Landasan pemikiran:
Kegiatan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya bertujuan
untuk mengatasi ketidak berdayaan.
Untuk mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan secara
operasional. Maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan
yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari
keberdayaan mereka yang menyangkut: 1) kemampuan ekonomi,2)
kemampuan mengakses kesejahteraan, 3) kemampuan kultural dan
politis dalam melakukan usaha.
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PENDAHULUAN
• Nelayan tradisional lebih berorientasi menjual hasil tangkapan lebih
banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
• Bagi nelayan tradisional, musim kemarau adalah suatu masa dimana
nelayan mengalami kesulitan dalam memperoleh hasil tangkapan dan
menyebabkan kehidupan menjadi semakin miskin.
• Terdapat program dari pemerintah yaitu PEMP. Program ini sering kali
gagal karena terdapat permasalahan yang kompleks.
• Terdapat faktor internal yang menyebabkan sulitnya meningkatkan
kesejahteraan nelayan tradisional yaitu keterbatasan pendidikan,
kurangnya kesempatan mengakses teknologi modern dan tidak memiliki
modal yang cukup.
• Faktor eksternal yaitu terbatasnya potensi sumber daya laut, persaingan
yang makin intensif, mekanisme pasar, posisi tawar menawar dengan
tengkulak, keadaan infrastruktur pelabuhan dan yurisdiksi daerah
otonomi.
• Terdapat dampak negatif modernisasi perikanan atau revolusi biru yang
mendorong terjadinya pengurasan sumber daya laut secara berlebihan. Hal
ini dilakukan sampai sekarang yang mengakibatkan semakin menurunnya
pendapatan dan semakin sulitnya dalam memperoleh hasil tangkapan.
KONDISI EKONOMI
• Nelayan tradisional dalam kehidupan sehari-hari relatif pas-pasan
dan tergolong keluarga miskin atau berada sedikit diatas garis
kemiskinan.
• Sejak satu atau dua tahun terakhir pendapatan tidak bisa diandalkan
lagi.
• Penghasilan mereka hanya berkisar antara 200-500 ribu perbulan.
Penghasilan mereka pas-pasan karena setiap harinya memang
sedikit hasil tangkapan ikan atau bahkan sama sekali kosong saat
musim kemarau.
• Dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan dan kesehatan anak,
hampir separuh nelayan tradisional tidak bisa memenuhi.
• Jika pekerjaan sudah tidak bisa diandalkan lagi, maka harus mencari
pekerjaan lain, tetapi selalu ada saja hambatannya yaitu yaitu
tingkat pendidikan yang rendah, tidak memiliki ketrampilan yang
memadai, tidak memiliki asset produksi.
• Apabila kondisi keuangan tidak memungkinkan, maka cara yang
paling ampuh dilakukan keluarga nelayan tradisional adalah makan
seadanya, menyederhanakan menu makan, dan pengeluaran bisa
lebih irit.
Ketika tekanan kemiskinan makin kuat maka yang dilakukan adalah mencoba mengikat
sabuk lebih kencang, dengan makan sekali sehari atau beralih ke makanan yang
mutunya rendah.
Jika usaha pertama masih belum mencukupi, maka merekamenggadaikan atau menjual
barang, hutang kesana kemari, dan mengandalkan dukungan kerabat. Menurut mereka
keberadaan kerabat sifatnya sangat fungsional untuk tempat melakukan sambatan.
RIWAYAT USAHA
• Nelayan tradisional menyadari bahwa hasil melaut seringkali tidak
bisa mencukupi kebutuhan, tetapi karena pekerjaan itu sudah ditekuni
bertahun-tahun, bahkan merupakan warisan turun temurun maka yang
dilakukan adalah menjalani dan menerimanya sebagai takdir.
• Tidak sedikit nelayan tradisional yang menggeluti pekerjaan sudah
lebih dari 25 tahun.
• Alasan utama nelayan tradisional menekuni pekerjaan karena tidak
ada alternatif pekerjaan lain yang dapat diakses.
• Selain itu lain nelayan tradisional sudah memiliki keahlian, karena
sejak usia anak-anak telah diperkenalkan dan ikut terlibat langsung
dengan pekerjaan orang tuanya.
• Hampir separuh nelayan tradisional menyatakan bahwa istri mereka
bekerja di sektor non-perikanan.
• Selain istri, anggota keluaga yang lainnya juga membantu orangtua.
Anak-anak mereka terpaksa ikut bekerja membantu orangtua karena
penghasilan orangtua yang tidak mencukupi.
Dalam setahun terakhir jumlah ikan hasil tangkapan cenderung berkurang dan
berlangsung secara drastis.
Dalam memasarkan hasil laut juga semakin sulit karena tengkulak cenderung membeli
ikan dengan harga yang rendah.
Ketika musim paceklik datang, maka pendapatan nelayan tradisional menurun drastis.
Terdapat cara untuk menyiasati kebutuhan hidup selama masa paceklik yaitu
mengandalkan tabungan,bekerja sebagai buruh nelayan di kapal besar, hidup dari
tabungan, hidup dari hutang dan uluran orang lain.
Ketika musim angin timur datang, maka mereka tidak melaut sehingga tidak
mendapatkan penghasilan. Dalam kondisi ini, para nelayan tradisional akan
menggadaikan barang-barang berharga seperti Tape recorder, VCD dan TV. Mereka
menjaminkan barang-barangnya di pegadaian, KUD, maupun ke tetangganya.
MODERNISASI PERIKANAN
• Selama seperempat abad, tingkat kesejahteraan nelayan tradisional
tidak banyak berubah, tetapi kesenjangan ekonomi antar kelompok
semakin melebar serta meluasnya kemiskinan.
• Modernisasi di sektor perikanan secara kuantitas telah berhasil
meningkatkan jumlah tangkapan, tetapi juga menimbulkan masalah
• Program motorisasi perahu nelayan ini mengakibatkan pengurasan
sumber daya serta menyebabkan perahu layar tradisional mengalami
penurunan.
• Hasil yang diperoleh oleh nelayan tradisional saat melaut biasanya
hanya mampu menghasilkan 2-6 kg rajungan, 5-10 kg ikan
gembung, 1-5 kg udang, 5-10 kg ikan layur dan beberapa ikan
lainnya. Dibandingkan 5-10 tahun yang lalu, jumlah tangkapan ikan
menurun.
• Sebenarnya para nelayan tradisional juga lebih memilih untuk
memiliki perahu yang besar dan mengubah status mereka menjadi
nelayan modern. Tetapi untuk membeli satu perahu besar
membutuhkan biaya yang banyak sekitar 100 juta.
• Terdapat faktor penyebab nelayan tradisional tidak menggunakan teknologi modern
dalam penangkapan ikan. Faktor tersebut adalah soal biaya, mereka tidak memiliki
cukup dana untuk membeli perahu besar.
• Salah satu kesulitan jika nelayan tradisional mengubah statusnya menjadi nelayan
modern adalah hilangnya kemandirian dalam bekerja. Perlu diketahui bahwa nelayan
modern sangat bergantung pada orang lain dalam pengoperasian perahu.
• Maka dari itu hampir seluruh nelayan tradisional hanya bisa pasrah menerima nasib dan
berpikir bagaimana bertahan hidup.
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Strategi Tujuan Program