Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBERDAYAAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

DERAJAT KESEHATAN DI INDONESIA DAN PROGRAM PENGEMBANGAN

Dosen Pengampu: Septa Katmawanti S.GZ., M.Kes

Dini Restuningtyas

190612642845

Offering B

Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1 Kondisi Derajat Kesehatan di Indonesia .......................................................................... 2
2.2 Program Pengembangan Kesehatan di Indonesia ............................................................ 2
2.3 Korelasi Antara Kondisi Derajat Di Indonesia Dengan Program Pengembangan
Kesehatan Di Indonesia ............................................................................................................... 3
BAB III ........................................................................................................................................... 5
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 5
3.1 OPINI PENULIS .............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 7

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan kemauan serta kesadaran hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesahatan masyarakat yang optimal. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan pasal 5 menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Menjaga Kesehatan memerlukan kesadaran mulai dari diri sendiri, dari keluarga dan dari
kehidupan bermasyarakat. Menteri Kesehatan mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia
akan pentingnya menjaga Kesehatan masih relative rendah. Hal ini didukung dengan oleh Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada ahun 2013 tentang tingakt kesadaran masyarakat mengenai
kesehatan yang hanya 20% dan data saat ini yang dihimpun oleh Kementrian Keseharan
menunjukkan kesadaran Kesehatan hanya sebesar 17,6%.

Seperti diketahui bahwa pelayanan Kesehatan merupakan pelayanan yang penting bagi
masyarakat. Pemerintah wajib memberkan pelayanan tersebut kepada masyarakat untuk
menjadikan masyarakat Indonesia sehat. Kemudian pemerinath juga harus bdapat memberikan
pelayanan yang baik dan berkualitas kepada masyarakat secara adil dan merata. Mutu pelayanan
Kesehatan adalah derajat atau tingkat kesempurnaan pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan
sesuai dengan standar pelayanan mutu yang berlaku. Menurut Azwar (1996) bahwa mutu
pelayanan Kesehatan bersifat multidimensi hal ini disebabkan karena mutu pelayanan Kesehatan
dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu dari pihak pemakai jasa pelayanan, pihak penyelenggara
pelayanan, dan pihak penyandang dana mutu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kondisi derajat Kesehatan di Indonesia?
2. Apa saja program pengembangan Kesehatan di Indonesia?
3. Bagaimana korelasi antara kondisi derajat di Indonesia dengan program pengembangan
Kesehatan di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kondisi kualitas derajat Kesehatan di Indonesia
2. Mengetahui program pengembangan Kesehatan di Indonesia
3. Mengetahui korelasi antara kondisi derajat Kesehatan di Indonesia dengan program
pengembangan Kesehatan di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kondisi Derajat Kesehatan di Indonesia
Peningkatan derajat Kesehatan di Indonesia sangat diperlukan dalam mengisi pembangunan
yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Sebagaimana yang telah dituliskan dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 bahwa Kesehatan merupakan hak
asasi dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia. Dalam mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal untuk setiap orang, yang mana
merupakan bagian dari kesejahteraan diperlukannya dukungan hukum bagi penyelenggaran di
bidang Kesehatan. Jika dijustifikasi, ha atas derajat Kesehatan yang optimal akan semakin kuat
klaimnya dengan jalan yang dikaitkan dengan hak hidup, berhak atas hidup ekivalen dengan
berhak atas derajat Kesehatan yang optimal.

Pada awalnya upaya penyelenggaraan derajat Kesehatan di Indonesia hanya berupa uoaya
pengobatan penyakit serta pemulihan Kesehatan. Kemudian berkembang secara berangsur-angsur
kearah kesatuan pada upaya pembangunan Kesehatan yang menyeluruh, terpadu serta
berkesinambungan yang mencakup upaya promotif (peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan) dan rehabilitative (pemulihan).

Upaya penyelenggaraan Kesehatan dipengaruhi oleh factor lingkungan sosial budaya termasuk
ekonomi, lingkungan fisik dan biologis yang bersifat dinamis dan kompleks. Pemerinath melalui
sistem Kesehatan nasional berupaya untuk menyelenggarakan Kesehatan yang bersifat terpau,
merata, menyeluruh dan dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat untuk
mencapai derajat Kesehatan yang optimal. Dalam hal program pembangunan nasional di bidang
Kesehatan yang diupayakan untuk meningkatkan derajat Kesehatan melalui pengembangan dan
pemantapan semua kebijaksanaan dalam sistem Kesehatan nasional yang mencerminkan upaya
pemerintah untuk dapat membela hak-hak pasien selaku konsumen dalam pelayanan Kesehatan,
maka peningkatan derajat Kesehatan merupakan suatu konsekuensi logis terhadap mutu pelayanan
Kesehatan yang menyeluruh dan terpadu sehingga mutu pelayanan dan penyediaan fasilitas pada
setiap rumah sakit harus dirasakan oleh semua pihak dengan perasaan lega.

2.2 Program Pengembangan Kesehatan di Indonesia


Program pengembangan Kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan semua komponen
bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, yang
akan menjadi investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
maupun ekonomi. Keberhasilan suatu pembangunan Kesehatan sangat ditentukan oleh adanya
kesinambungan antara upaya program dan sector serta upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh
periode sebelumnya. Pelaksanaan subsistem sumber daya manusia Kesehatan terdiri dari
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia
Kesehatan. Dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang

2
rencana strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan 2015-2019, terdapat lima program Kesehatan
dan empat program generik.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap


kementerian perlu Menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Hal ini membuat Kementrian Kesehatan
untuk kurun waktu tahun 2015-2019 dituangkan dalam bentuk Rencana Srtategi (Renstra).
Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran
meningkatkan derajat Kesehatan serta status gizi masyarakat melalui upaya Kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanaan Kesehatan. Program Indonesia dituangkan dalam sasaran pokok RPJMN 2015-2019.

Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan
pelayanan Kesehatan dan jaminan Kesehatan nasional. Pilar paradigma sehat di lakukan dengan
strategi keutamaan yaitu Kesehatan dalam penguatan promotif preventif, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat. Pilar penguatan pelayanan Kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan Kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu
pelayanan Kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
Kesehatan. Selain itu pilar jaminan Kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan
sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

2.3 Korelasi Antara Kondisi Derajat Di Indonesia Dengan Program Pengembangan


Kesehatan Di Indonesia
Masalah Kesehatan di Indonesia masih cukup kompleks. Selama dua decade terakhir ini, telah
terjadi transisi epidemiologis yang signifikan, penyakit tidak menular telah menjadi beban utama,
meskipun beban penyakit menular masih berat juga. Dengan adanya berbagai permasalahan
Kesehatan ini maka pemerintah telah merencanakan rencana strategis untuk periode 2015-2019
(Kementerian Kesehatan RI, 2015). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah
merencanakan renacana Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 berupa Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat Kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan Kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

Untuk mensukseskan Program Indonesia Sehat maka perlu adanya pergeseran perawatan
Kesehatan dari rumah sakit pada tingkat pelayanan Kesehatan primer, keluarga dan masyarakat
(Underwood et al, 2009). Pada Sebagian besar negara di dunia memiliki jumlah perawat sebanyak
60-80% dari total tenaga Kesehatan dan memberikan 90% pelayanan Kesehatan dalam Primary
Health Care (WHO, 2008). Keterlibatan perawat dengan jumlah yang besar ini memiliki potensi
yang sangat besar untuk meningkatkan status Kesehatan masyarakat (Kurtzman, 2010).

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan Kesehatan yang bertanggungjawab untuk
menyelenggarakan upaya Kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatifdi suatu

