Anda di halaman 1dari 85

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-
4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945), yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial, dibutuhkan Pegawai ASN untuk dapat menjalankan tugas pelayanan
publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu.

Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang,


jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan Pegawai ASN. Tugas
pemerintahan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan fungsi umum pemerintahan
yang meliputi pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan.
Sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan tertentu dilakukan melalui
pembangunan bangsa (cultural and political development) serta melalui pembangunan
ekonomi dan sosial (economic and social development) yang diarahkan meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran seluruh masyarakat.

Untuk dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
pembangunan tertentu, diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional,


yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok
ASN profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalul jalur
pelatihan.

Setiap ASN diwajibkan mengikuti kegiatan pelatihan dasar saat masa prajabatan.
Pelatihan dasar ini diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Latsar dilaksanakan

1
dengan metode klasikal dan nonklasikal. Latsar dilaksanakan untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Dalam pelaksanaan latsar, peserta latsar
diberikan materi nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) pada saat agenda klasikal. Pembelajaran non
klasikal yaitu mengimplementasikan seluruh pembelajaran yang didapat oleh peserta
selama masa klasikal secara langsung pada unit kerja melalui habituasi dan aktualisasi.

Aktualisasi diawali dengan mengidentifikasi isu-isu yang aktual di unit kerja


peserta dan menilai isu yang memiliki skala prioritas tertinggi untuk dicari gagasan
solusinya. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta memecahkan masalah pada isu tersebut
dengan senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA ke setiap tahapan
kegiatan yang dilakukan. Seluruh peserta latsar dituntut merencanakan aktualisasi dan
melaksanakan aktualisasi dan dapat memberikan inovasi atas permasalahan di unit
kerjanya. Setelah melakukan aktualisasi, peserta diwajibkan menyusun laporan
aktualisasi dan melaksanakan seminar aktualisasi yang menentukan kelulusan seorang
CPNS untuk menjadi PNS.

Penulis saat ini masih berstatus sebagai CPNS, bekerja di Subkoordinator Data
dan Informasi, Koordinator Pengawasan, Pengendalian dan Informasi, Balai Besar KIPM
Jakarta I, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM) dengan jabatan ahli pertama Pranata Komputer.

Salah satu pelayanan publik yang diberikan Balai Besar KIPM Jakarta I kepada
masyarakat merupakan perwujudan fungsi aparatur sipil negara sebagai abdi masyarakat.
Sebagaimana diketahui salah satu tujuan reformasi birokrasi adalah perbaikan kualitas
pelayanan publik, namun dirasakan penyelenggaraan pelayanan pada saat ini masih
dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan yang
diinginkan.

Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, salah satu
indikator yang digunakan adalah tingkat kepatuhan. Kepatuhan adalah tingkat perilaku
seseorang dalam mengikuti suatu peraturan, spesifikasi, metode, standar yang telah
ditetapkan dari suatu organisasi. Salah satu indikator kinerja di Balai Besar KIPM Jakarta

2
I adalah mengukur kepatuhan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Keterlibatan semua pihak dalam bisnis perikanan mulai dari rantai produksi dan
perdagangan produk perikanan adalah keniscayaan yang sangat mempengaruhi kondisi
sumberdaya ikan Indonesia.Sehingga pemahaman bersama mengenai kepatuhan dokumen
administrasi bisnis perikanan menjadi sangat penting untuk mutu perikanan yang baik
.Pelaku usaha perikanan sebagai pengambil manfaat langsung sumber daya laut mampu
mendorongkan perubahan dalam pengelolaan dan manajemen perikanan yang akan
berdampak kepada keseluruhan rantai perdagangan dan distribusi perikanan lokal dan
nasional.

Penilaian kepatuhan pelaku usaha mengandung dua instrumen yaitu temuan


administrasi dan temuan teknis. Temuan administrasi adalah temuan yang bersifat
administrasi, proses pelayanan tetap dilanjutkan tanpa adanya tindakan karantina
penolakan ataupun pemusnahan. Adapun temuan teknis/regulatif adalah temuan yang
sifatnya melanggar unsur teknis dan regulatif dan tindakan karantina dilakukan adalah
penolakan ataupun pemusnahan atau berdampak pelanggaran hukum.

Berdasarkan informasi di atas, penulis berkeinginan untuk mencari gagasan


terkait masalah belum optimalnya kepatuhan pengguna jasa dalam dokumen administrasi
pengiriman di Balai Besar KIPM Jakarta I. Gagasan ini merupukan aktualisasi penulis
dalam pelaksanaan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VII Tahun
2021.

B. Tujuan

Tujuan dari aktualisasi ini adalah untuk mengimplementasikan materi-


materi yang telah diberikan oleh widyaiswara dan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) di dalam unit kerja. Kegiatan aktualisasi ini juga bertujuan untuk

3
melaksanakan gagasan solusi atas masalah belum optimalnya kepatuhan
pengguna jasa dalam dokumen administrasi pengiriman di Balai Besar KIPM
Jakarta I.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini adalah peserta diharapkan


mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS pada setiap kegiatan yang
telah direncanakan pada saat masa habituasi serta memahami pelaksanaan
yang terkait dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI. Kegiatan
aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021 sampai dengan
11 November 2021. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Balai Besar Karantina
Ikan, Pengendalian Mutu, Dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta I,
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

BAB II

TUGAS DAN PERAN ASN

A. Visi dan misi organisasi

4
Pembentukan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan merupakan simplifikasi dari pelaksanaan
implementasi peraturan perundangan, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi,
birokrasi dan orientasi pelayanan dari dua institusi yaitu Karantina Ikan dan
Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Dilatarbelakangi
masih terdapatnya permasalahan dalam kegiatan ekspor hasil perikanan yang
menyangkut aspek persyaratan negara tujuan ekspor dalam hal mutu, lemahnya
pengawasan dan pengendalian mutu produk perikanan tujuan ekspor yang
berdampak masih terdapatnya penolakan produk perikanan asal Indonesia oleh
negara tujuan, diperlukan langkah dan strategi untuk menciptakan sinergitas dua
institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi yang masing-masing
berorientasi kepada keamanan pangan, perlindungan sumberdaya, pelayanan
kepada masyarakat dan merupakan bagian dari sistem perdagangan, menjadi
satu organisasi sebagai bentuk yang dianggap ideal guna mengemban misi dan
tugas yang semakin berkembang.

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, Dan Keamanan Hasil


Perikanan (BKIPM) merupakan salah satu unit eselon I di bawah Kementerian
Kelautan Dan Perikanan. BKIPM memilki visi Pembangunan KIPM adalah “Hasil
Perikanan yang Sehat, Bermutu, Aman dan Terpercaya”, sedangkan misi
BKIPM adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan produk perikanan yang berdaya saing melalui perjaminan


persyaratan mutu produk hasil perikanan.

2. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang


berkelanjutan melalui pengendalian Hama Penyakit Ikan Karantina
(HPIK) dan jenis agen yang dilindungi, dilarang dan dibatasi.

3. Mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju,


mandiri melalui pola konsumsi ikan yang bermutu serta budidaya ikan
bebas dari hama dan penyakit.

Menurut Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-


KP/2020 Tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja (OTK) Kelautan dan
Perikanan, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan terdiri atas:

5
a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Karantina Ikan;

c. Pusat Pengendalian Mutu; dan

d. Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan.

Berikut struktur organisasi BKIPM berdasarkan pada Peraturan Menteri


Kelautan Dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 Tahun 2020 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja (OTK) Kementerian Kelautan Dan Perikanan.

Gambar 1 Struktur Organisasi BKIPM

B. Tugas dan Fungsi ASN

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014


Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN memiliki fungsi yaitu:

1. Pelaksana kebijakan publik

2. Pelayan publik

3. Perekat dan pemersatu bangsa

6
Selain itu, untuk melaksanankan fungsinya ASN memiliki tugas yaitu:

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Subkoordinator Data dan Informasi, Koordinator Pengawasan,


Pengendalian dan Informasi mempunyai tugas pengelolaan data, pengelolaan
sarana dan prasarana teknologi informasi. Tugas penulis yang tertuang pada
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) diantaranya:

1. Menelaah spesifikasi teknis komponen sistem komputer.


2. Mengatur alokasi area dalam media komputer.
3. Melaksanakan perpindahan dari perangkat lunak yang lama ke yang
baru.
4. Melakukan pencarian kembali database.

C. Nilai-nilai ANEKA

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seorang ASN yang profesional


harus senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai-nilai ANEKA.
Penjelasan mengenai nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas dalam modul materi akuntabilitas Pelatihan Dasar CPNS


merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Aspek-aspek akuntabilitas yang perlu dipahami diantaranya:

 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a


relationship). Hubungan yang terjadi adalah hubungan yang
bertanggungjawab antara kedua belah pihak.

7
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented). Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting). Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences). Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi.
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance). Akuntabilitas dimaknai sebagai hubungan dan proses
yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak
awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada


setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.

2. Nasionalisme

Berdasarkan modul materi nasionalisme Pelatihan Dasar PNS, arti


nasionalisme secara politis adalah manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut
kemerdekaan ataupun sebagai pendoronguntuk membangun dirinya,
lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus
mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama
dengan bangsa-bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan


manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai

8
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara;bangga sebagai bangs Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap
saling mencintai sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Etika Publik

Modul materi Etika Publik Pelatihan Dasar CPNS menjelaskan bahwa


etika difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, dan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika
publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode
Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuanketentuan tertulis. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik
dan kode perilaku ASN yaitu:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan


berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

9
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

4. Komitmen Mutu

Untuk menampilkan kinerja aparatur dengan komitmen kuat terhadap


mutu akan melalui proses revolusi inovasi layanan, karena akan terjadi
perubahan besar terkait budaya kerjanya berdasarkan modul materi
komitmen mutu Pelatihan Dasar CPNS Untuk menciptakan mutu pelayanan
prima diperlukan perubahan orientasi, sikap, dan cara kerja yaitu:

 Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi kepada masyarakat.


 Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan menjadi
berorientasi kepada mutu
 Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif
 Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri sendiri dan
berorientasi melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim (kolektif)
sebagai satu kesatuan proses untuk melayani masyarakat.

Tujuan utama pelayanan berbasis nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah:

 mengutamakan kepentingan sebagai pelanggan


 menumbuhkan kepercayaan terhadap institusi pemerintah

10
 meningkatkan kesetiaan dan kepuasan sebagai pelanggan
 menjalankan tugas, peran, dan fungsi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan secara akuntabel, profesional, dan
inovatif

5. Anti Korupsi

Modul materi Etika Publik Pelatihan Dasar CPNS menjelaskan


pengertian Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya
adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang.

Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan


tindak pidana korupsi . Menurut UU Nomor 31 Tahun 1999 jo No. UU Nomor 20
Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.

Nilai-nilai anti korupsi yang harus dimiliki oleh seorang ASN agar dapat
diaktulisasikan dalam melaksanan tugas dan jabatannya yaitu jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

D. Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI

Kedudukan dan peran ASN tertuang dalam materi agenda III pelatihan
dasar CPNS sebagaimana telah diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 yang kemudian diterjemahkan ke dalam Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 94/K.I/PDP.07/2021 Tahun 2021 tentang
Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan dan peran

11
ASN penting untuk dipahami karena bersifat aplikatif yang diantaranya terdiri dari
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik, dan Whole of
Government (WOG).

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


pegawai ASN yang profesional, memiliki dasar, etika profesi, bebas dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai ASN yang
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi. Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan public yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan PNS dan akuntabel,
maka setiap PNS diberikan hak sesuai dengan asas proporsionalitas.
PNS yang telah mendapatkan hak wajib menjalankan kewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab.

2. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan


Publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara publik. Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai
pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan sesuai aturan dan tata cara yang ditetapkan
untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan.

3. Whole of Government (WoG)

12
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari seluruh sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. WoG dipandang sebagai perspektif baru dalam menerapkan dan
memahami koordinasi antar sektor. WoG menjelaskan bagaimana
instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu.

Pendekatan WoG juga menekankan pada peningkatan kolaborasi,


kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Karakteristik pendekatan
WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup seluruh aktor dari seluruh
sektor dalam pemerintah.

BAB III

ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI

13
A. Identifikasi Isu-isu

Berdasarkan pengamatan, identifikasi, pelaksanaan pekerjaan penulis


dan koordinasi penulis dengan mentor dan coach terkait kondisi di unit kerja
Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Jakarta I, terdapat sejumlah isu pada Bagian Pelayanan dimana penulis
mendapatkan penugasan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di


Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan Jakarta I.
Masalah : Belum tertibnya dokumen administrasi kepatuhan
bagi pengguna jasa.
Dampak : Menjadi kurang terjaminnya kesehatan ikan dan hasil
perikanan yang bermutu.

2. Belum optimalnya proses pengurusan administrasi masyarakat untuk


syarat penerbitan Health Certificate (HC) penerimaan hasil perikanan
domestik di Balai Besar KIPM Jakarta I.

Masalah : Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui


informasi bahwa produk perikanan yang akan
dikirimkan ke luar daerah memerlukan sertifikat HC
sebagai syarat lalu lintas. Sehingga saat hari
pengiriman, produk tertahan dan harus melakukan
pengurusan HC saat itu juga.
Dampak : Terhambatnya proses pengiriman akibat pengurusan
HC bagi produk yang akan dikirim keluar diwilayah
kerja BBKIPM Jakarta I memakan waktu yang lama.

3. Belum terinformasinya mekanisme cara pendaftaran PPK Online


untuk pengguna jasa baru di kantor pelayanan Balai Besar KIPM
Jakarta I.

14
Masalah : Pengguna jasa yang yang belum mengetahui
informasi tentang mekanisme pendaftaran PPK
online umumnya masih datang secara langsung ke
kantor BBKIPM Jakarta I untuk di pandu oleh petugas
untuk pendaftaran PPK Online.
Dampak : Pengguna jasa baru harus menunggu pegawai terkait
untuk memandu proses pendaftaran, sementara
jumlah pegawai terbatas.

B. Isu-isu yang diangkat

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dikemukakan pada sub bab


sebelumnya, penulis akan memilih salah satu isu yang akan diangkat untuk dicari
solusi pemecahan masalahnya. Terdapat beberapa teknik analisis isu yang
digunakak untuk menentukan isu yang akan diangkat. Dalam menetapkan isu,
penulis menggunakan teknik atau metode USG (Urgency, Seriouseness, dan
Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
isu yang harus diselesaikan dengan rentang penilaian menggunakan skala nilai 1
(satu) sampai 5 (lima). Adapun ketiga unsur USG adalah sebagai berikut:

1. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan


ditindaklanjuti
2. Seriousness: seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth: seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang dikaitkan
dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
apabila tidak ditangani segera.

Proses identifikasi urutan prioritas terhadap tiga isu yang penulis


kemukakan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Analisis Isu menggunakan USG

No Kriteria

15
U S G
Isu Skor
1 Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi 4 5 4 13
pengguna jasa di Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta I
2 Belum optimalnya proses pengurusan administrasi 4 4 3 11
masyarakat untuk syarat penerbitan Health Certificate (HC)
penerimaan hasil perikanan domestik di Balai Besar KIPM
Jakarta I
3 Belum terinformasinya mekanisme cara pendaftaran PPK 4 3 3 10
Online untuk pengguna jasa baru di kantor pelayanan Balai
Besar KIPM Jakarta I.

Tabel 2. Keterangan nilai skala kriteria dengan anlisis USG

Urgency Seriousness Growt


(mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

C. Gagasan pemecahan isu

Dari analisis penentuan masalah melalui metode USG pada sub bab
sebelumnya, masalah yang prioritas untuk segera dicari solusi pemecahan
masalahnya yaitu isu “Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi
pengguna jasa di Balai Besar KIPM Jakarta I”. Isu tersebut termasuk isu yang
mendesak untuk segera dicari solusi pemecahan masalahnya agar proses yang
dilakukan lebih efektif dan efisien baik untuk BBKIPM Jakarta I maupun
pengguna jasa. Dalam menghadapi masalah tersebut, gagasan atau inisiatif
yang akan dibuat adalah “Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi
pengguna jasa menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM
Jakarta I”. Gambar 2 merupakan gambaran umum aplikasi yang akan dibuat
dalam rangka optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi.

16
Gambar 2. Gambaran Umum Aplikasi

Pelaksanaan inovasi pemecahan masalah tersebut akan penulis lakukan


dalam beberapa kegiatan selama kegiatan habituasi di unit kerja penulis. Berikut
rencana kegiatan yang akan penulis lakukan selama kegiatan habituasi yaitu:

1. Review Standar Operasional Prosedur (SOP) kepatuhan administrasi


pengguna jasa
Rencana kegiatan pertama yang akan penulis laksanakan adalah
menginventaris daftar acuan dokumen administrasi kepatuhan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Kegiatan ini dimulai dengan penulis
berkonsultasi dengan koordinator dokumen kepatuhan pengguna jasa.
Berikutnya setelah berkonsultasi dengan koordinator terkait adalah
mengumpulkan peraturan undang-undang/acuan terkait kepatuhan dokumen
administrasi. Selanjutnya penulis akan memilih daftar peraturan undang-
undang/acuan terkait kepatuhan administrasi untuk menjadi acuan jika ada
dokumen yang kurang tertib terkait pengiriman ikan selanjutnya Ikut serta
dalam proses implementasi dilapangan terkait kepatuhan administrasi agar
aplikasi yang akan di buat menjadi user friendly.
2. Pembuatan aplikasi sistem adminstrasi kepatuhan.
Pada Kegiatan kedua setelah review standar operasional prosedur (SOP)
kepatuhan administrasi pengguna jasa. Tahapan yang dilakukan pertama
adalah dengan membuat aplikasi web berdasarkan konsep, setelah aplikasi

17
selesai selanjutnya akan dilakukan reviu dan koreksi atasan dan pimpinan
terkait aplikasi yang dibuat. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan hasil reviu
dan koreksi terkait aplikasi dokumentasi kepatuuhan administrasi.

3. Uji coba aplikasi sistem adminstrasi kepatuhan.


Rencana kegiatan ketiga dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah
melakukan uji coba aplikasi administrasi kepatuhan. Kegiatan dimulai dengan
menyiapkan data kepatuhan sesuai peraturan undang-undang yang sudah
ada. Data yang sudah disiapkan tadi selanjutnya di uji coba dengan
melakukan input data kepatuhan pada aplikasi yang sudah dibuat. Hasil
inputan data tadi kemudian dilakukan reviu dan masukan kembali dari atasan
dan rekan kerja. Kemudian dilakukan perbaikan reviu yang sudah dibahas.

4. Evaluasi hasil aplikasi sistem administrasi kepatuhan.


Rencana kegiatan terakhir dalam aktualisasi ini adalah evaluasi hasil
aplikasi sistem administrasi kepatuhan yang sudah dibuat. Tahapan dalam
kegiatan ini dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap keseluruhan
aplikasi. Kemudian meminta masukan dan koreksi kepada mentor.
Selanjutnya melakukan perbaikan atas evaluasi dan koreksi terkait
keseluruhan aplikasi. Tahapan berikutnya adalah menyusun laporan evaluasi
hasil uji coba aplikasi yang disampaikan kepada pimpinan untuk
mendapatkan arahan lebih lanjut atas sistem aplikasi yang suidah di buat.

BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

18
A. Pengisian Formulir Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan


Keamanan Hasil Perikanan Jakarta I.

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi


pengguna jasa di Balai Besar KIPM Jakarta I.

2. Belum optimalnya proses pengurusan administrasi


masyarakat untuk syarat penerbitan Health
Certificate (HC) penerimaan hasil perikanan
domestik di Balai Besar KIPM Jakarta I.

3. Belum terinformasinya mekanisme cara pendaftaran


PPK Online untuk pengguna jasa baru di kantor
pelayanan Balai Besar KIPM Jakarta I.
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi
pengguna jasa di Balai Besar KIPM Jakarta I.

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi


pengguna jasa menggunakan aplikasi berbasis web
di Balai Besar KIPM Jakarta I.

19
Tabel 3 Formulir Rencana Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Visi- Nilai
Pelatihan Misi Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Review Standar  Berkonsultasi  Dokumentasi Nilai – Nilai Meningkatkan Smart
Operasional dengan diskusi dan ANEKA efektifitas, Memberikan
Prosedur (SOP) koordinator konsultasi Akuntabilitas efisiensi, dan inovasi agar
kepatuhan kepatuhan Data acuan sesuai akuntabilitas pekerjaan lebih
administrasi pengguna jasa  Resume dokumen aslinya kinerja efektif dan
pengguna jasa peratutan dan dapat organisasi Balai efisien
 Mengumpulkan undang- dipertanggung Besar KIPM
Peraturan undang terkait jawabkan Jakarta I dalam Accountability
undang- kepatuhan. Nasionalisme mewujudkan data dapat
undang/acuan Dokumen yang produk diakses oleh
terkait  Daftar dihasilkan perikanan yang petugas yang
kepatuhan dokumen yang merupakan proses berdaya saing diberikan
administrasi akan disimpan hasil musyawarah melalui otorisasi untuk
dalam bentuk atau diskusi dalam penjaminan mengakses data
 Membuat daftar digital sebagai menyampaikan persyaratan tersebut
peraturan acuan pendapat mutu produk
undang- hasil perikanan.
undang/acuan  Daftar Etika publik Integrity
terkait dokumen Berkomunikasi kesesuaian
kepatuhan sebagai dengan rekan kerja antara data
administrasi persyaratan secara sopan diperundang-
kepatuhan santun unadangan
 Ikut serta dalam administrasi terhadap data
yang diinput,

20
proses Komitmen mutu sehingga data
implementasi Melakukan yang telah
dilapangan pekerjaan secara tersimpan
terkait efisien diaplikasi dapat
kepatuhan Anti korupsi dipertanggung
administrasi tidak jawabkan
menyalahgunakan
data untuk
kepentingan pribadi

Manajemen ASN
Dalam proses
Membuat daftar
acuan diperlukan
koordinasi dengan
atasan maupun
rekan kerja
2. Pembuatan  Membuat  User manual Nilai-nilai ANEKA Dengan Pembuatan
aplikasi sistem aplikasi web dokumen Akuntabilitas pembuatan aplikasi sistem
adminstrasi berdasarkan penggunaan Menerapkan sistem adminstrasi
kepatuhan. konsep aplikasi aplikasi sistem administrasi kepatuhan
adminstrasi kepatuhan bertujuan
 Dokumentasi kepatuhan dengan maka akan meningkatkan
 Reviu dan reviu dan cermat dan sesuai meningkatkan efisien
koreksi atasan koreksi kepatuhan menguatkan
dan pimpinan Komitmen Mutu administrasi nilai-nilai
kerja terkait Berorientasi pada pengguna jasa organisasi
aplikasi yang mutu aplikasi yang untuk Smart,
dibuat dikembangkan mendukung Akuntability,
sudah sesuai misi

21
 Perbaikan  Dokumen dengan harapan BKIPM dalam Integrity, dan
hasil reviu dan perbaikan Etika Publik mewujudkan Loyalty.
koreksi hasil reviu Berkomunikasi produk
dan koreksi dengan pimpinan perikanan
dan rekan kerja yang berdaya
dengan sopan saing
santun melalui
Nasionalisme perjaminan
Bekerja keras persyaratan
dalam mutu
menyelesaikan produk hasil
pembuatan aplikasi perikanan.
sesuai dengan
rancangan
Anti Korupsi
Aplikasi yang
selesai
dibuat merupakan
perwujudan nilai
anti
korupsi tentang
tanggung jawab,
kerja keras, jujur,
dan mandiri serta
disiplin

Manajemen ASN
Kegiatan koordinasi
dengan atasan

3. Uji coba aplikasi  Menyiapkan  Data Nilai-nilai ANEKA Meningkatkan Uji coba aplikasi

22
sistem adminstrasi data kepatuhan administrasi Akuntabilitas efektifitas, sistem
kepatuhan sesuai peraturan kepatuhan data yang efisiensi, dan adminstrasi
undang-undang sesuai dimasukkan sesuai akuntabilitas kepatuhan
peraturan dokumen aslinya kinerja meningkatkan
 Uji coba undanga- dan dapat organisasi Balai kefektifan dan
melakukan input undang dipertanggung Besar KIPM efisiensi
data kepatuhan jawabkan Jakarta I dalam menguatkan
pada aplikasi  Fungsi Nasionalisme mewujudkan nilai-nilai
yang sudah penginputan Dokumen reviu dan produk organisasi
dibuat administrasi masukan yang perikanan yang Smart,
kepatuhan dihasilkan berdaya saing Akuntability,
 Melakukan reviu dapat berjalan merupakan proses melalui Integrity, dan
dan masukan dengan baik hasil musyawarah penjaminan
Loyalty.
dari atasan dan dan atau diskusi dalam persyaratan
rekan kerja menampilkan berpendapat terkait mutu produk
datanya ujicoba aplikasi hasil perikanan
 Perbaikan reviu yang
yang sudah  Laporan dilakukan
dibahas dokumen Etika Publik
reviu dan Fungsi administrasi
masukan kepatuhan
pada aplikasi
 Dokumen berjalan sesuai
perbaikan dengan proses
hasil reviu dan bisnis yang
koreksi disepakati.
Komunikasi dengan
pimpinan dan rekan
kerja dengan sopan
dan santun
Komitmen Mutu

23
Pekerjaan dapat
dilakukan secara
efektif dan efisien
Anti Korupsi
Uji coba aplikasi
yang dilakukan
merupakan
perwujudan nilai
anti
korupsi tentang
tanggung jawab dan
jujur

Manajemen ASN
Dalam proses uji
coba aplikasi dapat
meningkatkan
kompetensi
pegawai
4. Evaluasi hasil  Melakukan  Dokumen Nilai-nilai ANEKA Dukungan Evaluasi hasil
aplikasi sistem evaluasi evaluasi Akuntabilitas aplikasi aplikasi sistem
administrasi terhadap aplikasi Laporan dan tindak pelayanan administrasi
kepatuhan. keseluruhan lanjut sesuai terhadap kepatuhan yang
aplikasi dengan administrasi inovatif
 Dokumen reviu dan masukan kepatuhan menguatkan
 Meminta masukan dan dari kegiatan Mendukung visi nilai-nilai
masukan dan koreksi sebelumnya Balai Besar organisasi
koreksi kepada Nasionalisme KIPM Jakarta I Smart,
Mentor  Dokumen Dokumen laporan dalam Akuntability,
 Melakukan Perbaikan dan evaluasi merupakan mewujudkan Integrity, dan
evaluasi proses hasil produk Loyalty.

24
perbaikan atas musyawarah atau perikanan yang
evaluasi dan  Dokumen diskusi dalam berdaya saing
koreksi. laporan berpendapat terkait melalui
evaluasi hasil uji coba yang penjaminan
 Melaporkan telah dilakukan dan persyaratan
serta dilaksanakan mutu produk
menyajikan hasil secara hasil perikanan
evaluasi jujur dan
kegiatan kepada bertanggung jawab
pimpinan. Etika Publik
Berkomunikasi
dengan baik, sopan
dan santun dengan
pimpinan dan rekan
kerja
Komitmen Mutu
Memastikan bahwa
aplikasi yang
dikembangkan
menjawab
kebutuhan
Anti Korupsi
Laporan evaluasi
yang disusun
merupakan
perwujudan nilai
anti
korupsi tentang
tanggung jawab,
jujur, mandiri, kerja
keras dan disiplin

25
Manajemen ASN
Kegiatan koordinasi
dengan atasan
maupun rekan kerja

26
B. Jadwal Rencana Aktualisasi

Berdasarkan rencana kegiatan yang telah dijelaskan pada formulir


rancangan aktualisasi pada sub bab sebelumnya, berikut ini adalah
jadwal rencana aktualisasi yang akan penulis laksanakan dalam
penyelesaian permasalahan pada isu yang diangkat.

Tabel 4. Jadwal Rencana Aktualisasi

SEPT OKT NOV


NO KEGIATAN
V I II III IV I II
Review Standar Operasional
1 Prosedur (SOP) kepatuhan
administrasi pengguna jasa
Pembuatan aplikasi sistem
2
adminstrasi kepatuhan.
Uji coba aplikasi sistem adminstrasi
3
kepatuhan.
Evaluasi hasil aplikasi sistem
4
administrasi kepatuhan.

27
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Waktu dan Tempat Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 30 September – 11
Nopember 2021 bertempat di Subkordinator Data dan Informasi, Koordinator
Pengawasan, Pengendalian dan Informasi, Balai Besar Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu, Dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta I, Gedung
Karantina Pertanian, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

B. Uraian Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat pada rancangan aktualisasi terdapat empat
kegiatan yang akan dilaksanakan. Berikut merupakan kegiatan yang telah
dilaksanakan selama masa habituasi dalam menyelesaikan isu yang diangkat
diantaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Uraian Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Waktu Keterangan


Pelaksanaan
1 Review Standar Operasional Kegiatan terlaksana
30 September -
Prosedur (SOP) kepatuhan dengan output berupa data
8 Oktober
administrasi pengguna jasa dokumen yang akan
digunakan sebagai
acuan kepatuhan dalam
kegiatan

2 Pembuatan aplikasi sistem Kegiatan terlaksana


4 Oktober –
adminstrasi kepatuhan. dengan output berupa
22 Oktober
aplikasi yang sesuai
dengan reviu pada
kegiatan sebelumnya.
3 Uji coba aplikasi sistem 25 Oktober – Kegiatan terlaksana

28
adminstrasi kepatuhan. 5 Nopember dengan output berupa data
temporary yang akan di
input kedalam aplikasi dan
dapat ditampilkan pada
sistem aplikasi berbasis
web
4 Evaluasi hasil aplikasi sistem 1 Nopember - 12 Kegiatan terlaksanan
administrasi kepatuhan. Nopember
dengan output berupa
dokumentasi reviu dan
koreksi dari hasil ujicoba
serta masukan untuk
pengembangan berikutnya.

C. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dilaksanakan berdasarkan rencana kegiatan yang telah
disusun pada rancangan aktualisasi. Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan pada masa habituasi beserta keluaran pada setiap
kegiatan.
1. Review Standar Operasional Prosedur (SOP) kepatuhan administrasi
pengguna jasa
a. Berkonsultasi dengan koordinator kepatuhan pengguna jasa.
Pada kegiatan ini, penulis berkomunikasi dengan koordinator
kegiatan kepatuhan dokumentasi yaitu dengan Bapak Iskandar,
S.ST untuk meminta izin terkait pelaksanan kegiatan dan dokumen
yang akan digunakan. Penulis mereview dokumen kegiatan
kepatuhan dokumen dan didapati keseluruhan peraturan undang-
undang yang terkait dengan persyaratan kepatuhan. Kemudian dari
dokumen tersebut akan di lakukan summary untuk dijadikan sebagai
acuan dokumen kepatuhan. Berdasarkan hasil konsultasi dengan
koordinator kegiatan dan mentor, maka untuk laporan aktualisasi,
data yang akan digunakan sementara adalah data dokumen Permen
KP no 05 Tahun 2005 Tentang Karantina Ikan Untuk Pengeluaran
Media Pembawa Hama Dan Penyakit Ikan dan PP No.15 Tahun

29
2002 Tentang Karantina Ikan.

Gambar 3 konsultasi dengan koordinator

b. Mengumpulkan peraturan undang-undang/acuan terkait kepatuhan


administrasi.
Setelah data dokumen yang akan digunakan ditentukan, penulis
kemudian mengumpulkan dokumen-dokumen yang akan digunakan
untuk menjadi acuan. Dari dokumen peraturan undang-undang tersebut
keseluruhan ada 43 halaman. kemudian dari dokumen tersebut penulis
akan mempelajari dan mendalami terkait poin-poin yang akan menjadi
daftar acuan kepatuhan dokumen di Balai Besar KIPM Jakarta I. Daftar
acuan dokumen kepatuhan Balai Besar KIPM Jakarta I dapat dilihat
pada lampiran I.
c. Membuat daftar peraturan undang-undang/acuan terkait kepatuhan
administrasi.
Menyusun daftar acuan dokumen kepatuhan yang akan diupload ke
website, yaitu data acuan dokumen sesuai dengan Permen KP No 05
Tahun 2005 tentang karantina ikan untuk pengeluaran media
pembawa hama dan penyakit ikan dan PP No.15 Tahun 2002
tentang karantina ikan. Daftar acuan dokumen kepatuhan Balai Besar
KIPM Jakarta I dapat dilihat pada lampiran II.
d. Ikut serta dalam proses implementasi dilapangan terkait.
Kemudian penulis mencoba untuk ikut serta dalam proses
implementasi di bagian pelayanan terkait kepatuhan dokumen di Balai

30
Besar KIPM Jakarta I. Dengan harapan agar aplikasinya user friendly
yaitu saat aplikasi sudah selesai dan siap digunakan tidak terdapat
kendala baik disisi aplikasinya maupun dengan user. Terutama user
paham dengan semua fungsi yang terdapat di aplikasi dokumen
kepatuhan berbasis website agar aplikasi berjalan dengan optimal.

Gambar 4 Implementasi bagian pelayanan

2. Pembuatan aplikasi sistem administrasi kepatuhan.


a. Membuat aplikasi web berdasarkan konsep.
Pada kegiatan kedua ini, tahapan kegiatan yang pertama kali
dilakukan adalah menerapkan rancangan desain database. Berikut ini
adalah tampilan database yang sudah dibuat dengan menggunakan
software SQL server.

31
Gambar 5 Penerapan Database

Setelah database selesai dibuat, kemudian membuat aplikasi


berdasarkan rancangan yang sudah disepakati. Pembuatan aplikasi ini
menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework laravel
untuk membuat aplikasi menjadi lebih responsif dan juga user
interface menjadi lebih optimal. Berikut ini adalah salah satu tampilan
baris kode yang dibuat di aplikasi kepatuhan dokumen.

Gambar 6 baris kode pembuatan website

Dari baris kode yang telah dibuat, proses berikutnya adalah

32
pembuatan tampilan website berdasarkan konsep yang sudah di
diskusikan pada tahap sebelumnya. Berikut ini adalah tampilan
aplikasi yang sudah dibuat.

Gambar 7 Halaman Login

Gambar 8 Halaman utama setelah login

b. Reviu dan koreksi atasan dan pimpinan kerja terkait aplikasi yang
dibuat.
Aplikasi yang sudah selesai dibuat selanjutnya disampaikan ke
pimpinan dan rekan kerja untuk dilakukan reviu dan koreksi. Dari hasil
reviu tersebut terdapat masukan untuk dibuatkan user manual terkait
fungsi menu yang ada di dalam aplikasi.
c. Perbaikan hasil reviu dan koreksi.

33
Berdasarkan masukan dan riviu dari pimpinan, dibuatkan user
manual terkait semua menu yang ada di aplikasi tersebut agar user
paham dan mudah mengoperasikannya. User manual untuk aplikasi
dokumen kepatuhan Balai Besar KIPM Jakarta I dapat dilihat pada
lampiran III.
3. Uji coba aplikasi sistem administrasi kepatuhan.
a. Menyiapkan data kepatuhan sesuai peraturan undang-undang.
Kegiatan uji coba aplikasi yang dibuat diawali dengan menyiapkan
data temporary dari Permen KP No 05 Tahun 2005 tentang
karantina ikan untuk pengeluaran media pembawa hama dan
penyakit ikan dan PP No.15 Tahun 2002 tentang karantina ikan.
Kemudian data yang sudah disiapkan selanjutnya disimpan dalam
bentuk file dengan format .xlsx, seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 9 File excel data kepatuhan

b. Uji coba melakukan input data kepatuhan pada aplikasi yang sudah

34
dibuat.
Tahapan berikutnya setelah file data acuan kepatuhan dokumen
selesai dibuat adalah menginput data acuan tersebut kedalam sistem
aplikasi yang sudah dibuat. Gambar dibawah ini merupakan tahapan
pada saat file diunggah kedalam sistem aplikasi.

Gambar 10 Menu input acuan data pelanggaran

Gambar 11 Input acuan data pelanggaran

Gambar 12 Hasil input data pelanggaran

35
Gambar 13 Detail Pelanggatan Perusahaan

c. Melakukan reviu dan masukan dari pimpinan dan rekan kerja.


Aplikasi sudah selesai dibuat selanjutnya disampaikan ke
pimpinan untuk dilakukan reviu dan koreksi. Dari hasil reviu terdapat
masukan jika sewaktu-waktu data tersebut akan di cetak menjadi
dokumen hardcopy. Berikut ini adalah hasil riviu dari rekan kerja
terkait aplikasi yang sudah dibuat.

Gambar 14 Detail Pelanggatan Perusahaan

d. Perbaikan reviu yang sudah dibahas.


Berdasarkan masukan dan riviu dari rekan kerja yang berada di
bagian pelayanan, aplikasi dilakukan penambahan menu cetak untuk
melengkapi menu aplikasi yang sudah dibuat dan siap diuji coba.
4. Evaluasi hasil aplikasi sistem administrasi kepatuhan.
a. Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan aplikasi.
Kegiatan evaluasi aplikasi ini dilakukan mulai dari tanggal 11

36
November – 16 November 2021. Dengan cara mensosialisaikan dan
mengimplementasikan aplikasi kepatuhan dokumen ini dibagian
pelayanan, dengan operator pelayanan sebagai user.

Gambar 15 Implementasi Aplikasi diBagian Pelayanan

Selama hasil uji coba aplikasi ini. Didapat bahwa aplikasi kepatuhan
dokumen tersebut dapat mengoptimalisasikan pelaporan tentang
pelanggaran terkait kepatuhan dokumen. Dibawah ini adalah hasil
keseluruhan aplikasi testing.

Gambar 15 Hasil Testing Aplikasi

b. Meminta masukan dan koreksi terhadap mentor.


Dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan, terdapat masukan dan
koreksi dari pimpinan berupa perlu dibedakannya hak akses user dan
administrator atas menu yang ada di dalam aplikasi tersebut. Hal ini
bertujuan untuk kemanan data kepatuhan dokumen yang menjadi acuan
sesuai peraturan undang-undang.

c. Melakukan perbaikan atas evaluasi dan koreksi.

37
Berdasarkan masukan dari mentor, selanjutnya dilakukan
penambahan satu field pada tabel dbo.users. Yaitu field role dimana
role 1 untuk administrator yang berarti bisa mengakses semua menu
yang ada di sistem aplikasi dan role 0 untuk users yang berarti hanya
bisa mengakses menu perusahaan yang ada disistem aplikasi.

Gambar 16 Tambah Field Role di db.users

d. Melaporkan serta menyajikan hasil evaluasi kegiatan kepada pimpinan.


Di akhir kegiatan aktualisasi, penulis menyusun laporan aktualisasi
atas semua kegiatan yang telah dilakukan. Setelah itu hasil laporan
disampaikan kepada pimpinan untuk diperiksa dan diberikan umpan
balik atas semua masukan untuk pengembangan aplikasi ini
kedepannya.

38
Gambar 17 Melaporkan Hasil Kegiatan ke Pimpinan

Seluruh kegiatan aktualisasi dilaksanakan dengan memperhatikan


nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi (ANEKA) dan kode etik ASN.

D. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Berikut ini adalah capaian realisasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
telah dijelaskan pada subbab sebelumnnya.
Tabel 6. Rincian Aktualisasi Kegiatan I

Kegiatan 1 Review Standar Operasional Prosedur (SOP) kepatuhan


administrasi pengguna jasa.
Tangal Minggu ke V Bulan September - Minggu ke I Bulan Oktober
Pelaksanaan 2021
(Tanggal 30 September - 8 Oktober 2021)
Lampiran Lampiran I. Dokumen Permen KP no 05 Tahun 2005 dan
PP No.15 Tahun 2002 yang terkait dengan kepatuhan.
Lampiran II. Resume peraturan undang-undang terkait
kepatuhan dokumen
Tahapan Kegiatan:
1. Berkonsultasi dengan koordinator kepatuhan pengguna jasa.
2. Mengumpulkan peraturan undang-undang /acuan terkait kepatuhan
administrasi.
3. Membuat daftar peraturan undang-undang /acuan terkait kepatuhan
administrasi.
4. Ikut serta dalam proses implementasi dilapangan terkait.
Output kegiatan terhadap pemecahan isu:
1. Dokumentasi diskusi dan konsultasi.
2. Resume peraturan undang-undang terkait kepatuhan.
3. Daftar dokumen yang akan disimpan dalam bentuk digital sebagai
acuan.
4. Daftar dokumen sebagai persyaratan kepatuhan administrasi.

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:


1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan rekan kerja secara sopan santun
2. Akuntabilitas:
Data acuan sebagai dokumen aslinya dan dapat dipertanggung
jawabkan

39
3. Nasionalisme:
Dokumen yang dihasilkan merupakan peroses hasil musyawarah atau
diskusi dalam menyampaikan pendapat
4. Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan secara efisien
5. Anti Korupsi
Tidak menyalahgunakan data untuk kepentingan pribadi

Kedudukan dan Peran ASN:


Manajemen ASN :
Dalam membuat daftar acuan diperlukan koordinasu dengan atasan maupun
rekan kerja

Kontribusi Visi dan Misi:


Meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas kinerja
organisasi BalaiBesar KIPM Jakarta I dalam mewujudkan produk
perikanan yang berdaya saing melalui penjaminan persyaratan
mutu produk hasil perikanan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:


Smart:
Memberikan inovasi agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Accountability:
Data dapat diakses oleh petugas yang diberikan otoritas untuk
mengakses data tersebut.
Integrity:
Kesesuaian antara data diperundang-undangan terhadap data yang di
input, sehingga data yang telah tersimpan diaplikasi dapat di pertanggung
jawabkan.

Dampak :
Dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan pada kegiatan ini
diantaranya adalah:
1. Kesulitan dalam mengumpulkan daftar acuan dokumen kepatuhan.
2. Kegiatan berikutnya terhambat dikarenakan kurangnya informasi yang
didapatkan dan kurangnya pemahaman dilapangan tentang kepatuhan
dokumentasi.
3. Tingkat kepercayaan pimpinan dan rekan kerja berkurang akibat dari

40
komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

Tabel 7. Rincian Aktualisasi Kegiatan II

Kegiatan 2 Pembuatan aplikasi sistem administrasi kepatuhan.


Tangal Minggu ke I - III Bulan Oktober 2021
Pelaksanaan (Tanggal 4 Oktober - 22 Oktober 2021)
Lampiran Lampiran III. User Manual Aplikasi.

Tahapan Kegiatan:
1. Membuat aplikasi web berdasarkan konsep.
2. Reviu dan koreksi atasan dan pimpinan kerja terkait aplikasi yang dibuat.
3. Perbaikan hasil reviu dan koreksi.
Output kegiatan terhadap pemecahan isu:
1. User manual dokumen penggunaan aplikasi
2. Dokumentasi reviu dan koreksi
3. Dokumentasi perbaikan hasil revir dan koreksi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan pimpinan dan rekan kerja dengan sopan santun
2. Akuntabilitas:
Menerapkan aplikasi sistem administrasi kepatuhan dengan cermat dan
sesuai

3. Nasionalisme:

Bekerja keras dalam menyelesaikaan pembuatan aplikasi sesuai dengan


rancangan
4. Komitmen Mutu:
Berorientasi pada mutu aplikasi yang dikembangkan sudah sesuai dengan
harapan

5. Anti Korupsi
Aplikasi yang selesai dibuat merupakan perwujudan nilai anti korupsi tentang
tanggung jawab, kerja keras, jujur, dan mandiri serta disiplin

41
Kedudukan dan Peran ASN:
Manajemen ASN :
Kegiatan koordinasi dengan atasan

Kontribusi Visi dan Misi:


Dengan pembuatan sistem administrasi kepatuhan maka akan
meningkatkan kepatuhan admistrasi pengguna jasa untuk mendukung
visi dan misi BKIPM dalam mewujudkan produk perikanan yang
berdaya saing melalui perjaminan persyaratan mutu produk hasil
perikanan.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:
Smart:
Terciptanya sistem aplikasi yang sudah dikembangkan
Accountability:

Dengan adanya sistem aplikasi yang ada diharapakan kepatuhan dokumen


menjadi meningkat

Integrity:

Proses pengembangan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan proses


bisnis yang diharapkan
Dampak :
Dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan pada kegiatan ini
diantaranya adalah:
1. Sistem aplikasi yang dibuat tidak sesuai proses bisnis yang ada.
2. Pembuatan sistem aplikasi menjadi terhambat dan tidak sesuai
dengan kebutuhan pengguna dikarenakan kurangnya inisiatif dalam
berdiskusi dengan pimpinan maupun rekan kerja.
3. Tingkat kepercayaan pimpinan dan rekan kerja berkurang akibat dari
komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

Tabel 8. Rincian Aktualisasi Kegiatan III

Kegiatan 3 Uji coba aplikasi sistem administrasi kepatuhan.


Tangal Minggu ke III Bulan Oktober - Minggu ke I Bulan November
Pelaksanaan 2021
(Tanggal 25 Oktober - 5 November 2021)

42
Lampiran -

Tahapan Kegiatan:
1. Menyiapkan data kepatuhan sesuai peraturan undang-undang.
2. Uji coba melakukan input data kepatuhan pada aplikasi yang sudah dibuat.
3. Melakukan reviu dan masukan dari atasan dan rekan kerja.
4. Perbaikan reviu yang sudah dibahas.
Output kegiatan terhadap pemecahan isu:
1. Data administrasi kepatuhan sesuai peraturan undang-undang.
2. Fungsi penginputan administrasi kepatuhan dapat berjalan dengan baik
dan menampilkan datanya.
3. Laporan dokumen reviu dan masukan.
4. Dokumen perbaikan hasil reviu dan koreksinya.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
1. Etika publik:
Fungsi administrasi kepatuhan pada aplikasi berjalan sesuai dengan
proses bisnis yang disepakati. Komunikasi dengan pimpinan dan rekan
kerja dengan sopan dan santun
2. Akuntabilitas:
Data yang dimasukkan sesuai dengan dokumen aslinya dan dapat
dipertanggung jawabkan

3. Nasionalisme:

Dokumen reviu dan masukan yang dihasilkkan merupakan proses hasil


musyawarah atau diskusi dalam berpendapat terkait uji coba aplikasi yang
dilakukan
4. Komitmen Mutu:
Pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien

5. Anti Korupsi
Uji coba aplikasi yang dilakukan merupakan perwujudan nilai anti korupsi
tentang tanggung jawab dan jujur

43
Kedudukan dan Peran ASN:
Manajemen ASN :
Dalam proses uji coba aplikasi dapat meningkatkan kompetensi pegawai

Kontribusi Visi dan Misi:


Menigkatkan efektifitas, efisien, dan akuntabilitas kinerja organisasi
Balai Besar KIPM Jakarta I dalam mewujudkan produk perikanan yang
berdaya saing melalui penjaminan persyaratan mutu produk hasil
perikanan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:


Smart:
Sistem aplikasi yang dikembangkan telah siap di uji coba dengan
memasukkan data temporary.
Accountability:

Data temporary yang digunakan merupakan data contoh dari sumber data yang
valid.

Integrity:

Sistem aplikasi yang dikembangkan berjalan sesua dengan kebutuhan.

Loyality:

Sistem ini bermanfaat untuk history dokumen kepatuhan agar lebih


akuntabel.
Dampak :
Dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan pada kegiatan ini
diantaranya adalah:
1. Penyiapan data acuan kepatuhan temporary terhambat dikarenakan
kurangnya komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan terkait data
yang akan uji cobakan.
2. Proses penginputan data acuan kepatuhan temporary tidak berjalan
sesuai harapan.
3. Tingkat kepercayaan pimpinan dan rekan kerja berkurang akibat dari
komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

Tabel 9. Rincian Aktualisasi Kegiatan IV

Kegiatan 4 Evaluasi hasil aplikasi sistem administrasi kepatuhan.

44
Tangal Minggu ke I - II Bulan November 2021
Pelaksanaan (Tanggal 1 November - 12 November 2021)
Lampiran -

Tahapan Kegiatan:
1. Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan aplikasi.
2. Meminta masukan dan koreksi terhadap mentor.
3. Melakukan perbaikan atas evaluasi dan koreksi.
4. Melaporkan serta menyajikan hasil evaluasi kegiatan kepada pimpinan.
Output kegiatan terhadap pemecahan isu:
1. Dokumen evaluasi aplikasi.
2. Dokumen masukan dan koreksi.
3. Dokumen perbaikan dan evaluasi.
4. Dokumen laopran evaluasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan baik, sopan dan santun dengan pimpinan dan
rekan kerja
2. Akuntabilitas:
Laporan dan tindak lanjut sesuai dengan reviu dan masukan dari kegiatan
sebelumnya

3. Nasionalisme:

Dokumen laporan evaluasi merupakan proses hasil musyawarah atau diskusi


dalam berpendapat terkait hasil uji coba yang telah dilakukan dan
dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab
4. Komitmen Mutu:
Memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan menjawab kebutuhan

5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi yang disusun merupakan perwujudan nilai anti korupsi
tentang tanggung jawab, jujur, mandiri, kerja keras dan displin.
Kedudukan dan Peran ASN:
Manajemen ASN :
Kegiatan koordinasi dengan atasan maupun rekan kerja.

45
Kontribusi Visi dan Misi:
Dukungan aplikasi [elayanan terhadap administrasi kepatuhan
mendukung visi Balai Besar KIPM Jakarta I delam mewujudkan produk
perikanan yang berdaya saing melalui penjaminan persyaratan mutu
produk hasil perikanan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi:


Smart:
Laporan evaluasi kegiatan yang akuntabel

Accountability:

Pelaksanaan hasil reviu dan tindak lanjut sesuai dengan hasil uji coba yang telah
dilakukan

Integrity:

Laporan evaluasi aplikasi dibuat adalah laporan sesuai dengan reviu dari
kegiatan sebelumnya

Loyality:

Melaporkan inovasi kepimpinan untuk disetujui dan di terapkan di Balai


Besar KIPM jakarta I
Dampak :
Dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan pada kegiatan ini
diantaranya adalah:
1. Capaian pembuatan aplikasi tidak berjalan sesuai target.
2. Tingkat kepercayaan pimpinan dan rekan kerja berkurang akibat dari
komunikasi yang tidak berjalan dengan baik.

46
BAB VI
PROYEKSI RETURN ON TRAINING INVESTMENT

E. Proyeksi Return on Training Investment (ROTI)


Return on Training Investment (ROTI) merupakan perbandingan
antara manfaat finansial yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan dalam
pelaksanaan pelatihan. Dalam hal ini perbandingan yang dilakukan adalah
manfaat finansial yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dari
kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan.

Hasil dari kegiatan aktualisasi dalam bentuk gagasan pemecahan


isu dalam kepatuhan dokumen pengiriman bertujuan untuk memastikan
mutu produk perikanan yang baik dan unggul. Saat ini kegiatan pencatatan
pelanggaran terkait kepatuhan dokumen masih dilakukan secara manual.
Dalam satu tahun akan diadakan pertemuan dengan seluruh staff pelayan
terkait kepatuhan dokumen sebanyak 12 kali tentunya mengeluarkan biaya
untuk kegiatan tersebut. Dengan adanya aplikasi kepatuhan dokumen ini
diharapkan segala bentuk pelanggaran dapat tercatat lebih efektif dan efisen.
Berikut ini adalah analisa RoTI dari pembuatan aplikasi kepatuhan dokumen
berbasis web. Contoh penghitungan RoTI sederhana yang dilakukan
berdasarkan pada rumus :

47
Tabel 10. Tabel Biaya

Biaya(Rp.000) Satuan Jumlah Total (Rp .000)


Biaya Pembuatan aplikasi (Cost)
Pembuatan ± Rp 30.000 Paket 1 ± Rp 30.000
aplikasi serta
infrastruktur IT
Bimbingan Teknis Aplikasi di Internal BBKIPM Jakarta I (1 kali dalam setahun )
- Panitia Rp 1.000 Paket 1 ± Rp 1.000
penyelenggara
(Bagian DATIN)
- Peserta ± Rp 200 Per 36 ± Rp 7.200
(Bagian orang
Pelayanan)
Total Biaya ± Rp 38.200

Tabel 11. Tabel Manfaat

Manfaat (Benefits)
Penghematan kegiatan pertemuan (12 kali dalam satu tahun)
Panitia Penyelenggara Rp 1.000 Paket 12 ( 12 ± Rp 12.000
(Bagian DATIN) kali
kegiatan
dalam
setahun)
Peserta (Bagian ± Rp 200 Per 36 x 12 ± Rp 86.400
Pelayanan) orang kali
dalam
setahun

48
Total Benefits ± Rp 98.400

Dari perhitungan analisa di atas, diperoleh total biaya yang


dikeluarkan pada pembuatan aplikasi adalah sebesar kurang lebih Rp
38.200.000,00 (Tiga Puluh Delapan Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) dan total
benefits yang diperoleh sebesar kurang lebih Rp 98.400.000,00 (Sembilan
Puluh Delapan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah). Perhitungan RoTI yang
diperoleh adalah :
ROTI = [(Benefits – Cost) / Cost] x 100 %
= [(Rp 98.400 – Rp 38.200) / Rp 38.200] x 100 %
= [Rp 60.200 / Rp 38.200] x 100%
= 157.6 %
Kesimpulan: setiap Rp. 1 yang diinvestasikan kepada pegawai akan
memberikan manfaat sebesar Rp. 157.6

49
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Implementasi nilai-nilai ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
serta Kedudukan dan Peran ASN dalan NKRI pada saat aktualisasi di
tempat kerja berperan penting dalam setiap tahapan kegiatan yang
dilakukan penulisan untuk memecahkan isu yang diangkat melalui gagasan
isu yang telah diusulkan.

Gagasan pemecahan isu “Optimalisasi Kepatuhan Dokumen


Administrasi Pengguna Jasa Menggunakan Aplikasi Berbasis Web Di
Balai Besar KIPM Jakarta I” telah dilakukan dengan terciptanya Aplikasi
Web dan kepatuhan dokumen. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan
kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa dapat termonitor dengan
baik supaya menghasilkan produk perikanan yang aman dan bermutu.

B. Saran
Penulis menyadari aplikasi kepatuhan dokumen administrasi
pengguna jasa ini masih belum sempurna. Kedepannya akan dikembangkan
lebih baik lagi untuk mendukung proses kepatuhan dokumen tidak hanya
berbasis website melainkan kedepannya akan berpotensi berbasis mobile
aplikasi agar user dapat mengakses aplikasi tersebut dengan smartphone
android maupun IOS, dan juga akan di tambahkan fitur email notifikasi ke
pengguna jasa yang melanggar terkait kepatuhan dokumen administrasi.

50
DAFTAR PUSAKA

Lembaga Administrasi Negara RI. 2014. Mata Diklat ANTI KORUPSI. Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Akuntabilitas. Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Etika Publik. Lembaga
Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Manajemen ASN.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Nasionalisme.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. Modul Pelatihan Dasar Whole Of
Government. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015. Aparatur Sipil Negara. 15
Januari 2014. Lembaranz Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6.
Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009. Pelayanan Publik. 18
Juli 2009. Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112.
Jakarta.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 1 Tahun 2021. Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 24. Jakarta
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48 Tahun 2020. Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berita Negara Republik

51
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114. Jakarta.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 Tahun
2021. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 94/K.1/PDP.07/2021 Tahun
2021. Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawan Negeri Sipil. Jakarta.

LAMPIRAN
Lampiran I. Dasar peraturan undang-undang /acuan terkait kepatuhan
administrasi.

52
53
54
Lampiran II. Review daftar peraturan undang-undang /acuan terkait
kepatuhan administrasi.

55
Lampiran III. User manual aplikasi kepatuhan dokumen.

56
57
Lampiran IV. Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach.
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi
pengguna jasa di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna
jasa menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar
KIPM Jakarta I.
Coach : Aris Hidayat, S.St.Pi, MP
Kegiatan 1 : Review Standar Operasional Prosedur (SOP) kepatuhan
administrasi pengguna jasa

Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu


Coaching dan Media
Coaching
Tahapan Kegiatan : Tambahkan 11 November
pembahasan RoTI 2021
1. Berkonsultasi dengan koordinator kepatuhan
pada BAB VI
pengguna jasa.

2. Mengumpulkan peraturan undang-


undang /acuan terkait kepatuhan
administrasi.

3. Membuat daftar peraturan undang-undang


/acuan terkait kepatuhan administrasi.

4. Ikut serta dalam proses implementasi


dilapangan terkait.
Output kegiatan terhadap pemecahan
isu:
1. Dokumentasi diskusi dan konsultasi
2. Resume peraturan undang-undang
terkait kepatuhan
3. Daftar dokumen yang akan disimpan dalam
bentuk digital sebagai acuan

58
4. Daftar dokumen sebagai persyaratan
kepatuhan administrasi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :


Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan rekan kerja
secara sopan santun
2. Akuntabilitas:
Data acuan sebagai dokumen aslinya
dan dapat dipertanggung jawabkan
3. Nasionalisme:
Dokumen yang dihasilkan merupakan
peroses hasil musyawarah atau diskusi
dalam menyampaikan pendapat
4. Komitmen Mutu:
Melakukan pekerjaan secara efisien
5. Anti Korupsi
Tidak menyalahgunakan data untuk
kepentingan pribadi

Kedudukan dan Peran PNS


Manajemen ASN :
Dalam membuat daftar acuan diperlukan
koordinasu dengan atasan maupun rekan
kerja
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Organisasi :
Meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan
akuntabilitas kinerja organisasi BalaiBesar
KIPM Jakarta I dalam mewujudkan produk
perikanan yang berdaya saing melalui
penjaminan persyaratan mutu produk hasil
perikanan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Smart:
Memberikan inovasi agar pekerjaan lebih
efektif dan efisien.
Accountability:

Data dapat diakses oleh petugas yang diberikan


otoritas untuk mengakses data tersebut.

Integrity:

Kesesuaian antara data diperundang-undangan


terhadap data yang di input, sehingga data
yang telah tersimpan diaplikasi dapat di
pertanggung jawabkan.
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Coach : Aris Hidayat, S.St.Pi, MP
Kegiatan 2 : Pembuatan aplikasi sistem administrasi kepatuhan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu


Coaching dan Media
Coaching
Tahapan Kegiatan : Lanjut 11 November
1. Membuat aplikasi web berdasarkan konsep 2021
2. Reviu dan koreksi atasan dan pimpinan kerja
terkait aplikasi yang dibuat
3. Perbaikan hasil reviu dan koreksi

Output kegiatan terhadap pemecahan


isu:
1. User manual dokumen penggunaan
aplikasi
2. Dokumentasi reviu dan koreksi
3. Dokumentasi perbaikan hasil revir dan
koreksi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan pimpinan dan
rekan kerja dengan sopan santun
2. Akuntabilitas:
Menerapkan aplikasi sistem administrasi
kepatuhan dengan cermat dan sesuai

3. Nasionalisme:

Bekerja keras dalam menyelesaikaan


pembuatan aplikasi sesuai dengan rancangan
4. Komitmen Mutu:
Berorientasi pada mutu aplikasi yang
dikembangkan sudah sesuai dengan
harapan
5. Anti Korupsi
Aplikasi yang selesai dibuat merupakan
perwujudan nilai anti korupsi tentang
tanggung jawab, kerja keras, jujur, dan
mandiri serta disiplin

Kedudukan dan Peran PNS


Manajemen ASN :
Kegiatan koordinasi dengan atasan
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Organisasi :
Dengan pembuatan sistem administrasi
kepatuhan maka akan meningkatkan
kepatuhan admistrasi pengguna jasa untuk
mendukung visi dan misi BKIPM dalam
mewujudkan produk perikanan yang
berdaya saing melalui perjaminan
persyaratan mutu produk hasil perikanan

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Smart:
Terciptanya sistem aplikasi yang sudah
dikembangkan
Accountability:

Dengan adanya sistem aplikasi yang ada


diharapakan kepatuhan dokumen menjadi
meningkat

Integrity:

Proses pengembangan dilakukan dengan


benar dan sesuai dengan proses bisnis yang
diharapkan
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Coach : Aris Hidayat, S.St.Pi, MP
Kegiatan 3 : Uji coba aplikasi sistem administrasi kepatuhan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu


Coaching dan Media
Coaching
Tahapan Kegiatan : Implementasikan 10
1. Menyiapkan data kepatuhan sesuai aplikasi kebagian November
pelayanan untuk di uji 2021
peraturan undang-undang coba.
2. Uji coba melakukan input data kepatuhan
pada aplikasi yang sudah dibuat
3. Melakukan reviu dan masukan dari atasan
dan rekan kerja
4. Perbaikan reviu yang sudah dibahas

Output kegiatan terhadap pemecahan


isu:
1. Data administrasi kepatuhan sesuai
peraturan undang-undang
2. Fungsi penginputan administrasi
kepatuhan dapat berjalan dengan baik
dan menampilkan datanya
3. Laporan dokumen reviu dan masukan
4. Dokumen perbaikan hasil reviu dan
koreksinya
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika publik:
Fungsi administrasi kepatuhan pada aplikasi
berjalan sesuai dengan proses bisnis yang
disepakati. Komunikasi dengan pimpinan dan
rekan kerja dengan sopan dan santun
2. Akuntabilitas:
Data yang dimasukkan sesuai dengan dokumen
aslinya dan dapat dipertanggung jawabkan

3. Nasionalisme:

Dokumen reviu dan masukan yang dihasilkkan


merupakan proses hasil musyawarah atau diskusi
dalam berpendapat terkait uji coba aplikasi yang
dilakukan
4. Komitmen Mutu:
Pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan
efisien
5. Anti Korupsi
Uji coba aplikasi yang dilakukan merupakan
perwujudan nilai anti korupsi tentang tanggung
jawab dan jujur

Kedudukan dan Peran PNS


Manajemen ASN :
Dalam proses uji coba aplikasi dapat
meningkatkan kompetensi pegawai
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Organisasi :
Menigkatkan efektifitas, efisien, dan
akuntabilitas kinerja organisasi Balai Besar
KIPM Jakarta I dalam mewujudkan produk
perikanan yang berdaya saing melalui
penjaminan persyaratan mutu produk hasil
perikanan

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Smart:
Sistem aplikasi yang dikembangkan telah
siap di uji coba dengan memasukkan data
temporary
Accountability:

Data temporary yang digunakan merupakan data


contoh dari sumber data yang valid

Integrity:

Sistem aplikasi yang dikembangkan berjalan


sesua dengan kebutuhan

Loyality:

Sistem ini bermanfaat untuk history dokumen


kepatuhan agar lebih akuntabel
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Coach : Aris Hidayat, S.St.Pi, MP
Kegiatan 4 : Evaluasi hasil aplikasi sistem administrasi kepatuhan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu


Coaching dan Media
Coaching
Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan
aplikasi
2. Meminta masukan dan koreksi terhadap
mentor
3. Melakukan perbaikan atas evaluasi dan
koreksi
4. Melaporkan serta menyajikan hasil evaluasi
kegiatan kepada pimpinan

Output kegiatan terhadap pemecahan


isu:
1. Dokumen evaluasi aplikasi
2. Dokumen masukan dan koreksi
3. Dokumen perbaikan dan evaluasi
4. Dokumen laopran evaluasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan baik, sopan dan
santun dengan pimpinan dan rekan kerja
2. Akuntabilitas:
Laporan dan tindak lanjut sesuai dengan
reviu dan masukan dari kegiatan
sebelumnya

3. Nasionalisme:

Dokumen laporan evaluasi merupakan proses


hasil musyawarah atau diskusi dalam
berpendapat terkait hasil uji coba yang telah
dilakukan dan dilaksanakan secara jujur dan
bertanggung jawab
4. Komitmen Mutu:
Memastikan bahwa aplikasi yang
dikembangkan menjawab kebutuhan
5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi yang disusun merupakan
perwujudan nilai anti korupsi tentang
tanggung jawab, jujur, mandiri, kerja keras
dan displin.

Kedudukan dan Peran PNS


Manajemen ASN :
Kegiatan koordinasi dengan atasan maupun
rekan kerja.
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Organisasi :
Dukungan aplikasi [elayanan terhadap
administrasi kepatuhan mendukung visi
Balai Besar KIPM Jakarta I delam
mewujudkan produk perikanan yang
berdaya saing melalui penjaminan
persyaratan mutu produk hasil perikanan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Smart:
Laporan evaluasi kegiatan yang akuntabel

Accountability:

Pelaksanaan hasil reviu dan tindak lanjut sesuai


dengan hasil uji coba yang telah dilakukan

Integrity:

Laporan evaluasi aplikasi dibuat adalah


laporan sesuai dengan reviu dari kegiatan
sebelumnya

Loyality:

Melaporkan inovasi kepimpinan untuk


disetujui dan di terapkan di Balai Besar KIPM
jakarta I
Lampiran V. Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor.
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Mentor : Agus Widjanarko, S.Kom., M.Kom
Kegiatan 1 : Review Standar Operasional Prosedur (SOP) kepatuhan administrasi
pengguna jasa

Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf


Mentor Mentor
Tahapan Kegiatan :  Memahami
peraturan undang-
1. Berkonsultasi dengan koordinator kepatuhan undang terkait dasar
pengguna jasa. kepatuhan
administrasi
2. Mengumpulkan peraturan undang-
 Ikut serta membantu
undang /acuan terkait kepatuhan dalam melaksanakan
administrasi. kepatuhan dokumen

3. Membuat daftar peraturan undang-undang


/acuan terkait kepatuhan administrasi.

4. Ikut serta dalam proses implementasi


dilapangan terkait.
Output kegiatan terhadap pemecahan
isu:
1. Dokumentasi diskusi dan konsultasi
2. Resume peraturan undang-undang
terkait kepatuhan
3. Daftar dokumen yang akan disimpan
dalam bentuk digital sebagai acuan
4. Daftar dokumen sebagai persyaratan
kepatuhan administrasi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :


Nilai-NilaiTerhadap
Kontribusi ANEKA Visi Misi
1. Etika
Organisasi : publik:
Berkomunikasi
Meningkatkan dengan efisiensi,
efektifitas, rekan kerjadan
secara
sopan santun
akuntabilitas kinerja organisasi BalaiBesar
KIPM2.Jakarta
Akuntabilitas:
I dalam mewujudkan produk
Data acuan
perikanan yang sebagai
berdayadokumen aslinya dan
saing melalui
dapat dipertanggung
penjaminan persyaratan jawabkan
mutu produk hasil
3. Nasionalisme:
perikanan.
Dokumen yang dihasilkan merupakan peroses
hasil musyawarah atau diskusi dalam
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
menyampaikan pendapat
Smart:
4. Komitmen Mutu:
Memberikan inovasi agar pekerjaan lebih
Melakukan pekerjaan secara efisien
efektif dan efisien.
5. Anti Korupsi
Accountability:
Tidak menyalahgunakan data untuk
Data dapat diaksespribadi
kepentingan oleh petugas yang diberikan
otoritas untuk mengakses data tersebut.

Kedudukan dan Peran PNS


Integrity:
Manajemen ASN :
Kesesuaian antara data diperundang-undangan
Dalam membuat daftar acuan diperlukan
terhadap data yang di input, sehingga data
koordinasu dengan atasan maupun rekan
yang telah tersimpan diaplikasi dapat di
kerja
pertanggung jawabkan.
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Mentor : Agus Widjanarko, S.Kom., M.Kom
Kegiatan 2 : Pembuatan aplikasi sistem administrasi kepatuhan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf


Mentor Mentor
Tahapan Kegiatan : Lanjutkan
1. Membuat aplikasi web berdasarkan konsep
2. Reviu dan koreksi atasan dan pimpinan kerja
terkait aplikasi yang dibuat
3. Perbaikan hasil reviu dan koreksi

Output kegiatan terhadap pemecahan


isu:
1. User manual dokumen penggunaan
aplikasi
2. Dokumentasi reviu dan koreksi
3. Dokumentasi perbaikan hasil reviu dan
koreksi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika
Kontribusi publik: Visi Misi
Terhadap
Organisasi :
Berkomunikasi dengan pimpinan dan
Dengan pembuatan
rekan sistem
kerja dengan administrasi
sopan santun
kepatuhan maka akan meningkatkan
2. Akuntabilitas:
kepatuhan admistrasi
Menerapkan pengguna
aplikasi jasa untuk
sistem administrasi
mendukung visidengan
kepatuhan dan misi BKIPM
cermat dalam
dan sesuai
mewujudkan produk perikanan yang
3. Nasionalisme:
berdaya saing melalui perjaminan
Bekerjamutu
persyaratan keras produk
dalam menyelesaikaan
hasil perikanan
pembuatan aplikasi sesuai dengan rancangan
4. Komitmen Mutu:
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Berorientasi pada mutu aplikasi yang
Smart:
dikembangkan sudah sesuai dengan
Terciptanya sistem aplikasi yang sudah
harapan
dikembangkan
5. Anti Korupsi
Accountability:
Aplikasi yang selesai dibuat merupakan
Dengan adanya sistem
perwujudan nilai aplikasi yangtentang
anti korupsi ada
diharapakan kepatuhan
tanggung dokumen
jawab, kerja keras,menjadi
jujur, dan
meningkat
mandiri serta disiplin
Integrity:
Kedudukan dan Peran PNS
Proses pengembangan dilakukan dengan
Manajemen ASN :
benar dan sesuai dengan proses bisnis yang
Kegiatan koordinasi dengan atasan
diharapkan
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Mentor : Agus Widjanarko, S.Kom., M.Kom
Kegiatan 3 : Uji coba aplikasi sistem administrasi kepatuhan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf


Mentor Mentor
Tahapan Kegiatan : Tambahkan menu cetak
1. Menyiapkan data kepatuhan sesuai dokumen
peraturan undang-undang
2. Uji coba melakukan input data
kepatuhan pada aplikasi yang sudah
dibuat
3. Melakukan reviu dan masukan dari
atasan dan rekan kerja
4. Perbaikan reviu yang sudah dibahas

Output kegiatan terhadap pemecahan


isu:
1. Data administrasi kepatuhan sesuai
peraturan undang-undang
2. Fungsi penginputan administrasi
kepatuhan dapat berjalan degnan
baik dan menampilkan datanya
3. Laporan dokumen reviu dan
masukan
4. Dokumen perbaikan hasil reviu dan
koreksinya
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika publik:
Fungsi administrasi kepatuhan pada
aplikasiTerhadap
Kontribusi berjalan sesuai
Visidengan
Misi proses
bisnis yang
Organisasi : disepakati. Komunikasi
dengan pimpinan
Menigkatkan dan efisien,
efektifitas, rekan kerja
dandengan
sopan dankinerja
akuntabilitas santun organisasi Balai Besar
2. Akuntabilitas:
KIPM Jakarta I dalam mewujudkan produk
Data yang
perikanan yangdimasukkan sesuai
berdaya saing dengan
melalui
dokumen
penjaminan aslinya danmutu
persyaratan dapat produk
dipertanggung
hasil
jawabkan
perikanan

3. Nasionalisme:
Penguatan Nilai-Nilai
Dokumen reviu dan Organisasi
masukan yang: dihasilkkan
Smart:
merupakan proses hasil musyawarah atau
Sistemdiskusi
aplikasi yangberpendapat
dalam dikembangkan telah
terkait uji coba
siap diaplikasi
uji cobayang
dengan memasukkan data
dilakukan
temporary
4. Komitmen Mutu:
Accountability:
Pekerjaan dapat dilakukan secara efektif
dan efisienyang digunakan merupakan data
Data temporary
5. Anti
contoh dariKorupsi
sumber data yang valid
Uji coba aplikasi yang dilakukan merupakan
Integrity:
perwujudan nilai anti korupsi tentang
Sistem aplikasi yang dikembangkan berjalan
tanggung jawab dan jujur
sesua dengan kebutuhan

Loyality:
Kedudukan dan Peran PNS
Manajemen ASN :
Sistem ini bermanfaat untuk history dokumen
Dalam proses
kepatuhan uji coba
agar lebih aplikasi dapat
akuntabel
meningkatkan kompetensi pegawai
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
Nama : Verisya Indra Martanto, S.Kom
NIP : 19891121 202012 1 002
Unit Kerja : Balai Besar KIPM Jakarta I
Jabatan : Pranata Komputer Pertama
Isu : Belum optimalnya kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa di Balai
Besar KIPM Jakarta I.
Gagasan : Optimalisasi kepatuhan dokumen administrasi pengguna jasa
menggunakan aplikasi berbasis web di Balai Besar KIPM Jakarta I.
Mentor : Agus Widjanarko, S.Kom., M.Kom
Kegiatan 4 : Evaluasi hasil aplikasi sistem administrasi kepatuhan

Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf


Mentor Mentor
Tahapan Kegiatan : Membedakan hak akses
1. Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan user dan administrator
pada menu aplikasi
aplikasi
2. Meminta masukan dan koreksi terhadap
mentor
3. Melakukan perbaikan atas evaluasi dan
koreksi
4. Melaporkan serta menyajikan hasil evaluasi
kegiatan kepada pimpinan

Output kegiatan terhadap pemecahan


isu:
1. Dokumen evaluasi aplikasi
2. Dokumen masukan dan koreksi
3. Dokumen perbaikan dan evaluasi
4. Dokumen laopran evaluasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan :
Nilai-Nilai ANEKA
1. Etika publik:
Berkomunikasi dengan baik, sopan dan
santun dengan pimpinan dan rekan kerja
2. Akuntabilitas:
Laporan dan tindak lanjut sesuai dengan
reviu dan masukan dari kegiatan
sebelumnya

3. Nasionalisme:

Dokumen laporan evaluasi merupakan proses


hasil musyawarah atau diskusi dalam
berpendapat terkait hasil uji coba yang telah
dilakukan dan dilaksanakan secara jujur dan
bertanggung jawab
4. Komitmen Mutu:
Memastikan bahwa aplikasi yang
dikembangkan menjawab kebutuhan
5. Anti Korupsi
Laporan evaluasi yang disusun merupakan
perwujudan nilai anti korupsi tentang
tanggung jawab, jujur, mandiri, kerja keras
dan displin.

Kedudukan dan Peran PNS


Manajemen ASN :
Kegiatan koordinasi dengan atasan maupun
rekan kerja.
Kontribusi Terhadap Visi Misi
Organisasi :
Dukungan aplikasi [elayanan terhadap
administrasi kepatuhan mendukung visi
Balai Besar KIPM Jakarta I delam
mewujudkan produk perikanan yang
berdaya saing melalui penjaminan
persyaratan mutu produk hasil perikanan.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Smart:
Laporan evaluasi kegiatan yang akuntabel
Accountability:

Pelaksanaan hasil reviu dan tindak lanjut sesuai


dengan hasil uji coba yang telah dilakukan

Integrity:

Laporan evaluasi aplikasi dibuat adalah


laporan sesuai dengan reviu dari kegiatan
sebelumnya

Loyality:

Melaporkan inovasi kepimpinan untuk


disetujui dan di terapkan di Balai Besar KIPM
jakarta I

Anda mungkin juga menyukai