DI SUSUN OLEH :
MSP A KELOMPOK VI
YOHANA TALIA FRANSISKA NGUNAM / 2013020005
MARIA F R BORO / 2013020020
ANTONI ABI MANU / 2013020007
IRMINA TAKUA / 2013020012
ASRONI W A FALLO / 1713020099
MAGELHAENS T ULY / 2013020017
• Hole merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Nusa
Tenggara Timur, yaitu berupa upacara adat yang sangat dikenal di kalangan
masyarakat Sabu Raijua, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara massal.
Upacara adat ini mengandung beberapa nilai yang tertanam dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan antara lain; nilai kepercayaan, kesadaran, persatuan dan
kesatuan, etika, estetika, kesetiaan serta nilai yuridis.
• Upacara Adat ini menjadi sangat populer karena hanya dilakukan satu kali
dalam setahun sehingga memikat banyak wisatawan manca negara maupun
wisatawan lokal termasuk orang Sabu Raijua yang selama ini berada diluar
daerah untuk turut serta dalam kemeriahan dan kegembiraan ritual adat tersebut.
Tahapan Ritual Adat Hole
Ritual adat hole ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
1. Tahap pertama Liba Doka, yaitu menyebarkan wangi-wangian di ladang, kebun dan tanah di
sekitar daratan pulau Sabu. Upacara ini bertujuan untuk memberikan hasil tanah yang berbau harum.
2. Tahap kedua Bui Lhi, yang memiliki arti membersihkan diri. Pada tahap ini masing-masing
keluarga akan membuat ketupat adat yang disebut kedue dunu, ketupat ini berisikan biji jagung,
kacang hijau dan gumpalan nasi. Jumlah biji-bijian yang dimasukan harus sesuai dengan jumlah
anggota keluarga mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Ketupat ini
kemudian akan diikatkan di tiang rumah masing-masing.
3. Tahap ketiga Gao Dere Hole, yaitu memasukkan tambur adat ke dalam rumah adat yang bernama
due duru. Tambur ini kemudian didiamkan selama semalam, dan selama itu tidak ada orang yang
boleh untuk menyentuhnya.
4.Tahap keempat Pe Addo Dere Hole, yaitu membawa tambur adat yang disimpan
sebelumnya untuk diletakkan di cabang pohon nitas. Tambur adat dibawa tepatnya pada
pukul tiga pagi.
5.Tahap kelima Ngaa Hole, pada kegiatan ini para pejabat adat melakukan perjamuan
makan malam sebagai wujud syukur kepada Tuhan.
6. Tahap keenam Lingo Dere Hole, dimana para pejabat adat yang disebut Deo Rai akan
mengangkat tambur hole dari cabang pohon nitas, dan di letakkan di altar. Kemudian
masyarakat akan melingkarinya dan melantunkan syair-syair adat.
7.Tahap ketujuh Anynyu Kedue Hole, pada kegiatan ini para perempuan di masing-
masing rumah tangga membuat ketupat adat untuk diletakkan di perahu hole pada
keesokan harinya.
8.Tahap kedelapan atau tahap terakhir yaitu Pelala Kowe Hole, yang merupakan acara
puncak dari upacara hole. Perahu hole yang disiapkan kemudian diisi oleh ketupat dan
Pelala Hole berbagai macam hasil bumi untuk kemudian dilarungkan ke tengah laut
Kowe
Makna Dari Upacara Hole
Persembahan merupakan bagia dari ritus adat yang tidak terlepas dari kehidupan nyata manusia modern.
Seperti yang kita ketahui bahwa persembaan dalam kehidupan nyata adalah sebuah proses tindakan ritual
yang di dalammya mengandung arti pertukaran hadiah, upeti/penghormatan ,perdamaian ,penyesalan
,penyucian .
Seperti halnya upacara persembahan hole merupakan salah satu situs ritual adat sabu raijua yang di percayai
suku sabu sebagai tuntunan sosial maupun sekelompok sebagai kunci untuk mendirikan hubungan antar
sesama.