Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan
kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor
pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan
tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok
PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, dimana
praktik penyelenggaraan pelatihan yang pembelajarannya didominasi oleh
ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada
ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani
masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat
kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dandan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam
dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.
Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan

1
PNS profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.
PNS sebagai pelayan masyarakat harus memiliki nilai-nilai dasar
seperti Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi sebagai acuan dalam melaksanakan tugas jabatannya..
Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi
ANEKA. PNS diharapkan dapat turut serta mengembangkan lingkungan
kerja yang positif untuk membantu pembentukan etika dan aturan perilaku
organisasi.
Untuk mewujudkan pelayanan administrasi yang optimal sesuai
dengan visi dan misi BKPSDMAD Kabupaten, dibutuhkan sumber daya
yang berkualitas, khususnya PNS di lingkungan BKPSDMAD Kabupaten
Sambas yang dapat melaksanakan tugasnya dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ANEKA.
Maka dari itu pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA). Pada Pelatihan Dasar CPNS ini, untuk
menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dimulai dengan membuat
Rancangan Aktualisasi (RA) yang selanjutnya akan diaktualisasikan di
tempat tugas masing-masing.

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil
dalam rancangan ini adalah:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) di Sub Bidang Pengembangan Karir BKPSDMAD
Kabupaten Sambas.
2. Memberikan pelayanan yang lebih optimal di Sub Bidang
Pengembangan Karir BKPSDMAD Kabupaten Sambas.

2
1.3 Manfaat Kegiatan
Manfaat aktualisasi bagi profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS),
yaitu:
1. Diharapkan terciptanya Aparatur Sipil Negara yang mampu
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam melaksanakan
tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
2. Dapat mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI
(manajemen ASN, whole of government, pelayanan publik) dalam
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.

1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan


Kegiatan habituasi (Off Campus) untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi selama 30 hari yang bertempat di Subbidang Pengembangan
Karir BKPSDMAD Kabupaten Sambas. Waktu pelaksanaan kegiatan
dimulai tanggal 17 Juni 2019 sampai dengan 17 Juli 2019.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Profil Organisasi

Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer di Badan


Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah
Kabupaten Sambas s.d Mei2019 adalah sebanyak 49 orang yang terdiridari
34 (tiga puluh empat) orang PNS dan 14 (empat belas) orang Tenaga
Honorer. Tenaga Honorer tersebut meliputi Petugas Keamanan kantor 2
(dua) orang dan Petugas Kebersihan 2 (dua) orang, selebihnya merupakan
tenaga administrasi sebanyak 10 (sepuluh) orang. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Ta be l 1
Daf ta r P eg a w ai N eg e riS ip il d a n T e na g a H o n o re r
BK PSD MA D K ab up a te n S a mb as

PA NG KA T/ K UA L I F I K A S I
NO NA MA / N IP JAB AT A N
GO L . R UA NG P E N DI DI K A N

FATMA AGHITSNI, S.TP, M.Si


1 Pembina (IV/a) Kepala S.2
19750628 20003 2 001

DEDYZULKARNAIN, S.Sos Pembina Tk. I


2 Sekretaris S.1
19720929 199203 1 004 (IV/b)

Kabid.
3 - - Pengembangan -
SDM Aparatur

Kabid.
DEDIE NOOR, S.Sos Penata Tk.I
4 Pengadaan S.1
19721126 200312 1 005 (III/d)
dan Mutasi
Kabid.
HENDRA YANI, SH
5 Pembina (IV/a) Kesejahteraan S.1
19730525 200212 1 007
dan Disiplin
Kabid.
ALFIANRA, S.AP, M.Si
6 Pembina (IV/a) Informasi dan S.2
19681102 199003 1 004
Fasilitasi

4
Kasubbid.
ISNAINI, SH
7 Penata Tk.I (III/d) Pembinaan S.1
19761006 200502 1 001
dan Disiplin
TRIANA, SP Kasubbag.
8 Penata Tk.I (III/d) S.1
19810208 200312 2 008 Keuangan
Kasubbid.
HERWADI, SAP, MM
9 Penata Tk.I (III/d) Pendidikan S.2
19750613 199703 1 003
dan Pelatihan
RENY HUSNAWATI, S.Psi, Kasubbid.
10 M.Psi Penata Tk.I (III/d)) Pengembangan S.2
19810516 200502 2 004 Karir
Kasubbag.
ANA, SE
11 Penata Tk.I (III/d) Umum dan S.1
19800708 200604 2 009
Kepegawaian
Kasubbag.
RYATNO, SE
12 Penata (III/c) Penyusunan S.1
19800313 200312 1 005
Program
Kasubbid.
INAYATUL ATIQOH, S.IP
13 Penata (III/c) Mutasi dan S.1
19880915 200701 2 002
Kepangkatan
Kasubbid.
VAISAL TINO, S.Kom
14 Penata (III/c) Data dan S.1
19831102 201001 1 009
Informasi

KIKI USWARI, S.STP Penata Muda Tk.I Kasubbid.


15 S.1
19890106 201206 2 001 (III/b) Kesejahteraan

Kasubbid.
LUFTI, SAB Penata Muda Tk.I
16 Pengadaan S.1
19761227 200312 1 007 (III/b)
dan pensiun
SUKRINUR
17 Penata Tk.I (III/d) Pelaksana SLTA
19621225 198603 1 021
SAYURI ASNANI, S.Psi Penata Muda Tk.I
18 Pelaksana S.1
19830508 200902 2 008 (III/b)
NANCY NURAIDA. M Penata Muda Tk.I
19 Pelaksana SLTA
19661111 199403 2 009 (III/b)
EKA MURYATI, SP Penata Muda Tk.I
20 Pelaksana S.1
19780207 201001 2 002 (III/b)
ERMAWATI, A.Md Penata Muda Tk.I
21 Pelaksana D.3
19830409 200312 2 002 (III/b))
HENDRAYADI, A.Md Penata Muda Tk.I
22 Bendahara D.3
19830210 200604 1 006 (III/b)

5
MUHAMMAD REZA, S.STP
23 Penata Muda (III/a) Analis Jabatan S.1
19900516 201609 1 002
RIZAL, A.Md Pengelola
24 Penata Muda (III/a) D.3
19861017 201001 1 005 Kepegawaian
M. FITRIYADI SAPUTRA, Penyusun
25 S.STP Penata Muda (III/a) Rencana S.1
19950303 201708 1 001 Mutasi
Assessor SDM
IRWAN SETIAWAN, S.Sos.
26 Penata Muda (III/a Aparatur Ahli S.1
19850207 201902 1 004
Pertama
RIDHA JUNINGTIA VIYEAR, Analis
27 S.E. Penata Muda (III/a Kepegawaian S.1
19910604 201902 2 006 Ahli Pertama
Analis
LASTRI, S.IP
28 Penata Muda (III/a Kepegawaian S.1
19910729 201902 2 005
Ahli Pertama
ERA FITRA SARI
29 Pengatur Tk. I (II/d) Analis Diklat SLTA
19850626 200312 2 002
CITRA DEWI Pengelola
30 Pengatur Tk. I (II/d) SLTA
19760221 200604 2 010 Keuangan
SULIANA, A. Md Analis Data
31 Pengatur (II/c) D.3
19910204 201502 2 004 dan Informasi
Pengelola
AGUSNI RUDIANTO
32 Pengatur (II/c) Penyelenggara SLTA
19690831 200701 1 009
an Diklat
Pengadministr
RAFIQ DONAL
33 Pengatur (II/c) asi SLTA
19800211 200701 1 006
Kepegawaian
Pengelola
U. AGUS ARDIANSYAH
34 Pengatur (II/c) Disiplin SLTA
19840813 201001 1 002
Pegawai

IWAN SUSANTO Petugas


35 Pengatur (II/c) SLTA
19741116 201001 1 004 Keamanan

Pengadminis-
36 AAN, A.Md D.3
trasi Umum

Pengadminis-
37 HALIDI SLTA
trasi Umum

Pengadminis-
38 JUNIARTI SLTA
trasi Umum

6
Petugas
39 SUPRIATNA Keamanan SLTA
Kantor
Petugas
40 RUDIANSYAH Keamanan SLTA
Kantor
Pramu
41 YANTO A.Md SLTA
Kebersihan

Pramu
42 NURDIANA SLTA
Kebersihan

Pengadminis-
43 SUCI NUZULITA, S.IP S.1
trasi Umum

Pengadminis-
44 WEMPY, A.Md D.3
trasi Umum

Pengadminis-
45 PERI, A.Md D.3
trasi Umum

Pengadminis-
46 BUANSYAH, A.Md D.3
trasi Umum

Pengadminis-
47 EVA ARNI, A.Md D.3
trasi Umum

Pengadminis-
48 TIARA NURAIN, A.Md D.3
trasi Umum

Pengadminis-
49 FAJAR ANITA CAHYANI SLTA
trasi Umum

Sumber : Perubahan Rencana Strategis BKPSDMAD Kabupaten Sambas 2016-2021

2.2 Visi dan Misi


Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2017 – 2021 adalah:

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sambas yang Berakhlakul


Karimah, Unggul dan Sejahtera”.

Visi pembangunan daerah Kabupaten Sambas yang dirumuskan itu


diharapkan mampu memotivasi seluruh elemen masyarakat dalam melakukan
aktivitasnya.
Perumusan visi tersebut memilik pemahaman sebagai berikut :
1. Masyarakat Kabupaten Sambas yang Berakhlakul Karimah, adalah suatu
kondisi seluruh lapisan masyarakat dan aparatur yang memiliki sikap dan

7
nurani bersendikan nilai-nilai agama dan Ketuhanan, kemanusiaan universal,
taat pada aturan serta norma etika yang berlaku di masyarakat sebagai
pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Unggul, adalah suatu kondisi kualitas sosial, moral dan intelektual masyarakat
berkembang dengan baik yang memiliki daya saing, kreatif, inovatif, cinta
terhadap pengetahuan dan teknologi sehingga tercapai pembangunan Sumber
Daya Manusia seutuhnya.
3. Sejahtera, adalah suatu kondisi terpenuhinya hak-hak dasar dan sekunder
masyarakat dengan didukung oleh suasana kehidupan yang aman dan damai.

Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sambas Tahun


2017–2021 tersebut, maka dirumuskan 8 (delapan) Misi pembangunan Kabupaten
Sambas sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dengan memperhatikan aspek
pemerataan dan keadilan pembangunan serta mengutamakan faktor
pengungkit perekonomian rakyat.
2. Meningkatkan pembinaan mental spiritual guna mengokohkan jati diri
masyarakat yang berkepribadian luhur, berbudaya dan berwawasan
kebangsaan.
3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan investasi yang sinergis melalui
kemitraan dan pemberdayaan antara pemerintah, swasta dan masyarakat yang
didukung oleh pelayanan prima.
4. Meningkatkan kemampuan budi, daya dan karsa insani menuju pembangunan
manusia seutuhnya.
5. Meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur dalam penyelenggaraan
pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan.
7. Penegakan hukum (law enforcement) yang adil dan bertanggung jawab.
8. Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat guna memacu
akselerasi pembangunan daerah.

8
Dalam upaya menyukseskan Visi dan Misi Bupati Sambas, BKPSDMAD
Kabupaten Sambas menyusun Visi sebagai berikut :

“Terselenggaranya Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan


Bermartabat 2025”

Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan, maka Misi BKPSDMAD


Kabupaten Sambas adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana dalam menunjang


pelayanankepegawaian.
2. Melaksanakan tertib administrasi kepegawaian.
3. Mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi informasi.

2.3 Nilai-nilai Organisasi

Nilai – nilai Organisasi yang juga merupakan budaya kerja dan


motto BKPSDMAD Kabupaten Sambas adalah “RAPI” :

1. Responsif

Selalu tanggap dalam merespon informasi, melaksanakan tugas secara


terukur, tepat dan cepat serta selalu senang memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan ikhlas.

2. Akuntabel

Setiap pekerjaan Pegawai ASN dilakukan secara adil, tidak


diskriminatif, sesuai peraturan perundang-undangan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Profesional

Mewujudkan pegawai ASN yang mempunyai pengetahuan,


kemampuan, kecakapan, serta berpikir sistematis dan edukatif.

9
4. Integritas

Memiliki dedikasi tinggi, komitmen terhadap kerja produktif, efektif,


efisien serta selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan
kebenaran.

2.4 StrukturOrganisasi

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah Kabupaten Sambas adalah
sebagai berikut:

10
Gambar 1
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah Kabupaten Sambas

11
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata


kerja BKPSDMAD Kabupaten Sambas diatur melalui
Peraturan Bupati Sambas Nomor 35 Tahun 2016, dalam hal
ini BKPSDMAD mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah di bidang kepegawaian,
pendidikan dan pelatihan sesuai peraturan perundang -
undangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, BKPDMAD
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian,
pendidikan dan pelatihan;
b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis di bidang kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan;
d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi
penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati di
bidang Kepegawaian, pendidikan dan pelatihan sesuai
peraturan perundang-undangan.

Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur


Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris
Badan.

12
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan
perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pembinaan teknis di bidang pengembangan karier dan
pendidikan serta pelatihan. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur mempunyai fungsi :
a) penyusunan program kerja di bidang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur;
b) penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di
bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur;
c) pengawas an terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur;
d) pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi di bidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur;
e) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur; dan
f) pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur


membawahi 2 (dua) Subbidang, masing -masing dipimpin oleh
Kepala Subbidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur, yaitu :
1) Subbidang Pengembangan Karir
2) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan

13
Tugas dan Fungsi Subbidang Pengembangan Karir
Subbidang Pengembangan Karir mempunyai tugas mengumpul,
mengolah dan merumuskan bahan kebijakan teknis serta
pembinaan di bidang Pengembangan Karir dan mengendalikan
pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang
Pengembangan Karir mempunyai fungsi :
a) penyusunan rencana kerja di subbidang pengembangan
karir;
b) pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan
teknis dan pedoman pengembangan karir;
c) pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan karir;
d) pelaksanaan monitoring, penyusunan bahan evaluasi dan
laporan terhadap pelaksanaan tugas pada subbidang
pengembangan karir;
e) pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya; dan
f) pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan Fungsi J abatan Fungsional Analis Kepegawaian


Keahlian
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan berdasarkan keahlian dan
keterampilan sesuai peraturan perundang -undangan. Jabatan
fungsional dalam melaksanakan tugasnya secara administrasi
bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris
dan secara operasional berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang.

14
Sesuai dengan Permenpan Nomor
PER/14/M.PAN/6/2008 tentang perubahan atas Permenpan
Nomor PER/36/M.PAN/11/2006 tentang Jabatan Fungsional
Analis Kepegawaian, disebutkan bahwa Jabatan Fungsional
Analis Kepegawaian berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang manajemen PNS dan pengembangan
sistem manajemen PNS pada instansi pemerintah. Adapun
yang dimaksud dengan Analis Kepegawaian keahlian adalah
Analis Kepegawaian yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi, dan
teknik analisis tertentu.
Tugas pokok Analis Kepegawaian adalah melakukan
kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistem
manajemen PNS.
Adapun Sub Unsur dari kegiatan Manajemen PNS,
terdiri atas:
1) Formasi dan Pengadaan ;
2) Mutasi;
3) Diklat;
4) Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan;
5) Ketatausahaan kepegawaian;
6) Disiplin dan P engendalian kepegawai an; dan
7) Pemberhentian .
Sedangkan Sub Unsur Pengembangan Sistem
Manajemen PNS, terdiri atas:
1) Pengembangan sistem pengadaan kepegawaian;
2) Pengembangan sistem mutasi;
3) Pengembangan sistem kesejahteraan; dan
4) Pengembangan sistem ketatausahaan kepegawaian.

15
BAB III
KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

3.1. Konsep Nilai Dasar ANEKA


3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas
vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Terdapat
lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
2. Akuntabilitas Individu
3. Akuntabilitas Kelompok
4. Akuntabilitas Organisasi
5. Akuntabilitas Stakeholder

Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:


1. Tanggung jawab
2. Jujur
3. Kejelasan Target
4. Netral
5. Mendahulukan kepentingan publik
6. Adil
7. Transparan
8. Konsisten
9. Partisipatif

16
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila. Nilai-nilai
Indikator Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:
1. Jujur 15. Kekeluargaan
2. Amanah 16. Hormat menghormati
3. Adil 17. Menghormati keputusan
4. Persamaan derajat 18. Kerjasama
5. Tidak diskriminatif 19. Tidak memaksakan
6. Mencintai sesama manusia kehendak
7. Tenggang rasa 20. Tanggung jawab
8. Membela kebenaran 21. Kepentingan bersama
9. Persatuan 22. Gotong royong
10. Rela berkorban 23. Sosial
11. Cinta tanah air 24. Tidak menggunakan hak
12. Memelihara ketertiban yang
13. Disiplin bukan miliknya
14. Musyawarah 25. Hidup sederhana
26. Kerja keras
27. Menghargai karya orang
lain
28. Religius

3.1.3 EtikaPublik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik. Indikator nilai-nilai dasar Etika publik
antara lain :
1. Jujur 6. Hormat
2. Bertanggungjawab 7. Sopan
3. Integritas tinggi 8. Taat peraturan perundang-
4. Cermat undangan
5. Disiplin 9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia

17
3.1.4 KomitmenMutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk/jasa berupa ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu adalah:
1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Inovasi
4. Berorientasi Mutu

3.1.5 Anti Korupsi


Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema Andrea:
1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960 ). Selanjutnya
dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata "corrumpere", suatu
bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal
istilah "coruption, corrupt" (Inggris), "corruption" (Perancis) dan
"corruptive/korruptie" (Belanda). Korupsi secara harfiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi
integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai-nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki
signifikansi yang tinggi bagi kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting
untuk mencegah terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti
korupsi yang meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan
dan control kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.

18
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain:
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggungjawab
4. Kerjakeras
5. Sederhana
6. Mandiri
7. Adil
8. Berani
9. Peduli.

3.2 Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara


3.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Adapun indikator dari Manajemen ASN adalah sebagai berikut :
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Deligasi
f. Netralitas

19
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan dan kesatuan
l. Keadilan dan kesetaraan
m. Kesejahteraan

3.2.2 Whole Of Government (WOG)


Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik. Adapun indikatornya adalah:
a. Koordinasi
b. Integrasi
c. Sinkronisasi
d. Simplikasi
e. Komunikasi

3.2.3 PelayananPublik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
barang dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggaraan publik.
Adapun indikator dari pelayanan publik adalah:
a. Kesederhanaan g. Kemudahan akses
b. Kejelasan h. Disiplin/sapa/ramah
c. Kepastian waktu i. Kenyamanan
d. Akurat
e. Keamanan
f. Kelengkapan sarana dan
prasarana

20
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Penetapan Isu


Isu merupakan suatu masalah yang terjadi, baik di dalam maupun di
luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan
efek negatif terhadap organisasi. Isu merupakan masalah yang
dikedepankan dan harus segera ditanggapi.
Berdasarkan diskusi bersama mentor, penulis menemukan 3 (tiga) isu
yang terjadi di Subbidang Pengembangan Karir BKPSDMAD Kabupaten
Sambas, yaitu:
1) Belum optimalnya pemanfaatan hasil penilaian potensi dan
kompetensi ASN.
Pada saat ini seluruh pejabat struktural sudah dilakukan penilaian potensi
dan atau kompetensi, akan tetapi hingga saat ini hasil penilaian tersebut
hanya disimpan oleh bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
hanya beberapa yang melakukan feedback atau melihat hasil penilaian
tersebut untuk melakukan pengembangan diri.
2) Belum optimalnya pengelolaan jabatan fungsional.

Belum optimalnya pengelolaan data jabatan fungsional mengakibatkan


banyaknya penerbitan SK jabatan fungsional yang merupakan salah satu
berkas dalam kenaikan pangkat terlambat disampaikan kepada BKN.
3) Belum optimalnya pengelolaan jabatan struktural.
Belum optimalnya pengelolaan jabatan struktural mengakibatkan
penerbitan SK Plt. dan Plh. sering terlambat dari tanggal yang seharusnya
dikarenakan kurangnya staff di subbidang pengembangan karir.
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan
perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi, perlu
ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani. Penentuan isu
aktual prioritas tersebut dilakukan dengan menggunakan skala dengan
rentang angka dari 1-5 yang menyatakan bahwa isu tersebut: (1) = Tidak

21
penting; (2) = Kurang penting; (3) = Cukup penting; (4) = Penting; (5) =
Sangat Penting. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu
yaitu isu bersifat Aktual, Problematik, Khalayak, Layak atau biasa di
singkat APKL, sebagai berikut:

Tabel 2
Identifikasi Isu dengan Teknik APKL

Kriteria
No. Isu Total Peringkat
A P K L
1. Belum optimalnya pemanfaatan
hasil penilaian potensi dan 3 4 4 4 15 II
kompetensi ASN
2. Belum optimalnya pengelolaan
4 4 4 5 17 I
jabatan fungsional
3. Belum optimalnya pengelolaan
3 4 3 4 14 III
Jabatan struktural

Keterangan:
5 : sangat tinggi
4 : tinggi
3 : sedang
2 : rendah
1 : sangat rendah
Daritabelidentifikasi isu dengan teknik APKL diatas, didapatkan isu
prioritas yaitu “Belum Optimalnya Pengelolaan Jabatan Fungsional”
pada subbidang Pengembangan Karir di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Daerah Kabupaten Sambas.
Selanjutnya isu prioritas tersebut akan dianalisis menggunakan kriteria fish
bone diagram atau cause and effect diagram yang merupakan salah satu cara
yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menunjukkan hubungan antara
sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab suatu permasalahan,
sebagai berikut:

22
Gambar 2
Teknik Analisis Isu dengan Diagram Fishbone

METODE PROSES

METODE PENGELOLAAN
STAFF KURANG KURANGNYA STAFF
DATA DIKETIK SECARA MANUAL
TELITI DALAM PENGELOLA
MENGINPUT DATA

BELUM OPTIMALNYA
PENGELOLAAN JABATAN
JUMLAH KOMPUTER DATA BASE DATA ANGKA KREDIT DAN
FUNGSIONAL
TIDAK MEMADAI BELUM TERSEDIA TMT DI SAPK KURANG
LENGKAP
KOMPUTER TIDAK DATA ANTAR BIDANG
SESUAI STANDAR
TIDAK SESUAI

SARANA DATA

23
Dari Analisis Fishbone di atas, Faktor Penyebab yang mengakibatkan
belum Optimalnya Pengelolaan Jabatan Fungsional, yaitu:
- Data-data yang dimiliki antar bidang tidak sesuai.
- Data yang diimpor dari SAPK tidak lengkap, yaitu jumlah Angka
Kredit dan TMT terbaru tidak ada.
- Belum tersedianya database jabatan fungsional yang menghimpun data-
data terbaru dan valid.
Dari faktor-faktor penyebab tersebut, maka dapat dirumuskan
Rancangan Aktualisasi Kegiatan sebagai berikut :
1. Menginventarisir data Jabatan Fungsional.
2. Mengklasifikasi dan Memverifikasi Data Jabatan Fungsional.
3. Mengentri dan menjumlahkan Angka Kredit sampai dengan TMT terbaru
Jabatan Fungsional.
4. Membuat Database Sederhana dengan menggunakan Microsoft Excel.

4.2 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Dalam pembuatan rancangan aktualisasi penerapan nilai-nilai dasar


ASN yang terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan di tempat
aktualisasi yaitu sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di perlukan
enam poin penting diantaranya;
1. Kegatan
Kegiatan merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan untuk
pemecahan masalah untuk pencapaian suatu tujuan. Dalam hal ini
kegiatan yang saya lakukan terdapat lima kegiatan yang mengacu pada
hasil APKL dan Fish Bone.
2. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan merupakan suatu langkah penyelesaian rangkaian
sistematis dari sebuah kegiatan yang berorientasi pada hasil, dalam hal
ini tahapan kegiatan kami buat setiap tahapan dari lima kegiatan tersebut
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

24
3. Hasil kegiatan/Output
Hasil kegiatan merupakan suatu hasil dari rangkaian tahapan kegiatan
yang saya lakukan dalam hal ini hasil yang saya dapatkan harus sesuia
dengan target yang ingin di capai.
4. Keterkaitan subtansi mata pelatihan
Keterkaitan subtansi mata pelatihan merupakan suatu hasil yang relepan
dan sistematis dimana setiap kegiatan yang dilaksanakan tersebut harus
tertanam nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA dalam bentuk poin-poin
indikator yang diterapkan dalam aktualisasi di lapangan.
5. Kontribus Terhadap Misi Organisasi
Dalam rancangan kegiatan mengandung nilai-nilai dasar ASN harus
sejalan dengan Visi dan Misi orientasi guna mendukung kemajuan
organisasi.
6. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dalam Rancangan kegiatan aktualisasi tersebut semua aspek kegiatan
harus terangkul dalam nilai dasar organisasi khususnya nilai organisasi
BKPSDMAD Kabupaten Sambas, hal ini dilakukan karna dalam
melakukan kegiatan harus sesuai dengan nilai-nilai organisasi yang di
anut dan menjadi acuan di instansi kita bekerja.

25
Tabel 3
Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : BKPSDMAD Kab. Sambas Bidang Pengembangan SDM Aparatur Subbidang Pengembangan Karir
1. Belum optimalnya pemanfaatan hasil penilaian potensi dan kompetensi ASN
Identifikasi Isu : 2. Belum optimalnya pengelolaan jabatan fungsional
3. Belum optimalnya pengelolaan Jabatan struktural
Belum Optimalnya Pengelolaan Jabatan Fungsional Pada Subbidang Pengembangan Karir
Isu Yang Diangkat :
BKPSDMAD Kabupaten Sambas
Optimalisasi Pengelolaan Jabatan FungsionalPada Subbidang Pengembangan Karir BKPSDMAD
Gagasan Pemecahan Isu :
Kabupaten Sambas
OUTPUT/HA KONTRIBUSI PENGUATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SIL TERHADAP MISI NILAI-NILAI
PELATIHAN
KEGIATAN ORGANISASI ORGANISASI
1. Menginventarisir 1. Konsultasi dengan Output: Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk Menginventarisir Menginventaris
data Jabatan Plt. Kabid  Data jafung. mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, data, maka saya ir data, maka
Fungsional. Pengembangan dan sebagainya) yang sebaik-baiknya; atau mendukung saya membantu
SDM Aparatur. Hasil: meminta pertimbangan dalam memutuskan terwujudnya misi penguatan
2. Konsultasi dengan  Terhimpunny sesuatu (kbbi.web.id/konsultasi). BKPSDMAD Kab. nilai-nilai
Kasubbid a data jafung. Pada hari pertama habituasi di kantor, Sambas, yaitu: organisasi yang
Pengembangan Bidang Pengembangan SDM Aparatur Mewujudkan dianut
Karir. Bukti: mengadakan rapat bersama Plt. Kabid manajemen BKPSDMAD
3. Menginventarisir  Dokumentasi Pengembangan SDM Aparatur. Saat rapat, kepegawaian yang Kab. Sambas,
data. (foto/screens saya menyampaikan rancangan kegiatan profesional dan yaitu:
4. Membuat folder hots) aktualisasi saya dengan sopan dan santun. bermartabat. Akuntabel dan
penyimpanan di  Printout Setelah rapat, saya menghadap Kasubbid. Responsif.

26
komputer untuk sampel data. Pengembangan Karir untuk berkonsultasi
menyimpan data tentang kegiatan aktualisasi saya dan
yang telah memperoleh saran dan masukan.
diinventarisir. (Akuntabilitas, tanggungjawab;
Nasionalisme, amanah, tanggungjawab,
musyawarah; WOG, koordinasi,
komunikasi; Etika publik, hormat, sopan).
Setelah mendapat izin dari atasan, maka
saya tidak akan menunda-nuda pekerjaan
saya dengan segera melaksanakan
aktualisasi pertama, yaitu menginventarisir
data. Pertama-tama, untuk lebih memahami
pekerjaan saya, saya akan membaca
peraturan dan profil tentang Jabatan
Fungsional. (Komitmen Mutu, berorientasi
mutu).
Kemudian saya mendatangi Bidang Data
untuk meminta data Jafung yang diperlukan.
Saat meminta data, saya lakukan dengan
terlebih dahulu mengucapkan salam secara
hormat, sopan, dan santun, serta tidak lupa
mengucapkan terima kasih. (Etika publik,
hormat, sopan).
Karena data yang diperlukan dari OPD
terkait sudah dihimpun di bidang
Pengembangan SDM Aparatur, maka saya
segera menyimpan data yang sudah saya
himpun di komputer dan flashdisk dalam

27
folder tertentu agar tersimpan dengan aman
dan tidak mudah hilang.
Selanjutnya, saya akan membuat daftar dan
mengecek ulang semua data yang sudah saya
himpun. (Etika Publik, cermat)
Saat data sudah siap, saya akan mengeprint
sampel data jafung yang sudah diinventarisir
dengan menggunakan kertas bekas. (Anti
Korupsi, bekerja keras, sederhana;
Komitmen Mutu, efektif, efisiensi).

2. Mengklasifikasi 1. Membuat Catatan Output: Klasifikasi adalah penyusunan bersistem Dengan melakukan Dengan
dan daftar Kelompok  Data Jafung dalam kelompok atau golongan menurut klasifikasi dan melakukan
Memverifikasi atau Jenis Data berdasarkan kaidah atau standar yang verifikasi data klasifikasi dan
Data berdasarkan Jafung kelompok ditetapkan(https://kbbi.web.id/klasifikasi).Seb berdasarkan verifikasi data
Kelompok 2. Memilah dan tertentu elum memulai kegiatan klasifikasi dan kelompok tertentu, berdasarkan
tertentu. mengklasifikasi verifikasi data, saya akan membaca buku maka saya kelompok
data jafung Hasil: profil jabatan fungsional untuk membantu mendukung tertentu, maka
berdasarkan  Tersedianya saya memilah dan mengklasifikasi data terwujudnya misi saya membantu
kelompok tertentu. Data Jafung jafung. Setelah itu saya akan membuat sebuah BKPSDMAD Kab. penguatan
3. Memverifikasi berdasarkan catatan daftar kelompok dari Data Jafung. Sambas, yaitu: nilai-nilai dasar
kevalidasian data. kelompok Selanjutnya saya akan mulai memilah dan Melaksanakan organisasi yang
4. Mengecek ulang tertentu mengklasifikasi data sesuai daftar yang saya tertib administrasi dianut
hasil klasifikasi dan buat. (Komitmen Mutu, berorientasi mutu; kepegawaian. BKPSDMAD
verifikasi. Bukti: Etika Publik, cermat, tanggungjawab, Kab. Sambas,
 Dokumentasi integritas tinggi; Akuntabilitas, yaitu:
(foto/screens tanggungjawab). Responsif dan
hots) Profesonal.

28
Sali Verifikasi data adalah pembentukan
kebenaran suatu teori, atau fakta atas data
yang dikumpulkan
(http://www.sumberpengertian.id/pengertian-
verifikasi). Selanjutnya saya akan
memverifikasi data jafung yang telah saya
pilah dan klasifikasi. Saat melaksanakan
kegiatan ini, saya akan berusaha membantu
pekerjaan staff lain jika diperlukan dan
mendesak tanpa pilih-pilih (Nasionalisme,
kekeluargaan, kepentingan bersama, gotong-
royong). Ketika saya melakukan verifikasi
data yang berjumlah tidak sedikit, maka saya
akan disiplin dalam menjalankan tugas saya
dengan tidak menunda-nunda
mengerjakannya. (Anti Korupsi, disiplin).
Terakhir, saya akan mengecek ulang kegiatan
saya agar tidak ada kesalahan maupun
kekurangan (Etika Publik, integritas tinggi,
cermat).

3. Mengentri dan 1. Mengentri data Output: Entry Data adalah proses pemidahan data Dengan mengentri Dengan
Menjumlahkan angka kredit.  Data angka dari fisik menjadi data digital yang dapat data angka kredit melakukan
Angka Kredit 2. Membuat formula kredit terbaru diolah oleh software terbaru, maka saya kegiatan
Jabatan pada program excel (https://olahdatajogja.wordpress.com/2015/07/ mendukung mengentri dan
Fungsional untuk Hasil: 10/apa-itu-entry-data/). Ketika saya mengentri terwujudnya misi menjumlahkan
terbaru. menjumlahkan data  Tersedianya data, saya akan melakukannya dengan hati- BKPSDMAD Kab. Angka Kredit
angka kredit. data angka hati dan teliti agar agar hasil entri data dapat TMT Jabatan

29
3. Menjumlahkan kredit jafung dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sambas, yaitu: Fungsional
Angka Kredit. terbaru. (EtikaPublik, cermat; Nasionalisme, kerja  Meningkatkan terbaru, maka
4. Mengecek ulang dan keras; Komitmen Mutu, berorientasi mutu; kualitas SDM, saya membantu
membuat backup Bukti: Akuntabilitas, tanggungjawab, kejelasan sarana dan penguatan
hasil entri data.  Dokumentasi target). prasarana dalam nilai-nilai
(foto Karena kegiatan aktualisasi sudah hampir menunjang tertib organisasi yang
screenshots selesai, maka saya tidak boleh bermalas- pelayanan diannut
dan/atau malasan dan harus disiplin dalam bekerja, kepegawaian, dan BKPSDMAD
printout) mulai dari datang tepat waktu dan  Meningkatkan Kab. Sambas,
berpartisipasi melakukan absen menggunakan kualitas SDM, yaitu:
fingerprint. Hal ini saya lakukan agar kegiatan sarana dan Profesional
aktualisasi ini dapat terlaksana tepat waktu prasarana dalam dan Akuntabel.
sesuai target masing-masing kegiatan (Anti menunjang
Korupsi, disiplin, tanggung jawab). pelayanankepega
Sebelum membuat formula pada program waian
excel, saya akan berkonsultasi untuk meminta
saran dengan staff ahli ataupun mentor agar
tidak terjadi kesalahan.
Setelah selesai mengentri dan menjumlah data
angka kredit, maka saya akan mengecek ulang
hasil pekerjaan saya dengan cermat dan teliti
(Komitmen Mutu, berorientasi mutu).

30
4. Membuat 1. Persiapan komputer Output: Database atau basis data adalah kumpulan Dengan membuat Dengan
database ataupun laptop.  Database berbagai data dan informasi yang tersimpan database sederhana membuat
sederhana 2. Menyiapkan Jafung dan tersusun di dalam komputer secara dengan database
dengan rancangan format menggunakan sederhana
sistematik yang dapat diperiksa, diolah atau
menggunakan dan formula Hasil: program excel,dengan
dimanipulasi dengan menggunakan program
microsoft excel. database.  Terbentukny maka sayamenggunakan
3. Membuat Database. a database komputer untuk mendapatkan informasi dari mendukung program excel,
4. Melakukan Uji coba jafung yang basis data tersebut terwujudnya misi maka saya
siap (https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/k BKPSDMAD Kab. membantu
digunakan omputer/pengertian-database.html). Tujuan Sambas, yaitu; penguatan
nilai-nilai
database adalah dapat digunakan untuk  Meningkatkan
Bukti: organisasi yang
mengelola data dengan lebih efektif dan kualitas SDM,
 Dokumentasi dianut oleh
efisien. (Komitmen Mutu, efektifitas, sarana dan
(Foto/screens BKPSDMAD
prasarana
hots dan/atau efisiensi, inovasi, berorientasi mutu). dalam
Kab. Sambas,
printout Saat melakukan persiapan, perancangan yaitu:
menunjang
database) hingga membuat database, saya akan Profesional,
pelayanan.
melakukannya dengan penuh rasa Akuntabel,
 Mengembangk dan Integritas.
tanggungjawab agar hasil pekerjaan saya an sistem
dapat dipertanggungjawabkan sesuai rencana. pelayanan
(Akuntabilitas, tanggungjawa;Anti Korupsi berbasis
Tanggung Jawab). Sebelum membuat teknologi
dataabase, saya akan berkonsultasi dengan informasi.
staff ahli untuk meminta saran agar hasil
database dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

31
(Komitmen Mutu, berorientasi mutu).
Setelah database terbentuk, maka saya akan
melakukan uji coba dan berkewajiban
melaporkan hasilnya karena merupakan
bentuk tanggung jawab. (Akuntabilitas,
tanggungjawab.Laporan hasil kegiatan ini
disampaikan kepada atasan dengan sopan dan
santun melalui komunikasi yang baik. (Etika
Publik, hormat, sopan). Saya akan menerima
segala saran dan masukan yang diberikan oleh
atasan dengan baik untuk menyempurnakan
laporan hasil kegiatan ini. (Nasionalisme,
menghormati keputusan, hormat
menghormati).

32
4.3 Jadwal Implementasi

Tabel 4
Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Ridha Juningtia Viyear, S.E

Instansi : BKPSDMAD Kabupaten Sambas


Tempat Aktualisasi : BKPSDMAD Kabupaten Sambas
No. Tanggal Kegiatan Output
1. 17 s/d 20 Juni Menginventarisir Data Data Jafung
2019 Jafung.
2. 21 s/d 28 JuniMengklasifikasi dan Data Jafung Berdasarkan
2019 Memverifikasi Data beberapa kelompok.
Jafung ke dalam beberapa
kelompok.
3. 1 s/d 8 Juli 2019 Mengentri Angka Kredit Data Angka Kredit sampai
sampai dengan TMT dengan TMT terbaru yang
Jafung terbaru. siap digunakan.
4. 9 s/d 17 Juli Membuat database Database Jafung
2019 sederhana dengan
menggunakan program
Excel

33
Lembar Pengendalian Mentor dan Coach

Tabel 5
Jadwal Konsultasi Mentor

Nama Peserta : Ridha Juningtia Viyear, S.E

Instansi : BKPSDMAD Kabupaten Sambas

Tempat Aktualisasi : BKPSDMAD Kabupaten Sambas

No. Tanggal Kegiatan Media Output Paraf


Komunikasi
1. 31 Mei Mengidentifikasi Isu Tatap Muka Isu
2019 dengan Teknik Prioritas.
APKL
2. 9 Juni Menemukan faktor- Whatsapp Diagram
2019 faktor penyebab isu Fishbone.
dengan Fishbone.
3. 10 Juni Menetapkan Kegiatan Whatsapp Kegiatan
2019 Rancangan dan Tatap Rancangan
Aktualisasi. Muka Aktualisasi.

Tabel 6
Jadwal Konsultasi Coach

Nama Peserta : Ridha Juningtia Viyear, S.E

Instansi : BKPSDMAD Kabupaten Sambas

Tempat Aktualisasi : BKPSDMAD Kabupaten Sambas

No. Tanggal Kegiatan Media Output Paraf


Komunikasi
1. 9 Juni Konsultasi diagram Tatap Muka Diagram
2019 fishbone. Fishbone

2. 10 Juni Konsultasi kegiatan Tatap Muka Kegiatan


2019 rancangan aktualisasi. rancangan
aktualisasi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. & Irawati, E., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam:
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D. & Imbaruddin, A., 2015. Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Dalam: Etika Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, B., Dwiputrianti, S. & Allo, E. L., 2015. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Dalam: Akuntabilitas. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Latief, Y., Suryanto, A. & Muslim, A. A., 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Dalam: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A. & Novianto, W., 2017. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Suwarno, Y. & Sejati, T. A., 2017. Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam: Whole Of
Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Dalam: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Utomo, T. W. W., B. & Purwana, B. H., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Dalam: Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Yuniarsih, T. & Taufiq, M., 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Dalam: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

35

Anda mungkin juga menyukai