Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN DASAR FORKOMPI

BAB I NAMA DAN PENJELASAN PASAL 1 Nama dari organisasi ini adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Kesehatan seIndonesia yang selanjutnya disingkat menjadi FORKOMPI. PASAL 2 FORKOMPI merupakan wadah bersama seluruh Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan se-Indonesia. BAB II WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 3 FORKOMPI didirikan pada tanggal 6 Juni 2004 di Bandung atas dasar rumusan dan pergerakan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan se-Indonesia. PASAL 4 FORKOMPI berkedudukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. PASAL 5 Kesekretariatan FORKOMPI berkedudukan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dimana Sekretaris Jendral terpilih. BAB III ASAS DAN SIFAT PASAL 6 FORKOMPI berasaskan pada : Pancasila UUD 1945 TRIDHARMA Perguruan Tinggi. PASAL 7 FORKOMPI sebagai sebuah wadah aktualisasi mahasiswa bersifat Mandiri, Terbuka, Dapat dipertanggungjawabkan di muka publik. BAB IV VISI, MISI, DAN TUJUAN

PASAL 8 Mendorong terciptanya SDMK yang berkontribusi aktif dalam mensukseskan MDGS dan memperjuangkan hak serta kewajiban mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia. PASAL 9 Misi FORKOMPI adalah : 1. 2. Memaksimalkan fungsi lembaga kemahasiswaan Politeknik Keshatan Kementerian Kesehatan seluruh Indonesia, SDMK dan TRIDARMA perguruan tinggi Ikut berperan aktif dalam usaha-usaha pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan. PASAL 10 Tujuan FORKOMPI adalah: Menjadi wadah yang memaksimalkan komunikasi dan koordinasi lembaga Kemahasiswaan Politeknik Kesehatan Kemeterian Kesehatan se-Indonesia. 2. Memperjuangkan aspirasi mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan seIndonesia serta rakyat Indonesia. 3. Mendukung tercapainya MDGS Indonesia sehat 2015. 4. Menampung aspirasi mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dan rakyat Indonesia serta memperjuangkannya. BAB V KEANGGOTAAN PASAL 11 Anggota FORKOMPI adalah seluruh mahasiswa Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia atas nama lembaga kemahasiswaan yang mendaftarkan diri kepada FORKOMPI dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Keanggotaan FORKOMPI terdiri atas anggota dan pengurus: a. Anggota FORKOMPI adalah seluruh mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Seluruh Indonesia atas nama lembaga kemahasiswaan yang mendaftarkan diri kepada FORKOMPI dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. b. Pengurus FORKOMPI terdiri dari pengurus pusat, pengurus wilayah dan pengurus daerah jika diperlukan yang merupakanperwakilan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes se-Indonesia atas nama lembaga kemahasiswaan yang mendaftarkan diri kepada FORKOMPI dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. 1.

BAB VI LAMBANG DAN MAKNA LAMBANG PASAL 12 LAMBANG FORKOMPI,

PASAL 13 MAKNA LAMBANG, Makna lambang FORKOMPI : Lingkaran merah putih : dilambangkan sebagai bendera indonesia Bintang : ketuhanan yang maha esa Bunga wijaya kusuma : melayani masyarakat Buku : pendidikan Mikroskop : penelitian Lambang bakti husada : lembaga yang menaungi forkompi Daun dalam peta indonesia : mandiri BAB VII HYMNE DAN MAKNA HYMNE PASAL 14 LIRYCS HYMNE Wahai jiwa yang berjuang Demi tujuan mulia, tulus mengabdi sepenuh hati demi kesehatan semesta Dasar negara dan tridarma itu pedoman langkah kita Menjunjung tinggi hati nurani, berkeadilan suci Anarki membabi buta itu bukan visi kita Bersikap tegas dan bijaksana bantu membangun Indonesia Politeknik kesehatan seluruh Indonesia Bahu membahu demi sebuah kemajuan bangsa PASAL 15 MAKNA HIMNE FORKOMPI merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan mulia, dengan mengabdi untuk kesehatan semesta. Berlandaskan atas pancasila, UUD 45 dan TRIDARMA perguruan tinggi. FORKOMPI merupakan organisasi yang bukan dibentuk untuk kepentingan instansi,

