PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Wilaya pesisir dan lautan memiliki arti strategis karena merupakan wilaya
peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumber daya alam
dan jasa – jasa lingkungan yang sangat kaya. Maka dari sisi sosial ekonomi,
pemanfaatan kekayaaan laut masi terbatas pada kelompok pengusaha besar dan
pengusaha asing.nelayan sebagai jumlah terbesar merupakan kelompok profesi paling
miskin di indonesia. Kekayaan sumber daya laut tersebut menimbulkan tarik dari
berbagai pihak untuk menmaatkan sumberdayanya dan berbagai instansi untuk
meregulasi pemanmaatannya.
Bila dibandingkan dengan kelompok pelaku ekonomi lainnya, kelompok
ekonomi yang mengalami kondisi keterasingan dari dinamika pereekonomian
nasional lebih parah terjadi pada kelompok nelayan. Kondisi seperti ini
menggakibatkan kelompok masyrakat nelyan cenderung tertinggal jau dibandingkan
dengan kelompok lain yang bekerja didratan. Hal ini yang muncul di permukaan
dalam hububungannya dengan peningkatan kualitas hidup nelayan adalah
keterdesakan kelompokan masyrakat ini akibat semakin intensifnya penetrasi nelayan
asing terhadap sumber daya dan pasar domestic. Upaya perlindungan melalui
peratyran daerah dan peningkatan kemandirian kelompok masyrakat ini merupakan
agenda yang mendesak untuk segerah di seleseikan sebagai bagian integral
pengembagan masyrakat nelayan.
Tentu saja pergantian generasi pada kelompok masyrakt ini juga berlasung
secara marjinal dengan segalah konsekkuensi sosial yang terbawa serta, apabila
keadaan seperti ini berlanjud, maka infentasi yang dibutukan untuk penggelolahan
sumberdaya kelawutan dan upaya pengembagan sumbedaya manusia makin
bertambaha mahal.
B. Pembanggunan kualitas manusia
Menurut brian dan white dalam widodo, menyatakan ada 4 aspek yang
tergandung dalam pembangunan kualitas manusia sebagai upaya peningkatan
kapisitas mereka:
1. Pembangunan harus memberikan penekanan pada kapasitas kepada apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut serta energi yang
diperlakukan.
2. Pembangunan harus menekankan pada pemerintaan (equity ) perhatian yang tidak
merata pada maysarakat, akan mmemecahkan maysarakat dan akan
menghancurkan kapasittas mereka.
3. Pembangungan mengandung arti arti pemberian kuasa dan wewenang yang lebi
besar pada rakyat. Hal pembangunan baru cuup bermanfaat bagi maysarakat bila
mereka memiliki wewenang yang sepadang.
4. Pembangunaan mengandung kelangsungan perkembangan (sustainable ) dan
interdemensi di antara Negara- Negara dunia.
Pemberdayaan pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk mengatasi
ketidak berdayaan individu dan maysarakat, mengatasi adanya perasaan
impotensial –emosional dan sosial dalam menghadapi masalah dan peningkatan
kemampuan mengambil keputusan menyangkut dirinya sendiri dan memberi
kesempatan untuk mengaktualiasasikan diri.
Menurut widodo, untuk dapat memperdayakan sumber daya manusia dapat di gunakan
sala satu paradicma yang di sebut dengan paradicma pembangunan yang bertumpuh pada
manusia.
Pokok pikiran dari paradicma pembangunan yang bertumpuh pada manusia, dijadikan
tumpuhan dari pengegelolaan sumberdaya local yang di sebut dengan komuniti basetd
resources managgemet (CBRM ) . CBRM merupakan sosok manajemen pembangunan yang
mencoba menjawab tantangan yaitu kemiskinan, memburuknya lingkungan hidup, dan
kurangnya pada para pasitipasi maysarakat di dalam proses pembangunan yang menyangkut
dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan yang telah di lakukan, ada beberapa hal yang menjadi
kesimpulan dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Pemberdayaan pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk mengatasi ketidak
berdayaan individu dan maysarakat dalam menghadapi masalah dan
meningkatkan kemampuan mengambil keputusan yang menyangkut dirinya
sendiri dan memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri.
2. Bilah dilihat dari studi kahus, maka dapat disimpulkan bahwa masi kurangnya
masyarakat pesisir terhadap ancaman kerusakan pesisir dan laut, seperti kegiatan-
kegiatan perikanan yang bersifat desktruktif , yaitu penggunaan bahan-bahan
peledak, bahan beracu, dan lain-lain
3. Bila di bandingkan dengan kelompok ekonomi lainnya, kelompok pelaku ekonomi
yang mengalami keterasingan dinamika perekonomian nasional lebi para terjadi
pada kelompok nelayan.
B. SARAN
Makalah ini masi memiliki kekurangan olehnya itu kritik dan sifatnya membangun
sangat kami harapkan
DAFTAR PUSTAKA