Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Khusus Riset ................................................................................ 1
1.4 Manfaat Riset ........................................................................................... 2
1.5 Urgensi Riset ............................................................................................ 2
1.6 Temuan yang Ditargetkan ....................................................................... 2
1.7 Kontribusi Riset ...................................................................................... 2
1.8 Luaran Riset ............................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
2.1 Ampas Singkong ...................................................................................... 2
2.2 Enzim Xilanase ....................................................................................... 3
2.3 Pulp .......................................................................................................... 3
2.4 Proses Bio-Bleaching ............................................................................... 3
2.5 Alur Pikir................................................................................................. .4
BAB 3 METODE RISET .................................................................................... 4
3.1 Waktu dan Tempat Riset ......................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan Riset .............................................................................. 4
3.3 Variabel Riset ......................................................................................... 4
3.4 Tahapan Riset ......................................................................................... 5
3.5 Prosedur Riset ......................................................................................... 5
3.6 Luaran dan Indikator Capaian ................................................................ 7
3.7 Analisis Data ........ .................................................................................. 8
3.8 Cara Penafsiran ....................................................................................... 8
3.9 Penyimpulan Hasil Riset ......................................................................... 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN ....................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping .................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas............ 24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................. 25

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan kertas terus mengalami kenaikan, saat ini kebutuhan kertas
dunia mencapai sekitar 200 juta ton tiap tahun, dan terus mengalami kenaikan
sekitar 3,5% setiap tahunnya. Hal ini dapat menyebabkan dampak yang kurang
baik terhadap lingkungan. Selain karena bahanbaku pulp adalah kayu, tetapi
proses pulping yang dilakukan menggunakan bahan kimia pada proses
bleaching yang sukar didegradasi secara alami (Nugroho, et al.,2022).
Di Indonesia, beberapa industri pulp masih menggunakan bahan kimia yang
berbahan dasar klorin pada proses pemutihan pulp, karena sifatnya yang reaktif,
efektif menghasilkan pulp dengan sifat fisik dan derajat putih tinggi, dengan
hargayang relatif murah. Namun, penggunaan klor bersifat toksik, mutagenik,
persisten, bioakumulatif sehingga menimbulkan persoalan lingkungan yang
sangat serius, pembentukan kloroform pada element chlorine free (ECF)
bleaching pulp diperkirakan 2,07 sampai 5,34 g/ton pulp dan kloroform yang
terbentuk diperkirakan 30% nya tidak dapat terurai oleh lumpur aktif, dan
sekitar 97% nya akan menguap ke udara (Sugesty, et al., 2015).
Salah satu cara alternatif untuk mengurangi penggunaan klor sebagai
pemutih adalah menggunakan teknik bio-bleaching dengan memanfaatkan
enzim xilanase. Enzim xilanase dapat ditemukan pada limbah pertanian, seperti
ampas singkong (Septiningrum & P, 2011).
Pada industri, ampas singkong dapat dijadikan salah satu bahan pembuatan
pulp. Dalam ampas singkong, didapatkan 21,3% hemiselulosa yang komponen
utamanya adalah xilan. Enzim xilanase dapat dimanfaatkan sebagai agen
pemutih dalam teknik biobleaching pada pulp, karena enzim ini dapat
memodifikasi struktur xilan dan glukomanan dalam serat pulp yang
menyebabkan meningkatnya efisiensi delignifikasi bahan kimia pemutih.
Penggunaan xilanase pada proses pra-pemutihan pulp yang bertujuan untuk
mengurangi konsumsi bahan pemutih kimia (Sugesty, et al., 2015).
Pemanfaatan enzim xilanase yang berasal dari ampas singkong ini dapat
menjadi solusi dari masalah pada industri pulp dan kertas serta industri
pertanian. Selain itu, sumber enzim xilanase yang mudah dan terjangkau untuk
didapatkan sehingga mendorong peneliti untuk melakukan Riset
“Pemanfaatan Enzim Xilanase pada Ampas Singkong (Manihot utilissima)
untuk Proses Bio-bleaching Pulp yang Ramah Lingkungan”.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mendapatkan enzim xilanase dari ampas singkong?
b. Apakah enzim xilanase efektif untuk proses bio-bleaching pulp?
1.3 Tujuan Khusus Riset
a. Mengetahui proses ekstraksi enzim xilanase pada ampas singkong.
b. Mengetahui keefektifan enzim xilanase untuk proses bio-bleaching pulp.
2

1.4 Manfaat Riset


a. Mengetahui keefektifan dari enzim xilanase pada ampas singkong untuk
proses bio-bleaching pulp.
b. Mengurangi dampak negatif bahan-bahan berbahaya pada proses bleaching.
c. Mengurangi limbah pada industri singkong.
d. Ikut dalam pengembangan teknologi bleaching yang ramah lingkungan.
1.5 Urgensi Riset
Riset ini penting dilakukan untuk mengurangi dampak buruk bagi
lingkungan yang ditimbulkan oleh industri pulp dan kertas yang termasuk
industri terbesar di Indonesia, bahkan dunia karena penggunaan klor sebagai
pemutih pulp yang bersifat toksik, mutagenik, persisten, bioakumulatif pada
sehingga menimbulkan persoalan lingkungan yang sangat serius.
1.6 Temuan yang Ditargetkan
Temuan yang ditargetkan adalah mengetahui keefektifan enzim
xilanase pada ampas singkong untuk memutihkan pulp yang ramah
lingkungan.
1.7 Kontribusi Riset
Kontribusi Riset ini diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik
dalam mengurangi dampak limbah pada industri pertanian dan industri pulp
dan kertas. Pengurangan limbah pada industri pertanian, dilakukan dengan
memanfaatkan ampas singkong, sedangkan pengurangan pencemaran
lingkungan pada industri pulp dan kertas, dilakukan dengan mengurangi
konsumsi bahan kimia pemutih. Maka dari itu, Riset ini bekontribusi dengan
memberikan inovasi pada kedua industri tersebut dalam memanfaatkan limbah
dan menghasilkan pulp dengan kualitas baik tanpa perlu menghasilkan emisi
global yang besar.
1.8 Luaran Riset
a. Laporan Kemajuan.
b. Laporan Akhir.
c. Artikel Ilmiah “Pemanfaatan Enzim Xilanase pada Ampas Singkong
(Manihot utilissima) untuk Proses Bio-bleaching Pulp yang Ramah
Lingkungan” yang akan diterbitkan oleh Jurnal Sinta.
d. Akun media sosial
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ampas Singkong
Singkong (Manihot utilissima) merupakan salah satu sumber daya lokal
yang ketersediaannya melimpah di Indonesia, termasuk golongan komoditi
kelas dua setelah beras. Singkong juga termasuk tanaman yang sangat mudah
untuk dibudidayakan secara massal, dengan penanamannya yang tidak sulit
dan sangat kebal terhadap serangan hama penyakit (Suryani & Nisa, 2015).
3

Ampas singkong mempunyai kandungan yang bisa dimanfaatkan


seperti kandungan selulosa 36,6%, hemiselulosa 21,3%, dan lignin 17,3%
(Amenghawon, etal., 2014). Hemiselulosa merupakan heteropolisakarida yang
tersusun atas satuan-satuan gula pentosa dan heksosa. Komponen utamanya
adalah xilan. Xilan dapat dimanfaatkan sebagai substrat endo-β-1,4-D-xilanase
yang dapat menghidrolisis xilan menjadi xilooligosakarida dan xilosa.
Xilooligosakairda bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan bakteri
sehingga dipertimbangkan sebagai prebiotik (Firdausa, et al., 2017).
2.2 Enzim Xilanase
Enzim Xilanase (1,4-β-D-xilan xilanohidrolase, E.C 3.2.1.8)
merupakan enzim yang berkemampuan untuk menghidrolisis xilan. Enzim ini
digunakan pada proses pra pemutihan (pre-bleaching) pada pulp dan kertas.
Dalam proses pemutihan pulp, xilanase berfungsi sebagai fasilitator untuk
memudahkan proses penghilangan kompleks lignin-karbohidrat (LCC) yang
terbentuk saat proses pulping sehingga mudah bereaksi dengan bahan kimia
pemutih dan meningkatkan ekstraksi lignin. Penggunaan xilanase merupakan
salah satu alternatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh
penggunaan klorin dalam proses pemutihan pulp. Penggunaan enzim xilanase
diketahui dapat menurunkan konsumsi senyawa klorin sebesar 20 - 40% dan
dapat meningkatkan kualitas kertas yang dihasilkan (Septiningrum &
Pramuaji, 2017).
2.3 Pulp
Pulp merupakan produk antara dalam pembuatan kertas dan karton
yang berbahan dasar serat selulosa, baik berasal dari wood maupun non-wood.
Pembuatan pulp sendiri adalah dengan mendelignifikasi bahan baku
menggunakan NaOH, dan melakukan bleaching yang biasanya menggunakan
bahan kimia pemutih seperti senyawa klor. Kemudian, setelah pulp jadi,
dilakukan uji kualitas pulp seperti uji persentase rendemen pulp, persentase
selulosa, persentase lignin, dan bilangan kappa (Rahmadi, et al., 2018).
Pulp yang baik memiliki bilangan kappa sebesar 14-20, lignin <5%, dan
perolehan pulp yang didapatkan adalah 90-95%. Kemudian, pulp yang cukup
memiliki nilai bilangan kappa sebesar 35-50 dengan persentasi lignin adalah
3,12-4,45%, dan perolehan pulp sebesar 55-90. Sementara itu, pada pulp yang
berkualitas kurang baik memiliki nilai kappa sebesar 60-110 dengan persentase
lignin adalah >7%, dan perolehan pulp adalah 40-55% (Nugroho, et al., 2022).
2.4 Proses Bio-bleaching
Untuk memperkecil pencemaran lingkungan dari proses bleaching, ada
beberapa metode yang dapat digunakan seperti extended pulping, oxygen
bleaching, ozon bleaching, penggunaan peracids, ekstraksi yang diperkuat
hidrogen, Elemental Chlorine Free (ECF) dan Total Chlorine Free (TCF)
bleaching. Penggantian unsur klorin dengan klorin dioksida disebut sebagai
ECF bleaching. ECF bleaching mengurangi senyawa terhalogenasi secara
4

signifikan dibandingkan dengan klorin bleaching tetapi ini masih dihasilkan


dalam jumlah tertentu (Sharma, et al., 2020).
Dalam pengembangan teknologi bleaching telah ditemukan beberapa
metode bleaching yang lebih aman terhadap lingkungan, antara lain teknologi
bleaching dengan konsep ECF dan TCF serta penerapan bio-bleaching.
Teknologi bio-bleaching adalah proses pemutihan pulp dengan menggunakan
enzim dari mikroba. Mikroba yang digunakan adalah dari kelompok white rot
fungi yang mempunyai kemampuan tinggi dalam mendegradasi lignin. Enzim
yang digunakan adalah enzim hemiselulose (xilanase) yang meningkatkan
bleachability pulp dan enzim lignase yang mendegradasi lignin secara
langsung pada pulp yang diputihkan. Penggunaan mikroba mampu
meningkatkan derajat keputihan pulp dan menurunkan konsumsi bahan kimia
secara signifikan (Fitriyanti, 2016).
2.5 Alur Pikir
Proses bleaching pada pulp bio-bleaching menggunakan Ampas singkong
menggunakan senyawa enzim xilanase untuk mengandung
klor yang berdampak serius mengurangi dampak negatif hemiselulosa yang
bagi lingkungan. penggunaan bahan kimia mengandung banyak
pemutih. xilanase.

Pulp yang dihasilkan dari


proses bio-bleaching ramah
lingkungan dan lebih putih.

Gambar 2.5 Alur berpikir


BAB 3. METODE RISET
3.1 Waktu dan Tempat Riset
Riset dilakukan dari bulan April – Agustus 2023 di Laboratorium
Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Dalam riset ini diperlukan peralatan seperti spektrofotometer,
autoklaf, oven, pH meter, Eppendrof, gelas beker 500 mL, gelas ukur,
pisau, blender, hotplate, erlenmeyer, pipet tetes, batang pengaduk, labu
ukur, parutan, corong pemisah, dan pipet volume.
b. Bahan
Dalam riset ini diperlukan bahan seperti ampas singkong, aquades,
NaOH, HCl, etanol, xilosa, asam asetat, butanol, asam sulfat, KMnO4, dan
Na2SO3.
3.3 Variabel Riset
Variabel riset pada kegiatan ini terbagi menjadi variabel independen
(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen
pada riset ini adalah rendemen enzim xilanase dari ampas singkong dan
variabel dependennya adalah kadar lignin pada pulp.
5

3.4 Tahapan Riset


Riset ini dilakukan menjadi beberapa tahap yaitu: (1) Tahap ekstraksi
enzim xilanase pada ampas singkong; (2) Tahap Pemutihan pulp. Tahap
pemutihan ini dilakukan tanpa menggunakan klorin (Cl2), tetapi menggunakan
klorin dioksida (ClO2) yang biasanya dikenal dengan Elemental Chlorine Free
(ECF), dengan 6 tahapan proses, yaitu X/ODEDED (xilanase atau oksigen;
klorin dioksida; ekstraksi-1; klorin dioksida-1; ekstraksi-2; klorin dioksida-2).
Pada tahap awal proses bio-bleaching pulp ditambahkan tahap xilanase dan
oksigen sebagai pembanding.
3.5 Prosedur Riset
3.5.1 Preparasi Sampel
Preparasi sampel dilakukan dengan mengupas kulit singkong,
dicuci, dan memarut singkong yang telah dibersihkan. Hasil parutan
dicuci berulang-ulang dengan air mengalir dan diperas sampai patinya
terpisah dari ampas. Ampas dikeringkan menggunakan oven pada suhu
65℃. Setelah kering, ampas digiling sehingga ampas berbentuk tepung.
Ampas yang sudah digiling kemudian dikukus selama 30 menit, dan
dikeringkan di suhu ruang.
3.5.2 Delignifikasi dan Ekstraksi Xilan
5 gram sampel direndam dengan menggunakan larutana NaOCl
0,5% pada suhu 28℃ selama 5 jam, lalu dibilas dengan akuades dan
disaring. Kemudian, padatan yang diperoleh digunakan untuk ekstraksi
xilan. Padatan direndam dalam larutan NaOH dengan konsentrasi yang
bervariasi selama 24 jam pada suhu 28℃ dan disaring. Supernatan yang
dihasilkan diukur pH-nya menggunakan pH meter, lalu supernatan
dinetralkan dengan menambahkan HCl tetes demi tetes sampai pH netral
dan disentrifugasi selama 10 menit pada kecepatan tertentu. Kemudian,
hasil sentrifugasi dipisahkan dengan cara dekantasi dan ditambahkan
etanol 95% dengan perbandingan 1:3. Kemudian, supernatan
disentrifugasi kembali hingga terbentuk endapan yang diperoleh
dikeringkan pada suhu 40℃ sampai berat xilan konstan. Berat xilan
dapat dihitung dengan rumus sebagao berikut (Firdausa, et al., 2017):
Berat akhir
Rendemen Xilan % = ×100%
Berat awal
3.5.3 Chelating
Proses chelating merupakan proses yang dapat menghilangkan
ion logam bervalensi dua atau lebih seperti Cu, Ag, Mn, Fe, Ni yang
merupakan katalisator dalam proses oksidasi. Pelepasan ion-ion logam
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas proses bleaching dengan
menggunakan H2O2. Proses bleaching berpotensi besar terhadap
pencemaran lingkungan. Maka dari itu, digunakan H2O2 dalam proses
6

chelating sebelum dilakukan proses bleaching, agar dapat mengurangi


penggunaan senyawa klorin (ClO2) (Susila Kristianingrum, 2011).
Beberapa proses dekomposisi H2O2 sebelum dilakukannya proses
chealting, seperti (Susila Kristianingrum, 2011):
1
1. 𝐻2 𝑂2 → 𝐻2 𝑂 + 2 𝑂2 , H2O2 dapat terdekomposisi menjadi H2O dan
1
O2, karena terdapat O2 dan akan mendegradasi selulosa dan tidak
2
akan efektif dalam pemutihan pulp.

2. 𝐻2 𝑂2 + 𝑂𝐻 − → 𝐻𝑂𝑂− + 𝐻2 𝑂, H2O2 dapat terdekomposisi menjadi


HOO- dan H2O, dengan kondisi basa pH 10, tidak akan mendegradasi
selulosa karena terdapat HOO- yang sangat efektif dalam memutihkan
pulp.
3.5.4 Bio-bleaching Pulp dengan Menggunakan Enzim Xilanase
Pemutihan pulp menggunakan proses Totally Chlorine Free
(TCF) tanpa klorin (Cl2), tetapi menggunakan hidrogen peroksida
(H2O2).Pada tahap awal proses pemutihan, diawali dengan penambahan
Xilanase dan Oksigen sebagai pendamping dengan tahapan XDEDED
dan ODEDED. Berikut ini merupakan kondisi proses pemutihan pulp
(Sugesty, et al., 2015):
Tabel 3.1. Kondisi Pemutihan Pulp
Parameter X O D E D E D
H2O2 (%) - - 0,22 KN - 1 - 0,5
O2 , psig - 87 - - - - -
NaOH, % - 1,5 - 1,5 - 1,5 -

Konsistensi, % 7 10 10 10 10 10 10

Suhu, ℃ 50 95 85 70 75 70 75
Waktu Reaksi, 18 18
60 60 60 60 60
menit 0 0
pH akhir - 12 2,5-3,5 12,5 4 12,5 3,5
Dosis, kg/ton 0,5 - - - - - -
3.5.5 Uji Bilangan Kappa
Analisis kadar lignin dilakukan dengan pengujian bilangan
kappa. Uji bilangan kappa dilakukan pada pulp dengan enzim xilanase
dan pada pulp yang tidak menggunakan enzim xilanase. Semakin kecil
nilai bilangan kappa, maka lignin yang ada pada pulp semakin sedikit.
Pengujian bilangan kappa diawali dengan uji blanko. Uji blanko
dilakukan untuk mendapatkan titrasi blanko sehingga dapat menghitung
bilangan kappa. Pertama, siapkan Aquades 200 mL, KMnO4 25 mL,
H2SO4 25 mL dimasukkan ke dalam gelas beker 500 mL. Kemudian
larutan Na2S2O3 digunakan untuk titrasi. Titrasi dilakukan sampai
7

berubah warna dari ungu menjadi bening sehingga bilangan kappa dapat
dihitung dengan persamaan berikut (Nugroho, et al., 2022):
Vb-Vp
Vb-Vp (0,00093× )
K= ×d, dimana d=10 0,3-0,5
w
Keterangan :
K = Nilai bilangan kappa
Vb = Volume blanko (mL)
Vp = Volume titrasi dengan Na2S2O3 (mL)
w = Berat sampel pulp (gram)
Setelah nilai bilangan kappa didapatkan, maka selanjutnya adalah
menguji kadar lignin yang terkandung dalam sampel. Kadar lignin dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
Kandungan lignin = 0,15% × bilangan kappa
3.5.6 Uji Sisa Bahan Kimia Pemutih
Untuk mengetahui keefektifan enzim xilanase pada ampas
singkong dalam mengurangi konsumsi bahan kimia pemutih, diperlukan
uji konsumsi bahan kimia pemutih yang digunakan. Pulp yang tidak
menggunakan xilanase dalam proses pra-pemutihan dihitung bahan
kimia pemutih yang tersisa. Begitupun dengan pulp yang menggunakan
enzim xilanase pada proses pra-pemutihan, dihitung bahan kimia
pemutih yang tersisa sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
enzim xilanase dalam mengurangi agen bahan kimia pemutih.
3.6 Luaran dan Indikator Capaian di Setiap Tahapan
No Tahapan Luaran Indikator Capaian
1 Preparasi Diperoleh Ampas Diperoleh ampas
singkong dari singkong yang akan
singkong diambil enzim xilanase
sebagai agen pemutih
2 Delignifikasi Diperoleh enzim Diperoleh enzim xilanase
dan Ekstraksi xilanase dari ampas pada ampas singkong dan
Enzim Xilanase singkong hilangnya lignin
pada Ampas
Singkong
3 Uji Bilangan Diperoleh nilai Nilai bilangan kappa
Kappa sebelum bilangan kappa setelah bleaching lebih
dan setelah sebelum proses rendah daripada sebelum
proses bleaching bleaching bleaching
4 Proses Chelating Menghilangkan ion- Diperoleh pulp yang tidak
ion logam pada pulp memiliki ion-ion logam
agar efektif untuk di
bleaching
8

5 Bio-Bleaching Diperoleh pulp yang Diperoleh pulp dengan


lebih putih melalui kadar lignin yang lebih
proses bio-bleaching rendah, dibuktikan
dengan enzim dengan warna pulp yang
xilanase lebih bersih atau putih.

6 Menghitung sisa Mengetahui sisa Diperoleh jumlah sisa


bahan kimia bahan kimia pemutih bahan kimia pemutih pada
pemutih setelah dilakukan pulp menggunakan xilan
bleaching pulp lebih banyak
dibandingkan pulp yang
tidak menggunakan xilan
3.7 Analisis Data
Analisis laboratorium yang dilakukan ialah berupa uji keefektifan xilan
pada ampas singkong sebagai agen bio-bleaching pulp untuk menurunkan
konsumsi bahan kimia pemutih dikarenakan dapat memberikan dampak buruk
bagi lingkungan. Rancangan penilitian yang dilakukan adalah rancangan acak
lengkap (RAL) dengan membandingkan jumlah senyawa klor yang digunakan
dalam proses pemutihan pada pulp yang dikenakan xilan pada pra-pemutihan
dan pada pulp yang tidak dikenakan xilan. Kemudian, dilakukan juga
perbandingan nilai derajat putih yang bertambah pada pulp yang dikenakan
xilan dan pada pulp yang tidak dikenakan xilan. Pengolahan data analisis
ragam menggunakan SAS9 dan analisis kelompok menggunakan aplikasi
SPSS.
3.8 Cara Penafsiran
Untuk mengetahui kadar lignin tersebut dilakukan uji bilangan kappa
dengan cara titrasi permanganometri. Yang pada prinsipnya oksidasi sisa lignin
dalam pulp dengan menggunakan KMnO4 dalam suasana asam sulfat. Kualitas
pulp yang baik diketahui dari penurunan bilangan kappa setelah dilakukan
bleaching dan sisa pemutih yang masih banyak.
3.9 Penyimpulan Hasil Riset
Penggunaan xilan dari ampas singkong dalam proses bio-bleaching
dapat mengurangi konsumsi bahan kimia pemutih seperti senyawa klor
sebanyak 20-40% sehingga dapat meningkatkan kualitas pulp dan mengurangi
dampak buruk bagi lingkungan. hal ini dapat dibuktikan dengan perbandingan
data nilai bilangan kappa dan sisa senyawa klor pada pulp yang dikenakan xilan
dan pulp yang tidak dikenakan xilan.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Rekapitulas Rencana Anggaran Biaya
Besaran Dana
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Belmawa Rp 6.227.000
1 Bahan Habis Pakai Perguruan Tinggi Rp 650.000
Instansi Lain -
Belmawa Rp 400.000
2 Sewa dan Jasa Perguruan Tinggi Rp 1.300.000
Instansi Lain -
Belmawa Rp 1.375.000
3 Transportasi Lokal Perguruan Tinggi -
Instansi Lain -
Belmawa Rp 1.661.000
4 Lain-Lain Perguruan Tinggi -
Instansi Lain -
Jumlah Rp 11.613.000

Belmawa Rp 9.663.000
Perguruan Tinggi Rp 1.950.000
Rekapan Sumber Dana
Instansi Lain -
Jumlah Rp 11.613.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan setiap Anggota
Bulan Person
No Jenis Kegiatan Penanggung
1 2 3 4 5
Jawab
1. Persiapan Alat dan Tiara dan Saniya
Bahan
2. Delignifikasi dan Dita dan Saniya
Ekstraksi Enzim
Xilanase pada Ampas
Singkong
3. Uji Bilangan Kappa Pulp Krisna dan Susanti
4. Proses Chelating Krisna dan Tiara
5. Bio-bleaching Pulp Saniya dan Dita
dengan Menggunakan
Enzim Xilanase
6. Penyusunan laporan dan Dita dan Krisna
publikasi
10

Bulan Person
No Jenis Kegiatan Penanggung
1 2 3 4 5
Jawab
7. Aktivitas media sosial Saniya dan Susanti

DAFTAR PUSTAKA
Firdausa, F. K., Santoso, A. B. & Handayani, W., 2017. Ekstraksi Xilan dari
Limbah Ampas Singkong dan Pemanfaatannya sebagai Substrat Endo B-
1,4-D-Xilanase. Berkala Sainstek, 5(1), pp. 50-54.
Nugroho, P. B., Vania, S. N. & Fuadi, A. M., 2022. Pemanfaatan Batang Tanaman
Talas (Colocasia esculenta L.) Sebagai Bahan Pembuatan Pulp dengan
Proses Soda. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 11(1), pp. 43-55.
Rahmadi, A. I., Madusari, S. & Lestari, I., 2018. Uji Sifat Fisik dan Sifat Kimia
Pulp dari Limbah Pelepah Kelapa Sawit. Jakarta, Seminar Nasional Sains
dan Teknologi.
Fitriyanti, R., 2016. Penerapan Produks Bersih Pada Industri Pulp dan Kertas.
Jurnal Redoks, 1(2), pp. 16-25.
Septiningrum, K. & Pramuaji, I., 2017. Aplikasi Enzim di Industri Pulp dan Kertas:
I. Bidang Pulp. Jurnal Selulosa, 7(1), pp. 1-16.
Septiningrum, K. & P, C. A., 2011. Produksi Xilanase dari Tongkol Jagung dengan
Sistem Bioproses Menggunakan Bacillus Circulans untuk Pra-Pemutihan
Pulp. Jurnal Riset Industri, 5(1), pp. 87-97.
Sharma, N., Bhardwaj, N. K. & Singh, R. B. P., 2020. Environmental Issues Of Pulp
Bleaching And Prospects Of Peracetic Acid Pulp Bleaching. Journal of
Cleaner Production, pp. 1-11.
Sugesty, S., Kardiansyah, m. T. & Pratiwi, W., 2015. Penggunaan Xilanase pada
Pemutihan Dissolving Pulp Acacia crassiacarpa. Jurnal Selulosa, 4(2), pp.
99-106.
Suryani, R., & Nisa, F. C. (2015). Modifikasi Pati Singkong Dengan Enzim Α-
Amilase Sebagai Agen Pembuih Serta Aplikasinya Pada Proses Pembuatan
Marshmallow. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3 (2), pp. 723-733.
Susila Kristianingrum, E. D. (2011). Pengaruh Jenis Asam Pada Sintesis Silika Gel
dari Abu Bagasse dan Uji Sifat Adsorptifnya Terhadap Ion Logam Tembaga
(II_. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA., 281-292.
21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan
Baskom 3 buah Rp 14.000 Rp 45.000
Batang pengaduk 3 buah Rp 20.000 Rp 60.000
Blender 1 buah Rp 230.000 Rp 230.000
Botol timbang 2 buah Rp 65.000 Rp 130.000
Buret 2 buah Rp 250.000 Rp 500.000
Corong kaca 2 buah Rp 22.000 Rp 44.000
Corong pemisah 1 Rp 210.000 Rp 210.000
Eppendrof 1 pak Rp 70.000 Rp 70.000
Erlenmeyer 3 buah Rp 75.000 Rp 225.000
Gelas beker 5 buah Rp 60.000 Rp 300.000
Gelas ukur (UMS) 3 buah Rp 50.000 Rp 150.000
Hot plate 1 buah Rp 737.000 Rp 737.000
Kaca arloji 2 buah Rp 30.000 Rp 60.000
Labu ukur 3 buah Rp 90.000 Rp 270.000
Lap kain 3 buah Rp 5.000 Rp 15.000
Parutan 2 buah Rp 35.000 Rp 70.000
Ph meter 1 buah Rp 325.000 Rp 325.000
Pipet tetes 10 buah Rp 10.000 Rp 100.000
Pipet volume 2 buah Rp 60.000 Rp 120.000
Pisau 2 buah Rp 35.000 Rp 70.000
Plastik clip ziplock 1 dus Rp 75.000 Rp 75.000
Pompa 2 buah Rp 43.000 Rp 86.000
Sarung tangan latex 1 dus Rp 100.000 Rp 100.000
Statif 2 buah Rp 98.000 Rp 196.000
Termometer 2 buah Rp 75.000 Rp 150.000
Timbangan digital 1buah Rp 290.000 Rp 290.000
Ampas singkong 6 kg Rp 5.000 Rp 30.000
Aquades 40 L Rp 10.000 Rp 40.000
Asam asetat 300 mL Rp 43.000 Rp 129.000
Butanol 500 mL Rp 100.000 Rp 500.000
Etanol 1L Rp 60.000 Rp 60.000
H2O2 (2%) 1 kg Rp 55.000 Rp 55.000
H2SO4 500 mL Rp 45.000 Rp 225.000
HCL 1L Rp 120.000 Rp 120.000
KMNO4 300 g Rp 45.000 Rp 135.000
Na2SO3 (UMS) 500 g Rp 100.000 Rp 500.000
NaOH 500 g Rp 55.000 Rp 275.000
Pulp 3 kg Rp 60.000 Rp 180.000
SUB TOTAL Rp 6.877.000
2 Belanja Sewa
Sewa lab (UMS) 5 bulan Rp 260.000 Rp 1.300.000
Sewa alat lab 4 Rp 100.000 Rp 400.000
22

SUB TOTAL Rp 1.700.000


3 Perjalanan Lokal
Perjalanan mencari bahan
5 Rp 100.000 Rp 500.000
baku
Perjalanan mencari alat 5 Rp 100.000 Rp 500.000
Perjalan ke tempat uji lab 5 Rp 75.000 Rp 375.000
SUB TOTAL Rp 1.375.000
4 Lain - Lain
Masker 1 dus Rp 45.000 Rp 45.000
Sanitizer 1 buah Rp 52.000 Rp 52.000
Ballpoint 1 pak Rp 24.000 Rp 24.000
Kertas HVS 1 rim Rp 50.000 Rp 50.000
Biaya adsense akun
5 Rp 98.000 Rp 490.000
media sosial
Biaya berlangganan
5 Rp 100.000 Rp 500.000
internet
Biaya publikasi jurnal 1Rp 550.000 Rp 500.000
SUB TOTAL Rp 1.661.000
GRAND TOTAL Rp 11.613.000
GRAND TOTAL (Sebelas Juta Enam Ratus Tiga Belas Ribu Rupiah)
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Program Bidang Alokasi
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
1. Dita Aulia Az Teknik Sains 8 jam/minggu - Mengkoordinasi
Zahra Kimia Riset
/D500200048 - Delignifikasi dan
ekstraksi enzim
xilanase
- Ikut serta Riset
- Penyusuanan dan
publikasi karya
ilmiah
- Penyusuanan
laporan akhir
2. Saniya Farha Teknik Sains 8 jam/minggu - Persiapan alat dan
/D500200047 Kimia bahan
- Proses Bio-
Bleaching
- Ikut serta Riset
- Delignifikasi dan
ekstraksi enzim
xilanase
3. Krisna Artur Teknik Sains 8 jam/minggu - Uji bilangan kappa
Kunarfian Kimia pulp
/D500200044 - Melakukan proses
chelating
- Ikut serta Riset
- Penyusunan
laporan akhir
4. Dwi Susanti/ Teknik Sains 8 jam/minggu - Uji bilangan kappa
D600200242 Industri - Ikut serta Riset
- Penyusunan dan
publokasi katya
ilmiah
5. Tiara Nilawati Teknik Sains 8 jam/minggu - Persiapan alat dan
Dewi/ Kimia bahan
D500210063 - Melakukan proses
chelating
- Ikut serta Riset
- Penyusunan
laporan kemajuan

Anda mungkin juga menyukai