Anda di halaman 1dari 9

AKALAH RUKUN IMAN (1)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid dan Ilmu kalam
Dosen Pengampu : Ghufron Hamzah, S.Th.I., M.S.I

Disusun oleh ;
Jamaluddin Malik(22106011313)
Ridha Fatkhur Rohman(22106011302)
Muhammad Amal Fatkhi P(22106011289)
Agus Athiq Jamaluddin Ahmad(22106011279)
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Ilmu Kalam dan Tauhid”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah manajemen pendidikan di program
studi Pendidikan Agama Islam. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ghufron Hamzah,S.Th., M.S.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
manajemen pendidikan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Semarang.27 September 2023

ii
BAB I PENDAHULUAN
Rukun artinya tiang atau bagian yang pokok. Sesuatu tidak akan menjadi atau berdiri tegak, bila
bagian-bagian yang pokok atau rukunnya tidak terpenuhi. Iman menurut bahasa adalah membenarkan.
Adapun menurut istilah syari‟at yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan
membuktikannya dalam amal perbuatan.
Iman menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut terminologi berarti membenarkan
secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam islam rukun iman terdiri dari enam pilar keyakinan. Enam pilar itu meliputi iman kepada
Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul, iman kepada hari
kiamat, iman kepada qada‟ dan qadar. Rukun iman sangat berperan penting dalam kehidupan manusia,
utamanya dalam pembentukan sikap kepribadian umat manusia.
Kepribadian ialah sesuatu yang dengan jelas membedakan seseorang dengan orang lain.
Kepribadian itu adalah karakteristik umum seseorang. Kepribadian itu mengandung berbagai
karakteristik pula seperti cara bertindak, minat, kemampuan intelektual, dan sikap pada umumnya.
Gabungan seluruh karakteris- tik itulah yang membentuk kepribadian. Kepribadian menunjuk
keseluruhan individu itu. Memang, dalam garis besarnya kepribadian itu merupa- kan gabungan
karakteristik pisik dan psikis seseorang individu. Tetapi karakteristik psikis itulah yang menandai secara
dominan kepribadian seseorang.

iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rukun Iman
Iman berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad SAW , malaikat-malaikat,
kitab kitab, hari kiamat dan juga qadha‟ dan qadharNya. Ia merangkumi semua aspek kepercayaan dan
kenyakinan adalah mu‟min dan mu‟minah.
Rukun iman adalah kepercayaan dalam diri. Seorang islam dikatakan beriman bila ia percaya
pada rukun iman. Rukun iman itu terdiri atas iman kepada Allah SWT, iman kepada para malaikat-Nya,
iman kepada Kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya, percaya pada Hari Akhir, dan percaya pada
qada dan qadar.
1. Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada,
Allah Maha Esa. Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat:

“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah”


Pada hakekatnya kepercayaan kepada Allah SWT sudah dimiliki manusia sejak ia lahir.
Bahkan manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah SWT sejak ia berada di alam
arwah. Dengan beriman kepada Allah kita akan selalu merasa bahwa setiap yang kita lakukan itu
diawasi oleh Allah SWT sehingga kita akan menumbuhkan sikap diantaranya:
a. Berbuat baik.
Orang yang beriman akan selalu mendapat bimbingan dari Alah SWT, oleh karena itu
apa yang dilakukannya adalah perbuatran-perbuatan baik dan terpuji. Contoh-contoh perbuatan
baik itu meliputi : rendah hati, memiliki sikap dan jiwa sosial, mengahrgai sesama orang lain,
jujur, sabar, santun, berani dalam hal kebenaran, hatinya tenang, tidak goyah atau terombang
ambing oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang akan menyesatkan.
b. Taqwa
Taqwa adalah menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan melaksanakan segala apa
yang diperintah oleh Allah SWT dan juga meninggalkan apa yang telah dilarang-Nya. Keimanan
seseorang kepada Allah SWT belum sempurna jika ia tidak bertaqwa, yakni mewujudkannya
dalam bentuk yang nyata dengan beramal shaleh atau berbuat kebaikan kepada orang lain.
c. Malu
Tanda keimanan yang amat penting dari seseorang yaitu al haya’ atau mempunyai rasa
malu. Maksud dari mempunyai rasa malu disini bukan kita merasa malu berbicara di depan
orang banyak sehingga merasakan panas dingin jika berbicara di depan umum atau kita merasa
malu dengan penampilan yang kurang meyakinkan atau kurang keren di depan teman-teman kita
dalam suatu acara. Akan tetapi, rasa malu yang harus kita tanam sebagai orang yang beriman
yaitu malu jika kita tidak melakukan perbuatan atau hal-hal yang telah dibenarkan oleh Allah
SWT dan Rasul-Nya.

iv
d. Syukur
Tanda keimanan seseorang yang amat penting adalah selalu bersyukur. Allah SWT
menganugerahkan nikmat yang banyak kepada manusia. Setiap detik dalam kehidupan manusia
tidak akan pernah lepas dengan yang namanya nikmat Allah SWT.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia selalu bersyukur kepada Allah SWT. Syukur
berarti “berterima kasih kepada Allah SWT”. Dalam arti lain, syukur ialah memanfaatkan nikmat
yang diberikan Allah SWT kepada kita sesuai dengan kehendak yang memberikannya.
e. Sabar
Sabar merupakan bagian yang penting dari iman. Dalam hadits yang diriwayatkan oieh
Abu Nu‟aim, Rasulullah SAW bersabda “Sabar adalah sebagian dari iman. Kedudukan sabar
bagi iman sangat penting, seperti kedudukan hari Arafah dalam ibadah haji.”
f. Ridha dengan Keputusan Allah
Ridha berarti menerima keputusan kalah atau menang dengan hati yang lapang. Jika
mendapat kemenangan maka siap untuk menjalankan tugas sebagai tanda kesyukuran kepada
Allah SWT, dan jika dinyatakan kalah, maka terima dengan hati yang lapang, dan merasa bahwa
memang belum rejekinya. Seorang ulama tasauf, Ibnu Athaillah Sakandari menyatakan:
“Keridhaan adalah mengarahkan perhatian hati kepada ketentuan Tuhan bagi si hamba dan
meninggalkan ketidaksenangan“. Seorang ulama yang lain, Ruwaim menyatakan: “ Keridhaan
adalah tenangnya hati dalam menjalani ketetapan Allah.”
2. Iman Kepada Malaikat Malaikat
Iman kepada malaikat allah berarti percaya atau yakin dengan sepenuh hati bahwa malaikat
ada dan diciptakan Allah SWT dari nur (cahaya) yang bertugas mengawasi dan mencatat apapun
perbuatan yang manusia kerjakan. Dalam menjalankan tugasnya malaikat tidak memiliki rasa
lelah dalam mengawasi sehingga setiap muslim akan bersikap:
a. Berhati-hati pada setiap apa yang ia kerjakan.Itu terjadi karena malaikat selalu mengwasi
tindakan kita, apabila kita berbuat dosa maka malaikat akan mencatatnya dan akan
diminta pertanggungjawaban di akhirat nanti.
b. Tenang karena malaikat selalu mengawasinya.Prilaku yang tenang timbul karena kita
dalam pengawasan malaikat, jadi disetiap perbuatan yang baik akan dicatat, dan pasti
akan mendapatkan pahala sesuai perbuatannya.

c. Banyak bersyukur Dengan adanya malaikat kita harus banyak bersukur kepada Allah,
karena Allah SWT menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu, mendoakan
hamba-hambaNya dan para malaikat selalu memintakan ampun umat muslim.

d. Ta'at Melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya, sebagaimana


dicontohkan malaikat dalam pengabdian-nya kepada Allah SWT.

v
3. Iman Kepada Kitab Allah
Kitab adalah kumpulan wahyu atau firman Allah SWT yang disampaikan kepada para
rasulNya melalui malaikat jibril yang berisi ajaran-ajaran agama sebagai pedoamn hidup
manusia yang lengkap dan dibukukan. Iman kepada kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT menurunkan kitabkitabNya kepada Rasul-rasulNya untuk disampaikan
kepada seluruh umat di dunia agar memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat.
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah Beberapa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt
antara lain:
 Memberi petunjuk kepada manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat
 Memperoleh penjelasan yang mutlak mengenai kebenaran dalam menghadapi segala
persoalan
 Dapat membedakan yang hak dan batil
 Mengetahui kisah umat di zaman dahulu, ada yang durhaka da juga yang taat sehingga
dapat diambil pelajaran dari kisah tersebut.
Perilaku yang mencerminkan iman kepada kitab-kitab Allah :

a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur‟an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul
dan nabi-nabi-Nya

b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur‟an yaitu sebagai
pedoman hidup.
c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT.
d. Meyakini bahwa Al Qur‟an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna.