3
wilayah kerja. Puskesmas sebagai penyelenggara pembangunan Kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan Kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat Kesehatan yang optimal, baik secara sosial maupun ekonomi. ;kemampuan manajemen
Kesehatan yang merupakan kunci dari keberhasilan pembangunan Kesehatan pada saat ini belum
sepenuhnya memadai. Beberapa hal yang menjadi faktor penyebabnya adalah masih bekum
memadainya sistem informasi Kesehatan untuk disebarluaskan kepada masyarakat, integrasi
pelayanan Kesehatan yang belum berjalan dengan baik, dan belum mantapnya pengendalian dan
pengawasan serta penilaian program yang ditetapkan. Umumnya sorotan tersebut lebih ditujukan
pada kekurangan pihak dokter dalam memenuhi hak-hak pasien, pemeriksaan dokter yang tidak
tepat waktu, kurangnya informasi medis yang diberikan kepada pasien, prosedur yang menyulitkan
pasien, perlakuan medis yang deskriminatif antara kaya dan miskin serta pelayanan dokter yang
tidak tepat waktu akhirnya terdapat pasien yang meninggal sebelum mendapatkan pertolongan dan
lain-lain.

Derajat Kesehatan adalah salah satu hak asasi manusia yang harus dilindungi dan dipenuhi
oleh negara. Di kalangan ahli Kesehatan di Indonesia, telah berkembang pemikiran untuk
memasukan Kesehatan sevagai bagian dari “hak asasi manusia” serta memperoleh jaminan
konstitusi. Dengan jaminan konstitusi diharapkan perhatian Negara, dalam hal pemerintahan akan
jauh lebih besar terhadap pembangunan bidang Kesehatan, sehingga kondisi Kesehatan di
Indonesia akan membaik.

4
BAB III

KESIMPULAN
3.1 OPINI PENULIS
Menurut penulis, terdapat korelasi antara derajat Kesehatan di Indonesia dengan
pengembangan program Kesehatan. Kedua hal ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Permasalahan Kesehatan yang sedang terjadi di Indonesia masih sangat kompleks,
oleh karena itu perlu adanya dukungan bukan hanya dari pemerintah namun dari masyarakat juga.
Dapat diselenggarakan upaya Kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
Kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (kuratif) serta pemulihan Kesehatan (rehabilitasi)
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pemerintah telah membuat
program Indonesia Sehat dengan 3 pilar utama yaitu Paradigma Sehat, Peguatan Pelayanan
Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Dalam Program Indonesia Sehat, upaya pencapaian prioritas pembangunan Kesehatan


harus dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah
pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun masyarakat. Maka pembangunan Kesehatan dapat
dilakukan dari unit terkecil yaitu keluarga. Maka dapat pula dikatakan dalam Program Indonesia
Sehat dengan pendekatan Keluarga (PIS-PK) menggunakan puskesmas sebagai ujung tombak
pelaksanaanya. Hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan keluarga yang mana merupakan salah
satu puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses pelayanan
Kesehatan di eilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

Menurut data dalam jurnal Kesiapan Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Penerapan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga, terdapat sumber daya yang tersedia
secara menyeluruh atau 100% yaitu tim Pembina, paket informasi dan formulir Prokesga. Tetapi
masih ada sumber daya lainnya yang belum merata sebanyak 53% dan 50% terutama dalam hal
uraian tugas untuk tim Pembina dan tim aplikasi. Lalu sebanyak 47% pembinaan yang sudah
mendapatkan pelatihan dan terdapat 50% untuk ketersediaan peralatan khusus untuk PIS-PK.

5
Dalam grafik diatas terlihat bahwa lima dari sepuluh kegiatan dari PIS-PK sudah terjadi
100% selesai yang dilakukan di 30 puskesmas responden. Terdapat beberapa kegiatan yang belum
selesai dilakukan oleh puskesmas responden serta dua aktivitas yang paling kecil tingkat
keterselesaiannya adalah mengenai pendekatan sebesar 47% dan data base sebesar 63%.

6
DAFTAR PUSTAKA
(Brisson & Drolet, 2019)Agni, M. G. K. (2018). Kesiapan Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam
Penerapan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Jurnal Formil, 3(1), 43–
49. http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-dengan-
pendekatan-keluarga.html
Agustina, R., Dartanto, T., Sitompul, R., Susiloretni, K. A., Suparmi, Achadi, E. L., Taher, A.,
Wirawan, F., Sungkar, S., Sudarmono, P., Shankar, A. H., Thabrany, H., Susiloretni, K. A.,
Soewondo, P., Ahmad, S. A., Kurniawan, M., Hidayat, B., Pardede, D., Mundiharno, …
Khusun, H. (2019). Universal health coverage in Indonesia: concept, progress, and
challenges. The Lancet, 393(10166), 75–102. https://doi.org/10.1016/S0140-
6736(18)31647-7
Alkaff, F. F., Illavi, F., Salamah, S., Setiyawati, W., Ramadhani, R., Purwantini, E., & Tahapary,
D. L. (2021). The Impact of the Indonesian Chronic Disease Management Program
(PROLANIS) on Metabolic Control and Renal Function of Type 2 Diabetes Mellitus
Patients in Primary Care Setting. Journal of Primary Care and Community Health, 12.
https://doi.org/10.1177/2150132720984409
Arifin, B., Probandari, A., Purba, A. K. R., Perwitasari, D. A., Schuiling-Veninga, C. C. M.,
Atthobari, J., Krabbe, P. F. M., & Postma, M. J. (2020). ‘Diabetes is a gift from god’ a
qualitative study coping with diabetes distress by Indonesian outpatients. Quality of Life
Research, 29(1), 109–125. https://doi.org/10.1007/s11136-019-02299-2
Arifin, B., van Asselt, A. D. I., Setiawan, D., Atthobari, J., Postma, M. J., & Cao, Q. (2019).
Diabetes distress in Indonesian patients with type 2 diabetes: a comparison between primary
and tertiary care. BMC Health Services Research, 19(1), 773.
https://doi.org/10.1186/s12913-019-4515-1
Brewer, T. F. (2017). Undergraduate global health degrees: The time is right. American Journal
of Tropical Medicine and Hygiene, 96(1), 7–8. https://doi.org/10.4269/ajtmh.16-0835
Brisson, M., & Drolet, M. (2019). Global elimination of cervical cancer as a public health
problem. The Lancet Oncology, 20(3), 319–321. https://doi.org/10.1016/S1470-
2045(19)30072-5

daniel Y. wang, Douglas B. johnson, and E. J. D. (2017). 乳鼠心肌提取 HHS Public Access.
Physiology & Behavior, 176(1), 139–148. https://doi.org/10.1007/s10461-015-1198-4.The
Greil, A. L., Johnson, K. M., Lowry, M. H., McQuillan, J., & Slauson-Blevins, K. S. (2020).
Degrees of Medicalization: The Case of Infertility Health-Seeking. Sociological Quarterly,
61(2), 347–365. https://doi.org/10.1080/00380253.2019.1625731
Hartini, N., Fardana, N. A., Ariana, A. D., & Wardana, N. D. (2018). Stigma toward people with
mental health problems in Indonesia. Psychology Research and Behavior Management, 11,
535–541. https://doi.org/10.2147/PRBM.S175251
Heryana, A., & Unggul, U. E. (2020). Proyek ( Infrastruktur ) kesehatan Program Kesehatan
Pelayanan Kesehatan. June. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.17668.55684

7
Hidayat, R. (2017). Hak Atas Derajat Pelayanan Kesehatan Yang Optimal. Syariah Jurnal
Hukum Dan Pemikiran, 16(2), 127. https://doi.org/10.18592/sy.v16i2.1035
Jankowski, M., Brozek, G., Lawson, J., Skoczyński, S., & Zejda, J. E. (2017). E-smoking:
Emerging public health problem? International Journal of Occupational Medicine and
Environmental Health, 30(3), 329–344. https://doi.org/10.13075/ijomeh.1896.01046
Juniarti, N., Haroen, H., & Yani, D. I. (2017). Upaya Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer
pada Anak Sekolah di Pangandaran. Jurnal Pengandian Kepada Masyarakat, 1(4), 232–
235. http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/16402/7983
Kamil, H., Rachmah, R., Irvanizam, I., & Wardani, E. (2020). Exploring health professionals’
perceptions on health-id, an electronic integrated patient progress documentation system: A
qualitative study in Indonesia. Journal of Multidisciplinary Healthcare, 13, 1649–1656.
https://doi.org/10.2147/JMDH.S270740
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile 2018].
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-
dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Kesehatan, M. (2019). Lampiran Keputusan Kepala Btklpp Kelas I Manado Nomor:
Hk.02.04/Viii.9.1/4442/2016. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Leider, J. P., Plepys, C. M., Castrucci, B. C., Burke, E. M., & Blakely, C. H. (2018). Trends in
the Conferral of Graduate Public Health Degrees: A Triangulated Approach. Public Health
Reports, 133(6), 729–737. https://doi.org/10.1177/0033354918791542
Lidani, K. C. F., Andrade, F. A., Bavia, L., Damasceno, F. S., Beltrame, M. H., Messias-Reason,
I. J., & Sandri, T. L. (2019). Chagas disease: From discovery to a worldwide health
problem. Journal of Physical Oceanography, 49(6), 1–13.
https://doi.org/10.3389/fpubh.2019.00166
Marcellin, P., & Kutala, B. K. (2018). Liver diseases: A major, neglected global public health
problem requiring urgent actions and large-scale screening. Liver International,
38(December 2017), 2–6. https://doi.org/10.1111/liv.13682
Marlinah, L. (2018). Peran E-Health Sebagai Reformasi Pelayanan Kesehatan Dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Indonesia. Seminar Nasional Teknologi
2018, 853–857.
Rahman, H., & Patilaiya, H. La. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat. JPPM
(Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 2(2), 251.
https://doi.org/10.30595/jppm.v2i2.2512
Riani, E. N., & Ambarwati, D. (2020). Early Detection Kanker Serviks Sebagai Upaya
Peningkatan Derajat Hidup Perempuan. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat
Berkemajuan, 3(2), 144. https://doi.org/10.31764/jpmb.v3i2.1883

8
Sayuti, N. A., Andayani, T. M., Endarti, D., & Taroeno-Hariadi, K. W. (2019). Health- related
quality of life for multiple myeloma patients with bone metastases in Indonesia: A cross-
sectional study. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 20(10), 3161–3166.
https://doi.org/10.31557/APJCP.2019.20.10.3161
Sigit, F. S., Tahapary, D. L., Trompet, S., Sartono, E., Willems Van Dijk, K., Rosendaal, F. R.,
& De Mutsert, R. (2020). The prevalence of metabolic syndrome and its association with
body fat distribution in middle-aged individuals from Indonesia and the Netherlands: A
cross-sectional analysis of two population-based studies. Diabetology and Metabolic
Syndrome, 12(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s13098-019-0503-1
Surjaningrum, E. R., Minas, H., Jorm, A. F., & Kakuma, R. (2018). The feasibility of a role for
community health workers in integrated mental health care for perinatal depression: A
qualitative study from Surabaya, Indonesia. International Journal of Mental Health
Systems, 12(1), 1–16. https://doi.org/10.1186/s13033-018-0208-0
Susanto, T., Purwandari, R., & Wuri Wuryaningsih, E. (2017). Prevalence and associated factors
of health problems among Indonesian farmers. Chinese Nursing Research, 4(1), 31–37.
https://doi.org/10.1016/j.cnre.2017.03.008
Svadzian, A., Vasquez, N. A., Abimbola, S., & Pai, M. (2020). Global health degrees: At what
cost? BMJ Global Health, 5(8), 1–8. https://doi.org/10.1136/bmjgh-2020-003310
Ulumiyah, N. H. (2018). Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Penerapan Upaya
Keselamatan Pasien Di Puskesmas. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 6(2), 149.
https://doi.org/10.20473/jaki.v6i2.2018.149-155
Yano, Y., Reis, J. P., Colangelo, L. A., Shimbo, D., Viera, A. J., Allen, N. B., Gidding, S. S.,
Bress, A. P., Greenland, P., Muntner, P., & Lloyd-Jones, D. M. (2018). Association of
Blood Pressure Classification in Young Adults Using the 2017 American College of
Cardiology/American Heart Association Blood Pressure Guideline with Cardiovascular
Events Later in Life. JAMA - Journal of the American Medical Association, 320(17), 1774–
1782. https://doi.org/10.1001/jama.2018.13551

Anda mungkin juga menyukai