Manfaat Geologi
ekstraksi, mitigasi, konservasi, edukasi
Wikipedia (2014)
Shopee Indonesia
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Kerusakan akibat gempa Laut Flores M 7,4 NTT di Pulau Jampea, Selayar, Sulsel. (dok.
Istimewa) – 14 Des. 2021
2017 2020
mediani.com
The 2021 South Kalimantan floods were a series of floods in the South Kalimantan province of Indonesia. It was
the worst flood to affect the region in the last ten years, and the first major flood in the past fifty years.Landslides
were also triggered by the floods. The most affected regions were Banjarmasin, Central Hulu Sungai Regency, and
Tanah Laut Regency. More than 100,000 people were evacuated. The flood is thought to have been caused by
high rainfall intensity, which triggered river overflows that began on January 9, 2021. However, the Director of
WALHI for South Kalimantan argued that the flood was caused by environmental degradation in the form of
hundreds of mining holes that were not reclaimed and nearly fifty percent of the 3.7 million hectares of land were
Instagram dinsosp2knp3a.hst controlled by mining and oil palm companies. (Wikipedia)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin
(Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Siklon Tropis Seroja dan Ketahanan Bentang Alam di NTT
AntaraNews Kronologi.id
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Banjir Bandang di Flores Timur - 4 April 2021
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan, total
korban akibat bencana ini hingga Jumat (16/4/2021)
tercatat ada 181 orang meninggal dunia, warga hilang
sebanyak 47 orang, luka-luka 225 orang. Awalnya
jumlah pengungsi di posko penampungan mencapai
58.914 jiwa. Ribuan rumah hingga fasilitas umum juga
rusak akibat bencana alam yang melanda wilayah NTT.
Pakar kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Suratman mengatakan bahwa banjir NTT disebabkan oleh curah
hujan akibat anomali iklim siklon tropis Seroja. Namun di samping itu, banjir tersebut juga disebabkan oleh ketahanan
bentang alam, kondisi hutan, dan lereng di sekitar aliran sungai.
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
KRI Nanggala-402 (1981-2021)
tabah sampai akhir,
bekerja dan meninggal dalam senyap…
Awang Satyana
(Facebook, Pengemban misi-misi rahasia di wilayah Samudra Hindia,
22 April 2021) perbatasan Indonesia-Timor Leste, dan Indonesia-Malaysia Antara (2012)
Kapal selam KRI
Nanggala 402 pada
Sabtu 24 April2021
dinyatakan tenggelam
(subsunk). Pernyataan
Nanggala telah
tenggelam ini
didasarkan atas telah
ditemukannya
serpihan-serpihan
benda-benda asal
Nanggala 402 yang
terapung di atas laut
di area fokus
pencarian Nanggala
pada sekitar 40 km
sebelah utara pantai
Celukan Bawang, Bali
utara.
Awang Satyana
(Facebook, 25 April 2021)
Tenggelamnya kapal selam AL Argentina ARA SAN Juan (S-42) – 15 November 2017
Kapasitas penyelaman Nanggala-402 setelah overhaul di Korea Selatan adalah 257 meter, itu adalah
safe diving depth -kedalaman penyelaman aman. Lebih dalam dari itu Nanggala akan masuk ke
kedalaman tekanan remuk (crush depth) oleh implosion. Dan Nanggala telah memasukinya, mungkin
dari hari pertama sejak ia hilang kontak pada Rabu subuh 21 April 2021.
Memasuki kedalaman 500 meter, lambung kapal akan mendapatkan tekanan air laut sebesar 50 bar,
itu sama dengan berat beban 510 ton/m2, tenggelam sampai kedalaman 800 meter tekanannya
makin bertambah menjadi 816 ton/m2. KRI Nanggala telah remuk.
Travel Kompas
The granites of Sumatra, the Malay Peninsula
and the Tin islands of Bangka and Belitung
Cobbing (2005)
(2020)
(2021)
Hanang Samodra (Webinar, 22 April 2021)
Legalitas RI atas Geopark dan Warisan Geologi
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Gempa Outer Rise Nias Barat Daya – 14 Mei 2021
ocean-ocean convergence
SW Sumba outer-rise
earthquake
Spence (1986)
Awang Satyana (Webinar, 21 Mei 2021)
Snapshots of tsunami propagation
at time 10, 20, 36, and 54 min.
Letusan Gunung Semeru 2021 terjadi pada 4 Desember 2021 di Jawa Timur, Indonesia. Setidaknya 51
orang tewas, 169 orang terluka, dan 22 orang hilang, 45 orang mengalami luka bakar karena letusan
Merdeka.com/Instagram @khofifah.ip
tersebut. Aliran piroklastik dan lahar merusak sedikitnya 5.205 rumah dan beberapa bangunan umum.
Guguran awan panas dan lahar Gunung Semeru, 4 Desember 2021 – video warga, viral di media sosial
“Erupsi” tanpa tanda-tanda
the scientists do not
report an increase in
seismic activity
characteristic of a
supply of fresh
magma. Even though
the infrasound
monitoring sensors
located in
Singapore can record
eruptions thousands
of kilometres away,
the sensors did not
record the activity of
Semeru on 4
December.
https://earthobservatory.sg
Mount Semeru’s deadly eruption was
triggered by rain and storms, making it
much harder to predict
Saturday’s eruption produced an ash plume that reached Mt Semeru is one of the most active volcanoes in Java,
15km into the atmosphere, along with hot pyroclastic flows with activity taking place in 74 of the past 80 years. The
– dense, fast-moving clouds of solidified lava, ash and gas. volcano’s current eruptive phase began in 2014, with
Volcanic mudflows called lahars also tumbled down the frequent emissions of ash plumes to hundreds of metres
volcano’s steep slopes. Heavy ash blanketed nearby villages above the crater, pyroclastic flows and glowing lava
and plunged some areas into temporary darkness. avalanches.
Several villages have been buried in up to 4 metres of But Saturday’s eruption was, unexpectedly, much larger
volcanic material and debris, more than 3,000 buildings than the ongoing background of activity. The Head of
have been damaged, and Gladak Perak Bridge, which the Geological Agency of the Ministry of Energy and
connected Lumajang with the nearby city of Malang, has Mineral Resources, Eko Budi Lelono, said a thunderstorm
collapsed. and persistent rain had eroded part of the volcano’s lava
dome – a “plug” of solidified lava at the summit. This
https://theconversation.com/mount-semerus-deadly-eruption-was- caused the dome to collapse, triggering the eruption.
triggered-by-rain-and-storms-making-it-much-harder-to-predict-173240
Puncak Semeru (2017)
https://youtu.be/KzQjKHbkcjo
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
https://theconversation.com/mount-semerus-deadly-eruption-was-triggered-by-rain-and-storms-making-it-much-harder-to-predict-173240
Lembah aliran awan panas Gunung Semeru, 15 Desember 2021 – video tim relawan SAR
Rokhis Khomarudin (BRIN)
Rokhis Khomarudin (BRIN)
43 bangunan yang berada
daerah yang rusak
Selain itu, satu unit gedung sekolah, dua bangunan tempat ibadah dan satu
rumah jabatan kepala desa juga terdampak gempa bumi yang berpusat di
7.95 LS dan 122.24 BT.
Konfigurasi daerah Bali - Nusa Tenggara dan Banda (Harris, 2011) Pusgen (2017)
M7,4 – 14 Des. 2021
http://alexanderparera.blogspot.com/2011/04/
Daryono (2020)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Pengeboran Eksplorasi Petronas Temukan
Minyak di Madura
Jakarta – 23 Februari 2021. Kabar baik datang dari pengeboran
https://skkmigas.go.id/berita/pengeboran-eksplorasi-
sumur Eksplorasi Hidayah-1 yang dilakukan Petronas Carigali North petronas-temukan-minyak-di-madura
Madura II Ltd. di Wilayah Kerja North Madura II. Kegiatan
pengeboran yang mulai dilakukan pada 7 Januari 2021 itu ditengarai
berhasil menemukan cadangan minyak.
Petromindo
Pertamina Temukan Cadangan Minyak di Utara Jakarta
INDONESIAUPDATE.ID – PT Pertamina (Persero)
https://www.indonesiaupdate.id/2021/09/02/15832/
mengumumkan penemuan cadangan minyak dan gas bumi di
Kepulauan Seribu, Jakarta, oleh anak perusahaannya, PT Pertamina
Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE-OSES).
wikimedia commons
Jalur Logam Mulia
dan Logam Dasar
Indonesia
Blok Sangihe seluas 42.000 hectare. Endapan Bowone dan Binebase, yang menjadi fokus perusahaan ini, terletak di bagian
timur petak Sangihe di pantai tenggara kepulauan tersebut. Mineralisasi yang diketahui dalam area proyek terdapat di dua
lokasi utama, daerah Binebase-Bowone dan Taware. Kawasan Binebase dan Bowone diklasifikasikan sebagai endapan sulfida
tinggi dan daerah Taware prospektif untuk target porfiri tembaga-emas dan target epitermal sulfida rendah. PT TMS
mendapat izin operasi produksi selama 33 tahun, sejak 29 Januari 2021 hingga 28 Januari 2054, dengan nomor perizinan
163.K/MB.04/DJB/2021.
Pada 22 hingga 24 Maret 2021, perwakilan PT TMS mendatangi masyarakat Desa Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan
Tengah. Mereka menyosialisasikan perihal rencana penambangan dan menawarkan harga beli tanah warga dalam
pembebasan lahan. Perusahaan itu telah mengeksplorasi kawasan selatan Pulau Sangihe dari 2007-2013, selama itu pula tak
ada gejolak dari masyarakat tentang yang dilakukan perusahaan itu. Meski pada 2008 Yayasan Suara Nurani Minaesa menolak
keberadaan dan aktivitas PT TMS karena alat berat merusak bakau. Selain itu, pada 2008 pernah ada kesepakatan bersama
antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan penduduk Bowone bahwa Pulau Sangihe tidak boleh dijadikan area
pertambangan. Pertemuan itu berlangsung di Tahuna, ibu kota kabupaten. Namun kesepakatan sia-sia, selama lima tahun PT
TMS melanjutkan eksplorasi.
Polemik izin tambang emas PT TMS di Kepulauan Sangihe kembali mencuat
usai Wakil Bupati Helmud Hontang meninggal di pesawat. https://tirto.id/ggRP
Masyarakat Minta Pemerintah Pusat Batalkan Izin
Merujuk pada Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil [PDF], “Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 kilometer persegi beserta kesatuan
ekosistemnya.” Sementara luas Kepulauan Sangihe 736,98 kilometer persegi. Selanjutnya, pemanfaatan pulau-pulau kecil dan
perairan di sekitarnya diprioritaskan untuk sembilan kepentingan, yakni: konservasi; pendidikan dan pelatihan; penelitian dan
pengembangan; budi daya laut; pariwisata; usaha perikanan dan kelautan serta industri perikanan secara lestari; pertanian
organik; peternakan; dan/atau pertahanan dan keamanan negara. Hal ini berdasar Pasal 23 ayat (2) UU tersebut. Artinya,
Sangihe tidak memenuhi syarat sebagai daerah pertambangan.
Rombongan melanjutkan perjalanan ke Komnas HAM, di sana mereka berkeluh kesah. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan
Damanik berpendapat ada potensi pelanggaran hak asasi dari pertambangan itu. Ia pun berjanji akan menindaklanjuti aduan
tersebut. Mereka juga menyampaikan hal serupa ke Komnas Perempuan. Kemudian, 30 April 2021, Alfred cs bertemu dengan
Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin, dan Staf Khusus Menteri ESDM
Irwandy Arif. “Pak Arifin Tasrif langsung menyatakan bahwa perizinan PT TMS sudah selesai dan memenuhi prosedur
perizinan. Kami, masyarakat Sangihe, disarankan menerima saja PT TMS. Kami saling bantah,” ucap Alfred.
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong pun pernah bersurat kepada Kementerian ESDM agar PT TMS tak
melanjutkan kegiatannya. “Dimohon kiranya wilayah pertambangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat
dijadikan wilayah pertambangan rakyat,” tulis Helmud pada 28 April 2021.
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Heboh Tsunami 29 Meter Ancam Jawa
Timur, BMKG Jatim: Bedakan Potensi dan
Prediksi
Rio Rizky Pangestu - 4 Juni 2021, 14:12 WIB
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012003272/heboh-tsunami-
https://nasional.sindonews.com/read/449904/15/waspada 29-meter-ancam-jawa-timur-bmkg-jatim-bedakan-potensi-dan-prediksi
i-potensi-gempa-tsunami-di-selatan-jatim-1623157566
Widiyantoro et al. (2020)
Widiyantoro et al. (2020)
Megathrust Earthquake
The term megathrust (Park et al., 2005) is used to refer to an
extremely large thrust fault, typically formed at the plate
interface along a subduction zone. Megathrust earthquakes
occur at subduction zones at destructive convergent plate
boundaries, where one tectonic plate is forced underneath
another, caused by slip along the thrust fault that forms the
contact between them. These interplate earthquakes are the
planet's most powerful, with moment magnitudes (Mw) that
can exceed 9.0. Since 1900, all earthquakes of magnitude 9.0
or greater have been megathrust earthquakes.
Pusgen (2017)
Each of megathrust zone should be characterized based on type of arc (continental or island arc), age of
subducted slab, convergence rate
Age of oceanic lithosphere
Pusgen (2017)
Episenter gempa hasil relokasi di Pulau Jawa dan sekitarnya untuk event dengan kedalaman ≤ 100 km dan
magnitudo ≥ 4. Mekanisme fokus merupakan solusi dari GCMT untuk gempa dengan magnitudo ≥ 6 (Shiddiqi, 2015)
Pusgen (2017)
Daryono (2020)
End-member types of subduction zone based on the age of the
underthrusting lithosphere and the absolute motion of the overriding plate.
Uyeda & Kanamori, 1979; Stern, 2002; Kearey et al., 2009 Pusgen (2017)
Seismicity, convergence rate, age of subducted slab
9.1-9.3
Sumatra
140
120
80
60
40
20
7.0
7.2
7.2
7.5
7.6
7.7
7.8
7.8
8.0
8.1
8.1
8.1
8.2
8.2
8.3
8.3
8.5
8.5
8.6
8.7
8.8
8.9
9.1
9.1
9.2
9.2
9.3
9.3
9.6
Stein & Okal (2007) Mw
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Hamilton (1979)
Indonesia dalam Tektonik Lempeng
Lempeng Eurasia
Lempeng Pasifik
Lempeng Filipina
Lempeng
Carolina
Lempeng Hindia
Lempeng Australia
mod. Hall
Hall (2012)
(1999)
Lapangan dan Potensi Migas Indonesia
Jumlah Struktur
MVT
e-mail: aharunsatyana@gmail.com
Awang Satyana
https://tektonesiana.org
https://unpad.academia.edu/AwangSatyana/Papers
https://independent.academia.edu/AwangSatyana