Anda di halaman 1dari 32

Laporan Penelitian

Proses Pengolahan Sampahdi Lingkungan


SMA Brawijaya Smart School

Proposal Penelitian
Oleh:
Kelompok IV XI-4

1. Angger Fajar P. (03)


2. Aisyah Nur A. (06)
3. M. Syahril M. (17)
4. Nabila Adzra K. (18)

SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL


MALANG 2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
ABSTRAK .................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................
A.Latar Belakang .........................................................................................
B.Rumusan Masalah ....................................................................................
C.Tujuan Penelitian .....................................................................................
D.Manfaat Penelitian ...................................................................................
E.Asumsi .....................................................................................................
F.Definisi Operasional .................................................................................
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................
A.Teori yang Melandasi ..............................................................................
BAB III. METODE PENELITIAN ...........................................................................
A.Jenis Penelitian ........................................................................................
B.Subyek Penelitian ....................................................................................
C.Waktu dan Tempat ...................................................................................
D.Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
E.Instrumen Penelitian ................................................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................
A.Paparan Hasil
B.Pembahasan .............................................................................................
BAB V. KESIMPULAN ...........................................................................................
A.Kesimpulan. .............................................................................................
B.Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
DOKUMENTASI ......................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT PENULIS ..............................................................................
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGOLAHAN
SAMPAH DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL”. Karya ilmiah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang
dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan
yang di sebut sampah. Sampat secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan
anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber
sampah umumnya berasal dari lingkungan sekolah.

Pengelolahan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik


yang di dalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah,
dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya
tidak meninggalkan residu atau sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila
dikonsumsi.

Dalam penyusunan karya ilmiah kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan kami namun sebagai manusia kami tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian
kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah mekipun tersusun sangat
sederhana.

Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
pada umunya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
ABSTRAK

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia seiring peningkatan


populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini, pengelolaan sampah
masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Sampah erat kaitannya dengan
kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit (bacteri pathogen), dan juga binatang serangga
pemindah/penyebar penyakit (vektor). Sampah banyak dibuang dimana-mana, tak terkecuali
juga di sekolah, sampah yang sering dihasilkan di lingkungan sekolah berupa kertas dan
bungkusan makanan (jajanan). Sekolah yang belum bersih dan indah harus dapat menerapkan
pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Penelitian ini adalah bersifat deskriptif yang menggambarkan pengetahuan, sikap dan
tindakan pelajar SMA mengenai pengelolaan sampah di SMA Brawijaya Smart School.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa pengetahuan pelajar mengenai pengelolaan


sampah terbilang masih kurang. Dan juga proses pengolahan sampah yang tidak maksimal.
Tidak adanya kebijakan dari sekolah menjadi penyebab kurangnya penegtahuan dan
pengolahan sampah yang baik.

Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada guru dan kepala sekolah agar lebih
memberikan pendidikan tentang pentingnya dalam pengelolaan sampah serta melakukan
proses monitoring dari kegiatan siswa yang berhubungan dengan sampah dan memberikan
sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan disekolah dalam hal buang sampah.

Kata Kunci : sampah, pengolahan sampah, sekolah, dan kesadaran.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada
dasarnya semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan suatu buangan
yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Volume peningkatan sampah sebanding
dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia. Manusia sebagai individu maupun
sebagai warga masyarakat mempunyai kebutuhan yang bersifat individual maupun
kolektif, sehingga selalu ada upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Aktifitas
manusia dalam upaya mengelola sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
semakin beragam seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Pertumbuhan jumlah penduduk telah mengakibatkan perubahan yang besar terhadap


lingkungan hidup. Peningkatan jumlah penduduk tersebut sebanding dengan peningkatan
jumlah konsumsi yang mempengaruhi besarnya peningkatan volume sampah di Kota
Malang. Hal ini menjadi alasan kuat bahwa masalah sampah merupakan masalah utama
yang harus dipecahkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.

Setiap aktifitas manusia secara pribadi maupun kelompok, dirumah, kantor, pasar,
sekolah, maupun dimana saja akan menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun
sampah anorganik. Dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 pasal 1 tentang sampah
disebutkan bahwa sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak
dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.

Sebagian besar orang mengangap sampah merupakan masalah, padahal setiap saat
sampah terus bertambah dan tanpa mengenal hari libur karena setiap makhluk terus
menerus memproduksi sampah. (Suwerda, 2012: 9) mengatakan bahwa Setiap hari
sampah dihasilkan dari keluarga/rumah tangga, yang dari sisi kuantitas/jumlah biasanya
menempati posisi tertinggi, sampah rumah sakit dan industri yang sangat berbahaya, juga
sampah dari tempattempat umum misalnya terminal, pasar, tempat hiburan, sekolah,
kantor, dan lain lain.

Pemanfaatan sampah sampah harus diprioritaskan sebelum terjadinya pencemaran


lingkungan yang mengganggu kesehatan masyarakat. Maka perlu adanya pengelolaan
sampah, pengelolaan sampah memerlukan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Dalam
UndangUndang RI Tahun 2008 Nomer 18 tentang, pengelolaan sampah disebutkan
bahwa pengelolaan sampah bertujuan agar menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Berdasarkan tujuan inilah, maka pemerintah berupaya untuk mengubah pola pikir
masyarakat yang masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang sebagi solusi
pengurangan sampah. Pola pikir masyarakat diarahkan pada kegiatan pengurangan dan
penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan 3R yaitu reuse, reduce, dan
recycle, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemprosesan akhir.

Permasalahan mengenai sampah menjadi hal yang perlu disoroti, apalagi ketika
musim penghujan tiba. Pengolahan sampah yang tidak sesuai menimbulkan banyak
permasalahan, seperti banjir, tercemarnya lingkungan, penyebaran penyakit menular, dan
sebagainya. Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi di beberapa negara
salah satunya Indonesia. Bencana banjir yang terjadi di Indonesia tidak hanya disebabkan
oleh faktor alam saja, manusia turut andil dalam terjadinya bencana tersebut salah satunya
manusia yang tidak terbiasa membuang sampah di tempat sampah. Sampah buangan
manusia yang tidak dibuang ditempat yang semestinya menjadi salah satu faktor
penyebab banjir, dimana sampah-sampah menyumbat jalannya air di sungai maupun
saluran air lainnya, sampah plastik menghalangi penyerapan air hujan yang jatuh kebumi.
Dampak dari hal tersebut antara lain kerusakan lingkungan, rentannya alam terhadap
bencana, berkurangnya kualitas hidup manusia, dan sebagainya.

Oleh karena itu, diadakannya penelitian “PROSES PENGOLAHAN SAMPAH DI


LINGKUNGAN SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL” dengan tujuan menganalisis
proses pengolahan sampah di lingkungan sekolah dan juga mengetahui seberapa besar
kesadaran siswa tentang kebersihan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu:

Bagaimana proses pengolahan sampah dan seberapa besar kesadaran siswa tentang
pengolahana sampah di lingkungan SMA BSS ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis proses pengolahan sampah di lingkungan sekolah dan
kesadaran siswa tentang pengolahan sampah.

D. Manfaat Penelitian
a) Bagi Peneliti
Bagi peneliti, hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dalam proses pengolahan sampah di lingkungan sekolah SMA
Brawijaya Smart School.
b) Bagi Guru
Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi alternatif dalam memberikan
kegiatan pengolahan sampah, serta memberikan informasi dan pengalaman bagi
guru mengenai pengelolaan sampah di sekolah.
c) Bagi SMA Brawijaya Smart School
Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan kebijakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah, serta
memberikan gambaran mengenai pengelolaan sampah yang dapat dilakukan
disekolah.
d) Bagi Siswa
Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tentang
fenomena yang muncul terkait dengan pengelolaan sampah serta laporan hasil
penelitian ini nantinya dapat bermanfaat sebagai referensi kajian untuk observasi
lainnya dengan tema yang relevan.

E. Asumsi
a) Ada banyak sampah di SMA Brawijaya Smart School
b) Proses pengolahan yang belum maksimal
c) Kurangnya kesadaran siswa tentang sampah
d) Kebijakan sekolah untuk mengolah dan mendaur ulang sampah belum ada

F. Definisi Operasional
a) Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya


suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-
produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi
karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat
dibagi menurut jenis-jenisnya.
b) Pengolahan

Pengolahan adalah suatu proses atau cara atau pun perbuatan dalam mengolah. Kata
pengolahan ini harus dibedakan dengan kata pengelolaan karena pengolahan lebih kepada
proses pembuatan sesuatu sementara pengelolaan lebih kepada proses pengendalian,
penyelenggaraan, pengurusan (hal yang sudah diolah) dan lain sebagainya.
c) Pengolahan Sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang,


atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material
sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan
sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan
keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.
d) SMA Brawijaya Smart School

SMA Brawijaya Smart School, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta
yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sekolah ini terletak dalam satu kawasan
sekolah terpadu Brawijaya Smart School yang meliputi Children Center, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. SMA Brawijaya Smart School
adalah Sekolah Menengah Atas Nasional dalam naungan Universitas Brawijaya, yang
dipersiapkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan bertekad menghasilkan
lulusan yang berkualitas internasional yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara
global.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka
sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Pengertian sampah menurut para ahli:
1. Juli Soemirat
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang
dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
2. Azwar
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu yang
tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk
kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human
waste) tidak termasuk kedalamnya.
3. Bahar
Menurut Bahar definisi sampah adalah suatu barang yang harus bersifat
padat yang tidak lagi dipergunakan dan dibuang, sehingga barang tersebut
tidak bisa diuraikan dengan sempurna oleh alam yang akhirnya
mengakibatkan kerusakan.
4. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO pengertian sampah adalah barang yang berasal dari
kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak
disenangi, ataupun yang dibuang.
5. Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI)
Menurut KBBI arti sampah adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya
karena tidak terpakai lagi atau tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran,
kaleng minuman, daun-daunan, kertas, dan lain-lain.

