OLEH
NAMA : LANDA FARIGIA
NIM : 201967015
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas cinta dan kasihNya penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “MEMANFAATKAN LIMBAH
PENGOLAHAN UDANG” ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini dapat diselesaikan karena adanya bantuan
dari berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan karya ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi, tata bahasa
dan cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis dan oleh karena itu, penulis dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran, dan usul dari para pembaca agar dapat
mengembangkan karya ilmiah ini .
Demikian, selaku penulis karya ilmiah ini, apabila ada kesalahan dalam penulisan
mohon dimaafkan dan semoga karya ilmiah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG
……………………………………………………………………..
B. RUMUSAN MASALAH
………………………………………………………………….
C. TUNJUAN
………………………………………………………………………………..
D. MANFAAT…………………..……………………………………………
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
A. KESIMPULAN
…………………………………………………………………………….
B. SARAN
……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi atau domestik (limbah rumah tangga, yang lebih dikenal
dengan sampah). Saat masyarakat melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu barang
produksi maka akan timbul suatu limbah karena tidak mampunya pengolahan yang
dilakukan oleh masyarakat. Tentunya limbah tidak dikehendaki lingkungan dan masyarakat
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bukan itu saja, limbah juga dapat mencemari
lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Salah satunya adalah limbah udang yang dihasilkan oleh suatu industri perikanan.
Walaupun kelihatannya sepele, limbah udang yang dibiarkan begitu saja tampah diolah,
akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Sebagian besar limbah udang berasal
dari kulit, kepala, ekor, dan air dari udang itu sendiri. Fungsi kulit udang tersebut pada
hewan udang (hewan golongan invertebrate) yaitu sebagai pelindung (Neely dan wiliam,
1996). Kulit udang mengandung protein (25%-40%), kalsium karbonat (45%-50%), dan
chitin (15%-20%) tetapi besarnya komponen tersebut tergantung pada jenis udangnya
sendiri (Focher et al.,1992).
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah pengolahan udang menjadi produk yang
bermanfaat atau memiliki nilai tambah.
2. Untuk mengetahui peningkatan nilai ekonomi dari limbah pengolahan udang pada
masyarakat Desa Sungonlegowo
1.4. MANFAAT
1. Menambah informasi dan pengetahuan untuk masyarakat sekitar.
2. Memanfaatkan limbah udang agar dapat diolah sebagai produk olahan yang
lebih bermanfaat.
3. Mengurangi pencemaran lingkungan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2..1 LIMBAH
Limbah merupakan bahan buangan atau sisa dari semua aktivitas yang dilakukan oleh
manusia seperti limbah dari pabrik industri, limbah dari hasil kegiatan rumah tangga
dan lain sebagainya (Supriyadi, 2002).
Limbah dapat berupa limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik
merupakan limbah yang cepat terdegradasi dan pengolahannya pun lebih mudah bila
dibandingkan dengan limbah anorganik. Namun, jika kedua limbah tersebut ada
dalam jumlah yang besar, maka akan menjadi masalah.
Alam memiliki kemampuan untuk mengatasi limbah. Berbagai siklus yang terdapat
di alam mampu mengatasi limbah. Meningkatnya konsentrasi limbah yang terlalu
cepat akan menyebabkan siklus yang ada tidak mampu bekerja secara baik. Pada
konsentrasi tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap
limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada
jenis dan karakteristik limbah.
ada banyak jenis limbah yang dapat dimanfaatkan kembali melalui daur ulang dan
dikonservasikan ke produk lain yang lebih bermanfaat, misalnya limbah dari industri
pangan. Limbah tersebut biasanya masih banyak mengandung serat, karbohidrat,
lemak, protein, asam organik, dan mineral (Suhartini dan Nur Hayati, 2004).
Dalam konsep pemanfaatan limbah sebagai upaya untuk membangun usaha kecil dan
menengah (UKM), maka hal yang pertama kali harus kita ketahui adalah sifat kimia
dan sifat fisiknya, hal itu penting karena dapat digunakan untuk memperkirakan
produk akhir yang mungkin dihasilkan dan tingkat teknoekonominya (Suhartini dan
Nur Hayati, 2004). Menurut Kistinnah (376, 2009) cara menangani limbah diharapkan
tidak menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R
yaitu sebagai berikut :
1. Recycle artinya mengolah kembali limbah agar bisa memiliki nilai tambah.
2. Reuse artinya memanfaatkan kembali limbah yang sudah tidak dipakai tampa diolah.
3. Reduce artinya melakukan pengurangan bahan / penghematan.
4. Repair artinya melakukan pemeliharan
2..2 UDANG
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau.
Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air
tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan
hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut
(seafood).
Selain lezat udang juga dikenal kaya gizi. Nilai protein udang dikategorikan complete
protein karena kadar asam amino yang tinggi, berprofil lengkap dan sekitar 85-95
persennya mudah dicerna tubuh. 100 gr udang mentah mengandung 20,3 gr protein atau
cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian sebanyak 41 %.
Kalori energi udang yang sangat rendah (hanya 106 kalori per 100 gr udang)
menjadikannya salah satu makanan diet yang sangat baik. Udang juga hanya
mengandung sedikit asam lemak jenuh. Memang kandungan kolsterol udang cukup
tinggi yaitu 152 mg per 100 gr udang segar. Namun hampir sama halnya seperti tuna dan
makanan laut lain, segala manfaat nutrisi udang akan mengalahkan efek-efek negatifnya.
Asam lemak esensial yang dikandung udang mampu meningkatkan kadar HDL
(kolesterol baik) serta menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah
sehingga baik bagi kesehatan kardiovaskular.
Berbagai vitamin baik jenis larut air dan lemak juga sangat tinggi pada udang sehingga
sangat baik dikonsumsi. Udang juga mengandung berbagai mineral yang penting bagi
tubuh. Seperti yang sudah diketahui, mineral dari bahan makanan laut lebih mudah
diserap tubuh dibandingkan yang berasal dari kacang-kacangan dan serealia.
Definisi NIlai ekonomis adalah Nilai yang dimiliki oleh seseorang yang bisa
diperhitungkan dengan Nilai Uang sejak dia memasuki Masa Produktif sampai dengan
Habisnya Masa Produktif Tersebut.
Masa Produktif adalah suatu masa dimana seseorang memiliki penghasilan untuk dirinya
sendiri dan untuk keluarganya. Jadi Seseorang yang sudah memasuki masa produktif,
dan dia mampu menghasilkan penghasilan yang bisa digunakan untuk seluruh keluarga
dan dirinya sendiri , maka seseorang tersebut dinyatakan mempunyai NILAI
EKONOMIS yang tinggi. Memiliki penghaslan berarti bahwa orang tersebut mampu
memberikan kehidupan yang layak kepada keluarganya ( meskipun pengertian LAYAK
disini sangatlah relatif dan sangat disesuaikan dengan pola dan kebutuhan masing masing
keluarga.
Edward D. Heller, 1971 membagi nilai ekonomis terdiri dari 4 jenis nilai:
a. Nilai guna (use value), merupakan suatu nilai yang diperoleh dari terpenuhinya suatu
fungsi, hal ini tergantung dari sifat-sifat khusus dan kualitas suatu benda.
b. Nilai kebanggaan (esteem value), merupakan sifat khusus dari suatu benda yang dapat
mendorong orang untuk memilikinya, emosi, daya tarik, gengsi atau keindahan dari suatu
benda yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya.
c. Niali baiya (cost value), merupakan suatu nilai total biaya yang harus diperlukan untuk
menghasilkan sesuatu termasuk biaya langsung maupun biaya tidak langsung.d. Niali
tukar (exchange value), Merupakan suatu nilai tukar dari suatu obyek dari yang
mempunyai sifat dari mutu tertentu dipertukarkan dengan obyek lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
B. OBJEK PENELITIAN
Produsen home industri pengolahan limbah udang di Desa Sungonlegowo.
Berikut adalah intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Nama responden :
2. Umur :
3. Alamat :
Pertanyaan :
PENYAJIAN DATA
Berikut ini akan dipaparkan hasil instrument pengumpulan data kepada warga Desa
Sungonlegowo yang mengolah limbah udang menjadi berbagai produk yang lebih
bermanfaat, terhitung mulai tanggal 12-15 Mei 2012. Peneliti mewawancarai lima orang
pemilik home industri, akan tetapi di bawah ini akan dijabarkan hanya tiga sebagai
perwakilan data. Uraian jawaban hasil instrument pengumpulan data ini akan diuraikan satu
persatu berdasarkan ketiga narasumber tersebut, yaitu Ibu Senira, Ibu Hj. Zainah, dan bapak
Toha.
Tabel 4.1. Hasil Wawancara
Tidak banyak yang mengetahui bahwa sesungguhnya petis adalah byproduct, atau parahnya
bisa dikatakan bahwa petis adalah limbah industri.
Walaupun petis adalah limbah udang yang terkesan kotor, tetapi limbah ini bermanfaat,
limbah yang memang masih memiliki nilai manfaat dan ekonomis tinggi. Petis Udang
dibuat dari kepala udang, bukan udang utuh. Udang memiliki kandungan kaldu tertinggi di
bagian kepala. Dan pembuatannya sebenarnya sangatlah sederhana karena memang tidak
membutuhkan alat dan keahlian khusus. Alat-alat yang digunakan sangat tradisional. Hanya
saja perlu ketelatenan dalam pembuatannya, karena jika memproduksi dalam kapasitas
banyak membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, beberapa orang di Desa Sungonlegowo yang memproduksi petis dalam jumlah
besar, mereka menggunakan alat-alat untuk membantu mempermudah peng
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Untuk memaksimalkan potensi udang dan banyaknya limbah udang yang terbuang
sia-sia tanpa ada nilai ekonimisnya maka perlu dilakukan suatu terobosan baru dalam
memanfaatkan limbah pengolahan udang salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah
kepala udang yang sekarang telah digeluti oleh beberapa masyarakat di Desa Sungonlegowo.
Penulis menyarakan agar pemilik home industri menambah wawasan untuk membuat
produk-produk lain dari limbah udang dengan lebih kreatif lagi dalam mengolah limbah
udang untuk menimbulkan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2007.
http://bisnisukm.com/teknologi-pengawetan-ikan.html. Diakses pada Mei 2011.
Anonim2. 2011.
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/ikanasap.pdf.
Diakses pada 26 Mei 2011.
Anonim3. 2011.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1914/3/09E00765.pdf. txt.
Diakses pada 08 Juni 2011.
Heruwati, Endang S. 2002. Pengolahan Ikan Secara Tradisonal: Prospek dan Peluang
Pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian, 21(3) Tahun 2002. Jakarta.
Murniyati, A.S. 2000. Pendinginan, Pembekuan, dan Pengawetan Ikan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Susanto, Heru. 2006. Budi Daya Ikan di Pekarangan (Revisi). Penebar Swadaya. Jakarta.