Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KEBUTUHAN

TENAGA KERJA SEKTOR


PERIKANAN TANGKAP
DI PROVINSI BALI

POLITEKNIK KP JEMBRANA
2023
I. PENDAHULUAN
Sektor perikanan tangkap merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki
peran sentral dalam menyediakan sumber daya pangan dan menciptakan lapangan kerja.
Peningkatan permintaan global terhadap produk perikanan, didorong oleh pertumbuhan
populasi dan perubahan pola konsumsi, mendorong industri perikanan untuk terus
berkembang dan beradaptasi dengan dinamika pasar yang semakin kompleks.
Pada saat yang sama, transformasi teknologi, perubahan iklim, serta pergeseran
regulasi memperkenalkan tantangan baru yang perlu diatasi oleh industri perikanan
tangkap. Dalam konteks ini, keterlibatan aktif perguruan tinggi vokasi menjadi sangat
penting untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang dihasilkan memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Analisis kebutuhan tenaga kerja di sektor perikanan tangkap menjadi langkah kritis
untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik industri, termasuk keterampilan teknis,
pengetahuan produk, dan pemahaman terhadap inovasi teknologi. Perguruan tinggi
vokasi memiliki peran strategis dalam mendukung proses ini dengan menyelaraskan
kurikulum dan program pendidikan mereka sesuai dengan tuntutan pasar tenaga kerja.
Upaya link and match antara perguruan tinggi dan industri perikanan tangkap
menjadi jembatan krusial untuk mengatasi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi
dan harapan industri. Melalui kolaborasi erat dengan pemangku kepentingan industri,
perguruan tinggi dapat memastikan bahwa program pendidikan mereka relevan, responsif
terhadap perkembangan industri, dan menciptakan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja.
Pentingnya kajian ini juga terletak pada penciptaan sinergi antara dunia pendidikan
dan industri. Keterlibatan bersama ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas sektor
perikanan tangkap, meningkatkan daya saing lulusan vokasi, dan pada gilirannya,
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting pasar kerja sektor
Perikanan Tangkap di Provinsi Bali dan mengetahui proyeksi kebutuhan pasar kerja sektor
Perikanan Tangkap tahun 2024 – 2028. Melalui kajian ini, diharapkan dapat tergambar
dengan jelas arah kebijakan pendidikan vokasi yang mendukung integrasi yang lebih baik
antara perguruan tinggi dan industri perikanan tangkap, sehingga mampu menciptakan
tenaga kerja yang handal dan siap bersaing dalam menghadapi dinamika global yang
terus berkembang.
II. METODE

Kajian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan metodologi yang holistik,


mengintegrasikan berbagai metode penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang kebutuhan tenaga kerja sektor perikanan tangkap dan menciptakan
jembatan yang efektif antara perguruan tinggi vokasi dan industri. Metode yang digunakan
untuk mendapatkan data dalam kajian ini adalah Desk Study, Survey dan Focus Group
Discussion.

a. Desk Study
Desk Study dilakukan untuk memahami konteks makroekonomi dan perubahan
industri perikanan tangkap. Data sekunder dari berbagai sumber, seperti laporan
industri, kebijakan pemerintah, dan penelitian terdahulu, akan dianalisis untuk
mendapatkan pemahaman awal tentang tren dan tantangan yang dihadapi oleh
sektor ini.
b. Survey

Survei lapangan dilakukan secara menyeluruh untuk mengumpulkan data primer


terkait kebutuhan tenaga kerja. Pertanyaan survei akan difokuskan pada identifikasi
keterampilan yang dibutuhkan oleh industri perikanan tangkap, ekspektasi terhadap
lulusan perguruan tinggi vokasi, dan kebutuhan tenaga kerja sektor perikanan
tangkap. Responden yang diwawancarai adalah pelaku dunia usaha dan industri
yang ada di Provinsi Bali.

