(METHY)
2016/2017
DAFTAR PENUGASAN
Nama :
Prodi :
Jurusan :
10
11
12
13
14
15
Mars Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
FORKOMPI adalah forum komunikasi poltekkes se Indonesia, perwakilan mahasiswa dari Sabang
sampai Merauke bisa duduk dalam kebersamaan dengan berbagai perbedaan diantara kami baik
suku, bahasa, kebudayaan, serta karakter namun memiliki satu kesatuan visi dan misi. Di dalam
FORKOMPI akan sharing masalah organisasi mahasiswa Poltekkes, dunia kerja, pembahasan isu
terkini tentang Poltekkes serta pembahasan menyangkut bidang kesehatan di Indonesia dan dunia
Internasional.
Untuk pertemuan delegasi-delegasi disebut dengan meet and share. Meet and share terbagi atas 2
:
- Meet and share Wilayah,
- Meet and share Nasional.
Untuk pertemuan delegasi dilakukan terlebih dahulu meet and share wilayah, yang terbagi menjadi
5 wilayah, yaitu :
- Wilayah II :
- Poltekkes Ternate,
- Poltekkes Manado,
- Poltekkes Ambon,
- Poltekkes Papua.
5. Wilayah Tengah :
- Poltekkes Bali,
- Poltekkes NTB,
- Poltekkes Kupang.
Dimana meet and share wilayah akan dilaksanakan dalam bulan maret atau april. Se telah
dilakukan meet and share wilayah akan dilaksanakan meet and share Nasional yang dilaksanakan
di Ciloto, Bandung, di Poltekkes Bandung yang kemungkinan dilaksanakan bulan juni.
Untuk meet and share yang menjadi delegasinya adalah 2 orang yang terdiri dari 1 delegasi yang
mengikuti rapat kemarin dan 1 delegasi pengurus baru.
Dalam meet and share yang akan dibahas adalah :
- Pembahasan AD dan ART,
- Persamaan struktural fondumental organisasi kampus,
- Visi Misi FORKOMPI,
- Program Kerja.
SEJARAH SINGKAT
FORKOMPI atau Forum Komunikasi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes se-Indonesia
merupakan organisasi tingkat nasional yang mewadahi seluruh Poltekkes di Indonesia. FORKOMPI
dibentuk tanggal 06 Juni 2004 diketuai Hubullah Fuadzy dari Poltekkes Kemenkes Bandung. P ada
saat dibentuk, FORKOMPI masih berbentuk forum yang kemudian dirubah menjadi organisasi pada
saat Kongres Nasional pertama di Gedung Telkom, Bandung.
Tetapi dengan terbentuknya FORKOMPI belum berarti FORKOMPI sudah mendapatkan
legalitas. Setelah bergerak melalui angkatan pertama, perkembangan FORKOMPI tidak tampak
bahkan dapat dibilang menghilang tidak ada kabar. Ketika fakum cukup lama, FORKOMPI mulai
dibahas kembali dan akan diusahakan berjalan segera setelah pertemuan di Pelatihan Leadership
tahun 2011 di Ciloto, Bogor, yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan RI. Pada pertemuan
tersebut, disepakati bahwa Sekretaris Jendral Sementara FORKOMPI dipegang oleh Ketua BEM
Poltekkes Kemenkes Jakarta 2.
TUJUAN FORKOMPI
VISI FORKOMPI
Mendorong terciptanya sumber daya manusia kesehatan yang berkontribusi aktif dalam
menyukseskan Millenium Development Goal’s, mencapai Indonesia sehat semesta ,dan
memperjuangkan hak serta kewajiban mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehata n se-
Indonesia.
MISI FORKOMPI
sebelumnya.
Kongres Nasional diselenggarkan pengurus pusat yang dilaksanakan dengan cara mendel egasikan
wewenang kepada lembaga kemahasiswaan yang terpilih sebagai tuan rumah Kongres Nasional
Kongres Nasional sah jika dihadiri oleh lebih dari 2/3 Institusi yang terdaftar sebagai anggota di
FORKOMPI.
Kongres Nasional juga sebagai forum pembelaan dari anggota atas penghinaan dan sanksi
organisasi.
2. SARASEHAN NASIONAL
Sarasehan Nasional adalah evaluasi terhadap kinerja pengurus pusat selama enam bulan masa
jabatan. Tempat penyelenggaran Sarasehan Nasional selanjutnya berdasarkan keputusan Kongres
Nasional sebelumnya.
3. KONGRES WILAYAH
Kongres Wilayah adalah suatu kegiatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan se -Indonesia
mendelegasikan wewenang kepada lembaga kemahasiswaan yang terpilih sebagai tuan rumah
kongres wilayah
Tugas Kongres Wilayah :
a. Menetapkan program kerja yang akan dilaksanakan di wilayahnya
4. KONGRES NASIONAL LUAR BIASA
a. Kongres Nasional Luar biasa dilaksanakan apabila :
- Terdapat hal-hal yang mendesak atau penting
- Pelanggaran berat terhadap AD/ART.
- Sekretaris jendral mengundurkan diri.
b. Kongres Nasional Luar Biasa merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi diluar Kongres
Nasional dan memiliki kedudukan setara dengan Kongres Nasional.
c. Kongres Nasional Luar Biasa dihadiri Pengurus Pusat, koordinator wilayah, dan koordinator daerah
jika ada FORKOMPI.
d. Kongres Nasional Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 Institusi yang
terdaftar sebagai anggota di FORKOMPI.
e. Jika quorum tidak terpenuhi maka rapat ditunda paling lama 2 x 15 menit dari pembukaan Kongres
Nasional Luar Biasa.