firmannur0209@gmail.com1, ladicindysoewarlan@gmail.com2,
Abstrak
Masyarakat pesisir, secara lebih khusus komunitas nelayan Kecamatan Alak. Merupakan satu
pelaku usaha di bidang perikanan yang sampai saat ini terkategorikan sebagai kaum miskin dan
memiliki banyak persoalan, yang turut memperberat tekanan terhadap pemanfaatan sumberdaya
pesisir. Kesemuanya diakibatkan oleh belum adanya konsep pembangunan masyarakat pesisir
(nelayan) sebagai subyek dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir. Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) merupakan salah satu program yang disusun untuk lebih
memberdayakan masyarakat pesisir (nelayan). Program ini disusun dengan melihat kenyataan
bahwa rata-rata tingkat pendidikan masyarakat pesisir relatif rendah sehingga kurnag memiliki
pemahaman yang cukup dalam mengeksploitasi sumberdaya perikanan secara berkelanjutan;
keterbatasan modal dan keterampilan termasuk sarana dan prasarana untuk memfasilitasi
kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan; sistem pengelolaan sumberdaya yang dilaksanakan
secara individu atau bergantung kepada orang lain sehingga cenderung eksploitatif, dan
pengelolaan pendapatan yang cenderung konsumtif.
Abstract
Coastal communities, in particular the fishing communities of Alak District. Is a business actor
in the field of fisheries which until now has been categorized as poor and has many problems,
which also exacerbates pressure on the use of coastal resources. All of them are caused by the
absence of the concept of coastal community development (fishermen) as subjects in the use of
coastal resources. The Coastal Community Economic Empowerment Program (PEMP) is one of
the programs designed to empower coastal communities (fishermen). This program was prepared
by considering the fact that the average level of education of coastal communities is relatively
low so that they lack sufficient understanding in exploiting fishery resources in a sustainable
manner; limited capital and skills, including facilities and infrastructure to facilitate the
utilization of fishery resources; a resource management system that is carried out individually or
depends on others so that it tends to be exploitative, and income management that tends to be
consumptiv.
Mata pencaharian adalah
keseluruhan kegiatan untuk
mengeksploitasi dan memanfaatkan
sumber-sumber daya yang ada pada
III. HASIL DAN PEMBAHASAN lingkungan fisik, sosial dan budaya
yang terwujud sebagai kegiatan
A. Bentuk-bentuk Mata Penceharian produksi, distribusi dan konsumsi
(Mulyadi, 1993:79). Mata
Mata penceharian komunitas penceharian komunitas nelaya di
nelayan yang ada di kecamatan Alak kecamatan Alak kelurahan
kelurahan Namosain, Nunbaun Namosain, Nunbaun delha,
delha, Nunbaun sabu, Nunhila dapat Nunbaun sabu, Nunhila untuk laki-
di lihat dari data berikut: laki kebanyakan nelayan (yang
terbagi menjadi 3 yaitu nelayan
penuh, sambilan utama, sambilan
Pekerja sebagai nelayan (Laki-laki)
tambahan) sedangkan wanita IRT,
ada yang membantu suami menjual
Pekerja sebagai Jumblah ikan, membuka usaha kios, menjual
nelayan ikan, menjual ikan hasil tangkapan,
menjual kue, penjualan ikan. Itu semua
Penuh (Hanya mereka lakukan untuk memenuhi
memiliki satu 35 kebutuhan hidup sehari-hari.
matapencaharian yaitu
nelayan) B. Status Berdasarkan Kepemilikan
Sambilan utama Alat Tangkap
(Nelayan adalah 18
profesi utama, tetapi Status kepemilikan alat
memiliki
tangkap di bagi atas dua yaitu :
pekerjaanlain)
nelayan pemilik (secara hukum
Sambilan tambahan
(Pekerjaan lainsebagai 33 sebagaipemilik kapal dan alat-
sumber penghasilan, alatpenangkapan, termasuk yang
nelayanhanya untuk modaloperasi), nelayan penggarap
tambahan (terlibat dalamoperasi penangkapan).
penghasilan)
C. Curah Waktu Kerja Nelayan
Sugiyono, 2009,
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA