PENDAHULUAN
daerah pesisir yang sangat luas dan diperkirakan 60% dari penduduknya hidup
dan tinggal di daerah pesisir, Sekitar 10.664 desa dari 75.410 desa yang ada di
berpendidikan sampai sekolah dasar bahkan parahnya lagi ada yang tidak pernah
lainya.
Dalam suatu wilayah pesisir terdapat lebih dari satu kelompok masyarakat
yang memiliki keterampilan atau keahlian dan kesenangan berkerja yang berbeda
pariwisata, industri dan kerajinan rumah tangga, dan sebagainya. yang masing-
masing memiliki sikap dan cara hidup yang berbeda-beda begitupan dari cara
pada sumber daya alam laut telah menciptakan kondisi kultur masyarakat pantai
yang memiliki corak khas dan kebudayan masyarakat yang berkembang dan
seperti cara hidup masyarakat pesisir pantai dari cara berinteraksi, prilaku, bahasa,
cara pandang atau cara berpikir, masyarakat pesisir terhadap segala situasi dan
faktor sosial, ekonomi, lingkungan, agama, bahasa, budaya, adat istiadat, yang
tumbuh dan berkembang serta memberikan ciri khusus yang membedakan antara
daerah pengunungan atau masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah, dan
musim, pada musim penangkapan para nelayan sangat sibuk melaut dan pada
musim paceklik kegiatan melaut menjadi berkurang sehingga banyak para nelayan
yang terpaksa menganggur karena tidak dapat melaut dan mendapatkan hasil ikan
karena tidak mampu mengakses teknologi dan informasi mengenai iklim serta
masalah ekonomi dan konflik masyarakat yang sering terjadi pada masyarakat
No. 27 Tahun. 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil,
diakui hak tradisionalanya dalam melakukan kegiatan lainya yang sah didaerah
tertentu yang berada dalam perairan kepulauan sesuai dengan kaidah hukum laut
pesisir tradisional yang masih memanggang teguh adat istiadat, dalam melakukan
kegiatan mengelola sumber daya laut, baik sebagai nelayan tradisional dan petani
Begitu juga dalam hal cara pandang dan anggapan masyarakat pesisir pantai
memandang pendidikan formal tidaklah begitu penting bagi kehidupan, hal ini
diperparah lagi dengan banyaknya orang tua dengan berbagi macam alasan baik
karena masalah ketidak mampuan dibidang ekonomi maupun alasan lainya, yang
tinggi, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya sumber daya
bahwa keahlian dalam melaut atau mengelola tambak tidak diperlukan melalui
pendidikan formal melainkan melalui pengalaman langsung terjun langsung
kelapangan, terjun langsung menjadi nelayan atau mengurus tambak yang akan
menjadi dasar dan sebagai bekal mereka menjalani proses sebagai nelayan
ataupun pengelola tambak sehingga banyak anak-anak muda usia sekolah yang
tinggal dipesisir pantai yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar saja dan
lebih tinggi.
Pantai Batu Gong, walaupun sumber daya Laut Sulawesi yang sangat kaya dengan
melimpahnya ikan namun hal tersebut tidak diimbangi oleh sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang tinggi dibidang kelautan yang
yang rendah. yang juga berdampak buruk pada timbulnya permasalahan sosial
tinggal di sekitar Pantai Batu Gong. Salah satu contohnya adalah tercemarnya laut
oleh sampah-sampah dan limbah Perusahaan Tambang disekitar pantai Batu Gong
Kabupaten Konawe dan kerusakan terumbu karang akibat penggunaan bom ikan
yang merusak terumbu karang, serta masalah mengenai masalah laut dan pesisir
formal.
Berbagai macam permasalahan dan tantangan yang terjadi pada masyarakat
pesisir, terutama yang terjadi pada masyarakat pesisir Pantai Batu Gong seperti
permasalahan yang terjadi, potensi sumber daya laut dan lingkungan pantai yang
masyarakat guna kehidupan yang lebih baik yang harus dimiliki oleh warga
masyarakat. namun, kenyataan yang terjadi malah sebaliknya oleh karena banyak
masyarakat pesisir yang belum mampu memanfaatkan sumber daya alam secara
maksimal dan dengan cara yang baik, maka wilayah pesisir pun menjadi wilayah
didalamya.
menjadi negara maritim yang maju dan menjadi poros maritim dunia, dengan
hanya membangun sumber daya alam dan pembangunan secara pisik, namun juga
kompetensi dan berdaya saing tinggi, dimana sumber daya manusia merupakan
unsur utama yang sangat penting dalam membangun sebuah negara maritim yang
maju, karena hanya dengan sumber daya manusia berkulitas tinggi dapat
negara kita, maka masyarakat pesisirlah yang paling memiliki peran penting
dalam mewujudkan cita- cita tersebut, hal ini karena masyarakat pesisir pantai
adalah masyarakat yang berada di garis terdepan dalam upaya membangun daerah
laut, masyarakat pesisirlah penduduk yang memang hidupnya paling dekat dengan
laut dan lebih memahami karakteristik dan proses hidup sebagai orang pesisir,
menggantungkan hidup sepenuhya pada sumber daya laut sebagai tempat mereka
kawasan laut seperti yang diharapkan, karena dengan terciptanya kualitas manusia
budaya, kesehatan, berarti juga secara otomatis akan meningkatkan status sosial
setiap warga masyarakat pesisir yang mau mengeyam pendidikan formal dengan
baik dan dibarengi oleh kerja keras, dan semangat berinovasi, juga kreatif yang
pantai, berarti akan terjadinya peningkatan status sosial yang bersipat positif dan
membangun kawasan wilayah laut menjadi kawasan pembangunan yang maju dan
terdepan, sehingga paradigma yang terjadi pada saat ini mengenai masyarkat
pesisir pantai sebagai masyarakat yang miskin dan tertinggal, akan tergantikan
banyak dari masyarakat pesisir pantai, khusunya masyarakat yang hidup disekitar
daerah pantai Batu Gong, yang masih hidup dalam kemiskinan dan kesejahteraan
ekonomi yang sangat rendah, juga permasalahan sosial lainya yang terus terjadi
untuk segera mengatasinya, sebuah keprihatinan besar yang harus kita rasakan
bila melihat potret kondisi masyarakat pesisir pantai, dimana tibulnya berbagai
macam permasalahan sosial ekonomi, seperti rumah- rumah yang masih semi
permanen dan mudah rapuh, masalah kesehatan serta keamanan dan yang paling
utama adalah masalah pendidikan baik dari segi kualiatas maupun kuantitas,
bahkan sangat ironi melihat kenyataan yang terjadi dimasyarakat pesisir Lain,
walaupun akses jalan masih memadai, masih banyak daerah-daerah yang menjadi
ternyata banyak anak-anak usia sekolah yang tidak mau bersekolah karena harus
pada saat ini, utamanya menyangkut kesejahteraan masyarakat pesisir dilihat dari
segi status sosial yang terjadi pada masyarakat pesisir pantai utara yang diperoleh
melalui proses jalur pendidikan formal, maka, hal inilah yang mendorong penulis
untuk meneliti dan membahas mengenai cara pandang dan anggapan masyarakat
pesisir Pantai Batu Gong mengenai pentingnya pendidikan formal terutama bagi
Masyarakat”.
pesisir Pantai Batu Gong terhadap pentingnya pendidikan formal sebagai salah
pendidikan formal, yang ada di daerah tersebut mengingat daerah tersebut adalah
masyarakat pesisir pantai Batu Gong bahwa pendidikan adalah salah satu
3. Sebagai bahan ini informasi bagi universitas yang membidangi ilmu sosial,
untuk pendidikan.
masyarakat pesisir pantai yang masih hidup dalam garis kemiskinan dan
program- program atau kegitan secara tepat, efesien dan efektif yang
daerah pesisir.
agar pembahasan lebih terarah dan lebih jelas. penelitian ini hanya dibatasi pada :
sosial di masyarakat)”.
BAB II
C. Hipotesis
masalah yang dipaparkan pada poin sebelumnya maka hipotesis pada penelitian
ini adalah, bahwa adanya persepsi atau pandangan masyarakat yang meyakini
bahwa pendidikan formal mampu menjadi salah satu cara atau jalan masyarakat
Pesisir Patai Batu Gong untuk peningkatan status sosial dimasyarakat, dengan
masyarakat Pesisir Pantai Batu Gong ketingkat status yang lebih baik.