namun hati nurani. Pergerakan FORKOMPI harus lepas dari segala radikal dari luar, keanarki-an dan terorisme. FORKOMPI tetap menjaga konsistensi ketegasan dalam menanggapi sebuah masalah maupun isu-isu nasional maupun daerah. FORKOMPI terdiri dari seluruh Poltekkes Kemenkes se-Indonesia yang mempunyai satu tujuan bersama. BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PASAL 17 Perubahan Anggaran Dasar Organisasi ini dilakukan oleh Kongres Nasional yang dihadiri dan disetujui oleh + 1 anggota FORKOMPI yang hadir. BAB XI PEMBUBARAN ORGANISASI PASAL 18 Keputusan Pembubaran Organisasi 1. Keputusan pembubaran organisasi dilakukan dalam Kongres Nasional yang dihadiri dan disetujui oleh + 1 anggota FORKOMPI yang hadir. 2. Segala kekayaan setelah dibubarkan diatur lebih lanjut dalam Kongres Nasional sebagaimana disebut dalam ayat 1 pasal ini.

BAB XII KETENTUAN PERALIHAN PASAL 19 1. Aturan Rumah Tangga dan/atau peraturan khusus yang mengatur pelaksanaan ketentuan ini tidak menyimpang dari anggaran dasar. 2. Ketentuan yang sudah ada masih tetap berlaku sepanjang tidak menyimpang dan atau berdasarkan keputusan Kongres Nasional. BAB XIII PENUTUP PASAL 20 Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan ditetapkan dalam peraturan FORKOMPI. 2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. ANGGARAN RUMAH TANGGA FORKOMPI 2012-2013 BAB I KEANGGOTAAN

1.

PASAL 1 ANGGOTA

1. Anggota FORKOMPI terdiri dari anggota aktif, anggota pasif dan anggota purna dengan ketentuan : a. anggota aktif adalah anggota yang sedang menjadi pengurus FORKOMPI. b. anggota pasif adalah seluruh mahasiswa Politeknik kesehatan kementrian kesehatan Kementerian Kesehatan seluruh Indonesia. c. anggota purna adalah anggota aktif yang telah selesai menjabat sebagai pengurus FORKOMPI. PASAL 2 KRITERIA ANGGOTA 1. FORKOMPI beranggotakan Mahasiswa Politeknik kesehatan kementrian kesehatan Kementrian kesehatan se-Indonesia. 2. Mahasiswa Politeknik kesehatan kementrian kesehatan Kementrian kesehatan, diterima menjadi anggota aktif jika: a. Mendapatkan rekomendasi dari lembaga kemahasiswaan. b. Mendaftarkan diri pada FORKOMPI. c. Menyatakan kesediaanya secara tertulis, taat kepada AD/ART serta ketentuan dan keputusan lain yang dilkeluarkan oleh FORKOMPI. 3. Penerimaan anggota dilakukan oleh Pengurus Pusat FORKOMPI. 4. Anggota wajib mendaftar ulang setiap tahun, apabila dalam 3 (tiga) tahun berturut-turut tidak mendaftar ulang maka dinyatakan mengun durkan diri. 5. Anggota dinyatakan berhenti sebagai anggota FORKOMPI jika : a. Permintaan sendiri atau mengundurkan diri. b. Diberhentikan oleh Pengurus Pusat. c. Meninggal dunia. d. Tidak tercatat lagi sebagai Mahasiswa Politeknik kesehatan kementrian kesehatan PASAL 3 HAK ANGGOTA 1. Hak anggota aktif adalah: a) Hak memperoleh perlindungan dan pelayanan. b) Hak suara dan bicara. c) Hak memilih dan dipilih. d) Hak membela diri. 2. Hak anggota pasif adalah: a. Mendapatkan informasi seluruh kegiatan FORKOMPI. b. Hak berbicara. c. ikut serta dalam kegiatan FORKOMPI. 3. Hak anggota purna adalah:

a. b. c.

Mendapatkan informasi seluruh kegiatan FORKOMPI. Hak berbicara. ikut serta dalam kegiatan FORKOMPI.

PASAL 4 KEWAJIBAN ANGGOTA Kewajiban anggota adalah: 1. Mentaati AD/ART dan peraturan-peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh FORKOMPI melalui Kongres Nasional. 2. Menjaga nama baik FORKOMPI. 3. Berperan aktif dalam kegiatan FORKOMPI. 4. Membina hubungan baik dengan sesama anggota FORKOMPI. PASAL 5 SANKSI 1. Sanksi organisasi dijatuhkan pada anggota jika melanggar dan/atau tidak mentaati AD/ART atau peraturan-peraturan lain serta kebijakan yang dikeluarkan oleh FORKOMPI. 2. Sanksi dapat berupa: a. Peringatan yang diberikan oleh Pengurus Pusat. b. Pemberhentian sementara yang diputuskan oleh koordinator wilayah dengan sepengetahuan pengurus pusat setelah mendapat surat peringatan sebanyak 2 kali. c. Pemberhentian pengurus pusat dilaksanakan dengan ketentuan: melanggar AD/ART, melakukan tindak pidana, dan tidak menjaga nama baik organisasi serta meninggal dunia . BAB II ORGANISASI PASAL 6 LEMBAGA Organisasi FORKOMPI meliputi seluruh lembaga kemahasiswaan Politeknik kesehatan kementrian kesehatan Kementrian kesehatan se-Indonesia. BAB III KEPENGURUSAN PASAL 7 KEPENGURUSAN Struktur kepengurusan FORKOMPI terdiri dari: 1. Pengurus Pusat yang merupakan perwakilan dari seluruh Politeknik kesehatan kementrian kesehatan Kementrian kesehatan se-Indonesia. 2. Pengurus wilayah, kepengurusan atas nama kelembagaan yang merupakan perwakilan dari seluruh Politeknik kesehatan kementrian kesehatan Kementrian kesehatan se-Indonesia.

PASAL 8 PENGURUS PUSAT 1. Pengurus Pusat mewakili FORKOMPI baik di dalam maupun di luar organisasi. 2. Pengurus Pusat berkedudukan di sekretariat lembaga kemahasiswaan sekretaris jendral terpilih. 3. Pengurus Pusat terdiri dari sekretaris jendral, sekretaris umum, bendahara umum atas nama organisasi. 4. Pengurus Pusat wajib melaksanakan hasil-hasil kongres nasional FORKOMPI 5. Masa jabatan Pengurus Pusat sejak kongres Nasional ke kongres berikutnya atau paling lama satu tahun sejak kongres Nasional diadakan 6. Pengurus pusat hanya dapat dipilih untuk 1 (satu) kali masa jabatan. 7. Tugas Pengurus Pusat FORKOMPI adalah: a. Melaksanakan tugas pengurus pusat yang telah di tentukan pada kongres nasional FORKOMPI b. Mentaati AD/ART serta mengawasi keputusan kongres nasional agr d taati dan dijalankan dgn benar c. Mengambil kebijakan organisasi. 8. Pengurus pusat wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan kebijakan, kegiatan dan keuangan organisasi secara tertulis yang dilaksanakan selama masa jabatan pada kongres nasional FORKOMPI. 9. Pengurus Pusat berwenang membuat peraturan kebijakan organisasi dan menetapkan kebijakan organisasi berdasarkan keputusan kongres nasional FORKOMPI 10. Pengurus Pusat dipilih dalam kongres nasional FORKOMPI secara langsung atau melalui sistem formatur. 11. Pemberhentian dan penggantian pengurus yang belum habis masa jabatannya hanya dapat dilakukan atas keputusan rapat pleno pengurus pusat. 12. Anggota pengurus pusat yang tidak aktif lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut diberikan surat teguran oleh sekretaris jendral dan apabila dalam waktu 30 hari setelah diterima surat teguran dan yang bersangkutan tidak memberikan jawaban, anggota pengurus bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri dan diberhentikan. 13. Untuk penggantian pengurus pusat sebelum masa akhir jabatan hanya dapat dilakukan melalui kongres luar biasa. 14. Anggota pengurus pusat yang melakukan perbuatan tercela dan merugikan nama baik organisasi dapat diberhentikan oleh pengurus pusat dengan mengeluarkan surat keputusan. 15. Pengurus Pusat berhak mengesahkan anggota baru atas rekomendasi dari rapat pleno. PASAL 9 KOORDINATOR WILAYAH 1. Koordinator wilayah adalah anggota FORKOMPI yang dipilih dalam kongres dan diangkat oleh sekretaris jendral dan ditetapkan dengan surat keputusan. 2. Koordinator wilayah mewakili pengurus pusat dalam wilayahnya masing-masing. 3. Koordinator wilayah berhak menyusun kepengurusan tingkat wilayah yang di tetapkan

