Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH : PENGELOLAAN SAMPAH

DOSEN PENGAJAR : JUHERAH, SKM., M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM
“BERAT JENIS SAMPAH & KADAR VOLATIL SAMPAH”

DISUSUN OLEH:

ANDI MARISKA ISMAIL


PO713221211005
D.III / TK. II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SANITASI
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayatnya sehingga laporan praktikum “Berat Jenis Sampah & Kadar Volatil
Sampah” dapat saya selesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat
serta salam tetap tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa
kemajuan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Terwujudnya laporan ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu Juherah,
SKM.,M.Kes pada mata kuliah “Pengelolaan Sampah”. Dalam laporan ini terdapat
beberapa pembahasan mengenai “Berat Jenis Sampah & Kadar Volatil Sampah”
yaitu pengertian, perhitungan dan lainnya. Namun dalam menyusun laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik serta saran yang
membangun diharapkan penulis bagi semua pihak agar kedepannya penulis lebih
baik lagi dalam menyusun laporan.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang


setimpal pada mereka yang memberikan bantuan dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi penulis maupun pembacanya.

Makassar, 10 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................2
A. Pengertian Sampah..................................................................................................................2
B. Berat Jenis Sampah.................................................................................................................4
C. Komposisi Sampah..................................................................................................................4
D. Kadar Air Sampah...................................................................................................................4
E. Kadar Volatil Sampah.............................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM........................................................................................6
A. Waktu dan Tempat..................................................................................................................6
B. Alat dan Bahan........................................................................................................................6
C. Prosedur Kerja.........................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN ANALISA HASIL......................................................................................9
A. Hasil........................................................................................................................................9
B. Analisa Hasil.........................................................................................................................10
BAB V PENUTUP........................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah masih menjadi masalah di hampir semua kota di Indonesia. Mulai dari
kota kecil sampai kota metrolitan sekalipun. Berbagai alternatif penyelesaian sampah
telah diusahakan oleh berbagai pihak, tetapi tampaknya belum memberikan hasil yang
memuaskan. Oleh karena keprihatinan inilah, maka diteerapkan suatu teknologi terapan
yang diaplikasi dari berbagai teknologi canggih berbagai negara agar mendapatkan suatu
teknik pengolahan sampah yang benar‐benar sempurna dan bermanfaat guna. .
Sampah dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan lingkungan, bila
sampah tidak dikelola dengan baik. Umumnya sampah kota di Indonesia terdiri dari 60 %
sampah organik dan 40 % sampah anorganik. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki
sistem pengolahan sampah terpadu. Sistem pengolahan sampah hanya mengolah sampah
menjadi pupuk kompos padat dan sanitary landfill di suatu TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) sampah. Sistem sanitary landfill berbahaya, karena selain menyebabkan polusi
juga dapat menimbulkan ledakan lokal.
Pengelolaan sampah membutuhkan dukungan semua lapisan masyarakat, baik
masyarakat desa maupun masyarakat kota. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke
jalan, drainase, sungai, atau danau dapat menyebabkan banjir dan menimbulkan aroma
tak sedap. Selain itu, sampah dapat menyebabkan polusi dan munculnya berbagai jenis
penyakit, seperti penyakit gatal, kulit, perut, diare, disentri, kolera, ISPA (infeksi saluran
pernapasan atas), demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit lainnya.
Pengolahan sampah berwawasan lingkungan (PSBL), menerapkan suatu prinsip
zero‐waste systems seperti dilakukan oleh Jepang, Kanada, Australia, Rusia, Jerman,
Hongaria, China, India, dan Korea Selatan. Dalam hal ini semua sampah diolah menjadi
bahan bangunan, pakan ternak, gas methan, dan pupuk. PSBL aman bagi kesehatan dan
keselamatan lingkungan, bahkan PSBL dapat dibangun pada suatu kota yang
berpenduduk relatif padat atau di tengah kota. Sebagai contoh PSBL di Sapporo (Jepang),
Bombay (India), Seoul (Korea Selatan), Budapest (Hongaria), dan kota besar lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sampah?
2. Apa itu berat jenis sampah?
3. Apa itu komposisi sampah?
4. Apa itu kadar air sampah
5. Apa itu kadar volatil sampah?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari sampah.
2. Untuk mengetahui berat jenis sampah.
3. Untuk mengetahui komposisi sampah.
4. Untuk mengetahui kadar air sampah.
5. Untuk mengetahui kadar volatil sampah.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat
dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan
(Astriani, 2009) atau Sampah merupakan semua material yang dibuang dari kegiatan
rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang
tidak berbahaya (non hazardous). Sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industriI, tetapi bukan yang biologis (Febry,
2009). Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2. Sampah Anorganik.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganikMahfuz
Idafi tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng (Astriani, 2009). Berdasarkan sumbernya jenis-
jenis sampah terdiri dari :
 Sampah alam.
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
 Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

