ABSTRAK
Potensi perikanan pelagis kecil yang banyak di perairan Kota Ambon dapat dilihat sebagai suatu
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat nelayan, khususnya nelayan tradisional seperti
Nelayan Serok di Negeri Hative Besar. Perilaku ekonomi atau pola pengambilan keputusan rumah tangga
diperlukan untuk memahami berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangga nelayan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi kegiatan produktif yang dilaksanakan rumah tangga
nelayan serok di Negeri Hative Besar dalam sektor perikanan dan di luar sektor perikanan, (2) mendeskripsikan
perilaku pengambilan keputusan rumah tangga nelayan serok di Negeri Hative Besar yang bertindak sebagai
produsen, distributor dan konsumen, dan (3) mendeskripsikan keterlibatan rumah tangga nelayan serok di
Negeri Hative Besar dalam upaya mengurangi kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian survei. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan
secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga nelayan serok memiliki
kegiatan produktif di dalam dan diluar sektor perikanan sebagai usaha untuk menghasilkan pendapatan
keluarga. Perilaku ekonomi rumah tangga nelayan serok sebagai produsen, distributor dan konsumen
dilakukan dengan tujuan dapat menghasilkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Keterlibatan rumah tangga nelayan serok dalam mengurangi kemiskinan dilihat dari beberapa tindakan melalui
peranan anggota keluarga, diversifikasi pekerjaan dan jaringan sosial.
.
Kata Kunci: perilaku ekonomi, rumah tangga, nelayan serok.
ABSTRACT
Potential of small pelagic fishery is abundant in Ambon City waters can be seen as an opportunity to
improve the welfare of fisherman community, especially traditional fisherman such as serok fisherman in
Hative Besar. Economic behavior or pattern of household decision making is needed to understand various
efforts in improving the welfare of fishermen household. This study aims to (1) identify productive activities in
fisheries sector and non-fishery sector by serok fisherman household in Hative Besar, (2) to describe the
behavior of serok fisherman household decision making that acts as a producer, distributor and consumers,
and (3) to describe the involvement of serok fisherman household in an effort to reduce poverty. The research
method used is survey research method. The sample is determined by using purposive sampling technique.
Data analysis was done descriptively qualitative. The results showed that serok fisherman household have
productive activities within and outside the fishery sector as an attempt to generate family income. The
economic behavior of serok fisherman household as producers, distributors and consumers is done in order
to generate income and meet household needs. The involvement of serok fisherman household in reducing
poverty is seen from some actions through the role of family members, job diversification and social
networking.
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 20
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
Cara sitasi: Lopulalan, Y., Bawole, D., Apituley, Y. M. T. N., Kayadoe, C. K. P. 2023. Perilaku Ekonomi Rumah
Tangga Nelayan Serok di Negeri Hative Besar Kota Ambon. PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial
Ekonomi Perikanan dan Kelautan, 7(1): 20-31, DOI: https://doi.org/10.30598/papalele.2023.7.1.20/
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 21
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 22
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
Persentase curahan waktu kerja suami setiap malam untuk membantu ayah mereka
adalah sebesar 53,33% untuk waktu kerja 3 – 4 melakukan penangkapan ikan.
jam per hari. Waktu yang diluangkan suami
dalam Rumah Tangga Nelayan Serok adalah 2. Kegiatan Produktif dalam Non Sektor
malam hari, karena kegiatan penangkapan ikan Perikanan
teri (Stolephorus sp.) menggunakan serok Kegiatan produktif dalam sektor
biasanya dilakukan pukul 19.00 hingga 22.00 non perikanan pada penelitian ini meliputi
dan waktu lainnya digunakan untuk menangkap kegiatan suami, istri dan anak yang telah
jenis hasil tangkapan lain dengan alat tangkap mampu menghasilkan pendapatan bagi
yang berbeda misalnya jaring atau pancing saat keluarga. Hasil penelitian menunjukkan
ikan teri sedang tidak dalam kondisi bahwa anak tidak mempunyai kegiatan
berkelimpahan. Persentase curahan waktu kerja produktif di dalam sektor non perikanan,
istri sebanyak 5 – 6 jam per hari sebanyak oleh sebab itu penelitian ini memfokuskan
46,66% orang. Hal ini karena istri melakukan pada kegiatan produktif dalam sektor
kegiatan pemasaran kurang lebih 5 jam. Ada perikanan yang dilakukan oleh suami dan
juga istri yang meluangkan waktunya untuk istri.
mengolah teri pepes untuk dijual ke pasar. Kegiatan di luar sektor perikanan
Persentase terbesar waktu kerja anak adalah dilakukan untuk menambah penghasilan
84,71% untuk curahan waktu 1 – 2 jam, karena keluarga, karena ketidakpastian musim juga
hampir keseluruhan anak dalam rumah tangga untuk mengisi waktu luang atau waktu
nelayan serok meluangkan waktu 1 – 2 jam kosong Rumah Tangga Nelayan Serok pada
pagi hingga siang hari, karena kegiatan
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 23
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
produktif dalam sektor perikanan biasa sektor non perikanan adalah 4 sampai 6 jam
dilakukan pada malam hari. Hasil penelitian per hari. Sedangkan kegiatan istri di dalam
ini membuktikan bahwa tidak semua sektor non perikanan antara lain petani,
Rumah Tangga Nelayan Serok memiliki bekerja di toko atau rumah makan milik
kegiatan produktif di dalam sektor non orang lain, menjalankan usaha kecil (kios)
perikanan. di rumah, dengan rata-rata curahan waktu
Kegiatan produktif dalam sektor istri 4 – 6 jam per hari. Berdasarkan hasil
non perikanan yang dilakukan oleh rumah wawancara dengan 15 unit Rumah Tangga
tangga nelayan serok sangat beragam, Nelayan Serok (15 orang suami dan 15
antara lain ada suami yang bekerja sebagai orang isteri), maka dapat diketahui
petani, supir mobil pangkalan, buruh persentase kegiatan rumah tangga dalam
bangunan, bekerja di toko milik orang lain, sektor non perikanan, seperti disajikan pada
dan menjalankan usaha kecil (kios) di Gambar 1.
rumah, dengan rata-rata waktu yang
dicurahkan suami untuk kegiatan dalam
Perilaku Ekonomi Rumah Tangga Nelayan mesin genset/alat penghasil listrik) yang
Serok digunakan adalah milik sendiri dengan
1. Perilaku Rumah Tangga sebagai Produsen. rata-rata modal total pengadaan
Penelitian ini memfokuskan pada keseluruhan input sebesar
produksi rumah tangga dengan Rp.3.500.000,00. Modal yang
menggunakan alat tangkap serok. Hasil dikeluarkan untuk pengadaan input
penelitian menjelaskan bahwa rumah berasal dari tabungan keluarga dan juga
tangga nelayan serok berperan sebagai dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
produsen dengan keputusan melakukan Ambon melalui Pemerintah Negeri
kegiatan sebagai berikut: Hative Besar. Selain modal, usaha ini
a. Menghasilkan output berupa hasil juga membutuhkan biaya operasi yaitu
tangkapan ikan teri (Stolephorus sp). biaya yang dikeluarkan untuk bensin
Dari hasil wawancara terhadap mesin genset dan biaya untuk rokok
15 responden, input (berupa alat yang dikeluarkan setiap hari dan berasal
tangkap serok, perahu, lampu, dan dari tabungan keluarga.
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 24
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 25
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 26
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
produksi berupa hasil tangkapan akan Pengeluaran atau konsumsi yang dilakukan
didistribusikan ke ‘papalele’ dengan harga rumah tangga terdiri dari konsumsi pangan
Rp 150.000,00 – Rp. 200.000,00 per loyang dan konsumsi non pangan.
ukur atau 7 kg ikan teri saat musim a. Konsumsi Pangan Rumah Tangga
kelimpahan ikan dan Rp 250.000,00 – Rp Konsumsi bahan pangan
300.000,00 saat musim kurang ikan. Selain merupakan kebutuhan pokok rumah
itu rumah tangga juga dapat menyalurkan tangga meliputi kebutuhan makanan
langsung ke konsumen akhir di pasar seperti beras, lauk pauk, minyak
dengan harga Rp. 10.000,00 untuk takaran goreng, bumbu dapur dan lain
2 – 3 “loko” atau genggam tangan. sebagainya. Setiap rumah tangga
Keputusan rumah tangga nelayan serok mengutamakan
mendistribusikan hasil tangkapan ke pemenuhan kebutuhan pangan untuk
‘papalele’ sebagai bentuk simpati atau jumlah tanggungan keluarga dari
peduli dengan kebutuhan orang lain dan pendapatan yang diterima. Oleh karena
atau agar rumah tangga tidak perlu lagi itu, suami dan atau istri akan berusaha
membawa hasil produksi ke pasar. Namun, meraih pendapatan yang cukup untuk
jika hasil tangkapan sedikit maka istri akan memenuhi kebutuhan pangan meski
langsung menjualnya sendiri ke pasar atau pendapatan total rumah tangga sedang
mendistribusikan langsung kepada menurun. Pendapatan rumah tangga
konsumen akhir untuk mendapatkan tersebut dominan dikelola oleh istri.
keuntungan yang lebih besar sehingga dapat b. Konsumsi Non Pangan Rumah Tangga
memenuhi kebutuhan keluarga. Konsumsi non pangan rumah
Rumah tangga nelayan serok juga tangga nelayan serok meliputi
mengambil keputusan untuk menyalurkan pendidikan, kesehatan, listrik,
barang hasil produksi orang lain. Disinilah komunikasi, transportasi, sosial
para istri berperan sebagai ‘papalele’. kemasyarakatan serta kebutuhan
Keputusan ini diambil ketika rumah tangga lainnya. Kebutuhan non pangan rumah
nelayan serok tidak mempunyai hasil tangga akan terpenuhi ketika kebutuhan
produksi namun kebutuhan sehari-hari pangan telah lebih dulu dipenuhi.
harus tetap terpenuhi. Modal awal untuk Namun, ini tidak berlaku untuk jenis
membeli hasil tangkapan milik rumah kebutuhan non pangan yaitu
tangga lain untuk kembali dijual adalah Rp. pendidikan, sebab berdasarkan hasil
200.000,00 – Rp.250.000,00 untuk 1 loyang wawancara terhadap responden, mereka
atau setara dengan 7 kg ikan teri. mengaku bahwa kebutuhan prioritas
Penerimaan dari hasil distribusi yang harus dipenuhi selain kebutuhan
kemudian dialokasikan untuk bagian makan yaitu kebutuhan pendidikan
keuntungan bersih yang diperoleh rumah anak. Walaupun rumah tangga nelayan
tangga dan sebagian sebagai biaya operasi serok bersifat tradisional tetapi mereka
untuk melakukan proses distribusi maupun menganggap pendidikan anak sebagai
kebutuhan produksi. Keuntungan dari hasil suatu hal yang sangat penting untuk
distribusi dialokasikan rumah tangga untuk memperbaiki masa depan anak-anak,
memenuhi kebutuhan sehari-hari baik oleh karena itu kebutuhan pangan dan
kebutuhan pangan maupun non pangan. pendidikan menjadi hal wajib dipenuhi.
Untuk itu, suami dan atau istri akan
3. Perilaku Rumah Tangga sebagai berusaha meraih pendapatan yang
Konsumen. cukup untuk memenuhi kebutuhan
Pendapatan rumah tangga nelayan pendidikan anak.
serok dialokasikan untuk memenuhi Tidak ada pencatatan untuk
kebutuhan rumah tangga. Hal ini setiap pengeluaran rumah tangga. Oleh
disebabkan karena pendapatan berpengaruh sebab itu, responden hanya dapat
terhadap daya beli (Simanullang, 2006). memperkirakan tanpa mengetahui besar
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 27
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
pengeluaran yang pasti. Dari hasil menambah pemasukan ekonomi keluarga dapat
perkiraan tersebut biaya untuk dilihat dari aktifitas nelayan melakukan
konsumsi non pangan lebih kecil dari pekerjaan sampingan pada sektor non
biaya konsumsi pangan, itu berarti perikanan yang. Aktivitas tersebut diantaranya
tingkat kesejahteraan rumah tangga dengan melakukan kegiatan bertani, menjalani
masih rendah (Pancasasti, 2008). usaha kios, bekerja sebagai supir, dan lain
sebagainya yang bisa dilihat pada pembahasan
Keterlibatan Rumah Tangga dalam sebelumnya. Walaupun hasilnya juga terkadang
Mengurangi Kemiskinan juga tidak menentu tetapi paling tidak hal
Tindakan rumah tangga nelayan serok tersebut bisa sedikit membantu rumah tangga
untuk menghadapi kemiskinan antara lain nelayan untuk terus bisa menjaga kelangsungan
melalui: hidup keluarganya.
1. Peranan Anggota Rumah Tangga
Rumah tangga nelayan serok turut 3. Jaringan Sosial
berpartisipasi dalam mengurangi kemiskinan Jaringan sosial dimanfaatkan nelayan
dengan adanya motivasi rumah tangga untuk sebagai salah satu upaya dalam mengatasi
hidup lebih baik dengan cara giat bekerja, tekanan-tekanan ekonomi. Pada saat rumah
berusaha mengatur keuangan keluarga dengan tangga nelayan serok mengalami kesulitan
baik, serta berusaha dengan maksimal untuk kondisi keuangan nelayan biasanya meminjam
memfasilitasi kebutuhan pendidikan bagi anak- uang kepada kerabat (saudara), tetangga
anak. Oleh karena itu rumah tangga nelayan maupun kepada koperasi, dengan syarat akan
serok akan berusaha untuk mengoptimalkan dikembalikan pada jangka waktu yang telah
peran tenaga kerja anggota keluarga, salah ditentukan. Hal ini merupakan salah satu cara
satunya dapat dilihat dari peran istri nelayan yang dilakukan ketika keadaan tersebut adalah
yang membantu dalam bekerja dan membantu keadaan yang sangat mendesak.
perekonomian keluarga. Bentuk kegiatan
tersebut berupa kegiatan di sektor perikanan KESIMPULAN DAN SARAN
yakni melakukan pengolahan ikan, maupun non Kesimpulan
sektor perikanan yakni sebagai petani, Kegiatan produktif rumah tangga
menjalankan usaha kecil (kios), dan bekerja di nelayan serok di sektor perikanan berupa
toko milik orang lain. kegiatan on-fishing, kegiatan off-fishing hulu
Suami dan istri dalam rumah tangga berupa pembuatan alat tangkap dan off-fishing
nelayan serok mengaku bahwa pendidikan hilir berupa pengolahan dan pemasaran hasil,
sangat diperlukan dalam dunia kerja, untuk itu dengan rata-rata curahan kerja per hari suami
mereka akan berusaha dengan maksimal untuk yaitu 3 – 4 jam, istri 6 – 8 jam dan anak 1 – 2
mempersiapkan fasilitas pendidikan bagi anak- jam. Kegiatan produktif rumah tangga nelayan
anak mereka. Secara tidak langsung, rumah serok di sektor non perikanan meliputi
nelayan serok tersebut terlibat membantu pekerjaan suami sebagai petani, buruh
mengurangi kemiskinan dengan meningkatkan bangunan, supir mobil pangkalan, usaha kios
mutu dan kualitas sumber daya manusia untuk kecil, dan bekerja di toko milik orang lain serta
menghadapi persaingan pada dunia kerja. pekerjaan istri sebagai petani, usaha kios kecil
dan bekerja di toko atau rumah makan orang
2. Diversifikasi Pekerjaan lain. Rata-rata curahan waktu kerja suami dan
Diversifikasi merupakan salah satu istri dalam sektor non perikanan yaitu 4 – 6
upaya yang dilakukan oleh nelayan dalam jam/hari. Perilaku rumah tangga nelayan serok
mengatasi kemiskinan. Pendapatan nelayan sebagai produsen meliputi keputusan
yang tidak menentu dan sangat bergantung pada mengalokasikan input sehingga menghasilkan
hasil laut membuat nelayan berpikir keras untuk output berupa hasil tangkapan ikan teri dan
berusaha menambah penghasilan untuk hasil olahan ikan teri pepes, serta perilaku
kebutuhan hidup sehari-hari yang harus terus dalam proses penawaran output. Perilaku
dipenuhi. Bentuk diversifikasi pekerjaan untuk rumah tangga nelayan serok sebagai distributor
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 28
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
berupa keputusan untuk menyalurkan barang Kantor Negeri Hative Kecil. (2017). Profil
dan jasa produksi milik sendiri dan atau barang Negeri Hative Kecil. Pemerintah Negeri
produksi milik orang lain. Perilaku rumah Hative Kecil, Ambon.
tangga nelayan serok sebagai konsumen Makruf, A. (2015). Analisis Kesejahteraan
disesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh Ekonomi Rumah Tangga Nelayan dan
dari hasil produksi dan distribusi. Prioritas Perilaku Ekonomi Rumah Tangga
rumah tangga adalah memenuhi kebutuhan Nelayan Melalui Moral Ekonomi dan
pangan dan kebutuhan non pangan berupa Derajat Kewirausahaan Nelayan
pendidikan anak. Semua proses kegiatan Kabupaten Sampang Jawa Timur.
ekonomi yang dilakukan rumah tangga tidak JMM17 Jurnal Ilmu Ekonomi dan
mempunyai pencatatan. Keterlibatan rumah Manajemen, 2 (2): 11-26.
tangga nelayan serok dalam mengurangi Mustasyfarina, W. (2012). Pandangan
kemiskinan ditunjukan dengan adanya Keluarga Nelayan tentang Keluarga
kesadaran dan pengetahuan bahwa masih Sakinah (Studi di Desa Tasikmadu
banyak masyarakat khususnya nelayan yang Kecamatan Watulimo Kabupaten
hidupnya belum sejahtera, adanya motivasi Trenggalek). Skripsi. Fakultas Syariah,
untuk hidup lebih layak dengan giat bekerja Universitas Islam Negeri Maulana
serta motivasi untuk menyekolahkan anak-anak Malik Ibraham. Malang.
agar nantinya hidup mereka lebih layak dan Nazmar, E. (2014). Upaya Peningkatan
sejahtera. Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala
Kecil dengan Memanfaatkan Waktu
Saran Luang di Luar Penangkapan Ikan (Off-
Kepada Rumah Tangga Nelayan Serok Fishing) di Kota Padang. e-Jurnal
di Negeri Hative Besar, sebaiknya harus ada Apresiasi Ekonomi, 2 (1): 15-25. ISSN:
pencatatan produksi, distribusi, dan konsumsi 2337-3997.
untuk pengembangan usaha milik rumah Pancasasti, R. (2008). Analisis Perilaku
tangga. Kepada Pemerintah Negeri Hative Ekonomi Rumah Tangga dan Peluang
Besar, sebaiknya perlu mencatat dan mengenal Kemiskinan Nelayan Tradisional (Studi
nelayan aktif agar penyaluran bantuan baik Kasus: Rumahtangga Nelayan
berupa modal, alat tangkap, dan lain sebagainya Tradisional di Kecamatan Kasemen
tidak salah sasaran melainkan dapat digunakan Kabupaten Serang Propinsi Banten.
secara efektif dan efisien untuk menunjang Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut
proses ekonomi (produksi, distribusi, dan Pertanian Bogor.
konsumsi) rumah tangga nelayan. Kepada Pemerintah Kota Ambon. (2016). Perikanan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon, https://www.ambon.go.id/perikanan/,
sebaiknya ada fungsi controlling yang langsung diakses pada 2 Maret 2017, 13.00 WIT.
dilakukan terhadap bantuan yang telah Sastrawidjaya. (2002). Nelayan Nusantara.
disalurkan kepada para nelayan melalui Pusat Riset Pengolahan Produk Sosial
Pemerintah Negeri agar bantuan tersebut tidak Ekonomi Kelautan dan Perikanan.
sia-sia melainkan dapat menunjang Jakarta.
kesejahteraan nelayan. Kepada Para Simanullang, E.S. (2006). Analisis Model
Akademisi, sebaiknya perlu penelitian dan Peluang Kerja Suami dan Istri, Perilaku
pengabdian lanjutan terhadap nelayan serok di Ekonomi Rumah Tangga dan Peluang
Negeri Hative Besar supaya dapat dijadikan Kemiskinan (Studi Kasus:
refrensi bagi pengembangan kualitas usaha Rumahtangga Nelayan Tradisional di
nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan Kecamatan Pandan Kabupaten
hidup mereka. Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera
Utara). Tesis. Sekolah Pasca Sarjana.
DAFTAR PUSTAKA Institut Pertanian Bogor.
Achmadi dan Narbuko. (2009). Metode Syahrizal., S. Meiyenti., dan R. Ekaputra.
Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta. (2011). Aspek Tindakan dan Perilaku
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 29
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index
PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan ISSN: 2580-0787
Volume 7 Nomor 1, Juni 2023, Halaman: 20-31
Diterbitkan oleh: Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-UNPATTI 30
Website: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/papalele/index