c. Focus Group Discussion


FGD diadakan dengan melibatkan pemangku kepentingan utama, seperti
akademisi, perwakilan dunia usaha dan industri, pengajar perguruan tinggi vokasi,
perwakilan mahasiswa dan alumni. Diskusi kelompok ini akan difokuskan pada
pemahaman mendalam tentang dinamika dan harapan sektor perikanan tangkap.
Isu-isu seperti kebutuhan keterampilan spesifik, tantangan dalam pengembangan
kurikulum, dan peluang kolaborasi akan dijelajahi secara mendalam melalui diskusi
terbimbing.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Kondisi eksisting pasar kerja sektor Perikanan Tangkap di Provinsi Bali tahun
2023
a. Perusahaan Perikanan Tangkap di Bali
Jumlah Perusahaan perikanan (perorangan/korporasi) yang terdaftar di
Pelabuhan Benoa sebanyak 162 perusahaan dengan total jumlah kapal 760 unit
(Lampiran 1). Dengan jumlah perusahaan yang cukup signifikan, kolaborasi erat
antara industri perikanan tangkap dan perguruan tinggi vokasi menjadi semakin
penting. Perguruan tinggi vokasi dapat berperan dalam menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan kebutuhan industri, mengintegrasikan keterampilan yang
dibutuhkan dan merespons perubahan teknologi dan regulasi.

<=30 GT 98

>30 sd 100 GT 265

>100 GT 397

0 100 200 300 400 500

Gambar 1. Jumlah kapal berdasarkan ukuran GT kapal yang terdaftar di Pelabuhan


Benoa
Keberadaan 98 unit kapal berukuran GT <30, 265 unit GT 30 - 100, dan 397
unit GT >100 di Pelabuhan Benoa, menunjukkan lanskap yang dinamis dan beragam
dalam sektor perikanan tangkap. Jumlah kapal yang berbeda-beda ini secara
langsung mencerminkan tingkat aktivitas yang tinggi di pelabuhan dan potensi besar
dalam menciptakan serapan tenaga kerja yang signifikan.

Dengan adanya 98 unit kapal berukuran GT <30, ini mungkin mencerminkan


keberadaan sejumlah kapal nelayan tradisional atau kapal kecil yang biasanya
dioperasikan oleh nelayan lokal. Kapal-kapal ini cenderung memerlukan tim kecil,
tetapi jumlah kapal yang relatif besar menunjukkan kontribusi yang kumulatif terhadap
serapan tenaga kerja lokal.

Sebanyak 265 unit kapal dengan ukuran GT 30 - 100 menandakan adanya


kapal dengan skala yang lebih besar. Kapal-kapal ini mungkin termasuk dalam
kategori tenggara atau bahkan kapal ikan penangkap yang lebih besar. Operasional
kapal-kapal ini cenderung memerlukan tim yang lebih besar, menciptakan serapan
tenaga kerja yang lebih substansial, terutama dalam hal nakhoda kapal, awak kapal,
dan petugas teknis.
Jumlah 397 unit kapal dengan ukuran GT >100 mencerminkan adanya kapal
besar dan mungkin kapal penangkap industri yang memainkan peran kunci dalam
rantai pasok perikanan tangkap. Kapal-kapal ini, dengan skala operasi yang besar,
tidak hanya menciptakan serapan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan tetapi
juga mungkin memerlukan keahlian teknis dan manajerial yang tinggi.

Jumlah kapal yang beragam di Pelabuhan Benoa menciptakan keterkaitan


yang kompleks dengan serapan tenaga kerja. Dari kapal kecil hingga kapal besar,
setiap kategori ukuran kapal membawa dampak serapan tenaga kerja yang berbeda.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan tenaga
kerja untuk setiap kategori kapal dapat menjadi dasar untuk merancang kebijakan dan
program pelatihan yang tepat, meningkatkan keterlibatan tenaga kerja lokal, dan
mendukung pertumbuhan berkelanjutan dalam sektor perikanan tangkap di Pelabuhan
Benoa.

Tabel 1. Jumlah kapal berdasarkan ukuran di Provinsi Bali

Tahun
Ukuran Kapal (GT)
2018 2019 2020 2021 2022 2023
<30 70 662 880 338 401 98
30 - 100 76 67 131 125 119 265
>100 71 42 68 68 83 396
Jumlah 217 771 1079 531 603 760

Dengan adanya tren peningkatan jumlah kapal perikanan tangkap di Bali,


terbuka peluang besar untuk meningkatkan serapan tenaga kerja kompeten dalam
sektor ini. Peningkatan aktivitas perikanan dapat menciptakan lapangan pekerjaan
yang signifikan dan membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang relevan.

1079

771 760
603
531

217

2018 2019 2020 2021 2022 2023

Gambar 2. Jumlah kapal perikanan yang terdaftar di Provinsi bali


(Sumber: Statistik Perikanan KKP (2022), Pelabuhan Benoa (2023)
Pertumbuhan jumlah kapal membuka peluang pekerjaan baru di berbagai
tingkatan, mulai dari nakhoda kapal, awak kapal, hingga pekerja di pelabuhan. Dengan
demikian, terjadi peningkatan serapan tenaga kerja yang memadai untuk mengelola
dan mengoperasikan kapal perikanan secara efisien.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja berkompetensi, terbuka


peluang untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan di bidang perikanan.
Perguruan tinggi vokasi dan lembaga pelatihan dapat merespons dengan
mengembangkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga
menciptakan lulusan yang siap terjun ke pasar tenaga kerja.

2. Proyeksi Kebutuhan Pasar Kerja sektor Perikanan Tangkap tahun 2024 – 2028
Proyeksi kebutuhan tenaga kerja di sektor perikanan tangkap di Bali untuk periode
2024-2028 dilakukan melalui pendekatan ekstrapolasi data yang cermat dan berbasis pada
faktor-faktor khusus yang mempengaruhi industri perikanan di wilayah tersebut. Analisis ini
mencakup berbagai elemen, termasuk pertumbuhan historis sektor perikanan tangkap di Bali,
dinamika pasar lokal dan global, serta faktor lingkungan dan kebijakan yang berlaku.

Proyeksi kebutuhan pasar kerja sektor perikanan tangkap untuk tahun 2024 - 2028
memberikan pandangan yang komprehensif tentang perkembangan sektor ini. Dengan
memahami tren ini, perguruan tinggi vokasi dapat merancang kebijakan dan strategi yang
mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas,
kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan yang dinamis untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja sektor perikanan khususnya di Provinsi Bali.

Tabel 2. Eksisting dan proyeksi Tenaga Kerja Pelaut Perikanan pada Kapal perikanan di
Provinsi Bali.
Ukuran Eksisting
2024 2025 2026 2027 2028
Kapal (GT) (2023)
≤30
744 733 1,040 827 887 955
30 - 100
3,445 3,472 3,549 3,919 4,203 4,527
≥100
7,128 7,280 7,290 8,216 8,812 9,493
Jumlah
11,317 11,485 11,879 12,962 13,902 14,976
Kebutuhan Tenaga Kerja 168 394 512 940 1,074

Berdasarkan hasil desk study, survey dan FGD yang dilakukan diperoleh proyeksi
kebutuhan pasar kerja sektor perikanan tangkap di Provinsi Bali. Dalam hal ini, tenaga kerja
sektor perikanan dikelompokkan menjadi 2 yaitu kebutuhan pelaut perikanan (ABK kapal
perikanan) dan perwira kapal perikanan. Tabel 2 menunjukkan proyeksi kebutuhan tenaga
kerja pelaut perikanan di Provinsi Bali. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh tren yang
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan tenaga kerja pelaut perikanan di Bali
pada tahun 2024 sebesar 168 orang dan diprediksi terus meningkat sampai tahun 2028
sejumlah 1.074 orang.

Sesuai dengan profil lulusan Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik KP


Jembrana yaitu selain mencetak SDM pelaut perikanan juga mencetak perwira kapal
perikanan yang kompten. Dalam proyeksi kebutuhan pasar kerja sektor perikanan tangkap
dari tahun 2024 hingga 2028, terlihat tren yang meningkat terkait dengan kebutuhan perwira
kapal perikanan. Dengan keberlanjutan pertumbuhan sektor perikanan, jumlah perwira kapal
yang diperlukan diperkirakan akan meningkat secara signifikan, menciptakan permintaan
yang tinggi untuk individu dengan keterampilan dan keahlian yang relevan. Tabel 3
menunjukkan proyeksi kebutuhan perwira kapal perikanan di Provinsi bali. Tabel tersebut
menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun dimana tahun 2024 diprediksi
kebutuhan perwira kapal perikanan sejumlah 27 orang dan terus meningkat sampai 2028
sejumlah 214 orang.

Tabel 3. Kondisi eksisting dan proyeksi kebutuhan tenaga kerja Perwira di Kapal perikanan di
Provinsi Bali.
Ukuran Eksisting
Kapal (GT) 2024 2025 2026 2027 2028
(2023)
≤30 279 275 390 310 333 358
30 - 100 795 801 819 904 970 1045
≥100 1,188 1213 1215 1369 1469 1582
Jumlah 2,262 2,289 2,424 2,584 2,771 2,985
Kebutuhan Tenaga Kerja 27 135 160 187 214

IV. KESIMPULAN
Dengan berlandaskan pada kondisi eksisting dan proyeksi serta analisis pasar kerja
sektor perikanan tangkap dari tahun 2024 hingga 2028, dapat diambil beberapa kesimpulan
krusial terkait kebutuhan tenaga kerja yang menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan.
Seiring dengan pertumbuhan dinamis sektor ini, beberapa poin kunci dapat diidentifikasi:

1. Pertumbuhan armada kapal perikanan tangkap di Provinsi Bali

Tren peningkatan kebutuhan tenaga kerja sektor perikanan tangkap secara


langsung terkait dengan pertumbuhan armada kapal. Peningkatan jumlah kapal
menandakan permintaan yang lebih tinggi akan berbagai jenis pekerjaan, mulai dari
nakhoda kapal, awak kapal, hingga perwira teknis.

2. Peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan

Adanya tren peningkatan kebutuhan sektor perikanan tangkap di Bali, menyoroti


pentingnya pendidikan dan pelatihan yang responsif. Perguruan tinggi vokasi perlu terus
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, mempersiapkan
lulusan untuk tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.

3. Kolaborasi antara Pendidikan Vokasi dan Industri Perikanan Tangkap

Kolaborasi yang erat antara industri perikanan dan lembaga pendidikan menjadi
sebuah prasyarat. Kemitraan ini diperlukan untuk memastikan bahwa kurikulum
mencerminkan kebutuhan aktual pasar kerja, sementara lembaga pendidikan dapat
beradaptasi dengan perubahan dinamis dalam sektor perikanan tangkap.
Lampiran 1. Daftar Perusahaan (Perorangan/Corporasi) sektor Perikanan Tangkap di Provinsi
Bali

GT Jumlah
No. Nama Pemilik Kapal Alat Tangkap
Kapal Kapal
1 A BENG Pukat Cincin Pelagis Kecil 102 2
dengan Satu Kapal
2 A.CUN Rawai Tuna 54 2
3 A.HUANG Pancing Cumi 30 1
4 ABDUL RAHMAN WILLY Pancing Cumi 117 2
5 AGUNG ARIYANTO Pancing Cumi 123 5
6 AHAMD KHOIRUN AFFAN Pukat Cincin Pelagis Besar 149 1
dengan Satu Kapal
7 ALIMUDIN Rawai Dasar 30 1
8 ANDREW TANUJAYA Pancing Cumi 97 1
9 ANNY Rawai Tuna 86 3
10 ANTHO Pukat Cincin Pelagis Besar 145 1
dengan Satu Kapal
11 ANTON WIJAYA TAN Pancing Cumi 120 1
12 ANTONI Pancing Cumi 143 3
13 ASMANDI Pancing Cumi 100 4
14 AWALUDIN Rawai Tuna 49 1
15 BAHRUZZAMAN Pengangkut 18 2
16 BALI MINA MANDIRI PT Pancing Cumi 197 3
17 BALI TUNA SEGAR PT Pancing Cumi 157 1
18 BARUNA SEGARA Pukat Cincin Pelagis Kecil 125 2
MANDIRI PT dengan Satu Kapal
19 BASTIAN Pancing Cumi 55 1
20 BERKAH BAHARI Pukat Cincin Pelagis Kecil 133 4
MELIMPAH,PT dengan Satu Kapal
21 BINTANG JAYAKOTA Pukat Cincin Pelagis Kecil 150 9
MANDIRI PT dengan Satu Kapal
22 BUDIANTO Pancing Cumi 148 3
23 BUDIMAN Pukat Cincin Pelagis Besar 148 1
dengan Satu Kapal
24 CAHYADI T Rawai Tuna 63 7
25 CALVIN HARIANTO Pukat Cincin Pelagis Besar 182 1
dengan Satu Kapal
26 CHANDRA Rawai Tuna 105 2
27 CHARLES Rawai Tuna 77 3
28 CHICILIA OKTAVIANA Pukat Cincin Pelagis Besar 165 2
dengan Satu Kapal
29 CHUN KI ALIAS NANI Pukat Cincin Pelagis Besar 183 2
dengan Satu Kapal
30 CINDY HARIANTO Pukat Cincin Pelagis Besar 148 1
dengan Satu Kapal
31 CORYNA Pancing Cumi 116 1
32 DARTO Pukat Cincin Pelagis Kecil 133 5
dengan Satu Kapal
33 DENI Pancing Cumi 28 2
34 DESY Rawai Tuna 141 2
35 DJEN Pukat Cincin Pelagis Kecil 141 4
dengan Satu Kapal
36 DONNY HERVIS Rawai Tuna 126 1
37 EDWARD GUSTI Pancing Cumi 118 2
38 EKA HARSANA Pancing Cumi 136 2
39 ENG TEK Pancing Cumi 145 2
40 ENI HANDAYANI Pukat Cincin Pelagis Besar 121 2
dengan Satu Kapal
41 ENRIQUE DAVIN Pengangkut 145 1
42 ERNAWATI Pukat Cincin Pelagis Kecil 188 2
dengan Satu Kapal
43 FARIDA Rawai Tuna 124 1
44 FEBRYANTO Rawai Tuna 30 1
45 FELIX HERNANDEZ Pancing Cumi 96 1
46 GOLDEN TUNA,PT Rawai Tuna 100 2
47 GUAT TIE Pancing Cumi 58 3
48 HAI LIE Rawai Tuna 27 1
49 HARDHA DEDALI Pengangkut 144 1
POERNOMOPUTRA
50 HARIANTO DAVID Pukat Cincin Pelagis Besar 148 2
dengan Satu Kapal
51 HASANA KARYA PT Rawai Tuna 78 2
52 HASNAN Jaring Insang Hanyut 149 1
53 HASONO Pancing Cumi 99 2
54 HENDRA Rawai Tuna 58 1
55 HENDRIK KOSASIH Rawai Dasar 39 11
56 HENGKY MAURI Pengangkut 137 1
57 HENNY WIBOWO Pukat Cincin Pelagis Kecil 163 1
dengan Satu Kapal
58 HENRY LAU Pancing Cumi 169 1
59 HERIYANTO Pancing Cumi 135 2
60 HERRY Pancing Cumi 96 1
61 I GUSTI ARYA Rawai Tuna 30 1
EMANHIMAWAN
62 I KETUT SUWIRYA Rawai Tuna 30 3
63 I MADE EDY SAPUTRA Pukat Cincin Pelagis Kecil 86 1
dengan Satu Kapal
64 I NYOMAN MORIS Rawai Tuna 30 5
65 I NYOMAN NORIS Rawai Tuna 30 4
66 INDRA Pukat Cincin Pelagis Kecil 148 1
dengan Satu Kapal
67 INTIMAS SURYA PT Rawai Tuna 199 10
68 IRAWATY Pancing Cumi 71 2
69 JACKSON ANGRIAWAN Pancing Cumi 87 3
70 JAYABALI BERSAUDARA Pengangkut 180 7
PT
71 JENNY Pancing Cumi 158 2
72 JIMMY ANGRIAWAN Pancing Cumi 29 2
73 JOHAN Rawai Tuna 136 1
74 JONI SUSANTO Rawai Tuna 145 2
75 JOVEN Rawai Tuna 132 6
76 KETUT GEDE ASTINA Rawai Tuna 58 1
77 KOMANG ARI WIDIYANTI Rawai Dasar 50 2
78 LINA Rawai Tuna 57 2
79 LING THO Pancing Cumi 58 2
80 MARHAGOMO Rawai Tuna 128 2
81 MARTIN Pukat Cincin Pelagis Kecil 199 1
dengan Satu Kapal
82 MARWAN Pukat Cincin Pelagis Kecil 148 3
dengan Satu Kapal
83 MERRY SANNI Pancing Cumi 84 3
84 MINA Pancing Cumi 88 5
85 MINA SEGARA MERTHA Pengangkut 80 1
PT
86 MINA SAMUDERA REJEKI Pukat Cincin Pelagis Besar 197 1
PT dengan Satu Kapal
87 MOH. ILHAM Pengangkut 30 3
88 MUHAMMADI Pengangkut 24 1
89 NAJAMUDDIN Pancing Ulur Tuna 28 1
90 NG SIONGBOK Rawai Tuna 190 1
91 PEI CUAN Rawai Tuna 72 1
92 PERINTIS JAYA Pancing Cumi 167 43
INTERNASIONAL PT
93 PT JAYABALI Pancing Cumi 171 4
BERSAUDARA
94 PT SUMBER MINA Pengangkut 146 4
SAMUDERA
95 PT. ANUGRAH CAHAYA Rawai Tuna 166 2
LINGSAR
96 PT. BAGAN SUKSES Pukat Cincin Pelagis Kecil 198 1
MANDIRI dengan Satu Kapal
97 PT. BALI MINA MANDIRI Pancing Cumi 177 1
98 PT. BALI TUNA SEGAR Rawai Tuna 194 7
99 PT. BANDAR BENOA BALI Pengangkut 295 9
100 PT. BANDAR NELAYAN Pengangkut 300 182
101 PT. BARUNA SEGARA Rawai Tuna 68 3
MANDIRI
102 PT. BERKAH BAHARI Pukat Cincin Pelagis Besar 134 3
MELIMPAH dengan Satu Kapal
103 PT. BINTANG BAHAGIA Rawai Tuna 74 1
BERJAYA
104 PT. BINTANG BAHAGIA Pukat Cincin Pelagis Kecil 198 5
BERSINAR dengan Satu Kapal
105 PT. BINTANG JAYAKOTA Rawai Tuna 145 9
MANDIRI
106 PT. BINTANG MUTIARA Pancing Cumi 102 1
SAMUDERA HINDIA
107 PT. BINTANG SAMUDRA Pukat Cincin Pelagis Kecil 238 2
BERSINAR dengan Satu Kapal
108 PT. BUANA LINGSAR Pukat Cincin Pelagis Besar 198 4
SAMUDRA dengan Satu Kapal
