Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN VI

PENYEDIAAN DATA KUALITAS AIR MEDIA


PEMELIHARAAN LARVA MELALUI BUKU KONTROL
DAN PAPAN INFORMASI DI UPT PBAPL

OLEH :

MIFTAHUL JANNAH, S.Pi


NIP. 199805102022032017
NDH: 27

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN


TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa
sebagai negara, Indonesia memiliki tujuan melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, salah satunya dengan melakukan pengelolaan Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang professional. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN memiliki fungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam pelaksanaan tugasnya, ASN dapat berlandaskan pada nilai-
nilai dasar ASN sesuai Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
tentang implementasi core calues dan employeer branding Aparatur Sipil
Negara yaitu BerAKHLAK dan bangga melayani bangsa.
Indonesia masih mengalami banyak kendala di bidang birokrasi yaitu
masih tingginya angka korupsi, permasalahan internasional di era
persaingan global, pelayanan birokrasi yang kurang baik kepada
masyarakat, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi
dan otonomi daerah yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan
dan kesatuan bangsa. Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut
diperlukan manajemen ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional dan berintegritas tinggi,
penerapan nilai BerAKHLAK perlu ditekankan melalui pelatihan dasar CPNS.
Dalam Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 dijelaskan bahwa Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan pendidikan dan pelatihan
dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan Dasar CPNS ini pada dasarnya bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang ditunjukkan dengan sikap perilaku
bela Negara, aktualisasi terhadap nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI, serta penguasaan kompetensi teknis sesuai bidang
tugasnya. Pelatihan Dasar CPNS ini memadukan atara jalur pelatihan
klasikal dan non klasikal dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi
bidang.
Sebagai bentuk pengembangan kompetensi PNS sesuai bidang tugas
yang diemban, penulis sebagai Analis Benih di UPT Perikanan Budidaya Air
Payau Laut telah mengidentifikasi isu yang memerlukan perhatian serius
guna mendukung dan mewujudkan visi dan misi organisasi. Isu tersebut
adalah belum tersedianya data kualitas air media pemeliharaan larva di UPT
Perikanan Budidaya Air Payau Laut sebagai data pendukung kegiatan
produksi benur. Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang
menunjang keberhasilan budidaya terutama sektor pembenihan. Maka
diperlukan manajemen kualitas air yang baik, salah satunya melalui
pengukuran dan pencatatan kualitas air secara berkala.
Data kualitas air merupakan faktor penentu tindakan yang dilakukan
apabila terjadi kegagalan produksi atau kegagalan panen serta serangan
penyakit pada saat pemeliharaan. Dengan adanya data tersebut,pekerja
teknis pembenihan dapat terbantu dalam pengontrolan kegiatan
pemeliharaan sehingga peningkatan produksi dapat terwujud. Berdasarkan
peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 tahun 2022 tentang
Skema Penilaian Kesesuaian terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan, monitoring kualitas air
secara rutin diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dalam mendukung
pertumbuhan, kesehatan,dan kesejahteraan ikan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul rancangan
aktualisasi CPNS yaitu ”Penyediaan Data Kualitas Air Media Pemeliharaan
Larva melalui Buku Kontrol dan Papan Informasi di UPT PBAPL”.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan aktualisasi adalah untuk menyediakan data kualitas air media
pemeliharaan larva melalui buku kontrol dan papan informasi di UPT
Perikanana Budidaya Air Payau Laut

C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang ingin dicapai dalam rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Bagi Peserta
Dapat meningkatkan keterampilan pengukuran dan pengolahan data
kualitas air media pemeliharaan larva di UPT Perikanan Budidaya Air
Payau Laut (UPT PBAPL)
2. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dan usulan dalam usaha melakukan perbaikan
ke arah yang lebih baik untuk mendukung dan mewujudkan pelaksanaan
tugas dan fungsi UPT UPT PBAPL
3. Bagi Masyarakat
Sebagai jaminan kepada masyarakat pembudidaya bahwa benur yang
dihasilkan oleh UPT PBAPL merupakan benur kualitas terbaik dengan
lingkungan pemeliharaan yang optimal

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Aktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK melalui upaya penyediaan data
kualitas air media pemeliharaan larva melalui buku kontrol dan papan
informasi di UPT Perikanana Budidaya Air Payau Laut. Adapun kegiatan
yang akan dilakukan selama habituasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
2. Melakukan pengadaan buku kontrol dan papan informasi kualitas air
3. Membuat SOP pengukuran kualitas air
4. Melakukan pengukuran kualitas air harian setiap bak pemeliharaan
5. Melakukan pengisian data pada buku kontrol dan papan informasi
6. Membuat infografis data kualitas air
7. Menyusun laporan aktualisasi

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi


1. Tahap evaluasi rancangan akan dilaksanakan selama 1 hari pada
tanggal 18 Maret 2023 melalui virtual zoom meeting
2. Tahap aktualisasi akan dilaksanakan selama 44 hari dari tanggal 20
Maret s/d 02 Mei 2023 di UPT Perikanan Budidaya Air Payau Laut
3. Tahap evaluasi ujian akhir akan dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal
9 Mei di Kampus II BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi UPT Perikanan Budidaya Air


Payau Laut
UPT Perikanan Budidaya Air Payau Laut (UPT PBAPL) mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
teknis operasional produksi dan pelayanan teknik budidaya ikan air payau
dan laut, koordinasi teknis dengan jejaring pemuliaan ikan.
Adapun dalam melaksanakan tugas, UPT PBAPL menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
1. Perencanaan teknis pelaksanaan pelayanan teknik budidaya ikan air
payau/laut, koordinasi teknis dengan jejaring pemuliaan ikan;
2. Pelaksanaan teknis pelayanan teknik budidaya ikan air payau/laut,
koordinasi teknis dengan jejaring pemuliaan ikan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan teknik
budidaya ikan air payau/laut, koordinasi teknis dengan jejaring pemuliaan
ikan;
4. Pelaksanaan administrasi UPT; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas
dan fungsinya

Adapun susunan atau struktur organisasi UPT Perikanan Budidaya


Air Payau Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.Struktur Organisasi UPT PBAPL

B. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ditanamkan dalam UPT Perikanan
Budidaya AIr Payau Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu SIPAKATAU,
yang merupakan akronim dari:
Sinergitas : Sinergitas antar tim organisasi internal maupun antar
organisasi telah berpengaruh terhadap target capaian hasil
kerja yang diharapkan
Inovatif : Mampu menciptakan terobosan baru dan mendapat
apresiasi dari pimpinan
Profesional : 1. Profesional dalam menjalankan tugas dalam pelayanan
baik internal maupun eksternal dalam lingkup kerjanya
2. Menguasai keterampilan terkait dengan pekerjaannya
3. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas dan
kewajiban secara tepat waktu
Akuntabel : 1. Mampu mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan
program yang sesuai visi, misi dan tujuan yang sudah
ditetapkan
2. Mampu Menyusun dan melaksanakan program
kegiatan yang sesuai dengan prosedur yang sudah
dietapkan
Integritas : Menerapkan kode etik integritas organisasi, dan atas
setiap pelanggaran aturan perilaku telah dilakukan
tindakan disiplin
Tanggung : Menyelesaikan tugas dan kewajiban secara tepat waktu
Jawab dan berkualitas sesuai yang diharapkan

C. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN


Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai abdi Negara,
Aparatur Sipil Negara (ASN) mengacu pada nilai-nilai dasar atau core values
ASN, diantaranya:
1. Berorientasi Pelayanan
Demi mewujudkan tujuan NKRI, negara berkewajiban memenuhi
kebutuhan warganya melalui suatu sistem pemerintahan yang
mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.
Pelayanan publik merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. ASN merupakan salah satu dari penyelenggara
pelayanan publik.
Berorientasi pelayanan merupakan sikap yang menunjukkan
pemberian pelayanan prima kepada masyarakat. Setiap ASN yang
berorientasi pelayanan harus menjadikan prinsip melayani sebagai suatu
kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan
akan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini juga sejalan
dengan employee value proposition atau employer branding ASN yakni
“Bangga Melayani Bangsa”. Kebanggaan memberikan pelayanan terbaik
membantu kita memberikan hasil optimal dalam melaksanakan tugas
pelayanan.
Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dijabarkan bahwa
pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Dalam melaksanakannya tugasnya sebagai pelayan publik, ASN
berlandaskan pada kode etik atau kode perilaku dari nilai berorientasi
pelayanan, diantaranya:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai-nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku ini yaitu:
1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
Nilai-nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku ini yaitu:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; dan
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Nilai-nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku ini yaitu:
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
dan
2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

Penyelenggaraan pelayanan publik pada praktiknya menghadapi


berbagai hambatan dan tantangan yang berasal dari eksternal seperti
kondisi geografis yang sulit, infrastruktur yang belum memadai, termasuk
dari sisi masyarakat itu sendiri baik yang tinggal di pedalaman dengan
adat kebiasaan atau sikap masyarakat yang kolot, ataupun yang tinggal
di perkotaan dengan kebutuhan yang dinamis dan senantiasa berubah.
Permasalahan publik yang dihadapi instansi pemerintah dalam
memberikan layanannya melahirkan suatu inovasi pelayanan publik.
Inovasi pelayanan publik merupakan terobosan jenis pelayanan baik
yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi
yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

2. Akuntabel
Setiap ASN memiliki tugas menjaga dan ikut berpartisipasi dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam UU No.25 Tahun 2009
dijelaskan tentang asas pelayanan publik, salah satunya yaitu
akuntabilitas. Dalam konteks ASN, akuntabilitas merupakan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan kepada publik.
Akuntabilitas merupakan sebuah hubungan, yaitu hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
Sikap akuntabel dalam pelayanan publik memiliki tiga fungsi utama yaitu
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Untuk memberikan pelayanan publik yang akuntabel, ASN
berlandaskan pada kode etik atau kode perilaku, diantaranya:
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Semua unsur pemerintahan harus memberikan pelayanan publik
yang penuh dengan akuntabilitas dan integritas tinggi. Prinsip tersebut
harus dipegang teguh oleh setiap lini birokrasi pemerintah. Dalam hal
terwujudnya organisasi publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung beberapa dimensi diantaranya
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas ASN juga dapat tercipta dari lingkungan kerja yang
akuntabel. Hal tersebut beranjak dari kepemimpinan yang baik,
transparansi, integritas, tanggung jawab (responsibilitas), keadilan,
kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. Dalam
pelaksanaanya, terdapat beberapa langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam menciptakan framework akuntabilitas, yaitu menentukan
tujuan dan tanggung jawab, merencanakan apa yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan, melakukan implementasi monitoring kemajuan,
memberikan laporan secara lengkap, serta memberikan evaluasi dan
masukan perbaikan.
Disamping itu, pengelolaan konflik kepentingan dan kebijakan
gratifikasi dapat membantu pembangunan budaya akuntabel dan
integritas di lingkungan kerja. Konflik kepentingan merupakan suatu
situasi dimana seseorang seperti petugas publik, seorang pegawai, atau
seorang profesional memiliki kepentingan pribadi dengan mempengaruhi
tujuan dan pelaksanaan dari tugas-tugas kantor atau organisasinya.
Terdapat dua jenis umum konflik kepentingan yaitu bidang keuangan
(penggunaan sumber daya lembaga untuk keuntungan pribadi) dan non-
keuangan (penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri
sendiri atau orang lain).
Aparat pemerintah dituntut untuk mampu memberikan pelayanan
yang baik untuk publik. Namun pada kenyataannya masih sering terjadi
kecurangan atau tindak penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau
lebih untuk kepentingan pribadi (fraud). Pada umumnya, fraud terjadi
karena tiga hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu insentif atau
tekanan untuk melakukan fraud, peluang untuk melakukan fraud, dan
sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.

3. Kompeten
Pada era digital sekarang ini, pembangunan nasional telah
berfokus pada penguatan kualitas sumber daya manusia untuk
mewujudkan birokrasi berkelas dunia yang lebih dikenal dengan istilah
smart ASN. Dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan
kedepannya, terdapat 8 karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN
yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan
Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Karakter
tersebut menggambarkan smart ASN menuju birokrasi 4.0.
ASN yang kompeten adalah ASN yang memiliki kemampuan
melakukan pekerjaan dengan baik sesuai kompetensi jabatannya.
Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi ASN, kompetensi ASN terdiri atas:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
atau perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.
Dalam melaksanakannya tugasnya sebagai pelayan publik, ASN
berlandaskan pada kode etik atau kode perilaku dari nilai kompeten,
diantaranya:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang
selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Setiap PNS mendapatkan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan kompetensinya. Pengembangan kompetensi tersebut
dapat dilaksanakan dengan mandiri oleh internal instansi pemerintah
yang bersangkutan maupun bersama dengan instansi pemerintah lain
yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan
kompetensi tertentu. Selain itu, pengembangan kompetensi juga dapat
dilakukan bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen.
4. Harmonis
Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memberikan
tantangan yang besar bagi seluruh masyarakat terkhusus kepada
Aparatur Sipil Negara. Dalam menghadapi tantangan keanekaragaman
tersebut, ASN harus mengambil sikap dalam menjalankan peran dan
fungsi pelayanan masyarakat. Keberagaman di Indonesia dapat
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama
dalam suatu wilayah geopolitik nyata dan juga didukung oleh semangat
gotong royong. Maka dari itu, sikap harmonis harus ditanamkan oleh
setiap ASN dimulai dari lingkungan kerjanya.
Harmonis merupakan kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Sebagai ASN, sebisa mungkin mengantisipasi
situasi dan kondisi agar tetap harmonis dan potensi disharmoni dapat
terhindari. Suasana harmoni dalam lingkungan kerja akan membuat
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi
dan bekerja sama, serta meningkatkan produktifitas kerja. Untuk
membangunan budaya tempat kerja yang nyaman dan berenergi postif,
dapat dilakukan dengan membuat tempat kerja yang berenergi,
memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, dan
berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.
Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang harmonis, ASN
berlandaskan pada kode perilaku, yaitu:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2) Suka menolong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ASN berperan
menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugasnya, diantaranya
bersikap netral dan adil, mengayomi kepentingan kelompok-kelompok
minoritas, toleran atas perbedaan, tolong menolong antar sesama, dan
mampu menjadi figur teladan di lingkungan masyarakat. Sikap harmonis
ASN ditunjukkan dengan toleransi, empati, dan keterbukaan terhadap
perbedaan. Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pembangunan
pelayanan publik, pejabat publik dan seluruh ASN harus dapat
merealisasikan prinsip akuntabilitas, transparansi, kesetaraan,
profesionalitas, supremasi hukum, kesetaraan, dan lain-lain. Upaya untuk
menciptakan dan menjaga suasana harmonis harus dilakukan secara
terus menerus kepada seluruh personil dari jenjang terbawah sampai
tertinggi.

5. Loyal
Dalam konteks bernegara, loyal dapat diartikan sebagai kesetiaan
kepada bangsa dan Negara. Hal tersebut dapat diwujudkan ASN dengan
sikap loyal kepada pemerintahan yang sah. ASN harus mampu
menggunakan cara-cara cerdas atau smart power dengan berpikir logis,
kritis, inovatif, dan terus mengembangkan diri berdasarkan semangat
nasionalisme dalam menghadapi tantangan global yaitu kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi.
ASN yang loyal memiliki karakter taat pada peraturan, bekerja
dengan integritas, tanggung jawab pada organisasi, kemauan untuk
bekerja sama, rasa memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi yang
baik, menyukai pekerjaannya, keberanian mengutarakan ketidaksetujuan,
dan menjadi teladan bagi pegawai lain. Di lingkup pemerintahan, untuk
menciptakan sikap loyal pegawai terhadap organisasi dapat dilakukan
dengan membangun rasa kecintaan dan memiliki, meningkatkan
kesejahteraan, memenuhi kebutuhan rohani, memberikan kesempatan
peningkatan karir. dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
kinerja ASN.
Sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara, ASN
harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat PNS, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan. Sebagai langkah kongkrit untuk
mewujudkan hal tersebut dapat melalui pemantapan wawasan
kebangsaan dan nasionalisme.
Untuk menanamkan karakter loyal pada diri ASN, dapat mengacu
pada panduan perilaku loyal, diantaranya:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia kepada NKRI
dan pemerintahan yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara
Dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dijelaskan bahwa setiap CPNS saat diangkat menjadi PNS wajib
mengucapkan sumpah atau janji yang mencerminkan bagaiaman core
values ASN semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap
PNS yang merupakan bagian dari sebuah organisasi pemerintah. Selain
itu, sebagai wujud loyalitas PNS dilakukan penegakan disiplin PNS.
Disiplin PNS merupakan kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban
dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.

6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu core values ASN yang penting
dimiliki di era sekarang ini. Adaptif adalah kemampuan untuk beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi. Dalam pelayanan publik, kemampuan
adaptasi menjadi penting dan sangat menentukan. Birokrasi pun dipaksa
turut mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi tuntutan
perubahan. Salah satu faktor yang menjadi pendorong perubahan
terpenting baik di birokrasi maupun sektor bisnis adalah perkembangan
teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), big
data, otomasi dan yang lainnya. Kondisi ini memaksa semua pihak untuk
beradaptasi dengan segala bentuk pengambilalihan mekanisme kerja
oleh mesin. Adaptasi tidak terbatas hanya pada kemampuan
menggunakan teknologi tersebut, tetapi pada kesadaran mengenai
pentingnya melindungi diri dan organisasi dari kejahatan internet dengan
memperhatikan cyber security.
Pelayanan publik berbasis digital menjadi salah satu tuntutan
perkembangan teknologi dan juga kebutuhan kemudahan bagi warga
dalam mengakses dan mendapatkannya. Digitalisasi pelayanan menjadi
keharusan bagi pemerintah untuk menyesuaikan dengan peningkatan
literasi digital masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi
tersebut, kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang sangat
diperlukan. Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah
kreativitas. Kreativitas akan mendorong kemampuan pegawai yang
adaptif terhadap perubahan.
Untuk menanamkan sikap adaptif pada ASN, diperlukan kode etik
atau kode perilaku nilai adaptif yaitu
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas;

3) Bertindak proaktif.

Setiap organisasi maupun individu harus menerapkan sikap


adaptif di tengah dunia kerja atau industri yang semakin kompetitif.
Setiap individu diharapkan memiliki soft skill dan kualifikasi mumpuni
pada spesifikasi bidang tertentu, serta mampu mentransformasikan
teknologi menjadi produk nyata dengan nilai ekonomi tinggi. Di bidang
pemerintahan, untuk memberikan pelayanan yang terbaik, maka seluruh
PNS harus selalu bersikap adaptif terhadap perkembangan IT sehingga
dapat memaksimalkan kinerjanya menuju reformasi birokrasi.

7. Kolaboratif
Di tengah perkembangan zaman, birokrasi Indonesia dihadapkan
oleh berbagai macam tantangan. Untuk menghadapi tantangan masa kini
diperlukan kolaborasi di birokrasi pemerintah. Kolaborasi merupakan
proses dimana pihak-pihak dengan keahlian yang berbeda, yang melihat
berbagai aspek masalah, dapat secara konstruktif mengeksplorasi
perbedaan dan menemukan solusi baru untuk masalah yang akan lebih
sulit dipecahkan tanpa perspektif orang lain.
Dalam sistem collaborative governance, pemilihan kepemimpinan
harus tepat yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan
cara yang akan mempertahankan tata kelola stuktur horizontal sambil
mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide. Selain itu,
kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai
tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG menekankan
pada aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral yang
terbangun selama ini dalam model NPM (New Public Mangement). WoG
menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen
pemerintahan.
Maka dari itu, untuk mewujudkan sikap kolaboratif di lingkungan
kerja, ASN dapat mengacu pada panduan perilaku nilai kolaboratif yaitu:
1) Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

3) Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan


bersama

D. Kedudukan dan Peran ASN dalam Mewujudkan Smart Governance


1. Kedudukan ASN
Indonesia masih mengalami banyak kendala di bidang birokrasi
yaitu masih tingginya angka korupsi, permasalahan internasional di era
persaingan global, pelayanan birokrasi yang kurang baik kepada
masyarakat, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era
desentralisasi dan otonomi daerah yang kadang dapat mengancam
keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk menghadapi tantangan
tersebut, UU No. 5 Tahun 2015 tentang ASN diterbitkan sebagai tekad
untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional. Manajemen ASN
merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, Aparatur Sipil Negara terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PNS
memiliki hak:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,
PPPK memiliki hak:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi

Setiap ASN juga memiliki kewajiban sesuai tugas dan tanggung


jawabnya. Sebagai sebuah profesi, ASN berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku yang bertujuan ntuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU
ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah.

2. Peran ASN
Dalam rangka menjalankan kedudukan ASN, maka pegawai ASN
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Adapun peran ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut serta mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

3. Peran ASN menuju Smart Governance


Dunia digital merupakan sebuah masa revolusioner dengan
perkembangan teknologi yang semakin gencar. Era ini memberikan
kemudahan setiap orang untuk melakukan segala hal salah satunya di
bidang komunikasi. Di samping dampak positifnya, kemajuan teknologi
juga dapat memberikan efek negatif. Berbagai tantangan di ruang digital
ini harus dihadapi dengan literasi digital yang mumpuni. Sebagai upaya
percepatan transformasi digital, pengembangan SDM menjadi salah satu
fokus presiden. Sasaran pengembangan SDM tersebut termasuk PNS
maupun CPNS. Kemampuan literasi digital merupakan hal wajib agar
SDM yang ada mampu beradaptasi dengan transformasi digital. Hal
tersebut merupakan langkah awal untuk mewujudkan smart governance.
Untuk mewujudkan smart governance, Aparatur Sipil Negara
(ASN) diharapkan memiliki kecakapan bermedia digital. Cakap bermedia
digital merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus memiliki
pengetahuan dasar mengenai lanskap digital yang terdiri dari berbagai
perangkat keras dan perangkat lunak. Literasi digital masyarakat
Indonesia masih tergolong level sedang. Hal ini menunjukkan masih
terdapat ruang pengembangan untuk peningkatan literasi digital di
Indonesia. Salah satunya dengan kecakapan digital sebagai salah satu
area kompetensi literasi digital bagi setiap individu di era digital. Pilar
kecakapan bermedia digital yaitu ecakapan terkait penggunaan
perangkat keras dan lunak, mesin pencarian informasi, aplikasi
percakapan dan media sosial, serta dompet digital, loka pasar, dan
transaksi digital.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama menjalankan tugas
pokok dan fungsi ASN di UPT Perikanan Budidaya Air Payau Laut (UPT
PBAPL), terdapat beberapa isu kritikal yang ditemukan, diantaranya:
1. Belum Tersedianya Data Kualitas Air Media Pemeliharaan Larva di UPT
PBAPL
2. Belum Optimalnya Penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
di UPT PBAPL
3. Belum Optimalnya Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan di UPT
PBAPL

B. Penetapan Isu
1. Isu-Isu Strategis

Tabel 1.Isu-Isu Stategis

No Isu-Isu Strategis Deskripsi

1 Belum Tersedianya Penyediaan data kualitas air media


Data Kualitas Air pemeliharaan larva seperti suhu, pH,
Media Pemeliharaan oksigen terlarut, dan salinitas belum
Larva di UPT PBAPL terlaksana dengan optimal. Hal ini
dikarenakan kurangnya pemusatan
perhatian pada kegiatan tersebut
sehingga menjadi tidak terdokumentasi
dengan baik. Dampak yang ditimbulkan
oleh kondisi tersebut yaitu kurang
terkontrolnya proses pemeliharaan larva
sehingga menyebabkan sulitnya
mengidentifikasi faktor yang
menyebabkan kegagalan produksi atau
kegagalan panen serta serangan
penyakit pada larva pemeliharaan.
Selain itu, juga dapat menyebabkan
menurunnya tingkat kepercayaan
pembeli benur terhadap kualitas benur
UPT PBAPL.
2 Belum Optimalnya Instalasi Pengelohan Air Limbah (IPAL)
Penggunaan Instalasi di UPT PBAPL penggunaannya belum
Pengolahan Air optimal karena kurang memadainya
Limbah (IPAL) di UPT sarana dan prasarana IPAL serta
PBAPL pemusatan perhatian masih berada
pada upaya peningkatan produksi benur.
Dampak yang ditimbulkan akibat tidak
adanya IPAL yaitu dapat menyebabkan
tercemarnya lingkungan terutama air laut
sebagai tempat akhir pembuangan air
sisa pemeliharaan larva.

3 Belum Optimalnya Pelayanan pengecekan kesehatan ikan


Pelayanan di Laboratorium UPT PBAPL belum
Laboratorium optimal karena keterbatasan sarana dan
Kesehatan Ikan di UPT prasarana laboratorium serta kondisi
PBAPL laboratorium yang kurang kondusif.
Dampak yang ditimbulkan akibat isu ini
adalah kurang cepat dan terbatasnya
pelayanan terhadap masyarakat
pembudidaya yang ingin melakukan
pengecekan kesehatan pada udang atau
ikan yang dibudidayakan.
2. Analisis Isu
Untuk mendapatkan kualitas tertinggi dari ketiga isu yang telah
dideskripsikan maka diperlukan analisis lanjutan dari isu-isu tersebut.
Untuk menganalisis isu digunakan teknik analisis isu USG (urgency,
seriousness, dan growth).

Tabel 2.Bobot skor teknik analis isu USG

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Dari kriteria isu yang mendapat rangkingtiga besar tersebut kemudian


dilakukan analisis lanjutan yaitu kualitas isu dengan analisis USG yang
kriterianya meliputi:
1. Urgency : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti
2. Seriousness : seberapa serius isu tersebut dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai skor satu


sampai lima yang menunjukkan bahwa isu tersebut merupakan isu yang
sangat serius untuk ditangani

Tabel 3.Analisis Isu Menggunakan Teknik USG

Kriteria Jumlah
No Isu Ranking
U S G Skor
1 Belum Tersedianya Data 4 5 5 14 I
Kualitas Air Media
Pemeliharaan Larva di UPT
PBAPL

Belum Optimalnya
Penggunaan Instalasi
2 4 4 5 13 II
Pengolahan Air Limbah
(IPAL) di UPT PBAPL

Belum Optimalnya
Pelayanan Laboratorium
3 4 4 4 12 III
Kesehatan Ikan di UPT
PBAPL

C. Rancangan Aktualisasi

Tabel 4. Gagasan Pemecahan Isu


Unit Kerja UPT Perikanan Budidaya Air Payau Laut, Dinas
kelautan dan Perikanan

Visi Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif,


Inklusif dan Berkarakter

Misi 1. Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif,


dan berkarakter
2. Peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan
aksesibel
3. Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
baru yang produktif
4. Pembangunan manusia yang kompetitif dan inklusif
5. Peningkatan produktivitas dan daya saing produk
Sumber Daya Alam yang berkelanjutan

Identifikasi Isu 1. Belum Tersedianya Data Kualitas Air Media


Pemeliharaan Larva di UPT PBAPL
2. Belum Optimalnya Penggunaan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) di UPT PBAPL
3. Belum Optimalnya Pelayanan Laboratorium
Kesehatan Ikan di UPT PBAPL

Isu yang Diangkat Belum Tersedianya Data Kualitas Air Media


Pemeliharaan Larva di UPT PBAPL

Gagasan Penyediaan Data Kualitas Air Media Pemeliharaan


Pemecahan Isu Larva Melalui Buku Kontrol dan Papan Informasi di UPT
PBAPL
Tabel 4. Matriks Rancangan Aktualisasi
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan a. Melakukan a. Lembar a. Berorientasi Melakuakan Melakuakan


konsultasi konsultasi konsultasi Pelayanan (cekatan), konsultasi dengan konsultasi dengan
dengan dengan mentor b. Catatan membuat lembar mentor terkait mentor terkait
mentor b. Mendiskusikan hasil diskusi konsultasi dengan persiapan kegiatan persiapan kegiatan
rencana c. Lembar mentor menunjukkan aktualisasi aktualisasi
kegiatan persetujuan sikap cekatan dalam menunjukkan mengandung nilai
c. Meminta melakukan persiapan kontribusi terhadap organisasi
persetujuan yang diperlukan dalam misi “Pembangunan sinergitas antar tim
pelaksanaan pelayanan dan manusia yang organisasi internal
aktualisasi pelaksanaan tugas kompetitif dan maupun antar
Akuntabilitas (cermat inklusif” organisasi telah
dan berintegritas berpengaruh
tinggi), membuat terhadap target
lembar konsultasi capaian hasil kerja
dengan mentor yang diharapkan
menunjukkan sikap
yang cermat dalam
melakukan persiapan
kegiatan dan
bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kegiatan kedepannya
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), membuat
lembar konsultasi
dengan mentor
menunjukkan persiapan
kegiatan yang
dilakukan dengan
kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
membuat lembar
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
sikap menghargai
mentor
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

negara), membuat
lembar konsultasi
dengan mentor
menunjukkan upaya
dalam menjaga nama
baik sesama ASN,
pimpinan, dan instansi
melalui kelengkapan
administrasi kegiatan
Adaptif (bertindak
proaktif), membuat
lembar konsultasi
dengan mentor
menunjukkan tindakan
proaktif dalam
persiapan kegiatan
termasuk semua hal
yang dibutuhkan
selama kegiatan
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

sumber daya untuk


tujuan bersama),
dengan adanya lembar
konsultasi yang dibawa
setiap melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
pemanfaatan sumber
daya berupa sarana
yang mendukung
keberlangsungan
kegiatan
b. Berorientasi
pelayanan (cekatan),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
sikap cekatan dalam
melengkapi dokumen
yang dibutuhkan
selama kegiatan
Akuntabilitas
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

(berintegritas tinggi),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
kesesuaian kegiatan
yang direncanakan
dengan
pelaksanaannya
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), mendiskusikan
rencana kegiatan
dengan mentor
menunjukkan kegiatan
dikerjakan dengan
kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

mentor menunjukkan
bentuk sikap
penghargaan terhadap
mentor
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
upaya menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, dan instansi
melalui kelengkapan
administasi kegiatan
Adaptif (bertindak
proaktif),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
sikap proaktif dengan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

mencatat kegiatan apa


saja yang dilakukan
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah),
mendiskusikan rencana
kegiatan dengan
mentor menunjukkan
keterbukaan terhadap
rencana kegiatan yang
akan dilakukan
sehingga mendukung
kerja sama dengan
mentor
c. Berorientasi
pelayanan (cekatan),
meminta persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
cekatan dalam
melakukan persiapan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kegiatan
Akuntabel
(bertanggung jawab),
meminta persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
tanggung jawab
terhadap pelaksanaan
kegiatan melalui
persetujuan mentor
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan
pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan
kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

latar belakangnya),
meminta persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
menghargai mentor
dengan meminta
persetujuannya
sebelum melakukan
kegiatan
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan upaya
menjaga nama baik
ASN, pimpinan, dan
instansi dengan
melakukan kegiatan
sesuai persetujuan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

mentor
Adaptif (bertindak
proaktif), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan sikap
proaktif dengan
meminta persetujuan
mentor sebelum
melakukan kegiatan
Kolaboratif (memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi), meminta
persetujuan
pelaksanaan aktualisasi
menunjukkan bahwa
mentor berkontribusi
dalam pelaksanaan
kegiatan

2 Melakukan a. Melakukan a. Lembar a. Berorientasi Melakukan Melakukan


pengadaan konsultasi pelayanan (cekatan), pengadaan buku pengadaan buku
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

buku kontrol dengan mentor konsultasi melakukan konsultasi kontrol dan papan kontrol dan papan
dan papan terkait rencana b. Buku kontrol dengan mentor informasi kualitas air informasi kualitas
informasi pengadaan kualitas air menunjukkan sikap menunjukkan air mengandung
kualitas air buku kontrol c. Papan cekatan dalam kontribusi terhadap nilai organisasi
dan papan informasi pelaksanaan kegiatan misi “Peningkatan akuntabel yaitu
informasi kualitas air Akuntabel infrastruktur yang mampu
b. Melakukan (bertanggung jawab berkualitas dan mempertanggungja
pengadaan dan berintegritas aksesibel” wabkan atas
buku kontrol tinggi), melakukan pelaksanaan
kualitas air konsultasi dengan program yang
c. Melakukan mentor menunjukkan sesuai visi, misi dan
pengadaan sikap bertanggung tujuan yang sudah
papan jawab dan berintegritas ditetapkan
informasi tinggi dengan
kualitas air berkonsultasi dengan
pimpinan
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

tugas yang dikerjakan


memiliki kualitas terbaik
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
melakukan konsultasi
dengan mentor
menunjukkan sikap
menghargai mentor
terkait perencanaan
kegiatan
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN),
melakukan konsultasi
dengan mentor
menunjukkan upaya
menjaga nama baik
sesame ASN,
pimpinan, dan instansi
melalui kelengkapan
administrasi kegiatan
Adaptif (bertindak
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

proaktif), melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
sikap proaktif dengan
mencatat hasil
konsultasi melalui
lembar konsultasi
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah),
melakukan konsultasi
dengan mentor
menunjukkan
keterbukaan terkait
rencana kegiatan yang
akan dilakukan
b. Berorientasi
pelayanan (solutif dan
melakukan perbaikan
tiada henti), melakukan
pengadaan buku
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kontrol kualitas air


menunjukkan sikap
yang solutif dengan
melakukan perbaikan
melalui pengadaan
buku kontrol kualitas air
Akuntabel (cermat),
melakukan pengadaan
buku kontrol kualitas air
menunjukkan sikap
cermat dalam
mengatasi tidak
tersedianya data
kualitas air media
pemeliharaan larva
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
pengadaan buku
kontrol kualitas air
menunjukkan upaya
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

melaksanakan tugas
dan fungsi dengan
kualitas terbaik
Harmonis (suka
menolong orang lain),
dengan adanya buku
kontrol kualitas air
membantu para
pegawai dan teknisi
dalam mengidentifikasi
hal-hal yang terjadi
pada larva yang
dipelihara
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara), melakukan
pengadaan buku
kontrol kualitas air
menunjukkan sikap
menjaga nama baik
instansi melalui
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif), melakukan
pengadaan buku
kontrol kualitas air
menunjukkan sikap
proaktif dalam
mendukung kegiatan
produksi benur
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama),
adanya buku kontrol
kualitas air dapat lebih
meningkatkan
pemanfaatan sumber
daya untuk peningkatan
prooduksi
c. Berorientasi
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

pelayanan (solutif),
melakukan pengadaan
papan informasi
kualitas air
menunjukkan sikap
yang solutif
Akuntabel (cermat),
melakukan pengadaan
papan informasi
kualitas air
menunjukkan sikap
cermat dalam
mengatasi tidak
tersedianya data
kualitas air media
pemeliharaan larva
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
pengadaan papan
informasi kualitas air
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

menunjukkan upaya
melaksanakan tugas
dan fungsi dengan
kualitas terbaik
Harmonis (suka
menolong orang lain),
dengan adanya papan
informasi kualitas air
membantu para
pegawai dan teknisi
dalam mengidentifikasi
hal-hal yang terjadi
pada larva yang
dipelihara
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara), pengadaan
papan informasi
kualitas air
menunjukkan sikap
menjaga nama baik
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

instansi melalui
kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif), melakukan
pengadaan papan
informasi kualitas air
menunjukkan sikap
proaktif dalam
mendukung kegiatan
produksi benur
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama),
adanya papan
informasi kualitas air
dapat lebih
meningkatkan
pemanfaatan sumber
daya untuk peningkatan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

prooduksi

3 Membuat a. Membuat a. Naskah a. Berorientasi Membuat SOP Membuat SOP


SOP naskah SOP SOP pelayanan (melakukan pengukuran kualitas pengukuran
pengukuran pengukuran pengukuran perbaikan tiada henti), air menunjukkan kualitas air
kualitas air kualitas air kualitas air membuat naskah SOP kontribusi terhadap mengandung nilai
b. Mencetak SOP b. Buku cetak pengukuran kualitas air misi “Pemerintahan organisasi
pengukuran SOP menunjukkan upaya yang berorientasi akuntabel yaitu
kualitas air pengukuran perbaikan terhadap melayani, inovatif, mampu menyusun
c. Membuat buku kualitas air ketidaktersediaan SOP dan berkarakter” dan melaksanakan
elektronik (e- c. Link pdf e- Akuntabel (cermat), program kegiatan
book) SOP book SOP membuat naskah SOP yang sesuai
pengukuran pengukuran secara cermat dengan prosedur
kualitas kualitas sehingga tersusun yang sudah
dengan baik dietapkan
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), dengan
membuat naskah SOP
sesuai aturan sehingga
menghasilkan kualitas
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

terbaik
Harmonis (suka
menolong orang lain),
dengan membuat
naskah SOP dapat
membantu pegawai
maupun teknisi dalam
melakukan pengukuran
kualitas air
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara),
dengan membuat
naskah SOP sebagai
bentuk kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif), dengan
membuat naskah SOP
menunjukkan sikap
proaktif terhadap
pelaksanaan kegiatan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

pengukuran
Kolaboratif (memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi), dengan
membuat naskah SOP
dapat membantu orang
lain yang akan
melakukan pengukuran
kualitas air
b. Berorientasi
pelayanan (solutif),
buku cetak SOP
pengukuran kualitas air
merupakan upaya
solutif yang dilakukan
untuk kemudahan
pelaksanaan kegiatan
pengukuran
Akuntabel
(berintegritas tinggi),
dengan mencetak buku
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

SOP pengukuran
kualitas air dapat
menciptakan pekerjaan
yang berintegritas
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), dengan
adanya buku cetak
SOP pengukuran
kualitas air
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif), dengan
adanya buku cetak
SOP pengukuran
kualitas air dapat
membantu keteraturan
pekerjaan sehingga
tercipta lingkungan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kerja yang kondusif


Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) dengan
melakukan pengadaan
buku SOP yang terarah
Adaptif (bertindak
proaktif) dengan
melakukan pencetakan
buku SOP dengan
benar
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
dengan adanya buku
SOP yang dapat
dipedomani oleh setiap
orang
c. Berorientasi
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

pelayanan (solutif)
dengan membuat e-
book SOP pengukuran
kualitas yang dapat
diakses diamana saja
Akuntabel
(bertanggung jawab)
dengan membuat e-
book SOP pengukuran
kualitas sesuai
prosedur
Kompeten (membantu
orang lain belajar)
dengan adanya e-book
SOP pengukuran
kualitas yang dapat
diakses melalui ponsel
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) dengan
adanya e-book yang
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

dapat diakses dimana


saja
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara)
dengan e-book SOP
pengukuran kualitas
sebagai bentuk
kelengkapan
administrasi
Adaptif (terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas) dengan
melakukan inovasi
melalui pengadaan e-
book SOP pengukuran
kualitas
Kolaboratif
(memberikan
kesempatan berbagai
pihak untuk
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

berkontribusi) dengan
adanya e-book SOP
dapat memberi
kesempatan setiap
orang berkontribusi
dalam kegiatan

4 Melakukan a. Melakukan a. Foto a. Berorientasi Melakukan Melakukan


pengukuran kalibrasi alat kegiatan pelayanan (dapat pengukuran kualitas pengukuran
kualitas air pengukuran kalibrasi alat diandalkan) dengan air harian setiap bak kualitas air harian
harian kualitas air pengukuran melakukan kalibrasi pemeliharaan setiap bak
setiap bak b. Menyiapkan kualitas air alat sehingga dapat menunjukkan pemeliharaan
pemeliharaa alat b. Foto alat kembali digunakan kontribusi terhadap mengandung nilai
n pengukuran pengukuran dengan baik misi “Peningkatan organisasi
kualitas air kualitas air Akuntabel (cermat) produktivitas dan tanggung jawab
c. Melakukan c. Foto dengan cermat daya saing produk yaitu
pengukuran kegiatan melakukan kalibrasi Sumber Daya Alam menyelesaikan
harian terhadap pengukuran alat yang berkelanjutan” tugas dan
suhu, salinitas, suhu, Kompeten kewajiban secara
pH, dan salinitas, (bertanggung jawab) tepat waktu dan
oksigen terlarut pH, dan dengan melakukan berkualitas sesuai
(DO) oksigen kalibrasi alat sesuai yang diharapkan
terlarut (DO)
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

prosedur
Harmonis (suka
menolong orang lain) ,
alat pengukuran yang
telah dikalibrasi dapat
digunakan oleh orang
lain dengan hasil yang
baik
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara)
melalui menjaga
barang milik Negara
berupa alat pengukuran
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
melakukan perbaikan
alat pengukuran melalui
kalibrasi
Kolaboratif (memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

berkontribusi) dengan
memperbaiki alat yang
ada sehingga orang
lain dapat
menggunakannya
kembali dengan baik
b. Berorientasi
pelayanan (cekatan)
dengan cekatan dalam
menyiapkan alat
pengukuran kualitas air
Akuntabel (cermat)
dengan menyiapkan
alat pengukuran
kualitas air sesuai
parameter yang akan
diukur
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
melalui penyiapan alat
pengukuran kualitas air
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

dengan baik dan benar


Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) dengan
mempersiapkan alat
pengukuran lebih awal
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
menyiapkan alat
pengukuran kualitas air
sesuai aturan
Adaptif (bertindak
proaktif) dengan
memperhatikan
kelengkapan alat
sebelum digunakan
Kolaboratif (memberi
kesempatan berbagai
pihak untuk
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

berkontribusi) melalui
bekerja sama dalam
penyiapan alat
pengukuran
c. Berorientasi
pelayanan (cekatan)
dalam melakukan
pengukuran kualitas air
Akuntabel (jujur)
dalam mencatat hasil
pengukuran
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
dengan melakukan
pengukuran sesuai
prosedur
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) dengan
menjalin kerja sama
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

dalam kegiatan
sehingga terjadi
lingkungan yang
kondusif
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
melaksanakan tugas
pengukuran dengan
benar
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
memulai pengukuran
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan sumber
daya untuk tujuan
bersama) melalui
penggunaan alat
pengukuran untuk
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

tujuan bersama

5 Melakukan a. Mencatat hasil a. Foto buku a. Berorientasi Melakukan Melakukan


pengisian pengukuran kontrol data pelayanan (cermat) pengisian data pada pengisian data
data pada kualitas air hasil dalam mencatat hasil buku kontrol dan pada buku kontrol
buku kontrol harian pada pengukuran pengukuran pada buku papan informasi dan papan
dan papan buku kontrol kualitas air kontrol menunjukkan informasi
informasi b. Mencatat hasil b. Foto papan Akuntabel (jujur), kontribusi terhadap mengandung nilai
pengukuran informasi dengan mencatat hasil misi “Peningkatan organisasi
kualitas air data hasil pengukuran dengan produktivitas dan professional yaitu
harian pada pengukuran jujur pada buku kontrol daya saing produk menguasai
papan kualitas air Kompeten Sumber Daya Alam keterampilan terkait
informasi c. Link file (melaksanakan tugas yang berkelanjutan” dengan
c. Melakukan rekapan dengan kualitas terbaik) pekerjaannya dan
rekapan hasil hasil melalui pencatatan memiliki
pengukuran pengukuran buku kontrol dengan kemampuan dalam
kualitas air kualitas air baik menyelesaikan
Harmonis (suka tugas dan
menolong orang lain) kewajiban secara
melalui pencatatan tepat waktu
pengukuran yang dapat
berguna bagi para
pengampu kebijakan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Loyal (menjaga nama


baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara)
melalui kelengkapan
pencatatan
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
melakukan pencatatan
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
melalui pencatatan
yang akan berguna
bagi peningkatan
produksi
b. Berorientasi
pelayanan (cermat)
dalam mencatat hasil
pengukuran pada
papan informasi
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Akuntabel (jujur),
dengan mencatat hasil
pengukuran dengan
jujur pada papan
informasi
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
melalui pencatatan
papan informasi
dengan baik
Harmonis (suka
menolong orang lain)
melalui pencatatan
papan informasi yang
dapat berguna bagi
para teknisi
Loyal (menjaga nama
baik ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara)
melalui kelengkapan
pencatatan papan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

informasi
Adaptif (bertindak
proaktif) dalam
melakukan pencatatan
papan informasi
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
melalui pencatatan
yang akan berguna
bagi peningkatan
produksi
c. Berorientasi
pelayanan (solutif)
dengan membuat
rekapan hasil
pengukuran kualitas air
dalam penyimpanan
online
Akuntabel
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

(bertanggung jawab)
dalam melakukan
rekapan hasil
pengukuran dengan
konsisten
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik)
dengan
memaksimalkan hasil
rekapan data yang
diunggah dalam google
drive
Loyal (menjaga nama
baik sesama ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
pengarsipan rekapan
data hasil pengukuran
Adaptif (terus
berinovasi dan
mengembangkan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kreativitas) melalui
pengunggahan rekapan
data di google drive
agar mudah diakses
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama),
melakukan
pengunggahan rekapan
data hasil pengukuran
dalam google drive
merupakan
pemanfaatan sumber
daya teknologi untuk
kepentingan bersama

6 Membuat a. Membuat a. Desain a. Berorientasi Membuat infografis Membuat infografis


infografis desain infografis pelayanan (cekatan) data kualitas air data kualitas air
data infografis data data kualitas melalui pembuatan menunjukkan mengandung nilai
kualitas air kualitas air air desain infografis data kontribusi terhadap organisasi inovatif
b. Melakukan b. Lembar kualitas air dengan misi “Peningkatan yaitu mampu
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

konsultasi konsultasi cekatan produktivitas dan menciptakan


desain c. Cetakan Akuntabel daya saing produk terobosan baru dan
infografis data infografis (bertanggung jawab), Sumber Daya Alam mendapat apresiasi
kualitas air bertanggung jawab yang berkelanjutan” dari pimpinan
dengan mentor dalam menyelesaikan
c. Mencetak desain infografis data
infografis data kualitas air
kualitas air Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
desain infografis
dengan kualitas yang
terbaik
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif) dengan
menciptakan suasana
kerja yang kondusif dan
memadai
Loyal (menjaga nama
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

baik ASN, pimpinan,


instansi, dan Negara)
dengan merancang
desain infografis
dengan baik
Adaptif (bertindak
proaktif), merancang
desain infografis
dengan informasi
lengkap menunjukkan
sikap proaktif dalam
bekerja
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama)
dengan memanfaatkan
penggunaan fasilitas
kantor dalam
merancang desain
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

untuk tujuan bersama


b. Berorientasi
pelayanan (cekatan),
dengan melakukan
konsultasi desain
infografis kepada
mentor menunjukkan
sikap cekatan dalam
persiapan kegiatan
Akuntabel
(berintegritas tinggi),
dengan melakukan
konsultasi desain
infografis kepada
mentor mencerminkan
kesesuaian antara hasil
konsultasi dengan
kegiatan yang
dilakukan
Kompeten (membantu
orang lain belajar),
dalam hal ini mentor
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

membantu penulis
dengan memberikan
masukan dan arahan
Harmonis (menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya),
melakukan konsultasi
dengan mentor
menunjukkan
penghargaan terhadap
mentor
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, dan instansi)
melalui membuat
lembar konsultasi
dengan mentor sebagai
kelengkapan
administrasi
Adaptif (bertindak
proaktif) dengan
terlebih dahulu
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

mempersiapkan hal
yang yang dibutuhkan
selama kegiatan
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah) melalui
konsultasi dan diskusi
dengan mentor terkait
desain yang telah
dibuat
c. Berorientasi
pelayanan (cekatan),
mencetakan infografis
data kualitas air
menunjukkan sikap
yang cekatan
Akuntabel
(bertanggung jawab),
melakukan pencetakan
infografis menunjukkan
sikap bertanggung
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

jawab terhadap
kegiatan yang
dilakukan
Kompeten (membantu
orang lain belajar),
cetakan infografis dapat
membantu orang lain
belajar tentang nilai
kualitas air yang
optimal untuk
pembenihan
Loyal (menjaga rahasia
jabatan dan Negara)
dengan tidak
memasukkan data
pada infografis yang
memuat rahasia
instansi
Adaptif (bertindak
proaktif), melakukan
pencetakan infografis
merupakan tindakan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

proaktif agar
informasinya dapat
tersampaikan dengan
baik
Kolaboratif (memberi
kesempatan berbagai
pihak untuk
berkontribusi), dengan
adanya infografis dapat
menarik berbagai pihak
untuk menerapkan
manajemen kualitas air
yang baik

7 Menyusun a. Melakukan a. Foto a. Berorientasi Menyusun laporan Menyusun laporan


laporan pertemuan pertemuan pelayanan (cekatan), aktualisasi aktualisasi
aktualisasi dengan mentor dengan konsultasi dengan menunjukkan mengandung nilai
b. Menyiapkan mentor mentor menunjukkan kontribusi terhadap organisasi
bahan laporan b. Bahan sikap cekatan dalam misi “Pembangunan tanggung jawab
aktualisasi laporan melengkapai dokumen manusia yang yaitu
c. Membuat aktualisasi akhir kegiatan kompetitif dan menyelesaikan
laporan c. Laporan aktualisasi inklusif” tugas dan
aktualisasi aktualisasi Akuntabel (cermat), kewajiban secara
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

melakukan konsultasi tepat waktu dan


dengan mentor berkualitas sesuai
merupakan sikap yang diharapkan
cermat dalam memulai
penyusunan laporan
akhir aktualisasi
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjukkan
upaya pelaksanaan
tugas dengan kualitas
terbaik
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
harmonis), melakukan
konsultasi dengan
mentor sebagai bentuk
persiapa penyusunan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

laporan akhir
menciptakan suasana
harmonis
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
kelengkapan
administrasi berupa
lembar konsultasi
dengan mentor
Adaptif (cepat
menyesuaikan diri
menghadapi
perubahan), melakukan
konsultasi dengan
mentor dapat melatih
sikap penyesuaian diri
terhadap perubahan
terutama tentang
penyusunan laporan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

akhir
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai
tambah),melakukan
konsultasi dengan
mentor menunjakkan
sikap keterbukaan
terkait rincian kegiatan
yang telah dilakukan
b. Berorientasi
pelayanan (dapat
diandalkan), dengan
menyiapkan bahan
laporan aktualisasi
menunjukkan sikap
dapat diandalkan dalam
pelayanan
Akuntabel (cermat),
melakukan penyusunan
bahan laporan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

aktualisasi
menunjukkan sikap
cermat dalam
pelaksanaan kegiatan
Kompeten
(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), adanya bahan
laporan aktualisasi
menunjukkan tugas
dikerjakan dengan
kualitas terbaik
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif), dengan
adanya bahan laporan
aktualisasi
menunjukkan upaya
membangun
lingkungan kerja yang
kondusif dengan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

tersedianya laporan
yang dapat diakses
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
kelengkapan
administrasi berupa
bahan laporan
aktualisasi
Adaptif (bertindak
proaktif) dengan
melakukan persiapan
yang matang dalam
menyusun bahan
laporan aktualisasi
Kolaboratif
(menggerakkan
pemanfaatan
sumberdaya untuk
tujuan bersama),
dengan adanya bahan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

laporan aktualisasi
dapat menjadi menjadi
bahan untuk
pembelajaran demi
tujuan bersama
c. Berorientasi
pelayanan (dapat
diandalkan), membuat
laporan aktualisasi
dengan sistematis
menunjukkan sikap
dapat diandalkan
selama kegiatan
berlangsung
Akuntabel
(bertanggung jawab),
laporan aktualisasi
merupakan bentuk
tanggung jawab penulis
setelah melakukan
kegiatan aktualisasi
Kompeten
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

(melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik), adanya
laporan aktualisasi
menunjukkan upaya
pelaksanaan tugas
dengan kualitas terbaik
Harmonis
(membangun
lingkungan kerja yang
kondusif),dengan
adanya laporan
aktualisasi yang dapat
diakses dengan mudah
oleh setiap orang dapat
membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal (menjaga nama
baik sesame ASN,
pimpinan, instansi, dan
Negara) melalui
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

kelengkapan
administrasi berupa
laporan aktualisasi
Adaptif (bertindak
proaktif), membuat
laporan aktualisasi
merupakan sikap
proaktif dalam
menyediakan laporan
yang dapat
dipergunakan oleh
orang lain
Kolaboratif (terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah), adanya
laporan aktualisasi ini
menggambarkan sikap
keterbukaan dalam
bekerja sama dengan
berbagai pihak seperti
mentor, coach, dan
Nilai Dasar BerAKHLAK Keterkaitan Keterkaitan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output yang Dapat terhadap Visi dan terhadap Nilai-
Diinternalisasikan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

lain-lain
Maret April Mei
No Uraian Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I
(20-25) (26-31) (1-8) (9-15) (16-22) (23-30) (1-2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Melakukan konsultasi
1
dengan mentor
Melakukan pengadaan
2 buku kontrol dan papan
informasi kualitas air
Membuat SOP pengukuran
3
kualitas air
Melakukan pengukuran
4 kualitas air harian setiap
bak pemeliharaan
Melakukan pengisian data
5 pada buku kontrol dan
papan informasi
Membuat infografis data
6
kualitas air

Menyusun laporan
7
aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai