OLEH :
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa
sebagai negara, Indonesia memiliki tujuan melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, salah satunya dengan melakukan pengelolaan Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang professional. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam pelaksanaan tugasnya, ASN dapat berlandaskan pada nilai-
nilai dasar ASN sesuai Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tentang implementasi core calues dan employeer branding Aparatur Sipil
Negara yaitu BerAKHLAK dan bangga melayani bangsa.
Indonesia masih mengalami banyak kendala di bidang birokrasi yaitu
masih tingginya angka korupsi, permasalahan internasional di era
persaingan global, pelayanan birokrasi yang kurang baik kepada
masyarakat, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi
dan otonomi daerah yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan
dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut
diperlukan manajemen ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional dan berintegritas tinggi,
penerapan nilai BerAKHLAK perlu ditekankan melalui pelatihan dasar CPNS.
Dalam Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 dijelaskan bahwa Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan pendidikan dan pelatihan
dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan Dasar CPNS ini pada dasarnya bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang ditunjukkan dengan sikap perilaku
bela Negara, aktualisasi terhadap nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI, serta penguasaan kompetensi teknis sesuai bidang
tugasnya. Pelatihan Dasar CPNS ini memadukan atara jalur pelatihan
klasikal dan non klasikal dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi
bidang.
Sebagai bentuk pengembangan kompetensi PNS sesuai bidang tugas
yang diemban, penulis sebagai Analis Benih di UPT Perikanan Budidaya Air
Payau Laut telah mengidentifikasi isu yang memerlukan perhatian serius
guna mendukung dan mewujudkan visi dan misi organisasi. Isu tersebut
adalah belum tersedianya data kualitas air media pemeliharaan larva di UPT
Perikanan Budidaya Air Payau Laut sebagai data pendukung kegiatan
produksi benur. Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang
menunjang keberhasilan budidaya terutama sektor pembenihan. Maka
diperlukan manajemen kualitas air yang baik, salah satunya melalui
pengukuran dan pencatatan kualitas air secara berkala.
Data kualitas air merupakan faktor penentu tindakan yang dilakukan
apabila terjadi kegagalan produksi atau kegagalan panen serta serangan
penyakit pada saat pemeliharaan. Dengan adanya data tersebut,pekerja
teknis pembenihan dapat terbantu dalam pengontrolan kegiatan
pemeliharaan sehingga peningkatan produksi dapat terwujud. Berdasarkan
peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 tahun 2022 tentang
Skema Penilaian Kesesuaian terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan, monitoring kualitas air
secara rutin diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dalam mendukung
pertumbuhan, kesehatan,dan kesejahteraan ikan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul rancangan
aktualisasi CPNS yaitu ”Penyediaan Data Kualitas Air Media Pemeliharaan
Larva melalui Buku Kontrol dan Papan Informasi di UPT PBAPL”.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan aktualisasi adalah untuk menyediakan data kualitas air media
pemeliharaan larva melalui buku kontrol dan papan informasi di UPT
Perikanana Budidaya Air Payau Laut
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang ingin dicapai dalam rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Peserta
Dapat meningkatkan keterampilan pengukuran dan pengolahan data
kualitas air media pemeliharaan larva di UPT Perikanan Budidaya Air
Payau Laut (UPT PBAPL)
2. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dan usulan dalam usaha melakukan perbaikan
ke arah yang lebih baik untuk mendukung dan mewujudkan pelaksanaan
tugas dan fungsi UPT UPT PBAPL
3. Bagi Masyarakat
Sebagai jaminan kepada masyarakat pembudidaya bahwa benur yang
dihasilkan oleh UPT PBAPL merupakan benur kualitas terbaik dengan
lingkungan pemeliharaan yang optimal
B. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ditanamkan dalam UPT Perikanan
Budidaya AIr Payau Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu SIPAKATAU,
yang merupakan akronim dari:
Sinergitas : Sinergitas antar tim organisasi internal maupun antar
organisasi telah berpengaruh terhadap target capaian hasil
kerja yang diharapkan
Inovatif : Mampu menciptakan terobosan baru dan mendapat
apresiasi dari pimpinan
Profesional : 1. Profesional dalam menjalankan tugas dalam pelayanan
baik internal maupun eksternal dalam lingkup kerjanya
2. Menguasai keterampilan terkait dengan pekerjaannya
3. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas dan
kewajiban secara tepat waktu
Akuntabel : 1. Mampu mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan
program yang sesuai visi, misi dan tujuan yang sudah
ditetapkan
2. Mampu Menyusun dan melaksanakan program
kegiatan yang sesuai dengan prosedur yang sudah
dietapkan
Integritas : Menerapkan kode etik integritas organisasi, dan atas
setiap pelanggaran aturan perilaku telah dilakukan
tindakan disiplin
Tanggung : Menyelesaikan tugas dan kewajiban secara tepat waktu
Jawab dan berkualitas sesuai yang diharapkan
2. Akuntabel
Setiap ASN memiliki tugas menjaga dan ikut berpartisipasi dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam UU No.25 Tahun 2009
dijelaskan tentang asas pelayanan publik, salah satunya yaitu
akuntabilitas. Dalam konteks ASN, akuntabilitas merupakan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan kepada publik.
Akuntabilitas merupakan sebuah hubungan, yaitu hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
Sikap akuntabel dalam pelayanan publik memiliki tiga fungsi utama yaitu
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Untuk memberikan pelayanan publik yang akuntabel, ASN
berlandaskan pada kode etik atau kode perilaku, diantaranya:
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Semua unsur pemerintahan harus memberikan pelayanan publik
yang penuh dengan akuntabilitas dan integritas tinggi. Prinsip tersebut
harus dipegang teguh oleh setiap lini birokrasi pemerintah. Dalam hal
terwujudnya organisasi publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung beberapa dimensi diantaranya
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas ASN juga dapat tercipta dari lingkungan kerja yang
akuntabel. Hal tersebut beranjak dari kepemimpinan yang baik,
transparansi, integritas, tanggung jawab (responsibilitas), keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. Dalam
pelaksanaanya, terdapat beberapa langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam menciptakan framework akuntabilitas, yaitu menentukan
tujuan dan tanggung jawab, merencanakan apa yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan, melakukan implementasi monitoring kemajuan,
memberikan laporan secara lengkap, serta memberikan evaluasi dan
masukan perbaikan.
Disamping itu, pengelolaan konflik kepentingan dan kebijakan
gratifikasi dapat membantu pembangunan budaya akuntabel dan
integritas di lingkungan kerja. Konflik kepentingan merupakan suatu
situasi dimana seseorang seperti petugas publik, seorang pegawai, atau
seorang profesional memiliki kepentingan pribadi dengan mempengaruhi
tujuan dan pelaksanaan dari tugas-tugas kantor atau organisasinya.
Terdapat dua jenis umum konflik kepentingan yaitu bidang keuangan
(penggunaan sumber daya lembaga untuk keuntungan pribadi) dan non-
keuangan (penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri
sendiri atau orang lain).
Aparat pemerintah dituntut untuk mampu memberikan pelayanan
yang baik untuk publik. Namun pada kenyataannya masih sering terjadi
kecurangan atau tindak penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau
lebih untuk kepentingan pribadi (fraud). Pada umumnya, fraud terjadi
karena tiga hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu insentif atau
tekanan untuk melakukan fraud, peluang untuk melakukan fraud, dan
sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.
3. Kompeten
Pada era digital sekarang ini, pembangunan nasional telah
berfokus pada penguatan kualitas sumber daya manusia untuk
mewujudkan birokrasi berkelas dunia yang lebih dikenal dengan istilah
smart ASN. Dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan
kedepannya, terdapat 8 karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN
yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan
Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Karakter
tersebut menggambarkan smart ASN menuju birokrasi 4.0.
ASN yang kompeten adalah ASN yang memiliki kemampuan
melakukan pekerjaan dengan baik sesuai kompetensi jabatannya.
Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi ASN, kompetensi ASN terdiri atas:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
atau perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.
Dalam melaksanakannya tugasnya sebagai pelayan publik, ASN
berlandaskan pada kode etik atau kode perilaku dari nilai kompeten,
diantaranya:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang
selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Setiap PNS mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan kompetensinya. Pengembangan kompetensi tersebut
dapat dilaksanakan dengan mandiri oleh internal instansi pemerintah
yang bersangkutan maupun bersama dengan instansi pemerintah lain
yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan
kompetensi tertentu. Selain itu, pengembangan kompetensi juga dapat
dilakukan bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen.
4. Harmonis
Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memberikan
tantangan yang besar bagi seluruh masyarakat terkhusus kepada
Aparatur Sipil Negara. Dalam menghadapi tantangan keanekaragaman
tersebut, ASN harus mengambil sikap dalam menjalankan peran dan
fungsi pelayanan masyarakat. Keberagaman di Indonesia dapat
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama
dalam suatu wilayah geopolitik nyata dan juga didukung oleh semangat
gotong royong. Maka dari itu, sikap harmonis harus ditanamkan oleh
setiap ASN dimulai dari lingkungan kerjanya.
Harmonis merupakan kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Sebagai ASN, sebisa mungkin mengantisipasi
situasi dan kondisi agar tetap harmonis dan potensi disharmoni dapat
terhindari. Suasana harmoni dalam lingkungan kerja akan membuat
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi
dan bekerja sama, serta meningkatkan produktifitas kerja. Untuk
membangunan budaya tempat kerja yang nyaman dan berenergi postif,
dapat dilakukan dengan membuat tempat kerja yang berenergi,
memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, dan
berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.
Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang harmonis, ASN
berlandaskan pada kode perilaku, yaitu:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2) Suka menolong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ASN berperan
menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugasnya, diantaranya
bersikap netral dan adil, mengayomi kepentingan kelompok-kelompok
minoritas, toleran atas perbedaan, tolong menolong antar sesama, dan
mampu menjadi figur teladan di lingkungan masyarakat. Sikap harmonis
ASN ditunjukkan dengan toleransi, empati, dan keterbukaan terhadap
perbedaan. Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pembangunan
pelayanan publik, pejabat publik dan seluruh ASN harus dapat
merealisasikan prinsip akuntabilitas, transparansi, kesetaraan,
profesionalitas, supremasi hukum, kesetaraan, dan lain-lain. Upaya untuk
menciptakan dan menjaga suasana harmonis harus dilakukan secara
terus menerus kepada seluruh personil dari jenjang terbawah sampai
tertinggi.
5. Loyal
Dalam konteks bernegara, loyal dapat diartikan sebagai kesetiaan
kepada bangsa dan Negara. Hal tersebut dapat diwujudkan ASN dengan
sikap loyal kepada pemerintahan yang sah. ASN harus mampu
menggunakan cara-cara cerdas atau smart power dengan berpikir logis,
kritis, inovatif, dan terus mengembangkan diri berdasarkan semangat
nasionalisme dalam menghadapi tantangan global yaitu kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi.
ASN yang loyal memiliki karakter taat pada peraturan, bekerja
dengan integritas, tanggung jawab pada organisasi, kemauan untuk
bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi yang
baik, menyukai pekerjaannya, keberanian mengutarakan ketidaksetujuan,
dan menjadi teladan bagi pegawai lain. Di lingkup pemerintahan, untuk
menciptakan sikap loyal pegawai terhadap organisasi dapat dilakukan
dengan membangun rasa kecintaan dan memiliki, meningkatkan
kesejahteraan, memenuhi kebutuhan rohani, memberikan kesempatan
peningkatan karir. dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
kinerja ASN.
Sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara, ASN
harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat PNS, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan. Sebagai langkah kongkrit untuk
mewujudkan hal tersebut dapat melalui pemantapan wawasan
kebangsaan dan nasionalisme.
Untuk menanamkan karakter loyal pada diri ASN, dapat mengacu
pada panduan perilaku loyal, diantaranya:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada NKRI
dan pemerintahan yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara
Dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dijelaskan bahwa setiap CPNS saat diangkat menjadi PNS wajib
mengucapkan sumpah atau janji yang mencerminkan bagaiaman core
values ASN semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap
PNS yang merupakan bagian dari sebuah organisasi pemerintah. Selain
itu, sebagai wujud loyalitas PNS dilakukan penegakan disiplin PNS.
Disiplin PNS merupakan kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban
dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.
6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu core values ASN yang penting
dimiliki di era sekarang ini. Adaptif adalah kemampuan untuk beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi. Dalam pelayanan publik, kemampuan
adaptasi menjadi penting dan sangat menentukan. Birokrasi pun dipaksa
turut mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan
perubahan. Salah satu faktor yang menjadi pendorong perubahan
terpenting baik di birokrasi maupun sektor bisnis adalah perkembangan
teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), big
data, otomasi dan yang lainnya. Kondisi ini memaksa semua pihak untuk
beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja
oleh mesin. Adaptasi tidak terbatas hanya pada kemampuan
menggunakan teknologi tersebut, tetapi pada kesadaran mengenai
pentingnya melindungi diri dan organisasi dari kejahatan internet dengan
memperhatikan cyber security.
Pelayanan publik berbasis digital menjadi salah satu tuntutan
perkembangan teknologi dan juga kebutuhan kemudahan bagi warga
dalam mengakses dan mendapatkannya. Digitalisasi pelayanan menjadi
keharusan bagi pemerintah untuk menyesuaikan dengan peningkatan
literasi digital masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi
tersebut, kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang sangat
diperlukan. Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah
kreativitas. Kreativitas akan mendorong kemampuan pegawai yang
adaptif terhadap perubahan.
Untuk menanamkan sikap adaptif pada ASN, diperlukan kode etik
atau kode perilaku nilai adaptif yaitu
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
3) Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Di tengah perkembangan zaman, birokrasi Indonesia dihadapkan
oleh berbagai macam tantangan. Untuk menghadapi tantangan masa kini
diperlukan kolaborasi di birokrasi pemerintah. Kolaborasi merupakan
proses dimana pihak-pihak dengan keahlian yang berbeda, yang melihat
berbagai aspek masalah, dapat secara konstruktif mengeksplorasi
perbedaan dan menemukan solusi baru untuk masalah yang akan lebih
sulit dipecahkan tanpa perspektif orang lain.
Dalam sistem collaborative governance, pemilihan kepemimpinan
harus tepat yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan
cara yang akan mempertahankan tata kelola stuktur horizontal sambil
mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Selain itu,
kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai
tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG menekankan
pada aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang
terbangun selama ini dalam model NPM (New Public Mangement). WoG
menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen
pemerintahan.
Maka dari itu, untuk mewujudkan sikap kolaboratif di lingkungan
kerja, ASN dapat mengacu pada panduan perilaku nilai kolaboratif yaitu:
1) Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Peran ASN
Dalam rangka menjalankan kedudukan ASN, maka pegawai ASN
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Adapun peran ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut serta mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
B. Penetapan Isu
1. Isu-Isu Strategis
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Kriteria Jumlah
No Isu Ranking
U S G Skor
1 Belum Tersedianya Data 4 5 5 14 I
Kualitas Air Media
Pemeliharaan Larva di UPT
PBAPL
Belum Optimalnya
Penggunaan Instalasi
2 4 4 5 13 II
Pengolahan Air Limbah
(IPAL) di UPT PBAPL
Belum Optimalnya
Pelayanan Laboratorium
3 4 4 4 12 III
Kesehatan Ikan di UPT
PBAPL
C. Rancangan Aktualisasi
kegiatan kedepannya
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), membuat
lembar konsultasi
dengan mentor
menunjukkan persiapan
kegiatan yang
dilakukan dengan
kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
membuat lembar
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
sikap menghargai
mentor
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
negara), membuat
lembar konsultasi
dengan mentor
menunjukkan upaya
dalam menjaga nama
baik sesama ASN,
pimpinan, dan instansi
melalui kelengkapan
administrasi kegiatan
Adaptif (bertindak
proaktif), membuat
lembar konsultasi
dengan mentor
menunjukkan tindakan
proaktif dalam
persiapan kegiatan
termasuk semua hal
yang dibutuhkan
selama kegiatan
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(berintegritas tinggi),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
kesesuaian kegiatan
yang direncanakan
dengan
pelaksanaannya
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), mendiskusikan
rencana kegiatan
dengan mentor
menunjukkan kegiatan
dikerjakan dengan
kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mentor menunjukkan
bentuk sikap
penghargaan terhadap
mentor
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
upaya menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, dan instansi
melalui kelengkapan
administasi kegiatan
Adaptif (bertindak
proaktif),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
sikap proaktif dengan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan
Akuntabel
(bertanggung jawab),
meminta persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
tanggung jawab
terhadap pelaksanaan
kegiatan melalui
persetujuan mentor
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan
pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan
kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
latar belakangnya),
meminta persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
menghargai mentor
dengan meminta
persetujuannya
sebelum melakukan
kegiatan
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan upaya
menjaga nama baik
ASN, pimpinan, dan
instansi dengan
melakukan kegiatan
sesuai persetujuan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mentor
Adaptif (bertindak
proaktif), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
proaktif dengan
meminta persetujuan
mentor sebelum
melakukan kegiatan
Kolaboratif (memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan bahwa
mentor berkontribusi
dalam pelaksanaan
kegiatan
buku kontrol dengan mentor konsultasi melakukan konsultasi kontrol dan papan kontrol dan papan
dan papan terkait rencana b. Buku kontrol dengan mentor informasi kualitas air informasi kualitas
informasi pengadaan kualitas air menunjukkan sikap menunjukkan air mengandung
kualitas air buku kontrol c. Papan cekatan dalam kontribusi terhadap nilai organisasi
dan papan informasi pelaksanaan kegiatan misi “Peningkatan akuntabel yaitu
informasi kualitas air Akuntabel infrastruktur yang mampu
b. Melakukan (bertanggung jawab berkualitas dan mempertanggungja
pengadaan dan berintegritas aksesibel” wabkan atas
buku kontrol tinggi), melakukan pelaksanaan
kualitas air konsultasi dengan program yang
c. Melakukan mentor menunjukkan sesuai visi, misi dan
pengadaan sikap bertanggung tujuan yang sudah
papan jawab dan berintegritas ditetapkan
informasi tinggi dengan
kualitas air berkonsultasi dengan
pimpinan
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
proaktif), melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
sikap proaktif dengan
mencatat hasil
konsultasi melalui
lembar konsultasi
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah),
melakukan konsultasi
dengan mentor
menunjukkan
keterbukaan terkait
rencana kegiatan yang
akan dilakukan
b. Berorientasi
pelayanan (solutif dan
melakukan perbaikan
tiada henti), melakukan
pengadaan buku
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melaksanakan tugas
dan fungsi dengan
kualitas terbaik
Harmonis (suka
menolong orang lain),
dengan adanya buku
kontrol kualitas air
membantu para
pegawai dan teknisi
dalam mengidentifikasi
hal-hal yang terjadi
pada larva yang
dipelihara
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara), melakukan
pengadaan buku
kontrol kualitas air
menunjukkan sikap
menjaga nama baik
instansi melalui
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif), melakukan
pengadaan buku
kontrol kualitas air
menunjukkan sikap
proaktif dalam
mendukung kegiatan
produksi benur
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama),
adanya buku kontrol
kualitas air dapat lebih
meningkatkan
pemanfaatan sumber
daya untuk peningkatan
prooduksi
c. Berorientasi
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan (solutif),
melakukan pengadaan
papan informasi
kualitas air
menunjukkan sikap
yang solutif
Akuntabel (cermat),
melakukan pengadaan
papan informasi
kualitas air
menunjukkan sikap
cermat dalam
mengatasi tidak
tersedianya data
kualitas air media
pemeliharaan larva
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
pengadaan papan
informasi kualitas air
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menunjukkan upaya
melaksanakan tugas
dan fungsi dengan
kualitas terbaik
Harmonis (suka
menolong orang lain),
dengan adanya papan
informasi kualitas air
membantu para
pegawai dan teknisi
dalam mengidentifikasi
hal-hal yang terjadi
pada larva yang
dipelihara
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara), pengadaan
papan informasi
kualitas air
menunjukkan sikap
menjaga nama baik
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
instansi melalui
kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif), melakukan
pengadaan papan
informasi kualitas air
menunjukkan sikap
proaktif dalam
mendukung kegiatan
produksi benur
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama),
adanya papan
informasi kualitas air
dapat lebih
meningkatkan
pemanfaatan sumber
daya untuk peningkatan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
prooduksi
terbaik
Harmonis (suka
menolong orang lain),
dengan membuat
naskah SOP dapat
membantu pegawai
maupun teknisi dalam
melakukan pengukuran
kualitas air
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara),
dengan membuat
naskah SOP sebagai
bentuk kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif), dengan
membuat naskah SOP
menunjukkan sikap
proaktif terhadap
pelaksanaan kegiatan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengukuran
Kolaboratif (memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi), dengan
membuat naskah SOP
dapat membantu orang
lain yang akan
melakukan pengukuran
kualitas air
b. Berorientasi
pelayanan (solutif),
buku cetak SOP
pengukuran kualitas air
merupakan upaya
solutif yang dilakukan
untuk kemudahan
pelaksanaan kegiatan
pengukuran
Akuntabel
(berintegritas tinggi),
dengan mencetak buku
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
SOP pengukuran
kualitas air dapat
menciptakan pekerjaan
yang berintegritas
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), dengan
adanya buku cetak
SOP pengukuran
kualitas air
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif), dengan
adanya buku cetak
SOP pengukuran
kualitas air dapat
membantu keteraturan
pekerjaan sehingga
tercipta lingkungan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan (solutif)
dengan membuat e-
book SOP pengukuran
kualitas yang dapat
diakses diamana saja
Akuntabel
(bertanggung jawab)
dengan membuat e-
book SOP pengukuran
kualitas sesuai
prosedur
Kompeten (membantu
orang lain belajar)
dengan adanya e-book
SOP pengukuran
kualitas yang dapat
diakses melalui ponsel
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) dengan
adanya e-book yang
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berkontribusi) dengan
adanya e-book SOP
dapat memberi
kesempatan setiap
orang berkontribusi
dalam kegiatan
prosedur
Harmonis (suka
menolong orang lain) ,
alat pengukuran yang
telah dikalibrasi dapat
digunakan oleh orang
lain dengan hasil yang
baik
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara)
melalui menjaga
barang milik Negara
berupa alat pengukuran
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
melakukan perbaikan
alat pengukuran melalui
kalibrasi
Kolaboratif (memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berkontribusi) dengan
memperbaiki alat yang
ada sehingga orang
lain dapat
menggunakannya
kembali dengan baik
b. Berorientasi
pelayanan (cekatan)
dengan cekatan dalam
menyiapkan alat
pengukuran kualitas air
Akuntabel (cermat)
dengan menyiapkan
alat pengukuran
kualitas air sesuai
parameter yang akan
diukur
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
melalui penyiapan alat
pengukuran kualitas air
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berkontribusi) melalui
bekerja sama dalam
penyiapan alat
pengukuran
c. Berorientasi
pelayanan (cekatan)
dalam melakukan
pengukuran kualitas air
Akuntabel (jujur)
dalam mencatat hasil
pengukuran
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
dengan melakukan
pengukuran sesuai
prosedur
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) dengan
menjalin kerja sama
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dalam kegiatan
sehingga terjadi
lingkungan yang
kondusif
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
melaksanakan tugas
pengukuran dengan
benar
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
memulai pengukuran
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan sumber
daya untuk tujuan
bersama) melalui
penggunaan alat
pengukuran untuk
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tujuan bersama
Akuntabel (jujur),
dengan mencatat hasil
pengukuran dengan
jujur pada papan
informasi
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
melalui pencatatan
papan informasi
dengan baik
Harmonis (suka
menolong orang lain)
melalui pencatatan
papan informasi yang
dapat berguna bagi
para teknisi
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara)
melalui kelengkapan
pencatatan papan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
informasi
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
melakukan pencatatan
papan informasi
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
melalui pencatatan
yang akan berguna
bagi peningkatan
produksi
c. Berorientasi
pelayanan (solutif)
dengan membuat
rekapan hasil
pengukuran kualitas air
dalam penyimpanan
online
Akuntabel
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(bertanggung jawab)
dalam melakukan
rekapan hasil
pengukuran dengan
konsisten
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
dengan
memaksimalkan hasil
rekapan data yang
diunggah dalam google
drive
Loyal (menjaga nama
baik sesama ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
pengarsipan rekapan
data hasil pengukuran
Adaptif (terus
berinovasi dan
mengembangkan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kreativitas) melalui
pengunggahan rekapan
data di google drive
agar mudah diakses
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama),
melakukan
pengunggahan rekapan
data hasil pengukuran
dalam google drive
merupakan
pemanfaatan sumber
daya teknologi untuk
kepentingan bersama
membantu penulis
dengan memberikan
masukan dan arahan
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
melakukan konsultasi
dengan mentor
menunjukkan
penghargaan terhadap
mentor
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, dan instansi)
melalui membuat
lembar konsultasi
dengan mentor sebagai
kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif) dengan
terlebih dahulu
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mempersiapkan hal
yang yang dibutuhkan
selama kegiatan
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah) melalui
konsultasi dan diskusi
dengan mentor terkait
desain yang telah
dibuat
c. Berorientasi
pelayanan (cekatan),
mencetakan infografis
data kualitas air
menunjukkan sikap
yang cekatan
Akuntabel
(bertanggung jawab),
melakukan pencetakan
infografis menunjukkan
sikap bertanggung
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jawab terhadap
kegiatan yang
dilakukan
Kompeten (membantu
orang lain belajar),
cetakan infografis dapat
membantu orang lain
belajar tentang nilai
kualitas air yang
optimal untuk
pembenihan
Loyal (menjaga rahasia
jabatan dan Negara)
dengan tidak
memasukkan data
pada infografis yang
memuat rahasia
instansi
Adaptif (bertindak
proaktif), melakukan
pencetakan infografis
merupakan tindakan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
proaktif agar
informasinya dapat
tersampaikan dengan
baik
Kolaboratif (memberi
kesempatan berbagai
pihak untuk
berkontribusi), dengan
adanya infografis dapat
menarik berbagai pihak
untuk menerapkan
manajemen kualitas air
yang baik
laporan akhir
menciptakan suasana
harmonis
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
kelengkapan
administrasi berupa
lembar konsultasi
dengan mentor
Adaptif (cepat
menyesuaikan diri
menghadapi
perubahan), melakukan
konsultasi dengan
mentor dapat melatih
sikap penyesuaian diri
terhadap perubahan
terutama tentang
penyusunan laporan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
akhir
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai
tambah),melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjakkan
sikap keterbukaan
terkait rincian kegiatan
yang telah dilakukan
b. Berorientasi
pelayanan (dapat
diandalkan), dengan
menyiapkan bahan
laporan aktualisasi
menunjukkan sikap
dapat diandalkan dalam
pelayanan
Akuntabel (cermat),
melakukan penyusunan
bahan laporan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
aktualisasi
menunjukkan sikap
cermat dalam
pelaksanaan kegiatan
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), adanya bahan
laporan aktualisasi
menunjukkan tugas
dikerjakan dengan
kualitas terbaik
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif), dengan
adanya bahan laporan
aktualisasi
menunjukkan upaya
membangun
lingkungan kerja yang
kondusif dengan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tersedianya laporan
yang dapat diakses
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
kelengkapan
administrasi berupa
bahan laporan
aktualisasi
Adaptif (bertindak
proaktif) dengan
melakukan persiapan
yang matang dalam
menyusun bahan
laporan aktualisasi
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan
sumberdaya untuk
tujuan bersama),
dengan adanya bahan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
laporan aktualisasi
dapat menjadi menjadi
bahan untuk
pembelajaran demi
tujuan bersama
c. Berorientasi
pelayanan (dapat
diandalkan), membuat
laporan aktualisasi
dengan sistematis
menunjukkan sikap
dapat diandalkan
selama kegiatan
berlangsung
Akuntabel
(bertanggung jawab),
laporan aktualisasi
merupakan bentuk
tanggung jawab penulis
setelah melakukan
kegiatan aktualisasi
Kompeten
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), adanya
laporan aktualisasi
menunjukkan upaya
pelaksanaan tugas
dengan kualitas terbaik
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif),dengan
adanya laporan
aktualisasi yang dapat
diakses dengan mudah
oleh setiap orang dapat
membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kelengkapan
administrasi berupa
laporan aktualisasi
Adaptif (bertindak
proaktif), membuat
laporan aktualisasi
merupakan sikap
proaktif dalam
menyediakan laporan
yang dapat
dipergunakan oleh
orang lain
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah), adanya
laporan aktualisasi ini
menggambarkan sikap
keterbukaan dalam
bekerja sama dengan
berbagai pihak seperti
mentor, coach, dan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
lain-lain
Maret April Mei
No Uraian Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I
(20-25) (26-31) (1-8) (9-15) (16-22) (23-30) (1-2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Melakukan konsultasi
1
dengan mentor
Melakukan pengadaan
2 buku kontrol dan papan
informasi kualitas air
Membuat SOP pengukuran
3
kualitas air
Melakukan pengukuran
4 kualitas air harian setiap
bak pemeliharaan
Melakukan pengisian data
5 pada buku kontrol dan
papan informasi
Membuat infografis data
6
kualitas air
Menyusun laporan
7
aktualisasi