
 Panorama lanskap teluk dan pantai yang indah dan luas yang terlihat dari ketinggian (Teluk Ciletuh
dan pantai dari Palampang hingga ke ujung selatan dilihat dari Puncak Darma)
Mengapa Ciletuh-Palabuhanratu menjadi UGGp? (3)
 Kampung Adat Kasepuhan Banten Kidul : Ciptagelar, Sinarresmi,
Ciptamulya
 Situs Megalitikum: Cengkuk, Pangguyangan, dll
 Bangunan bersejarah (tinggalan masa kolonial)
 Budaya tak berwujud (intangible herritage: (myths, dance, songs,
martial art)
 Kawasan konservasi alam (nature reserve, wildlife reserve, forest
conservation, national park)
 Pantai indah Ujunggenteng, dll & Kawasan Konservasi Penyu Hijau
Pangumbahan
 Keunikan atau kekhasan lainnya yang mungkin ditemukan (fosil hiu purba
--> taman hiu purba, dll
Peta UNESCO GLobal Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu

• Dapat dilihat/diperoleh di: Pusat Informasi Geopark UGGCP di


Palabuhanratu atau di brosur & website UGGCP
• Sumber slide: Prof Mega Fatimah Rosana, UNPAD, 2020
1. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp)
2. Geologi Wilayah Ciletuh dan sekitarnya
3. Narasi dan Ilustrasi Geologi untuk Geowisata-Wisata Geopark
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
5. Geowisata-Wisata Geopark di Ciletuh-Palabuhanratu UGGp
Geological map of Ciletuh
Sukamto, 1975

Iyan H. & Nurdradjat, 2014


GEOLOGI WILAYAH CILETUH DAN SEKITARNYA (1)
(dari Sukamto, 1975 & Thayib, 1977, Mega FR,dkk, 2006, Iyan H. & Nurdradjat, 2014, Awang H. Satyana, 2020)

 Umum:
• Dikenal sebagai wilayah yang memiliki batuan (daratan) tertua (pra Tersier) yang tersingkap di
Jawa Barat; geologinya sangat kompleks, dicirikan dengan bentang alam amfiteater alami
berbentuk tapal kuda, batuan melange, dan Plato Jampang.
 Bentang Alam-Geomorfologi : pegunungan, plato, lembah, gawir sesar, teluk, pantai, dll
• bagian dari morfologi Pegunungan Selatan Jawa yg berbentuk pegunungan bergelombang
dengan ketinggian sangat bervariasi (Martodjojo, 1984)
• dicirikan oleh mega amfiteater alami, menghadap ke Barat (Teluk Ciletuh)
• berdasarkan bentukan asal, dibagi menjadi 3 (tiga) unit (Kusumahbrata, 2005): (1) asal struktur:
gunung-pegunungan, utara-selatan, 65% kawasan; batuan ultrabasa, serpih, breksi, filit, dll;
tanaman keras & semak belukar; mis: Gunung Beas, Gunung Badak, dll; (2) asal fluvial: dataran,
timur-selatan di sekitar aliran S. Ciletuh, 25%, endapan aluvial (lempung, pasir halus-kasar),
pemukiman, pesawahan, tambak udang; mis: Nyalindung, Cikadal; & (3) asal laut: lahan pasir
pantai, 10 %; gundukan pasir (sand dune)
GEOLOGI WILAYAH CILETUH DAN SEKITARNYA (2)
(dari Sukamto, 1975 & Thayib, 1977, Mega FR,dkk, 2006, Iyan H. & Nurdradjat, 2014, Awang H. Satyana, 2020)

 Batuan dan stratigrafi: batuan Pra Tersier, Tersier hingga Kuarter


• Batuan PRA TERSIER > 66 jt tyl/KAPUR (Awang H. Satyana, 2020:
Melange:EOSEN)
 Kerabat Ofiolit : peridotit, gabro, lava basal. Sebaran: G. Beas-Cikepuh
 Melange : campuran batuan metamorfik, basa, ultrabasa. Sebaran: Pulau
Kunti - G. Badak
 Batuan Metamorfik: sekis hijau, serpentinit, amfibolit, filit, kuarsit. Sebaran:
Gunung Badak dan sekitarnya, Cikepuh-Citisuk, dan Citirem.
 Formasi CITIREM : diabas, basal, syenit, andesit, spilit, pada umumnya
berupa aliran lava, sebagian mengalami breksiasi, setempat struktur bantal.
Sebaran: Citirem dll
 Batuan dan stratigrafi: batuan Pra Tersier, Tersier hingga Kuarter
• Batuan TERSIER (<66 jt/KAPUR- 2,6 jt tyl/PLIOSEN): terutama Formasi
JAMPANG & Formasi CILETUH.
 Fm. JAMPANG: breksi andesit kaya akan hornblenda & lapisan tipis tufa
asam, berlapis baik, banyak fragmen batulempung d batugamping (Curug
Ciletuh/ Puncak Manik? - Kp. Cibenda); dominasi batupasir yg mengandung
kerikil & kerakal, selingan breksi (Ciletuh-pantai ). MIOSEN Awal-Tengah
(25-15 jt tyl )
 Formasi CILETUH :batupasir kuarsa, konglomerat, kuarsa, batulempung
kelabu, serpih & batusabak); EOSEN (56-34 jt tyl), merupakan batuan yang
paling banyak dijumpai di Ciletuh,
• Batuan KUARTER (2,6 jt tyl/PLIOSEN-sekarang): Aluvial di DAS & pantai
Ciletuh, dll; lempung dan pasir halus-kasar.
GEOLOGI WILAYAH CILETUH DAN SEKITARNYA (3)
(dari Sukamto, 1975 & Thayib, 1977, Mega FR,dkk, 2006, Iyan H. & Nurdradjat, 2014, Awang H. Satyana, 2020)

 Tektonik & Struktur: Subduksi, longsoran, magmatisme, sesar, perlipatan (1)


 Struktur yang berkembang dipengaruhi oleh tektonika, yakni subduksi atau penunjaman
 Subduksi dalam hal ini adalah lempeng Samudera Indo-Australia menghujam ke bawah
lempeng benua Eurasia, yang terjadi sejak Zaman Kapur*) hingga sekarang, dimana jalur
subduksi berubah-ubah. Perubahan jalur subduksi selain mempengaruhi struktur geologi juga
menyebabkan pergeseran jalur aktivitas magmagtik (gunungapi)
 Secara umum ada dua pendapat berkaitan dengan subduksi yang melalui Ciletuh: 1) sebagai
bagian atau kelanjutan dari subduksi di Lhok Ulo (Kebumen, Jawa Tengah) yang menerus
hingga ke Meratus (Kalimantan) yang terjadi pada KApur*); dan 2) subduksi yang melalui (dgn
bukti-bukti di) Ciletuh terjadi paling tua EOSEN**)
 Sebagai akibat pergerekan tektonika lempeng tsb, terbentuk struktur sesar dan perlipatan-
perlipatan. Salah satu sesar adalah sesar normal bersar yang membentuk Plato Jampang dan
menyebabkan terbentuknya amfiteater raksasa di Ciletuh.

*)
Menurut peneliti sebelumnya, a.l Katili, 1973, dalam Mega F. Rosana, 2006
**)
Menurut penelitian/makalah terbaru dari Awang H. Satyana (2020) dan komunikasi lisan
 Tektonik & Struktur: Subduksi, longsoran, magmatisme, sesar, perlipatan (2)
 Gunung Badak dihasilkan oleh kegiatan tektonik berupa tumbukan antar lempeng di bagian selatan.
Hal ini tercermin dari batuannya berupa melange.
 Pendapat lain: melange itu adalah batuan dasar dari Cekungan Jawa Barat, yang muncul akibat adanya
longosran besar (mega slump) ke laut dari batuan yang lebih muda (Formasi Jampang) yang
menutupinya. Hal ini sangat jelas terlihat dari bentuk amfiteater raksasa Ciletuh
 G. Badak: sesar mendatar, terjadi setelah melange: kekar yang banyak yg saling berpotongan hampir
tegak lurus pd breksi polimik (P. Manuk dan P. Kunti), kekar-kekar intensif pd batupasir graywacke P.
Mandra, rekahan- rekahan dan urat-urat pd peridotit/serpentinit serta pd lava spilit di sekitar P. Kunti.
Kemungkinan sesar ini terjadi seiring dengan retas-retas dike gabro.
 Citisuk-Cikepuh: struktur tampak pada kontak antara batuan ofiolit - melange - batuan sedimen dari
Formasi Ciletuh, berupa sesar-sesar mendatar berarah baratlaut tenggara dan sesar-sesar naik berarah
baratdaya timurlaut serta antiklin dan sinklin hampir searah sesar naik.
 Citireum-Cibuaya: antiklin dan sinklin menunjam di sekitar Sungai Cibuaya dan Cigembong; dan
sesar mendatar berarah hampir utara-selatan yang memotong tepat di bagian tengah dari blok
Citireum; dan sesar naik yang berarah hampir barat-timur.
GEOLOGI WILAYAH CILETUH DAN SEKITARNYA (4)
(dari Sukamto, 1975 & Thayib, 1977, Mega FR,dkk, 2006, Iyan H. & Nurdradjat, 2014, Awang H. Satyana, 2020)

 Sejarah Geologi (tektonik):


• Pada Kapur (145-66 Jt tyl), terdapat jalur subduksi yang melalui Ciletuh (menurut Katili, 1973),
Karangsambung (Kebumen) sampai ke Meratus (Kalimantan Selatan). Subduksi ini menghasilkan
batuan mellange Ciletuh dan Karangsambung, serta magmatisme yang produk letusannya batuan
vulkanik Formasi Jatibarang dan Formasi Cikotok
• Pada Eosen (56-34 Jt tyl ) diendapkan Formasi Ciletuh. Pada akhir Eosen, posisi jalur subduksi
Jawa bergeser ke arah selatan. Perubahan posisi ini ditandai oleh adanya endapan gunungapi dari
Formasi Jampang yang berumur Miosen.
• Jalur subduksi sekarang berada di Samudra Hindia, jauh di selatan Pulau Jawa. Aktifitas tumbukan
lempeng ini menghasilkan jalur gunungapi aktif di poros tengah Jawa Barat.
• Daerah Ciletuh telah mengalami beberapa kali kegiatan tektonik. Pertama, tektonik Pra-Tersier,
kedua setelah Eosen bahkan mungkin Oligosen, ketiga pada akhir Miosen Tengah dan yang
terakhir pengangkatan pada zaman Pliosen (?). Kegiatan tektonik setelah Eosen (Oligosen?)
berpengaruh terhadap batuan masif dan batuan Eosen, dalam waktu tersebut batuan masif
mengalami geseran-geseran hingga terbentuk patahan-patahan.
GEOLOGI WILAYAH CILETUH DAN SEKITARNYA (5)
(dari Sukamto, 1975 & Thayib, 1977, Mega FR,dkk, 2006, Iyan H. & Nurdradjat, 2014, Awang H. Satyana, 2020)

BATUAN & FENOMENA GEOLOGI PER AREA PENTING

1. PUNCAK DARMA KE ARAH TELUK CILETUH


Teluk Ciletuh
dari Puncak
Darma.
Foto:Ronald
Agusta
Curug Cimarinjung
• Lembah Ciletuh hingga Teluk Ciletuh (amfiteater alami Ciletuh), dibatasi
oleh gawir sesar normal (tebing yang terbentuk oleh gerakan blok batuan
menurun). Pada gawir sesar normal ini terdapat atraksi alami berupa air
terjun (Curug): Curug Cimarinjung, Curug Sodong, dan Curug
Cikanteh.
• Berdasarkan peta geologi yang ada, batuan penyusun tebing-tebing atau
gawir-gawir sesar tersebut adalah Anggota Cikarang, Formasi Jampang.
Satuan batuan ini yang terdiri atas betuan sedimen berupa batupasir,
breksi, dan lava, berumur Oligosen Atas - Miosen Bawah (kl. 25 juta - 15
juta tyl).
Curug Cikanteh
Curug Sodong
2. PANENJOAN - MEGA AMFITEATER - CURUG AWANG -PUNCAK MANIK

Mega amfiteater alami


Ciletuh dilihat dari
Panenjoan.
Foto. Deni Sugandi
• Lembah Ciletuh hingga Teluk Ciletuh menurut suatu teori terbentuk
karena longsoran (sesar normal), yang membentuk bentang alam mega
amfiteater alami (amfiteater alami) yang sangat besar - diameter sekitar 15
km berbentuk tapal kuda yang dibatasi oleh gawir sesar normal
menghadap dan menerus hingga ke Teluk Ciletuh.
• Berdasarkan peta geologi yang ada, batuan penyusun lembah amfiteater
alami tersebut adalah Formasi Ciletuh. Batuan penyusun formasi ini
berupa: batupasir kuarsa, konglomerat, kuarsa, batulempung kelabu,
serpih & batusabak. Umjurnya: EOSEN atau sekitar 56-34 juta tyl.
• Formasi Ciletuh ini juga menjadai latar batuan dinding sesar dan atau
longsoran pada sungai yang menjadi air terjun Curug Awang, Curug
Tengah, dan Curug Puncakmanik.
Curug Awang.
Foto. Deni
Sugandi
Curug Tengah.
Foto. Deni
Sugandi
3. TELUK CILETUH - P. MANDRA - PULAU MANUK: Batupasir GREYWACKE, Formasi Ciletuh
Pulau MANDRA (kanan) dan Pulau MANUK (kiri), dua diantara kl. 5 pulau-pulau kecil di CPUGGp. .

Sumber Foto M: Oman Abdurahman, 2019 (kiri) dan Mega F.


Rosana, 2014 & 2020

GREYWACKE:
Greywacke adalah variasi dari batupasir berlempung yang memiliki indurasi
(pengerasan) yang tinggi dan sortasi yang buruk
4. KOMPLEKS G. BADAK - P. KUNTI
- GUNUNG BADAK :
Batuan beku peridotit (ultra basa); metamorf (serpentinit dan filit serta lava spilitik), Pra-Tersier; dan batuan
sedimen (graywacke, batugamping, serpih, batupasir kuarsa dan breksi polimik), dari Fm. Ciletuh, Tersier

Peridotit di Gunung Badak tertutup rumput hijau, posisi


di sebelah kanan (arah selatan) dari Gua Laut Kunti.

Foto: Mega F. Rosana, 2020 (kiri) dan Oman Abdurahman, 2019 (kanan)
BERBAGAI JENIS PERIDOTIT
• PERIDOTIT adalah nama generik yang
digunakan untuk batuan beku berbutir kasar,
berwarna gelap, dan ultrabasa. Peridotit biasanya
mengandung olivin sebagai mineral utamanya,
sering kali dengan mineral mafik lain seperti
piroksen dan amfibol. Kandungan silikanya
rendah, dan sangat sedikit kuarsa dan feldspar.

• PERIDOTIT berasal dari mantel bumi, baik


sebagai balok padat dan fragmen, atau sebagai
kristal yang terakumulasi dari magma yang
terbentuk di mantel.

Sumber: https://geology.com/rocks/peridotite.shtml
• SERPENTINIT adalah batuan yang terdiri dari satu
atau lebih mineral kelompok serpentin. Mineral
dalam kelompok ini dibentuk oleh serpentinisasi dari
batuan ultrabasa yang berasal dari mantel bumi.
• Tiga mineral utama dari kelompok serpentin:
Chrysotile, antigorite, and lizardite
• Serpentinisasi adalah proses metamorfik geologi suhu
rendah yang melibatkan panas dan air di mana batuan
ultramafik dan mafik dengan kandungan silika yang
rendah teroksidasi dan dihidrolisis dengan air menjadi
serpentinit

Contoh batuan serpentinit (atas), sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Mineraly.sk_-_chryzotil.jpg


dan mineral lizardit (bawah), sumber: https://geology.com/minerals/serpentine.shtml
- Goa Gn.BADAK /Gua Laut KUNTI: Kompleks MELANGE - BREKSI POLIMIK

Foto: Mega F. Rosana, 2020 (kiri) dan Oman Abdurahman, 2019 (kanan)

MELANGE singkatnya: bantuan campur aduk dari berbagai ukuran, dari berbagai sumber, dengan proses
pembentukannya bisa proses sedimentasi atau tektonik (subduksi)
Dalam geologi, mélange adalah breksi berskala besar, badan batuan yang dapat dipetakan yang ditandai
dengan kurangnya lapisan kontinu dan hadirnya fragmen-fragmen batuan dari semua ukuran, yang
terkandung dalam matriks tak sempurna yang berbutir halus.
BREKSI POLIMIK adalah batuan sedimen
yang komponennya terdiri atas lebih dari
jenis batuan (batuan beku, sedimen,
batuapung, dll) dan tertransport tidak jauh
dari sumbernya, karena bentuknya menyudut
(angular). Breksi polimik bisa merupakan
endapan lahar yang terlitifikasi, endapan
turbidit atau bagian dari subduksi.-
komunikasi lisan dengan Prof. Mega F.
Rosana, UNPAD.

BREKSI POLIMIK di Gua Kunti yang


tercampur dengan melange dan
olisostrom. Foto: Mega F. Rosana, 2020.
- PULAU KUNTI: Mono Breksi Vulkanik (Formasi Jampang?).

Foto: Mega F. Rosana, 2020 (kiri) dan Oman Abdurahman, 2019 (kanan)
- LAVA BANTAL : Lava basal struktur bantal (lava bantal/ pillow lava).

Foto: Mega F. Rosana, 2020 (kiri) dan Deni Sugandi (2014)


- G. ASEUPAN/GTUMPENG : DIORIT

DIORIT: batuan beku yang sedang-kasar; abu-abu


kehitaman dgn corak tertentu hitam-putih; yang
tersusun oleh granit (asam) hingga gabro atau batu
basalt (basa). Diorit merupakan hasil intrusi yang terjadi
di kerak benua. Batuan diorit seringkali terbentuk di
atas lempeng konvergen dimana subduksi lempeng
samudera menyusup ke bawah lempeng benua.

Foto: Mega F. Rosana, 2020 (kiri) dan internet (kanan)


5. ANTARA G. BADAK - CIKEPUH : BEBATUAN MENYERUPAI
BINATANG/BENDA
Antara lain:
• Batu Pagar
• Batu Badak
• Batu Buaya
• Batu Kerbau
• Batu Banteng
• Batu Kodok
• Batu Nunggul
• Batu Punggung Naga
• Batu Komodo
• Batu Kuya BATU PAGAR, yang dapat diamati dari perahu, tidak jauh dari G.
Badak arah ke Batununggul. Batuannya merupakan bagian dari
Formasi Ciletuh (batu pasir). Foto: Oman Abdurahman.
BATU KODOK
(KERMIT), tampilan
bentuk batuan yang
menyeruoai binatang
yang paling jelas di
Kawasan Ciletuh.
Foto: Oman Abdurahman.
- BATU NUNGGUL

Dua buah bongkah besar batuan di pantai Batu Nunggul. Batuannya merupakan BREKSI POLIMIK. Foto. Deni
Sugandi.
BATU NUNGGUL
BATU PUNGGUNG NAGA

Singkapan batupasir kuarsa Formasi Ciletuh membentuk bentukan seperti punggung naga.
Foto: Oman Abdurahman, 2019 (kiri), dan Deni Sugandi, 2014 (kanan).
6. CIKEPUH - CITISUK - CITIREUM
- CIKEPUH CITISUK  Batuan Resen (aluvial) hingga Pra-Tersier (basa,
ultrabasa dan metamorfik: lava basalt, gabro,
peridotit, sekis), tersingkap cukup baik di sekitar
Gunung Beas, Pasir Luhur dan sepanjang aliran
Sungai Citisuk, Cikopo dan Sungai Cikepuh.
 Satuan batupasir kuarsa, penyebaran cukup luas
dalam blok ini, bagian dari Formasi Ciletuh (Fm.
Bayah, Martodjoyo, 1984) berumur Eosen.
 Formasi Ciletuh (batupasir kuarsa dgn sisipan tipis
batubara, serpih & konglomerat kuarsa), adalah
yang ideal untuk mempelajari sikuen lingkungan
pengendapan batuan sedimen)
 Pada satuan ini juga dijumpai banyak bongkah
batugamping yang banyak mengandung fosil dari
Greenschist
metamorphic kelompok Discocyclina sp, Nummulites sp, dan
facies (SEKIS) Asterocyclina sp.
Skis hijau, garnet (Grt) - muskovit (Ms) -
kuarsa (Qtz) sekis, jenis sekis yang hadir di
Ciletuh (kanan atas) dan sayatannya dilihat
dgn kaca pembesar (kakan bawah), batuan
yang terdapat di kompleks Cikepuh-Citisuk.
Foto: Awang H. Satyana, 2020.
- G. BEAS (kiri) dan TEGAL PAMIDANGAN

PERIDOTIT
- SODONG PARAT

Batuan beku basa jenis GABRO di pantai dan muara Cikepuh. Foto. Deni Sugandi.
GABRO

• Jenis batuan beku intrusif


• Tersusun oleh kristal- kristal
mineral yang berukuran kasar
• Mineral penyusun dominan:
plagioklas & piroksen
• Berwarna gelap, hitam atau
hijau tua
• Merupakan petunjuk batuan
dasar samudera atau kerak
samudera
- CITIREUM
 Satuan Lava Basalt Formasi Citireum
(Sukamto, 1975), Pra-Tersier; Satuan
Batupasir Kuarsa Formasi Ciletuh
(Sukamto, 1975), Eosen Akhir – Oligosen
Awal; dan Satuan Batugamping Formasi
Cibodas (Sukamto, 1975), Miosen Atas;
serta Endapan Aluvium Pantai, Kuarter.
 Lava basalt umumnya memperlihatkan
struktur bantal yang sangat jelas dan
vesikuler serta kekar-kekar yang diisi oleh
kuarsa kalsit atau zeolit, setempat
Batuan di Citirem. Foto:
memperlihatkan stuktur meniang (columnar https://hydroid.wordpress.com/2010/10/21/citirem/
jointing)
1. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp)
2. Geologi Wilayah Ciletuh dan sekitarnya
3. Narasi dan Ilustrasi Geologi untuk Geowisata-Wisata
Geopark
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
5. Geowisata-Wisata Geopark di Ciletuh-Palabuhanratu UGGp
Keragaman Geologi-Warisan
Geologi Ciletuh-Palabuhanratu
UGGp

Fosil Subduksi.

Pergeseran Jalur Magmatik

Plato Jampang
ILUSTRASI
DONGENG TEKTONIK KAPUR* - MIOSEN

m atic Arc Back


A
Ma g rc Ba
s in

Selatan
tan
Lau

Utara Posisi Jawa Barat


Proses pengendapan Saat itu
material sedimen, seperti
batupasir batulempung,
batugamping, dsb
Sumber: Denny S.K., 2020 dengan modifikasi
ILUSTRASI

Teluk Ciletuh
Ujunggenteng

Palabuhanratu

latan
Se

GEODIVERSITY CILETUH-PALABUHANRATU
tara Dibentuk oleh batuan ofiolit & melange
U
(subduksi), gunungapi dan batuan sedimen

Sumber: Denny S.K., 2020 dengan modifikasi


KEUNIKAN GEOLOGI CILETUH

1.FOSIL SUBDUKSI
• Jejak pernah terjadinya tumbukan antara lempeng samudera INDO-AUSTRALIA
dengan lempeng benua EURASI dimana lempeng samudera menunjam ke bawah
lempeng benua, dicirikan oleh hadirnya batuan MELANGE (campur aduk atau
bancuh) berupa kelompok batuan OFIOLIT (batuan ultra basa/kerak samudera),
BATUAN METAMORFIK, SEDIMEN LAUT DALAM dan SEDIMEN BENUA
• Batuan ULTRABASA: a.l PERIDOTIT; Batuan METAMORFIK a.l SERPENTINIT;
Batuan SEDIMEN LAUT DALAM a.l RIJANG, dan SEDIMEN BENUA a.l: BREKSI
VULKANIK
• DUA pendapat waktu terjadinya subduksi dengan bukti-bukti MELANGE tsb: 1)
KAPUR (124 - 102 Juta tyl), dalam & 2) EOSEN (55-38 juta tyl), dangkal saja.
Di area Ciletuh, terhimpun berbagai jenis batuan, berukuran
kerikil, bongkahan, hingga lempengan-lempengan luas,
terdiri dari batuan basa dan ultrabasa berupa gabro,
piroksenit, amfibolit, dan anortosit yang merupakan bagian
dari batuan ofiolit kerak samudra. Kompleks ini berasal dari
kejadian dan umur yang berbeda-beda dan bercampur aduk
sedemikian rupa oleh proses geologi selama kurun waktu
jutaan tahun. Campur aduk batuan yang rumit ini disebut
“Mélange” (batuan bancuh/campur aduk).

'Komplek Mélange Formasi Ciletuh' – Foto: Deni Sugandi

• Kompleks mélange di kawasan CIletuh disusun oleh kelompok batuan ultra basa
(kerabat ofiolit), kelompok batuan metamorfik, kelompok batuan sedimen laut
dalam, dan kelompok batuan sedimen benua.
• Semua batuan tersebut terdapat sebagai bongkah-bongkah beraneka ukuran yang
terkurung dalam matriks serpih tergerus (scally clay) dengan hubungan setiap
bongkah merupakan kontak tektonik.
Terbentuknya Mélange melalui mekanisme “gravity collapse”

Model of Gravity Collapse mechanism in formation of Ciletuh Amphitheatre (Nugraha, 2016)

Runtuhnya Formasi Jampang kala Pleistosen karena “Gravity Collapse “ membentuk


amfiteater raksasa Ciletuh dan kompleks Mélange.
Terbentuknya Mélange melalui Proses Subduksi

by Joseph A. Garcia,
https://id.pinterest.com/pin/643522234232915132/
Kelompok asosiasi ofiolit
• Ofiolit : batuan mafik – ultramafik atau basa – ultrabasa, yaitu (dari
bawah ke atas) seri batuan peridotit, gabro, basal dike, lava bantal,
dan sedimen laut dalam (rijang, dll) yang muncul pada (sebagi bukti
dari) jalur-jalur orogenesa; pertumbukan lempeng samudera vs
lempeng benua, dan lempeng samudera vs lempeng samudera.
• Contoh lokasi ofiolit di Indonesia : Kepala Burung (Papua), Pulau
Nias, Ciletuh, Karangsambung, Jiwo Bayat, Tangan Timur Sulawesi,
Pegunungan Meratus (Kalimantan), dsb.

Sumber : Denny S.K., 2020 , bahan kuliah dari berbagai sumber


Di tengah samudera, terdapat
bidang rekahan yang memisahkan
antar benua, dikenal sebagai
“Pematang Tengah Samudera”
atau “Mid Ocean Ridge”

Penampang dari Pematang Tengah Samudera, akibat


ada aktivitas magma yang naik ke permukaan,
menyebabkan lempeng samudera menjadi terpisah
dengan arah gerakan saling menjauh

Sumber : Denny S.K., 2020 , bahan kuliah dari berbagai sumber


Gambar detil dari Penampang Tengah Samudera

Saat magma kontak dengan air laut, maka terbentuklah Selanjutnya terbentuk lava bantal (3), yang mendorong lava
lava bantal (1), yang bergerak ke arah berlawanan. bantal (2) bergerak ke arah berlawanan.
Selanjutnya terbentul lava bantal (2)

Sumber : Denny S.K., 2020 , bahan kuliah dari berbagai sumber


Selanjutnya di atas lava bantal, diendapkan Ofiolit adalah keratan dari lempeng samudera yang dibentuk dari
sedimen laut dalam seperti rijang dan bawah ke atas oleh : Peridotit, Gabro, Dike Basalt, Lava Bantal dan
batugamping merah Sedimen laut dalam (batugamping merah dan Rijang).

Sumber : Denny S.K., 2020 , bahan kuliah dari berbagai sumber


DIAGRAM SUSUNAN BATUAN
KELOMPOK OFIOLIT

1. Poros Ruang Magma


2. Sedimen Pelagik (laut dalam),
mis. RIJANG
3. Lava Bantal basal
4. Intrusi lapisan Gabro
5. Dunit/Peridotit

Ofiolit Ciletuh:
peridotite, gabbro and pillow
basalt, sedikit rijang
Sumber:
Sumber:
Awang H Satyana, 2014
https://en.wikipedia.org/wiki/Ophiolite
KETERDAPATAN OFIOLIT DI
CILETUH

Sumber : Denny S.K., 2020 , bahan kuliah dari berbagai sumber

OFIOLIT di CILETUH lebih banyak merupakan ofiolit yang berasal dari supra
subduksi ketimbang ofiolit dari pemekaran lantai tengah samudera (MOR: mid
oceanic ridge) - Awang H. Satyana, 2020; Mega F.R - komunikasi wa (2020)
KEUNIKAN GEOLOGI CILETUH
2. PERGESERAN JALUR MAGMATIK (GUNUNGAPI)
• Jalur magmatik di kawasan Ciletuh telah bergeser yang secara umum bergerak
dari Selatan ke Utara, sejak Pra Tersire (KAPUR) hingga sekarang.
• Pada zaman KAPUR jalur magmatik ditandai dengan pembentukan batuan-
batuan gabro dan lava basal, di sekitar Ciletuh sekarang
• Pada MIOSEN, jalur magmatik bergerak ke utara, sekitar kawasan Plato
Jampang dgn produknya berupa batuan Formasi Jampang (breksi, lava, dll)
• Pada zaman berikutnya jalur magmatik terus bergerak ke utara lagi dengan
bukti berupa produk vulkanik di sekitar Palabuhanratu (Sanggabuana),
Cikakak dan Cisolok, hingga SEKARANG kegiatannya berupa aktvitas
gunungapi G. Salak.
Sumber : internet
Gambaran umum Dari manakah asal panas
tentang proses geyser Cisolok?
terjadinya Geyser di • Ada yang mengatakan itu
Cisolok Pelabuan dari Gn. Salak, ada jg
Ratu Sukabumi yang berpendapat dari
panas di bawah Gn
Halimun (Mega F
Rosana, komunikasi wa)

Pada awalnya ada Melalui celah patahan


air tanah yang batuan (fault), air
terpanaskan oleh tanah bergerak ke
sumber panas permukaan bumi, dan
jauh di bawah menyemburkan air
permukaan bumi. panas

Ilustrasi oleh Denny S.K., 2020


KEUNIKAN GEOLOGI CILETUH
3. PLATO JAMPANG
• Dataran tinggi adalah bentuk lahan datar yang meninggi dan
menjulang tajam di atas area sekitarnya sedikitnya pada satu
sisinya. Ada dua jenis: dataran tinggi pembedahan dan dataran
tinggi vulkanik.
• Bentuk dataran tinggi pembedahan (dissected) sebagai akibat
dari gerakan ke atas di kerak bumi akibat pengangkatan oleh
lempeng tektonik yang lambat
• Dataran tinggi vulkanik dibentuk oleh banyak letusan
gunungapi kecil yang perlahan-lahan seiring waktu,
membentuk dataran tinggi dari aliran lava yg dihasilkan.
• Erosi memegang peran penting dalam pembentukan plato
https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/plateau/
https://en.wikipedia.org/wiki/Plateau
PLATO JAMPANG
• Plato Jampang berada pada posisi
ketinggian sekitar 700 m.dpl
• Jenisnya lebih merupakan plato karena
pangangkatan
• Sumber endapannya : batuan volkanik
yang diendapkan di laut kemudian
terangkat perlahan.
• Kecepatan pengangkatan: 5.0 s.d 5,4
cm per tahun sejak Pliosen (kl. 5 juta
tahun yl) -

Sumber:
Iyan Haryanto & Adjat Sudradjat, 2018.
TERKAIT dengan PLATO JAMPANG adalah lembah raksasa Ciletuh
yang berbentuk tapal kuda menghadap dan menerus hingga ke Teluk
Ciletuh, biasa disebut MEGA AMFITEATER CILETUH. Dua teori
pembentukan Mega Amfiteater Ciletuh.

1. Terbentuk karena sesar normal (pergerakan segmen


batuan ke bawah/turun )
2. Terbentuk akibat hantaman/tumbukan benda langit
(meteor) atau meteorite impact dari (Khairul Ummah,
2019, tesis doktoral),
ILUSTRASI TERBENTUKNYA AMFITEATER ALAMI - TELUK CILETUH
AKIBAT ADANYA SESAR NORMAL
Akibat dorongan
Akibatnya blok lempeng
bagian
Kondisi awal tengahsamudera
sebelum kolaps /
Maka terbentuklah bidang
berkurang,
turun maka terjadi
membentuk
terbentuknya arah tekanan
lembah
patahan berupa amfiteater
sesar turun
yang saling menjauh

Teluk Ciletuh

Utara

Selatan
Kondisi lembah amfiteater alami dan teluk Ciletuh setelah proses pelapukan batuan

Ilustrasi oleh Denny S.K., 2020


Pendapat lain tentang
asal-usul
TERBENTUKNYA
AMFITEATER CILETUH
karena TUMBUKAN
METEOR, Khairul
Ummah, 2019.
ANIMASI TERBENTUKNYA AMFITEATER CILETUH (direkonstruksi dari Khairul Ummah,
2019)
Dampak dari tumbukan tersebut
menghasilkan topografi kawah
dengan diameter > 13 Km

Ilustrasi yang menggambarkan


kejadian jatuhnya meteorit di Ciletuh
pada Kala Pliosen – Plistosen (± 1.5
juta tahun yl) yang menghasilkan
amfiteater alami/ lembah besar yang
menyambung ke Teluk Ciletuh
Ilustrasi oleh Denny S.K., 2020
RINCIAN TERBENTUKNYA AMFITEATER CILETUH
(direkontruksi dari Khairul Ummah, 2019)
1 4
Kondisi sebelum
Terbentuklah
terjadinya benturan
tembing amfiteater
meteorit

2 5
Saat terjadinya Pada Kala Plio-Plistosen
benturan meteorit wilayah ini terangkat,
pada bidang miring membentuk perbukitan
dan lembah

3 6
Selanjutnya terjadi
Kondisi amfiteater
proses longsoran
Ciletuh saat kini.
pada bagian tebing

Ilustrasi oleh Denny S.K., 2020


1. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp)
2. Geologi Wilayah Ciletuh dan sekitarnya
3. Narasi Ilustrasi Geologi untuk Geowisata-Wisata Geopark
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
5. Geowisata-Wisata Geopark di Ciletuh-Palabuhanratu UGGp
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
[disusun bersama Rifaldi, rifaldi.ef@gmail.com]
• Toponimi /Legenda/Kisah: Ciletuh, Palabuhanratu, Pajampangan,
Surade/Curug Cigangsa, Gua Gunung Sungging, Surade
• Situs dan Tinggalan Sejarah
• Geostory : JUNGHUHN
• Masyarakat Adat
• Seni dan Tradisi
• Kuliner
• Desa Wisata
• Potensi Geomedik (Medical Geology)
Toponimi Ciletuh

Nama Ciletuh pertama pada Peta tahun 1811 Karya J.J Stockdale, ditulis R.Tjielitok. (R= River), Teluk Ciletuh sempat oleh orang eropa
Sandy Bay/ Zand Baai (Teluk Berpasir), Nama Ciletuh sendiri berasal dari nama sungai yang mengairi teluk Ciletuh saat ini.
Ciletuh berasal dari kata Ci (air) dan Letuk/Letuh (keruh) yang berarti Air yang keruh atau berlumpur.
Toponimi /Legenda Palabuhanratu
Toponimi Palabuhanratu berasal dari kata Pa-
Labuhan dan Ratu, Pa merupakan imbuhan dalam
bahasa Sunda yang menandakan suatu
tempat, labuhan berarti mendarat,
sementara Ratu adalah gelar pemimimpin pemerintahan
(eksekutif) di Kerajaan Pajajaran/Sunda a.k.a Prabu
Siliwangi. Singkatnya, Palabuhanratu dapat diartikan
tempat berlabuhnya atau mendaratnya seorang ratu
(Prabu Siliwangi) dari suatu perjalanan laut (royal
anchorage place).

Prabu Siliwangi setelah tinggal di Sumedang,


memutuskan untuk kembali ke Pakuan Pajajaran, namun
pulang dengan memilih jalur pantai selatan (berlayar),
dimulai dari nusakambangan ke Ujunggenteng lalu ke
tempat yang saat ini yang bernama Palabuhanratu (royal
anchorage place)source:
https
://kajampang.com/toponimi-palabuhanratu-dan-wijnko
ops-baai/
Jampana Hyang--> JAMPANG
• Sebelum datangnya ajaran Hindu ke Pulau Jawa (Salakanagara C.
130 M), masyarakat Sunda sudah memiliki agama sendiri, yang
disebut “Agama Sunda” atau “Jati Sunda”. Agama ini memiliki
tiga kitab Suci di antaranya Sambawa, Sambada, dan Winasa.
Agama sunda, tetap eksis ditengah masyarakatnya walaupun
tidak diakui secara resmi oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak
hindu selama berabad-abad (Salakanagara-Tarumanagara)
• Namun, setelah Prabu Siliwangi bertahta di Pakuan Pajajaran,
Agama Sunda kembali mendapatkan tempatnya, ritual-ritual
sakral pun kembali dilakukan, seperti pembacaan ketiga kitab
suci tadi ditengah malam yang sunyi, hening dan penuh
ketentraman, dipimpin oleh Brahmesta Pendeta Agung negara.
Keseokan harinya kitab tersebut di tandu menggunakan
JAMPANA NISKALA WASTU. (Diramu dari catatan Ki Anis
Djatisunda).
• Mengarak kitab/benda yang disucikan menggunakan Jampana Nama “Jampang”, secara
atau Tandu, adalah tradisi kepercayaan kuno, yang hampir hipotetif bisa berasal dari
terdapat disetiap bangsa, seperti pada bangsa ibrani (Tabut istilah “Jampana-Hyang”,
perjanjian), hingga bangsa mesir kuno, seperti pada contoh bermakna: tandu
gambar di samping. persembahan kepada sang
Hyang (Tuhan).
Legenda Pajampangan

Berdasarkan pantun buhun, yang ditulis Raffles pada Bukunya History of Java, 1817. legenda tanah Pajampangan bemula dari
sosok Ki Jampang, seorang sakti yang jdi pengikut Ciungwanara/ Lutung Kasarung Guruminda, lalu menjadi tangan kanan
Prabu Siliwangi, dalam Babad Bogor (R. Satjadibrata) Ki Jampang mempunyai dua anak, yakni Gelap Nyawang dan Kidang
Pananjung. Wilayah Jampang yang didiami Ki Jampang waktu itu meliputi selatan Kabupaten Sukabumi, selatan Cianjur dan
sebagian selatan Bandung (Situ Patengang dan Gunung Patuha).

Wilayah Jampang pada waktu itu, yang kemudian menjadi 3 distrik, tidak jauh berbeda dengan peta Plato Jampang.
-Peristiwa bersejarah dan heroik di tanah Jampang awal abad ke-18 adalah perjuangan Raden Prawatasari dalam melawan
VOC.
-Zaman revolusi Indonesia, terjadi Pertempuran di Palagan Jampangkulon-Surade, pasca Polisionil Belanda dan perjanjian
Renvile, Wilayah Jampang yang diduduki serdadu Belanda, dan ditinggal TNI ke Jawa Tenang, menyisakan Laskar dan Rakyat
bertempur bergeriliya melawan Divisi 7 Desember, Batalyon ke 3 Granat, Kompi 3-4.
Legenda Surade/Curug Cigangsa
Dalam Sasakala Surade, nama Surade berasal dari Raden Nyi Suradewi, anak dari
Batu Masigit/Susuhunan Curug Cigangsa
Adipati Jagabaya, pemimpin Imbanagara yang melarikan diri bersama keluarganya
dari kejaran tentara Mataram ke Pajampangan, karena menolak untuk bekerjasama
dengan VOC.

Raden Nyi Suradewi meninggal dalam perjalanan, ia hanyut di sungai Cikarang,


Cigangsa, kemudian oleh sang kakak, yakni Raden Surianatamanggala, diabadikan
nama adiknya di tempat yang ia tinggali, desa Cigangsa yang kemudian menjadi
Surade. Raden Surianatamanggala merupakan leluhur masyarakat surade, dikenal
dengan nama lain yakni Embah Cigangsa, atau Eyang Aria Wira Santri Dalem.

Embah Cigangsa dimakamkan tidak jauh dari Curug Cigangsa, selama hidupnya
Embah Cigangsa sering melakukan solat di atas batu Masigit/Susuhunan yang
berada di leuwi Curug Cigangsa .

AFW Photography
Kisah Gua Gunung Sungging- Surade

Foto FB Hidayat Asep

Gua Gunung Sungging, dengan fondasi batu pasir gampingan ini memiliki interior yang cukup megah, memiliki aliran sungai di dalamnya,
stalagmit, dan banyak ruangan serta cabang cabang gua.

Gua ini juga sering dijadikan tempat keramat atau mistis karena terdapat Stalagmit yang menyerupai berbagai bentuk, seperti Buaya dan
Pocong. Gua ini berdasarkan pengakuan pemiliknya ditemukan pada tahun 1942.

Di dalam salah satu ruangan gua, terdapat meja kecil seperti altar, konon ruangan tersebut pasca Agresi Militer Belanda ke 1, Juli 1947,
digunakan untuk rapat dan mengatur strategi dalam melawan tentara Belanda oleh para pejuang pro-republik di Pajampangan yang di
Pimpin oleh Cece Subrata, asal Surade.
Situs di Palabuhanratu dan Sekitarnya

Batu Karut
Lava Sukawayana Batu Gede

Koleksi Tropenmuseum, Foto 1929. Tampak Sebuah Arca


dengan batu yang menyerupai bidak catur di Ciarca
Kec.Cikakak, beberapa tahun lalu batu bidak catur ditemukan
di Kecamatan Ciemas.
Legenda-SEJARAH Pajampangan
Pada masa Sunda-Galuh-Pajajaran abad 8-15 M:
Daerah Jampang pada dikenal sebagai tempat
pelatihan raja-rajanya, sebelum di lantik menjadi
raja. Di daerah Jampang sempat berdiri
padepokan oleh Batara Guru Jampang atau
Mangkubumi Suradipati atau Sang Hyang
Bunisora (abad 14 M), adik dari Prabu Wangi
Linggabuwana yang gugur dipalagan Bubat.

Ilustrasi Batara Guru Jampang


yang sedang bertapa
Pada masa kesultanan Mataram-VOC, tahun 1652, Mataram takluk dan menyerahkan
wilayah priangan antara Citarum-Cidani kepada VOC (secara lisan), dengan
mendirikan Provinsi Jakatra-Priangan, terdiri dari 4 Kabupaten, Ciblagung, Cikalong,
Cianjur dan Jampang. Tetapi VOC mulai menancapkan kuku-kuku penjajahan kepada
masyarakat kecil, yang membuat Raden Parwata geram dari Jampang, dan menolak
semua instruksi tanam paksa dari VOC. Ia pun melakukan perlawanan (1703-1705).
Daerah Jampang sempat tidak menjadi perhatian V.O.C /dibiarkan bebas sampai pada Lukisan Post-Kognitif Raden Prawatasari,1704,
Tokoh Pahlawan Pajampangan, dilukis oleh
akhirnya diserahkan kepada Bupati Cianjur pada tahun 1715, dan kemudian menjadi Rifaldi E
Distrik Jampang (Kulon, Tengah, Wetan)
Tempat Bersejarah
C lainnya
Samudera Beach, Hotel bersejarah di
Palabuhanratu yang dibangun pada 1962
oleh Presiden Soekarno, dengan kamar
private nomor 308 yang dimistiskan

(Foto: Disparbud Jawa Barat) Foto: Anggi Kusumadewi/Kumparan


Karang Gantungan, Desa. Pasiripis, Surade

Sketsa Junghuhn ketika melihat batu


Tampilan Karang Gantungan saat ini (kajampang.com)
karang Gantungan (sedimen gampingan),
yang tercipta akibat abrasi laut. Junghuhn
menjelajahi daerah Pajampangan pada
1847. (kajampang.com)
Sketsa Curug Sodong oleh Junghuhn ketika menjelajahi kawasan Ciletuh C. 1847
Sumber: Java, deszelfs, gedaante, bekleeding en inwendige structuur: Volume 5, Franz Wilhem Junghuhn.
Kasepuhan Adat Banten Kidul
Di Kawasan UGG Ciletuh-Palabuhanratu terdapat kampung adat yaitu Kasepuhan Ciptagelar dan kasepuhan Sinarresmi,
Dalam setahun sekali, Kasepuhan akan mengadakan acara seren tahun, berbagai acara kesenian ditampilkan hingga
kuliner-kuliner.
Acara Seren Taun 2019 di Ciptagelar
Seni dan Tradisi CEPET & KUDALUMPING
Kesenian bercorak Jawa
Timuran, foto diambil
Pada Festival Geopark
2016
Seni dan Tradisi

Kesenian Kreasi baru: Tari Rangkak Panyadap (kiri) dan Dewi Suligar
(Kanan), tari yang menceritakan para penyadap nira kelapa di UGG
CP Dipelopori oleh Beni Bunyamin, Guru Sejarah SMAN 1 Ciracap.
Foto: FB Matacarita & Beni Bunyamin
Seni dan Tradisi
Kerajinan Grabah dan Coet di Kecamatan Surade
Kuliner
Rata-rata matapencaharian masyarakat Kawasan UGG Ciletuh Palabuhanratu adalah petani, nelayan, juga pengepul
gula kelapa. Kuliner khas dari daerah ini merupakan olahan dari hasil tani atau tangkapan ikan, sejumlah contoh Selain
Opak, Hanjeli, Ranginan, Dodol dan Wajit, ada potensi kuliner lainnya di UGG Ciletuh Palabuhanratu:

Pelas: berbahan dasar kelapa, dan Kayamang: berbahan dasar singkong, kelapa, pisang, atau jenis
makanan hewan jenis Arthopoda seperti buah dan umbi lainnya. Kayamang adalah makanan dengan
Udang, Kepiting, atau yuyutuk. Lalu teknik mencelupkan bahan dasar tadi pada air nira yang
dipepes mendidih sebelum dijadikan gula merah.
Dengan bumbu dan rempah lainnya Apabila air niranya masih dalam keadaan hangat, bisa menjadi
minuman yang segar, mansyarakat menyebutnya minuman
Lahang.
Turubuk: berbahan dasar turubuk,
Dapat disop atau disayur dengan berbagai Loloco: berupa makanan semacam rujak, yang diloco pada buku
Cara, seperti kuah kuning atau balado bambu, berbahan gula merah, cabe, garam. Buah yang sering
dijadikan loloco adalah buah lolobi/lobi-lobi seperti pada
gambar, atau buah huni.

Jipang: makanan ringan berbahan Kue Ali: makanan berbahan tepung beras dan gula yang
dasar beras, yang dicampuri air asem, dibentuk menyerupai cincin ali.
ragi, dan gula.

Sangu Inter: makanan berbahan Singkong dan kelapa ini, bisa


menggantikan nasi olahan beras.
Desa Wisata Hanjeli-Waluran Mandiri

Hanjeli sebagai alternatif pangan selain nasi bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti Rangginang, Dodol, Bubur, dan nasi liwet,
juga manik-manik aksesoris, yang telah dikembangkan di Desa Wisata Hanjeli dirintis oleh Hidayat Asep.
Potensi Geomedik (Medical Geology)
Geyser Cisolok, potensi
geomedik yang besar.
“Refleksikan Diri di Pemandian Air
Panas Cisolok Sukabumi”, oleh Syifa
Kamila, Kompasiana, travel, 7
Maret 2019
https://www.kompasiana.com/syifakamila31/
5c80dab112ae9428f60c24c6/refleksikan-diri-
di-pemandian-air-panas-cisolok-sukabumi

Geomedik: spesialisasi ilmu


kebumian (earth science) yang
berurusan dengan bagaimana
materi dan proses geologi
mempengaruhi kesehatan
manusia – Sumber:
https://www.usgs.gov/news/earthw
ord-%
E2%80%93-medical-geology
Balneoterapi (balneotheraphy) – istah populernya: spa (solus per aqua):
terapi dengan cara berendam di air panas alami yang mengandung
berbagai senyawa kimia yang dihasilkan oleh kegiatan vulkanik.

• Yang sudah maju sudah lama budaya


balneoterapi terbangun adalah di
Jepang, yg disebut TOJI. (lihat, misal:
https://travel.rakuten.com/campaign/ra
nking/touji
/)
• Di Indonesia potensinya banyak – karena
Indonesia kaya akan gunungapi yang
sering berasosiasi dengan mataair panas
alami. Beberapa contoh yang sudah
Classification: chloride spring, acidic hydrogen sulfide spring dikenal: Cipanas, Garut; Ciater, Subang
Effective for: poor circulation, burns, lower back pain
(Jabar); Guci-Baturaden, Jateng; Blawan-
Toji Sukayu Onsen, Ryokan, Jepang. Sumber:
https://travel.rakuten.com/campaign/ranking/touji/ Ijen, Bondowoso, Jatim)
1. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp)
2. Geologi Wilayah Ciletuh dan sekitarnya
3. Narasi dan Ilustrasi Geologi untuk Geowisata-Wisata Geopark
4. Kekuatan Wisata Geologi-Budaya (Cutural geology)
5. Geowisata-Wisata Geopark di Ciletuh-Palabuhanratu
UGGp
Pengertian GEOWISATA
• Geowisata : wisata yang mencakup geologi, geomorfologi dan sumber daya alam dari lansekap,
bentuk lahan, batuan dan mineral hingga fosil, dengan titik berat untuk mengapresiasi
proses yang membuat hal tsb terjadi (Newsome & Dowling, Geotourism, 2005)
• Geotourism is an area of tourist activities that are mostly linked with geological, geo-
morphological and nature based features (Timcak, Technical University Košice, Slovakia,
2003)
• Geowisata berada pada level pengembangan sosial dan masyarakat mengacu pada
konsep geopark (Frey et.al, 2006).
• Geowisata adalah pariwisata yang memanfaatkan seluruh aspek geologi
(Workshop Geowisata P3G, 1999).
• Geowisata-sesuatu yang mencakup geografi, sosio-ekonomis dan konteks budaya yang
berada di bawah payung wisata geografi. Suatu pola berpikir yang berkaitan dengan aspek
geologi sebagai dasar dari lingkungan fisik dan kemudian menjadi sistem ekologi, yang
berkembang kepada permukaan budaya, spiritual dan ekonomis (Stueve et al. 2002) .
• Geotourism is defined as tourism that supports the geographical character of a place its
environment, culture, heritage, aesthetics, and the well-being of its citizens (NGF/TIA).
Diagram pariwisata vs pelibatan informasi/ interpretasi geologi
• Berjenjang dari wisata umum
(tanpa/sangat sedikit
melibatkan informasi /
interpretasi geologi) hingga
Geowisata “Geo-Expert” yang
didominasi oleh informasi/
interpretasi geologi.
• Dari sisi jumlah peserta,
wisata umum tentu lebih
banyak, tapi dari sisi longstay
dan/atau spend of money,
geoexpert jelas lebih
lama/berlipat.
WISATA UMUM • Geowisata secara umum ada
Perbandingan Gwowisata dan Wisata umum. Sumber: Budy
Brahmantyo dalam berbagai presentasi dengan modifikasi. di tengah-tengah (geotrek).
WISATA EXPERT GEOLOGI DI KAWASAN CILETUH

Serombongan ahli geologi di bawah pimpinan pak Awang H. Satyana dari Geotrk Indonesia sedang mengamati
singkapan gabro di Cikepuh, Ciletuh-Palabuhanratu UGGp. Foto. Courtesy Awang H. Satyana, 2020
GEOWISATA dalam bentuk GEOTREK :
• jumlah peserta terdukung oleh daya dukung dan daya
tampung lokasi destinasiada
• melibatkan pemandu yg memberikan interpretasi
• ada bahan untuk interpretasi
BUKAN GEOWISATA (kiri) vs GEOWISATA (kanan)

Kiri: Contoh wisata yang melebihi daya tampung, jelas bukan geowisata. Dalam
situasi seperti ini pemandu akan sulit memberikan penjelasan dan interpretasi
Kanan: Di lokasi yang sama, peserta aktif mengamati fenomena di hadapannya &
mengikuti penjelasan pemandu. Sebuah geowisata.
CIRI GEOWISATA TUJUAN GEOWISATA
• Berbasis geologi & memberikan • Membuat pengunjung sadar dan mendapatkan
informasi geologi kawasan destinasi beberapa pemahaman tentang fitur-fitur geologi
yang mengelilingi mereka.
• Menyampaikan interpretasi atas
fenomena geologi lainnya dari • Menopang atau meningkatkan karakter
kawasan destinasi  harus ada geografis suatu tempat - lingkungannya, budaya,
interpreter estetika, warisan, dan kesejahteraan
penghuninya
• Mengitegrasikan informasi bidang
lainnya (flora-fauna, arkeologi, • Menyampaikan keterkaitan antara fenomena
sejarah, budaya, dll) bumi-flora-fauna-budaya kepada masyarakat
agar mereka memahami sejarah perkembangan
• Memberi manfaat kepada/ melibatkan tempat tinggal dan budaya mereka.
masyarakat lokal
• Menumbuhkan konservasi, edukasi, dan
• Memperhatikan kepuasan/ memperoleh kesenangan.
kesenangan pengunjung
• Memperoleh keuntungan ekonomi
berkelanjutan
KAITAN NILAI WARISAN GEOLOGI-GEOKONSERVASI-GEOWISATA

TIDAK DAPAT
DIPERBAHARUI
maka perlu

PERLINDUNGAN Melalui
WARISAN PERMEN KCAG
GEOLOGI
NO. 32 TAHUN 2016 yang
ditindaklanjuti oleh dan
DIMANFAATKAN melalui
GEOWISATA (WISATA
GEOPARK) GEOKONSERVA

Standar Teknis Invetarisasi Keragaman Geologi dan Identifikasi Warisan Geologi dan regulasi terkait lainnya yang diterbitkan oleh PSG, Badan Geologi, 2017.
Mengapa GEOWISATA ?
• Mensejahterakan warga yang tinggal di dalam
destinasi geowisata dengan berkembangnya
lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal;
• Mendorong masyarakat lokal untuk turut
memelihara dan mengembangkan destinasi
geowisata tersebut;
• Mewujudkan pembangunan pariwisata yang
berkelanjutan dan berbasis pada kearifan lokal;
• Mendorong pengunjung untuk menghargai lokasi
objek geowisata tersebut;
Foto Gn. Gede-Pangrango, sumber sebagian besar
• Memberikan kesan dan pengalaman khusus yang air Ciliwung berasal (atas), & foto lama pelabuhan

berbeda dari kegiatan wisata lainnya bagi setiap


Tanjungpriuk, Teluk Jakarta, dekat muara Ciliwung
(bawah). Sumber:

wisatawan; https://cianjurkab.go.id/taman-nasional-gunung-ge
de-pangrango
/ (atas) &
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Priok,_
Jakarta_Utara .
Mengapa GEOWISATA? – Kaitan dengan GEOPARK
10 UGG WITH THE MOST ANNUAL VISITORS

Walau pun Jakarta kecil kemungkinan menjadi


geopark, namun, pintu gerbang turis mancanegara ke
geopark Indonesia (kini total sebanyak 19 buah Sepuluh geosite UGG dengan kunjungan wisatawan
paling bayak, 2017. Sumber: Presentasi Kemenpar,
geopark), hampir selalu melalui Jakarta!!! Jakarta, 12 Juli 2018
Mengapa GEOWISATA? – Lebih kepada kepuasan batin

"Memandang alam dengan pengertian akan


membuat kita lebih takjub.“
(Albert Heim, 1849-1937, Geologiwan Swiss)

“kebahagian bukan tentang apa yang kita


hadapi, melainkan tentang bagaimana sikap kita
atasnya”
(Epictetus ? - filosof)
GEOWISATA-WISATA GEOPARK DI CPUGGp
1. MEGA AMFITEATER ALAMI CILETUH DARI PANENJOAN
2. TELUK CILETUH & LAUT SELATAN DARI PUNCAK DARMA
3. WISATA AIR TERJUN: AWANG, CIMARINJUNG, SODONG,
CIKANTEH, PUNCAK-MANIK; & PANTAI PALANGPANG
4. WISATA DESA HANJELI DI WALURAN DAN RIVER TUBING
DI LEUWI KENIT
5. SUSUR GUA, AIR TERJUN & GEOHISTORY DI SURADE &
PANTAI & HAYATI DI UJUNGGENTENG - PANGUMBAHAN
6. JELAJAH CIKASO: AIR TERJUN DAN SUSUR SUNGAI
7. GEOWISATA/WISATA EXPERT GEOLOGI LAUT & PANTAI:
P. MANDRA, P. MANUK, P. KUNTI - G. BADAK - ANEKA
BATU BENTUK BINATANG-BATUNUNGGUL - BATU NAGA-
BATU BATIK-CIKEPUH - SODONGPARAT-CITIREM
8. WISATA DIVING DI KARANGANTU
9. PIG - GEOMEDIK/SPA GEYSER CISOLOK - KULINER PLARA
10. WISATA HERITAGE & KEPURBAKALAAN: CENGKUK, DLL
11. GEO-CULTURE /WMK: SIRNARESMI-CIPTAGELAR
12. WISATA HAYATI ANGGREK LANGKA & KEBUN NAGA
GEOTRAIL DI CPUGGp
KOTAK GEOWISATA
(Brahmantyo, 2014; modifikasi dari Newsome & Dowling, 2005)
Bentang Alam, Faktor Pendukung
Bentuk Muka Bumi, Geowisata:
Singkapan batuan, Geo-arkeologi,
Contoh batuan, Legenda/Mitos, Sejarah-
Mineral, Fosil, Tampakan mikroskopis, UK Budaya-Sosial serta Flora-
NT
dsb. BE Fauna pada Situs-situs
Geologi.

+
O
Kisah geologi suatu GE

GE
peristiwa atau HIS O- Pembentukan pegunungan,
tokoh-tokoh, khususnya TO OS ES Pembentukan morfologi,
RY WISATA PR
geologiwan, yang Letusan Gunung Api,
mencatatkan tempat Aliran Sungai, Air Terjun,
tertentu. Geyser, Erosi, Abrasi,
Tetesan air stalaktit,
Geotrek,
E O- R Karstifikasi, Pelapukan/
Perjalanan Wisata, G SA
Pembentukan tanah,
Interpretasi, DA
Dsb.
Akomodasi dan Transportasi,
Suvenir, Atraksi,
Buku Panduan/Pamflet/Peta, Pengetahuan Dasar Ilmu Kebumian:
Manajemen dan, Geologi, Geografi, Meteorologi,
Perencanaan Geotrek Oseanografi, Geodesi, Astronomi,
dsb.
GEO DASAR

BUMI BULAT - bagian kulit hingga inti yang panas; waktu geologi orde jutaan tahun; peta geologi secara
umum (bentang alam perbukitan hingga laut, lembah besar menyerupai amfiteater; batuan dominan:
Formasi Ciletuh (batu pasir, dll), terdapat batuan jejak-jejak subduksi (melange & ofiolit) dan laut dalam.
Ketinggian dari 0 m.dpl s.d ...m.dpl, daerah tropis dengan dua musim, temperatur rata-rata : ...
BENTUK :
Bentang alam
mega
Amfiteater
alami dari
Panenjoan
PROSES :
Sungai dan
Air Terjun
Mengerosi
batuan,
juga
singkapan
batuan
(Formasi
Jampang)
di Curug
Cimarinjun
g
PROSES :
Sungai dan
Air Terjun
Mengerosi
batuan, juga
singkapan
batuan
(Formasi
Ciletuh) di
Curug
Tengah
PROSES :
Sungai dan
Air Terjun
Mengerosi
batuan, juga
singkapan
batuan
(Formasi
Ciletuh) di
Curug
Cikaso
WISATA:
Wisata ahli
geologi ke
kawasan
lava bantal
Ciletuh.
Sumber: Awang H.
Satyana, 2020
BENTUK
(singkapan
batuan Formasi
Ciletuh) dan
WISATA:
atraksi wisata
minat khusus
RIVER
TUBING
GEO+ atau FAKTOR
PENDUKUNG
GEOWISATA :

Situs Cengkuk - tinggalan arkeologi (kiri), Batara Guru Jampang -


sejarah/ legenda (tengah atas), Hotel Samudera Beac Hotel - sejarah
(tengah bawah), dan Raden Prawatasari, pahlawan dari Pajampangan-
sejarah (kanan)
GEO+ atau FAKTOR
PENDUKUNG
GEOWISATA :
FLORA & FAUNA
Rafflesia patma dan
penyu hijau
GEOHISTORY: Sejarah penelitian & peneliti geologi

Jughuhn (kiri atas) dengan lukisannya


tentang Curug Sodong (tengah atas),
Awang H. Satyana, ahli geologi senior
yang terus meneliti kawasa Ciletuh hingga
kini (kanan atas); dan Mega Fatimah
Rosana, dosen dan peneliti UNPAD
(kanan bawah) yang menjadi geologiwan
& memperjuangkan Ciletuh-
Palabuhanratu menjadi UGGp, dan salah
satu karyanya (tengah bawah)
GEO+ dan WISATA: Pelepasan penyu
hijau di pantai Pangumbahan
WISATA: atraksi wisata minat
khusus DIVING
WISATA: atraksi wisata minat khusus DIVING di Karangantu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai