Anda di halaman 1dari 7

POTENSI URANIUM PADA GUNUNG BERAPI PURBA DI

MAHAKAM ULU, KALIMANTAN TIMUR


(Potency Of Uranium in Ancient Volcano at Mahakam Ulu, East Kalimantan)

Muhammad Ali Shodiqin


Geology Engineering, Engineering Faculty, Mulawarman University
ali.shodiqin.is.me@gmail.com

Abstrak
POTENSI URANIUM PADA GUNUNG BERAPI PURBA DI MAHAKAM ULU, KALIMANTAN
TIMUR. Kabupaten Mahakam Ulu adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Mahakam
Ulu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat. Prospeksi detil yang dilakukan di Daerah Kawat dan
Daerah Nyaan, Kecamatan Long Pahangai, Kutai Barat, Kalimantan Timur pada tahun 2006. Dari seluruh area
prospeksi detil (cakupan area ±26.5 km2 ) ditemukan beberapa lokasi anomali radioaktivitas pada batuan vulkanik
asam dengan radioaktivitas tertinggi mencapai >15.000 c/s SPP 2 NF. Struktur geologi yang berkembang di daerah
penelitian terdiri atas sesar dan kekar. Sesar-sesar yang berkembang adalah sesar-sesar geser menganan yang berarah
umum barat-timur seperti sesar di Sungai Mumbang dan sesar di Sungai Nuri, sesar-sesar geser menganan yang berarah
barat daya-timur laut seperti sesar di Sungai Buleg dan sesar di Sungai Kawat. Sesar-sesar turun yang berarah barat-
timur seperti sesar di sungai Kupu-kupu serta sesar-sesar turun berarah barat daya-timur laut seperti sesar di Sungai
Denhong . Kekar yang berkembang adalah kekar yang berarah utara-selatan, barat daya-timur laut dan barat-timur.
Struktur geologi yang dominan adalah sesar dan kekar. Sesar dilokasi penelitian berupa sesar dengan ukuran meter
hingga kilometer. Sesar-sesar yang besar berarah N 95°E dengan bidang sesar yang sulit dijumpai, tetapi dijumpai
breksi sesar dan pada morfologi dijumpai kelurusan- kelurusan lembah.Sesar normal dan sesar mendatar dekstral dan
sinistral mendominasi lokasi penelitian. Sesar Nyaan merupakan sesar normal, yang dicirikan oleh breksi sesar berarah
N 95°E, sesar ini merupakan sesar yang cukup besar. Sesar ini terpotong oleh sesar Pipit yang merupakan sesar
mendatar dekstral dengan arah N 60°E/ 75°. Pada bagian selatan lokasi penelitian banyak dijumpai sesar-sesar berarah
N 0°E - N85°E lebih dominan yang merupakan sesar-sesar mendatar.
Kata Kunci: Geologi, Uranium, Rekayasa.

Abstract
Potency Of Uranium in Ancient Volcano at Mahakam Ulu, East Kalimantan. Mahakam Ulu Regency is one of
the districts in East Kalimantan province, Indonesia. Mahakam Ulu is the result of pemekaran of West Kutai Regency.
Detailed prospection conducted at Wire and Area of Nyaan, Long Pahangai Subdistrict, Kutai Barat, East Kalimantan
in 2006. From all detail prospecting areas (coverage area ± 26.5 km2) found several locations of radioactivity
anomalies in acidic volcanic rocks with the highest radioactivity reach> 15.000 c / s SPP 2 NF. The geological
structure that developed in the research area consisted of cesarean and stocky. Progressive faults are the western-
eastern, shear-trending shear faults, such as the faults in the Mumbang River and the faults of the Nuri River, the
northeast-northeast-oriented shear-shear faults such as the faults on the Buleg River and the faults in the River Wire .
Downward-eyed faultheads such as the fault in the Butterfly river and the fault-falls descend southwest-northeast like
a fault in the Denhong River. The burgeoning blooms are heavily north-south, southwest-northeast and east-west. The
dominant geological structure is cesarean and stocky. Fault location of the study is a fault with meters up to kilometers.
The large faulted faults are N 95 ° E with a hard-to-find fault, but cesarean brections are found and morphology is
found in the valleys alignment. Normal and horizontal and horizontal fault swarms dominate the study sites. The Nyaan
faecal is a normal fault, characterized by a trending cesarean N 95 ° E, this fault is a fairly large fault. This fault is
truncated by a Pipit fault which is a faulty flat fault with an N 60 ° E / 75 ° direction. In the southern part of the study
site there are many N 0 ° E - N85 ° E trending faults that are more likely to be horizontal fault.
Keywords: Geology, Uranium, Engineering.

PENDAHULUAN eksplorasi uranium pada tahap pendahuluan di


Kalimantan Timur. Prospeksi detil yang
Kabupaten Mahakam Ulu adalah salah satu dilakukan di Daerah Kawat dan Daerah Nyaan,
kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Kecamatan Long Pahangai, Kutai Barat,
Indonesia. Mahakam Ulu merupakan hasil Kalimantan Timur pada tahun 2006. Dari seluruh
pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat yang area prospeksi detil (cakupan area ±26.5 km2 )
disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 ditemukan beberapa lokasi anomali radioaktivitas
Desember 2012 di gedung DPR RI tentang pada batuan vulkanik asam dengan radioaktivitas
Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). tertinggi mencapai >15.000 c/s SPP 2 NF.
Badan Tenaga Nuklir Nasional telah bekerjasama Berdasarkan lokasi keterdapatannya, lokasi
dengan Pusat Energi Atom Perancis melakukan anomali radioaktivitas tersebut dikelompokkan ke

1
dalam tiga sektor potensial uranium yaitu sektor Tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui
Kawat, Nyaan dan Paluq. Pada tahun 2007 telah potensi sumberdaya uranim dan tatanan geologi daerah
dilakukan prospeksi sistematik pada Sektor Mahakam Hulu, Kalimantan Timur.
Kawat didapatkan jumlah bijih yang signifikan
dan dengan kadar yang cukup tinggi. METODOLOGI
Uranium adalah suatu unsur kimia dalam tabel Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu
periodik yang memiliki lambang U dan nomor menggunakan metode literatur yang sudah ada
atom 92. Uranium merupakan logam putih sebagai bahan pembuatan, Peralatan yang
keperakan yang termasuk dalam deret aktinida di digunakan pada pembuatan penelitian yaitu
dalam tabel periodik. Uranium memiliki 92 dipersiapkan secara mandiri oleh penulis.
proton dan 92 elektron, dengan elektron valensi 6. Metode Pengumpulan Data
Inti uranium mengikat sebanyak 141 sampai Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 pembuatan penelitian ini yaitu: pengumpulan
isotop uranium. Isotop yang paling umum adalah bahan-bahan dalam bentuk literatur dan
uranium-238 (146 neutron) dan uranium-235 (143 pengambilan data dari situs yang terpercaya.
neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan
bersifat radioaktif lemah. Uranium memiliki Metode Analisis Data
bobot atom terberat kedua (setelah plutonium) di Metode analisis data yang digunakan untuk
antara semua unsur-unsur kimia yang dapat mengungkap temuan penelitian yaitu: metode
ditemukan secara alami. Massa jenis uranium literatur dan browsing internet.
kira-kira 70% lebih besar daripada timbal, namun
tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat ditemukan secara alami dalam konsentrasi
rendah (beberapa bagian per juta (ppm)) dalam Geologi Daerah Kawat
Berdasarkan atas hasil pemetaan geologi di
tanah, bebatuan, dan air.
lapangan dan hasil analisis petrografi, susunan
Tatanan geologi secara rinci dan karakteristik litologi daerah penelitian dapat dikelompokkan
mineralisasi uranium di daerah ini belum menjadi tujuh satuan batuan yaitu satuan
diketahui secara pasti. Guna mengetahui tatanan batulempung hitam, satuan batupasir felsdpatik,
geologi secara rinci dan karakteristik mineralisasi satuan riolit Nyaan, satuan andesit bawah, satuan
uranium daerah Kawat maka dilakukan eksplorasi riolit Kawat, satuan andesit atas dan satuan
detil pada daerah seluas 25.5km2 dengan cara batupasir tufan
pemetaan geologi, pemetaan radioaktivitas
batuan, pemetaan geokimia batuan, lumpur dan 1. Satuan Batulempung Hitam
Satuan batuan ini berupa batulempung hitam,
mineral berat. Adanya mineralisasi uranium pada
lunak, berlapis tipis dengan ukuran butir
suatu daerah akan ditunjukkan oleh anomali
lempung-lanau, warna abu-abu hingga abu-abu
radioaktivitas batuan, anomali kadar uranium
kehitaman.
batuan, anomali kadar uranium mobil lumpur dan
mineral berat. 2. Satuan Batupasir Feldspatik
Satuan batuan ini tersusun oleh batupasir dan
Untuk mengetahui karakteristik mineralisasi serta
batulanau. Batupasir, berwarna abu-abu gelap,
penyebaran lateral mineralisasi uranium di
ukuran butir pasir halus hingga pasir sedang,
Daerahg Mahakam Hulu, maka perlu dilakukan
bentuk butir membulat, sortasi baik, komposisi
tahapan prospeksi sistematik. Metode yang
mineral: feldspar, kuarsa dan mineral mafik,
digunakan adalah pemetaan geologi terinci
semen silika, kompak. Batupasir ini
bersekala 1:2.000, pengukuran nilai radioaktivitas
memperlihatkan perlapisan yang baik dengan
soil pada seluruh lokasi kerja dengan grid 20m x
kedudukan umum berarah barat laut – tenggara
20m, pembuatan kupasan, paritan dan sumur uji
miring 30º hingga 75º ke timur laut. Batulanau,
pada lokasi yang memiliki nilai anomali
berwarna abu-abu kecoklatan, ukuran butir lanau,
radioaktivitas dengan grid pengukuran 5m x 5m
komposisi mineral terdiri atas kuarsa, feldspar dan
pada lokasi sekitar kupasan dengan grid 5m x 5m,
serisit.
juga dilakukan pengambilan contoh
representative dengan sistematik channel 3. Satuan Riolit Nyaan
sampling untuk analisis geokimia dan mineralogi. Satuan riolit Nyaan tersusun oleh perselingan
Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain: antara riolit, breksi gunung api dan tuf. Riolit
Berapa potensi sumber daya uranium yang ada di terdiri atas riolit porfir, riolit rubane dan riolit
Mahakam Hulu? Bagaimana karakteristik mineralisasi flame. Riolit porfir, berwarna putih hingga putih
uranium dan tatanan geologi daerah Mahakam Hulu, kehijauan, tekstur faneroporfiritik. Fenokris
Kalimantan Timur? terdiri atas kuarsa, orthoklas, plagioklas, klorit,
dan mineral opak. Masa dasar terdiri atas material
gunung api halus, kompak berwarna putih. Riolit

