Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Iman, Ilmu Dan Amal Sebagai Pilar Peradaban

Oleh :
1. Muhammad Choirul Khanif C2C020051
2. Siti Munawaroh C2C221001
3. Suci Fitri Hapsari C2C020304
4. Thoriq Firza Yudhatama C2C020306
5. Aris Setyo Aji Prakoso C2C020309

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Pengertian Iman

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah


syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota
badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para
ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa
bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini
adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin
Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.Dengan demikian definisi
iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan lisan, dan amal perbuatan, bisa
bertambah dan bisa berkurang

“Agar bertambah keimanan mereka di atas keimanan mereka yang sudah ada.”
—QS. Al Fath [48] : 4

Imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa
bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang
dengan sebab kemaksiatan.” Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa
berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab
meninggalkan amal.” Imam Bukhari mengatakan, “Aku telah bertemu dengan lebih dari
seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka
berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan
berkurang.

Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia dikatakan bahwa:


“Iman secara bahasa berasal dari kata anamah yang berarti menganugrahkan rasa
aman dan ketentraman, dan yang kedua masuk ke dalam suasana aman dan tentram,
pengertian pertama ditunjukkan kepada Tuhan, karena itu salah satu sifat Tuhan yakni,
al-Makmun, yaitu Maha Memberi keamanan dan ketentraman kepada manusia melalui
agama yang diturunkan lewat Nabi. pengertian kedua dikaitkan dengan manusia.
Seorang mukmin (orang yang beriman) adalah mereka memasuki dalam suasana aman
dan tentram menerima prinsip yang telah ditetapkan Tuhan”.
Dan Kita telah mengetahui jawaban Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dalam hadits
Jibril . Beliau juga menyebut hal-hal lain sebagai iman, seperti akhlak yang baik,
bermurah hati, sabar, cinta Rasul Shalallaahu alaihi wasalam, cinta sahabat, rasa malu
dan sebagainya. Itu semua adalah iman yang merupakan pembenaran batin.

a. Peraman dan fungsi Iman dalam peradaban

Fungsi iman dalam kehidupan sangat kompleks. Iman memegang peranan yang
sangat vital dalam kehidupan manusia. Sebab, tanpa adanya iman, manusia ibarat
debu yang diterbangkan angin.

Dalam agama Islam, terdapat enam Rukun Iman yang wajib kita ketahui. Meliputi Iman
kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab, dan Iman kepada Rasul.
Kemudian Iman kepada hari akhir serta yang paling akhir adalah Iman kepada qada
dan qadar. Urutan paling pertama adalah Iman kepada Allah SWT.

Iman berasal dari bahasa Arab, artinya adalah percaya. Sedangkan menurut istilah, arti
iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, serta
melaksanakan dengan perbuatan.

Menyelamatkan Manusia

Beriman kepada Allah SWT dapat menyelamatkan manusia baik di dunia maupun
akhirat. Allah akan menolong hambanya yang beriman dan bertakwa. Menjadi manusia
yang beruntung dunia dan akhirat yang merupakan fungsi dari iman dalam kehidupan.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Mukminin yang mempunyai arti,


“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul dan hamba yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada berdirinya saksi-saksi hari akhir.”
Pedoman Hidup

Fungsi iman dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai pedoman hidup. Jika tidak
berikan kepada Sang Pencipta, maka tiada manusia yang berada di jalan benar.

Berpegang pada iman akan mempunyai tujuan hidup yang jelas, bahkan tidak akan
mudah menyerah atau berputus asa. Semua itu akan terlihat apabila manusia tertimpa
musibah.

Bila iman kuat maka akan menghadapinya dengan berpikir positif. Sementara jika iman
itu lemah maka tidak jarang orang-orang akan mudah berputus asa. Untuk
mewujudkan tujuan hidup, umat muslim harus berpedoman pada Al-Quran dan Hadis.

Menumbuhkan Sikap Terpuji

Fungsi iman dalam kehidupan berikutnya adalah menumbuhkan sikap rendah diri.
Sebagai manusia ciptaan Allah, kita harus senantiasa menyadari jika kita bukan siapa-
siapa tanpa kuasa-Nya.

Jika kita terus menyadari akan hal tersebut maka senantiasa terhindar dari sikap
sombong. Selain itu, kita menyadari jika segala nikmat di dunia ini semata-mata
berasal dari Allah SWT. Nikmat yang besar dari Allah sudah sepantasnya harus selalu
kita syukuri.

Kemudian Allah lebih mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui hambanya. Oleh
sebab itu, atas berkah dari Allah senantiasa kita harus selalu bersyukur dan
memanfaatkannya sebaik mungkin.

Fungsi iman dalam kehidupan akan memberikan dampak dalam diri seseorang, yakni
tumbuh sifat dan sikap yang baik. Senantiasa menjaga lisan, tidak sombong, amanah,
dan dapat dipercaya.
Seseorang yang beriman pada Allah dengan tulus akan sadar jika dirinya lemah. Tidak
ada daya dan upaya terkecuali kehendak dari Yang Maha Kuasa.

Oleh sebab itu, orang yang beriman enggan berbuat yang melanggar larangan Allah.
Justru dirinya selalu termotivasi untuk berbuat kebajikan dan terkendali dari
kemaksiatan. Dengan mengetahui kebesaran Allah SWT, kemungkinan dapat terhindar
dari perbuatan menyekutukan Allah atau berubah menjadi kafir.

Hati Menjadi Tenang

Hikmah dari iman kepada Allah yakni akan mendapatkan ketenangan dalam hati.
Kemudian hati tidak akan goyah oleh nafsu yang menyesatkan.

Untuk itu, jika ingin mendapatkan suasana hati yang aman, tenteram, dan damai maka
perbanyak untuk mengingat Allah. Iman akan membuat manusia merasakan
kebahagiaan dan kedamaian yang hakiki. Kemudian senantiasa lurus berada di jalan
yang Tuhan ridhoi.

Ketaatan dan kepatuhan terhadap segala larangan dan perintah Allah saat berada di
dunia akan menggugurkan dosa. Bahkan mendapatkan pahala yang sangat besar.

Mengingatkan Pada Kematian

ßßßßFungsi iman dalam kehidupan adalah menyadari jika kehidupan tidak akan kekal.
Pasti suatu saat nanti ajal akan menjemput kita semua.

Maka, ketika menggunakan umur yang Allah berikan, harus memanfaatkannya sebaik
mungkin. Pasalnya segala sesuatu yang kita perbuat akan mendapat
pertanggungjawaban kelak. Dengan demikian, harus selalu meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Orang yang tidak beriman akan mempunyai kehidupan yang hancur, hanyut oleh hawa
nafsu, serta tidak terarah. Namun kehadiran iman mampu memperbaiki kehidupan
manusia yang hakikatnya memiliki tujuan. Dengan mengetahui fungsi iman dalam
kehidupan, diharapkan dapat menjauhi segala larangan Allah dan menjalankan semua
perintah-Nya
b. Peranan dan fungsi Ilmu dalam peradaban

Pengertian Ilmu
Ilmu sesuatu yang sering diutamakan. Tidak dipelihara dengan baik. Kadang ilmu
hanya dijadikan sesuatu yang nisbi. Ada tapi tidak ada atau Tidak ada tetapi ada?
Tetapi yang pasti adalh ilmu itu satu kewajiban yang tidak boleh di pertikai karena
terdapat bukti dan dalil yang pasti semua mengetahuinya.
Akhir-akhir ini satu fenomena yang ditemui, yang membuat kita ketahui bahawa
kadang-kadang seseorang tidak faham dengan ilmu yang dipelajarinya. Untuk apa ilmu
itu digunakan? Akan bagaimana bila mengamalkan ilmu itu? Fenomena klasik, tapi
tetap membuat kita tidak habis berfikir.
Belajar, mencari ilmu kadang di jadikan formula belaka. Karena barulah, harga diri, atau
bahkan desakan dari pihak orang lain, orang tua, suami, isteri, desakan majikan ,dan
lain-lain lagi. Pada akhirnya ilmu tidak meresapi dalam diri. Tidak meninggalkan bekas.
Bahkan mungkin, tidak menjadikan diri lebih baik.

Pentingnya menuntut Ilmu dalam Islam dan Mengamalkannya

Menuntut Ilmu Sejarah pernah mencatat, bahwa imperium Utsmaniyah pernah memiliki
peranan yang menentukan dalam percaturan dunia. Bahkan dakwah Islamiyah pernah
sampai ke Wina. Sehingga masyarakat barat menjadi tidak tenang. Itu semua bisa
terjadi karena umat Islam di waktu itu membekali diri dengan ilmu pengetahuan, di
samping memperkokoh keimanan. Bahkan sejarah pernah pula mencatat, bahwa
kemajuan peradaban Islam di Eropa, khususnya di Spanyol, tidak terlepas dari ajaran
Islam, yang menjunjung tinggi dan mengagungkan ilmu pengetahuan. Kemajuan barat,
tidak bisa dipisahkan dari kontribusi Islam. Sebagaimana diungkapkan oleh para
ilmuwan mereka dengan tegas mengatakan, bahwa bangsa eropa sangat beruntung
dan berhutang budi dengan kedatangan Islam. Banyak ilmu pengetahuan yang
ditemukan dan kemudian diadopsinya. Kesan juga diungkapkan oleh ilmuwan barat
lainnya, bahwa ilmu pengetahuan yang dibawa Islam, menjadi inspirasi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan modern barat. Saat itulah izzul Islam wal muslimin
(kemulyaan Islam dan kaum muslimin) dirasakan oleh dunia. Ini merupakan rahmat
besar. Hidup dengan ilmu pengetahuan, disegani dan dihormati oleh bangsa lain. Ini
sebagai bukti bahwa Islam adalah agama yang merupakan aturan hidup yang
sempurna yang datang dari Allah SWT
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘aalamiin. Telah mensyariatkan dan mewajibkannya
kepada umatnya untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya melalui wahyuNya yang
pertama kali turun yakni iqra’ (bacalah). Artinya ini perintah untuk belajar dan menuntut
ilmu. (QS At Taubah : 122, Az Zumar : 9 ).

Kata “ilmu” di dalam Al Qur’an dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 854 kali.
Artinya agama Islam memberi perhatian besar kepada manusia untuk membekali diri
dengan ilmu, dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah untuk
beribadah kepadaNya dan sebagai khalifatullah di muka bumi ini. Oleh karena itu,
Rasulullah SAW mewajibkan kepada semua umatnya untuk menuntut ilmu.
Sebagaimana sabdanya : thalabul ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslimin wa muslimatun
(mencari ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan). Beliau juga
mempunyai kebijakan untuk mendorong umatnya terus belajar dan belajar. Misalnya
ketika kaum muslim berhasil menawan sejumlah pasukan kaum musyrikin dalam
perang Badar. Dengan cara menawarkan mereka, jika mau bebas mereka harus
membayar tebusan, atau mengajar baca tulis kepada warga Madinah. Kebijakan ini
sungguh cukup strategis, karena mempercepat terjadinya transformasi ilmu
pengetahuan di kalangan kaum muslimin.

Kita sebagai orang tua, harus menjadi teladan di tengah keluarga kita masing-masing.
Sebagai orang tua juga mendorong penuh agar keluarga kita untuk menuntut ilmu,
jangan sampai kita telantarkan mereka. Jangan membiarkan mereka menjadi generasi
yang lemah. (An Nisa’ : 9, Maryam : 59).

Di akhirat nanti jangan sampai anak isteri kita menggugat di pengadilan Ilahi, hanya
karena kita tidak pernah menjadi teladan yang baik, di rumah tangga. Hanya karena
kita tidak pernah memberi dorongan kepada keluarga untuk hadir di majlis ilmu untuk
menuntut ilmu. Allah SWT berfirman dalam surah At Tahrim : 6 yang maknanya : Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Menuntut ilmu itu adalah bagian dari ibadah. Menuntut ilmu itu adalah suatu
kemuliyaan. Allah SWT akan mengangkat derajat dan kedudukan orang yang menuntut
ilmu. Dan Allah akan mudahkan jalan menuju surga orang yang menuntut ilmu. Allah
berfirman dalam surah Al Mujadilah : 11 yang maknanya : Hai orang-orang beriman
apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Rasululah SAW bersabda : man salaka thoriqon yaltamisu fiihi ilman, sahalallahu lahu
bihi thoriiqon ilal jannah (barang siapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu, maka
Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga).

Menuntut ilmu disamping ibadah, juga merupakan jihad. Yakni jihad melawan
kebodohan. Jihad melawan keterbelakangan. Maka di sinilah diperlukan kesungguhan
yang luar biasa. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW : man khoroja fii tholabil ilmi
fahuwa fii sabiilillah (barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia pada
jalan Allah). Ilmu adalah cahaya yang menerangi dan menerangi hidup ini. Ilmu adalah
petunjuk, sedang kebodohan adalah kegelapan dan kesesatan. (QS Al Maidah : 15-16),
yang maknanya : Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak
(pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah,
dan kitab yang menerangkan. dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang
dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. Ilmu adalah alat untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Bagaimana kita akan mengenal Allah kalau kita tidak
pernah membekali diri dengan ilmu. Ilmu sekaligus juga sebagai petunjuk keimanan
dan beramal sholih. Dengan menuntut ilmu berarti kita telah meneladani sifat Allah
yang Mulia yakni Al Aliim. Bukankah kita diperintakan untuk berakhlak dengan akhlak
Allah. Allah telah memberi anugerah kepada penuntut ilmu dengan rahmah dan
maghfirohNya. Sehingga energi yang dimiliki oleh orang aliim, diharapkan mampu
meningkatkan kualitas manusia dan menjawab berbagai persoalan manusia.
Kesesuaian Antara Ilmu dan Amal
c. Peranan dan fungsi Amal dalam peradaban

Pengertian Amal

Amal merupakan satu aplikasi yang hasil dari gabungan ilmu dan iman kerana
kebenaran iman dapat di lihat amal soleh seseorng .Allah bersumpah demi
sesungguhnya manusia itu rugi andai beriman tanpa amal
Allah SWT berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (Surah Al-Asr : 1-
3).
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal
perbuatan tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani]
Berdasarkan bukti dan dalil di atas tidak sempurna iman dan ilmu seseorng itu
melainkan dengan disulami dengan amal yang terhasil kefahaman dari ilmu ,dan
penyatuan yang hadir hasil penyaksian bahawa ianya benar dan hasilnya , anggota
badan itu yang bergerak demi merealisasikan ilmu dan iman dengan amal nya .

Setelah kita mengetahui pengertian dari iman, ilmu dan amal. Sekarang saatnya kita
mengetahui korelasi diantara ketiganya.
Tentang hubungan antara iman dan amal, demikian sabdanya,“Allah tidak menerima
iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”….
[HR. Ath-Thabrani] kemudian dijelaskannya pula bahwa, “Menuntut ilmu itu wajib atas
setiap muslim”…. [HR. Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi] Selanjutnya, suatu ketika
seorang sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia pernah bertanya, "Wahai
Rasulullah, amalan-amalan apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang?". Beliau
Saw. menjawab: "Masing-masing dimudahkan kepada suatu yang diciptakan
untuknya"…. [HR. Bukhari] “Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya,
niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.”…. [HR. Abu
Na’im] ”Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah Allah Ta’ala atas makhlukNya,
dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat.” …. [HR. At
Tirmidzi] ”Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan
ilmunya.” …. [HR. Ibnu Hibban]
Sekali peristiwa datanglah seorang sahabat kepada Nabi Saw. dengan mengajukan
pertanyaan:
”Wahai Rasulullah, apakah amalan yang lebih utama ?” Jawab Rasulullah Saw.: “Ilmu
Pengetahuan tentang Allah ! ” Sahabat itu bertanya pula “Ilmu apa yang Nabi
maksudkan ?”. Jawab Nabi Saw.: ”Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa
Ta’ala ! ” Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah Saw salah tangkap, ditegaskan
lagi “Wahai Rasulullah, kami bertanya tentang amalan, sedang Engkau menjawab
tentang Ilmu !” Jawab Nabi Saw. pula “Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah
bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan bermanfaat bila
disertai kejahilan tentang Allah”[HR. Ibnu Abdil Birr dari Anas]
Kejahilan adalah kebodohan yang terjadi karena ketiadaan ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, kualiti amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan keimanan dan
ilmu pengetahuan karena ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka kerana keimanannya …
QS.[10]:9. Ilmu pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Ta’ala adalah penyambung
antara keimanannya dengan amalan-amalan manusia di muka bumi ini. Sebagaimana
kaedah pengaliran iman yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. bahwasanya iman adalah
sebuah tashdiq bi-l-qalbi yang di ikrarkan bi-l-lisan dan di amalkan bil arkan …Dengan
itu di simpulkan bahawa kita jangan memisah ketiga komponen yang telah kita
perhatikan tadi , kerana pemisahan setiap komponen menjadikan islam itu janggal dan
susah dan sukar.

Anda mungkin juga menyukai