Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON

PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN I

“Pemanfaatan e-Absensi untuk Mendukung Sistem Absensi Pegawai di

Balai Bendungan “

oleh :

DENDY PERMANA, S.T.

NIP. 19931213 201802 1 002

TEKNIK PENGAIRAN AHLI PERTAMA

Mentor :

SIGID HANANDAJA DJUGA PRAMANA, S.T., M.Eng

Coach :

Ir. HERDIANTO ARIFIN, M.T.

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 21 Tahun 2016


tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
adalah untuk membentuk PNS professional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.
Untuk mencapai kompetensi PNS yang profesional, peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III dibekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan Profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
serta Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal
di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam
dirinya sebagai karakter PNS yang profesional. Melalui pembaharuan Pelatihan
tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep Diklat
Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain Diklat terintegrasi sejalan
dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan dan penguatan terhadap
2
kompetensi bidang sesuai dengan formasi jabatan yang ditetapkan. Nomenklatur
Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS, sebagai salah satu
jenis Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter
PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif
whole of government atau one government yang didasari nilai- nilai dasar PNS
berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Pemahaman yang lengkap tentang nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut akan menjadi
modal yang sangat berarti dalam pengaktualisasiannya. Pemahaman tersebut akan diproses
dalam suatu rangkaian kegiatan aktualisasi, Mengaktualisasikan hasil rancangan di tempat
kerja, melaporkan hasil aktualisasi dalam seminar dan membuat rencana aksi penyempurnaan
aktualisasi. Pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut sebagai internalisasi
materi yang diterima selama mengikuti Pelatihan Dasar, harus memiliki keterkaitan yang kuat
antara materi yang diberikan selama pembelajaran dengan implementasi nilai-nilai dasar
profesi PNS yang akan dibuat/direncanakan setiap peserta pada lingkup unit kerjanya.
1.2. Tujuan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III diselenggarakan untuk membentuk
PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap
dan perilaku displin PNS, nilai- nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Sasaran penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS
Golongan III adalah terwujudnya PNS profesional yang berkarakter sebagai pelayan
masyarakat.
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang
diindikasikan dengan kemampuan :
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. Gambaran Unit Organisasi


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (disingkat
Kemen PUPR) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan
pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan Negara.
Di dalam struktur organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
membawahi beberapa Eselon I, diantaranya adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
(Ditjen SDA). Dalam menjalankan tugasnya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air memiliki
Unit Pelaksana Teknis yang bertugas menangani bidang Keamanan Bendungan yaitu Balai
Bendungan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Susunan Organisasi Balai Bendungan terdiri dari :
Subbagian Tata Usaha; Seksi Program dan Evaluasi; Seksi Pemantauan Bendungan; Seksi
Kajian Bendungan, Data dan Informasi; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha : Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan


pelayanan administrasi kepada semua unsur di Balai Bendungan.
2. Seksi Program dan Evaluasi: Seksi Program dan Evaluasi mempunyai tugas
melakukan penyusunan peraturan, pedoman dan petunjuk teknis keamanan
bendungan, rencana kajian dan pemantauan bendungan, evaluasi perilaku bendungan,
penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kinerja.
3. Seksi Pemantauan Bendungan: Seksi Pemantauan Bendungan mempunyai tugas
melakukan inspeksi berkala, inspeksi luar biasa/khusus dan evaluasi data pemeriksaan
bendungan.
4. Seksi Kajian Bendungan, Data dan Informasi: Seksi Kajian Bendungan, Data dan
Informasi mempunyai tugas pengkajian pembangunan bendungan, penganalisa
perilaku bendungan, penyiapan bimbingan teknis dan pemberian bimbingan keamanan
bendungan, serta melakukan pengumpulan/pengolahan data bendungan serta
penyebarluasan informasi bendungan dan peraturan/pedoman bendungan.
4
2.2. Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
: 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada Pasal 77 menyatakan bahwa tugas Balai
Bendungan adalah melaksanakan pengkajian dan penyiapan bimbingan teknis bendungan
serta pemantauan perilaku bendungan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Bendungan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan data serta penyusunan program
2. Pengkajian bendungan untuk mendapatkan persetujuan
3. Inspeksi berkala dan luar biasa
4. Pelaksanaan analisa perilaku bendungan
5. Penyiapan bimbingan teknis bendungan
6. Pelaksanaan kerjasama dengan istansi terkait dan pihak pemilik bendungan
7. Penyebarluasan dan pemberian bimbingan bendungan
8. Penyusunan peraturan, pedoman, petunjuk teknis bendungan
9. Inventarisasi, registrasi dan klasifikasi bahaya bendungn
10. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang milik negara
11. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
2.3. Visi dan Misi
Dengan memperhatikan visi dan misi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, maka Visi
Balai Bendungan yaitu Terwujudnya Keamanan Bendungan untuk Mendukung Visi
Direktorat Sumber Daya Air. Sedangkan Misi Balai Bendungan ditetapkan sebagai berikut;

1. Memberikan bimbingan regulasi teknis bidang keamanan bendungan.


2. Memberikan pelayanan proses persetujuan dan izin keamanan bendungan kepada
semua unsur pembangun dan pengelola bendungan beserta waduknya.
3. Melaksanakan penyusunan program dan anggaran, peraturan, pedoman dan petunjuk
teknis keamanan bendungan serta evaluasi kinerja.
4. Melaksanakan inspeksi berkala, inspeksi luar biasa/khusus dan evaluasi data
pemeriksaan bendungan.

Misi ini harus dapat dicapai walaupun secara bertahap yang terpenting adalah konsistensi.
Sebenarnya misi yang diemban oleh Balai Bendungan merupakan proses yang dinamis dan tak
akan pernah berakhir, sehingga yang diperlukan adalah lebih pada peningkatan pelaksanaan
misi tersebut.

5
BAB III
IDENTIFIKASI ISU AKTUALISASI

3.1. Latar Belakang Masalah


Besarnya tuntutan pekerjaan yang menyebabkan keharusan pegawai untuk tetap
dinamis dan berpindah-pindah dalam melaksanakan pekerjaan ataupun tugasnya
menimbulkan permasalahan di dalam proses absensi. Proses absensi secara langsung di
kantor Balai Bendungan baik dengan fingerprint ataupun manual menjadi problematika
ketika pegawai sedang mendapatkan tugas di lapangan ataupun di luar kantor. Hal tersebut
menjadi kendala bagi pegawai karena untuk melakukan absensi kehadiran harus mendatangi
kantor Balai Bendungan terlebih dahulu sebelum ke lokasi yang ditugaskan. Begitu juga
dengan absensi kepulangan harus kembali ke kantor terlebih dahulu. Selain itu hal tersebut
juga tidak efektif dan efisien dari segi penggunaan waktu. Sementara itu jarak antara tempat
tinggal pegawai, lokasi tugas dan lokasi Balai Bendungan yang berjauhan juga menyebabkan
ketidakefektifan pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) yang semakin canggih, kita dapat memaanfaatkan hal tersebut untuk
mempermudah kegiatan kita sehari-hari. Seperti yang kita tahu sekarang ini hampir setiap
orang memiliki Smartphone yang terkoneksi secara langsung dengan internet. Dengan adanya
kemajuan teknologi tersebut dapat memecahkan masalah yang kita hadapi sekarang ini
dengan membuat terobosan terbaru yaitu e-Absensi. e-Absensi atau absen secara online disini
dapat memudahkan para pegawai dalam melaksanakan tugasnya yang dinamis. Selain dapat
dilakukan secara online juga dapat dilakukan secara mobile atau berpindah-pindah dengan
memanfaatkan aplikasi di dalam Smartphone yang dimiliki pegawai, sehingga dapat
memudahkan pegawai serta menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain hal tersebut di atas belum ada sistem yang dapat mengetahui kebenaraan
keberadaan pegawai yang bertugas di luar kantor. Dengan sistem absensi yang lama masih
terdapat beberapa celah, karena setelah melakukan absensi memungkinkan bagi pegawai
meninggalkan lokasi dimana ia ditugaskan dan mementingkan kepentingan pribadinya. Untuk
itu dengan memanfaatkan e-Absensi dapat memudahkan bagi pimpinan untuk mengetahui hal
itu serta meningkatkan kedisiplinan pegawai. Sehingga e-Absensi yang bersifat mobile ini
dapat menjadi pendukung sistem absensi yang telah ada dengan memanfaatkan fitur-fitur
yang dimiliki aplikasi mobile absensi.

6
3.2. Rumusan Masalah

Dalam proses identifikasi isu ini didapat beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Pegawai yang bertugas di luar kantor mengalami kendala untuk melakukan pengisian
absensi karena harus ke kantor terlebih dahulu.
2. Tidak adanya sistem untuk mengetahui keberadaan pegawai benar di lokasi tugas
atau tidak.
3. Penggunaan waktu yang tidak efektif dan efisien diakibatkan oleh pengisian absensi
yang harus dilakukan di kantor terlebih dahulu

3.3. Tujuan Aktualisasi

Adapun tujuan dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah pegawai yang bertugas di luar kantor dalam proses pengisian absensi
2. Memudahkan pimpinan untuk mengetahui keberadaan pegawai di lokasi tugas.
3. Menambah efektivitas dan efisiensi dari segi penggunaan waktu.