4. Dalil Naqli Setiap Rukun Iman Diatas


 Iman Kepada Allah :

‫ِإَّن َر َّبُك ُم ٱُهَّلل ٱَّلِذ ي َخ َلَق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأۡلۡر َض ِفي ِس َّتِة َأَّياٖم ُثَّم ٱۡس َتَو ٰى َع َلى ٱۡل َع ۡر ِۖش ُيۡغ ِش ي ٱَّلۡي َل‬
‫ٱلَّنَهاَر َيۡط ُلُب ۥُه َح ِثيٗث ا َو ٱلَّش ۡم َس َو ٱۡل َقَم َر َو ٱلُّنُجوَم ُمَس َّخ َٰر ِۢت ِبَأۡم ِرۗٓۦِه َأاَل َلُه ٱۡل َخ ۡل ُق َو ٱَأۡلۡم ُۗر َتَباَر َك ٱُهَّلل‬
‫َر ُّب ٱۡل َٰع َلِم يَن‬
Artinya:’’Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa,lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy .Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan
dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha penuh berkah Allah,Rabb semesta alam’’

 Iman Kepada Malaikat:

vi
‫َٰٓل‬
‫َء اَم َن ٱلَّرُسوُل ِبَم ٓا ُأنِز َل ِإَلۡي ِه ِم ن َّرِّبِهۦ َو ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَۚن ُك ٌّل َء اَم َن ِبٱِهَّلل َو َم ِئَك ِتِهۦ َو ُكُتِبِهۦ َو ُرُس ِلِهۦ اَل ُنَفِّر ُق‬
‫َبۡي َن َأَحٖد ِّم ن ُّر ُس ۚۦِلِه َو َقاُلوْا َسِم ۡع َنا َو َأَطۡع َنۖا ُغ ۡف َر اَنَك َر َّبَنا َو ِإَلۡي َك ٱۡل َم ِص يُر‬
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-
Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".

 Iman Kepada Kitab Allah :

‫َع َلٰى َر ُس وِلِهۦ َو ٱۡل ِكَٰت ِب ٱَّل ِذٓي َأنَز َل ِم ن‬ ‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ْا َء اِم ُنوْا ِبٱِهَّلل َو َر ُسوِلِهۦ َو ٱۡل ِكَٰت ِب ٱَّل ِذ ي َن َّز َل‬
‫َض َّل َض َٰل اَۢل َبِع يًدا‬ ‫َقۡب ُۚل َو َم ن َيۡك ُفۡر ِبٱِهَّلل َو َم َٰٓلِئَك ِتِهۦ َو ُكُتِبِهۦ َو ُرُس ِلِهۦ َو ٱۡل َيۡو ِم ٱٓأۡلِخ ِر َفَقۡد‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya.

vii
KESIMPULAN

Iman berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad SAW , malaikat-malaikat, kitab
kitab, hari kiamat dan juga qadha‟ dan qadharNya. Penanaman karakter dasar kepribadian implementasi
rukun iman seharusnya menumbuhkan sifat-sifat mulia seperti tanggung jawab, selalu berusaha berbuat ,
rendah hati, menjauhi segala larangan Allah, bertawakal kepada Allah, sabar, hati tenang, tidak mudah
putus asa, berjiwa social, jujur, optimis, selalu mensyukuri nikmat Allah.

viii
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azumardi, dkk., 2002, Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi
Umum,Jakarta:Depag

Nurdin, Ali, dkk., 2008, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Universitas Terbuka

Zainuddin, Muhadi, 2012, Aqidah Islamiyah, Yogyakarta: PP Aji Mahasiswa Al-Muhsin

Al-Jumaanatul „alii, hal 27,252,246,476,250,272,394,594.CV Penerbit Jumaanatul „Alii-Art(Al-


Qur‟an)

http://kebunhidayah.wordpress.com/2009/08/18/rukun-islam-rukun-imandan-rukun-ihsan/, 10
November 2012, Sabtu, 14.00. Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http://www.scribd.com/doc/25481906/Pengertian-Iman, 10 November 2012, Sabtu, 14.25.


Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http://manhaj-salafusshalih.blogspot.com/2010/12/dalil-laranganberputus-asa.html,11
November 2012, Minggu, 22.05. Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http://nprayoga01.blogspot.com/2013/12/peran-rukun-islam-dan-rukuniman-dalam_8697.html
. Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http://www.scribd.com/doc/35443595/Makalah-Iman-Kepada-HariKiamat (Dinukil dari buku”


Detik-detik Terakhir Kehidupan Rasulullah saw, hal 75-79 disusun oleh K.H. Firdaus A.N., Publicita,
Jakarta , 1977) Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http/// google.www iman kepada qadha dan qodar.com. Diunduh pada tanggal 4 november
2012 Diunduh pada tanggal 17 November 2014

http/// google.www iman kepada rosul-rosul Allah.com. Diunduh pada tanggal 4 november 2012
Diunduh pada tanggal 17 November 2014http/// www.rukun iman.com/doc/makalah rukun iman
Diunduh pada tanggal 18 November 2014

ix

Anda mungkin juga menyukai