Anda di halaman 1dari 2

A.

HAKIKAT IMAN
Iman secara etimologi artinya mempercayai percaya berkaitan erat dan tidak bisa di pisahkan
dari mengenal dan mengetahui ma”rifat dalam arti kepercayaan terhadap sesuatu itu tumbuh
dengan di landasi dan di dasari pengetahuan dan pengenalan terhadapnya.Jika seseorang
mempercayai sesuatu maka dia mengetahui dan mengenaalnya. Dalam Khasyiyah jami” al-
Shahih lil imam al-bukhari di sebutkan bahwa kadar dan tingkat keimanan seseorang kepada
Allah itu tergantung pada sejauh mana kadar pengetahuan dan pengenalan (ma’rifatullah) orang
tersebut kepada allah. Jadi seseorang yang beriman kepada allah maka tentunya dia mengetahui
dan mengenal allah mengenal dan mengetahui allah berbeda dengan mengenal
makhluknya.Mengenal dan mengetahui Allah adalah dengan mengenal sifat sifatnya
perintahnya dan larangannya yang dapat di peroleh dengan cara men tadabburi dan men
tafakuri ayat ayatnya bait ayat kauniyah/tersirat di alam raya maupun ayat qur’aniyah/tersurat
dan tertulis dalam Quran.Meskipun demi kian tidaklah merupakan kemestian orang yang
mengetahui sesuatu otomatis mempercayai dan mengimanninya.Adakalanya mengetahui
sesuatu tetapi tidak mengimaninnya seperti iblis yang mengetahui ma’rifat terhadap
Allah.Tetapi dia tidak mengimani dan tidak mau tunduk pada perintah Allah SWT.Sedangkan
menurut terminologi iman di formulasikan sebagai pembenaran dengan hati pengakuan dengan
lisan yang di buktikan dengan perbuatan dan karya nyata AMAL.
Iman bersifat abstrak karna iman ada di dalam hati dan isi hati tidak ada yang tahu kecuali Allah
dan orang tersebut.Namun meskipun demikian ada sebuah hadist yang memberi petunjuk
kepada kita bahwa meskipun iman itu bersifat abstrak tetapi iman dapat diidentifikasi dari
amaliah dan ketaatan seseorang dalam menjalankan agamannya.Nabi bersabda:
Artinya’’ apabila kamu melihat seorang laki laki membiasakan dirinya pergi ke masid untuk
menunaikan ibadah maka persaksikanlah bahwa orang tersebut beriman’’(al-hadist) kedua iman
bersifat fluktuatif artinya naik turun bertambah dan berkurang bertambah karna melaksanakan
ketaatan dan berkurang karena melakukan kemaksiatan.Kondisi iman bersifat fluktuatif ini karna
iman bertempat dalam hati yang mana karakter dasar hati adalah berubah ubah dan tidak tetap
dalam satu kondisi hati kadang senang,sedih,marah,rindu,cinta,benci,sehingga dalam bahasa
arab hati di namai qalbu yang artinya bolak balik dan tidak tetap dalam satu kondisi.Oleh karna
itu iman perlu di jaga dan di pupuk.Di antara hal hal yang harus di lakukan untuk memelihara
dan memupuk keimanan adalah mentadaburi ayat ayat Al-Qur’an men tafakkuri ciptaan ciptaan
allah berdzikir berdoa kepada allah agar di beri anugrah iman yang kuat dan senantiasa
mengamalkan ajaran ajaranya agama dengan konsisten.Dalam sebuah hadist Nabi bersabda
PERBAHARUILAH IMANMU.
Mudah-mudahan kita di berikan kekuatan iman dan islam oleh Allah sehinggan termaksud orang
yang memeiliki kualitas keimana yang baik namun tentunya untuk meraih dan mewujudkan hal
itu perlu ada upaya sungguh sungguh mujahadah dan keinginan kuat iradah yang di wujudkan
dengan semangat menggebu hummat adzimah untuk mendalami mempelajari dan
mengamalkan ajaran agama islam itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

A.W.MUNAWWIR kamus al-munawwir arab-indonesia terlengkap pustaka progressif


surabaya,2002, cet.25
Hasyiyah jami al-shahih maktabah darul ihya al-kutub al-Arabiyyah. Tt
Aam Amirudin tafsir kontemporer khazanah intelektual bandung 2006.jilid. 1
Sunan Ahmad bin Hambal, dalam program Maktabah al-syamilah.

Anda mungkin juga menyukai