Hal.
BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 3
BAB 3. METODE RISET …………………………………………………… 6
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset ………………………………… 6
3.2 Bahan dan Alat .………………………………………………………… 6
3.3 Variabel Riset …………………………………………………………... 6
3.4 Tahapan Riset ………………………………………………………….. 6
3.5 Prosedur Riset …………………………………………………………. 6
3.6 Indikator Ketercapaian …………………………………………………. 7
3.7 Analisis Data …………………………………………………………… 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……………………………… 9
4.1 Anggaran Biaya ……………………………………………………. 9
4.2 Jadwal Kegiatan …………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping …………. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan …………………………………. 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksan dan Pembagian Tugas ……... 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ……………………………… 18
i
1
BAB I. PENDAHULUAN
tiga besar dari polisakarida yang paling banyak di temukan selain selulosa dan
starch (zat tepung) yang akan menghasilkan kitosan (Sartika 2016). Kitosan
yang diisolasi dari cangkang kepiting dapat digunakan sebagai adsorben,
limbah logam berat dan zat warna, pengawet, anti jarnur, kosmetik, farmasi,
flokulan, anti kanker, dan anti bakteri. Kitin biopolimer alami terbesar kedua
yang dapat ditemukan di alam setelah selulosa. Kitin dapat diperoleh dari
arthropoda, jamur, dan ragi tetapi sumber komersial yang penting adalah
eksoskleton dari kepiting. Kandungan kitin pada kulit udang mencapai 42%-
57%, sedangkan pada cangkang kepiting mencapai 50%- 60%. Kitin larut
dalam asam-asam mineral yang pekat seperti HCl, HNO3 dan
H2SO4 sedangkan kitosan dapat diperoleh dengan mengkonversi kitin
diperoleh dengan mengkonversi kitin (Sartika 2016).
Sisik ikan merupakan hasil dari kegiatan perikanan yang dibuang begitu
saja. Sisik ikan yang dibuang dapat menjadi limbah yang memiliki dampak
yang kurang baik terhadap linkungan. Sisik ikan jika diolah lebih lanjut
memiliki kandungan kitin yang dapat di ubah menjasi kitosan. Sisik ikan
memiliki kandungan kitosan yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kegunaannya (Ramadhani dan Firdhausi 2021). Limbah sisik ikan merupakan
bahan yang mengandung kitin dan dapat dijadikan sumber pembuatan kitosan.
Sisik ikan yang sudah dikeringkan secara umum mengandung 30-40% protein,
30-50% mineral, dan 20-30% kitin (La Ifa et al. 2018).
Limbah Cangkang Kepiting
Variabel Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan
pada proses pembuatan kitosan yaitu:
a. Konsentrasi larutan NaOH (60°C, 70°C, 80°C, 90°C dan 100°C)
b. Volume pelarut (50 mL, 60 mL, 70 mL, 80 mL dan 90 mL)
Prosedur Penelitian
a. Persiapan Awal
Sisik ikan dan cangkang kepiting dicuci bersih dan dikeringkan
dibawah sinar matahari hingga kering, kemudian sisik ikan dan cangkang
kepiting disangrai.
b. Tahap Pembuatan Kitin
a) Deproteinasi
Proses ini dilakukan pada suhu 65 °C dengan menggunakan larutan NaOH
5% sebanyak 100 mL dengan perbandingan sisik ikan dan cangkang
kepiting dengan NaOH (1 gram sisik dan cangkang kepiting/mL NaOH)
dan diaduk selama 2 jam. Kemudian disaring dengan menggunakan kertas
saring, dan endapan yang diperoleh dicuci dengan menggunakan aquadest
sampai pH netral, kemudian dikeringkan dengan oven.
b) Demineralisasi
Untuk menghilangkan mineralnya ditambahkan HCl 1N sebanyak 100 mL
dengan perbandingan sisik ikan dan cangkang kepiting setelah de-
proteinasi dengan NaOH (1 g serbuk/ml NaOH) kedalam beaker glass.
Kemudian direndam pada suhu 30°C (suhu kamar) selama 30 menit. Hasil
yang didapatkan disaring dengan penyaring buchner yang diberi kertas
saring. Lalu dicuci dengan aquadest sampai pH netral. Padatan yang
7
diperoleh, dikeringkan kembali pada suhu kamar. Hasil dari proses ini
disebut kitin.
c. Tahap Pembuatan Kitosan
Kitin 10 gram dimasukan ke dalam beaker glass, ditambahkan 50 mL
NaOH 40%, dipanaskan pada suhu 60ºC sambil diaduk selama 2 jam.
Kemudian diulangi untuk volume NaOH 60 mL, 70 mL, 80 mL, dan 90 mL
dengan suhu 70ºC, 80ºC, 90ºC, dan 100ºC, berat kitin dan lama pengadukan
tetap, Larutan kitin disaring dan dicuci sampai pH netral. Keringkan pada
suhu 30ºC (suhu kamar). Kitosan yang dihasilkan ditimbang, dianalisis kadar
air, rendemen dan derajat deasetilasi. Selanjutnya kitosan yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan FTIR untuk mengetahui Derajat Deasetilasi
(DD) (Trisnawati, E dkk, 2013 dalam Susanti dan Purwanti, 2019).
Prosedur riset dijelaskan dalam Tabel 3, berikut:
Tabel 3. Indikator Ketercapaian Kitosan pada sisik ikan dan cangkang kepiting.
Prosedur Penelitian Tahap Indikator Ketercapaian
Pembuatan Kitin Deproteinase Kitin dengan kandungan protein yang lebih
sedikit
Demineralisasi Kitin dengan kandungan mineral yang lebih
sedikit
Pembuatan Kitosan Karakteristik Spektrum Diperoleh gugus fungsi yang membuktikan
FTIR diperolehnya produk kitosan
Analisis Data
1. Analisis Kadar Air
• Pada Bahan Baku
Pengujian ini dilakukan dengan metode gravimetri yaitu dengan cara
menimbang berat sisik ikan yang telah disangrai sebanyak 10 gram,
kemudian dilakukan proses pengeringan menggunakan oven pada suhu
105ºC selama 30 menit. Kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 5
menit untuk selanjutnya ditimbang kembali. Lakukan pengulangan proses
tersebut hingga diperoleh berat konstan.
• Pada Produk Kitosan
Produk kitosan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 105ºC
selama 30 menit. Kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 5 menit
untuk selanjutnya ditimbang kembali. Lakukan pengulangan proses tersebut
hingga diperoleh berat konstan. Kadar air dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Kadar air (%) = berat sampel awal – berat sampel akhir X 100%
Berat sampel awal
𝐴
Rendemen : (%) = 𝐵 𝑥100%
Dengan:
A = Berat Kitosan kering yang dihasilkan bebas air (gram)
B = Berat Kitin kering bebas air (gram)
3. Analisis Derajat Deasetilas
Penentuan DD dengan spektroskopi IR dilakukan dengan metode base
line Domszy & Robert (Khan dkk., 2002) dengan mencatat puncak tertinggi
dan mengukur pita dasar yang dipilih. Rumus untuk perhitungan base line
adalah :
𝐴1655 100
DD = 100- [(𝐴3450 )X1,33]
Dengan:
Adapun anggaran biaya dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1. Bahan Habis Pakai (ATK, kertas, Bahan- Belmawa 4.300.000
bahan) Perguruan Tinggi 700.000
Sub Total Bahan Habis pakai1 5.000.000
2. Sewa dan Jasa (Karakterisasi FTIR, Gel Belmawa 1.000.000
Strenght) Perguruan Tinggi 300.000
Sub Total Sewa dan Jasa2 1.300.000
3. Transportasi (Pengiriman sampel, Belmawa 1.500.000
Transportasi pembelian) Perguruan Tinggi 300.000
Sub Total Tarnsportasi3 1.800.000
4. Lain-lain Belmawa 850.000
Biaya komunikasi, publikasi, adsense media Perguruan Tinggi 200.000
sosial
1.050.000
Jumlah 9.150.000
Belmawa 7.650.000
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 1.500.000
Jumlah 9.150.000
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Amri. 2012. “Pembuatan Kitosan Sari Limbah Cangkang Kepiting.” Jurnal
Teknologi Kimia Unimal 1(1): 79–90.
Dian Indah Pratiwi, Ani Purwanti, dan Jurusan. 2019. “Pembuatan Kitosan Dari
Limbah Sisik Ikan.” Jurnal Inovasi Proses 4(1): 23–28.
La Ifa, La Ifa, Andi Artiningsih, Julniar Julniar, dan Suhaldin Suhaldin. 2018.
“Pembuatan Kitosan Dari Sisik Ikan Kakap Merah.” Journal Of Chemical
Process Engineering 3(1): 43.
Maidin, Alfian Nasir. 2017. “Produksi Kitosan dari Limbah Cangkang Kepiting
Rajungan (Portunidae) secara Enzimatis dan Aplikaasinya sebagai Penurunan
Kolesterol.” Tesis Unhas: 1–14.
Pala’langan, Thrysantia Angelin, Sinardi, dan ASry Iryani. 2017. “Studi
Karakterisasi Kirosan dari Cangkang Kepiting Bakau (scylla olivacea) sebagai
Penjernih Air Pada Air Sumur.” Prosding Seminar Nasional (November):
248–56.
Ramadhani, Ajeng Ayu, dan Nirmala Fitria Firdhausi. 2021. “Potensi Limbah Sisik
Ikan Sebagai Kitosan dalam Pembuatan Bioplastik.” JURNAL Al-AZHAR
INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI 6(2): 90.
Sartika, Irza Dewi. 2016. “Isolasi dan Karakterisasi Kitosan dari Cangkang
Rajungan (Portunus pelagicus).” Jurnal Biosains Pascasarjana 18(2): 98.
Muzzarelli, R.A.A., (1985), “Chitin in the Polysacarides”, vol. 3, pp. 147, Aspinall
(ed) Academic precc Inc., Orlando, San Diego.
11
12
13
14
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1) Pertanian/Agribisnis Universitas Nusa Cendana 2016
2 Magister (S2) Ilmu Perikanan Universitas Hasanuddin 2021