LAPORAN PRAKTIKUM
“BERAT JENIS SAMPAH & KADAR VOLATIL SAMPAH”
DISUSUN OLEH:
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayatnya sehingga laporan praktikum “Berat Jenis Sampah & Kadar Volatil
Sampah” dapat saya selesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat
serta salam tetap tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa
kemajuan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Terwujudnya laporan ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu Juherah,
SKM.,M.Kes pada mata kuliah “Pengelolaan Sampah”. Dalam laporan ini terdapat
beberapa pembahasan mengenai “Berat Jenis Sampah & Kadar Volatil Sampah”
yaitu pengertian, perhitungan dan lainnya. Namun dalam menyusun laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik serta saran yang
membangun diharapkan penulis bagi semua pihak agar kedepannya penulis lebih
baik lagi dalam menyusun laporan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................2
A. Pengertian Sampah..................................................................................................................2
B. Berat Jenis Sampah.................................................................................................................4
C. Komposisi Sampah..................................................................................................................4
D. Kadar Air Sampah...................................................................................................................4
E. Kadar Volatil Sampah.............................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM........................................................................................6
A. Waktu dan Tempat..................................................................................................................6
B. Alat dan Bahan........................................................................................................................6
C. Prosedur Kerja.........................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN ANALISA HASIL......................................................................................9
A. Hasil........................................................................................................................................9
B. Analisa Hasil.........................................................................................................................10
BAB V PENUTUP........................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah masih menjadi masalah di hampir semua kota di Indonesia. Mulai dari
kota kecil sampai kota metrolitan sekalipun. Berbagai alternatif penyelesaian sampah
telah diusahakan oleh berbagai pihak, tetapi tampaknya belum memberikan hasil yang
memuaskan. Oleh karena keprihatinan inilah, maka diteerapkan suatu teknologi terapan
yang diaplikasi dari berbagai teknologi canggih berbagai negara agar mendapatkan suatu
teknik pengolahan sampah yang benar‐benar sempurna dan bermanfaat guna. .
Sampah dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan lingkungan, bila
sampah tidak dikelola dengan baik. Umumnya sampah kota di Indonesia terdiri dari 60 %
sampah organik dan 40 % sampah anorganik. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki
sistem pengolahan sampah terpadu. Sistem pengolahan sampah hanya mengolah sampah
menjadi pupuk kompos padat dan sanitary landfill di suatu TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) sampah. Sistem sanitary landfill berbahaya, karena selain menyebabkan polusi
juga dapat menimbulkan ledakan lokal.
Pengelolaan sampah membutuhkan dukungan semua lapisan masyarakat, baik
masyarakat desa maupun masyarakat kota. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke
jalan, drainase, sungai, atau danau dapat menyebabkan banjir dan menimbulkan aroma
tak sedap. Selain itu, sampah dapat menyebabkan polusi dan munculnya berbagai jenis
penyakit, seperti penyakit gatal, kulit, perut, diare, disentri, kolera, ISPA (infeksi saluran
pernapasan atas), demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit lainnya.
Pengolahan sampah berwawasan lingkungan (PSBL), menerapkan suatu prinsip
zero‐waste systems seperti dilakukan oleh Jepang, Kanada, Australia, Rusia, Jerman,
Hongaria, China, India, dan Korea Selatan. Dalam hal ini semua sampah diolah menjadi
bahan bangunan, pakan ternak, gas methan, dan pupuk. PSBL aman bagi kesehatan dan
keselamatan lingkungan, bahkan PSBL dapat dibangun pada suatu kota yang
berpenduduk relatif padat atau di tengah kota. Sebagai contoh PSBL di Sapporo (Jepang),
Bombay (India), Seoul (Korea Selatan), Budapest (Hongaria), dan kota besar lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sampah?
2. Apa itu berat jenis sampah?
3. Apa itu komposisi sampah?
4. Apa itu kadar air sampah
5. Apa itu kadar volatil sampah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari sampah.
2. Untuk mengetahui berat jenis sampah.
3. Untuk mengetahui komposisi sampah.
4. Untuk mengetahui kadar air sampah.
5. Untuk mengetahui kadar volatil sampah.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat
dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan
(Astriani, 2009) atau Sampah merupakan semua material yang dibuang dari kegiatan
rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang
tidak berbahaya (non hazardous). Sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industriI, tetapi bukan yang biologis (Febry,
2009). Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Sampah Organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
2. Sampah Anorganik.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganikMahfuz
Idafi tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng (Astriani, 2009). Berdasarkan sumbernya jenis-
jenis sampah terdiri dari :
Sampah alam.
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori
penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
2
Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
Sampah nuklir
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat -
tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat
yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun
kadang masih dilakukan) . Sampah industri dan sampah pertambangan (Rahman,
2009).
3
B. Berat Jenis Sampah
Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis sampah
dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran belum dapat dipenuhi
untuk itu memang di perlukan suatu penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume
sampah tertentu.
Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk mengetahui volume sampah,
sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah.
Rumus:
C. Komposisi Sampah
Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing komponen yang
terdapat pada sampah dan pendistribusiannya. Dinyatakan dalam proporsi berat
(%berat). Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem,
program, dan rencana pengelolaan persampahan suatu kota (jenis penanganan
penanganan sampah yang difokuskan untuk pemanfaatan, daur ulang, pengomposan,
Pembakaran ddan lain-lain). (Yenie, 2011)
Komposisi sampah kotor atas sampah organik (sisa makanan, kertas, plastik, kain
(tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan lain-lain) dan sampah anorganik (kaca,
kaleng, logam, dan lain-lain). (Yenie, 2011)
Rumus :
Berat Komponen (kg)
% Komponen = x 100%
Berat Sampel (kg)
4
% Kadar Kering = 100 % - % kadar air
4
E. Kadar Volatil Sampah
Senyawa volatil adalah senyawa-senyawa kimia organik yang memiliki molekul
yang kecil dan dapat terdistilasi dengan mudah dalam tekanan atmosfer. Senyawa volatil
dalam sampah berasal dari dekomposisi zat organik yang terjadi dalam keadaan fakultatif
maupun anaerobik oleh mikroorganisme. Senyawa volatil juga merupakan senyawa
organik yang masih dapat dibakar dan menguap pada suhu tinggi (650 C). Sehingga
kadar volatil sampah menunjukkan jumlah zat organik dalam sampah yang menguap
melalui pemanasan dengan suhu tinggi. Hasil pemanasan pada suhu tinggi ini akan
meninggalkan abu (abu) dan residu. Abu dan residu merupakan bahan yang lembut,
berbentuk bubuk, dan menunjukkan bagian sampah yang tidak mudah menguap. Sampah
yang komponennya merupakan bahan-bahan kertas, plastik, kain dan bahan lain yang
dapat terbakar biasa memiliki kadar volatil yang tinggi. Hal ini juga dapat dibuktikan
bahwa dengan proses Pembakaran yang Besar (Proper Incinerator) sampah yang
demikian secara signifikan berkurang dalam hal volume dan berat.
Rumus:
Berat cawanisi ( A ) −Berat cawanisi (B)
% Kadar volatil = x 100 %
Berat isi ( A )−Berat cawan kosong
5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
6
handscoon
sekop
masker
penjepit
wadah (baskom)
alat tulis
o buku
o pulpen
C. Prosedur Kerja
1. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
o pertama persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
o ambil sampah sebanyak ±20 Liter dari suatu lokasi yang sudah di tentukan
o (Kondisi lingkungan yang kering, dan sampah yang berserakan)
o aduk sampah tersebut kemudian masukkan kedalan wadah yang telah di siapkan
sampai penuh (tanpa pemadatan)
o ketuk wadah tersebut ke lantai sebanyak 3 kali
o timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kilogram)
o catat hasil yang diperoleh
7
o sampel tersebut dibagi 4 bagian, dari tiap bagian tersebut di bagi 4, pisahkan dari
tiap bagian sejumlah sampel kira-kira berat campurannya 100 gr
o timbang cawan petri kosong yang telah dipanaskan di oven dengan suhu
105°C lalu catat hasil yang diperoleh
o masukkan 100gr sampel sampah ke dalam cawan petri yang telah di timbang
o timbang kembali cawan petri yang berisi sampel sampah
o catat hasil yang di peroleh
o panaskan cawan tersebut ke dalam oven 105°C selama 2 jam
o keluarkan cawan petri lalu biarkan agak dingin
o masukkan cawan petri kedalam desicator
o keluarkan cawan petri biarkan dingin lalu timbang kembali (catat hasil yang
diperoleh)
o bila berat cawan belum konstan masukkan kembali ke dalam oven dengan
suhu 105°C selama satu jam
o lakukan seterusnya sampai berat cawan konstan
8
BAB IV
HASIL DAN ANALISA HASIL
A. Hasil
1. PEMERIKSAAN BERAT JENIS SAMPAH
Diketahui:
Berat sampel : 5 Kg atau 5000 gr
Berat Kosong tong : 1 kg atau 1000 gr
Berat isi = berat sampel – berat gardus kosong
=5000gr – 1000gr
=4000gr
=4kg
Volume tong = πr 2t
= 3,14×152 ×37
= 26.140 cm³
= 0,026 m³
2,5 kg
Komposisi sampah organik = x 100%
4 kg
= 62,5%
Komposisi Sampah Plastik
Berat Komponen (kg)
Komposisi sampah plastik = x 100%
Berat Sampel (kg)
1,5 kg
Komposisi sampah organik = x 100%
4 kg
9
= 37,5%
9
3. PEMERIKSAAN KADAR AIR PADA SAMPAH
Diketahui:
Berat petridish kosong : 49gr
Berat petridish isi a : 149gr
Berat petridish isi b : 133gr
Berat isi : 100gr
Dit : % kadar air ?
Berat petridish isi ( A )−Berat petridishisi (B)
% Kadar air = x 100 %
Berat isi ( A ) −Berat petridish kosong
149 gr −133 gr
= x 100 %
100 gr−49 gr
= 31,37%
55 gr −51 gr
= x 100 %
5 gr−50 gr
55 gr −51 gr
= x 100 %
55 gr −50 gr
= 80 %
% kadar abu = 100% - 80%
= 20%
B. Analisa Hasil
1. Pemeriksaan Berat Jenis Sampah
Berdasarkan hasil pemeriksaan berat jenis sampah yang di lakukan pada hari
jumat tanggal 03 Februari 2023 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan
lingkungan dengan sampel sampah yang di ambil di TPS (tempat pembuangan
sementara) di jalan infeksi kanal banta-bantaeng dengan volume tempat sampah (tong) =
0,026 m³ dan berat sampel 4kg . hasil yang diperoleh dari berat jenis sampah tersebut
adalah 153,84 kg/m3
10
Berdasarkan hasil pemeriksaan komposisi sampah yang di lakukan pada hari
jumat tanggal 03 Februari 2023 sampai selesai di kampus poltekkes jurusan kesehatan
10
lingkungan saya dapat menarik analisa hasil bahwa hasil dari komposisi sampah
yaitu 62,5% (komposisi sampah organic) dan 37,5% (komposisi sampah plastik), hal ini
di sebabkan karena dari semua sampel sampah yang kami periksa terdapat sampel
sampah organik dan sampah plastik.
11
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Berat Jenis Sampah dari hasil praktikum yaitu 153,84 kg/m3
2) Komposisi sampah dari hasil praktikum yaitu organik 62,5% dan plastik 37,5%.
3) Kadar air sampah dari hasil praktikum yaitu 31,37 % dan untuk kadar keringnya
adalah 68,63%.
4) Kadar volatile sampah dari hasil praktikum yaitu 80 % dan kadar abuny adalah
20%.
B. Saran
Sampah bukanlah menjadi momok bagi kita semua, tetapi kita tidak dapat
melihatnya dari sisi pandang yang lain. sampah merupakan tenaga baru dan mempunyai
nilai ekonomis yang sangat tinggi dengan berbagai produk yang dapat dihasilkan maka
berbagai alternative pengolahan seperti pembuatan kompos, daur ulang, pembakaran,
penimbunan.
12
DAFTAR PUSTAKA