Anda di halaman 1dari 17

MODEL-MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN NELAYAN TRADISIONAL


Oleh
MUHAMMAD ARDIANSYAH S.Pi, M.Si
MODEL-MODEL PEMBERDAYAAN

Sumber Pengertian Model


Sasmojo (2003, Deskripsi struktur suatu fenomena yang
cit. Mardikanto, dinyatakan dalam bentuk-bentuk media
2010) yang dapat dikomunikasikan
Yaya dan Abstraksi suatu entitas dimana abstraksi
Nandang (2009, tersebut merupakan penyederhanaan
cit. Mardikanto, bentuk asli dan entitas adalah suatu
2010) kenyataan atau keadaan keseluruhan
suatu benda, proses ataupun kejadian.
Konsep pemberdayaan di bidang ekonomi:
Adalah usaha menjadikan ekonomi yang kuat, besar, mandiri dan
berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang besar di mana
terdapat proses penguatan golongan ekonomi lemah melalui
kemudahan dalam pemilikan, penguasaan faktor-faktor produksi,
kemudahan dalam distribusi dan jaringan pemasaran,
meningkatkan kualitas SDM yang pada akhirnya akan
meningkatkan pendapatan yang memadai sehingga masyarakat
memiliki potensi tawar yang sama dalam kegiatan ekonomi

Landasan pemikiran:
Kegiatan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya bertujuan
untuk mengatasi ketidak berdayaan.
 Untuk mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan secara
operasional. Maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan
yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak
 Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari
keberdayaan mereka yang menyangkut: 1) kemampuan ekonomi,2)
kemampuan mengakses kesejahteraan, 3) kemampuan kultural dan
politis dalam melakukan usaha.
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PENDAHULUAN
• Nelayan tradisional lebih berorientasi menjual hasil tangkapan lebih
banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
• Bagi nelayan tradisional, musim kemarau adalah suatu masa dimana
nelayan mengalami kesulitan dalam memperoleh hasil tangkapan dan
menyebabkan kehidupan menjadi semakin miskin.
• Terdapat program dari pemerintah yaitu PEMP. Program ini sering kali
gagal karena terdapat permasalahan yang kompleks.
• Terdapat faktor internal yang menyebabkan sulitnya meningkatkan
kesejahteraan nelayan tradisional yaitu keterbatasan pendidikan,
kurangnya kesempatan mengakses teknologi modern dan tidak memiliki
modal yang cukup.
• Faktor eksternal yaitu terbatasnya potensi sumber daya laut, persaingan
yang makin intensif, mekanisme pasar, posisi tawar menawar dengan
tengkulak, keadaan infrastruktur pelabuhan dan yurisdiksi daerah
otonomi.
• Terdapat dampak negatif modernisasi perikanan atau revolusi biru yang
mendorong terjadinya pengurasan sumber daya laut secara berlebihan. Hal
ini dilakukan sampai sekarang yang mengakibatkan semakin menurunnya
pendapatan dan semakin sulitnya dalam memperoleh hasil tangkapan.
KONDISI EKONOMI
• Nelayan tradisional dalam kehidupan sehari-hari relatif pas-pasan
dan tergolong keluarga miskin atau berada sedikit diatas garis
kemiskinan.
• Sejak satu atau dua tahun terakhir pendapatan tidak bisa diandalkan
lagi.
• Penghasilan mereka hanya berkisar antara 200-500 ribu perbulan.
Penghasilan mereka pas-pasan karena setiap harinya memang
sedikit hasil tangkapan ikan atau bahkan sama sekali kosong saat
musim kemarau.
• Dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan dan kesehatan anak,
hampir separuh nelayan tradisional tidak bisa memenuhi.
• Jika pekerjaan sudah tidak bisa diandalkan lagi, maka harus mencari
pekerjaan lain, tetapi selalu ada saja hambatannya yaitu yaitu
tingkat pendidikan yang rendah, tidak memiliki ketrampilan yang
memadai, tidak memiliki asset produksi.
• Apabila kondisi keuangan tidak memungkinkan, maka cara yang
paling ampuh dilakukan keluarga nelayan tradisional adalah makan
seadanya, menyederhanakan menu makan, dan pengeluaran bisa
lebih irit.
 Ketika tekanan kemiskinan makin kuat maka yang dilakukan adalah mencoba mengikat
sabuk lebih kencang, dengan makan sekali sehari atau beralih ke makanan yang
mutunya rendah.
 Jika usaha pertama masih belum mencukupi, maka merekamenggadaikan atau menjual
barang, hutang kesana kemari, dan mengandalkan dukungan kerabat. Menurut mereka
keberadaan kerabat sifatnya sangat fungsional untuk tempat melakukan sambatan.
RIWAYAT USAHA
• Nelayan tradisional menyadari bahwa hasil melaut seringkali tidak
bisa mencukupi kebutuhan, tetapi karena pekerjaan itu sudah ditekuni
bertahun-tahun, bahkan merupakan warisan turun temurun maka yang
dilakukan adalah menjalani dan menerimanya sebagai takdir.
• Tidak sedikit nelayan tradisional yang menggeluti pekerjaan sudah
lebih dari 25 tahun.
• Alasan utama nelayan tradisional menekuni pekerjaan karena tidak
ada alternatif pekerjaan lain yang dapat diakses.
• Selain itu lain nelayan tradisional sudah memiliki keahlian, karena
sejak usia anak-anak telah diperkenalkan dan ikut terlibat langsung
dengan pekerjaan orang tuanya.
• Hampir separuh nelayan tradisional menyatakan bahwa istri mereka
bekerja di sektor non-perikanan.
• Selain istri, anggota keluaga yang lainnya juga membantu orangtua.
Anak-anak mereka terpaksa ikut bekerja membantu orangtua karena
penghasilan orangtua yang tidak mencukupi.
 Dalam setahun terakhir jumlah ikan hasil tangkapan cenderung berkurang dan
berlangsung secara drastis.
 Dalam memasarkan hasil laut juga semakin sulit karena tengkulak cenderung membeli
ikan dengan harga yang rendah.
 Ketika musim paceklik datang, maka pendapatan nelayan tradisional menurun drastis.
Terdapat cara untuk menyiasati kebutuhan hidup selama masa paceklik yaitu
mengandalkan tabungan,bekerja sebagai buruh nelayan di kapal besar, hidup dari
tabungan, hidup dari hutang dan uluran orang lain.
 Ketika musim angin timur datang, maka mereka tidak melaut sehingga tidak
mendapatkan penghasilan. Dalam kondisi ini, para nelayan tradisional akan
menggadaikan barang-barang berharga seperti Tape recorder, VCD dan TV. Mereka
menjaminkan barang-barangnya di pegadaian, KUD, maupun ke tetangganya.
MODERNISASI PERIKANAN
• Selama seperempat abad, tingkat kesejahteraan nelayan tradisional
tidak banyak berubah, tetapi kesenjangan ekonomi antar kelompok
semakin melebar serta meluasnya kemiskinan.
• Modernisasi di sektor perikanan secara kuantitas telah berhasil
meningkatkan jumlah tangkapan, tetapi juga menimbulkan masalah
• Program motorisasi perahu nelayan ini mengakibatkan pengurasan
sumber daya serta menyebabkan perahu layar tradisional mengalami
penurunan.
• Hasil yang diperoleh oleh nelayan tradisional saat melaut biasanya
hanya mampu menghasilkan 2-6 kg rajungan, 5-10 kg ikan
gembung, 1-5 kg udang, 5-10 kg ikan layur dan beberapa ikan
lainnya. Dibandingkan 5-10 tahun yang lalu, jumlah tangkapan ikan
menurun.
• Sebenarnya para nelayan tradisional juga lebih memilih untuk
memiliki perahu yang besar dan mengubah status mereka menjadi
nelayan modern. Tetapi untuk membeli satu perahu besar
membutuhkan biaya yang banyak sekitar 100 juta.
• Terdapat faktor penyebab nelayan tradisional tidak menggunakan teknologi modern
dalam penangkapan ikan. Faktor tersebut adalah soal biaya, mereka tidak memiliki
cukup dana untuk membeli perahu besar.
• Salah satu kesulitan jika nelayan tradisional mengubah statusnya menjadi nelayan
modern adalah hilangnya kemandirian dalam bekerja. Perlu diketahui bahwa nelayan
modern sangat bergantung pada orang lain dalam pengoperasian perahu.
• Maka dari itu hampir seluruh nelayan tradisional hanya bisa pasrah menerima nasib dan
berpikir bagaimana bertahan hidup.
STRATEGI PEMBERDAYAAN
Strategi Tujuan Program

