Disusun Oleh:
SYARIFUDIN
NIM: 200302029
B. Latar Belakang
masyarakat lain. Persepsi demikian didasarkan pada hasil pengamatan langsung terhadap
realitas kehidupan masyarakat pesisir atau melalui pemahaman terhadap hasil-hasil kajian
kapasitas diri dan organisasi atau kelembagaan sosial yang dimiliki sebagai sarana
sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan taraf hidup yaitu
mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait
1
Christiawan Hendratmoko dkk, “Pengembangan Model Pemberdayaan Bagi Pengolah Ikan Guna
Meningkatkan Pendapatan”,Jurnal Paradigma, Vol. 12, Nomor 2, Agustus 2014-januari 2015, hlm. 158.
yang hidupnya masih tertinggal. 2 Kecocokan antara wilayah lingkungan serta jenis
usaha yang dikembangkan merupakan poin penting yang harus dipertahankan dan
dikembangkan serta dimanfaatkan lebih baik lagi. Meningkatkan harkat dan martabat
masyarakat lapisan bawah yang meski memiliki keterbatasan namun belum mampu
melepaskan diri dari lingkaran kemiskinan adalah tujuan dari pemberdayaan masyarakat.3
perekonomian yang berkembang, maka perbaikan di tingkat daerah juga akan terjadi.
Lingkungan pesisir dan laut merupakan salah satu sektor yang cukup menjanjikan
bagi pembangunan daerah. Sumber daya alam baik yang tidak terbarukan maupun yang
terbarukan terdapat di lokasi pesisir. Selain itu, wilayah pesisir sangat mudah diakses
dukung lingkungan. Agar daerah dapat berkembang dan berkembang secara mandiri
dengan memanfaatkan sumber daya lokal, maka pembangunan daerah harus bertujuan
2
Iin Indarti, Yeni Kuntari, “Model Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Pesisir Melalui Re-
Engineering Ekonomi Berbasis Koperasi Berkelanjutan”, Jurnal STIE , Vol. 3, Nomor 2, September 2015, hlm.1.
3
Hidayatun Nisa dkk, “Pemberdayaan Kelompok Usaha Ikan Kering Dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga”, Jurnal ideas,Vol. 8, Nomor 3, Agustus 2022, hlm.186
4
Khoirunnisa, “Penguatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Pengolahan Ikan Asin
Desa Paripahan Kecamatan Pasir Limau Kabupaten Rokan Hilir” ,(Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu
KomunikasiUIN Suska Riau, Riau, 2021), hlm. 1
untuk memperkuat perekonomian lokal dan regional. Gagasan pembangunan ekonomi
lokal mengacu pada pendekatan pembangunan regional yang memanfaatkan sumber daya
kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal,
ikhtiar atau upaya untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat baik
material maupun spiritual guna mencapai cita-cita dan tujuan suatu bangsa.5
berlangsung dan berhasil tidak hanya diperlukan partisipasi dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi saja, akan tetapi kita harus membangun manusianya supaya
mampu menyesuaikan pikiran dan tindakannya dengan perkembangan yang terjadi dan
memiliki rasa tanggung jawab serta ikut memelihara hasil-hasil atau upaya yang telah
dilaksanakan.6 Inti dari proses pemberdayaan adalah suatu aktivitas atau tindakan untuk
dan bagaimana suatu organisasi menggunakan potensi yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut secara adil. 7 Salah satu proses pemberdayaan masyarakat pesisir yaitu usaha ikan
5
Eva Santi Anah, “Pengembangan Potensi Ekonomi Di Kawasan Pesisir Dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat”, jurnal UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,Vol.3, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 139.
6
Dwi iriani margayaningsih, “Peran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa”,
Jurnal ElektronikTulungagung, Vol. 11, Nomor 1,Desember2018,hlm. 72.
7
Ibid..., hlm. 73.
asin sebagai hasil laut yang di manfaatkan masyarakat untuk kebutuhan hidup dan
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun hasil perikanan merupakan
komoditas yang mudah mengalami proses kemunduran mutu dan pembusukan, dimana
hal ini terjadi setelah ikan ditangkap. Dengan demikian perlu penanganan yang cepat,
tepat dan benar untuk menjaga kualitasnya sebelum dipasarkan dan sampai ketangan
konsumen. Salah satu produk olahan ikan dengan garam yaitu ikan asin karena sebagian
masyarakat memberdayakan ikan asin sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup di
permintaan untuk ikan segar semakin meningkat. Sehingga ikan-ikan yang sudah
ditangkap akan ditangani sebaik mungkin agar tetap segar hingga sampai ke tangan
konsumen, tetapi tidak sedikit pula ikan yang salah dalam penangananya sehingga
mengalami penurunan kualitas. Sehingga harga jual semakin rendah sehingga nelayan
Ikan asin merupakan salah satu usaha masyarakat pesisir sebagai produk olahan
ikan dengan garam sebagai usaha yang ditekuni oleh masyarakat pesisir. Tingkat
konsumsi masyarakat terhadap ikan asin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingkat
8
Ahmad Sururi,“Implementasi Pemberdayaan Masyarakat Dan Kapasitas Aktor Perguruan Tinggi Di Kota
Serang”, Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, Vol. 6, No. 1, November 2022, hlm. 6
9
Rolf Geffken Situmeang, “Analisis Usaha Pengolahan Ikan Asin Di Kelurahan Pondok Batu Kecamatan
Sarudik Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara”,Jurnal Jom, Vol. 4 Nomor 1, 2017,hlm. 2.
berhubungandalammempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan asin.
yang tidak merata dan sifat produk perikanan yang tidak tahan lama menjadi salah
Desa Bugis adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Sape Kabupaten Bima
yang dikenal dengan masyarakat pesisir yang di mana mayoritas penduduknya bekerja
sebagai petani dan nelayan, bahkan banyak kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan
yang mengandalkan penghasilan dari hasil perikanan sebagai kebutuhan hidup mereka.
Kawasan pesisir sebagai daerah yang cukup potensial sumber daya alam yaitu mencari
dan memanfaatkan hasil laut yang berguna bagi masyarakat. Desa Bugis adalah wilayah
pesisir yang ada di Kecamatan Sape yang cukup terkenal dengan hasil usaha ikan yang
banyak setiap tahunnya dan bahkan di sekitar kawasan pesisir banyak yang memproduksi
dan menjual ikan sebagai hasil perdagangan yang laris karena banyak diminati oleh
masyarakat. Salah satu hal yang dilakukan oleh masyarakat Bugis adalah produk olahan
ikan menjadi ikan asin untuk menjaga ikan tetap awet dan tidak membusuk.
Sebagai gambaran awal dari pada proses penelitian ini. Peneliti melakukan
Berdasarkan observasi yang saya lakukan di lokasi penelitian, yaitu Desa Bugis
Kecamatan Sape Kabupaten Bima, bahwa adanya usaha yang di manfaatkan oleh
masyarakat yaitu usaha ikan asin guna sebagai sumber pendapatan yang di tekuni oleh
masyarakat pesisir, oleh karena itu berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti
menemukan fakta di lapangan dapat di katakan bahwa penelitian layak untuk dilanjutkan
peneliti ingin mendalami dan mengetahui sejauh mana pemberdayaan ikan asin.
Masyarakat’’. Fokus penelitian ini akan mengetahui sejauh mana masyarakat Desa Bugis
melakukan upaya pemberdayaan usaha ikan asin dan pengelolaan ikan asin di kawasan
C. Rumusan Masalah
masyarakat?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pemasaran usaha ikan asin?
1. Tujuan penelitian
b. Mengetahui apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pemasaran
a. Manfaat teoretis
b. Manfaat praktis
penelitian ini juga dapat menjadi sumber informasi yang relevan untuk proyek
1) Bagai Mahasiswa
2) Bagi Masyarakat
pendapatan daerah.
Agar penelitian ini dapat di lakukan dengan tepat sasaran, ruang lingkup
penelitian ini yaitu pemberdayaan usaha ikan asin . penelitian ini hanya berfokus pada
masalah yang berkaitan dengan judul yang di teliti. Setting penelitian di lakukan di Desa
F. Telaah Pustaka
Melalui Pengolahan Ikan Asin Desa Paripahan Kecamatan Pasir Limau Kabupaten
bahwa Desa Panipahan merupakan salah satu desa pesisir yang menggantungkan
terkait sumber daya kelautannya, menjadi inspirasi penelitian ini. Kesegaran ikan ini
tidak bertahan lama jika dijual langsung dan juga memiliki nilai jual yang rendah. Di
Desa Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, masyarakat
berupaya mengolah hasil laut dengan mengolah ikan asin sebagai upaya
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengolahan ikan asin di
Persamaan peneliti terdahulu dengan penelitian ini yaitu meneliti tentang usaha ikan
asin yang di lakukan oleh masyarakat pesisir, dengan menggunakan metode kualitatif
dekriptif.
terletak pada fokus yang di teliti, peneliti terdahulu meneliti sejauh mana penguatan
ekonomi yang berbasis potensi lokal melalui pengelolaan ikan asin sedangkan
penelitian ini lebih memfokuskan pemberdayaan usaha ikan asin dalam meningkatkan
ekonomi masyarakat.
2. Skripsi yang ditulis oleh Mia Erdiana Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai
perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan dirumah. Home
10
Khoirunnisa, “Penguatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Pengolahan Ikan Asin
Desa Paripahan Kecamatan Pasir Limau Kabupaten Rokan Hilir”,( Skripsi, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
UIN Suska Riau). hlm. 8.
industri juga dipandang mampu memberikan pelayanan ekonomi secara luas
yang ada di tempat pelelangan ikan dengan harga jual yang rendah. 11
untuk mengelola usaha ikan asin. Sedangkan penelitian ini meneliti tentang
pemberdayaan usaha ikan asin yang dilakukan secara tradisional oleh masyarakat
3. Jurnal yang ditulis oleh Hidayatun Nisa Universitas Riau, yang berjudul
masih maksimalnya pemberdayaan dan tindak lanjut yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap kelompok usaha Ikan Kering Penempol, pemanfaatan sumber daya manusia
dan alam kurang maksimal dan hasil kelompok usaha tersebut belum dapat
11
Mia Erdiana,“Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Home Industry Ikan Asin di Desa Bakauheni
Kecamatan Bakauheni Kabupaten Kampung Selatan”,(Skripsi: UIN Raden Intan Lapung, 2023), hlm 9.
meningkatkan perekonomian keluarga melainkan hanya mampu memenuhi
kebutuhan keseharian. 12
usaha ikan asin. Sedangkan penelitian ini selain meneliti bentuk pemberdayaan yang
dilakukan pemerintah kepada pelaku usaha ikan asin, penelitian ini juga berfokus
pada pemberdayaan usaha ikan asin yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
G. Kerangka Teori
1. Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
pemberdayaan adalah suatu upaya untuk membangun daya itu, dengan cara
yang secara konsekuen melaksanakan keputusan tersebut. Orang orang yang telah
12
Hidayatun Nisa dkk, “Pemberdayaan Kelompok Usaha Ikan Kering Dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga”, Jurnal ideas,Vol. 8, Nomor 3, Agustus2022, hlm. 66.
13
Hidayatun Nisa dkk, “Pemberdayaan Kelompok Usaha Ikan Kering Dalam Meningkatkan Ekonomi
Keluarga”, Jurnal ideas,Vol. 8, Nomor 3, Agustus2022, hlm. 66.
mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan
“keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi
pengetahuan, ketrampilan dan sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Dalam pendapat lain, pemberdayaan
(berkelanjutan).15
14
Isbandi Rukminto Adi, “Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat”,(Jakarta: PT Grafindo Persada, 2008), hlm 77-78.
15
Zulfan Nahruddin, “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Hasil Perikanan Di Kelurahan
Sumpang Binangae Kabupaten Barru”, jurnal ilmu pemerintahan, Vol. IV No.1 makassar April 2014. hlm. 94
b. Strategi Pemberdayaan
dan keluaran penting yang terkait dengan pelaksanaan dan pengelolaan tindakan
atau komunitas sasaran dengan sumber atau sistem eksternal. Ada tiga derajat atau
adalah untuk membantu atau melatih klien dalam melakukan tanggung jawab
pada tugas.
makro karena bertujuan untuk mengubah sistem lingkungan yang lebih besar.
pembuatan kebijakan.17
c. Tujuan pemberdayan
bantuan dari luar, baik dari pemerintah maupun organisasi non-pemerintah. Jelas
bahwa mereka memerlukan bantuan teknologi, namun bantuan ini harus mampu
memutuskan sendiri apa yang terbaik bagi masyarakat dan hak atas kesempatan
17
Hendrawati Hamid, “Manajemen Pemberdayaan masyarakat”, (Makasar: De Le Macca, 2018), hlm.160.
Di Indonesia, transformasi sistem pemerintahan semakin cepat dengan
akuntabilitas kepada daerah, kabupaten, dan kota melalui otonomi daerah. Daerah
pembangunan.
adalah:
masyarakat.
3. Visi, misi, program, prinsip, dan nilai-nilai yang dilaksanakan harus mandiri
dan berkelanjutan.
menetapkan prioritasnya.
2. Mampu merumuskan alternatif untuk menyelesaikan permasalahan
bersama.
kewirausahaan).18
a. Pengertian Usaha
Pekerjaan, perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai suatu maksud.
Dalam Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan, usaha
perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha atau individu untuk tujuan
Dari segi bahasa kata usaha berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
18
Ibid, hlm. 61-62.
19
Ismail Solihin, “Pengantar Bisnis, Pengenalan Peraktis Dan Studi Kasus”, (Jakarta,Kencana, 2006)
hlm.1
(dengan maksud mencari untung) perdagangan. 20 Secara umum, istilah usaha
disebut juga bisnis yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam rangka
Menurut Hughes dan Kapoor, usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan
menjual barang dan jasa guna untuk mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat.
menengah, dan makro. Awalil Rizky mendefinisikan usaha mikro sebagai usaha
tidak resmi yang mempunyai uang, aset, dan omzet yang sangat rendah. Ciri lain
Bisnis menengah adalah segala jenis usaha ekonomi yang melibatkan satu
atau lebih orang, keluarga, atau organisasi dengan omset penjualan $1 miliar atau
lebih dan tujuan memproduksi barang atau jasa untuk penjualan komersial. Badan
usaha nasional, baik milik negara maupun swasta, perusahaan patungan, dan
20
Burhanuddin, “Analisis Pengelolaan Usaha Berbasis Syariah”, AT-TAWASSUTH, Jurnal Ekonomi
Islam, Volume V No. 2, Medan Juli – Desember 2020, hlm.380.
21
Ibid, hlm. 381.
22
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 42.
Perusahaan-perusahaan ini juga memiliki hasil penjualan tahunan yang melebihi
Usaha industri atau produk adalah jenis usaha yang bergerak terutama
dalam kegiatan proses pengubahan suatu barang atau barang lain yang berbeda
bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah. Kegiatan ini dapat berupa
sebagainya. 23
Ikan asin merupakan ikan yang telah diawetkan dengan cara penggaraman.
Pengawetan ini sebenarnya terdiri dari dua proses, yaitu proses penggaraman dan
pengawetan atau pengolahan lainya, yaitu untuk memperpanjang daya tahan dan
23
Sigh Wibowo, Petunjuk Mandiri Usaha Kecil, (Jakarta : Swadaya, 2015), hlm. 5.
daya simpan ikan. Ikan yang mengalami proses penggaraman menjadi awet
pada ikan. Hasil akhir dari pengawetan dengan proses penggaraman adalah ikan
asin, yaitu ikan yang telah mengalami proses penggaraman dan pengeringan 24
Ikan asin merupakan salah satu jenis makanan yang sangat digemari oleh
masyarakat indonesia dan merupakan salah satu unsur penting dalam peningkatan
gizi yang relatif murah. Meskipun memiliki gizi yang yukup tinggi, ikan asin
sering dianggap makanan masyarakat golongan ekonomi lemah. Akan tetapi ikan
asin saat ini telah diterima oleh masyarakat golongan ekonomi menengah ke
atas. 25 Ikan hasil pengolahan dan pengawetan umumnya sangat disukai oleh
pengasinan atau pengawetan garam. Ikan yang segar diolah dengan cara
direndam dalam garam selama beberapa waktu agar tahan lama dan memiliki rasa
yang khas. Proses pengasinan ini dapat dilakukan dengan beberapa metode,
24
Afrianto, Liviawaty, Pengawetan dan Pengolahan ikan Asin, (Yogyakarta : Kanisius 1989), hlm. 5.
25
Otha Yolla Lavenina, “Analisi Pemutih Klorin Pada Makanan Ikan Asin”, (Medan: Universitas Sumatra
Utara, 2018), hlm. 5.
Usaha ikan asin memiliki peran penting dalam industri pengolahan ikan.
Ikan asin merupakan produk yang populer dan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Selain itu, ikan asin memiliki daya tahan yang lama, sehingga bisa
disimpan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan ikan segar. Selain itu, ikan
asin juga memiliki cita rasa yang unik yang tidak dimiliki oleh ikan segar. Oleh
karena itu, usaha ikan asin menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi para
Proses ini merupakan langkah awal yaitu mencuci dan menyiangi ikan
berukuran kecil dan sebagian sedang diolah utuh. Hal ini dilakukan karena
sebagian besar ikan terutama ikan beku yang diperoleh pengolah berada dalam
Hanya ikan raksasa dan beberapa ikan berukuran sedang yang perlu
belum dilakukan secara higienis dan sanitasi. Ikan yang sudah disiangi atau
26
Perdana, R. A., &Nurhidayat, A. “Kualitas Ikan Asin: Tinjauan Aspek Mikrobiologidan Keamanan
Pangan”, Jurnal Aplikasi Teknologi pangan, Vol. 6, Nomor 2 Februari 2017, hlm. 58.
2) Tahap Penggaraman
(pengasinan). Dengan cara ini, ikan dan kristal garam dimasukkan secara
bergantian ke dalam wadah tertutup, sehingga air yang keluar dari tubuh ikan
tetap berada di dalam hingga penggaraman selesai. Untuk ikan kecil, pengolah
proses penetrasi garam ke dalam daging ikan yang tebal dan besar, diperlukan
konsentrasi garam yang lebih tinggi dan waktu penggaraman yang lebih lama.
Ikan kecil seperti ikan teri dan ikan bulu ayam perlu diasinkan selama 12 jam
dengan konsentrasi 25%. Ikan berukuran sedang seperti layang, selar, dan
garam yang terlalu tinggi atau waktu penggaraman yang terlalu lama dapat
produk dalam menahan air akan menurun akibat tingginya tingkat denaturasi
protein.
menahan air. Ikan yang sudah selesai diasinkan dibersihkan dengan air
mengalir.
3) Tahap Pengeringan
protein, penurunan pH otot, atau adanya ion logam tambahan seperti kalsium
jam untuk ikan kecil jika sinar matahari cukup. Kebutuhan prosesor.
memasarkan barang tanpa batasan. Akibatnya, dunia usaha akan bersaing satu
sama lain dengan lebih ketat. Oleh karena itu, pelanggan harus puas dengan
berkualitas tinggi dan menyusun strategi agar masyarakat umum atau calon
hal ini. Pemasaran adalah proses sosial yang biasa dilakukan oleh orang dan
organisasi.
dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW telah mencontohkan hal ini dalam
distribusi barang dan jasa harus didasarkan pada standar dan etika. 27
3. Konsep Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
negara selama bekerja selama jangka waktu tertentu, baik harian, mingguan,
pedoman kerja. Mereka yang memiliki pekerjaan dengan gaji yang rendah
memiliki gaji tinggi memiliki motivasi khusus bekerja dan berproduktivitas kerja
mereka lebih baik dan maksimal. Menurut Sadono Sukirno, pendapatan dapat
2) Cara produksi, cara ini pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai barang
b. Jenis-Jenis Pendapatan
diterima seseorang secara teratur dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Misalnya, uang yang berasal dari upah, gaji, atau pendapatan tetap disebut
derajat kekayaan seseorang. Pendapatan tetap ini secara garis besar dapat
usaha apa pun dari Anda. Contoh pendapatan jenis ini antara lain
H. Metode Penelitian
kualitatif. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena yang ditemui
sebagainya. secara holistik, deskriptif, dalam lingkungan alam yang unik, bebas dari
campur tangan manusia, dan dengan memanfaatkan sebaik-baiknya teknik ilmiah yang
diterima secara luas. Data yang dikumpulkan (kata-kata, gambar, perilaku) sebaiknya
tetap dalam bentuk kualitatif, yang mempunyai makna lebih dalam dari sekedar angka
dan frekuensi, bukan dalam bentuk statistik atau angka statistik. Data deskriptif yang
sebagian besar disajikan dalam bentuk laporan dan deskripsi dicari dalam penelitian ini.
(gabungan), analisis data bersifat induktif dan kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
menonjolkan pentingnya jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini,
dan membuat catatan lapangan yang berisi informasi yang berkaitan dengan penelitian.
28
Rahman Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam (Yogyakarta : PT. Dana Bakhti Wakaf, 1995), hlm. 75.
Metode penelitian kualitatif didasarkan pada filsafat post-positivis dan digunakan untuk
meneliti kondisi benda-benda alam (bukan eksperimen). Dalam hal ini peneliti terjun
langsung ke lapangan untuk mendapatkan informan yang berasal dari berbagai sumber
yang berkaitan.
1. Pendekatan Penelitian
tujuan untuk mengkarakterisasi keadaan saat ini. Selain itu, upaya dilakukan untuk
2. Kehadiran Peneliti
Berdasarkan jenis metode penelitian diatas, maka dalam hal ini kehadiran
pengetahuan yang ada. Sehingga peneliti mendapatkan data yang akurat, terkait
dengan “Upaya Pemberdayaan Usaha Ikan Asin Dalam Meningkatkan Ekonomi
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek oleh peneliti berlokasi di Desa
4. Sumber Data
dari deskripsi yang luas dan beralasan yang mencakup penjelasan tentang proses yang
terjadi dalam konteks lokal. Hal ini memungkinkan Anda melacak dan memahami
dengan sumber data responden yang dibagi menjadi dua yakni sumber data primer
29
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke-32, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 4.
31
Sugiyono, Metode penelitian Kuanti Kualitatif, hlm. 284.
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber pertama baik
dari perorangan atau kelompok. Untuk memperoleh data primer ini peneliti
menggunakan catatan tertulis dari hasil wawancara dengan pelaku usaha ikan asin.
dikumpulkan dari buku-buku dan literatur lain yang relevan dengan topik
penelitian. Dalam hal ini penelitian difokuskan pada pemberdayaan usaha ikan
buku dan jurnal ilmiah, catatan arsip, dokumen resmi dan pribadi, serta dokumen
5. TeknikPengumpulan Data
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Ketiga metode ini dapat
diterapkan untuk memperkuat data yang akan membantu dalam proses penelitian.
a. Observasi
32
Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif, ct. ke-2 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2022), hlm. 143.
bagaimana masyarakat mendukung industri ikan asin. Peneliti langsung
penyiangan, penggaraman dan proses ikan dikeringkan. Apa yang dikatakan ini
dilakukan dengan cara dites, konsioner, rekaman gambar, rekaman suara. Peneliti
b. Wawancara
informan. 33
dengan cara bertanya, kemudian melalui wawancara data yang diinginkan dapat
33
Elta Mamang sangadji, Sopiah, Metodologi penelitian kualitatif,(Bandung: Rosdakarya, 2006), hlm. 120.
mengembangkan hasil wawancara. Oleh karena itu peneliti menggunakan
wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini. Informasi yang diperoleh dari
penelitian ini akan digunakan untuk mendukung upaya industri ikan asin dalam
Bima.
kehadiran peneliti yaitu untuk melakukan penelitian dan meminta izin untuk
mencatat dan merekam data-data yang dijelaskan oleh responden. Peneliti akan
yang diajukan. peneliti berusaha untuk mendapatkan penjelasan yang rinci tentang
setiap proses yang terlibat dalam usaha ikan asin, setelah selesai wawancara
c. Dokumentasi
yang dibuat sendiri oleh subjek atau diterima dari objek untuk mengumpulkan
data kualitatif. Ini adalah teknik untuk memperoleh gambaran dari sudut pandang
suatu subjek dengan menggunakan bahan tertulis atau makalah lain yang
yang telah berlalu; bisa juga berbentuk gambar atau sketsa yang dibuat oleh orang
yang berpikir.34
observasi dan wawancara dengan bantuan prosedur dokumentasi. Oleh karena itu,
catatan program kegiatan dan semua gambar kegiatan tambahan yang diperlukan
gambar pada saat observasi dan wawancara diberbagai berbagai aspek apek
penelitian, baik dari pihak kantor lembaga, kantor desa, dan lokasi pegelolaan
berkelanjutan yang dimulai dengan pengumpulan data dan diakhiri dengan penulisan
a. Pengumpulan data
34
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 82.
35
Afrizal, “Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif
Dalam Berbagai Disiplin Ilmu”, (Depok : Rajawali Pers, 2017), hlm. 176.
berbulan-bulan, tergantung pada jumlah informasi yang dirasa perlu oleh peneliti.
b. Tahap Reduksi
mengubah data mentah baik dalam bentuk tertulis maupun lisan yang
reduksi data. Tujuan kegiatan ini adalah memilih dan menyusun fakta dan
data. Peneliti menyampaikan temuan dan kategori atau kelompoknya pada tahap
telah dipahami.
d. Penarikan Kesimpulan
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin tidak karena
seperti yang telah disebutkan, masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
7. Validasi Data
Tujuan dari validasi data adalah untuk menguji atau menunjukkan kebenaran dari
apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan berbagai
a) Triangulasi
sumber data yang sudah ada sebelumnya. Ketika data dikumpulkan melalui
36
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm 92-93.
triangulasi, banyak sumber data dan metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menilai kebenaran data selain proses pengumpulan data yang sebenarnya.
sumber yang sama dengan menggunakan beberapa metode. Untuk sumber data
penggunaan metodologi yang sama untuk memperoleh data dari beberapa sumber.
bagi peneliti.
b) Meningkatkan ketekunan
KegiatanPenelitian.
3. BAB III Isi dan pembahasan, Yang menjelaskan Putusan pengadilan tinggi agama
mataram tentang isbat nikah secara kontensius, pertimnbangan hukum hakim dalam
4. BAB IV Penutup, Di bagian bab ini membahas tentang berisi kesimpulan dan saran
No Kegiatan Bulan
Penelitian
Desember Januari Februari Maret
1. Penyusunan
Proposal
2. Bimbingan
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Penelitian
Lokasi
5. Penyusunan
Skripsi
6. Bimbingan
Skripsi
7. Ujian Dan
Wisuda
K. Daftar Pustaka