melalui surat keputusan Sekretaris jendral FORKOMPI. 4. Koordinator wilayah hanya dapat dipilih untuk 1 (satu) kali masa jabatan. 5. Masa jabatan koordinator wilayah sejak kongres nasional FORKOMPI Politeknik kesehatan kementrian kesehatan kementrian kesehatan Indonesia sampai ke kongres selanjutnya atau paling lama 1 tahun sejak kongres nasional FORKOMPI di adakan. 6. Kongres wilayah merupakan pertemuan fungsionaris mahasiswa Politeknik kesehatan kementrian kesehatan dalam satu wilayah yang dilaksanakan sekali dalam satu tahun dan merupakan forum pengambilan keputusan yang tertinggi dalam suatu wilayah. 7. Sekretariat wilayah berkedudukan di Politeknik kesehatan kementrian kesehatan tempat koordinator wilayah berada. 8. Koordinator wilayah bertanggung jawab kepada kongres wilayah dan wajib memberikan laporan pertanggungjawaban tertulis mengenai segala kegiatannya kepada pengurus pusat. 9. Pemberhentian dan penggantian koordinator yang belum habis masa jabatannya hanya dapat dilakukan atas keputusan rapat pleno pengurus wilayah. 10. anggota pengurus wilayah yang tidak aktif lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut diberikan surat teguran oleh koordinator wilayah dan apabila dalam waktu 30 hari setelah diterima surat teguran dan yang bersangkutan tidak memberikan jawaban, anggota pengurus bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri dan diberhentikan. 11. untuk penggantian koordinator wilayah sebelum masa akhir jabatan hanya dapat dilakukan melalui kongres luar biasa yang disetujui oleh pengurus pusat berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris jendral FORKOMPI. 12. Anggota pengurus wilayah yang melakukan perbuatan tercela dan merugikan nama baik organisasi dapat diberhentikan oleh koordinator wilayah sesuai surat keputusan sekretaris jendral. 13. Koordinator wilayah berhak mengesahkan anggota baru atas rekomendasi dari rapat pleno pengurus wilayah. BAB IV PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASAL 10 KONGRES NASIONAL 1. Kongres nasional adalah pemegang kedaulatan tertinggi dalam FORKOMPI Tempat penyelenggaran Kongres Nasional selanjutnya berdasarkan keputusan Kongres Nasional sebelumnya. Kongres nasional diselenggarkan pengurus pusat yang dilaksanakan dengan cara mendelegasikan wewenang kepada lembaga kemahasiswaan yang terpilih sebagai tuan rumah Kongres untuk membentuk Steering Committe dan Organizing Committee. Tugas Kongres nasional : a. Menetapkan AD/ART termasuk perubahannya. b. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Sekretaris jendral FORKOMPI. c. Menetapakan Program FORKOMPI dan kebijakan-kebijakan lainnya guna mewujudkan tujuan FORKOMPI.

Menilai laporan pertanggungjawaban keuangan dan kebijakan organisasi pengurus pusat. 2. Kongres nasional sah jika dihadiri oleh lebih dari 2/3 Institusi yang terdaftar sebagai anggota di FORKOMPI. Kongres nasional juga sebagai forum pembelaan dari anggota atas penghinaan dan sanksi organisasi. Keputusan Kongres nasional diusahakan dengan cara musyawarah dan mufakat. Jika mufakat tidak tercapai, maka keputusan dapat dilaksanakan melalui pemungutan suara. Dalam hal ini keputusan diterima jika didukung oleh lebih dari jumlah anggota yang hadir, kecuali untuk perubahan anggaran dasar. Jika quorum tidak terpenuhi maka rapat ditunda paling lama 2 x 15 menit dari pembukaan Kongres. Kongres nasional dipimpin oleh Presidium I, presidium II, dan Presidium III yang dipilih pada Kongres nasional. PASAL 11 KONGRES NASIONAL LUAR BIASA 1. Kongres nasional Luar biasa dilaksanakan apabila : a. Terdapat hal-hal yang mendesak atau penting b. Pelanggaran berat terhadap AD/ART. c. Sekretaris jendral mengundurkan diri.