2
rubane, berwarna abu-abu kehijauan, tekstur pasir kasar tersusun oleh kuarsa, feldspar dan
faneroporpiritik. Fenokris terdiri atas kuarsa, material gelas, semen silika. Di beberapa tempat
feldspar, klorit, mineral kuarsa memperlihatkan sebagian feldspar teralterasi menjadi serisit. Tuf,
bentuk elips. Masa dasar tersusun oleh feldspar, segar berwarna putih keabu-abuan, lapuk
kuarsa dan silika. Batuan ini kadang-kala berwarna putih kecoklatan, ukuran butir lanau-
memperlihatkan struktur penjajaran mineral pasir halus, komponen penyusun terdiri atas
dengan perselingan antara mineral gelap dan material gelas.
terang. Riolit flame, berwarna putih dengan
6. Satuan Andesit Atas
sruktur flame berwarna hitam. Batuan tersusun
Satuan andesit atas tersusun oleh perselingan
oleh mineral kuarsa, ortoklas dan pagioklas
antara andesit, breksi gunung api dan tuf. Andesit,
dengan struktur flame berbentuk elips tersusun
berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu
oleh kumpulan mineral mafik. Breksi gunung api,
kehitaman, tekstur afanitik hingga porfiroafanitik,
berwarna putih abu-abu hingga putih kecoklatan,
komposisi mineral terdiri atas plagioklas,
fragmen berukuran kerikil hingga kerakal terdiri
ortoklas, biotit, hornblenda. Breksi gunung api,
atas riolit, kuarsa, feldspar, bentuk membulat
berwarna hitam keabu-abuan, fragmen andesit
tanggung hingga menyudut, kemas terbuka,
berukuran bolder, masa dasar berupa material
sortasi jelek. Matriks berukuran pasir terdiri atas
gelas dan semen silika. Tuf, berwarna hijau,
material gelas, semen silika. Tebal batuan ini
berlapis tipis, ukuran butir lanau hingga pasir
berkisar antara 5 – 7 m. Tuf, berwarna putih
halus, komponen penyususn terdiri atas material
keabu-abuan, struktur perlapisan tipis dengan
gelas.
ketebalan berkisar anatara 10 - 30 cm, ukuran
butir pasir halus, komponen penyusun terdiri atas 7. Satuan Batupasir Tufaan
gelas vulkanik. Satuan batupasir tufan berupa batupasir, berwarna
putih abu-abu, srtuktur berlapis dengan perlapisan
4. Satuan Andesit Bawah
berarah barat-timur miring 10 o ke selatan, ukuran
Satuan andesit bawah tersusun oleh perselingan
butir pasir sedang, komposisi mineral terdiri atas
antara andesit, breksi gunung api dan tuf. andesit,
kuarsa, feldspar dan gelas.
berwarna abu-abu kehijauan, tekstur
porfiroafanitik. Fenokris terdiri atas plagioklas Struktur Geologi Kawat
berukuran 3- 5mm dan biotit berukuran 1-2 mm. Struktur geologi yang berkembang di daerah
Masa dasar tersusun oleh gelas vulkanik dan penelitian terdiri atas sesar dan kekar. Sesar-sesar
feldspar yang sebagian telah mengalami alterasi. yang berkembang adalah sesar-sesar geser
Di beberapa tempat terlihat srtuktur perlapisan menganan yang berarah umum barat-timur seperti
dan lava bantal dengan struktur kekar radier. sesar di Sungai Mumbang dan sesar di Sungai
Breksi gunung api, berwarna abu-abu kehijauan Nuri, sesar-sesar geser menganan yang berarah
hingga abu-abu kehitaman, fragmen berupa barat daya-timur laut seperti sesar di Sungai Buleg
ndesit berukuran bolder, masa dasar berukuran dan sesar di Sungai Kawat. Sesar-sesar turun yang
kerikil hingga kerakal berupa batuan andesitik, berarah barat-timur seperti sesar di sungai Kupu-
semen material gelas. Tuf, berwarna abu-abu. kupu serta sesar-sesar turun berarah barat daya-
kehijauan, berukuran lanau hingga pasir, timur laut seperti sesar di Sungai Denhong . Kekar
komponen penyusun terdiri atas material gelas. yang berkembang adalah kekar yang berarah
utara-selatan, barat daya-timur laut dan barat-
5. Satuan Riolit Kawat
timur.
Satuan riolit Kawat tersusun oleh perselingan
antara riolit, breksi gunung api dan tuf. Riolit, Geologi Daerah Nyaan
berwarna putih keabu-abuan hingga putih Sektor Nyaan secara stratigrafi didominasi oleh
kehijauan, tekstur porfiroafanitik. Fenokris batuan vulkanik. Pada bagian timur tersingkap
berukuran 0,2 - 2 milimeter terdiri atas kuarsa, batuan sedimen yang lebih tua dari seri batuan
ortoklas, plagioklas dan biotit. Masa dasar dengan vulkanik.Susunan stratigrafi batuan dari yang
ukuran < 0,2 milimeter terdiri atas kuarsa, paling tua hingga yang paling muda adalah
ortoklas, zirkon dan mineral opak. Sebagian sebagai berikut :
mineral feldspar pada masa dasar telah mengalami
alterasi dan terubah menjadi mineral lempung. Di 1. Satuan Batupasir Feldspatik
Satuan ini merupakan batuan tertua di lokasi
beberapa tempat kadang – kadang terdapat
penelitian, terdiri dari batupasir dan batulanau.
segregasi klorit dan biotit. Pada batuan ini
Tersingkap di S. Nyaan di bagian hulu. Batupasir
terdapat mineral kuarsa yang mengisi rekahan-
rekahan. Breksi gunung api, berwarna putih feldspatik, warna abu-abu gelap, berlapis 3 cm-75
keabu-abuan, kemas terbuka, sortasi jelek. cm, ukuran pasir halus–sedang, bentuk butir
membulat, sortasi baik, komposisi mineral:
Fragmen berukuran kerikil-kerakal, bentuk
felspar, kuarsa dan mineral mafik, semen silika,
membulat tanggung – menyudut, tersusun atas
kompak. Batupasir ini memperlihatkan perlapisan
riolit, kuarsa dan feldspar. Masa dasar berukuran
yang baik dengan kedudukan umum N 290 °E/30°

3
-330°E/75°. Batulanau, warna abu-abu terpotong oleh sesar Pipit yang merupakan sesar
kecoklatan, ukuran butir lanau, komposisi mineral mendatar dekstral dengan arah N 60°E/ 75°. Pada
terdiri dari feldspar, serisit, kuarsa. bagian selatan lokasi penelitian banyak dijumpai
sesar-sesar berarah N 0°E - N85°E lebih dominan
2. Satuan Piroklastik Andesitik
yang merupakan sesar-sesar mendatar.
Batuan piroklastik yang terdiri dari breksi
vulkanik dengan fragmen blok dan bom andesit Hasil analisis mineragrafis contoh batuan yang
dan matriks tuf dan lapili andesitik. Lava Bantal, diambil dari riolit Nyaan menunjukkan bahwa
terdiri dari andesit, dengan tekstur hipokristalin, mineralisasi uranium berupa mineral pitchblenda
berstruktur kekar radier, dengan kandungan gelas berasosiasi dengan mineral pirit, arsenopirit,
yang tinggi. Dari keterdapatan lava bantal di kalkopirit, kalkosit, hematit, rutil, sphalerit,
lokasi ini menunjukkan bahwa lingkungan magnetit dan gratonit, sedangkan hasil analisis
pengendapan batuan ini adalah lingkungan air. mineragrafis contoh batuan riolit Kawat
Batuan ini juga tersusun atas sisipan tuf yang menunjukkan mineralisasi uranium berupa
berwarna hijau, berlapis tipis, mengandung gelas pitchblendaberasosiasi dengan mineral pirit,
vulkanik dan material vulkanik yang berukuran arsenopirit, kalkopirit, markasit, melerikovit,
halus. graphit, rhodostaunit, sphalerit, magnetit dan rutil.
Kehadiran pitchblende sebagai mineral uranium
3. Satuan Andesit
dalam batuan riolit dengan asosiasi mineral terdiri
Satuan andesit tersebar di Sungai Nyaan,
atas sphalerit, arsenopirit, dan pirit, menunjukkan
berbentuk tubuh aliran lava, berlapis dengan
bahwa pembentukan mineralisasi uranium
ketebalan 1 – 3 m, warna abu-abu kehijauan,
berkaitan dengan terobosan magma riolit pada
porfiroafanitik, dengan komposisi fenokris
tahap proses hidrotermal dengan kehadiran
mineral plagioklas berukuran 3-5 mm, biotit
pitchblende yang berasosiasi dengan magnetit dan
berukuran 1-2 mm.
pirit maka merupakan indikasi sebagai tipe
4. Satuan Piroklastik Riolitik cebakan uranium vulkanogenik dalam klas
Batuan piroklastik dengan ketebalan lapisan 3-5 pneumatogenik. Hasil penggabungan lokasi
m, berselingan antara tuf dan pada bagian bawah terkonsentrasinya anomali radioaktivitas batuan,
terdapat breksi vulkanik. Tuf dan tuf pasiran anomali kadar uranium mobil lumpur dan anomali
berlapis tipis 5-25 cm dengan struktur lipatan dan kadar uranium mobil mineral berat, menghasilkan
kemiringan yang diakibatkan oleh bentuk dua lokasi sektor potensial uranium yaitu sektor
morfologi vulkanik pada saat proses vulkanisme potensial uranium Nyaan dengan luas sekitar 6
berlangsung. Brekasi vulkanik (breksi epiklastik) km2 dan sektor potensial uranium Kawat dengan
tersusun atas fragmen riolit yang berukuran luas sekitar 10 km2 . Pada dua lokasi sektor
kerikil hingga bongkah dan matriks yang terdiri potensial uranium tersebut merupakan daerah
dari material vulkanik yang berukuran pasiran. yang sangat prospek untuk dilakukan prospeksi
lanjutan yaitu prospeksi sistematik atau survei
5. Satuan Riolit geofisika.
Riolit, warna putih kehijauan – putih abu-abu,
tekstur holokristalin, porpiritik, fenokris
Tabel
berukuran 0,2-2 mm, bentuk subhedral-anhedral,
Tabel 1. Anomali Radioaktivitas Batuan
disusun oleh mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas
dan mineral opak. Batuan ini berupa lapisan lava
yang dapat dibedakan menjadi lapisan lava riolit
porfir dan lapisan riolit masif. Lapisan riolit porfir
tersusun atas fragmen kuarsa yang berukuran 0,5
– 8 cm, dengan matrik riolit berukuran halus.
Struktur Geologi Nyaan
Struktur geologi yang dominan adalah sesar dan
kekar. Sesar dilokasi penelitian berupa sesar
dengan ukuran meter hingga kilometer. Sesar-
sesar yang besar berarah N 95°E dengan bidang
sesar yang sulit dijumpai, tetapi dijumpai breksi
sesar dan pada morfologi dijumpai kelurusan-
kelurusan lembah.
Sesar normal dan sesar mendatar dekstral dan
sinistral mendominasi lokasi penelitian. Sesar
Nyaan merupakan sesar normal, yang dicirikan
Sumber: Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, (2011)
oleh breksi sesar berarah N 95°E, sesar ini
merupakan sesar yang cukup besar. Sesar ini

4
Tabel 2. Radioaktivitas Singkapan Batuan

Sumber: Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, (2011)


Setelah dilakukan pengukuran radioaktivitas soil
secara sistematik, maka didapatkan beberapa
lokasi anomali di Sektor Nyaan. Pada Sektor
Nyaan terdapat tiga lokasi anomali, yaitu:
Anomali Marta Hulu, Anomali S. Marta dan
Anomali Aloha. Dari beberapa anomali tersebut
dibuat kupasan paritan dan sumur uji pada
anomali yang tertutup soil.
Sektor potensial uranium ditentukan berdasarkan
lokasi terkonsentrasinya anomali radioaktivitas
batuan, anomali kadar uranium mobil lumpur dan
anomali kadar uranium mobil mineral berat. Hasil
penggabungan ketiga lokasi anomali tersebut
diatas menghasilkan dua lokasi sektor potensial Gambar 2. Peta geologi daerah Kawat,
uranium yaitu sektor potensial uranium Nyaan Mahakam Ulu, Kalimantan Timur
dan sektor potensial uranium Kawat. (PUSLITBANG GEOLOGI, 1993)
Mineralisasi uranium di daerah penelitian terdiri
atas mineral primer yaitu pitchblenda dan mineral
sekunder yaitu autonit. Mineral tersebut
berasosiasi dengan markasit, rodostaunit,
melerikovit, pirit, kalkopirit, bornit, arsenopirit,
grafit dan oksida besi.

Gambar

Gambar 3. Kolom Litologi Daerah Kawat dan


Sekitarnya
(Sukadana, 2012)

Gambar 1. Peta lokasi sektor prospek sumber


daya uranium
(BATAN, 2007)

5
Kawat. Mineralasi uranium di daerah Nyaan
berupa mineral pitchblenda berasosiasi dengan
mineral pirit, arsenopirit, kalkopirit, kalkosit,
hematit, rutil, magnetit dan gratonit sedangkan di
daerah Kawat mineralisasi U berupa pitchblenda
berasosiasi dengan mineral pirit, arsenopirit,
kalkopirit, markasit, melerikovit, graphit,
rhodostaunit, sphalerit, magnetit dan rutil.
Mineralisasi uranium terbentuk pada tahap proses
hidrotermal, sebagai tipe cebakan uranium (U)
vulkanogenik dalam klas pneumatogenik.
3. Diperoleh dua lokasi sektor potensial uranium
yaitu sektor potensial uranium Nyaan dengan luas
sekitar 6 km2 dan sektor potensial uranium Kawat
dengan luas sekitar 10 km2 .
4. Litologi Sektor Nyaan terdiri dari 5 (lima)
satuan yaitu satuan batupasir feldspatik, satuan
piroklastik andesitik, satuan andesit, satuan
piroklastik riolitik dan satuan riolit. Struktur yang
berkembang adalah sesar mayor, yaitu sesar
normal dengan arah N95°E sesar mendatar
berarah N70°E-N85°E dan sesar yang ada secara
umum sebagai sesar normal dekstral.
Gambar 4. Peta Sebaran Anomali
5. Anomali radiometri dijumpai pada 3 lokasi
Radioaktivitas Batuan, Kadar Uranium Lumpur,
dengan kadar rata-rata hasil analisis U total di
Mineral Berat dan Sektor Potensial Uranium
beberapa lokasi sebagai berikut yaitu Ano S.
(Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, 2011) Martha-Nyaan Hulu, S. Martha, dan S. Aloha-
Nyaan.
6. Mineralisasi U berupa pitchblende, monasit,
autunit berasosiasi dengan mineral kalkopirit,
kalkosit, lolingit, pirhotit, sphalerit, melnicovit,
hamatit, hematit dan oksida besi kadang – kadang
dengan material karbon. Dengan kadar U total
batuan berkisar antara 345 ppm U hingga 11.425
ppm U.
7. Pembentukan mineralisasi U dikontrol oleh
litologi (vulkanik) dan proses tektonik.

8. Mineral radioaktif yang terdapat di Sektor


Gambar 5. Peta Topografi Sektor Nyaan Nyaan antara lain berupa pitchblenda, monazit,
(BATAN, 2007) autunit dan zirkon, mineral-mineral tersebut
umumnya berasosiasi dengan bornit, kalkosit,
KESIMPULAN kalkopirit, lolingit, pirhotit, pirit, sphalerit,
ilmenit, limonit, magnetit, markasit, rutil,
1. Litologi daerah Kawat terdiri atas tujuh satuan
melnicovit, hematit dan oksida besi. Sebaran
batuan yaitu satuan batulempung hitam, satuan
lokasi anomali terdapat pada batuan riolit yang
batupasir feldspatik, satuan riolit Nyaan, satuan
bersifat asam, dan sebagian besar terdapat di dekat
andesit bawah, satuan riolit Kawat, satuan andesit
vent, yaitu mengisi tubuh lava aliran lava. Selain
atas dan satuan batupasir tufan. Sesar yang
itu beberapa mineralisasi juga terjadi pada
berkembang adalah sesar mendatar menganan
rekahan-rekahan (diaklas) yang tidak menerus.
barat daya – timur laut dan barat - timur serta sesar
Dari sebaran mineralisasi tersebut dapat
turun barat – timur. Satuan riolit Nyaan dan satuan
diinterpretasikan bahwa proses pembentukan dan
rioit Kawat merupakan batuan pembawa uranium.
keberadaan uranium dikontrol oleh dua faktor,
2. Mineralisasi uranium dapat dikelompokkan yaitu kontrol litologi (vulkanisme) dan kontrol
menjadi dua kelompok yaitu mineralisasi uranium tektonik.
yang terbentuk berhubungan dengan erupsi lava
9. Pada litologi selain riolit umumnya memiliki
riolit Nyaan dan mineralisasi uranium yang
nilai radioaktivitas rendah, yaitu pada batuan
terbentuk berhubungan dengan erupsi lava riolit
sedimen, batuan andesit dan batuan piroklastik.

6
Pada riolit 1, keberadaan mineralisasi uranium Kalimantan Timur Tahapan Prospeksi
(anomali radiometri) tersebar di beberapa tempat Detail”, PPGN-BATAN, 2006.
di sekitar S. Nyaan, dengan arah sungai Utara – PAUL RAMDOHR, “The Ore Minerals and Their
Selatan, biasanya anomali tersebut terdapat Intergrowths”, Second edition in two volume,
disekitar pusat kemunculan batuan vulkanik Pergamon Press, Oxfords New York,
(volcanic vents) terutama Anomali Aloha. Toronto, Sydney, Paris, Frankufrt, 1980.
Pemineralan Uranium dapat terbentuk pada dua PILCHER, R.C., “Classification of Volcanogenic
tahap proses vulkanisme yaitu : Berasal dari Uranium Deposits, in Mickle D.C., ed, A
magma riolit (asam) yang kaya uranium. Batuan Preliminary Classification of Uranium
sedimen disekitar kawah yang mengalami Deposits”, U.S Dept of Energy Open File
pencucian oleh lava riolit ketika muncul ke Dept. GJBX – 63 (78)
permukaan. RAMDOHR, P., “The Ore Minerals and Their
Intergrowths”, Second edition in two volume,
Dari kenampakan lapangan dan hasil analisa
Pergamon Press, Oxfords New York,
petrografi diinterpretasikan bahwa riolit telah
Toronto, Sydney, Paris, Frankurt, 1980.
mengandung uranium pada saat masih berupa
SUKADANA, I G., NGADENIN., KURNIA
magma terutama pada bagian riolit yang kaya gas,
S.W., PAIMIN., WIDITO, P., SUTRYONO
sehingga mineralisasi terjadi pada sperulit, lubang
A., “Inventarisasi Uranium di Sektor Kawat
gas dan fasies breksi riolit serta dijumpai diantara
Kalimantan Timur Tahapan Prospeksi
dua lapisan aliran lava riolit.
Sistematik”, PPGN-BATAN, 2007.
10. Keberadaan uranium pada rekahan/ kekar dan www.mahakamulu.go.id# diakses pada tanggal
breksi sesar ada yang berupa uranium primer dan 28 Desember 2017, di Samarinda.
ada yang berupa uranium sekunder. Beberapa www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/nuklir-
anomali terdapat pada kekar yang berarah Barat- indonesia-infonuklir/sdm-infonuklir diakses
Timur dan Utara-Selatan, serta terdapat pada pada tanggal 28 Desember 2017, di
breksi sesar. Samarinda.
www.translate.google.co.id diakses pada tanggal
UCAPAN TERIMA KASIH 28 Desember 2017, di Samarinda.
http://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/a
Ucapan terima kasih kepada Bapak Hamzah plikasinuklir/energi diakses pada tanggal 28
Umar S.T, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Desember 2017, di Samarinda.
Sumber Daya Mineral dan Batubara. http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi/pr
essreleases diakses pada tanggal 28 Desember
DAFTAR PUSTAKA 2017, di Samarinda.
ABIDIN, H.Z, PIETERS, P.E., dan SUDANA,
“Peta Geologi Regional Lembar Long
Pahangai, Kalimantan”, P3 G Bandung,
1993.
COMMISAREAT A L’ENERGIE ATOMIQUE
(CEA), “Overseas Mineral Exploration;
Indonesia, Mahakam Sector”, Annual
Report, 1974.
COMMISAREAT A L’ENERGIE ATOMIQUE
(CEA), “Internal Report:Pre-Tertiery
Structural Development of Borneo”, 1976.
DJOKOLELONO S., AGOES, E., “Uranium
Occurrences in The Volcanic Rocks of Upper
Mahakam, East Kalimantan”, Proceedings of
a Technical Committee Meeting Jakarta,
December 1985.
NATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY
(BATAN)/COMMISAREAT A
L’ENERGIE AOMIQUE (CEA), “Prospect
for Developing Deposits in Kalimantan”,
Vol.1, Internal report: General
Reconnaissance, Sep. 1977.
NGADENIN, SUKADANA, I GDE.,
WIDODO, M., SUTOPO, BAMBANG.,
MUHAMMAD, A.G., PAIMIN., SURIPTO.,
“Inventarisasi Uranium Daerah Kawat

Anda mungkin juga menyukai