2
 Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
 Sampah nuklir
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat -
tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat
yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun
kadang masih dilakukan) . Sampah industri dan sampah pertambangan (Rahman,
2009).

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,


pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat cair, gas, atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek
pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan Negara berkembang,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial
dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode
pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat
sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area, Pengelolaan
sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan yaitu mengubah
sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah
agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Adapun
manfaat pengelolaan sampah antara lain :
1. Penghematan sumber daya alam.
2. Penghematan energi.
3. Penghematan lahan TPA.
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman) (Anonim, 2009).
Adapun teknik-teknik pemrosesan dan pengolahan sampah yang secara luas
diterapkan di lapangan, khususnya di negara industri antara lain adalah :
Pemilahan sampah, baik secara manual maupun secara mekanis berdasarkan
jenisnya.
a. Pemadatan sampah (baling)
b. Pemotongan sampah
c. Pengomposan sampah baik dengan cara konvensional maupun dengan rekayasa
d. Pemrosesan sampah sebagai sumber gas BO

3
B. Berat Jenis Sampah
Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis sampah
dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran belum dapat dipenuhi
untuk itu memang di perlukan suatu penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume
sampah tertentu.
Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk mengetahui volume sampah,
sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah.
Rumus:

Berat Jenis Sampah (kg)


Berat jenis sampah      =
Volume Sampel (lit er )

C. Komposisi Sampah
Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing komponen yang
terdapat pada sampah dan pendistribusiannya. Dinyatakan dalam proporsi berat
(%berat). Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem,
program, dan rencana pengelolaan persampahan suatu kota (jenis penanganan
penanganan sampah yang difokuskan untuk pemanfaatan, daur ulang, pengomposan,
Pembakaran ddan lain-lain). (Yenie, 2011)
Komposisi sampah kotor atas sampah organik (sisa makanan, kertas, plastik, kain
(tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan lain-lain) dan sampah anorganik (kaca,
kaleng, logam, dan lain-lain). (Yenie, 2011)

Rumus :
Berat Komponen (kg)
% Komponen = x 100%
Berat Sampel (kg)

D. Kadar Air Sampah


 Kadar air sampah merupakan salah satu sifat fisik sampah. Kadar air menunjukkan
kandungan air yang ada dalam sampah. Dalam pengukuran kadar sampah udara, metode
yang biasa dilakukan adalah metode pengukuran berat basah dan berat kering. Metode
pengukuran berat basah menyatakan kandungan sampah udara sebagai proporsi berat
basah bahan, sedangkan metode pengukuran berat kering menyatakan kandungan sampah
udara sebagai proporsi berat kering bahan.Kadar udara sampah domestik berbeda-beda
karena beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain komposisi sampah, musim
tahunan, kelembapan, kondisi cuaca terutama hujan. Ukuran kadar udara sampah berguna
untuk mengatur desain insinerator dan pengoperasiannya, karena kadar udara sampah
berpengaruh terhadap nilai kalori dan karakteristik sampah pengapian.
Kadar air pada sampah juga tergantung pada komposisi sampah karena masing-
masing komponen sampah memiliki kemampuan mengikat udara yang berbeda-beda.
  Rumus:
Berat petridish isi ( A )−Berat petridishisi (B)
       % Kadar air        = x 100 %
Berat isi ( A ) −Berat petridish kosong
         
          

4
% Kadar Kering = 100 % - % kadar air

4
E. Kadar Volatil Sampah
Senyawa volatil adalah senyawa-senyawa kimia organik yang memiliki molekul
yang kecil dan dapat terdistilasi dengan mudah dalam tekanan atmosfer. Senyawa volatil
dalam sampah berasal dari dekomposisi zat organik yang terjadi dalam keadaan fakultatif
maupun anaerobik oleh mikroorganisme. Senyawa volatil juga merupakan senyawa
organik yang masih dapat dibakar dan menguap pada suhu tinggi (650 C). Sehingga
kadar volatil sampah menunjukkan jumlah zat organik dalam sampah yang menguap
melalui pemanasan dengan suhu tinggi. Hasil pemanasan pada suhu tinggi ini akan
meninggalkan abu (abu) dan residu. Abu dan residu merupakan bahan yang lembut,
berbentuk bubuk, dan menunjukkan bagian sampah yang tidak mudah menguap. Sampah
yang komponennya merupakan bahan-bahan kertas, plastik, kain dan bahan lain yang
dapat terbakar biasa memiliki kadar volatil yang tinggi. Hal ini juga dapat dibuktikan
bahwa dengan proses Pembakaran yang Besar (Proper Incinerator) sampah yang
demikian secara signifikan berkurang dalam hal volume dan berat.
    
 Rumus:
Berat cawanisi ( A ) −Berat cawanisi (B)
% Kadar volatil        = x 100 %
Berat isi ( A )−Berat cawan kosong

5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


1. Lokasi Pengambilan sampel
Adapun lokasi pengambilan sampel yaitu jalan infeksi kanal banta-bantaeng.
2. Lokasi Praktikum
adapun lokasi praktikum dilaksanankan di kampus kesehatan lingkungan Poltekkes
Kemenkes Makassar (Workshop dan Labolatorium).
3. Waktu Praktikum
Praktikum pemeriksaan berat jenis sampah, komposisi sampah, kadar air, dan kadar
volatile pada sampah pada hari jumat, 3 Februari 2023 - senin, 06 Februari 2023

B. Alat dan Bahan


1. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
 Sampel sampah basah 20 Liter
 wadah yang telah diketahui volumenya
 timbangan
 sekop
 hanscoon
 masker
 plastic (sebagai wadah sampel sampah)
 alat tulis
o buku
o pulpen

2. PEMERIKSAAN KOMPOSISI SAMPAH


 sampel sampah
 timbangan
 cawan petri
 oven dalam suhu 105°C
 penjepit
 masker
 handscoon
 wadah (baskom)
 alat tulis
o buku
o pulpen

3. PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA SAMPAH


 sampel sampah dari penetapan sebelumnya
 timbangan
 cawan petri
 oven dalam suhu 105°C

6
 handscoon
 sekop
 masker
 penjepit
 wadah (baskom)
 alat tulis
o buku
o pulpen

4.   PEMERIKSAAN KADAR VOLATIL PADA SAMPAH


 timbangan elektrik
 furnace 600°C
 Cawan krus proselin
 penjepit
 Sampel sampah halus yang sudah kering
 desicator
 alat tulis
o buku
o pulpen

C. Prosedur Kerja
1. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
o pertama persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
o ambil sampah sebanyak ±20 Liter dari suatu lokasi yang sudah di tentukan
o (Kondisi lingkungan yang kering, dan sampah yang berserakan)
o aduk sampah tersebut kemudian masukkan kedalan wadah yang telah di siapkan
sampai penuh (tanpa pemadatan)
o ketuk wadah tersebut ke lantai sebanyak 3 kali
o timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kilogram)
o catat hasil yang diperoleh

2. PEMERIKSAAN KOMPOSISI SAMPAH


o persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
o berat sampah dari penetapan berat jenis dipila-pila berdasarkan komponennya
misalnya : sampah organic
: Sampah plastic
: sampah logam dll
o setiap komponen hasil pemilahan masing-masing di timbang
o catat hasil yang di peroleh

3. PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA SAMPAH


o pertama persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
o cawan petri kosong di panaskan di dalam oven dengan suhu 105°C
o kemudian sampel sampah dari penetapan komposisi, di campur kembali

7
o sampel tersebut dibagi 4 bagian, dari tiap bagian tersebut di bagi 4, pisahkan dari
tiap bagian sejumlah sampel kira-kira berat campurannya 100 gr
o timbang cawan petri kosong yang telah dipanaskan di oven dengan suhu
105°C lalu catat hasil yang diperoleh
o masukkan 100gr sampel sampah ke dalam cawan petri yang telah di timbang
o timbang kembali cawan petri yang berisi sampel sampah
o catat hasil yang di peroleh
o panaskan cawan tersebut ke dalam oven 105°C selama 2 jam
o keluarkan cawan petri lalu biarkan agak dingin
o masukkan cawan petri kedalam desicator
o keluarkan cawan petri biarkan dingin lalu timbang kembali (catat hasil yang
diperoleh)
o bila berat cawan belum konstan masukkan kembali ke dalam oven dengan
suhu 105°C selama satu jam
o lakukan seterusnya sampai berat cawan konstan

4. PEMERIKSAAN KADAR VOLATIL PADA SAMPAH


o pertama persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
o sampel sampah kering hasil penetapan kadar air
o gerus sampah sampai halus
o timbang cawan krus kosong yang telah dipanasakan selama 1 jam alam
furnace dengan suhu 600°C lalu catat hasil yang di di peroleh
o masukkan sampel sampah ke dalam cawan krus (sampah kering) ±4gr lalu
timbang dan catat hasil yang diperoleh
o masukkan cawan krus ke dalam furnace dengan suhu 600°C selama 2 jam,
lebihkan ±¼ jam untuk pencapaian temperature 600°C
o matikan furnace, biarkan temperature hingga ±80°C, kemudian keluarkan
cawan krus tunggu sampai cawan krus dingin
o masukkan ke dalam desicator, lalu timbang cawan krus
o catat hasil yang diperoleh

8
BAB IV
HASIL DAN ANALISA HASIL

A. Hasil
1. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
Diketahui:
Berat sampel : 5 Kg atau 5000 gr
Berat Kosong tong : 1 kg atau 1000 gr
 Berat isi = berat sampel – berat gardus kosong
=5000gr – 1000gr
=4000gr
=4kg
 Volume tong = πr 2t
= 3,14×152 ×37
= 26.140 cm³
= 0,026 m³

Dit : Berat jenis sampah?


Berat Jenis Sampah(kg)
Berat jenis sampah      =
Volume Sampel(li ter )
4 kg
= 3
0,026 m
Berat jenis sampah = 153,84 kg/m3

2. PEMERIKSAAN KOMPOSISI SAMPAH


Diketahui:     
Berat komponen organik        : 2,5 kg
Berat komponen plastik        : 1,5 kg
Berat sampel                           : 4 kg

Dit :     Komposisi sampah?


 Komposisi Sampah Organik
Berat Komponen (kg)
Komposisi sampah organik = x 100%
Berat Sampel (kg)

2,5 kg
Komposisi sampah organik = x 100%
4 kg
= 62,5%
 Komposisi Sampah Plastik
Berat Komponen (kg)
 Komposisi sampah plastik = x 100%
Berat Sampel (kg)

1,5 kg
Komposisi sampah organik = x 100%
4 kg

9
= 37,5%

9
3. PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA SAMPAH
Diketahui:     
Berat petridish kosong    : 49gr
Berat petridish isi a         : 149gr
Berat petridish isi b         :  133gr
Berat isi : 100gr
Dit :     % kadar air ?
Berat petridish isi ( A )−Berat petridishisi (B)
% Kadar air        = x 100 %
Berat isi ( A ) −Berat petridish kosong
149 gr −133 gr
= x 100 %
100 gr−49 gr
= 31,37%

% kadar kering    = 100% - % kadar air


                            = 100% - 31,37%
                            = 68,63%

4. PEMERIKSAAN KADAR VOLATIL PADA SAMPAH


Diketahui:     
Berat cawan kosong    : 50gr
Berat cawan isi a         : 55gr
Berat cawan isi b         : 51gr

Dit :     % kadar volatil ?


Berat cawanisi ( A ) −Berat cawanisi (B)
% Kadar volatil        = x 100 %
Berat isi ( A )−Berat cawan kosong

55 gr −51 gr
     = x 100 %
5 gr−50 gr
55 gr −51 gr
     = x 100 %
55 gr −50 gr
     = 80 %
% kadar abu    = 100% - 80%
                         = 20%

B. Analisa Hasil
1. Pemeriksaan Berat Jenis Sampah
Berdasarkan hasil pemeriksaan berat jenis sampah yang di lakukan pada hari
jumat tanggal 03 Februari 2023 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan
lingkungan dengan sampel sampah yang di ambil di TPS (tempat pembuangan
sementara) di jalan infeksi kanal banta-bantaeng dengan volume tempat sampah (tong) =
0,026 m³ dan berat sampel 4kg . hasil yang diperoleh dari berat jenis sampah tersebut
adalah 153,84 kg/m3

2.      Pemeriksaan Komposisi Sampah

10
Berdasarkan hasil pemeriksaan komposisi sampah yang di lakukan pada hari
jumat tanggal 03 Februari 2023 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan

10
lingkungan saya dapat menarik analisa hasil bahwa hasil dari komposisi sampah
yaitu 62,5% (komposisi sampah organic) dan 37,5% (komposisi sampah plastik), hal ini
di sebabkan karena dari semua sampel sampah yang kami periksa terdapat sampel
sampah organik dan sampah plastik.

3.      Pemeriksaan Kadar Air Sampah


Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar air sampah yang di lakukan pada hari jumat
tanggal 03 Februari 2023 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan
lingkungan, saya dapat menarik analisa hasil bahwa persentase kadar air adalah 31,37 %
lebih kecil dari pada persentase  kadar persentase kering yaitu 68,63%.

4.      Pemeriksaan Kadar Volatile  Sampah


Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar volatil sampah yang di lakukan pada hari
senin tanggal 06 Februari 2023 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan
lingkungan, saya dapat menarik analisa hasil bahwa persentase kadar volatile adalah 80
% sedangkan persentase kadar abu adalah 20%, dimana dapat dilihat bahwa persentase
kadar volatile jauh lebih banyak dari pada persentase kadar abu.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Berat Jenis Sampah dari hasil praktikum yaitu 153,84 kg/m3
2) Komposisi sampah dari hasil praktikum yaitu organik 62,5% dan plastik 37,5%.
3) Kadar air sampah dari hasil praktikum yaitu 31,37 % dan untuk kadar keringnya
adalah 68,63%.
4) Kadar volatile sampah dari hasil praktikum yaitu 80 % dan kadar abuny adalah
20%.

B. Saran
Sampah bukanlah menjadi momok bagi kita semua, tetapi kita tidak dapat
melihatnya dari sisi pandang yang lain. sampah merupakan tenaga baru dan mempunyai
nilai ekonomis yang sangat tinggi dengan berbagai produk yang dapat dihasilkan maka
berbagai alternative pengolahan seperti pembuatan kompos, daur ulang, pembakaran,
penimbunan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Analisa Sampah. http//:www.lap-Praktikum-11-analisa-sampah.htm. Online.


Diakses jumat 10 Februari 2023.

Anonim, 2012 Analisa Sampah. Online. http//:www.lap-Praktikum-11-analisa-lingkungan-


analisa-sampah.htm. Diakses jumat 10 Februari 2023.

Budi Wijaya. Kadar Air Sampah. Online. http://budiwijayatl09.blogspot.com/2010/12/kadar-air-


sampah-i.html. Diakses jumat 10 Februari 2023.

M.Nishom. Makalah Tentang Sampah. http://www.isomwebs.com/2011/makalah-tentang-


sampah/. Diakses jumat 10 Februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai