PROPOSAL TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan
Oleh
Nurdianto
0301514016
1
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya alam yang melimpah belum tentu merupakan jaminan bahwa
suatu wilayah itu akan makmur. Karena kemakmuran dapat tercapai apabila muncul
keseimbangan antara sumber daya alam dan diikuti perkembangan sumber daya
Wilayah pesisir utara Jawa Tengah merupakan wilayah yang banyak dihuni
pembuatan kapal yang ada di daerah tersebut umumnya dilakukan dengan teknologi
2
Berdasarkan data dari Dirjen Perikanan (2014) sub sektor perikanan tangkap
digerakkan oleh kegiatan usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh sekitar 2,7
mengoperasikan sekitar 557.140 unit kapal penangkap ikan. Sebagian besar pelaku
tenaga kerja nelayan, usaha perikanan tangkap juga mampu membuka lapangan kerja
diberbagai bidang lainnya, baik disektor hulu maupun hilir, antara lain di bidang
usaha galangan kapal, alat tangkap maupun usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan.
sudah mandiri baik secara finansial, manajemen, teknologi, maupun akses pasar,
saing industri perikanan tangkap nasional. Adapun untuk pelaku usaha menengah dan
pengembang sumber daya manusia Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan
3
dalam pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu, pikiran-pikiran
kesadaran yang makin kuat akan keikutsertaan bangsa Indonesia dalam proses global
mendorong proses pembangunan nasional. Hal yang ingin dicegah adalah bahwa
bangsa Indonesia hanyut tanpa kendali dalam arus globalisasi itu, tenggelam
salah satu cara yang strategis, karena dengan pendidikan anak-anak bangsa ini akan
karena pendidikan bukan hanya menjadi hak; tetapi juga sebagai kewajiban bagi
setiap individu. Oleh karena itu pendidikan menjadi amanat Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 yang ruhnya bahwa Bangsa dan Negara ini harus
mensejahterakannya secara adil dan merata tanpa harus memandang ras, golongan,
agama, usia, jenis kelamin, etnis, tingkat sosial ekonomi; artinya pendidikan bagi
bangsa ini harus ditujukan kepada semua warga bangsa, oleh sebab itu maka
4
Berdasarkan pernyataan menunjukkan pentingnya pendidikan bagi
masyarakat Indonesia, tetapi lain hal yang terjadi di masyarakat yang bermata
ikan. Salah satunya adalah perahu atau kapal penangkap ikan. Di Kabupaten Batang
terdapat industri kapal tradisional untuk menangkap ikan, sehingga para nelayan bisa
tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing. Ada masyarakat yang mengalami
perkembangan lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya, ada pula
yang lebih lamban. Perkembangan yang terjadi pada masyarakat merupakan suatu
hasil proses tindakan masyarakat yang ada kaitannya dengan perubahan. Hal ini
5
Industri galangan kapal tradisional ini mampu menyediakan lapangan
Karangasem Utara saat ini telah menghilangkan batas-batas budaya lokal, daerah,
ikan. Gaya hidup yang berkembang lebih beragam, tidak hanya dimiliki oleh suatu
masyarakat saja. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan oleh gaya hidup yang dapat
pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak-anaknya. Hal ini dapat terlihat pada
lingkungan masyarakat, dan setelah itu di luar keluarga, dari lingkungan mikro
sampai makro. Peran masyarakat dalam pendidikan, sosialisasi, dan penanaman nilai
kepada anak-anak adalah sangat besar. Dalam lingkup skala mikro ialah lingkungan
6
pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter,
sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal.
William Bennett (dalam Megawangi, 2004), berpendapat bahwa keluarga
merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi
pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal melakukan
pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi institusi-institusi lain di
membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak
berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk
karya ilmiah Tesis yang berjudul “ Analisis Dampak Perubahan Gaya Hidup
Kecamatan Batang ”.
7
B. Identifikasi Masalah
daerah yang pada saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan
industri galangan kapal. Hal ini yang memungkinkan akan memberikan dampak pada
Selain itu, keadaan ini mampu memunculkan perubahan gaya hidup pada masyarakat
Gaya hidup dapat diidentikkan dengan suatu ekspresi dan simbol untuk
menampakkan identitas diri atau identitas kelompok. Gaya hidup dapat dipengaruhi
oleh nilai-nilai tertentu dari tingkat ekonomi, budaya, dan kehidupan sosial, demi
Gaya hidup masyarakat di Kelurahan Karangasem Utara saat ini telah menghilangkan
industri galangan kapal tangkapan ikan. Gaya hidup yang berkembang lebih beragam,
tidak hanya dimiliki oleh suatu masyarakat saja. Hal tersebut kemungkinan
dikarenakan oleh gaya hidup yang dapat ditularkan dari satu masyarakat ke
pengetahuan anak-anaknya.
C. Cakupan Masalah
8
batasan yang dimaksud adalah ruang lingkup spasial, dan ruang lingkup keilmuan.
Ruang lingkup berfungsi membatasi peneliti agar tidak menyimpang dari pokok
persoalan.
Ruang lingkup spasial dalam tesis ini adalah Kelurahan Karangasem Utara
Ruang lingkup keilmuan dari tesis ini adalah ilmu-ilmu sosial, khususnya
kehidupan sosial ekonomi dan lingkungan alam dari waktu ke waktu yang disebabkan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang tersebut di atas, maka beberapa
permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini adalah sebagai berikut:
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari perubahan gaya hidup yang ada di Kelurahan
9
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perubahan gaya hidup yang ada di
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun
teoritis.
1. Manfaat Teoritis
Batang.
10
2. Manfaat Praktis
G. Kajian Pustaka
1. Perubahan
Kehidupan masyarakat tidak dapat dipandang statis, melainkan bersifat
yang terjadi dalam masyarakat, pada intinya merupakan suatu proses yang terjadi
11
perubahan-perubahan masyarakat yang semakin cepat adalah ketertinggalan dalam
perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang
seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada
desa di Indonesia misalnya akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis, tidak
baik yang bersifat immaterial maupun yang bersifat material. Perubahan masyarakat
12
Faktor penemuan baru (invention) adalah hasil gagasan baru yang merupakan
discovery yang merupakan penemuan dari suatu unsur yang baru, yang diciptakan
oleh seorang individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru dapat
penemuan baru itu. Penemuan baru dibedakan ke dalam dua sifat yaitu penemuan
baru yang bersifat immaterial dan penemuan baru yang bersifat material. Penemuan
yang bersifat immaterial, misalnya proses kepemimpinan dan proses manajemen dll.
penduduk baru dari daerah lain atau karena kelahiran yang meningkat atau daerah
penduduk akan berpengaruh terhadap beberapa aspek, antara lain: aspek ekonomi,
3. Faktor Kebudayaan
Terjadinya perubahan unsur-unsur kebudayaan secara timbal balik dapat
masyarakat tidak semata disebabkan oleh faktor kebuadayaan yang ada dalam tubuh
masyarakat itu sendiri, melainkan dapat pula disebakan oleh pengaruh kebudayaan
yang datang dari masyarakat sekitar (luar). Beberapa bentuk perubahan kebudayaan:
13
kebudayaan saling berdampingan dan bercampur menjadi satu kebulatan, salah satu
yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri, antara lain
yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan
kepada yang baru. Perubahan adalah pergerakan dari situasi sekarang ke masa yang
masa depan, dari keadaan yang dikenal ke keadaan yang relative tidak dikenal.
Adapun tipe-tipe perubahan, yaitu sebagai berikut :
14
tuntutan internal dan eksternal, biasanya terjadi pada
aspek matematis seperti pada perhitungan rancangan
pembangunan jembatan.
Total Change Perubahan drastic dari system yang telah ada
Reactive Change Perubahan yang merupakan respons dari peristiwa atau
serangkaian peristiwa
Transformational Perubahan yang melibatkan seluruh atau sebagian besar
Change dari organisasi disebabkan oleh adanya ancaman
Revolutionary Change Perubahan yang mendadak dalam strategi dan desain
organisasi
Strategy Change Perubahan seluruh atau sebagian besar komponen
organisasi
Anticipatory Change Perubahan yang terjadi sebelum peristiwa sebagai upaya
antisipasi
Recreation Perubahan yang menghancurkan system lama kemudian
membangun yang baru. Perubahannya tidak hanya
menjadi lebih baik, tetapi menjadi berbeda.
Tabel 1. Tipe Perubahan
Sumber: Harigopal, (2006). Management of organizational change: Leveraging
Transformation.
3. Gaya hidup
Mark Weber mengemukakan bahwa persamaan status dinyatakan melalui
persamaan gaya hidup. Dibidang pergaulan gaya hidup dapat berwujud pembatasan
terhadap pergaulan erat dengan orang yang statusnya lebih rendah. Selain adanya
pembatasan dalam pergaulan, menurut weber kelompok status ditandai pula oleh
adanya berbagai hak istimewa dan monopoli atas barang dan kesempatan ideal dan
material. Kelompok status di beda-bedakan atas dasar gaya hidup yang tercermin
istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Monopoli suatu kelompok status antara lain
terwujud dalam gaya berbusana. Melihat bahwa setiap kelompok status yang ada di
15
masyarakat mempunyai gaya hidup yang khas. Masing-masing kelompok mempunyai
selera yang khas dalam pakaian, hiburan, perlengkapan rumah tangga, makanan,
konsumsi terhadap simbol-simbol gaya hidup yang sama. Estetika realitas melatar
belakangi arti penting gaya hidup yang juga didorong oleh dinamika pasar modern
dengan pencarian yang konstan akan adanya model baru, sensasi dan pengalaman
baru. Gaya hidup yang ditawarkan berbagai media pada saat sekarang ini adalah
ajakan bagi khalayaknya untuk memasuki apa yang disebut budaya konsumer (Mark
Weber, 2005:93).
Budaya consumer diartikan sebagai bentuk budaya materi aksi budaya
Negara kaya” ditiru oleh masyarakat dunia termasuk negara indonesia. Budaya
consumer dicirikan dengan peningkatan gaya hidup (lifestyle). Justru menurut Lury,
proses pembentukan gaya hidup yang merupakan hal terbaik yang mendefinisikkan
budaya consumer.
Dalam budaya consumer kontemporer, istilah bermakna induvidualistas,
pernyataan diri dan kesadaran diri. Dalam hal ini,tubuh, pakaian, waktu luang, pilihan
makanan dan minuman, rumah, mobil, pilihan liburan dan lain-lain menjadi indicator
aktivitas, minat, dan opininya Sedangkan menurut Assael (1984), gaya hidup
16
lingkungannya (Kotler, 2002). Sedangkan menurut Assael (1984), gaya hidup adalah
“A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what
they consider important in their environment (interest), and what they think of
themselves and the world around them (opinions)”. Menurut Minor dan Mowen
hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah pola hidup seseorang dalam dunia
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang
dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola
hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Secara umum dapat
diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang
lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di
sekitar (opini). Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam
aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk
17
Menurut Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya hidup,
antara lain :
1. Industri Gaya Hidup
Dalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi,
sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. “Kamu bergaya maka kamu ada!”
modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah
industri penampilan.
2. Iklan Gaya Hidup
Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (korporasi), para politisi,
informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk budaya citra
(image culture) dan budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran iklan yang
pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti
konsumen, identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah generasi baru
yang dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap
18
terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara
mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk
jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi
yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan
kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut
untuk mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk menyusun strategi. Bertanggung
jawab maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami betuk setiap
resiko yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan
terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya
konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka
kesenangan, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak
bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang
dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan
19
Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal).
Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep
diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :
1. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat
pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari,
melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman
diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan
hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu
memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri
sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam
20
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman
dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika
motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk
mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :
1. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang
tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam
2. Keluarga.
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap
dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan
dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para
anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu
21
kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam
dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena
kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu
anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-
pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang
sama, relative idependen dari orang-orang di luar wilayah itu, dan memiliki budaya
yang relativ sama (Schaefer dan Lamm dalam Saptono dan Bambang Suteng Sulasno,
2006:35).
Masyarakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu masyarakat pedesaan (rural
desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Sebaliknya pada masyarakat bersahaja
pengaruh-pengaruh dari kota secara relatif tidak ada (Soerjono Suekanto, 2006:136).
22
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Suatu
untuk berinteraksi. Suatu Negara modern adalah contoh dari suatu kesatuan manusia
yang memiliki berbagai jenis prasarana, seperti misalnya suatu jaringan komunikasi
berupa jaringan jalan raya, kereta api, perhubungan udara, media elektronika, media
cetak, system upacara, dan lain-lain. Sehingga warga suatu Negara dengan wilayah
yang kecil tentu dari suatu negara yang sangat luas (Koentjaraningrat, 2005:120).
5. Pekerja
Pekerja atau pegawai didefinisikan sebagai orang yang bekerja pada instansi
atau lembaga ataupun organisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994)
perlindungan baik secara fisik ataupun secara hukum dari instansi bersangkutan,
kewajiban pegawai yaitu menjalankan tugas pokok dari lembaga, mentaati segala
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
suatu bentuk kegiatan masyarakat sebagai bagian dari sistem perekonomian atau
sistem mata pencaharian dan merupakan suatu usaha manusia dalam menggabungkan
23
atau mengolah bahan-bahan dari sumber daya lingkungan menjadi barang yang
manusia. Unsur fisik yang mendukung proses produksi adalah komponen tempat
transportasi dan komunikasi, keadaan pasar dan politik. Perpaduan antara unsur fisik
Pengaruh tersebut antara lain berupa nilai-nilai, pengaruh fisik terhadap masyarakat
serta usaha para pelaku industri untuk mempengaruhi masyarakat (Parker, dalam
tingkah laku yang tercermin dalam sikap sewaktu bekerja. Masyarakat pada
umumnya menerima posisi mereka, baik di dalam struktur industri maupun struktur
sosial yang lebih luas lagi. Karena tingkat produksi tergantung pada tingkat
konsumsi, maka masyarakat didorong untuk membeli barang-barang dan jasa yang
diproduksi oleh pihak industri. Mereka memiliki fungsi untuk memproduksi berbagai
jenis barang dan jasa, sekaligus meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa
permintaan melibatkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jika ada perubahan
24
masyarakat walaupun mungkin hanya bersifat lokal, ia akan melahirkan
kota Oxford, biaya hidup di kota tersebut menjadi tinggi dan sebaliknya mendorong
buruh untuk menuntut peningkatan upah kerja (Inkeles, dalam Attir, 1989 : 10).
Salah satu bentuk dari perubahan nilai pada masyarakat yang memasuki
(Sosrodihardjo, 1986 : 38). Hal ini disebabkan oleh karena adanya penekanan kepada
pembangunan materi dan efisiensi yang hanya diukur berdasarkan untung dan rugi.
materi (uang).
Nilai membedakan suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, di dalam
suatu masyarakat pun terdapat nilai yang berbeda satu sama lain. Perbedaan masing-
produktif, atau mungkin menjadi penyebab utama terjadinya konflik yang berlarut-
bisa dalam berbagai bentuk yang berbeda. Bila suatu kota sangat bergantung hanya
kepada satu jenis industri atau perusahaan, maka perkembangan industri atau
perusahaan tersebut akan menentukan apakah kota tersebut akan berkembang atau
pengaruh yang besar terhadap jumlah tenaga kerja (Attir, 1989 :11).
Dalam menentukan lokasi industri ada beberapa orientasi industri diantaranya
adalah:
25
1. Berorientasi pada bahan baku (mentah)
Industri dapat berorientasi pada bahan baku (mentah) karena memperhatikan
bahan baku yang mudah rusak atau susut, pengangkutan bahan baku lebih mahal
daripada barang jadi, dan volume bahan baku lebih berat daripada produk yang
dihasilkan. Contoh: industri semen, industri susu, minyak, air mineral, dan
sebagainya.
2. Berorientasi pada tenaga kerja
Industri berorientasi pada tenaga kerja karena industri tersebut membutuhkan
tenaga kerja yang banyak dan banyak memerlukan keterampilan atau skill. Contoh:
biaya angkut barang jadi lebih mahal daripada bahan mentah, produk yang dihasilkan
mudah rusak dan tidak tahan lama, dan memerlukan pemasaran yang luas. Contoh:
memerlukan energi yang banyak dalam proses produksi. Contoh: peleburan bijih
bentuk dan cenderung terjadi di wilayah pedesaan baik itu di wilayah pertanian
memproduksi barang maupun jasa bagi segala keperluan kegiatan yang terkait dengan
26
air laut sebagai media dan yang mengolah hasil-hasil laut menjadi produk barang
baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi (Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
galangan kapal yang merupakan suatu industri yang berorientasi untuk menghasilkan
produk berupa kapal (ship), bangunan lepas pantai (offshore), bangunan terapung
(floating plant) dan lain-lain untuk kebutuhan pelanggan (owner, perusahaan, dan
diberikan atau disyaratkan oleh pelanggan. Karekteristik dari produk akhir yang
product oriented atau job oriented. Karekteristik inilah yang membedakan industri
perkembangan yang masih jauh dari potensi, kapasitas, kebutuhan dan upaya
memajukan teknologinya. Hal ini tergambar dari kenyataan bahwa dari semua
galangan kapal yang ada di Indonesia, produksi kapalyang dikeluarkan dalam tahun-
tahun terakhir ini jumlahnya kurang dari satu persen produksi galangan kapal dunia.
Suryohadhiprodjo (2004) menguraikan masalah yang dihadapi dalam upaya
industry galangan kapal sebagai suatu sektor ekonomi di Indonesia dan belum
kondusifnya penanaman modal dalam bidang ini pada tataran kebijakan makro
ekonomi, fiscal dan moneter, koordinasi dengan sektor lain yang terkait, dan
27
pemerintah daerah maupun masyarakatnya untuk menumbuh kembangkan sektor
ekonomi kelautan.
Hal ini berkaitan erat dengan kebijakan industri dan kebijakan moneter di
negeri ini. Permasalahan yang mendasar bagi galangan kapal kayu tradisional dalam
pembuatan kapal secara turun temurun ialah sulitnya mencapai ukuran kapal yang
telah ditetapkan oleh pemesan, bahkan penyimpangan ukuran kapal dalam ton yang
dipesan oleh pemesan bisa mencapai 25% tingkat kekeliruannya, seperti yang
dihasilkan oleh galangan kapal tradisional di Dumai. Kesulitan lain yang dihadapi
galangan tradisional ialah kesulitan dalam pembuatan rangka dan penentuan ukuran
hal yang menggambarkan belum berkembangnya industri ini dan tidak sempat
ketersediaan bahan baku, kondisi geografis letak galangan, ukuran dan tipe kapal
yang akan dibangun atau direparasi, metode pambangunan kapal, sumber daya
manusia dan skala produksi. Akan tetapi yang paling menentukan sebenarnya adalah
teknologi dan pasar produksi kapal dan jasa yang dikeluarkan galangan kapal itu.
Karena semua hal itu akan mempengaruhi produktivitas dan efisiensi usaha galangan
kapal.
Mengenai bentuk dan jenis usaha industri menurut Burger dapat dibagi dalam
tiga jenis, yaitu industri kecil, industri menengah dan industri besar. Industri kecil
28
adalah industri yang dijalankan orang perorangan, dikelola dengan manajemen yang
menengah yaitu industri yang dikerjakan sebagai usaha pokok dengan menyerap
tenaga kerja tidak lebih dari lima puluh orang. Industri ini memproduksi bahan dasar
menjadi barang siap untuk dikonsumsi pasar, membutuhkan spesifikasi kerja, hasil
produksinya berupa kebutuhan sandang dan alat-alat rumah tangga. Industri besar
menyerap tenaga kerja lebih dari lima puluh orang. Produksi industri besar antara lain
berupa textil, mobil, bahan bangunan, dan lain sebagainya(Irsan, 1986: 47).
Sementara itu Irsan Azhary Saleh membagi industri kecil di Indonesia
menjadi tiga kategori yaitu industri lokal, industri sentral, dan industri mandiri.
Industri lokal adalah jenis usaha yang menggantungkan hidupnya pada pasar
setempat yang terbatas. Segala usaha kelompok ini umumnya sangat kecil dan
mencerminkan pola usaha yang sifatnya sub sistem. Pemasaran hasil produksinya
seperti gerobag dan pikulan. Industri sentra dalam usahanya mencapai skala kecil
tetapi membentuk suatu pengelompokan unit usaha dalam suatu kawasan produksi
yang lebih luas dari industri lokal. Industri mandiri pada dasarnya masih bersifat
industri kecil karena unit usahanya yang relatif kecil, namun telah mampu
mengadopsi teknologi produksi yang cukup canggih, serta memiliki kawasan pasar
29
Menurut Renner ada enam faktor yang mempengaruhi kegiatan industri yaitu
tenaga kerja, bahan baku, pasar, kekuasaan, modal, dan angkutan (Hendro, 2000: 22).
Jika salah satu dari enam faktor tidak dipenuhi maka akan berpengaruh pada hasil
pada suatu masyarakat akan membawa pengaruh dalam masyarakat itu sendiri.
Interaksi antara pola budaya industri dan pola budaya lokal akan berpengaruh dalam
kapal merupakan permasalahan yang besar bagi galangan kecil dan merupakan hal
yang penting; hal itu dipengaruhi oleh Faktor Teknis, Ekonomis dan Kondisi
Perairan. Saat ini kapal perikanan banyak menggunakan bahan alternatif Fiberglass
karena terbukti memiliki kelebihan dibanding dengan bahan lain diantaranya tahan
korosi, konstruksi lebih ringan, mudah dalam pembentukan dan perawatan, daya
serap terhadap air lebih kecil, dapat dikombinasikan dengan bahan lain, kualitas
saat ini FRP lebih digemari oleh pengguna dan pihak galangan dibandingkan dengan
bahan plywood, kayu, logam dan aluminium. Sebab kapal dari kapal bahan fiberglass
memiliki kelebihannya antara lain bebas terhadap perawatan, memiliki bobot yang
lebih ringan, lebih kuat, kapal dapat bergerak relatif lebih cepat, memiliki nilai dan
harga yang lebih baik dan stabil, pertimbangan ekonomis, lebih baik dan lebih mudah
30
Galangan kapal modern memiliki tingkat teknologi yang kompleks dan lebih
sering membangun serta melayani jasa perawatan dan perbaikan kapal baja atau fiber.
sederhana dan lebih banyak memproduksi serta melayani jasa perawatan dan
perbaikan kapal kayu. Sementara itu, tingkat teknologi galangan kapal semi modern
galangan semi modern bervariasi dari kapal kayu hingga kapal baja. Kapal penangkap
ikan yang umumnya dibuat dari kapal kayu, dinuat di galangan kapal tradisional;
dikatakan bahwa industri galangan kapal tradisional sebagai suatu industri penunjang
yang penting dalam industri perikanan tangkap. Oleh karena itu dalam memajukan
perubahan teknologi.
Arrow (1962) menjelaskan bahwa karena podusen berusaha meningkatkan
keluaran suatu barang, mereka akan memperoleh untung berupa pengalaman, yang
pada gilirannya mereka akan menjadi lebih efisien. Peran pengalaman dalam
tradisional. Intinya ialah adanya perubahan dalam berbagai aspek usaha. Tentu saja
31
dengan melakukan perubahan yang mendasar pada teknologi galangan kapal
maritim dewasa ini, yaitu gejala deindustrialisasi dengan tutup atau berhenti
suatu industri dan sistem niaga yang tangguh, maka besaran ekonomi, spesialisasi,
teknologi, kesangkilan, produktivitas, pasar dan harga barang dan jasa yang
untuk tujuan tersebut dan berdampak ekonomi yang positif adalah pengembangan
Jadi merujuk pada tinjauan kepustakaan yang diuraikan di atas, maka dapat
penelitian yang akan dilakukan. Maka dengan penelitian ini, diharapkan terjadi
tradisional yaitu perubahan bahan kayu kepada fiberglass menjadi kapal FRP
ekonomi makro. Wilayah pasar usaha bangunan baru lebih luas dan bersaing secara
global. Sedangkan usaha reparasi kapal memiliki wilayah pasar yang relatif terbatas
32
Basuki (2008) menyebutkan beberapa alasan mengapa industri galangan kapal
sangat besar.
2. Industri galangan kapal adalah industri induk dari industri pendukung, dimana
industri ini akan menarik industri lain untuk berkembang, kondisi ini akan
biaya yang dikeluarkan adalah untuk membeli bahan baku dan peralatan.
3. Industri galangan merupakan industri padat karya yang mampu menciptakan
lapangan kerja cukup besar dan dengan nilai tambah yang cukup tinggi.
4. Kemungkinan pengembangan teknologi kelautan melalui industri dan
negeri.
H. Kerangka Teoretis
langkah dalam mengungkap kebenaran yang tersembunyi atau maksud dan tujuan
pada lingkup sosial, budaya, ekonomi dan ekologi. Alasan peneliti memilih dukungan
teori post-modern karena teori ini merujuk pada suatu produk kultural (dalam
sejarah, film, arsitektur, dan sebagainya) yang terlihat berbeda dari produk kultural
33
modern (Kumar, 1995). Teori sosial postmodern merujuk pada bentuk teori sosial
yang berbeda dari teori sosial modern (Best dan Kellner, 1991)
Jadi ide postmodern meliputi suatu espos historis baru, produk kultural baru,
dan tipe teorisisasi baru mengenai dunia sosial. Semua elemen postmodern tersebut
tentu saja memiliki suatu perspektif yang baru dan pada tahun-tahun terakhir tejadi
modern. Seperti dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir dalam bukunya
metode penelitian kualitatif (2000:236) bahwa benang merah pola fikir modern antara
frekuensi dan variansi, yang interpretif membuat kesimpulan generative dari esensi;
yang positivist menguji kebenaran dengan uji validitas, yang melalui triangulasi.
dengan lingkungannya Menurut Susanto (2010) gaya hidup adalah perpaduan antara
kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak
berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya
hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya
hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya. Plummer (1983) gaya hidup
34
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler
(dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling
berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal
utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono
(1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah
konsep diri.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-
kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga,
berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu
luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat
konsumsi seseorang. Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang
tindakan sendiri atau orang lain. Gaya hidup merupakan pola-pola tindakan yang
35
membedakan antara satu orang dengan orang yang lain. Dalam interaksi sehari hari
kita bisa menerapkan suatu gagasan tentang gaya hidup tanpa perlu menjelaskan apa
yang dimaksud. Oleh sebab itu gaya hidup merupakan bagian dari kehidupan sosial
sehari hari dunia modern dan gaya hidup berfungsi dalam interaksi dengan cara-cara
yang mungkin tidak dapat dipahami oleh mereka yang tidak hidup dalam masyarakat
modern.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah
pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan
penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena
indikator penyusunnya dari perilaku konsumen yang merupakan proses yang dilalui
maka akan terjadi pula perubahan di lingkungan (ekologis). Seperti yang di jelaskan
Klaus Hubacek dalam penelitiannya tentang mengubah gaya hidup dan pola
konsumsi di negara-negara berkembang (China dan India) yang lebih jelasnya yaitu
sebagai berikut:
36
” We employ the I=PAT framework to examine the contribution to
CO2 emissions of population growth, affluence (representing different
lifestyles and consumption patterns) and changes in technologies of
China and India and compare these with the development in Japan.
The I=PAT equation was first proposed in the early 1970s, resulted
from the efforts of population biologists, ecologists, and environmental
scientists who tried to assess the relationship between population
growth (P), economic growth or affluence (A), technical change (T)
and environmental impacts (I)”.
Sebagaimana yang dikemukakan Klaus Hubacek bahwa Dia melakukan
penelitian berdasarkan pada kerangka (I=PAT) untuk menguji kontribusi emisi CO2
berbeda dan pola konsumsi) dan perubahan teknologi dari China dan India dan
dikenal pada awal 1970-an, yang dihasilkan dari ahli biologi populasi, ekologi, dan
laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara
37
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat kegiatan
penduduknya tinggi maka terjadi kelebihan suplai tenaga kerja, dan tingkat hidup
tampaknya sebagai akibat dari produksi komoditas industri untuk pasar yang lebih
luas. Seperti yang disampaikan oleh Rab Houston and K. D. M. Snell (2007) dalam
pada dasarnya sama seperti di model Lewis. Teori chenery, dikenal dengan teori
Hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh chenery dan syrquin (1975)
38
perkapita yang membawa perubahan dalam pola dalam permintaan konsumen
(2) ekosentrik, dan (3) deep green. Hakikat pandangan teknosentrik menekankan
bahwa manusia sebagai manipulator alam. Meskipun pandangan ini lugas dan
nyata. Sebab eksploitasi dan teknologi dipandang positif sejauh itu tidak merusak
alam fisik dan sosial secara berlebihan. Kemudian pandangan ekosentrik, juga
bersifat optimis namun lebih jauh lagi untuk melestarikan lingkungan. Semua
lingkungan. Sedangkan yang terakhir pandangan deep green atau istilah lainnya
adalah deep ecology maupun steady-state economic, bertumpu pada struktur etika dan
sosial yang radikal. Pandangan ini menuntut ditingkatkannya pola-pola hidup massal
yang dianggapnya harus melestarikan lingkungan yang dekat dengan alam. Bahkan
politik. Selain itu juga mereka juga mempromosikan pasifisme untuk hidup damai
produsen, serta pengakuan atas hak hidup mahluk lain di laur manusia (Hamid,
2009:268).
Perubahan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi keseimbangan antara
jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan makanan yang terbentuk dan yang
39
Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika terjadi gangguan pada salah satu
komponennya. Dalam suatu sistem lingkungan, terdapat dua daya, yaitu daya lenting
dan daya dukung. Daya lenting adalah kemampuan lingkungan untuk kembali pada
lingkungan dalam memberikan sumber daya alam kepada makhluk hidup yang hidup
titik tertentu akan mencapai puncak dan terjadilah yang namanya keseimbangan
pula kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Kemajuan ini memicu manusia untuk
membuat suatu industri yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin
jumlah yang besar. Akan tetapi, industrialisasi ini akan menimbulkan permasalahan
pada unsur-unsur budaya itu sendiri, yang meliputi bahasa, sistem pengetahuan,
sistem kemasyarakatan atau organisasi social, sistem peralatan hidup dan teknologi,
sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian. Hal ini diperkuat dengan
penjelasan budaya menurut Selo Soemarjan (1964), bahwa kebudayaan adalah semua
hasil karsa dan rasa cipta masyarakat. Karsa, masyarakat menghasilkan teknologi dan
40
norma dan segala nilai-nilai kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah-
masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas yang termaksud di dalamnya misalnya,
idiologi agama, kesenian kebatinan, dan semua anasir yang merupakan hasil ekspresi
jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Cipta merupakan kemampuan
mental, kemampuan berfikir dari orang hidup bermasyarakat yang antara lain
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Perubahan sosial, baik pada fungsi
maupun struktur sosial yang di dukung oleh nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan
adalah terjadi sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Nilai dan norma-
norma kebudayaan itu tidak mudah diubah begitu saja, karena diintroyeksikan dalam
jiwa dan keyakinan para anggota masyarakat seperti halnya terjadi dalam proses
manusia yang disebut perubahan sosial, akan dapat bermanfaat bila berasumsi bahwa
perubahan adalah normal, wajar, pada dasarnya tidak mengandung trauma, terdapat
pula perubahan yang beraneka ragam, dan terbuka bagi setiap masyarakat. Selain
41
Semua perubahan yang terjadi adalah perubahan yang berkisambungan, antara
teori satu dengan teori yang lain saling memberikan kontribusi. Sehingga dapat
pengertian yang sudah dibakukan secara ilmiah dari apek-aspek yang akan dibahas
dalam tesis ini. Dalam kerangka berpikir tesis ini berawal dari konsep perkembangan
yaitu proses evolusi dan yang sifatnya sederhana ke arah sesuatu yang lebih kompleks
42
dalam kesemuanya itu ada proses transformasi dari yang homogen ke heterogen dan
hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar
konsep diri, motif, dan persepsi. perubahan masyarakat yang disebabkan oleh faktor-
faktor dari luar. Antara lain: faktor penduduk, perubahan lingkungan alam, adanya
Dampak merupakan pengaruh dan akibat yang timbul karena adanya suatu
perubahan. Dampak yang akan dibahas dalam tesis ini adalah dampak dalam aspek
Utara.
Mengenai pendekatan dalam tesis ini digunakan pendekatan sosiologis dan
dari suatu masyarakat seperti stratifikasi sosial yang terjadi antara para pengusaha dan
43
pekerja, mobilitas sosial, jaringan sosial yaitu hubungan sosial. Ilmu sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar
manusia (Soekanto, 1987: 19). Dengan demikian yang dipelajari sosiologi adalah
dengan manusia dan kelompok manusia atau antara kelompok dengan kelompok.
Sosiologi mempelajari apa yang ada di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi.
penangkap ikan.
Pendekatan ekonomi memegang peranan penting baik pada masa lampau
digunakan konsep dasar ekonomi tentang produksi, pasar, tenaga kerja dan
Batang.
Pendekatan penelitian ini juga melalui pendekatan Antropologi (budaya) yaitu
konfigurasi unik yang memiliki cita rasa yang khas, gaya, serta kemampuan
44
keruangan yaitu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari lokasi mengenai
sifat-sifat penting seperti pola persebaran. Pendekatan ekologi yaitu pendekatan yang
keruangan dan analisis ekologi(Hamid, 2009: 248). Kerangka berfikir penelitian ini
J. Metode Penelitian
kebenaran. Penelitian ada dua macam yaitu penelitian kualitatif dan penelitian
Kirk Miller (1986: 9) menyatakan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
45
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya (Moleong, 2007: 4).
kejadian pada saat sekarang (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001:64). Menurut Moleong
gambar, dan bukan angka-angka. Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah.
Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi
oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika obyek
Disini peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang
diteliti sedemikian rupa sehingga mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang
46
Dalam penelitian ini juga menggunakan metode penelitian sejarah kritis
yaitu proses menguji dan mengana1isa secara kritis rekaman peninggalan masa
dari empat langkah secara berurutan , yaitu pengumpulan sumber sejarah (heuristik),
kritik terhadap sumber sejarah (kritik sumber/teks), analisis atau intepretasi terhadap
fakta-fakta sejarah yang berasal dari sumber sejarah, dan penulisan hasil penelitian
(historiografi).
1) Heuristik
sejarah yang relevan. Sumber-sumber sejarah terdiri dari sumber primer yang berupa
penunjang, majalah, koran, terbitan berkala dan sebagainya. Sumber primer yang
digunakan dalam tesis ini adalah peraturan-peraturan daerah yang membahas masalah
Kecamatan Batang, Surat Izin Usaha, Monografi Kecamatan Batang dan sebagainya.
laporan penelitian dan karya ilmiah yang berhubungan dengan. penelitian. Sumber
47
kapal, para pekerja industri galangan kapal, para pengusaha penggergajian kayu,
industri galangan kapal di Kecamatan Sarang. Metode sejarah lisan berguna untuk
tertulis.
2) Kritik Sumber
Kritik Sumber yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menyelidiki dan menguji
apakah sumber-sumber sejarah yang ditemukan itu bisa dipercaya (kredibel) baik
dalam bentuk maupun isinya. Dengan demikian tahap ini merupakan kegiatan untuk
dalam ilmu sejarah disebut dengan istilah fakta sejarah. Kritik sumber meliputi kritik
terhadap otentisitas (kritik ekstern) dan kredibilitas (kritik intern) untuk memperoleh
data yang benar-benar akurat dan valid. Kritik ekstern bertujuan untuk menjawab
pertanyaan mengenai keaslian suatu sumber, sedangkan kritik intern bertujuan untuk
membuktikan bahwa informasi dan kesaksian yang diberikan oleh sebuah sumber itu
3) Interpretasi
fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh melalui kritik sumber. Dalam hal ini banyak
fakta sejarah yang telah diperoleh harus dirangkaikan atau dihubung-hubungkan satu
48
sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis, menurut rangkaian yang
penelitian sejarah yaitu kegiatan menyajikan hasil penelitian dalam bentuk kisah
sejarah, atau dalam hal ini adalah tesis mengenai perkembangan industri galangan
1. Latar Penelitian
batasan lokasi penelitian ini adalah pada Kelurahan karangasem utara kecamatan
tradisional untuk menangkap ikan. Karena industri galangan kapal tradisional ini
pertahunnya.
49
industri galangan kapal cenderung menurunkan kepemilikan industri kepada anak-
2. Fokus Penelitian
Setiap penelitian pasti memiliki orientasi teorinya sendiri yang berhubungan dengan
dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen, sumber data lainnya.
Data primer yaitu kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai sumber data primer dicatat melalui catatan tertulis atau melalui
perekaman video atau audio tape, pengambilan foto atau film (Moleong, 2007:157).
50
langsung berkaitan dengan objek material penelitian, sumber data primer dalam
(1) Rekaman arsip berupa hasil wawancara dengan responden dalam penelitian.
(2) Observasi partisipan berupa tanggapan para keluarga pekerja industri galangan
kapal.
(3) Pengamatan langsung berupa penelusuran lokasi industri galangan kapal.
(4) Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan para pekerja industri galangan
kapal.
(5) Perangkat-perangkat fisik berupa daftar pertanyaan, alat perekam (walkman),
Sumber data sekunder adalah sumber tertulis dibagi atas sumber buku dan
majalah ilmiah, baik cetak maupun elektronik, sumber dari arsip, dokumen pribadi
dan dokumen resmi (Moleong, 2007:159). Sumber data sekunder dalam penelitian ini
meliputi daftar profil Kelurahan Karangasem Utara, nama informan dan daftar
4. Subjek Penelitian
gunakan yaitu teknik snowball sampling dan purposive sampling. Teknik snowball
tentang perubahan gaya hidup yang ditujukan untuk beberapa orang pekerja industri
dan beberapa anggota keluarga pekerja industri yang akan didukung oleh beberapa
51
perangkat kelurahan setempat dalam upaya mengetahui informasi dampak perubahan
Karangasem. Hal ini dilakukan karena sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang
sebanyak mungkin dan informasi mengenai pembahasan dalam penelitian ini. Metode
1) Observasi
Hal ini dimaksudkan untuk melihat dan mengamati langsung lokasi industry
galangan kapal di Kelurahan Karangasem Utara yang lebih intensif pada kegiatan
ini adalah dapat mengamati langsung kegiatan industri galangan kapaldi Kelurahan
Karangasem Utara.
(1) Penelusuran pada lingkungan sekitar lokasi industry galangan kapal dengan
pekerja industri galangan kapal dengan maksud untuk mengetahui seberapa jauh
52
(3) Mengamati kinerja pekerja-pekerja industri galangan kapal di Kelurahan
2) Wawancara/Interview
pekerja-pekerja dan dampak dari perubahan gaya hidup terhadap lingkungan alam,
(1) Informasi yang diperoleh dapat lebih mendalam, karena peneliti mempunyai
peluang yang lebih luas untuk mengembangkan lebih jauh informasi yang
Karangasem Utara.
(3) Tanpa wawancara peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh
dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data yang diperoleh dari
Karangasem Utara.
3) Dokumentasi
53
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari wawancara dan
diperoleh dari lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari Kantor
Kelurahan Karangasem Utara, kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang, dan
digunakan adalah teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
metode, penyidik dan teori. Teknik triangulasi dalam Patton dapat dicapai dengan
54
(1) Triangulasi dengan memanfaatkan sumber, yakni membandingkan dan mengcek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
dan mengecek balik derajat kepercayaan. Informasi yang diperoleh melalui waktu dan
1) Analisis Kualitatif
Miles dan Huberman (1994:15-19) data yamg diperoleh dari laporan berupa data
kualitatif dan dari data tersebut diolah dengan model interaktif. Langkah-langkah
(1) Pengumpulan data, dalam hal ini peneliti mencatat semua dari data secara objektif
dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.
55
Pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan berbagai bentuk
dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
sebuah matriks untuk data kualitatif dan menentukan jenis dan bentuk data yang
tindakan ulang catatan di lapangan atau kesimpulan adalah suatu tindakan ulang
pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang timbul
dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yang
Reduksi
Data
Gambar 4. Bagan Analisis Data
Sumber : Miles dan Huberman 1994.
56 Simpulan/ Verifikasi
Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu pertama-tama peneliti
disebut tahap pengumpulan data. Oleh karena itu banyaknya data yang terkumpul,
maka diadakan reduksi data setelah direduksi kemudian dijadikan sajian data. Apabila
ketiga tahapan tersebut selesai dilakukan, maka diambil kesimpulan atau verifikasi.
Selanjutnya data yang telah terkumpul dalam bentuk angka ditabulasikan dan diubah
Dp = %
Keterangan:
N = jumlah seluruh nilai ideal, dicari dengan cara jumlah item dikalikan nilai
57
3) Analisis Deskriptif Kuantitatif
(mean) dan mencari frekuensi terbanyak (modus) dibantu dengan aplikasi microsoft
excel.
= Rata-rata
x = data ke n
n = banyaknya data
(2) Frekuensi terbanyak (modus)
yang paling banyak atau data yang sering muncul. Modus dilambangkan dengan
(Mo).
K. Prosedur Penelitian
literatur yang relevan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan masukan dan
58
Tahap penelitian yaitu di antaranya menghubungi responden awal untuk
wawancara, mengumpulkan data-data yang diperlukan baik data primer maupun data
sekunder. Data yang diperoleh dari lapangan tersebut kemudian digunakan untuk
mejelaskan objek yang menjadi fokus penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti,
sehingga dapat memberikan hasil yang akurat kejelasan suatu obyek yang diteliti.
3. Tahap pasca penelitian
Tahap pasca penelitian yaitu peneliti mengolah data yang di peroleh dari
59
DAFTAR PUSTAKA
Eko Punto Hendro. 2000. Ketika Tenun Mengubah Desa Troso. Semarang: Penerbit
Bendera.
Gusti Asnan. 2007. Dunia Maritim Pantai Barat Sumatera. Jogjakarta :Penerbit
Ombak.
Hubacek, K., Guan, D. and Barua, A. (2007). Changing lifestyles and consumption patterns
in developing countries: A scenario analysis for China and India, Futures, New York
State- Journal of Environmental Education. Volume 39 (9), 1084-1096.
Huberman, Michael dan Milles. 1994. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press
Irsan Azhari Saleh. 1986.Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan.
Jakarta :LP3ES.
60
Lipsey dan Steyner. 1984.Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Bina Aksara.
Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta: Rake
Sarasin.
61