PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi dalam
pembangunan bangsa. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilakukan secara
menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan guna meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan
derajat hidup masyarakat, maka dari itu semua negara berupaya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Pelayanan kesehatan berarti setiap upaya yang
sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
kelompok ataupun masyarakat.
Rumusan Masalah
Apakah manfaat dari Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan Daerah ?
Apa saja peran perawat pada masyarakat yang tidak tahu, tidak mampu, dan tidak
mau menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan?
Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengertian mengenai Sistem
kesehatan Nasional, mengetahui posisi Rumah Sakit dalam Sistem Kesehatan Nasional
dan Daerah serta perbandingannya pada sistem kesehatan di luar negeri.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui manfaat dari sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan daerah
Untuk mengetahui bagaimana alur sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan daerah
Untuk mengetahui peran perawat pada pasien yang tidak tahu, tidak mampu, dan tidak
mau menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Sistem kesehatan merupakan salah satu sistem yang sangat penting dalam suatu negara,
karena kemajuan suatu negara bisa dilihat dari sistem kesehatan yang ada di negara
tersebut. Batasan mengenai Sistem kesehatan dikenal dengan nama Sistem Kesehatan
Nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
131/Menkes/SK/II/2004.
Indonesia telah memiliki sistem kesehatan sejak tahun 1982, Sistem Kesehatan Nasional
tahun 1982 merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia dalam
meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti yang dimaksudkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
SKN tahun 1982 telah secara nyata dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Garis-
Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bidang Kesehatan, penyusunan Undang-Undang
No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan juga sebagai acuan dalam penyusunan berbagai
kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.
SKN tahun 1982 sudah tidak relevan dikarenakan perubahan iklim politik di Indonesia
serta diterapkannya otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang (UU) No.22 tahun
1999. Maka dengan itu pula diganti dengan Sistem Kesehatan Nasional tahun 2004 yang
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum
seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD 1945.
Rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun 2010 - 2014 yang memuat indikator
kinerja yang dicapai
Sistem Kesehatan Daerah yang selayaknya memuat adaptasi SKN dalam konteks yang
sesuai dengan daerah masing-masing
Sistem Kesehatan Nasional saat ini masih mengacu pada World Health Report 2000 yang
menuliskan 3 fungsi pokok sistem kesehatan yaitu stewardship, financing, provision. Hal
ini coba dijabarkan dalam SKN menjadi subsistem, yang meliputi enam subsistem, yakni:
subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan Peorangan (UKP) secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setingi-
tingginya. Dalam subsistem upaya kesehatan terdapat beberapa sub-komponen, yaitu :
Adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Menurut tingkatannya, UKM dapat dibagi
menjadi :
a. UKM strata pertama
mencakup segala bentuk UKM yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan dasar, yang ditujukan pada masyarakat. Penyelenggara pada tahap ini adalah
Puskesmas dan UKBM ( upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat di tiap
kecamatan).
mencakup segala bentuk UKM yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan spesialistik, yang ditujukan pada masyarakat. Dinas kesehatan kabupaten /
kota sebagai penanggung jawab untuk melaksanakan fungsi teknis dan fungsi manajerial
pada UKM strata dua, didukung oleh lintas sektoral yang ada. Untuk membantu
melaksanakan fungsi teknis kesehatan,dinas kesehatan dibantu oleh UPT ( unit pelaksana
teknis).
adalah UKM unggulan yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan subspesialistik untuk kepentingan masyarakat. Dinas kesehatan provinsi dan
departemen kesehatan selaku penanggung jawab dan melaksanakan fungsi teknis dan
fungsi manajerial pada UKM strata 3 yang didukung oleh lintas sektoral yg ada. untuk
melaksanakan fungsi teknis kesehatan dinas kesehatan provinsi di bantu oleh institut-
institut kesehatan.
Adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat serta swasta untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
UKP ini dibagi menjadi :
UKP tingkat dasar yang menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar
yang ditujukan kepada perorangan. penyelenggara UKP ini adalah pemerintah,
masyarakat dan swasta yang diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan profesional.
pelayanan kesehatan pada strata ini antara lain : puskesmas,pustu, pelayanan pengobatan
alternatif dan kosmetik, toko obat, laboratorium kinik dan optik.
pelayanan yang diberikan UKP strata kedua yaitu pelayaan pengobatan langsung dan
pelayanan rujukan medik sehingga di sebut sebagai UKP lanjutan.