Anda di halaman 1dari 147

WEBINAR, 30 DESEMBER 2021

Kaleidoskop Geologi Indonesia 2021


Aneka Peristiwa Terkait/ Berhubungan dengan Geologi
yang Terjadi di Indonesia Sepanjang Tahun 2021

Belitong Unesco Global Geopark


April 2021

Awang Harun Satyana


Independent Geologist
Kaleidoskop
aneka peristiwa yang telah terjadi yang disajikan secara singkat
https://kbbi.web.id/kaleidoskop

Manfaat Geologi
ekstraksi, mitigasi, konservasi, edukasi

Kaleidoskop geologi: penyajian aneka peristiwa geologi


yang telah terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang
berhubungan dengan ekstraksi sumber daya geologi,
mitigasi kebencanaan geologi, konservasi warisan geologi
untuk tujuan edukasi.
Wikipedia
Skala Waktu Geologi
dan Skala Waktu Manusia

Peristiwa geologi yang terjadi


dalam hidup manusia

Wikipedia (2014)
Shopee Indonesia
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Kerusakan akibat gempa Laut Flores M 7,4 NTT di Pulau Jampea, Selayar, Sulsel. (dok.
Istimewa) – 14 Des. 2021

Tanah longsor Kab. Sumedang (BNPB) – 9 Januari 2021

Peristiwa-peristiwa geologi yang terjadi dalam


skala waktu manusia adalah peristiwa-peristiwa
geologi yang akut, merupakan pelepasan energi
dan materi seketika setelah terbangun sekian
lama, proses menuju keseimbangan.

bencana geologis: ketika manusia terlibat dan


menjadi korban dalam peristiwa geologis
Awan panas guguran Gunung Semeru (video warga) – 4 Desember 2021
Nelly Riama (Webinar, 22 Des. 2021)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Longsor di Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang - 9 Januari 2021
Bencana longsor menimpa Desa
Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada
Sabtu 9 Jan. 2021. Korban meninggal 40
orang. Adapun korban luka tercatat
sebanyak 22 orang. Jumlah orang yang
terdampak longsor 1.126 jiwa atau 314
kepala keluarga (KK). 26 rumah
mengalami rusak berat, 3 rusak sedang
dan 103 rumah terancam akibat longsor.
(Merdeca.com)
Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
2010 2018

area longsor 9 Jan. 2021

2017 2020

Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)


Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
Irvan Sophian (Webinar, 23 Jan. 2021)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (15 Jan. 2021)

mediani.com

National Tempo co.


Asri Jaya (Webinar, 4 Feb. 2021)

Fahrul Wibowo (Webinar, 2 Feb. 2021) (Sumber: Badan Geologi)


Asri Jaya (Webinar, 4 Feb. 2021)
Awang Satyana (Facebook, 22 Jan. 2021)
Awang Satyana (Facebook, 22 Jan. 2021)
Deformasi Daratan – Lepas Pantai Sulawesi Barat

Awang Satyana (Facebook, 26 Jan. 2021)


Awang Satyana (Facebook, 22 Jan. 2021)
Deformasi Sulawesi Barat dan Migrasi Minyak dan Gas

Awang Satyana (Facebook, 26 Jan. 2021)


Deformasi Sulawesi Barat dan Migrasi Minyak dan Gas

Awang Satyana (Facebook, 26 Jan. 2021)


Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Banjir Kalimantan Selatan

The 2021 South Kalimantan floods were a series of floods in the South Kalimantan province of Indonesia. It was
the worst flood to affect the region in the last ten years, and the first major flood in the past fifty years.Landslides
were also triggered by the floods. The most affected regions were Banjarmasin, Central Hulu Sungai Regency, and
Tanah Laut Regency. More than 100,000 people were evacuated. The flood is thought to have been caused by
high rainfall intensity, which triggered river overflows that began on January 9, 2021. However, the Director of
WALHI for South Kalimantan argued that the flood was caused by environmental degradation in the form of
hundreds of mining holes that were not reclaimed and nearly fifty percent of the 3.7 million hectares of land were
Instagram dinsosp2knp3a.hst controlled by mining and oil palm companies. (Wikipedia)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin
(Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Siklon Tropis Seroja dan Ketahanan Bentang Alam di NTT

Badai Siklon Tropis Seroja melanda 21 kabupaten/kota di wilayah Provinsi


Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4 April 2021. Badai ini memicu terjadinya
banjir bandang, tanah longsor, serta angin kencang yang menyebabkan
rusaknya berbagai sarana dan parasarana. (30 Mei 2021) Japan Meteorological Agency
Kompas.com detikNews
Setelah Diamuk Badai

AntaraNews Kronologi.id
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Rokhis Khomarudin (Webinar, 27 Desember 2021)
Banjir Bandang di Flores Timur - 4 April 2021
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan, total
korban akibat bencana ini hingga Jumat (16/4/2021)
tercatat ada 181 orang meninggal dunia, warga hilang
sebanyak 47 orang, luka-luka 225 orang. Awalnya
jumlah pengungsi di posko penampungan mencapai
58.914 jiwa. Ribuan rumah hingga fasilitas umum juga
rusak akibat bencana alam yang melanda wilayah NTT.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),


banjir bandang ini dipicu oleh cuaca ekstrem akibat
keberadaan Siklon Tropis Seroja di dekat daratan NTT.
Keberadaan Siklon Tropis Seroja ini mengakibatkan
hujan ekstrem besar, kecepatan angin tinggi,
gelombang laut pasang, dan gelombang laut tinggi.
Badai berkekuatan besar ini memiliki radius 150 hingga
BMKG 200 kilometer.
nationalgeographic.grid.id, nasional.kompas.com

Pakar kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Suratman mengatakan bahwa banjir NTT disebabkan oleh curah
hujan akibat anomali iklim siklon tropis Seroja. Namun di samping itu, banjir tersebut juga disebabkan oleh ketahanan
bentang alam, kondisi hutan, dan lereng di sekitar aliran sungai.
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
KRI Nanggala-402 (1981-2021)
tabah sampai akhir,
bekerja dan meninggal dalam senyap…

Awang Satyana
(Facebook, Pengemban misi-misi rahasia di wilayah Samudra Hindia,
22 April 2021) perbatasan Indonesia-Timor Leste, dan Indonesia-Malaysia Antara (2012)
Kapal selam KRI
Nanggala 402 pada
Sabtu 24 April2021
dinyatakan tenggelam
(subsunk). Pernyataan
Nanggala telah
tenggelam ini
didasarkan atas telah
ditemukannya
serpihan-serpihan
benda-benda asal
Nanggala 402 yang
terapung di atas laut
di area fokus
pencarian Nanggala
pada sekitar 40 km
sebelah utara pantai
Celukan Bawang, Bali
utara.

Awang Satyana
(Facebook, 25 April 2021)
Tenggelamnya kapal selam AL Argentina ARA SAN Juan (S-42) – 15 November 2017

Awang Satyana (Facebook, 25 April 2021)


Kapal selam Angkatan Laut Argentina ARA San Juan (S-42) saat mengalami tekanan remuk (implosion) pada 15
November 2017 di kedalaman 600 meter Samudra Atlantik (kedalaman maksimum kapal selam ini 300 meter) –
gambar simulasi hasil investigasi.

Awang Satyana (Facebook, 25 April 2021) https://youtu.be/QLf_yD-lpF0


Pemindaian yang dilakukan oleh KRI Oleh tekanan
Rigel menggunakan multi beam sonar remuk (implosion)
telah menghasilkan citra bawah air kapal selam
Angkatan Laut
yang lebih detail. Pada hasil citra
Argentina ARA San
tersebut ditunjukkan beberapa bagian Juan (S-42) terbelah
kapal selam, termasuk kemudi vertikal menjadi empat
belakang, jangkar, bagian luar badan bagian, puing-puing
tekan, kemudi selam timbul, dan baju kapal ditemukan
keselamatan awak kapal.ROV dari MV setahun kemudian
Swift Rescue juga mendapatkan kontak di kedalaman 907
visual bangkai kapal dan meter Samudra
Atlantik dalam
menemukannya terbelah menjadi tiga
kawasan seluas
bagian. Bangkai kapal berada di 8000 m2 – gambar
koordinat 7°48′S 114°51′E pada simulasi hasil
kedalaman 838 meter, atau 500 meter investigasi.
lebih dalam di bawah kedalaman
operasi maksimumnya.

Awang Satyana (Facebook, 25 April 2021) https://youtu.be/QLf_yD-lpF0


Di sinilah, di dasar laut kedalaman 838 meter di utara Pulau Bali, KRI Nanggala-402 gugur dalam senyap pada
21 April 2021, setelah 40 tahun bekerja dalam senyap di laut-laut Nusantara, gugur bersama 53 patriot bangsa.

Awang Satyana (Facebook, 26 April 2021)


Gambar relief dasar laut dari Krabbenhoeft et al. (2010)
Awang Satyana (Facebook, 24 April 2021)
Gambaran relief dasar laut (geomorfologi bawah laut) selatan Jawa, utara Bali dan Nusa Tenggara. Nampak geomorfologi bawah laut utara Bali
merupakan teluk di tepi timur Paparan Sunda (Eurasian Plate) berupa lereng sampai kedalaman lebih dari 1000 meter. Titik merah utara Bali adalah
lokasi asumsi Nanggala, Panah tebal -Arlindo, kurva putus-putus di utara Bali adalah arus cabang Arlindo.
Santos North Bali (2003)

Awang Satyana (Facebook, 24 April 2021)


Santos North Bali (2003)

Kapasitas penyelaman Nanggala-402 setelah overhaul di Korea Selatan adalah 257 meter, itu adalah
safe diving depth -kedalaman penyelaman aman. Lebih dalam dari itu Nanggala akan masuk ke
kedalaman tekanan remuk (crush depth) oleh implosion. Dan Nanggala telah memasukinya, mungkin
dari hari pertama sejak ia hilang kontak pada Rabu subuh 21 April 2021.
Memasuki kedalaman 500 meter, lambung kapal akan mendapatkan tekanan air laut sebesar 50 bar,
itu sama dengan berat beban 510 ton/m2, tenggelam sampai kedalaman 800 meter tekanannya
makin bertambah menjadi 816 ton/m2. KRI Nanggala telah remuk.

Awang Satyana (Facebook, 24 April 2021)


Wiwin Windupranata (Webinar, 5 Mei 2021)
Ocean Internal Wave Internal waves are gravity waves that
oscillate within a fluid medium, rather than
on its surface. To exist, the fluid must be
stratified: the density must change with
depth/height due to changes, for example,
in temperature and/or salinity. (Wikipedia)

Dwi Susanto (Webinar, 4 Mei 2021)


Dwi Susanto (Webinar, 4 Mei 2021)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Geologi Sumatra - Awang Satyana, June 2021

Simandjuntak and Barber (1996)

Gage & Wing (1980), Katili (1981)


Barber et al. (2005)
Belitung Bangka Granit Bangka-Belitung, 200 Ma
- Awang Satyana, June 2021

Travel Kompas
The granites of Sumatra, the Malay Peninsula
and the Tin islands of Bangka and Belitung

Cobbing (2005)
(2020)
(2021)
Hanang Samodra (Webinar, 22 April 2021)
Legalitas RI atas Geopark dan Warisan Geologi
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Gempa Outer Rise Nias Barat Daya – 14 Mei 2021

Daryono (Webinar, 21 Mei 2021)


ocean-continent convergence
Outer Rise Earthquakes
"outer-rise event" refers to
any earthquake which occurs
within the oceanic plate in the
vicinity of the trench axis
(Christensen & Ruff, 1983).

ocean-ocean convergence

Several important structural and topographic


features form at many subduction zones. A
broad rise or bulge in the downgoing plate,
known as an outer swell, commonly develops
where the plate bends to dive down into the
mantle.
Hamblin and Christiansen (2009)
Awang Satyana (Webinar, 21 Mei 2021)
Supartoyo (Webinar, 21 Mei 2021)
Supartoyo (Webinar, 21 Mei 2021)
Newsweek (December, 2005) Lay et al. (2012)
Supartoyo (Webinar, 21 Mei 2021)
Daryoono (Webinar, 21 Mei 2021)
Daryono (Webinar, 21 Mei 2021)
Daryoono (Webinar, 21 Mei 2021)

a) Bathymetric map of the Eastern Area with structural interpretation, compiled


with seismicity and extent of coseismic slip of Mw 8.3 1977 Earthquake. b)
Comparable residual bathymetry highs on both oceanic crust and accretionary
wedge. c) Ridge on Oceanic crust. d). Isolated residual bathymetry anomalies in
accretionary wedge and normal faults in the near trench zone. Patria and Aulia (2020)
Lüschen et al. (2011); Patria and Aulia (2020) Awang Satyana (Webinar, 21 Mei 2021)
Plate’s negative buoyancy causes very large slab pull forces. Great
interface thrust earthquakes are absent at the Sumba region, and slab
pull forces are inferred to have partially decoupled the subducted plate
from the overriding plate. This decoupling permits slab pull stresses to
be guided updip to the region of the Sumba main shock. Such shallow-
acting slab pull provides a bending moment at the trench and explains
the deformation and timing observed for the entire Sumba earthquake
series

SW Sumba outer-rise
earthquake
Spence (1986)
Awang Satyana (Webinar, 21 Mei 2021)
Snapshots of tsunami propagation
at time 10, 20, 36, and 54 min.

Gusman et al. (2009) Awang Satyana (Webinar, 21 Mei 2021)


Daryono (Webinar, 21 Mei 2021)
Supartoyo (Webinar, 21 Mei 2021)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Erupsi - Guguran Awan Panas dan Lahar Semeru
4 Desember 2021

Letusan Gunung Semeru 2021 terjadi pada 4 Desember 2021 di Jawa Timur, Indonesia. Setidaknya 51
orang tewas, 169 orang terluka, dan 22 orang hilang, 45 orang mengalami luka bakar karena letusan
Merdeka.com/Instagram @khofifah.ip
tersebut. Aliran piroklastik dan lahar merusak sedikitnya 5.205 rumah dan beberapa bangunan umum.
Guguran awan panas dan lahar Gunung Semeru, 4 Desember 2021 – video warga, viral di media sosial
“Erupsi” tanpa tanda-tanda
the scientists do not
report an increase in
seismic activity
characteristic of a
supply of fresh
magma. Even though
the infrasound
monitoring sensors
located in
Singapore can record
eruptions thousands
of kilometres away,
the sensors did not
record the activity of
Semeru on 4
December.
https://earthobservatory.sg
Mount Semeru’s deadly eruption was
triggered by rain and storms, making it
much harder to predict
Saturday’s eruption produced an ash plume that reached Mt Semeru is one of the most active volcanoes in Java,
15km into the atmosphere, along with hot pyroclastic flows with activity taking place in 74 of the past 80 years. The
– dense, fast-moving clouds of solidified lava, ash and gas. volcano’s current eruptive phase began in 2014, with
Volcanic mudflows called lahars also tumbled down the frequent emissions of ash plumes to hundreds of metres
volcano’s steep slopes. Heavy ash blanketed nearby villages above the crater, pyroclastic flows and glowing lava
and plunged some areas into temporary darkness. avalanches.

Several villages have been buried in up to 4 metres of But Saturday’s eruption was, unexpectedly, much larger
volcanic material and debris, more than 3,000 buildings than the ongoing background of activity. The Head of
have been damaged, and Gladak Perak Bridge, which the Geological Agency of the Ministry of Energy and
connected Lumajang with the nearby city of Malang, has Mineral Resources, Eko Budi Lelono, said a thunderstorm
collapsed. and persistent rain had eroded part of the volcano’s lava
dome – a “plug” of solidified lava at the summit. This
https://theconversation.com/mount-semerus-deadly-eruption-was- caused the dome to collapse, triggering the eruption.
triggered-by-rain-and-storms-making-it-much-harder-to-predict-173240
Puncak Semeru (2017)

https://youtu.be/KzQjKHbkcjo
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
Andrea Ramadhan (Youtube, 10 Desember 2021)
https://theconversation.com/mount-semerus-deadly-eruption-was-triggered-by-rain-and-storms-making-it-much-harder-to-predict-173240
Lembah aliran awan panas Gunung Semeru, 15 Desember 2021 – video tim relawan SAR
Rokhis Khomarudin (BRIN)
Rokhis Khomarudin (BRIN)
43 bangunan yang berada
daerah yang rusak

Rokhis Khomarudin (BRIN)


Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Gempa NTT: 230 Rumah, 1 Sekolah hingga 2 Tempat Ibadah di Selayar Rusak
Agung Sandy Lesmana & Stephanus Aranditio
Selasa, 14 Desember 2021 | 17:57 WIB

Suara.com - Sebanyak 230 rumah di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan,


mengalami kerusakan usai terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,4 di
wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12).

Selain itu, satu unit gedung sekolah, dua bangunan tempat ibadah dan satu
rumah jabatan kepala desa juga terdampak gempa bumi yang berpusat di
7.95 LS dan 122.24 BT.

Data yang dihimpun per Selasa (14/12/2021), gempabumi M7,4 tersebut


dirasakan dan berdampak di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka,
Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten
Kepulauan Selayar, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Sabu
Raijua, Kota Bau Bau, Kabupaten Manggarai Barat, Kota Makassar,
Kabupaten Selayar, Kabupaten Muna.

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan tingkat


ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara dan sudah diakhiri per pukul
12.20 WIB atau dua jam setelah gempa karena tidak ada terdeteksi adanya
kenaikan muka air laut lagi. BMKG
https://www.suara.com/news/2021/12/14/175724/gempa-ntt-
230-rumah-1-sekolah-hingga-2-tempat-ibadah-di-selayar-rusak
Berdasarkan informasi dari BMKG, lokasi pusat
gempa bumi terletak di laut Flores pada koordinat
7,59°LS dan 122,24°BT dengan magnitudo (M7,4)
Berdasarkan data dari The United States
Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi
pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,603
LS dan 122,200° BT dengan magnitudo (M7,3)
pada kedalaman 18,50 km. Berdasarkan data
GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi
pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat
122,26° BT dan 7,61° LS, dengan magnitudo
(M7,0) pada kedalaman 12 km. (PVMBG)

M7,4 – 14 Des. 2021


M7,3 – 30 Des. 2021

Daryono (Webinar, 21 Mei 2021)


M7,4 – 14 Des. 2021

Konfigurasi daerah Bali - Nusa Tenggara dan Banda (Harris, 2011) Pusgen (2017)
M7,4 – 14 Des. 2021

Letouzey et al. (1990)


Flores Tsunami, 12 Dec. 1992

http://alexanderparera.blogspot.com/2011/04/

Daryono (2020)
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Pengeboran Eksplorasi Petronas Temukan
Minyak di Madura
Jakarta – 23 Februari 2021. Kabar baik datang dari pengeboran
https://skkmigas.go.id/berita/pengeboran-eksplorasi-
sumur Eksplorasi Hidayah-1 yang dilakukan Petronas Carigali North petronas-temukan-minyak-di-madura
Madura II Ltd. di Wilayah Kerja North Madura II. Kegiatan
pengeboran yang mulai dilakukan pada 7 Januari 2021 itu ditengarai
berhasil menemukan cadangan minyak.

Pengeboran sumur Hidayah-1 merupakan salah satu dari kegiatan


komitmen pasti WK North Madura II. Target kegiatan adalah
menyentuh Formasi Ngimbang Carbonate, dengan besaran sumber
daya inplace sebesar 158 juta barel minyak (MMBO). Pada kegiatan
pengeboran ini, kedalaman keseluruhan sumur Hidayah-1 berada
pada kedalaman 2.739 meter.

Setelah kegiatan pemboran berjalan 57 hari, Satuan Kerja Khusus


Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
Migas) dan Petronas Carigali North Madura II Ltd. melakukan 1
interval drill steam test (DST) untuk mengetahui laju alir serta data
reservoir pada Formasi Ngimbang dan berhasil menemukan
hidrokarbon berupa minyak dengan lajur alir awal ~2.100 barel
minyak per hari (BOPD).
Temuan Cadangan Migas di Natuna Timur Ikut Kukuhkan
Kedaultan RI di Perbatasan
Liputan6.com, Jakarta SKK Migas bersama kontraktor minyak https://www.liputan6.com/bisnis/read/4728665/tem
dan gas bumi Premier Oil Tuna BV berhasil menemukan cadangan uan-cadangan-migas-di-natuna-timur-ikut-kukuhkan-
kedaultan-ri-di-perbatasan
migas (minyak dan gas bumi) di Wilayah Kerja Tuna, lepas pantai
Natuna Timur. Temuan cadangan migas ini berada di perbatasan
Indonesia dengan Vietnam.

"Temuan cadangan ini diperoleh melalui pengeboran dua sumur


delineasi Singa Laut (SL)-2 dan Kuda Laut (KL)-2," kata Deputi
Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara melansir Antara, dikutip
di Jakarta, Jumat (5/12/2021).

Benny mengatakan, temuan cadangan di struktur SL dan KL ini


sangat berpotensi menjadi temuan migas ekonomis pertama yang
dapat berproduksi di cekungan Natuna Timur.
Kedua sumur itu memiliki potensi minyak dan gas dari Formasi
Gabus, Arang, dan Lower Terumbu. Potensi hidrokarbon dari
struktur SL dan KL ini kemudian dikonfirmasi kembali dengan
melakukan pengeboran dua sumur delineasi SL-2 dan KL-2 pada
2021.

Petromindo
Pertamina Temukan Cadangan Minyak di Utara Jakarta
INDONESIAUPDATE.ID – PT Pertamina (Persero)
https://www.indonesiaupdate.id/2021/09/02/15832/
mengumumkan penemuan cadangan minyak dan gas bumi di
Kepulauan Seribu, Jakarta, oleh anak perusahaannya, PT Pertamina
Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE-OSES).

Temuan tersebut, menurut Direktur Eksplorasi Subholding Upstream


Pertamina Medi Kurniawan, berasal dari sumur Fanny-2 yang
terletak di Distrik Central Business Unit (CBU) Blok OSES,
tepatnya berada di area kompleks eksplorasi Angel Cluster yang
berjarak sekitar dua kilometer sebelah barat Pulau Sebira dan masuk
dalam Wilayah Administratif Kabupaten Kepulauan Seribu.
Penemuan minyak dan gas dari sumur Fanny-2 ini memberikan
semangat baru dalam mengerjakan lapangan-lapangan tua (brown
field), seperti halnya Blok OSES.

Sejak 13 Maret 2021, Pertamina melakukan aktivitas pengeboran


sumur Fanny-2 (rig release). Tujuan pengeboran tersebut adalah
untuk mengonfirmasi besaran sumber daya minyak dan gas bumi di
struktur Fanny. Proyek pengeboran itu rampung tiga bulan kemudian
pada 24 Juni 2021. RuangEnergi.com
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Polemik Izin Tambang Emas Sangihe:
Ditolak Warga & Helmud Hontang

wikimedia commons
Jalur Logam Mulia
dan Logam Dasar
Indonesia

Carlile & Mitchell (1994), Garwin et al. (2005)

Wisanggono et al. (2014)


Polemik izin tambang emas PT TMS di Kepulauan Sangihe kembali mencuat
usai Wakil Bupati Helmud Hontang meninggal di pesawat. https://tirto.id/ggRP
PT TMS merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 dengan pemerintah Indonesia [PDF]. Kedua pihak
menandatangani KK pada 27 April 1997 dan berlaku hingga 2027, kesepakatan itu dapat dua kali diperpanjang selama 10
tahun. KK dalam UU Minerba terbaru diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Luas KK pada tahun 2007
sudah diciutkan menjadi 42.000 hektare.

Blok Sangihe seluas 42.000 hectare. Endapan Bowone dan Binebase, yang menjadi fokus perusahaan ini, terletak di bagian
timur petak Sangihe di pantai tenggara kepulauan tersebut. Mineralisasi yang diketahui dalam area proyek terdapat di dua
lokasi utama, daerah Binebase-Bowone dan Taware. Kawasan Binebase dan Bowone diklasifikasikan sebagai endapan sulfida
tinggi dan daerah Taware prospektif untuk target porfiri tembaga-emas dan target epitermal sulfida rendah. PT TMS
mendapat izin operasi produksi selama 33 tahun, sejak 29 Januari 2021 hingga 28 Januari 2054, dengan nomor perizinan
163.K/MB.04/DJB/2021.

Pada 22 hingga 24 Maret 2021, perwakilan PT TMS mendatangi masyarakat Desa Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan
Tengah. Mereka menyosialisasikan perihal rencana penambangan dan menawarkan harga beli tanah warga dalam
pembebasan lahan. Perusahaan itu telah mengeksplorasi kawasan selatan Pulau Sangihe dari 2007-2013, selama itu pula tak
ada gejolak dari masyarakat tentang yang dilakukan perusahaan itu. Meski pada 2008 Yayasan Suara Nurani Minaesa menolak
keberadaan dan aktivitas PT TMS karena alat berat merusak bakau. Selain itu, pada 2008 pernah ada kesepakatan bersama
antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan penduduk Bowone bahwa Pulau Sangihe tidak boleh dijadikan area
pertambangan. Pertemuan itu berlangsung di Tahuna, ibu kota kabupaten. Namun kesepakatan sia-sia, selama lima tahun PT
TMS melanjutkan eksplorasi.
Polemik izin tambang emas PT TMS di Kepulauan Sangihe kembali mencuat
usai Wakil Bupati Helmud Hontang meninggal di pesawat. https://tirto.id/ggRP
Masyarakat Minta Pemerintah Pusat Batalkan Izin

Merujuk pada Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil [PDF], “Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 kilometer persegi beserta kesatuan
ekosistemnya.” Sementara luas Kepulauan Sangihe 736,98 kilometer persegi. Selanjutnya, pemanfaatan pulau-pulau kecil dan
perairan di sekitarnya diprioritaskan untuk sembilan kepentingan, yakni: konservasi; pendidikan dan pelatihan; penelitian dan
pengembangan; budi daya laut; pariwisata; usaha perikanan dan kelautan serta industri perikanan secara lestari; pertanian
organik; peternakan; dan/atau pertahanan dan keamanan negara. Hal ini berdasar Pasal 23 ayat (2) UU tersebut. Artinya,
Sangihe tidak memenuhi syarat sebagai daerah pertambangan.

Rombongan melanjutkan perjalanan ke Komnas HAM, di sana mereka berkeluh kesah. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan
Damanik berpendapat ada potensi pelanggaran hak asasi dari pertambangan itu. Ia pun berjanji akan menindaklanjuti aduan
tersebut. Mereka juga menyampaikan hal serupa ke Komnas Perempuan. Kemudian, 30 April 2021, Alfred cs bertemu dengan
Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin, dan Staf Khusus Menteri ESDM
Irwandy Arif. “Pak Arifin Tasrif langsung menyatakan bahwa perizinan PT TMS sudah selesai dan memenuhi prosedur
perizinan. Kami, masyarakat Sangihe, disarankan menerima saja PT TMS. Kami saling bantah,” ucap Alfred.

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong pun pernah bersurat kepada Kementerian ESDM agar PT TMS tak
melanjutkan kegiatannya. “Dimohon kiranya wilayah pertambangan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dapat
dijadikan wilayah pertambangan rakyat,” tulis Helmud pada 28 April 2021.
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Heboh Tsunami 29 Meter Ancam Jawa
Timur, BMKG Jatim: Bedakan Potensi dan
Prediksi
Rio Rizky Pangestu - 4 Juni 2021, 14:12 WIB

https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012003272/heboh-tsunami-
https://nasional.sindonews.com/read/449904/15/waspada 29-meter-ancam-jawa-timur-bmkg-jatim-bedakan-potensi-dan-prediksi
i-potensi-gempa-tsunami-di-selatan-jatim-1623157566
Widiyantoro et al. (2020)
Widiyantoro et al. (2020)
Megathrust Earthquake
The term megathrust (Park et al., 2005) is used to refer to an
extremely large thrust fault, typically formed at the plate
interface along a subduction zone. Megathrust earthquakes
occur at subduction zones at destructive convergent plate
boundaries, where one tectonic plate is forced underneath
another, caused by slip along the thrust fault that forms the
contact between them. These interplate earthquakes are the
planet's most powerful, with moment magnitudes (Mw) that
can exceed 9.0. Since 1900, all earthquakes of magnitude 9.0
or greater have been megathrust earthquakes.

Lay et al. (2012)

Newsweek (December, 2005)


Pemutakhiran
Segmentasi
Megathrust
Peta Gempa
Nasional 2017

Pusgen (2017)
Each of megathrust zone should be characterized based on type of arc (continental or island arc), age of
subducted slab, convergence rate
Age of oceanic lithosphere

Gaina & Muller (2007)


Sketches of typical trench-
perpendicular cross sections
implemented in sections of
bathymetrical charts for Sumatra
(top) and Java and the Lesser Sunda
islands (bottom) to highlight
differences in subduction setting
affecting the earthquake hazard
across the Indonesian margin. SZ are
thick solid grey lines along the
subduction fault.

Krabbenhoeft et al. (2010)


Seismisitas hasil relokasi
gempa-gempa Sumatera
dengan magnitudo ≥ 4,0.
Mekanisme fokus diambil
dari Global Centroid
Moment Tensor (GCMT)
(Dziewonski dkk., 1981;
Ekström dkk., 2012)
untuk gempa dengan
magnitudo ≥ 6,0 (Shiddiqi,
2015)

Pusgen (2017)
Episenter gempa hasil relokasi di Pulau Jawa dan sekitarnya untuk event dengan kedalaman ≤ 100 km dan
magnitudo ≥ 4. Mekanisme fokus merupakan solusi dari GCMT untuk gempa dengan magnitudo ≥ 6 (Shiddiqi, 2015)
Pusgen (2017)
Daryono (2020)
End-member types of subduction zone based on the age of the
underthrusting lithosphere and the absolute motion of the overriding plate.

Uyeda & Kanamori, 1979; Stern, 2002; Kearey et al., 2009 Pusgen (2017)
Seismicity, convergence rate, age of subducted slab

9.1-9.3
Sumatra

Ruff & Kanamori (1980)

Age of subducted slab & EQ magnitude


160

140

120

Age of slab (Ma)


100

80

60

40

20

7.0
7.2
7.2
7.5
7.6
7.7
7.8
7.8
8.0
8.1
8.1
8.1
8.2
8.2
8.3
8.3
8.5
8.5
8.6
8.7
8.8
8.9
9.1
9.1
9.2
9.2
9.3
9.3
9.6
Stein & Okal (2007) Mw
Pembahasan
1. Tanah Longsor Sumedang (9 Jan. 2021)
2. Gempa M 6,2 Mamuju-Majene (14-15 Jan. 2021)
3. Banjir Kalimantan Selatan (15 Jan. - Feb. 2021)
4. Siklon Tropis Seroja NTT (4 Apr. 2021)
5. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 (21 Apr. 2021)
6. Peresmian Geopark Global Belitong (Apr. 2021)
7. Gempa M 6,6 Outer Rise Nias (14 Mei 2021)
8. Guguran Awan Panas Semeru (4 Des. 2021)
9. Gempa M 7,4 Laut Flores (14 Des. 2021)
10. Penemuan Lapangan-Lapangan Migas 2021
11. Penolakan Tambang Emas Sangihe 2021
12. Heboh “Prediksi” Tsunami Jawa Selatan 2021
13. Geologi Indonesia: Refleksi
Hamilton (1979)
Indonesia dalam Tektonik Lempeng

Lempeng Eurasia

Lempeng Pasifik
Lempeng Filipina

Lempeng
Carolina

Lempeng Hindia
Lempeng Australia

mod. Hall
Hall (2012)
(1999)
Lapangan dan Potensi Migas Indonesia
Jumlah Struktur

courtesy of Shinta Damayanti (SKK Migas, 2020)


Metalogeni Indonesia

MVT

undeveloped Cu-Au discovery

van Leeuwen (2018)


Kondisi tektonik wilayah Indonesia berdasarkan data geodetik tahun 1995
hingga tahun 2016. Susilo et al. (2016)
Hidup Berdampingan
dengan Potensi
Bencana Geologis

Living with active volcanoes


Heather Handley
Adjunct Associate Professor, Monash University
As the world’s population
grows, more and more people
are living close to active
volcanoes. According to one
estimate, more than a billion
people (14% of people on the
planet) live within 100km of an
active volcano.

In Indonesia, more than 70% of


the population live within
100km of one or more of the
country’s 130 active volcanoes
– that’s a staggering 175
million people. More than 8.6
million Indonesians live within
10km of an active volcano –
well within range of deadly
pyroclastic flows.
(Heather Handley – Monash
University)
Danny Natawidjaja (Webinar, 27 Des. 2021)
Terima kasih atas perhatian Anda.

e-mail: aharunsatyana@gmail.com

Awang Satyana

Unduh gratis makalah Awang Satyana (100 makalah)

https://tektonesiana.org
https://unpad.academia.edu/AwangSatyana/Papers
https://independent.academia.edu/AwangSatyana

Anda mungkin juga menyukai