Modernisasi nelayan Memberi kesempatan • Bantuan modal usaha


tradisional nelayan tradisional berubah • Bantuan teknologi modern alat
status menjadi nelayan tangkap ikan
modern • Pelatihan manajemen
perikanan

Revitalisasi nelayan Memperkuat • Deversifikasi usaha non


tradisional penyelenggara ekonomi perikanan
dan posisi tawar menawar • Bantuan modal usaha dengan
tradisional kebutuhan konsumsi di musim
paceklik melalui kelompok-
kelompok lokal yang sudah
terbentuk
• Pemberdayaan perempuan dan
lansia keluarga nelayan
tradisional
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN PEMBERDAYAAN :
1. Pemberdayaan nelayan tradisional harus bertumpu pada
keberadaan pranata, maka akan jauh lebih efektif dan
berkelanjutan. Organisasi penangkapan ikan umumnya bersifat
sederhana dan personal, banyak melibatkan anggota keluarga atau
kerabat.
2. Memberikan bantuan modal usaha yang berorientasi pada
pemupukan investasi yang berjangka panjang dan strategis.
Program bantuan modal usaha berusaha memfasilitasi proses
pemilikan asset produksi dan pemupukan tabungan.
3. Memfasilitasi proses deversifikasi usaha atau pencarian pekerjaan
alternatif di ranah perekonomian darat (deversifikasi non
perikanan )
4. Memberi pelatihan manajemen perikanan. Harga jual produk
nelayan tradisional akan lebih meningkat jika mereka dapat
mengembangkan produk alternatif yang berasal dari hasil
pengolahan ikan.
5. Pemberdayaan perempuan dan lansia. Dalam proses produksi
maupun pemesatan, maka peran lansia lebih dikedepankan.
Sementara peran perempuan adalah mencari peluang kegiatan
ekonomi lainnya yang lebih mandiri dan menguntungkan.
6. Memberikan bantuan modal usaha dengan cara melalui
kelompok-kelompok yang mampu menjalankan peran layaknya
rentenir, tetapi dengan lebih manusiawi dan didukung solidaritas
kelompok yang kuat.
7. Dibutuhkan suatu spesifikasi program, yang bertujuan untuk
memberdayakan dan memberikan perlindungan sosial kepada
nelayan tradisional.
8. Memberikan bantuan alat penangkap ikan yang modern agar
produktivitas kerja mereka dapat meningkat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR
UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA NELAYAN
 Pendahuluan a. Konsep pengembangan
a. Makna pemberdayaan masyarakat b. Pelaksanaan kegiatan
b. Permasalahan serta prospek kelautan dan
perikanan
o Peningkatan Kemampuan Wadah
c. Perlunya pemberdayaan masyarakat Kelembagaan
Pesisir
a. Manajemen organisasi nelayan
b. Rencana pembiayaan / investasi
o Masyarakat Pesisir c. Mekanisme perguliran
a. Karakteristik masyarakat pesisir
b. Karakteristik lingkungan masyarakat
pesisir o Pasca Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan
c. Kegiatan usaha dan perekonomian
a. Kondisi sebelum kegiatan
d. Pemanfaatan ruang
b. Program pemberdayaan masyrakat
c. Kondisi pasca kegiatan
o Model Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir
a. Analisa potensi dan peluang
MODEL PEMBERDAYAAN
MASYARAKART PESISIR

Anda mungkin juga menyukai