2. Kongres luar biasa Merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi diluar Kongres Nasional dan memiliki kedudukan setara dengan Kongres Nasional. Kongres nasional Luar Biasa dihadiri Pengurus Pusat, koordinator wilayah, dan koordinator daerah (jika ada) FORKOMPI. Kongres nasional luar biasa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 Institusi yang terdaftar sebagai anggota di FORKOMPI. Jika quorum tidak terpenuhi maka rapat ditunda paling lama 2 x 15 menit dari pembukaan Kongres. BAB V PENUTUP PASAL 12 1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan dalam peraturan FORKOMPI. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan PROGRAM KERJA Go Action Tempat : gedung sate, Bandung waktu : saat refreshing, 29 september 2012,

sasaran : masyarakat di area gedung sate bentuk : Pemungutan Sampah di lapangan. tujuan : menyadarkan masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya anggaran : iuran sukarela Rp.10.000 @ tiap anggota komisi C , untuk pembelian tong sampah plastik * Kegiatan ini Telah dilaksanakan pada tanggal 30 sept 2012 Pukul 16,00-17,00 WIB, dengan memberikan 15 Unit Kotak Sampah yang diberikan ke pedagang kaki 5 disekitar lapangan, dan sisa saldo Rp.125.000. Kotak sampah sebanyak 15 Unit disupport oleh Poltekkes Kemenkes Bandung. MANTAk (Mandiri dan Serentak) Kegiatan ini dikatakan mandiri karna segala konsep maupun teknis kegiatan sesuai dengn Kebijakan tiap Lembaga, serentak berarti dilaksanakan pada waktu yang sama karna kegiatan ini merupakan salah satu kegitan sosial FORKOMPI. Tempat : di setiap tempat Masing-masing Poltekkes Waktu : 12 november 2012 Sasaran : masyarakat disekitar Tempat masing-masing Bentuk : menyesuaikan dengan kebutuhan masing- masing kota Tujuan : memperingati hari kesehatan nasional Anggaran : menyesuaikan ( Kebijakan Lembaga tiap Poltekkes) KOWIL (kongres Wilayah) Tempat : di tiap Wilayah FORKOMPI Waktu : 3 bulan setelah munas (Desember) Sasaran : anggota FORKOMPI tiap Wilayah Bentuk : kongres Wilayah pembuatan program kerja Tujuan :

1. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di tiap Wilayah FORKOMPI. 2. penyusunan program kerja tiap wilayah. Anggaran : menyesuaikan TRY OUT NASIONAL POLTEKKES Tempat : Tiappoltekkes Se-Indonesia Waktu : menyesuaikan Sasaran : calon mahasiswa poltekkes Bentuk : try out nasional, serentak di seluruh poltekkes se- Indonesia Tujuan : mensosialisasikan kampus poltekkes Anggaran : menyesuaikan

Serasehan nasional Tempat : Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 Waktu : februari Sasaran : pengurus forkompi Tujuan : LPJ pengurus forkompi pada masa kerja 6 bulan pertama. Anggaran : menyesuaikan, Kebijakan Tuan Rumah KONAS ( kongres Nasional 2013) Tempat : Poltekkes Kemenkes Makasar Waktu : September 2013 Sasaran : anggota FORKOMPI Bentuk : re-organisasi,revisi Ad-Art, penyusunan proker Anggaran : menyesuaikan, kebijakan tuan Rumah Sosial Masyarakat Tempat : menyesuaikan( di setiap wilayah) Forkompi Waktu : menyesuaikan Sasaran : Masyarakat Bentuk : desa binaan, siaga bencana Tujuan : pengabdian masyarakat, membantu dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam Bidang Kesehatan Anggaran : menyesuaikan Indikator keberasilan : Minimal tiap Korwil Memiliki 1 kegiatan SOS-MAS.

Anda mungkin juga menyukai