BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan oleh :
2015
2
DAFTAR ISI
Pengesahan PKM Gagasan Tertulis ............................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................... 3
Ringkasan ........................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB II GAGASAN ........................................................................................ 7
2.1 Chitosan ................................................................................................ 7
2.2 Limbah Tahu ......................................................................................... 7
2.3 Penerapan Prinsip 3R pada Proses Pengolahan Limbah Tahu .............. 8
2.4 Solusi dan Rancangan Percobaan .......................................................... 9
2.5 Pelaksanaan Percobaan.......................................................................... 10
2.6 Pengamatan ........................................................................................... 11
2.7 Pihak-pihak yang Terkait ...................................................................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 13
Daftar Pustaka................................................................................................ 14
Lampiran-Lampiran ...................................................................................... 15
3
RINGKASAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
Kepiting adalah salah satu potensi perikanan laut Indonesia yang saat ini
merupakan komoditas eksport unggulan hasil perikanan, khususnya ekport ke
Jepang, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Menurut data BPS, nilai eksport kepiting
ini pada tahun 2013 mencapai 283.643,1 dolar US, dan nilai ini selalu meningkat
dari tahun ke tahun. Sebagian besar, kepiting ini diekspor dalam bentuk kepiting
beku tanpa kepala dan kulit. Produksi kepiting yang diekspor pada tahun 2013
sebanyak 100.444,8 ton dalam bentuk tanpa kepala dan kulit, sedangkan yang
dikonsumsi dalam negeri diperkirangan jauh lebih banyak. Dengan demikian
jumlah hasil samping produksi yang berupa kepala, kulit, ekor maupun kaki
kepiting yang umumnya 25-50 % dari berat, sangat berlimpah. Hasil limbah ini di
Indonesia belum banyak digunakan sehingga hanya menjadi limbah yang
mengganggu lingkungan yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal.
Dengan demikian pemanfaatan limbah ini akan menambah nilai ekonomis
terhadap limbah kepiting. Kulit kepiting limbah ini dapat ditansformasikan
menjadi Chitosan. Chitosan adalah khitin yang diperoleh dari deasetilasi khitin.
Adanya gugus amina dalam Chitosan meningkatkan aktifitasnya, sehingga
menjadi suatu senyawa polikationik yang sangat bermanfaat untuk koagulan air
keruh. Karena khitin adalah polimer alam yang ditemukan dalam kulit kepiting
maupun udang, Chitosan juga terbiodegradasi dan ramah lingkungan.
5
Tetapi penelitian ini kita mengaplikankannya berbeda yaitu Chitosan untuk
koagulan limbah tahu, agar air yang terjemar limbah tahu dapat kembali netral dan
dapat di gunakan oleh masyarakat.
6
BAB II
GAGASAN
2.1 Chitosan
7
Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap
hari oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis limbah,
limbah padat dan limbah cair. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan.
Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi.
Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak
negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan
pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.
Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu
adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih.
Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai.
Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih
dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai. Sumber
limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses,
pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai.
8
sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi
mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi
oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
3. Recycle
9
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental
laboratorium dengan objek penelitian pengolahan koagulan air limbah tahu
yang di tambahkan Chitosan kulit kepiting.
Cara kerja :
10
p. Tahap yang terakhir yaitu tahap pengubahan khitin menjadi
Chitosan. Pertama khitin direndam dalam larutan NaOH 1 M
dengan perbandingan 20 : 1 untuk larutan : khitin (hasil tahap
demineralisasi).
q. Diaduk selama satu jam.
r. Dipanaskan selama 90 menit dengan suhu 140 derajat Celsius.
s. Kemudian didinginkan dan disaring.
t. Selanjutnya dicuci dengan air mineral sampai pH netral.
u. Dikeringkan, dan jadilah Chitosan yang siap digunakan untuk
koagulan pada limbah tahu.
2. Orientasi pemberian Chitosan sebagai biosorpsi pada limbah
a. Masukan sample air limbah sebanyak 5 ml kedalam masing-
masing tabung reaksi (N0, N1, N2, N3) dengan instrumen: pipet
tetes 15 cm, gelas ukur kapasitas 10 ml, dan tabung reaksi
kapasitas 10 ml.
b. Masukan Chitosan pada tabung 1 (N1), 2 (N2) dan tabung 3 (N3)
dengan masing-masing perbandingan jumlah Chitosan yang
berbeda
c. Aduk secara bersamaan dengan batang pengaduk 18 cm selama 15
detik
d. Diamkan selama 60 menit
e. Mengamati masing-masing perlakuan, yaitu kejernihan, massa
endapan, pH
2.6 Pengamatan
- Kejernihan Limbah
- Masa endapan
- pH
11
program pemerintahan Provinsi Banten sebagai pelaksana. Dinas Kesehatan
dan Badan Pengelola Lingkungan juga ikut digerakan untuk solialisasi kepada
industry tahu agar pembuangan limbah cair dari industry tahu ini dapat dikelola
dengan baik dan tepat sehingga limbah tersebut tidak mencemari lingkungan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prediksi hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini pertama melihat
dari,
13
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), 2007, Air Bersih Bebas
Bakteri dan Zat Kimia. www.walhi.or.id/air . Diakses pada tanggal 22
Februari 2012.
Badan Pusat Statistik (BPS), 2013. Ekspor Kepiting dan Kerang Kerangan
Menurut Negara Tujuan Utama, 2002 - 2013.
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1020. Diakses pada tanggal
23 Maret 2015.
Sedjadi, S, 2006. The effect of Chitosan concetration on the quality of salted and
dried fish ( Stolephorus Heterolobus ) daring strange at room temperature.
Ph. D. Thesis, Diponegoro University, Semarang.
14
15
16
17
18
19
20
21
22