Anda di halaman 1dari 21

SMK KELAUTAN DAN PERIKANAN

PENGUATAN
SMK SEBAGAI
LEMBAGA
BIMBINGAN
TEKNIS AWAK
KAPAL
PERIKANAN
I. LATAR BELAKANG

Industri 4.0 menuntut setiap tenaga kerja untuk memiliki kompetensi yang cukup agar
dapat bertahan di tengah tingginya persaingan. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan (BRSDM) menyusun peta okupasi nasional sektor kelautan dan perikanan. Peta
okupasi nasional ini disusun sebagai kerangka acuan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) pada bidang kelautan dan bidang perikanan. Penyusunannya dilakukan
bersama dengan para stakeholders terkait, yaitu asosiasi industri, asosiasi profesi, akademisi,
dan praktisi di bidang kelautan dan perikanan. Tujuannya menyiapkan strategi bersama untuk
menghadapi tantangan SDM terkini.

 Pengesahan peta okupasi tersebut selain disusun bersama dengan para stakeholders
terkait, yaitu asosiasi industri, asosiasi profesi, akademisi, dan praktisi di bidang kelautan dan
perikanan juga melibatkan empat lembaga pemerintahan lainnya, yaitu Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Badan Perencanaan
dan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Peta okupasi ini terdiri dari 251 okupasi atau jenis jabatan dalam proses bisnis kelautan dan
perikanan, 126 di antaranya merupakan jenis jabatan di bidang kelautan dan 125 lainnya jenis
jabatan bidang perikanan.
Latar bel;akiang penyusunan peta okupasi nasional ini yang berkaitan dengan pelaut perikanan,
antara lain :
1. Struktur ketenagakerjaan di industri perikanan pada penangkapan ikan, untuk kapal ukuran
panjang 24-meter atau lebih (11.000 unit), telah terakomodasi dalam aturan International
Maritime Organization (IMO). Sedangkan untuk pengaturan standarisasi tenaga kerja pada
kapal ukuran Panjang kurang dari 24-meter (625.000 unit) yang telah diserahkan kepada
yuridiksi masing-masing negara, struktur ketenagakerjaannya belum sepenuhnya tersusun.
2. Menyusun levelling (tingkat dan jenis pekerjaan), yang berhubungan dengan perbedaan hak
dan kewajiban masing-masing pelaut perikanan dalam kerangka keadilan yaitu pengakuan
dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya
dalam jabatan.

Tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan, merupakan pelaku dalam berbagai
aktivitas kelautan dan perikanan yang berhubungan pemanfaatan Sumberdaya perikanan
dengan ruang lingkup semua aspek yang terkandung didalamnya dari hulu hingga hilir.

Dana Aspirasi
Tenaga kerja dari sisi jumlah dan kualitasnya akan menentukan keberhasilan usaha yang akan
memberikan dampak kepada status perikanan secara Nasional.

Pada era persaingan yang semakin ketat dengan masuknya tenaga kerja asing,
tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan dituntut untuk memiliki karakter kompeten dan
etos kerja industry, pengetahuan kewira-usahaan, bahkan ada beberapa Negara Asing yang
menambahkan persyaratan karakter tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di Negaranya yaitu
karakter religius.