3.4. Gagasan Pemecahan Isu

Upaya terkait penyelesaian isu mengenai kurang efektifnya sistem absensi yang telah
ada bagi pegawai yang bertugas di luar kantor dan tidak adanya sistem untuk membuktikan
keberadaan pegawai yang ditugaskan di luar kantor, dilaksanakan melalui suatu usulan
inovasi e-Absensi dengan memanfaatkan aplikasi yang ada pada smartphone sehingga dengan
fitur-fitur yang dimiliki aplikasi tersebut dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Fitur pada aplikasi tersebut antara lain dapat mengetahui lokasi pegawai yang melakukan
absensi menggunakan GPS dan secara real time serta dilengkapi dengan fitur selfie untuk
membuktikan keberadaan pegawai. Gagasan inovasi ini diharapkan dapat mendukung sistem
absensi yang telah ada dan memudahkan pegawai yang bertugas di lokasi lain di luar kantor.
Kegiatan terkait upaya penyelesaian isu ini dituangkan dalam kertas kerja rancangan
aktualisasi dan disusun berdasarkan kondisi dan informasi yang diperoleh selama bertugas di
Balai Bendungan.

NB : Kertas Kerja Rancangan Aktualisasi (Terlampir)

7
KERTAS KERJA RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Balai Bendungan
Identifikasi Isu : Adanya kendala bagi para pegawai yang bertugas di luar kantor untuk melakukan absensi karena harus ke kantor terlebih dahulu
Isu yang Diangkat : Kurang efektifnya absen secara langsung bagi pegawai yang ditugaskan di luar kantor
Gagasan Pemecahan Isu : Pemanfaatan e-Absensi untuk mendukung sistem absensi pegawai di Balai Bendungan

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
Pendataan pegawai dan 1. Melakukan koordinasi dengan bagian tata usaha Mendapatkan list Di dalam proses mengumpulkan dan
rundown aktivitas pegawai 2. Mengumpulkan informasi data diri pegawai data informasi merekap data dilaksanakan dengan
1. Balai Bendungan 3. Mengumpulkan informasi data kegiatan atau penugasan yang pegawai dan lokasi cermat dan disiplin sesuai dengan
diberikan kepada pegawai dimana ia kode etik yang ada pada mata
4. Merekap data informasi terkait pegawai ditugaskan pelatihan Etika Publik 1. Meningkatkan
1. Meningkatkan
Penggunaan aplikasi mobile 1. Pembuatan dan pendaftaran akun admin ke dalam sistem Memudahkan Penggunaan aplikasi mobile absensi kinerja pegawai Balai penerapan nilai- nilai
absensi Boss Pintar aplikasi pegawai yang meningkatkan efektivitas dan Bendungan
iProVe ( Integritas -
bertugas di luar efisiensi di dalam melaksanakan Professional -
2. 2. Penginputan data pegawai ke dalam sistem aplikasi kantor untuk tugas sesuai dengan mata pelatihan Orientasi Misi -
melakukan absensi Komitmen Mutu Visioner - Etika
3. Penentuan batas-batas lokasi wilayah untuk dapat melakukan
absensi di dalam aplikasi Akhlakul Karimah )

Pembuatan keprotokolan 1. Melakukan koordinasi dengan bagian tata usaha Tata cara pengisian Proses pembuatan protokol
absensi 2. Menentukan pegawai yang berwenang sebagai admin aplikasi dan jadwal bertujuan agar ASN menjadi
2. Menambah
melakukan absensi professional dalam melaksanakan
3. efektivitas dan
3. Pembuatan username dan password pegawai tugasnya seperti mata pelatihan
efisiensi pegawai
4. Menentukan jam untuk melakukan absensi Pelayanan Publik
dalam melaksanakan
5. Merancang mekanisme rekapan data absensi
tugas
Pembuatan SOP e-Absensi 1. Melakukan diskusi dengan pihak Balai Bendungan untuk SOP e-Absensi Proses pembuatan SOP bertujuan
pembuatan SOP agar ASN profesional dalam
4.
2. Merancang dan membuat SOP e-Absensi melaksanakan tugasnya seperti mata 2. Menanamkan nilai-
pelatihan Manajemen ASN nilai ANEKA (
Strategi implementasi e- 1. Melakukan sosialisasi dengan bagian tata usaha Implementasi e- Di dalam mengimplementasikan e- Akuntabilitas -
Absensi 2. Melakukan percobaan penggunaan aplikasi Absensi Absensi dilakukan dengan menjaga Nasionalisme - Etika
5. 3. Mendukung
3. Memproses rekap data absensi mutu sesuai mata pelatihan Publik - Komitmen
4. Melakukan pengawasan penggunaan aplikasi Komitmen Mutu organisasi di dalam
Mutu - Anti Korupsi )
mencapai target yang
Pembuatan laporan aktualisasi 1. Mendokumentasikan kegiatan aktualisasi Laporan aktualisasi Pembuatan laporan dilakukan
telah di tetapkan
2. Membuat laporan kegiatan dengan penuh tanggung jawab
6.
sesuai dengan mata pelatihan
Akuntabilitas
JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Jadwal Kegiatan (Hari)


No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pendataan pegawai dan rundown
1.
aktivitas pegawai Balai Bendungan
Penggunaan aplikasi mobile absensi Boss
2.
Pintar
3. Pembuatan keprotokolan absensi

4. Pembuatan SOP e-Absensi

5. Strategi implementasi e-Absensi

6. Pembuatan laporan aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai