SULAWESI TENGGARA
Oleh :
Kelompok 3:
Jumyany Syntha Maola Kadang
Tias Nita Riski
Ni Nyoman Yohana Febrianti
Nurul Hidayati
Hasriati
Syamsuriati
Ika Trianasari
Fatima Novrianti
Andy Herdiansya
Sainul Arifin Sainal
Latar Belakang Ekonomi Masyarakat Pesisir
Sulawesi Tenggara
Bidang Perikanan :
• Mengoptimalkan hasil produksi perikanan tangkap
• pengembangan kawasan budidaya laut,dll.
Bidang Perhubungan :
• peningkatan saran prasarana transpotasi daerah pesisir
• meningkatkan armada laut dan pelayanan administrasi ,dll.
Potensi Kemaritiman Sultra
Potensi Perikanan
Perairan laut Sulawesi Tenggara memiliki potensi sumberdaya ikan sebesar 1.520.340
ton/tahun, yang telah dikelola sampai saat ini mencapai 15,41% atau sebesar 234.239
ton (DKP Sultra, 2011). Potensi budidaya perairan laut Sulawesi Tenggara memiliki
tingkat kesesuaian yang tinggi untuk budidaya ikan (kakap, kerapuh, lobster), mollusca
(kerang-kerangan, teripang, mutiara), dan rumput laut yang dapat mencapai 60 ribu
hektar (20% dari total potensi lahan perairan laut berjarak 3 km dari garis pantai).
Budidaya Tambak dan budidaya Rumput Laut terdapat di sepanjang pesisir selatan
dan barat Pulau Muna, Selat Tiworo, Kecamatan Poleang, Rumbia dan Kasipute, serta
Teluk Lasolo.
Potensi Kemaritiman Sultra
Potensi Pariwisata Bahari
Pulau Labengki Pantai Nambo
Pulau Bokori
Kelebihan dan Kekurangan Masyarakat yang
Tinggal di Daerah Pesisir
Keuntungan wilayah pesisir terhadap ekonomi masyarakat sekitar pesisir
maupun pemerintah diantaranya :
masyarakat akan lebih mudah meningkatkan taraf hidupnya masing-masing
menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah
dapat menarik minat para wisatawan
dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu terus menerus
Kerugian yang dapat dialami masyarakat di pesisir diantaranya :
rawan pencemaran yang dapat mempengaruhi pekerjaan masyarakat
abrasi dan sedimentasi yang dapat merusak fasilitas
rusaknya ekositem akibat eksploitasi dengan cara yang salah dan belebihan
Masalah- Masalah Perekonomian Daerah Pesisir
Sulawesi Tenggara