Anda di halaman 1dari 8

KOMUNITAS NELAYAN YANG ADA DI KECEMATAN

NAMOSAIN, NUNBAUN DELHA, NUNBAUN SABU, NUNHILA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


Rico Tenis1. Yohana Talia Fransiska Ngunam1. Serines B. Bodu1. Nanda Rosali Puay1.
Silvester T. Saman1. Wihelmus V. Gratadiano1. Aploharius R. Muja1

Pembimbing Lady Cindy Soewarlan2

Manajemen sumber daya perairan. Fakultas Perikanan Dan Kelautan

firmannur0209@gmail.com1, ladicindysoewarlan@gmail.com2,

Abstrak

Masyarakat pesisir, secara lebih khusus komunitas nelayan Kecamatan Alak. Merupakan satu
pelaku usaha di bidang perikanan yang sampai saat ini terkategorikan sebagai kaum miskin dan
memiliki banyak persoalan, yang turut memperberat tekanan terhadap pemanfaatan sumberdaya
pesisir. Kesemuanya diakibatkan oleh belum adanya konsep pembangunan masyarakat pesisir
(nelayan) sebagai subyek dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir. Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) merupakan salah satu program yang disusun untuk lebih
memberdayakan masyarakat pesisir (nelayan). Program ini disusun dengan melihat kenyataan
bahwa rata-rata tingkat pendidikan masyarakat pesisir relatif rendah sehingga kurnag memiliki
pemahaman yang cukup dalam mengeksploitasi sumberdaya perikanan secara berkelanjutan;
keterbatasan modal dan keterampilan termasuk sarana dan prasarana untuk memfasilitasi
kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan; sistem pengelolaan sumberdaya yang dilaksanakan
secara individu atau bergantung kepada orang lain sehingga cenderung eksploitatif, dan
pengelolaan pendapatan yang cenderung konsumtif.

Kata kunci : Komunitas Nelayan

Abstract

Coastal communities, in particular the fishing communities of Alak District. Is a business actor
in the field of fisheries which until now has been categorized as poor and has many problems,
which also exacerbates pressure on the use of coastal resources. All of them are caused by the
absence of the concept of coastal community development (fishermen) as subjects in the use of
coastal resources. The Coastal Community Economic Empowerment Program (PEMP) is one of
the programs designed to empower coastal communities (fishermen). This program was prepared
by considering the fact that the average level of education of coastal communities is relatively
low so that they lack sufficient understanding in exploiting fishery resources in a sustainable
manner; limited capital and skills, including facilities and infrastructure to facilitate the
utilization of fishery resources; a resource management system that is carried out individually or
depends on others so that it tends to be exploitative, and income management that tends to be
consumptiv.

I PENDAHULUA sosial yang paling terpuruk tingkat


kesejahteraan hidupnya
A. Latar Belakang
Rumah tangga nelayan cenderung
Nelayan adalah suatu
memiliki anak lebih banyak
masyarakat yang tinggal di wilayah
dibandingkan dengan rumah tangga
pesisir dengan mata pencaharian
bukan nelayan. Pendapatan yang
utama memanfaatkan sumber daya
rendah dan dengan jumlah
alam yang terdapat di dalam laut
tanggungan yang banyak semakin
baik itu berupa ikan. Masyarakat
memperparah kondisi kehidupan
nelayan memiliki karakteristik
nelayan. Permasalah yang terjadi
khusus yang membedakan mereka
pada nelayan ini akan berdampak
dari masyarakat lain dan nelayan
terhadap pendidikan anaknya.
indentik dengan kemiskinan,
Pendidikan merupakan kesatuan
banyaknya jumlah anak dalam
yang tidak bisa dilepaskan dari tiap
keluarga dan pendidikan yang
manusia. Melalui pendidikan tiap
rendah. Kemiskinan nelayan
individu diharapkan dapat
disebabkan oleh pendidikan yang
mengembangkan potensi diri guna
rendah, sehingga tingkat teknologi,
memperoleh masa depan yang lebih
inovasi dan penyerapan informasi
baik bagi dirinya maupun orang lain
menjadi rendah yang menyebabkan
disekitarnya. Pemerintah terus
produktivitasnya menjadi rendah.
berupaya mewujudkan cita-cita
penyebab lain terjadinya kemiskinan
nasional yaitu mencerdaskan
pada masyarakat nelayan adalah
kehidupan bangsa. Kebijakan yang
tekanan kehidupan yang dihadapi
dilakukan pemerintah dalam
oleh fluktuasi musim ikan,
mendukung suksesnya
keterlibatan kemampuan teknologi
penyelengaraan pendidikan
penangkapan, jaringan pemasaran
diantaranya bantuan operasional
yang dianggap merugikan nelayan
sekolah (BOS), bantuan siswa
serta sistem bagi hasil yang timpang
miskin (BSM) dan lain sebagainya.
sehingga nelayan tradisional dan
Upaya tersebut dilakukan guna
nelayan buruh merupakan kelompok
meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Serta memberikan oleh kelompok nelayan juragan. Bagi
kesempatan bagi semua peserta didik nelayan buruh dan nelayan
dari berbagai golongan termasuk perorangan akan berpikir dua kali
masyarakat nelayan Kota Kupang. untuk melanjutkan pendidikan
Kec. Alak Lebih dari separuh jumlah anaknya ke pendidikan yang lebih
penduduknya hidup, tinggal dan tinggi dikarenakan biaya yang sangat
menggantungkan hidupnya dengan mahal dan tidak sebanding dengan
memanfaatkan potensi sumber daya penghasilan yang mereka peroleh
pesisir dan kelutan Kesulitan dimana hanya cukup untuk
ekonomi menjadi faktor penghalang memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
bagi keluarga nelayan Kecamatan membayar hutang saja. Walaupun
Alak. Dalam meningkatkan kualitas sekarang sudah banyaknya
pendidikan anak-anak mereka. pendanaan pendidikan yang
Sumber ekonomi mereka hampir diberikan pemerintah seperti
hilang, ditambah dengan bencana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
lain seperti ombak besar. Masyarakat namun biaya sekolah meliputi biaya
nelayan lemah dari aspek ekonomi personal yang menyangkut biaya
dan sosial seperti pendapatan, transpotasi dan uang jajan disekolah
pendidikan bahkan teknologi , tetap dirasakan berat bagi
Banyak anak yang harus bekerja masyarakat nelayan.
melaut setelah menyelesaikan
pendidikan di sekolah dasar . II METODE PRAKTIKUM
Pendapatan yang diperoleh nelayan
tidak menetap dan terkadang hanya a) Waktu dan tempat praktikum
mampu untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Sementara biaya Praktikum ini dilaksanakan pada
pendidikan yang tinggi menjadi salah bulan September tanggal 11- 12
satu faktor penghambat bagi nelayan bertempat di kecamatan Alak,
dengan status sebagai masyarakat kelurahan namosain, provinsi
miskin yang memiliki keterbatasan Nusa tenggara timur.
dalam memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya akibat ketidak pastian b) Desain praktikum
usaha. Kemiskinan yang melekat
mengakibatkan mereka tidak mampu Pratikum ini dilakukan
memberikan pendidikan yang cukup menggunakan pendekatan
bagi anak-anaknya terutama kualitatif deskriptif. Penggunaan
pendidikan formal. Pendidikan bagi pendekatan ini dimaksutkan
anak-anak nelayan sampai saat ini untuk memperoleh gambaran
masih memprihatinkan. Anak karakteristik komunitas nelayan
nelayan yang melanjutkan di kecamatan Alak. Gambaran
pendidikan hanya dapat dilakukan mengenai Pendidikan terakhir
dari nelayan,pendapatan teknik cluster sampling. Cluster
perharinya,dan juga curahan sampling merupakan teknik memilih
waktu kerja perharinya. sebuah sampel dari kelompok-kelompok
unit yang kecil (Sugiyono, 2009).
Sampel cluster pertama penelitian adalah
c) Instrumen Pratikum komunitas nelayan (laki-laki) dan cluster
kedua adalah kaum wanita (istri) 100
Peralatan yang digunakan dalam responden .
pratikum ialah, henphone yang
didalamnya terdapat kusioner e) Teknik Pengumpulan Data
terstruktur yang berisi daftar
pertanyaan,dan lebtob yang 1. Wawancara
digunakan untuk pembuatan
laporan. Teknik sampel untuk
wawancara menggunakan teknik
d) Populasi dan Sampel google formulir yang di pandu
oleh peneliti. Wawancara kepada
Menurut Furchan (2004), responden akan dihentikan
Populasi adalah objek, keseluruhan apabila jawaban yang diberikan
anggota sekelompok orang, organisasi, sudah mencapai 100 responden.
atau kumpulan yang telah dirumuskan
oleh peneliti dengan jelas. Menurut 2. Analisis Data
Margono (2004), Populasi adalah
keseluruhan data yang menjadi pusat Analisis data untuk bentuk
perhatian seorang peneliti dalam ruang dilakukan secara deskriptif
lingkup dan waktu yang telah disajikan melalui bentuk kata-
ditentukan. Populasi berkaitan dengan kata tertulis, tabel, bagan dan
data-data, jika seorang manusia sebagainya.
memberikan suatu data, maka ukuran
atau banyaknya populasi akan sama
banyaknya manusia. Sedangkan
sampel adalah sebagian dari populasi
yang karakteristiknya hendak diteliti”
(Djarwanto, 1994:43). Sugiyono (2008:
118), Sampel adalah suatu bagian dari
keseluruhan serta karakteristik yang
dimiliki oleh sebuah Populasi. Sampel
yang diambil dari komunitas nelayan
yang ada di kecamatan Alak kelurahan
Namosain, Nunbaun delha, Nunbaun
sabu, Nunhila dengan menggunakan
ikan, menjual ikan hasil tangkapan,
menjual kue, penjualan ikan.

Mata pencaharian adalah
keseluruhan kegiatan untuk
mengeksploitasi dan memanfaatkan
sumber-sumber daya yang ada pada
III. HASIL DAN PEMBAHASAN lingkungan fisik, sosial dan budaya
yang terwujud sebagai kegiatan
A. Bentuk-bentuk Mata Penceharian produksi, distribusi dan konsumsi
(Mulyadi, 1993:79). Mata
Mata penceharian komunitas penceharian komunitas nelaya di
nelayan yang ada di kecamatan Alak kecamatan Alak kelurahan
kelurahan Namosain, Nunbaun Namosain, Nunbaun delha,
delha, Nunbaun sabu, Nunhila dapat Nunbaun sabu, Nunhila untuk laki-
di lihat dari data berikut: laki kebanyakan nelayan (yang
terbagi menjadi 3 yaitu nelayan
penuh, sambilan utama, sambilan
Pekerja sebagai nelayan (Laki-laki)
tambahan) sedangkan wanita IRT,
ada yang membantu suami menjual
Pekerja sebagai Jumblah ikan, membuka usaha kios, menjual
nelayan ikan, menjual ikan hasil tangkapan,
menjual kue, penjualan ikan. Itu semua
Penuh (Hanya mereka lakukan untuk memenuhi
memiliki satu 35 kebutuhan hidup sehari-hari.
matapencaharian yaitu
nelayan) B. Status Berdasarkan Kepemilikan
Sambilan utama Alat Tangkap
(Nelayan adalah 18
profesi utama, tetapi Status kepemilikan alat
memiliki
tangkap di bagi atas dua yaitu :
pekerjaanlain)
nelayan pemilik (secara hukum
Sambilan tambahan
(Pekerjaan lainsebagai 33 sebagaipemilik kapal dan alat-
sumber penghasilan, alatpenangkapan, termasuk yang
nelayanhanya untuk modaloperasi), nelayan penggarap
tambahan (terlibat dalamoperasi penangkapan).
penghasilan)
C. Curah Waktu Kerja Nelayan

Pekerja kaum wanita Curahan waktu pekerjaan


berdasarkan pekerjaan nelayang
IRT, membantu suami menjual
ikan, membuka usaha kios, menjual Curahan Waktu Jumblah
Pekerjaan Nelayan Sambilan
Nelayan Penuh dalam Penuh
Sehari < Rp.500.000 1
 4-8 jam/hari 3 Rp. 500.000 – Rp. 16
8-12 jam/hari 19 1.000.000
>12 jam/hari 27 Rp. 1.000.000-Rp. 16
Curahan Waktu Jumblah 1.500.000
Pekerjaan Nelayan Rp. 1.500.000 – Rp. 6
Sambilan Utama 2.000.000
Rp.Rp.2.500.000-Rp. 5
4-8 jam/hari 6 3.000.000
8-12 jam/hari 21 Rp. 3.000.000- 1
>12 jam/hari 12 Rp.3.500.000
Curahan Waktu Jumblah Rp.3.500.000- 1
Pekerjaan Nelayan Rp.4.000.000
Sambilan Tambahan Rp. 4.000.000- -
4-8 jam/hari 6 Rp.4.500.000
8-12 jam/hari 16 Penghasilan Rata-rata Jumblah
>12 jam/hari 11 Nelayan Sambilan
Utama
Menurut Atkinson, manajemen
waktu adalah suatu jenis < Rp.500.000 1
keterampilan yang berkaitan dengan Rp. 500.000 – Rp. 18
berbagai bentuk upaya dan tindakan 1.000.000
individu yang dilakukan dengan Rp. 1.000.000-Rp. 9
terencana agar seseorang mampu 1.500.000
memanfaatkan waktu sebaik Rp. 1.500.000 – Rp. 2
mungkin. Sedangkan menurut 2.000.000
Forsyth, manajemen waktu adalah Rp.Rp.2.500.000-Rp. 5
sebuah cara untuk membuat waktu 3.000.000
terkendali sehingga dapat Rp. 3.000.000- 1
menciptakan efektivitas dan Rp.3.500.000
produktivitas. Rp.3.500.000- -
Rp.4.000.000
Berdasarkan pekerjaan Rp. 4.000.000- -
nelayan yang dibagi menjadi tiga Rp.4.500.000
bagian (nelayan penuh, nelayan Jumblah
sambilan utama, sambilan Penghasilan Rata-rata
tambahan. Begitu pula dengan Nelayan Sambilan
curah waktu pekerjaan. Jika kita Tambahan
melihat dari data, curah waktu yang < Rp.500.000 2
lebih dominan 8-12 jam/hari. Rp. 500.000 – Rp. 16
1.000.000
D. Penghasilan Nelayan Rp. 1.000.000-Rp. 3
1.500.000
Penghasilan Rata-rata Jumblah Rp. 1.500.000 – Rp. 3
2.000.000 waktu nelayan lanjut ojek. Begitu
Rp.Rp.2.500.000-Rp. 4 pula kaum wanita, bukan hanya satu
3.000.000 pekerjaan yang merekan lakukan
Rp. 3.000.000- 1 ada beberapa yaitu menjual ikan,
Rp.3.500.000
menjual kue, dll. Semua itu di
Rp.3.500.000- 1
Rp.4.000.000 lakukan untuk memenuhi kebutuhan
Rp. 4.000.000- - hidup sehari-hari.
Rp.4.500.000
IV. PENUTUP
Menurut Sodikin dan Riyono A. Kesimpulan
(2014:37),“Penghasilan (income)
adalah kenaikan manfaat ekonomi Berdasarkan pembahasan
selama periode pelaporan dalam yang telah dipaparkan
bentuk arus masuk atau peningkatan sehingga yang menjadi
aset, atau penurunan kewajiban yang kesimpulan adalah sebagai
mengakibatkan kenaikan ekuitas berikut :
yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal. Penghasilan yang di 1. Bentuk mata penceharian
peroleh nelayang penuh yang paling komunitas nelayan yang ada
dominan Rp.500.000-Rp.1.000.000 di kecamatan Alak kelurahan
dan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000, Namosain, Nunbaun delha,
nelayan sambilan Rp.500.000- Nunbaun sabu, nelayan
Rp.1.000.000, sedangkan nelayan penuh (hanya memiliki satu
tambahan Rp.500.000–Rp. mata pencaharian yaitu
1.000.000. Muncul pertanyaan nelayan), sambilan utama
mengap terjadi perbedaan (nelayan adalah profesi
penghasilan. Semua itu terjadi utama, tetapi memiliki
karena peerbedaan pekerjaan dari pekerjaanlain), sedangkan
nelayan, waktu kerja, sehingga sambilan tambahan
terjadi perbedaan penghasilan, cuaca, (pekerjaan lain sebagai
ditambah lagi denga pandemi yang sumber penghasilan, nelayan
menyebabkan penurunan pendapatan hanya untuk tambahan
nelayan. penghasilan)
2. Status kepemilikan alat
Nelayan di kecamatan Alak
tangkap di bagi atas dua
kelurahan Namosain, Nunbaun
yaitu : nelayan pemilik
delha, Nunbaun sabu, Nunhila
(secara hukum
selama pandemi melakukan
sebagaipemilik kapal dan
peralihan profisi. Kekita nelayan
alat-alatpenangkapan,
sudah selesai melaut, jika masi ada
termasuk yang
modaloperasi), nelayan Prosedur Penelitian: Suatu
penggarap (terlibat Pendekatan Praktik. Edisi Revisi
dalamoperasi penangkapan). VII. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sugiyono, 2009,

3. Berdasarkan pekerjaan Metode Penelitian Kuantitatif,


nelayan yang dibagi Kualitatif dan R&D, Bandung :
menjadi tiga bagian Alfabeta.
(nelayan penuh, nelayan
sambilan utama, sambilan
tambahan. Begitu pula
dengan curah waktu Ivalni Febria Ananda. 2018.
pekerjaan. Jika kita
melihat dari data, curah Pekerjaan Alternatif Nelayan Jaring
waktu yang lebih Di Kelurahan Teluk Kabung
dominan 8-12 jam/hari. Selatan Kecamatan Bungus Teluk
4. Penghasilan yang di Kabung Kota Padang Provinsi
peroleh nelayang penuh Sumatera Barat.
yang paling dominan
Rp.500.000-Rp.1.000.000
dan Rp.1.000.000-
Rp.1.500.000, nelayan
sambilan Rp.500.000-
Rp.1.000.000, sedangkan
nelayan tambahan
Rp.500.000–Rp.
1.000.000.

B. Saran

Perlu adanya penelitian


lanjutan mengenai komunitas
nelayan yang ada di kecamatan
namosain, nunbaun delha,
nunbaun sabu, nunhila Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011.

Anda mungkin juga menyukai