KEMARITIMAN
POKOK BAHASAN:
KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN
KUALIFIKASINYA YANG BEKERJA PADA SEKTOR
MARITIM
SEMESTER V
PROGRAM STUDI TEKNIK BUDIDAYA
PERIKANAN
DOSEN PENGAMPU: MOH. ZAINAL ARIFIN, MP.
saat ini masih memiliki hambatan dan tantangan yang besar terutama karena adanya
kompleksitas persoalan dalam berbagai aspek: sumberdaya manusia, kelembagaan, pendanaan,
teknologi dan kurikulum,”
Ki Hadjar Dewantoro bahwa diperlukan sekolah khusus (valkschool) yang menguntungkan
masyarakat. “Ki Hadjar Dewantara menyarankan sekolah-sekolah tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi alam masing-masing.
Arus utama dalam penguatan pendidikan vokasi dalam ide Ki Hadjar Dewantara ialah produksi
lokal yang ada di wilayah masing-masing. Dengan semua potensi alam dan ekonomi lokal yang
dimiliki wilayah tersebut, bangunan pendidikan dan pelatihan vokasi dikokohkan untuk menunjang
kedua hal tersebut,” jelasnya.
beberapa kesimpulan:
bahwa sektor kemaritiman belum mendapatkan perhatian yang
memadai dalam proses pembanganan pendidikan dan pelatihan
vokasi di Indonesia, di mana proses yang ada berfokus pada
pendidikan formal dan berbasis pada industri.
Selain itu juga terjadi ketidaksesuaian sistem, materi, dan praktik
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi sektor perikanan dengan
kebutuhan kualifikasi di dunia kerja,
Dibutuhkan kebijakan tata kelola pelatihan vokasional sektor
perikanan untuk mengelola lembaga pendidikan dan
pelatihan vokasi non formal dalam suatu koordinasi dan
mendekatkan pada link and match,”
Profil tenaga kerja sektor maritim
Sektor Maritim Bisa Serap 45 Juta Tenaga Kerja
di 2025