Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul KONSEP PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA . Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Indonesia Sehat 2015, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih,
sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling
tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melinduni diri dari ancaman
penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat
mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang
tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata
dindonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Data UNDP tahun 1997 mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia
masih menempati urutan ke 106 dari 176 negara. Tingkat pendidikan, pendapatan serta kesehatan
penduduk Indonesia memang belum memuaskan.Menyadari bahwa tercapainya tujuan
pembangunan nasional merupakan kehendak dari seluruh rakyat Indonesia, dan dalam rangka
menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era globalisasi, upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat menentukan. Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang keberhasilan
program pendidikan, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan
penduduk.
Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor
terkait, pemerintah, swasta dan masayarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya
ditentukan oleh kinerja sektor kesehatan semata, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi
yang dinamis dari berbagai sektor. Upaya untuk menjadikan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan sebagai salah satu misi serta strategi yang baru harus dapat dijadikan komitmen semua
pihak, disamping menggeser paradigma pembangunan kesehatan yang lama menjadi
Paradigma Sehat.
Penyusunan rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 ini adalah
1
manifestasi konkrit dari kehendak untuk melaksanakan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan dan paradigma sehat tersebut.Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku
hidup sehat serta meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut di atas, derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang konsep pembangunan kesehatan di Indonesia tahun 2015
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui visi dan misi tentang konsep pembangunan kesehatan di
Indonesia tahun 2015
b. Untuk mengetahui konsep masyarakat dan konsep sehat
c. Untuk mengetahui Indicator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat
d. Untuk mengetahui factor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah kesehatan
masyarakat di indonesia
e. Strategi dan Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia
f. Pilar indonesia sehat
g. Tren dan isu pembangunan kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
MISI
Untuk mencapai visi diatas, disusunlah misi pembangunan kesehatan sebagai berikut Wahit,
2013) ;
positif berbagai sector kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja, tetapi
3
sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sector
pembangunan lainnya.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Kesehatan adalah tanggung jawab
bersama setiap individu, masyarakat, pemerintah, dan swasta. Jika hanya mengandalkan
pemerintah tanpa kesedaran indivud dan masyarakat untuk menjaga kesehatannya, maka
tujuan Indonesia sehat 2010 tidak akan tercapai. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat
untuk memilih serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat
menentukan
keberhasilan program pembangunan kesehatan.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sector kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tidak semat-mata berada ditangan pemerintah, melainkan
mengikutsertakan peran serta aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi
peran swasta dengan sebesar- besarnya.
4. Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya. Tugas utama sector kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan segenap warga negaranya, yaitu: setiap individu, keluarga, dan masyarakat
Indonesia, tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Untuk terselengaranya upaya tersebut, penyelengaraan upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat prmotif dan preventif, yang didukung oleh upaya kuratif
dan rehabilitative.
4
3. Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan sanitasi
dasar yang dikembangakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu
lingkungan hidup.
4. Selalu menignkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status social
ekonomi masyarakat.
5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penaykit.
1. Indicator menurut system kesehatan nasional ( yang diambil dari 12 indikator menurut H.L Blum)
(wahit, 2013)
a. Life span, yaitu lamanya usia harapan hidup untuk hidup dari masyarakat,
atau dapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan kerena
mati tua.
b. Disease or infirmity, yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan
5
terhadap sesamanya.
j. Reserve or positive health, yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit, atau kapasitas
anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan-
tekanan somatic, kejiwaan dan social.
k. External satisfaction, yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap
lingkungan sosialnya, meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi,
dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
l. Internal satisfaction, yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan
dirinya sendri.
b. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup.
6
c. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
serta pembiayaan kegiatan promotif, preventif.
d. Meningkatnya upaya peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness)dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko social dan finansial dibidang
kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah :
1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan
kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37 % menjadi
10%.
2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80
menjadi 8,00.
a. Faktor lingkungan
7
ii. Kurangnya sebagian besat rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang
kesehatan.
ii. Adat istiadat yang kurang, atau bahkan yang tidak menunjang kesehatan.
8
k. Memantapkan pelayanan system jaminan social nasional bidang kesehatan.
l. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.
3. Pilar Indonesia sehat
Sebelumnya terdapat Tiga pilar yang diperlukan demi terwujudnya Indonesia
sehat 2010 antara lain sebagai berikut.
a. Lingkungan sehat
b. Prilaku sehat
c. Pelayanan kesehatan
Untuk program kementrian kesehatan periode 2015-2019 melalui program Indonesia
sehat dengan tiga pilar, yaitu
1. Paragdima sehat
Paragdima sehat dilakukan dengan strategis pengutamakan kesehatan dalam
pembangunan kesehatan, penguatan promotif, preventif dan pemberdayaan
masyarakat.
2. Penguatan pelayanan kesehatan
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi system rujukan dan pendekatan continuum of
care, intervensi berbasis risiko kesehatan.
3. Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN)
JKN melalui kartu Indonesia sehat, dilakukan dengan strategi perluasan
sasaran dan benefit, serta kendali mutu dan kendali biaya.
4. Tren dan isu pembangunan kesehatan
Dalam membahas topic trend dan isu pembangunan kesehatan, tidak terlepas dari
peran daerah di era globalisasi dan bidang kesehatan. Undang-undang no.22 tahun
9
1999 tentang pemerintah daerah dan undang-undang no. 25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah membawa perubahan
yang mendasar dalam penyelenggaraan pemerintah. System pemerintahan berubah
menjadi desentralisasi, kewenangan pemerintah yang selama ini berada di
tangan
pemerintahan pusat beralih ke pemerintahan daerah (Wahit,2013).
Di era otonomi ini, baik kegiatan birokrasi, administrasi, maupun ekonomi daerah
tidak banyak bergantung pada pemeritahan pusat. Daerah pun dapat menyusun
rencana kegiatan pembangunan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyrakatnya dalam berbagai aspek, termasuk
dibidang kesehatan (Wahit, 2013)
b. Pasal 2 ayat (1) peraturan pemerintah (pp) 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.
DESENTRALISASI
Undang-Undang No.22 tahun1999 dab PP No.25 tahun 2000 diketahui bahwa daerah
terdiri dari daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota dan tidak mempunyai hubungan
hierarki. Kewenangan daerah provinsi sebagai daerah otonom mencakupwewenang
dalam bidang pemerintahan yang dilimpahkan
10
1. Kelangsungan dan Keselarasan Pembangunan kesehatan
11
lebih besar, terutama dalam hal perencanaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan yang mendasar dalam wilayah kerjanya;
Desentralisasi dengan PP dan permendagri bermasalah bagi daerah Otonomi daerah yang
12
dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada tiap-tiap daerah untuk mengelola dan
mengatur pemerintahan daerah, ternyata tidak berjala sesuai dengan harapan.campur
tangan yang terlalu jauh melalui peraturan pemerintah (PP) dan peratura mentri dalam
negri (permendagri) telah mewarnai program-program daerah yang seharusnya mandiri
dan otonom (Wahit, 2013)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia. Strategi
pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat tahun 2010 adalah sebagai
berikut.
14
Dalam penentuan atau perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan didasarkan atas
pertimbangan kombinasi dari tiga prinsip, yaitu: memerhatikan rasio tenaga
dengan penduduk; permintaan dan kecenderungan epidemiologi di lapangan; serta
determinan yang ada. Namun, untuk negara Indonesia yang sangat beragam situasi
dan kondisi daerahnya maka keadaan geografi dan kepadatan penduduk merupakan
factor determinan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tentang
kesehatan disamping determinan yang disebutkan di atas. Ciri daerah yang
sangat bervariasi
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan isi dari makalah ini dapat
denagn mudah dipahami oleh para pembaca sehingga par pembaca dapat mengetahui informasi
yang disampaikan dari penulisan makalah ini. Makalah ini juga dpat dijadikan referensi awal
untuk para mahasiswa yang mencari materi mengenai Pembangunan Kesehatan di Indonesia,
Indonesia Sehat 2014, dan MDGs.
15
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, Nurul Chayatin. (2013). Ilmu Keperawatan Komunitas pengantar dan teori.
Jakarta. Salemba Medika
Moeloek, Nila F. (2015). Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat diakes dari
www.depkes.go.id/resources/download/rakerkesnas.../kemenkes.pdf pada tanggal 17 maret
2015.
Kementrian kesehatan RI. (2015). Rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2009-2019 diakses
dari www.depkes.go.id/resources/download/info- publik/Renstra-2015.pdf pada 17 maret
2015
16