Beberapa jenis sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Berikut ini
adalah jenis-jenis sampah:

1. Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya


 Sampah yang berasal dari manusia
 Sampah dari alam
 Sampah konsumsi
 Sampah nuklir/ Limbah radioaktif
 Sampah industri
 Sampah pertambangan

2. Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya

 Sampah Organik (Degradable); Pengertian sampah organik adalah sampah yang


dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya, sisa
makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
 Sampah Anorganik (Undegradable); Pengertian sampah anorganik adalah sampah
yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur
ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas
bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.

3. Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya


Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:

 Sampah Padat; Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia
(kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan gelas,
kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain.
 Sampah Cair; Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan
dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari dapur
dan tempat cucian.

Pada umumnya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Menurut Gelbert
dkk (1996), ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungannya:

1. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan


Penanganan sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan
masyarakat di sekitarnya. Sampah tersebut akan berpotensi menimbulkan bahaya bagi
kesehatan, seperti:

 Penyakit diare, tifus, kolera


 Penyakit jamur
 Penyakit cacingan

2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah yang tidak baik
juga mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan.

Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran air menjadi tidak
lancar dan berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah cair yang berada di sekitar
saluran air akan menimbulkan bau tak sedap.

3. Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi


Penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi.
Beberapa diantaranya adalah:

 Meningkatnya biaya kesehatan karena timbulnya penyakit


 Kondisi lingkungan tidak bersih akibat penanganan sampah yang tidak baik. Hal ini
pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan.

Mengacu pada pengertian sampah dan jenis-jenisnya, diperlukan penanganan dan


pengelolaan sampah dengan cara yang baik. Merujuk informasi dari Departemen Pekerjaan
Umum kota Semarang (2008), penanganan sampah dapat dilakukan dengan pengelolaan
sampah 3R.
Berikut penjelasan pengelolaan sampah 3R tersebut:

1. Reuse (Menggunakan Kembali)


 Ini adalah metode penanganan sampah dengan cara menggunakan kembali sampah
tersebut secara langsung, baik untuk fungsi yang sama atau fungsi lain.

2. Reduce (Mengurangi)
 Ini adalah metode pengelolaan sampah dengan cara mengurangi segalah hal yang
dapat menyebabkan timbulnya sampah.

3. Recycle (Daur Ulang)


 Ini merupakan metode pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang sampah
menjadi sesuatu yang baru dan dapat digunakan.

2.2 Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan menurut UU no


18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan bentuk sampah dengan mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. Pengolahan sampah merupakan kegiatan
yang dimaksudkan untuk mengurangi jumalh sampah, disamping memanfaatkan nilai
yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang,produk lain,dan
energi). Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa : pengomposan, recycling / daur
ulang, pembakaran (insinersi), dan lain-lain.

Pengolahan secara umum merupakan proses transformasi sampah baik secara fisik, kimia
maupun biologi. Masing masing definisi dari proses transformasi tersebut adalah:

1. Transformasi Fisik

Perubahan sampah secara fisik melalui beberapa metode atau cara yaitu:

 Pemisahan komponen sampah dilakukan secara manual atau mekanis, sampah


yang bersifat heterogen dipisahkan menjadi komponen-komponennya,
sehingga bersifat lebih homogen. Langkah ini dilakukan untuk keperluan daur
ulang. Demikian pula sampah yang bersifat berbahaya dan beracun (misalnya
sampah laboratorium berupa sisa-sisa zat kimia) sedapat mungkin dipisahkan
dari jenis sampah lainnya, untuk kemudian diangkut ke temapat pembuangan
khusus.

 Mengurangi volume sampah dengan pemadatan atau kompaksi dilakukan


dengan tekanan/kompaksi,tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menekan
kebtuhan ruang sehingga mempermudah penyimpanan, pengangkutan dan
pembuangan. Reduksi volume juga bermanfaat untuk mengurangi biaya
pengangkutan dan pembuangan. Jenis sampah yang membutuhkan reduksi
volume antara lain: kertas, karton, plastik, kaleng.

 Mereduksi ukuran sampah dengan proses pencacahan, tujuannya hampir sama


dengan proses kompaksi dan juga bertujuan memperluas permukaan kontak
dari komponen sampah.

2. Transformasi Kimia

Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan menggunakan prinsip proses


pembakaran atau insenerasi. Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai
pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas, cair, dan produk padat yang
terkonversi, dengan pelepasan energi panas.Proses pembakaran ini sangat dipengaruhi
oleh karakteristik dan komposisi sampah yaitu:

a) Nilai kalor dari sampah, dimana semakin tinggi nilai kalor sampah
makan akan semakin mudah proses pembakaran berlangsung.
Persyaratan nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar dapat terbakar.
b) Kadar air sampah, semakin kecil dari kadar air maka proses
pembakaran akan berlangsung lebih mudah.

c) Ukuran partikel, semakin luas permukaan kontak dari partikel sampah


maka semakin mudah sampah terbakar.

Jenis pembakaran dapat dibedakan atas:

 Pembakaran stokhiometrik, yaitu pembakaran yang dilakukan dengan suplai udara


/ oksigen yang sesuia dengan kebutuhan untuk pembakaran sempurna.

 Pembakaran dengan udara berlebih, yaitu pembakaran yang dilakukan dengan


supai udara yang melebihi kebutuhan untuk berlangsunghya pembakaran
sempurna.

 Gasifikasi, yaitu proses pembakaran parsial pada kondisi substoikhiometrik,


dimana prosuknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon.

 Pirolisis, yaitu proses pembakaran tanpa suplai udara.

3. Transformasi Biologi

Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk


mendekomposisi sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos. Teknik biotransformasi
yang umum dikenal adalah:

 Komposting secara aerobik (produk berupa kompos)

 Penguraian secara anaerobi (produk berupa gas metana, CO2 dan gas-gas lain,
humus atau lumpur). Humus/lumpur/kompos yang dihasilkan sebaiknya
distabilisasi terlebih dahulu secara aerobik sebelum digunakan sebagai
kondisioner tanah.

Berdasarkan metode pengolahan maka skala pengolahan dapat dibedakan atas beberapa skala
yaitu:

1) Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh penghasil sampah secara
langsung di sumbernya (rumah tangga/sekolah). Contoh pengolahan paada skala
individu ini adalah pemilahan sampah atau komposting skala individu.

2) Skala kawasan; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melyani suatu lingkungan/
kawasan (perumahan, perkantoran, pasar, dll). Lokasi pengolahan skala kawasan
dilakukan di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Proses yang dilakukan
padd TPST umjumnya berupa: pemilahan, pencacahan sampah organik,
pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan kompos, dan pencacahan plastik
untuk daur ulang.

3) Skala kota;yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani sebagaian atau seluruh
wilayah kota dan dikelola oleh pengelola kebersihan kota. Lokasi pengolahan
dilakukan di Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (ITPS) yang umumnya
menggunakan bantuan peralatan mekanis.

2.3 Daur Ulang Sampah

Daur ulang didefinisikan suatu proses mengumpulkan, memisahkan, melakukan


proses, menjual material yang dapat dimanfaatkan kembali atau mengubah menjadi
material baru. Dalam pengelolaan sampah terbpadu daur ulang merupakan salah satu
bagian penting yan ditunjukkan dengan hirarki.

Ada beberapa kegiatan yang terkait dengan hirarki pengelolaan sampah diatas yaitu:

1. Pecegahaan (Prevention)

 Mengurangi pola konsumsi berlebihan

 Menggunakan produk sistem sewa

2. Pemanfaatan kembali (Reuse)

 Memanfaatkan barang bekas untuk fungsi sama atau berbeda.


 Menyumbangkan barang nekas ke pihak yang dapat memanfaatkan.

3. Daur ulang (Recycling)

Mengubah bentuk dan sifat sampah melalui proses bio-fisik-kimiawi menjadi


produk baru (sampah basaha diolah menjadi kompos, sampah plastik diolah
menjadi pelet).

4. Perolehan energi (energy recovery)

Mengubah sampah melalui proses biofisikkimiawi menjadi energi briket


sampah, prosoes thermal (insinerasi, pyrolisis, gasifikasi), serta biogas.

5. Pembuangan akhir

Membuang seluruh komponen sampah ke TPA, atau membakarnya dengan


proses incenerasi

Program daur ulang dalam perencanaan dan pelaksanaan memerlukan tahapan:

a) Pengenbangan rencana daur ulang.

b) Penentuan kuantitas dan kualitas sampah ynag dapat di daur ulang dan menentukan
jenis bahan yang dapat di daur ulang.

c) Rencana pelayanan ke berbagai dumber timbulan (perumahan, komersil dll).

d) Merencanakan dan mempersiapkan fasilitas proses yang diperlukan.

e) Mengembangkan pasar dari produk-produk daur ulang.

Jenis sampah yang dapat di daur ulang sangat benyak dan dengan berbagai akses akan
menjadi bahan baku untuk proses produksi, antara lain:

 Penggunaan langsung: kayu, drum, meubel, dsb

 Bahan baku untuk remanufakturing: logam aluminium, besi, kertas, karton,


gelas, plastik, karet, dsb. Setiap bahan memerlukan spesifikasi yan ditentukan
pebeli, seperti: tingkat kemurnian, densitas, model pengemasan.
 Bahan baku untuk konversi biologik dan kimiawi: sampah organik untuk
produksi kompos dan gas

 Bahan bakar: recovery energi panas menjadi listrik melalui proses


pembakaran, melalui konversi sampah menjadi minyak, gas, pelet dsb.

 Reklamasi lahan: sampah kontruksi bangunan, kompos

Berdasarkan jenis sampah di atas dapat ditentukan s ecara spesifik proses


pengolahan lanjutan yang akan dilakukan, seperti:

 Penggunaan langsung: masih dapat digunakan kembali, tingkat kebersihan


(contoh: sepeda, meubel bekas)

 Bahan baku untuk remanufakturing:

o Aluminium: ukuran partikel, tingkat kebersihan,


kelembaban,denditas, jumlah, cara pengiriman,
pembeli.

o Kertas dan karton: sumber, grade, tidak ada majalah,


tidak ada perekat, kelembaban, jumlah, cara
penyimpanan, pembeli.

o Gelas: warna, tidak ada label, logam dan keramik,


tingkat kebersihan, jumlah, cara penyimpanan,
pembeli.

o Logam besi: sumber, densitas, tingkat kebersihan,


tingkat kontaminasi dengan kaleng, aluminium,
timbal, jumlah, cara pengiriman, pembeli.

o Logam non-besi: bervariasi menurut kebutuhan dan


pasar.

o Tekstil: jenis bahan, tingkat kebersihan.

 Bahan baku untuk biokonversi:

- Sampah kebun: komposisi, ukuran partikel, distribusi ukuran,


tingkat kontaminasi
- Sampah organik: komposisi, tingkat kontaminasi

 Bahan baku untuk bahan bakar:

- Sampah kebun: komposisi, nilai kalori, kelembaban,


keterbatasan penyimpanan, jumlah, pemasaran dan distribusi
produk energi

- Kayu: komposisi, tingkat kontaminasi

 Reklamasi

- Sampah konstruksi: komposisi, tingkat kontaminasi, peraturan


reklamasi yang berlaku, tata guna lahan.

2.4 SMA Brawijaya Smart School

SMA Brawijaya Smart School (SMA BSS) merupakan Sekolah Menengah Atas Nasional
di bawah naungan Universitas Brawijaya. SMA BSS secara resmi berdiri pada tanggal 28
Mei 2008 dan menempati gedung milik sendiri yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan
Nasional RI Prof. DR. Bambang Sudibyo, MBA pada tanggal 26 Januari 2009.

SMA ini diresmikan berdasarkan surat keputusan (SK) pendirian sekolah bernomor
421.8/1552/35.73.307/2008. Lokasi gedung sekolah terletak di lingkungan pendidikan
Universitas Brawijaya yang beralamatkan di Jalan Cipayung No. 10, Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. SMA Bwawijaya Smart School berada
lokasi yang mudah dijangkau dan telah meraih status akreditasi “A” pada tahun 2012. Hingga
saat ini, jumlah tenaga pendidik di sekolah ini ada 47 orang dan 12 orang tenaga
kependidikan.

Visi sekolah ini adalah menghasilkan generasi SMART (Spiritual, Motivated, Active,
Respectfull, Technological). Misinya antara lain: meningkatkan nilai spiritual melalui
pengamalan ajaran agama, melatih kesiapan siswa melalui pembinaan secara
berkesinambungan, meningkatkan aktivitas siswa melalui kegiatan kemandirian dan
kolaboratif, meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan, mengembangkan
teknologi informasi dalam pembelajaran dan aktivitas siswa.

Tujuan SMA Brawijaya Smart School adalah sebagai berikut: terciptanya budaya sekolah
yang religius melalui kegiatan keagamaan, terbentuknya sikap dan mental siswa yang
matang, terciptanya kreativitas dan keaktifan siswa yang mandiri, terwujudnya siswa yang
peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta tercapainya pembelajaran berbasis teknologi
yang terbarukan.
Makna dari logo atau lambang sekolah secara keseluruhan menggambarkan corak dan
watak lambang Universitas Brawijaya yang meliputi:
Warna kuning emas melambangkan jiwa kepeloporan seperti yang dimiliki oleh Raden
Wijaya.
Warna dasar hitam melambangkan keabadian.
Mahkota Candra Kepala memiliki makna berani membongkar segala sesuatu yang dianggap
kurang wajar atau kurang benar.
Gada melambangkan penegak tertib hukum.
Cakra berarti berani meratakan segala sesuatu yang kurang wajar atau kurang benar.
Canka atau siput memiliki makna segalanya dilakukan dengan kesucian yang disertai dengan
tugas pemeliharaan atau pembinaan sesuai dengan sifat Wisnu.
Lampu melambangkan percaya dan meyakini benar bahwa Zat Hidup itu ada.
Bentuk segi lima berarti menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup
bangsa Indonesia.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, dengan karakteristik-karakteristik: (a) Bersifat subjektif, (b) Teknik
pengumpulan data melalui cara terbuka yaitu wawancara mendalam, (c) penelitian
kualitatif lebih kepada deskripsi konsep. Kerangka dimulai dengan pokok-pokok
fenomena (berupa fakta) yang dilakukan oleh peneliti. Kemudian, mengemukakan
asumsi-asumsi dan literatur yang dipakai untuk membahas berbagai temuan dari
fenomena yang diteliti. Berbagai data yang didapat dibahas dan diasumsikan kedalam
simpulan-simpulan tertentu.
B.Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah sampah di lingkungan sekolah SMA Brawijaya
Smart School.

C.Waktu dan Tempat


Waktu penelitian : Kamis, 16 Januari 2020

Tempat penelitian : SMA Brawijaya Smart School Jalan Cipayung No. 10,
Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data primer
dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik pengumpulan data sekunder dengan
menggunakan teknik observasi. Teknik tersebut digunakan agar fenomena yang diteliti dapat
dimaknai secara baik dan tepat apabila peneliti langsung berinteraksi dengan subjek
penelitian dan lokasi terjadi fenomena yang diteliti.

a) Primer

Teknik pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara. Teknik wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan wawancara mendalam yang berhubungan dengan
fokus fenomena yang diteliti untuk mendapatkan data yang sesuai dengan situasi yang terjadi
di lokasi penelitian.

b) Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder menggunakan teknik observasi. Teknik observasi


merupakan pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean perilaku dan suasana sesuai
dengan tujuan-tujuan empiris. Fungsi dari teknik observasi adalah untuk menjelaskan dan
merinci fenomena yang diteliti. Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini didasarkan
pada pengamatan dan pengalaman langsung saat berinteraksi dengan subjek penelitian di
lokasi tempat fenomena diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati aktivitas-aktivitas subjek penelitian, interaksi antar
subjek penelitian, situasi sosial serta karakteristik fisik yang terjadi di lokasi penelitian.
Langkah yang dilakukan dalam teknik observasi mengamati subjek dengan melihat situasi
sosial yang terjadi, kemudian mulai menyempitkan data dan melakukan observasi terfokus
pada data-data tertentu, lalu data observasi diseleksi untuk mengambil kesimpulan dan terus
melakukan observasi sampai akhir pengumpulan data.
E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan alat bantuan untuk mendapatkan


informasi atau data yang dibutuhkan. Beberapa alat bantu yang digunakan penelitian dalam
penelitian ini adalah:

a) Obeservasi Lapangan dibutuhkan untuk mencocokan keadaan sekitar dengan teori


atau studi literatur atau data sekunder yang peneliti punya sebelum turun ke lapangan
dengan keadaan aktual. (terlampir)

b) Wawancara Acuan atau tuntutan wawancara agar wawancara pada objek yang di teliti
yaitu narasumber/informan adalah orang yang mengerti dalam pengelolaan sampah
wisatawan di Pulau Tidung yang terdiri dari pemerintah daerah Kecamatan Kepulauan
Seribu Selatan, pengelola wisata di Pulau Tidung dan masyarakat sertawisatawan
yang juga turut andil dalam penimbulan sampah dari aktivitas wisatawan itu sendiri.
(terlampir)

c) Kamera digunakan untuk mengambil data berupa gambar yang dibutuhkan oleh
peneliti dalam penelitian untuk menunjang data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Hasil

B. Pembahasan
Sampah yang dihasilkan di sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik, dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan, dan
daun pisang pembungkus makanan.

Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan yang perhatian serius.


Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah para pelajar yang tidak menutup
kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai media
pembelajaran bagi siswa-siswinya. Salah satu parameter sekolah yang baik adalah
berwawasan lingkungan.

Sedangkan menurut hasil observasi lapangan proses pengolahan sampah di SMA BSS
hanya sampai pada tahapan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya. Dengan
disediakannya tong sampah yang berbeda jenis untuk sampah organik dan anorganik, seluruh
komponen sekolah sepakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan bersama-sama
mengawasi proses pemilahan saat pembuangan sampah. Fasilitas tong sampah organik dan
anorganik berfungsi sebagai tempat pemilahan awal sampah yang kemudian dapat di olah
kembali menjadi produk baru. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos alami
untuk dimanfaatkan sebagai pupuk taman di sekolah, sedangkan produk anorganik seperti
kertas bekas dapat diolah menjadi kertas daur ulang yang dapat dimanfaatkan untuk mading
(majalah dinding).Tetapi tidak ada proses daur ualang setelah sampah dibuang ke tempatnya.
Tidak semua komponen sekolah melaksanakan pemilahan sampah dengan benar,
menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan siswa tentang proses pengolahan sampah dan
perlu diadakannya sebuah penyuluhan.

Dari hasil obervasi dapat ditemukan bahwa sampah yang dihasilkan kebanyakan
adalah sampah yang mudah terbakar dan sulit terurai yang merupakan jenis sampah
anorganik. Sampah anorganik ini bisa di daur ulang menggunakan konsep 3R, yaitu
Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik
untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, Reduce (Mengurangi) yaitu mengurangi segala
sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah dan Recycle (Mendaur ulang) yaitu mengolah
sampah menjadi produk baru. Namun tidak ada konsep 3R di lingkungan SMA BSS.

Tidak ada kebijakan yang berlaku di SMA BSS terkait pengolahan sampah menurut
hasil wawancara. Sampah dibuang ke tempat sampah yang kemudian di kumpulkan dan
nantinya akan di buang ke TPST terdekat.
BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari pembahasan tentang proses pengelolaan sampah di sekolag SMA BSS dapat
dilihat bahwa ternyata siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengelolaan sampah.
Namun siswa yang di maksud tidak berarti menyeluruh melainkan hanya sebagian, ini
menjadi perhatian agar pentingnya adanya pengelolaan sampah dikarenakan komponen
sekolah berpendapat bahwa masih adanya kekurangan pengetahuan tentang cara pengelolaan
sampah. Sehingga mereka merasa kurang bisa memaksimalkan sampah yang ada disekitar
mereka. Dengan adanya proses pengelolaan ini juga merupakan salah satu cara dalam
menanggapi permasalahan lingkungan yang ada khususnya terhadap sampah. Diharapkan
dapat diadakannya kampanye atau penyuluhan yang bisa meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan efektif. Di sisi lain juga diharapkan agar
penggunaan sampah bisa diminimalkan penggunaannya sehingga problematika sampah bisa
sedikit dikurangi dari permasalahan sosial dan lingkungan yang ada di dunia manusia.
Terutama juga sebagai salah satu cara tanggung jawab manusia akibat sebagai pengguna dan
penyebab munculnya sampah.

B.Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka peneliti memiliki saran kepada seluruh
komponen sekolah berupa :

 Perlu dibentuk sebuah satuan petugas (Satgas) lingkungan di SMA BSS. Satuan petugas ini
bisa terdiri dari guru, karyawan,dan siswa di SMA BSS. Tujuannya adalah untuk menjaga
kebersihan dan meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah.
 Perlu adanya sebuah Bank Sampah di SMA BSS dengan tujuan sebagai tempat berkumpul
komponen sekolah dalam mengelola sampah menjadi sebuah cipta karya yang mampu
mendatangkan penghasilan.
 Perlu adanya kebijakan tambahan untuk proses pengolahan sampah, dengan tujuan daur ulang
sampah yang dihasilkan dari sekolah dan dapat meminimalisir sampah.
 Perlu diadakan sebuah penyuluhan atau sosialisasi agar komponen sekolah mengerti atau
paham tentang prose pengolahan sampah.
DAFTAR PUSTAKA

2019.Sampah.(online).https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah, akses 16 Januari 2020


2019. Pengolahan Sampah. (online).https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
2018. SMA Brawijaya Smart School.
(online).https://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Brawijaya_Smart_School
2020. Pengertian Sampah. (online).https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
sampah.html
2020. Profil BSS. (online).https://bss.ub.ac.id/profil-bss/unit/sma-bss/
https://salamadian.com/pengertian-sampah-pengelolaan-dampak-dan-jenis-jenis-
sampah/SalamadianDesember 22, 2018
http://www.sanitasi.net/pengolahan-sampah.html 2010
http://nurulhimee.blogspot.com/2014/02/hirarki-pengelolaan-sampah.htmlFebruary
12, 2014
https://alihamdan.id/jenis-penelitian/Juni 19, 2019 Oleh Pak Bunadi
https://www.pelajaran.co.id/2016/21/jenis-jenis-metode-dalam-penelitian-kuantitatif-dan-
pengertian-terlengkap.html#forwardBy Mas MinPosted on December 21, 2016
https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/1868/empat-jenis-tempat-sampah-yang-perlu-
diketahuiAhmad Saifuddin, 22 Mei 2018
DOKUMENTASI

Gambar 1 Wawancara dengan narasumber 1

Gambar 2 Wawancara dengan narasumber 2


Gambar 3 TPS Mini SMA BSS

Gambar 4 Tempat sampah di depan ruangan

Gambar 5 dan 6 Tempat sampah jenis

(Organik, Anorganik, B3)


Lampiran 1

OBSERVASI LAPANGAN

1. Lokasi : SMA Brawijaya Smart School Kota Malang


2. Sarana dan Prasarana :
No. Fasilitas Kegunaan
1. Tempat sampah Tempat membuang sampah yang terletak di depan
masing masing ruang, tidak hanya kelas tetapi juga
ruang ruang yang lain seperti laboratorium, ruang
guru, dll.
2. Tempat sampah jenis Tempat sampah yang sudah terpilah sesuai dengan
(organik, anorganik, jenis masing masing.
dan B3)
3. Air bersih Disediakan untuk keperluan sehari-hari seperti toliet,
air minum, dll
4. TPS Mini (Tempat Tempah untuk pengumpulan sampah sampah di
Pembuangan Sampah SMA BSS setelah satu hari
Mini)

3. Proses pengolahan sampah :


 Proses pengolahan sampah hanya pada tahapan pemilahan sampah sesuai
jenisnya yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Proses ini dilakukan dengan disediakannya
tempat sampah sesuai dengan jenisnya.
4. Karakteristik sampah yang dibuang berdasarkan hasil pengamatan hari Rabu hingga
Senin (15-20 Januari 2020)
Sifat Sampah Jenis Sampah
No. Sampah Terbakar Terurai Organi Anorga
Mudah Sulit Mudah Sulit k nik
1. Pastik kresek √ √ √
2. Botol minum platik √ √ √
3. Botol minum gelas √ √ √
4. Bungkus plastik √ √ √
5. Kotak sterofoam √ √ √
6. Sedotan plastik √ √ √
7. Botol kaleng √ √ √
8. Sayuran √ √ √
9. Kertas √ √ √
10. Sterofoam √ √ √
11. Kulit buah √ √ √
12. Dedaunan √ √ √
13. Sendok plastik √ √ √
14. Sisa makanan √ √ √
15. Pecahan kaca/gelas √ √ √
16. Tulang √ √ √

Lampiran 2

WAWANCARA
Narasumber : Yoni Fahudi

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana pendapat anda Sudah bersih karena dibersihkan setiap hari.
tentang kebersihan di
lingkungan sekolah?
2. Apakah menurut anda dengan Tidak juga, karena tidak semua siswa membuang
adanya tempat sampah yang sesuai jenis dan tempat sampahnya.
sudah dibedakan dan ada
tempatnya tersendiri membuat
sampah menjadi gampang di
pilah?
3. Kira-kira berapa berat sampah Kurang lebih 20 kilo.
yang dihasilkan per-harinya?
4. Apakah dari sampah sampah Belum pernah
anorganik ada yang pernah di
buat kerajinan untuk hiasan
sekolah?
5. Bagaimana proses pengolah Belum ada proses pengolahan setelah di
sampah di SMA BSS saat ini? kumpulkan langsung dibuang
6. Sejauh ini menurut anda Banyak siswa yang sadar banyak juga yang tidak
seberapa besar kesadaran para
siswa terhadap kebersihan di
lingkungan sekolah?
7. Apa harapan anda kedepannya Semoga kesadaran tentang kebersihan meningkat
untuk siswa siswi yang berada di
lingkungan BSS ini?
WAWANCARA

Narasumber : Sandi Sulistyono

No. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana pendapat anda Sangat bersih karena karyawan di BSS
tentang kebersihan di membersihkan setiap hari
lingkungan sekolah?
2. Apakah menurut anda dengan Tidak, karena tempat sampah yang ada jenis
adanya tempat sampah yang jenisnya hanya ada di lapangan utama sekolah
sudah dibedakan dan ada sedangkan di dalam gedung sekolah belum
tempatnya tersendiri membuat
sampah menjadi gampang di
pilah?
3. Kira-kira berapa berat sampah Kira kira 25 kilo
yang dihasilkan per-harinya?
4. Apakah dari sampah sampah Tidak ada
anorganik ada yang pernah di
buat kerajinan untuk hiasan
sekolah?
5. Bagaimana proses pengolah Tidak diproses langsung di buang
sampah di SMA BSS saat ini?
6. Sejauh ini menurut anda Banyak yang menyepelekan tapi ada beberapa
seberapa besar kesadaran para yang sadar lingkungan
siswa terhadap kebersihan di
lingkungan sekolah?
7. Apa harapan anda kedepannya Sekolah memberikan kebijakan tentang
untuk siswa siswi yang berada di pengolahan sampah dan siswanya ikut sadar
lingkungan BSS ini? lingkungan
DAFTAR RIWAYAT PENULIS

1. Nama Lengkap Aisyah Nur Annisaawati


2. Tempat Tanggal Lahir Malang, 26 Oktober 2003
3. Jenis Kelamin Perempuan
4. No. HP 085338283155

SD SD Negeri Dadaprejo 01
Pendidikan SMP SMP Negeri 01 Batu
SMA SMA Brawijaya Smart School

1. Nama Lengkap Angger Fajar Pramuditho


2. Tempat Tanggal Lahir Malang, 03 Januari 2003
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. No. HP 082141017352
SD SD Muhammadiyah 9
Pendidikan SMP SMP Brawijaya Smart School
SMA SMA Brawijaya Smart School

1. Nama Lengkap Muhammad Syahril Mubarak


2. Tempat Tanggal Lahir Malang, 16 Juli 2003
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. No. HP 082139803605

SD SD Negeri Percobaan 1
Pendidikan SMP SMP Negeri 6 Malang
SMA SMA Brawijaya Smart School

1. Nama Lengkap Nabila Adzra Khairunnisa Butar-Butar


2. Tempat Tanggal Lahir Probolinggo, 29 Oktober 2002
3. Jenis Kelamin Perempuan
4. No. HP 087757902769
SD SD Negri Dadaprejo 01 Batu
Pendidikan SMP SMP Negri 01 Batu
SMA SMA Brawijaya Smart School

Anda mungkin juga menyukai