109 PT. CAHAYA BIRU LINTAS Rawai Dasar 29 3
SAMUDRA
110 PT. GOLDEN TUNA Pengangkut 265 11
111 PT. HASANA KARYA Rawai Tuna 80 1
112 PT. IAMBEU MINA UTAMA Rawai Tuna 55 5
113 PT. INDOTAMA BAHARI Rawai Tuna 147 6
114 PT. INTIMAS SURYA Rawai Tuna 58 27
115 PT. JAYABALI Jaring Insang Hanyut 196 33
BERSAUDARA
116 PT. MILLENIUM Pengangkut 99 6
117 PT. MINA SAMUDRA Pukat Cincin Pelagis Besar 148 3
REJEKI dengan Satu Kapal
118 PT. MINA SEGARA Pukat Cincin Pelagis Kecil 69 1
MERTHA dengan Satu Kapal
119 PT. MITRA JAYA BALI Pukat Cincin Pelagis Kecil 188 2
dengan Satu Kapal
120 PT. NAGAMAS PERKASA Pengangkut 136 1
NUSANTARA
121 PT. PAHALA BAHARI BALI Pengangkut 167 10
122 PT. PUTRA JAYAKOTA Pengangkut 241 12
123 PT. SENTRAL BENOA Pengangkut 268 6
UTAMA
124 PT. SUMBER MINA Rawai Tuna 149 7
SAMUDERA
125 PUTRA JAYA KOTA PT Pengangkut 149 7
126 R P RADITYA Pengangkut 173 1
127 RICHARD JONATHAN T Pukat Cincin Pelagis Besar 147 1
dengan Satu Kapal
128 RITA Rawai Tuna 75 1
129 ROBY Pancing Ulur Tuna 30 1
130 ROMI Pukat Cincin Pelagis Besar 198 2
dengan Satu Kapal
131 RUSLI Pancing Cumi 135 3
132 RUSTAM Rawai Tuna 86 4
133 SALIM Rawai Tuna 19 1
134 SANTOSA Pukat Cincin Pelagis Besar 148 2
dengan Satu Kapal
135 SARJONO Pukat Cincin Pelagis Besar 138 2
dengan Satu Kapal
136 SENDY DORA DISA Rawai Tuna 139 1
137 SENTRAL BALI UTAMA,PT Pengangkut 275 1
138 SENTRAL BENOA Pengangkut 247 36
UTAMA,PT
139 SINAR LAYAR SEJAHTERA Pukat Cincin Pelagis Kecil 170 3
PT dengan Satu Kapal
140 SOH HUN Pengangkut 88 1
141 STEPHEN Pancing Cumi 137 1
142 SUDARMAN Pancing Cumi 29 1
143 SUGITO HANDOKO Pukat Cincin Pelagis Besar 150 1
dengan Satu Kapal
144 SUMBER MINA Rawai Tuna 57 1
SAMUDERA,PT
145 SUMBER NELAYAN Pengangkut 187 31
SAMUDERA PT
146 SUPONO Rawai Tuna 70 4
147 SURYANTI Pancing Cumi 102 1
148 SUSANA Pancing Cumi 86 1
149 SUSANTO Jaring Insang Hanyut 172 1
150 SUSANTO HANDOKO T Pukat Cincin Pelagis Besar 148 2
dengan Satu Kapal
151 TAHIR GUSTI Pancing Cumi 112 2
152 TAMILUDDIN Pancing Ulur Tuna 27 1
153 TARNO Pancing Cumi 115 7
154 TARNO KOPAK Pukat Cincin Pelagis Besar 149 1
dengan Satu Kapal
155 THAM FUK TJIN Rawai Tuna 89 1
156 TOMMY ASBI Pancing Cumi 57 1
157 TONI Rawai Tuna 30 3
158 WAHID AL TJINTIK Pancing Cumi 93 1
159 WATI Pukat Cincin Pelagis Besar 129 1
dengan Satu Kapal
160 WIDA Rawai Tuna 47 1
161 WINNA Pancing Cumi 90 1
162 YANTI Pancing Cumi 20 1
TOTAL 760

Anda mungkin juga menyukai