Anda di halaman 1dari 5

KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR DI INDONESIA

Aldzakwan Noerfirli Ibrahim¹


Prodi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadiaran, JI.
Raya Bandung Sumedang KM.21, Hegarmanah, Kec Jatinanggor, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat 45363.

Abstract

Most fishermen live in poverty. They manifest in several dimensions: economic, socialculture
and politic. It also cover both family poverty and physical infrastructure. Many factors
affected fishermen poverty. The first is their traditional gear, and the second is their
dependence upon tengkulak (fish trader). In some cases, the existence of TPI (Fish Auction
Place) contributes to impoverish them. For labour, this condition especially for labour
fishermen make their life more difficult, because of unjustice producion sharingt. To increase
their income, developing fishing gear capacity is a necessity. Their dependence upon
tengkulak should also be minimized to develop fishermen bargaining position. It is also
supported by restructuration of share product system, to be more favorable to labours. It is
important to make fishermen as a subject in development. It means that they should be invited
to discuss their problem, as well as solutions based on their aspiratio, because development is
not only in economic terms, but how to make the poor to be more human.

Abstrak

Kebanyakan nelayan hidup dalam kemiskinan. Hal ini diwujudkan dalam beberapa dimensi:
ekonomi, sosial budaya dan politik. Hal ini juga mencakup kemiskinan keluarga dan
infrastruktur fisik. Banyak faktor yang mempengaruhi kemiskinan nelayan. Yang pertama
adalah peralatan tradisional mereka, dan yang kedua adalah ketergantungan mereka pada
tengkulak (pedagang ikan). Dalam beberapa kasus, keberadaan TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
turut memiskinkan mereka. Bagi buruh, kondisi ini khususnya bagi buruh nelayan semakin
mempersulit kehidupan mereka, karena adanya ketidakadilan dalam pembagian hasil. Untuk
meningkatkan pendapatan mereka, pengembangan kapasitas alat tangkap merupakan sebuah
kebutuhan. Ketergantungan mereka pada tengkulak juga harus diminimalkan untuk
mengembangkan posisi tawar nelayan. Hal ini juga didukung dengan restrukturisasi sistem
produk bagi hasil yang lebih berpihak pada buruh. Pentingnya menjadikan nelayan sebagai
subjek dalam pembangunan. Artinya, mereka harus diajak berdiskusi mengenai
permasalahannya, serta solusinya sesuai aspirasinya, karena pembangunan tidak hanya dari
segi ekonomi, tapi bagaimana menjadikan masyarakat miskin menjadi lebih manusiawi.
PENDAHULUAN

Masyarakat miskin daerah pesisir salah satu langkah yang dapat dilakukan.
indorsia adalah komunitas yang Sistematik dan organisasi usaha untuk
tergantung pada lingkungan sumber mengarahkan dan membantu perubahan
daya laut. Mereka hidup dalam jerat melalui pemberdayaan bagi masyarakat
pesisir juga dapat berperan penting.
kemiskinan karena banyak faktor, baik
Edukasi ekonomi kreatif, seperti
internal maupun eksternal. Kebutuhan
pendekatan yang dilakukan dalam
bertahan pada masyarakat pesisir kegiatan pemanfaatan komoditi lokal
terjadi karena rendahnya kemampuan melalui inovasi kaldu bubuk tempe
sumber daya manusia dalam sebagai ketahanan pangan keluarga, juga
mengelola potensi yang tersedia. dapat menjadi alternatif yang sangat tepat
Tangkapan ikan dijual melalui nelayan dalam mengatasi masalah perekonomian
besar yang menguasai pasar membuat masyarakat. Penerapan teknologi
nelayan miskin tidak memiliki posisi pengolahan air payau yang sesuai dan
tawar. Tingkat pendidikan rendah tepat guna, praktis, portable dan tidak
memakan lahan yang luas dengan harga
mengakibatkan pengetahuan dan
yang terjangkau dan mudah dalam
keterampilan nelayan sangat terbatas.
pengoperasian dan pemeliharaannya juga
Umumnya keterampilan itu diperoleh dapat membantu masyarakat nelayan yang
secara turun-temurun. Hasil penelitian mengalami permasalahan penyediaan air
menunjukkan bahwa nelayan miskin bersih.
membutuhkan sampan, modal usaha,
dan ketersediaan bahan bakar minyak PEMBAHASAN
dengan harga standar. Masyarakat
pesisir Indonesia miskin adalah masalah 1. Faktor Kemiskinan
yang bersifat multidimensi. Kondisi Kemiskinan masyarakat pesisir dan perikanan di
kemiskinan di Indonesia masih tinggi, Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
dengan jumlah penduduk miskin di antara lain:
Indonesia pada tahun 2021 mencapai 26,5
juta jiwa. Salah satu faktor yang 1. Abrasi pantai: Proses erosi pantai yang
menyumbang kekurangan penghasilan disebabkan oleh kekuatan gelombang laut
rumah tangga adalah praktek nelayan yang dan arus yang merusak garis pantai, yang
masih dilakukan secara manual, yang dapat menyebabkan kerusakan
menghasilkan hasil yang tidak optimal. permukiman, lahan tambak, dan wisata
Penyediaan air bersih juga menjadi pantai, serta kerusakan infrastruktur.
permasalahan, khususnya untuk 2. Ketidakmampuan pengelolaan sumber
masyarakat nelayan, yang terpaksa daya alam: Kementerian Kelautan dan
membeli air tawar yang harganya relatif Perikanan Republik Indonesia (KKP RI)
mahal. Untuk mengatasi masalah di Indonesia yang bertanggung jawab atas
kemiskinan masyarakat pesisir, diperlukan pengelolaan sektor kelautan dan
solusi yang menyeluruh dan terintegrasi. perikanan, menuntut layanan yang lebih
Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui transparan dan lebih baik, sementara
pemberdayaan perempuan keluarga sumber daya tumbuh lebih lambat.
nelayan, seperti yang dilakukan dalam 3. Inflasi: Inflasi yang terjadi di berbagai
program berbasis kearifan lokal, adalah belahan dunia dapat meningkatkan jurang
antara pencari kerja dan lapangan mengumpulkan data yang diperlukan dan menekan
pekerjaan, yang berimbas pada timbulnya tingkat kesalahan yang diakibatkan input ulang data
penggangguran di Indonesia, dan secara manual serta menekan waktu yang
meningkatkan harga barang dan digunakan untuk proses dan penyajian data.
kebutuhan, yang dapat mendorong Sedangkan di Kota Tegal, penelitian dilakukan
terjadinya kemiskinan untuk menganalisis potensi sumber daya manusia
4. Kekurangan pendapatan: Ketika nilai mata (SDM) pelaku usaha pengolahan hasil perikanan
uang turun, masyarakat tidak dapat yang ada di wilayah pesisir Kota Tegal,
memenuhi kebutuhan sesuai dengan menganalisis potensi sumber daya alam (hasil
kondisi yang sebelumnya, yang dapat perikanan) pendukung pengembangan usaha
meningkatkan angka kemiskinan pengolahan hasil perikanan, menganalisis kondisi
5. Kekurangan pemberdayaan: UMKM pengolahan hasil perikanan, menganalisis
Ketidakmampuan memberikan perubahan faktor pendukung dan permasalahan yang dihadapi
yang maksimal dikarenakan adanya oleh masyarakat pelaku usaha dalam
struktur organisasi yang ada membatasi pengembangan usaha pengolahan hasil perikanan,
kewenangan dan peran auditor internal, dan merumuskan strategi pemberdayaan UMKM
serta kurangnya ketaatan atau kepatuhan pengolahan hasil perikanan sebagai upaya
dalam pelaksaan rekomendasi audit penanggulangan kemiskinan masyarakat pesisir di
6. Kekurangan pendidikan dan Kota Tegal. Berdasarkan informasi yang tersedia,
pengembangan: Kekurangan pendidikan pemerintah Indonesia melalui KKP telah
dan pengembangan dapat mempengaruhi melakukan berbagai upaya untuk mengurangi
kemampuan masyarakat pesisir dan kemiskinan di pesisir dan perikanan, mulai dari
perikanan untuk mengembangkan usaha program pemberdayaan ekonomi masyarakat
dan mengatasi kemiskinan. pesisir, pengembangan usaha pengolahan hasil
perikanan, hingga pengoptimalan pemanfaatan
potensi yang ada dalam sektor perikanan.
2. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
menyelesaikan kemiskinan pesisir dan 3. Cara menyelesaikan masalah kemiskinan
perikanan di Indonesia
Menyelesaikan masalah kemiskinan masyarakat
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian perikanan/pesisir Indonesia dapat dilakukan
Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan melalui berbagai langkah. Berikut adalah beberapa
berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan di langkah yang dapat dilakukan:
pesisir dan perikanan. Salah satu upaya tersebut 1. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh
adalah melalui Program Nasional Pemberdayaan (PDPT): Kementrian Kelautan Perikanan
Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat program pengembangan
(PNPM Mandiri KP), yang merupakan salah satu desa pesisir tangguh (PDPT) untuk
proyek nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah mengatasi masalah kemiskinan, kerusakan
Indonesia dalam rangka menanggulangi berbagai sumber daya pesisir, rendahnya
persoalan kemiskinan yang terjadi di masyarakat, kemandirian organizasi sosial desa, dan
khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah minim dan rendahnya kualitas
pesisir. PNPM Mandiri KP bertujuan untuk infrastruktur desa dan kesehatan
mengentaskan kemiskinan yang lebih dari 60 lingkungan pemukiman
persen berada di wilayah pesisir, dan anggaran 2. Pemberdayaan Nelayan Melalui Program
yang tidak sedikit dikucurkan untuk program Pelatihan Bengkel Nelayan: Penelitian ini
tersebut. Sebagai contoh, di Kabupaten Lamongan, didasarkan pada fenomena kemiskinan
Dinas Perikanan dan Kelautan melalui program yang terjadi di Kelurahan Blimbing, dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir telah tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan kontribusi yang besar dalam mengetahui pemberdayaan nelayan
meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. melalui program pelatihan bengkel
Dengan memadukan teknologi saat ini, seperti nelayan di Kelurahan Blimbing
e-Reporting, dapat membantu dalam Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
3. Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan termasuk pendidikan dasar, pendidikan
Pulau-Pulau Kecil: Penelitian ini pada teknis, dan pendidikan lainnya
Undang-Undang Republik Indonesia 8. Pengembangan Kesehatan: Perlu
Nomor 27 Tahun 2007 Tentang dilakukan pengembangan kesehatan,
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan termasuk pengembangan fasilitas
Pulau-Pulau Kecil, dan Peraturan Menteri kesehatan, pengembangan tenaga
Kelautan Dan Perikanan Nomor kesehatan, dan pengembangan program
Per.07/Men/2008 Tentang Bantuan Sosial kesehatan.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dan 9. Pengembangan Sosial: Perlu dilakukan
Pembudidaya Ikan pengembangan sosial, termasuk
4. Manajemen Pelatihan: Penelitian ini pengembangan program sosial,
menunjukkan bahwa manajemen pelatihan pengembangan kemasyarakatan, dan
sudah dilakukan dengan baik pengembangan kultur.
5. Pengembangan Infrastruktur: Perlu 10. Pengembangan Ekonomi: Perlu dilakukan
dilakukan pengembangan infrastruktur, pengembangan ekonomi, termasuk
termasuk infrastruktur jalan, air dan pengembangan ekonomi perikanan,
listrik, serta fasilitas publik pengembangan ekonomi agroindustri, dan
6. Pengembangan Usaha: Perlu dilakukan pengembangan ekonomi lainnya.
pengembangan usaha masyarakat,
termasuk usaha perikanan, usaha
agroindustri, dan usaha lainnya
7. Pengembangan Pendidikan: Perlu
dilakukan pengembangan pendidikan,

KESIMPULAN

Kesimpulan dari kemiskinan masyarakat pesisir Indonesia adalah bahwa kemiskinan terjadi di
antaralain karena abrasi pantai, ketidakmampuan pengelolaan sumber daya alam, inflasi, kekurangan
pendapatan, kekurangan pemberdayaan dan kekurangan pendidikan dan pengembangan. Seperti yang
di ketahui Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Republik Indonesia sudah berupaya untuk
menyelesaikan permasalahan kemiskinan di daerah pesisir ini. Namun masih belum terselesaikan.
Perlu diketahui dalam menyelesaikan masalah kemiskinan masyarakat perikanan/pesisir Indonesia,
perlu dilakukan pengembangan holistik yang memperhatikan aspek biogeofisik, sosial-budaya,
ekonomi, infrastruktur, dan potensi sumber daya alam.
DAFTAR PUSTAKA

● Jurnal Wacana Kinerja, Vol. 26, No. 2, 2023


● Lita Dharmayuni, Jurnal Eksos Vol. 17, No. 1, 2021
● SENSISTEK, Vol. 5, No. 2, 2022
● Umi Muawanah, 2018. PERSEPSI DAMPAK COREMAP II TERHADAP EKOSISTEM DAN
BIODIVERSITAS MASYARAKAT PESISIR EKOSISTEM DAN BIODIVERSITAS LAUT DI
INDONESIA BAGIAN TIMUR
● Mulyana Hadid dan H. Surtikanti, 2024 JSCSR, VOL. 1 NO. 2: (JANUARY) 2024
● Velly Nindi Tursinei, 2013 Rancang bangun prototipe e-reporting bidang pengawasan kelautan dan
pemberdayaan pesisir di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan
● Suruawati, 2013, Kebijakan Sosial Ekonomi Vol. 3, No. 2
● Iltizam Journal of Shariah Economic Research Vol. 6, No.1 (2022) June 2022,

Anda mungkin juga menyukai