PROPOSAL
Oleh:
PENDAHULUAN
setempat dengan pihak luar atau para pekerja sosial baik yang bekerja berdasarkan
dorongan karitatif maupun perspektif profesional. Para pekerja sosial ini berperan
yang kuat. Dalam konteks ini, peranan seorang pekerja sosial seringkali
1
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_32.htm 28 juni 2020 19.30
1
2
Proses tersebut tidak muncul secara langsung, melainkan tumbuh dan berkembang
berdasarkan interaksi masyarakat setempat dengan pihak luar atau para pekerja
professional2.
tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan
ataupun budi daya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah
adalah masyarakat yang hidup dekat air. Air itulah yang digunakan sebagai
pokok dan ada pula yang hanya dijadikan sebagai kegiatan tambahan yang
hal ini bukan hanya mereka yang dalam mengatur hidup dan kehidupannya hanya
2
Edi Suharto, Ph.D. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung : PT
Rafika Aditama, 2005), hal 93
3
Imron, “Pengembangan Ekonomi Nelayan dan Sistem Sosial Budaya” Gramedia:
Jakarta, 2003
3
dalam masyarakat.
lagi dalam dua kelompok besar, yaitu nelayan kelompok modern dan nelayan
tangkap tradisional. Keduanya kelompok ini dapat dibedakan dari jenis kapal
pesisir yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan. Mereka
maupun dari sisi ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya dijual ke
Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Kegiatan Pengelolaan Desa Pesisir Tangguh ini
Pengelolaan sarana dan/atau prasarana sosial ekonomi di desa pesisir dan pulau-
pulau kecil.
sehari kalau hanya mengandalkan kegiatan menangkap ikan saja bisa dipastikan
mereka tidak akan mendapatkan ekonomi yang cukup baik, apalagi dalam
kepentingan nasional, sistem teritorial dan hak asasi nelayan, serta kesejahteraan
perlindungan nelayan kecil tidak diatur dalam kebijakan perikanan yang baru ini.
nelayan kecil seharusnya dilindungi dan dipenuhi haknya, baik sebagai produsen
B. Rumusan Masalah
4
Kusnadi, “Filosifi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir”Humaniora:Bandung, 2006, hal. 3
5
1. Fokus Penelitian
2. Deskriptif Penelitian
a. Pemberdayaan masyarakat
5
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/tujuan-prinsip-dan-tahapan-pemberdayaan-
masyarakat.html
6
maupun kelompok.
b. Pendampingan Sosial
diwujudkan6.
relasi sosial antara pendamping dan klien dalam bentuk memperkuat dukungan,
hidup, serta meningkatkan akses klien terhadap pelayanan sosial dasar, lapangan
kerja, dan fasilitas pelayanan publik lainnya dalam usaha memecahkan masalah
6
Direktorat Bantuan Sosial, 2007: 4
7
Departemen Sosial RI, 2009: 122
8
http://eprints.uny.ac.id/9700/2/BAB%202%20-%2008102241026.pdf
7
sebagai berikut:
penelitian yang berbeda namun memiliki sedikit persamaan objek pada judul yaitu
1. Tujuan Penelitian
8
Tujuan yang akan di dapatkan dalam penelitian ini yaitu memahami dan
mendeskripsikan hasil dari judul yang di ambil, berdasarkan sub masalah yang
diambil dari latar belakang yang bekaitan dengan judul maka penulis akan
meneliti:
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
penelitian
b. Kegunaan Praktis
kepada pembaca.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Pemberdayaan
seringkali dikaitkan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa
yang kita inginkan, terlepas dengan keinginan dan minat mereka. Ilmu sosial
berubah atau tidak dapat berubah. Kekuasaan senantiasa hadir dalam konteks
1 1
Mardikato Totok dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.26
11
2. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cuku kuat
kehidupannya.
pengembangan. Bahkan dalam dua istilah ini dalam batas-batas tertentu bersifat
2. Tujuan Pemberdayaan
pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu
2 2
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika
Aditama, 2005), hal 57-58
3 3
Nanih Machendrawaty, Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam,
(Bandung: Rosdakarya, 2001), hal 41-42.
12
fondasi civil society di kawasan pesisir. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan
ekonomi yang optimal dalam kehidupan warga, serta tingkat partisipasi politik
warga yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang komprehensif
dan tujuan yang terukur, yang pencapaiannya dilakukan secara bertahap, dengan
masyarakat lokal.11
4 4
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika
Aditama, 2005), hal 59-60.
11 11
Kusnadi, Strategi Hidup Masyarakat Nelayan, (2007: LkiS, Yogyakarta), hal 39.
12 12
Kusnadi, Filosofi Pemberdayaan pesisir, (Bandung: humaniora, 2006), hal 35
13
a. Potensi sumberdaya alam yang ada di kawasan pesisir adalah karunia Allah
SWT yang harus dijaga kelestariannya oleh semua, pihak serta dikelola secara
kepentingan masa depan, serta dilandasi oleh rasa tanggung jawab terhadap
kawasan pesisir.
ancaman yang dating dari arah laut. Kerapuhan sosial ekonomi masyarakat
B. Pendampingan Sosial
dinamis antara kelompok miskin dan pekerja sosial untuk secara bersama-sama
masyarakat.
berkaitan dengan peran ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi
peran pendidik.
kerja.
C. Masyarakat Nelayan
nelayan, agar lebih jelas penulis akan memberikan pengertian dari masing-masing
6 6
http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_32.htm
16
1. Pengertian Masyarakat
(berasal dari kata latin, socius yang berarti ”kawan”). Masyarakat sendiri berasal
dari akar kata Arab syaraka yang artinya ikut serta atau berperanserta. Jadi
masyarakat adalah kumpulan manusia yang saling berinteraksi satu sama lainnya.7
masyarakat Indonesia” masyarakat adalah suatu golongan besar atau kecil yang
terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara
sosial Dasar” masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang
memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk
mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan
jelas proyeksi individu sebagai (input) bagi keluarga, keluarga sebagai tempat
prosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil (output) dari proyeksi
tersebut.9
2. Pengertian Nelayan
yaitu orang-orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan, baik
7 7
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal 119-120.
8 8
Hassan Sadly, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta: PT.
Pembangunan,1980), hal 31.
99
Darmansyah dkk, Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei), (Surabaya:Usaha Nasional,1986), hal 80
17
kamus besar Indonesia Pengertian nelayan adalah orang yang mata pencaharian
hanya bekerja dan mencari di laut, melainkan mereka yang juga tinggal
mencari ikan dilaut dan hidup di daerah pantai, bukan mereka yang
fondasi civil society di kawasan pesisir. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan
ekonomi yang optimal dalam kehidupan warga, serta tingkat partisipasi politik
warga yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang komprehensif
dan tujuan yang terukur, yang pencapaiannya dilakukan secara bertahap, dengan
1010
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: PT. Balai
Pustaka, 1989), hal 612.
18
masyarakat lokal.11
Allah SWT yang harus dijaga kelestariannya oleh semua, pihak serta
kawasan pesisir.
11 11
Kusnadi, Strategi Hidup Masyarakat Nelayan, (2007: LkiS, Yogyakarta), hal 39.
12 12
Kusnadi, Filosofi Pemberdayaan pesisir, (Bandung: humaniora, 2006), hal 35
19
ancaman yang dating dari arah laut. Kerapuhan sosial ekonomi masyarakat
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penilitian
usaha mencari hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu fenomena sosial.
pada tiga aspek penting. Pertama, pada unit analisis mikro dimana satuan yang
diteliti sedemikian rupa sehingga lebih dapat dijelaskan secara terperinci. Kedua,
penelitian bersifat holistik dalam arti melihat objek yang diteliti secara
menyeluruh didalam satu kesatuan. Suatu phenomena disini dilihat sebagai satu
perbandingan ini juga yang dapat membuat penelitian kulitatif dapat menekankan
proses dan dapat menekankan konteks sosial dimana suatu gejala itu muncul. 1
2. Lokasi Penelitian
karena penulis sendiri lahir dan besar disana, juga akrab dengan masyarakatnya
11
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Penlitian Sosial, (Cetakan Pertama, 2017), h.30.
21
B. Pendekatan Penelitian
tersebut menjadi lebih dalam. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian
pikir tertentu sudah melembaga dan membudaya, maka gejala itu menjadi patokan
sikap yang pantas. Patokan sikap yang pantas tersebut biasanya disebut norma
dalam interaksi.
C. Sumber Data
Sumber data yang dalam penelitian ini ada dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Data merupakan bahan baku informasi yang sangat penting dalam
harus menggunakan yang tepat. Sebab jika pengumpulan data dilakukan dengan
22
cara yang salah maka akan mendapatkan informasi menjadi salah sehingga hasil
selanjutnya data diolah sehingga dapat menyajikan informasi yang lebih mudah
Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan,
artikel, literatur dan dokumen yang relavan dengan penelitian untuk melengkapi
1. Observasi
peneliti untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan peran media online
2 2
Syamsuddin AB, Dasar-dasar teori metode penelitian.h101
33
Sudharto p. Hadi, Aspek sosial amdal Sejarah, Teori dan Metode, (Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 1995),h. 77.
23
2. Wawancara
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian denagan cara Tanya jawab sambil
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama.4
3. Dokumentasi
observasi dan wawancara dan juga memperoleh data melalui peninggalan tertulis
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
catatan harian dan cendera mata,laporan,foto dan sebagainya. Sifat utama data ini
terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam. Secara detail bahan
dan catatan harian, memorial klipping, dokumen pemerintah atau swata di server
4 4
Syamsuddin AB,Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian .h .103
24
dan diflasdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. Dukumen dapat berbentuk
E. Instrumen Penelitian
instrumen sebagai alat untuk mendapatkan data yang cukup valid dan akurat
dalam pengumpulan data. Dalam rencana penelitian ini yang akan menjadi
instrumen adalah penulis sendiri karena jenis penelitian ini adalah penelitian
penyusunan, dan elaborasi, sehingga data yang telah terkumpul dapat di berikan
makna untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan atau untuk
mencapai tujuan penelitian. Analisis data bertujuan untuk mencari data dan
5 5
Dr. Syamsuddin AB,S.ag,.M.pd, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial (Wade
Group 2017),h.106
25
menata data secara sistematis dari hasil rekaman atau catatan wawancara,
prinsip keabsahan data, dalam rangka memperoleh data yang benar-benar berguna
bagi penelitian. Disini data yang telah dikumpulkan direduksi dengan melakukan
perbedaan) sesuai dengan fokus penelitian secara sistematis dan intrergral, reduksi
data ini berlangsung terus- menerus selama penelitian berlangsung hingga sampai
sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung
berlangsung dengan cara memikir ulang dan meninjau kembali catatan lapangan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
sebagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin
perbedaan yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan
analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan
wawancara dengan informan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data yang falid
dengan adanya kecocokan satu sama lain, peneliti menggali kebenaran informan
melalui berbagai metode dan sumber pengolahan data. Misalnya, selain melalui
dokumen tertulis, arsip, dokumen, sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan
pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara ini akan menghasilkan
bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan yang
berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan
66
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial .h.111-112
77
J. Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Remaja Rosda
Karya,1988), h.178
27
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pemberdayaan
2. Tujuan Pemberdayaan
B. Pendampingan Sosial
C. Masyarakat Nelayan
2. Pengertian Nelayan
29
B. Pendekatan penelitian
C. Sumber Data
E. Instumen Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN