Kata pengantar
Mengapa arah pembangunan Indonesia pada abad 21 harus berorientasi ke laut, karena
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,
dengan panjang garis pantai nomor empat di dunia, serta 70% wilayah NKRI adalah laut.
Sumber daya laut, baik hayati maupun nir-hayati, tidak diragukan lagi kelimpahannya.
Namun demikian, tingkat pemanfaatan sumberdaya laut kita hingga saat ini masih belum
optimal, padahal potensi pengembangan sumber daya laut tersebut sangat besar, baik dari
sektor perikanan, pariwisata, perhubungan laut, industri bioteknologi laut, industri minyak
dan gas lepas pantai, maupun dari sektor energi terbarukan.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kapal riset Baruna Jaya VIII merupakan aset khusus dan memberikan kontirbusi
nyata terhadap hasil penelitian di Pusat Penelitian Oceanografi LIPI. Kapal riset Baruna Kaya
III dengan bobot mati 1273 GT dirancang untuk melakukan peneitian kelautan seperti,
Oceanografi Fisika, Kimia, Biologi, Geologi Laut, dan Ekosistem Perikanan serta memiliki
simrad planning system/SPS dan empat laboratorium (basah, biologi, serbaguna, dan ruang
komputer) menawarkan tempat kerja hampir bebas-getaran, serta akomodasi untuk 30
ilmuwan dan 23Crew dan 3 operator. Kapal Riset Baruna Jaya VIII mempunyai kemampuan
layar selama 22 hari terus-menerus, yang memberikan kontribusi nyata terhadapa hasil
penelitian di Pusat Penelitian Oceanografi LIPI.
Sampai saat ini, pengelolaan kapal telah memasuki tahun ke 17 sejak dibangun pada
tahun 1998 di Mjellem & Karlsen AS Bergen, Norwegia dan sudah tidak lagi menjadi kapal
yang multi fungsi akibat peralatan penelitian telah ketinggalan jaman/absolute dan rusak,
sehingga perlu dilakukan revitalisasi peralatan dan perbaikan kapal.
Namun demikian, untuk menghadapi tantangan penelitian kelautan masa depan dan
mengingat kondisi KR. Baruna Jaya VIII saat ini sudah menurun kemampuannya, maka perlu
direncanakan pembangunan satu buah kapal riset baru multi fungsi dengan bobot mati 1500
GT yang dapat menampung 60 personil termasuk kru kapal. Kapal riset tersebut dapat
melayani beberapa kegiatan survey kelautan secara sekaligus antara lain: survey Oceanografi
fisika dan kimia; pemetaan bawah laut; geologi laut; seismic; biologi laut dan perikanan, serta
diharapkan dapat membantu memecahkan masalah penelitian di sektor kelautan dan dapat
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas peneliti. Untuk mengungkapkan potensi sumber daya
yang ada di Perairan Indonesia. Pembangunan kapal riset kelautan multi fungsi ini
direncanakan akan dilakukan selama dua tahun dimulai sejak tahun 2016 sampai dengan
tahun 2017.
Selain kapal riset, sarana penelitian lainnya juga didukung oleh peralatan penelitian
yang berada di 12 laboratorium. Perkembangan laboratorium pengujian dan kalibrasi di
Indonesia saat ini sangat pesat, dengan banyaknya laboratorium yang menetapkan standar
mutu ISO 17025, dan merupakan Persyaratan Sistem Manajemen Laboratorium yang
mengatur semua aspek dan elemen pengendalian kualitas pada jasa laboratorium
penguji/kalibrasi melalui akreditasi. Penerapan ISO 17025 memiliki mannfaat bagi
laboratorium, namun konsekuensi biaya yang diperukan untuk menunjang kearah tersebut
tidaklah sedikit. Terkait dengan hal tersebut, maka salah satu persyaratan utamanya yakni
tersedianya peralatan penelitian/pengujian yang akurat dan terkalibrasi, sehingga akan
meningkatkan kompetensi laboratorium dan kepercayaan publik, industri/pelanggan serta
pemangku kepentingan lainnya.
Mengingat kondisi peralatan penelitian dan pendukungnya di laboratorium pengujian,
dan yang digunakan di atas kapal riset Baruna Jaya VIII sebagian besar sudah rusak dan atau
out of date, sebagaimana yang dijelaskan maka Pusat Penelitian Oceanografi LIPI perlu
melakukan peremajaan/pengadaan peralatan penelitian/laboratorium dan pendukungnya
untuk menunjang peran strategisnya sebagai lembaga di bidang kelautan, dan tercapainya visi
LIPI untuk menjadi lembaga riset terkemuka di dunia.
Adapun tujuan dari peremajaan dan pengadaan peralatan penelitian/laboratorium
adalah untuk mendukung aktivitas rutin dan pengembangan program penelitian yang menjadi
prioritas utama di lingkungan Pusat Penelitian Oceanografi LIPI dan atau pihak pemangku
kepentingan yang membutuhkan data dan analisa hasil penelitian. Sedangkan target yang
hendak dicapai adalah:
Agar unit pengguna alat mampu bersaing, dan atau KR.Baruna Jaya VIII tetap
berfungsi selayaknya kapal riset yang dapat mengemban tugas kegiatan penelitian di
bidang kelautan.
Dapat meningkatkan kompetensi dan kepercayaaan publik, industri/pelanggan serta
pemangku kepentingan lainnya atas hasil penelitian yang dilakukan.
Diakui baik di tingkat nasional maupun internasional.
BAB II
Terkait dengan upaya untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas yang berorientasi
kepada hasil diperlukan adanya suatu perubahan. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program. Selain itu, terkait dengan
perkembangan lingkungan yang sangat dinamis maka perubahan tersebut juga dimaksudkan
untuk menjamin kelangsungan hidup suatu organisasi. Adanya perubahan tersebut, Pusat
Penelitian Oceanigrafi LIPI diharapkan mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkukan
yang terjadi saat ini sehingga memiliki makna yang sangat berarti bagi publik. Perubahan
tersebut dirumuskan dalam serangkaian rencana tindakan yang mengandung visi dan misi
untuk diimplementasikan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Pusat Penelitian Oceanografi LIPI secara nyata diharapkan mampu menghasilkan irset
dan inovasi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan pemerintah, serta membantu
memberikan perimbangan ilmiah dan saran kebijakan dalam upaya mencapai Indonesia
sejahtera.
Berdasarkan visi Pusat Penelitian Oceanografi LIPI yang telah disepakati tersebut,
maka untuk mencapainya diperlukan empat misi utama yang diemban Pusat Penelitian
Oceanografi LIPI, untuk merealisir keinginan di masa mendatang, yaitu:
RI_P2O_2015-2019.pdf