SOSIAL POLITIK
TENTANG
DisusunOleh :
1. ArinaNurHasanah 130011095
2. Faisal Rahman 130011105
3. Fatimah Dewi P. 130011106
4. Hasanusi 130011108
5. ImamatulFaizah 130011109
6. RamadhaniDwi L. 130011124
7. RetnoDiahputri E. 130011126
S1 Keperawatan Semester IV C
SekolahTinggiIlmuKesehatanYayasan RSI Surabaya
2013
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi
keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik
sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi
merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima
secara spontan oleh masyarakat. Profesi keperawatan, profesi yang sudah mendapatkan
pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi
aktif dalamsistem pelayanan kesehatan di Indonesia agar keberadaannya mendapat
pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan tersebut, maka perawat
masih memperjuangkan langkah-langkah profesionalisme sesuai dengan keadaan dan
lingkungan social di Indonesia. Proses ini merupakan tantangan bagi perawat Indonesia
dan perlu dipersiapkan dengan baik, berencana, berkelanjutan dan tentunya memerlukan
waktu yang lama.
1.2 LatarBelakang
Institusi pendidikan keperawatan sangat bertanggung jawab dan berperan penting
dalam rangka melahirkan generasi perawat yang berkwalitas dan berdedikasi. Sejalan
dengan berkembangnya institusi pendidikan keperawatan di Indonesia semakin
bertambah jumlahnya. Motivasi dari pendirian institusi pendidikan keperawatanpun
sangat bervariasi dari alasan “Bisnis” sampai dengan “Sosial”. Dan yang kemudian
menjadi pertanyaan dan keganjilan adalah banyaknya pemilik dan pengelola institusi
pendidikan keperawatan ini yang sama sekali tidak memiliki pemahaman yang cukup
tentang keperawatan baik secara disiplin ilmu atau profesi. Ini menjadi penyebab
rendahnya mutu lulusan dari pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia dan tidak
siap untuk bersaing.
Salah satu tolok ukur kwalitas dari perawat dipercaturan Internasional adalah
kemampuanuntuk dapat lulus dalam Ujian Kompetensi Keperawatan seperti ujian
NCLEX-RN dan CGFNS sebagai syarat mutlak bagi seorang perawat untuk dapat
bekerja di USA. Dalam hal ini kualitas dan kemampuan perawat Indonesia masih sangat
memprihatinkan. Di Kuwait pernah terjadi fakta yang memalukan sekaligus menjatuhkan
kredibilitas bangsa terutama system pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia
memiliki permasalahan yang berkaitan dengan Higher Education bagi perawat Indonesia
yang bekerja di Kuwait
BAB II
PEMBAHASAN
b. LandasanTeori
Landasan Idiil : Pancasila
Landasan Konstitusional : UUD 1945
c. Tujuan Pembangunan Nasional
Terwujudnya suatu masyarakat yang adil dan makmur, merata material dan
sepiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
d. PolaPembangunaNasional
1. Agar supaya pelaksanaan pembangunan terarah dan terpadu serta untuk mencapai
tujuan adanya haluan / arah yang dirumuskan menjadi Pola Pembangunan
Nasional.
2. Dari tahun 1945 sampai saat ini bangsa indonesia telah mengalami 3 periode /
orde Pemerintahan dengan Pola Pembangunan Nasional yang berada sebagai
berikut:
a. Tahun 1945 – 1966 : Pemerintahan Orde Lama Pola Pembangunan Nasional:
- Garis – Garis Besar Haluan Politik
- Garis – Garis Besar Haluan Pembangunan
b. Tahun 1966 – 1998 : Pemerintahan Orde Baru, Pola Pembanguanan Nasional :
Garis – Garis Besar Haluan Negara dan Rencana Pembangunan Lima Tahun
(REPELITA)
c. Tahun 1998 – sekarang : Pemerintahan Orde Reformasi, Pola Pembangunan
Nasional : Program Pembangunan Nasional (PROPENAS)
d. Bidang – Bidang Pembangunan Nasional
Bidang – Bidang Pembangunan Nasional meliputi :
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan dan Kebudayaan
3. Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4. Bidang Hukum
5. Bidang Politik,Aparatur Negara,Penerangan,Komunikasi dan Media Masa.
6. Bidang Pertahanan Nasional
e. Pembangunan Kesehatan termasuk dalam Bidang Kesejahteraan Rakyat,
Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Pembangunan Kesehatan
a. Kedudukan
Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu bagian dan modal utama dari
Pembangunan Nasional.
b. Landasan Kebijakan Pembangunan Kesehatan sebagai berikut:
1) UU Nomor : 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2) UU Nomor : 25 tahun 2000 tentang PROPENAS
3) Kep. Man. Kesh. Nomor :131/MENKES/SK/II/2004, tentang : Sistem
Kesehatan Nasional
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 574/MENKES/SK/IV/2000, tentang :
Kebijakan Kesehatan Indonesia Sehat 2010
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1202/MENKES/SK/VIII/2003, tentang :
Indikator Indonesia Sehat 2010.
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah yang telah dibahas pada bab sebelumnya adalah
sebagai berikut :
1. Kebijakan pembangunan kesehatan
a. Pemantapan kerjasama lintas sektoral
b. Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta
c. peningkatan kesehatan lingkungan
d. Peningkatan upaya kesehatan
e. Peningkatan sumber daya kesehatan
f. Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
g. Peningkatan perlindungan masyarakat terhadap penggunaan formasi, makanan,
dan alat kesehatan yang tidak absah / illegal
h. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA