Disusun oleh:
Kelompok 4
Anggota:
1. Asshifa (1610814320002)
2. Avelia Eka Altarina (1610814220002)
3. Fekry Norachman (1610814210010)
4. Ivan Aldino Hernadin (1610814210012)
5. Rabiah (1610814120012)
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih
sayang-Nyalah makalah yang berjudul Produksi Bersih (Zero Waste) Pada
Industri Pulp dan Kertas ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan
tentang produksi bersih yang terjadi pada industri pulp dan kertas. Sehingga
pembaca dapat mengenal tentang produksi bersih yang merupakan aspek industri
berkelanjutan pada masa sekarang ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
pembaca diharapkan adanya masukan yang baik berupa kritik dan saran agar
penulis dapat membuat makalh yang lebih baik di masa yang akan datang.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui industri pulp dan kertas.
2. Untuk mengetahui proses produksi yang terjadi pada industri pulp dan
kertas.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan produksi bersih.
4. Untuk mengetahui proses produksi bersih pada industri pulp dan kertas.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengenal produksi
bersih dan mengetahui proses produksi bersih yang terjadi pada industri pulp
dan kertas.
BAB II
ISI
2.1 Industri Pulp dan Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan komparasi
serat yang berasal dari pulp. Pada saat ini kebutuhan kertas di dunia mengalami
peningkatan yang sangat signifikan. Kebutuhan kertas dunia diperkirakan tumbuh
sebesar rata-rata 2,1 persen per tahun, dimana pertumbuhan di negara-negara
berkembang akan mencapai sebesar 4,1 persen per tahun. Sementara di negara
maju, pasar tumbuh 0,5 persen per tahun. Saat ini kebutuhan kertas dunia mencapai
370 juta ton per tahun, yang diperkirakan meningkat hingga 490 juta ton per tahun
pada tahun 2020. Sementara kebutuhan kertas dalam negeri tahun 2010 telah
mencapai 6,6 juta ton (Kusumaputra, 2011).
Industri pulp dan kertas dikelompokan menjadi industri pulp dan kertas terpadu
dan non terpadu sebagai industri pulp atau industri kertas saja. Industri pulp dan
kertas terpadu menggunakan bahan baku kayu, sedangkan industri kertas
menggunakan bahan baku virgin pulp atau bahan baku kertas bekas. Dari proses
produksinya dihasilkan limbah lumpur (sludge) yang cukup besar, terutama dari
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Jumlah produksi sludge IPAL tersebut
sangat besar berkisar antara 2-10% (kadar air 70%) dari kapasitas produksinya
(Purwati dkk., 2006). Sludge IPAL dari industri pulp dan kertas, umumnya terdiri
dari sludge primer yang berasal dari IPAL sistem fisika-kimia berupa serat halus
dan sludge sekunder yang berasal dari IPAL sistem biologi berupa biomassa
mikroba. Berdasarkan komponennya, sludge primer banyak mengandung bahan
organik terutama selulosa. Achira dkk. (2009) menjelaskan bahwa komposisi
sludge primer IPAL dari industri pulp dan kertas terdiri dari selulosa 21,1%,
hemiselulosa 4,1%, lignin 13% dan abu 46,5%. Sedangkan menurut Harmsen dkk.
(2010), dan Petrova dan Ivanova (2010), komposisi sludge IPAL dari industri pulp
dan kertas mengandung selulosa sekitar 8-15%. Zhiliang dan Lynd (2007) juga
menjelaskan bahwa sebagian besar sludge IPAL industri pulp dan kertas
mengandung glukan 54-55%, xilan 9,0% dan manan 2%.
2.2 Proses Produksi Industri Pulp dan Kertas
Proses pembuatan pulp dan kertas adalah dua proses yang berbeda, namun
terkait erat satu sama lain dan saling mempengaruhi dalam proses dan produksi
lembaran kertas. Secara garis besar ada dua tahapan proses pembuatan kertas yaitu:
1. Proses pembuatan pulp (bubur kertas); dimulai dari pemilihan jenis kayu sampai
dengan proses pemutihan atau bleaching. Dalam perombakan kayu menjadi pulp,
hal yang paling penting adalah menghilangkan lignin. Pemecahan lignin dapat
diselesaikan melalui suatu rangkaian proses yang dimulai dari penyediaan bahan
baku, dengan cara diambil dari hutan tanaman industri kemudian disimpan dengan
tujuan untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini
disebut dengan log. Kemudian log dikupas kulitnya dengan alat yang berbentuk
drum yang disebut drum barker. Setelah dikupas, log melewati stone trap (alat yang
berbentuk silinder yang berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log),
untuk selanjutnya dicuci. Log yang sudah bersih ini kemudian diiris menjadi
potongan kecil (chip) dan diletakkan ditempat penampungan. Dari tempat
penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Chip
dimasak dengan suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan kimia
penghancur (cooking liquor). Larutan dan proses di bejana pemasak ini akan
melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu dari lignin. Tahap selanjutnya
setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk memisahkan cairan
sisa hasil pemasakan. Setelah itu pulp disaring agar terbebas dari bahan pengotor
yang dapat mengurangi kualitas pulp. Selanjutnya bubur kertas dicampur dengan
oksigen dan sodium hidroksida didalam delignification tower sebelum dicuci
didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian
bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleaching), mengurangi kandungan
lignin, serta memutihkan pulp. Bubur kertas kemudian dikelantang (bleaching)
dengan bahan kimia untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO.
Beberapa zat kimia yang digunakan dalam proses bleaching antara lain gas klorin,
sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan
sodium peroksida. Pulp kemudian disimpan atau dikirim ke mesin kertas untuk
diolah menjadi kertas.
2. Proses pembuatan lembaran kertas; dimulai saat bubur kertas masuk ke mesin
kertas sampai dengan lembaran kertas tergulung rapi dalam bentuk gelondongan.
Pulp yang sudah melewati proses bleaching selanjutnya masuk ke areal mesin
kertas untuk diolah terlebih dahulu (stock preparation). Bagian stock preparation
berfungsi untuk meramu bahan baku, seperti menambahkan pewarna untuk kertas,
menambahkan zat retensi, menambahkan filter (untuk mengisi pori-pori diantara
serat kayu). Bahan yang keluar dari bagian ini disebut stock (campuran pulp, bahan
kimia dan air). Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat
kertas dimana akan dibentuk lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari
lembaran kertas dengan kombinasi vakum, panas dan tekanan yang diberikan di
bagian penggulung (roller). Kertas yang sudah jadi dapat dibuat dalam berbagai
jenis berat dan digulung menjadi gulungan besar (paper rol). Paper rol ini yang
akan dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen. Sebagian besar
industri kertas menggunakan pemutih yang mengandung klorin. Klorin akan
bereaksi dengan senyawa organik dalam kayu membentuk senyawa toksik seperti
dioksin. Dioksin ditemukan dalam proses pembuatan kertas, air limbah, bahkan
didalam produk kertas yang dihasilkan. Industri kertas menggunakan air dalam
jumlah yang sangat besar untuk membilas zat kimia dan senyawa yang tidak
diinginkan dari pulp. Oleh karenanya air yang telah digunakan mengandung
berbagai jenis zat kimia berbahaya termasuk dioksin. Meskipun konsentrasi dioksin
sangat kecil di dalam air limbah, tetapi pabrik terus beroperasi dan terus
menghasilkan dioksin sehingga konsentrasinya di dalam air akan terus bertambah.
Dioksin adalah senyawa organik yang sukar terdegradasi dan konsentrasinya akan
berlipat ganda jika masuk ke dalam rantai makanan karena adanya proses
biomagnifikasi. Hal ini menyebabkan konsentrasi dioksin di dalam jaringan tubuh
hewan air menjadi ratusan kali lebih besar dibandingkan di dalam air tempat
hidupnya. Ikan yang ditangkap dari perairan di sekitar industri kertas mengandung
dioksin dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari daerah lain. Sekitar sepertiga dari
dioksin yang terbentuk terserap oleh produk kertas yang dihasilkan termasuk kertas
penyaring kopi, kertas tisu, popok bayi, piring kertas dan produk lainnya seperti
kertas kantor, karton pembungkus susu hingga pembalut wanita. Dioksin dapat
bertahan di lingkungan dalam waktu lama sehingga akan terakumulasi dalam tanah,
air, hewan, termasuk manusia.
Dioksin adalah salah satu jenis organoklorin yang memiliki empat klor, dua
oksigen dan dua cincin benzena. Klor adalah unsur halogen yang sangat reaktif
sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya.
Sebagian besar organoklorin menimbulkan efek toksik dan dapat menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan seperti kanker, cacat lahir, endometriosis, penurunan
jumlah spermatozoa, dan gangguan pada janin. Organoklorin juga menyebabkan
kerusakan genetis dan penurunan daya tahan ikan salmon dan ikan lainnya.
Mengurangi pencemaran organoklorin merupakan upaya penting untuk
melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Salah satu upaya yang dapat
mengurangi dioksin dilingkungan adalah menghindari penggunaan pemutih yang
mengandung klorin.
3.1 Kesimpulan
Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang dapat
menunjang perekonomian nasional. Kegiatan utama dalam industri pulp dan
kertas adalah proses pulping (proses pembuatan bubur kertas) dan proses
bleaching (proses pemutihan bubur kertas). Produksi bersih adalah strategi
pengelolaan lingkungan yang sifatnya mengarah pada pencegahan dan terpadu
untuk diterapkan pada seluruh siklus produksi. Produksi bersih merupakan
sebuah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif atau pencegahan
dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi
dan daur hidup produk dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan
lingkungan. Industri pulp dan kertas mempunyai peluang untuk melakukan
tindakan produksi bersih melalui beberapa hal berikut sebagaimana dinyatakan
Van Berkel (2001) yaitu modifikasi produk (product modification),
penggantian material input (input substitution), modifikasi teknologi
(technology modification), penerapan operasi yang baik (good house keeping)
serta daur ulang didalam industri (on site recycling). Selain itu, pemanfaatan
limbah dari industri ini juga dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar atau
proses produksi kembali. Produk lain seperti pupuk, bioetanol dan campuran
bata beton juga dapat menjadi produk sampingan.
3.2 Saran
Adapun saran untuk makalah ini adalah agar pembaca dapat menemukan
solusi lain terhadap pemanfaatan limbah gas industri pulp dan kertas. Tidak
menutup kemungkinan dapat menemukan pemanfaatan lainnya pada limbah
cair dan padat industri ini.
Daftar Pustaka
Chinnathan Areeprasert, Peitao Zhao, Dachao Ma, Yafei Shen, Kunio Yoshikawa.
Alternative Solid Fuel Production from Paper Sludge Employing Hydrothermal
Treatment. Energy & Fuels, 2014; 140204133925007 DOI: 10.1021/ef402371h.
http://bio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Komposisi%20Spirulina%20platensis-
_2.pdf (Diakses Pada 7 November 2017)
https://www.researchgate.net/publication/319039335_PELET_REJECT_INDUST
RI_KERTAS_SEBAGAI_BAHAN_BAKAR_BOILER (Diakses Pada 7
November 2017)
https://www.academia.edu/23278647/Penggunaan_Energi_di_Industri_Pulp_dan_
Kertas_Aspek_Teknologi_dan_Lingkungan (Diakses Pada 7 November 2017)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=416191&val=8387&title=PE
MANFAATAN%20SLUDGE%20INSTALASI%20PENGOLAHAN%20AIR%2
0LIMBAH%20INDUSTRI%20PULP%20DAN%20KERTAS%20SEBAGAI%20
BAHAN%20BAKU%20BIOETANOL (Diakses Pada 7 November 2017)
https://farming.id/pemanfaatan-limbah-kertas-menjadi-pupuk-pertanian/ (Diakses
Pada 7 November 2017)
http://personal.its.ac.id/files/pub/2093-ali-masduqi-minimisasi_limbah.pdf
(Diakses Pada 7 November 2017)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=262206&val=5120&title=PE
NERAPAN%20TEKNOLOGI%20PRODUKSI%20BERSIH%20UNTUK%20LI
MBAH%20CAIR%20PADA%20INDUSTRI%20KERTAS%20PT.%20IKPP%2
0PERAWANG (Diakses Pada 7 November 2017)