Dalam membantu masyarakat dalam penyiapan tenaga kerja yang kompeten di


bidangnya, SMK Kelautan dan Perikanan baik Negeri maupun Swasta telah dan tetap
konsisten menyelenggarakan BIMTEK/DIKLAT sekaligus bersinergi melalui pengimbasan
kepada LPK, BLK, Lembaga Bimbingan Teknis lainnya adalah dalam rangka melaksanakan
fungsi Pendidikan dan Latihan berbasis Industri dan Kompetensi teknologi perikanan beserta
aspek-aspek ikutannya sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) melalui
asesmen di Tempat Uji Kompetensi (LSP-P1, LSP-P3) SMK Kelautan dan Perikanan
Ruang lingkup BIMTEK/DIKLAT yang difinalisasi dengan sertifikasi sesuai SKKNI,
antara lain :
1. Penangkapan Ikan, antara lain perakitan dan pengoperasian semua alat penangakan ikan
2. Mesin kapal perikanan, antara lain motor penggerak kapal, permesinan bantu, mesin
pendingin dan kelistrikan termasuk perawatan dan pemeliharaan
3. Penyelaman dan pariwisata dalam air
4. Pekerjaan FRP (fiberglass) pembuatan kapal
5. Bisnis Perikanan antara lain kewira-usahaan, monitoring produk, pengembangan pasar
ekspor.
6. Pengolahan hasil perikanan, antara lain penanganan pasca panen, pembekuan,
pengalengan, dan deversifikasi olahan,
7. Budidaya perikanan antara lain pemijahan, pemeliharaan, pembesaran.
Di sisi lain, beberapa SMK Kelautan dan Perikanan telah ditetapkan pula sebagai
Lembaga Bimbingan Teknis Pengawakan Kapal Perikanan melalui SK Dir. Jen. Perikanan
Tangkap, (Lampiran 1), konsisten dan komitmen terhadap fungsinya, secara bertahap
menyelaraskan dan mengakselerasi kemampuan dalam penyelenggaraan BIMTEK/DIKLAT
bagi calon tenaga kerja yang berminat mempunyai Kompetensi Keahlian Pelaut Perikanan.
Perhatian pemerintah melalui Kemendikbud, telah memberikan bantuan Simulator dan
peralatan-peralatan lain serta peningkatan kemampuan para Guru dalam kesetaraan
kompetensi IMO, adalah sebagai bagian dari revitalisasi yang erat kaitannya dengan
BIMTEK/DIKLAT kompetensi Keahlian Pelaut Perikanan.

Dana Aspirasi
Hal ini telah dilakukan beberapa kali verifikasi dari Direktorat Jenderal Parikanan Tangkap
Kemeterian Kelautan dan Perikanan, sekaligus memberikan harapan bahwa SMK Kelautan dan
Perikanan akan berkesempatan membantu masyarakat dalam memberikan bimbingan teknis
atau pendidikan latihan Kompetensi Keahlian Pelaut Perikanan.
Secara faktual, SMK Kelautan dan Perikanan telah memiliki 2 (dua) Tempat Uji, yang
bersenergi sangat harmonis dalam penyiapan tenaga kerja kelautan dan perikanan yang
ahli, kompeten dan berkarakter industry serta layak dalam okupasi awak kapal perikanan
yaitu pelaut perikanan dengan keahlian yang tersertifikat STCW-F 1995 yang disempurnakan
dengan kelayakan dalam Jabatan (Okupasi) SKKNI.
Harmonisasi kinerja dua Tempat Uji tersebut, diselaraskan dengan pelaksanaan
BIMTEK/DIKLAT Pendidikan berbasis Kurikulum Belajar Merdeka baik melalui jalur regular
Kegiatan Belajar maupun crash program dalam bentuk paket-paket keahlian.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Harmonisasi TUS dan TUK (LSP-P1, LSP-P3) dimaksudkan untuk membangun


koneksitas dalam proses BIMTEK/DIKLAT Sertifikasi pelaut perikanan yang Kompeten STCW-F
1995 melalui TUS dengan BIMTEK/DIKLAT Sertifikasi Kompetensi okupasi jabatannya SKKNI
melalui TUK.
Adapun tujuannya, menyelaraskan kapasitas :
1. TUS SMK Kelautan dan Perikanan dengan STCW-F 1995 sebagaimana tertuang dalam
Konvensi Bab II/3, II/4, II/5, dan II/6 dan yang berkaitan dengan SDM Instruktur, sarana
dan perlengkapan uji.
2. TUK SMK Kelautan dan Perikanan dengan okupasi SKKNI awak kapal perikanan.

III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup harmonisasi TUK dan TUS, sebagai berikut :


1. BIMTEK/DIKLAT bidang kelautan dan perikanan dengan instruktur ahli, materi atau
modul mengacu kepada pencapaian Kompetensi SKKNI
2. TUK (Tempat Uji Kompetensi) : (Undang-undang Tenaga kerja No. 13 Tahun 2003 dan
Pembaruannya). Surat Keputusan LSP-KP bahwa SMK Muhammadiyah 2 Magelang
Semarang Sebagai Tempat Uji Kompetensi LSP-KP.
a. Tempat kerja dan atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan uji
kompetensi SKKNI Bidang Penangkapan Ikan, yang telah diverifikasi oleh LSP-KP dan
berlisensi.

Dana Aspirasi
b. Simulasi tempat kerja yang tepat untuk menyelenggarakan uji kompetensi atau asesmen
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan. 

c. Tempat kerja atau tempat lainnya yang memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai
tempat pelaksanaan asesmen atau uji kompetensi sesuai dengan standard persyaratan
TUK yang ditetapkan oleh LSP-KP. 
3. BIMTEK/DIKLAT Keahlian Pelaut Perikanan dengan instruktur, materi atau modul
mengacu kepada pencapaian kompetensi STCW-F 1995
4. TUS (Tempat Uji Sertifikasi), terverifikasi standar IMO (STCW-F 1995) dan (Undang-undang
tentang perikanan No. 31 tahun 2004 dan perubahan Undang-undang No. 45 tahun 2009)
serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan tangkap yang menetapkan bahwa SMK
Kelautan dan Perikanan sebagai Lembaga Bimbingan Teknis Pengawakan Kapal Perikanan
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap merupakan otoritas kompeten sertifikasi awak kapal
perikanan sesuai dengan amanat dalam pasal 43 ayat (2) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan No. 42/PERMEN-KP/2016 Tentang Perjanjian Kerja Laut Bagi Awak Kapal
Perikanan

5. Jaminan Mutu BIMTEK/DIKLAT Kepelautan Perikanan yang mengacu kepada Standar


Komite Pengesahan (Approval) Program Diklat Keahlian dan Keterampilan Khusus Pelaut
Kapal Penangkap Ikan (Lembaga independen berisi sejumlah ahli (pool of expert) yang
menjamin mutu dari lembaga-lembaga BIMTEK/DIKLAT kepelautan yang ada di seluruh
Indonesia).

IV. INTEGRASI FUNGSI DIKLAT DAN UJI

Penyelenggaraan BIMTEK/DIKLAT sampai dengan finalisasi tersertifikasi pada bidang


yang ruang lingkupnya berada pada Sektor Kelautan dan Perikanan dapat dilakukan secara
terintegrasi dan lebih kompetitif bilamana :
1. Azas efisiensi, bagi peserta dan penyelenggaraan
2. Kompetensi yang ingin dicapai antara Keahlian Pelaut Perikanan dengan Kopetensi
(Okupasi) Awak Kapal Perikanan saling menguatkan
3. Kompetensi antara Keahlian Pelaut Perikanan dengan Kopetensi (Okupasi) Awak Kapal
Perikanan dalam satu paket pekerjaan yang menghasilkan tercapainya output yang sesuai.
4. Pelayanan kebutuhan kompetensi SDM dalam rangka memperluas wawasan kompetensi
kerja.

Dana Aspirasi
Membangun kerja terintegrasi yang sukses tidak sekadar mempertemukan dan
mencocok-cocokan, hak-hak, dan kewajiban program dari masing-masing TUK dan TUS, tetapi
lebih dari itu yaitu mengharmoniskan masing-masing tugas dan fungsinya, karena tidak
menutup kemungkinan terdapat area abu-abu atau TUPOKSI yang tumpang tindih.

Sehubungan dengan hal tersebut, telah dan sedang dilakukan akselerasi penguatan
lembaga, sebagai berikut :

1. Menguatkan Lembaga, masing-masing Lembaga BIMTEK/DIKLAT afiliasi BNSP dan afiliasi


IMO, perlu memperkuat masing-masing Lembaga menuju kesesuaian standar (SKKNI dan
STCW-F 1995)
2. Menyusun rencana bersama
BIMTEK/DIKLAT untuk jalur TUK dan untuk jalur TUS menyusun rencana bersama terutama
dalam menentukan persamaan kegiatan, waktu dan penilaian prioritas.
3. Menetapkan team work executor
Tim pelaksana dibentuk mengandung unsur dari kedua Lembaga.
Kedua Lembaga ini akan dan pasti menjadi besar, maka tim mulai terbentuk harus selalu
dalam koridor semangat kerja, komunikasi, kerja sama, kepercayaan, dan rasa hormat
dalam hubungan antara anggota Tim tersebut.

Implementasi terintegrasinya TUK dan TUS SMK Kelautan dan Perikanan dalam
pelaksanaan sertifikasi calon tenaga kerja, dilaksanakan dalam satu satuan proses yang saling
menguatkan yang akan memberikan kesan bahwa secara internal menjadi Lembaga yang
komprehensip dalam penyiapan masa depan calon tenaga kerja pencari legalitas kompetensi
yang sekaligus kelayakan dalam okupasinya.

Prospek sertifikasi tenaga kerja berbasis kompetensi dan kelayakan okupasi turut
berkontribusi dalam meningkatkan serapan tenaga kerja, karena karakter tenaga kerja seperti
ini sebenarnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja kepelautan perikanan.

Manfaat program sertifikasi kompetensi bagi pekerja antara lain promosi profesi di bidang
industri dan pasar tenaga kerja serta menjamin pengakuan kompetensi pekerja, sedangkan
bagi perusahaan dimana tempat tenaga kerja tersebut bekerja, dengan adanya sertifikasi
membantu remunerasi pegawai, memudahkan rekrutmen, dan promosi pegawai.

Dana Aspirasi
SMK Kelautan dan Perikanan, program sertifikasi berbasis Kompetensi dan Okupasi ini
bermanfaat dalam memastikan efisiensi dan efektivitas pengembangan program DIKLAT.

Dalam matrik di bawah menggambarkan hubungan integrasi fungsi TUK dan TUS untuk
menghasilkan tenaga kerja yang kompeten pada keahlian Pelaut Perikanan sekaligus layak
dalam Jabatan (Okupasi) Awak Kapal.

V. KEBUTUHAN PENGUATAN INSTITUSI

SMK Kelautan dan Perikanan sebagai Lembaga Pendidikan, konsisten dan komitmen
memegang Amanah membantu masyarakat dalam kebutuhan kompetensi di bidang kelautan
dan perikanan.

SMK Kelautan dan Perikanan tidak terlepas dari fungsi lembaga sosial yang keberadaannya
merupakan bagian dari sistem sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak Sumberdaya
Manusia tenaga kerja kelautan dan perikanan yang ahli, berkarakter kompeten, dan
industry serta layak dalam okupasi awak kapal perikanan.

SMK Kelautan dan Perikanan komitmen terhadap tugas dan fungsinya, telah pula melakukan
penguatan institusi dengan memanfaatan program revitalisasi dari berbagai Kementerian,

Dana Aspirasi
namun hanya beberapa diantaranya telah memiliki Sarana dan Prasarana antara lain Simulator
(Navigasi, Engine), Kolam rengan BST, Peralatan-peralatan yang relevan dengan tugas dan
fungsinya, dan sedikit Personalia yang tersertifikasi IMO 6.09 dan 3.12,.
Diantara Sarana dan Prasarana tersebut diatas dan merupakan bagian terpenting dalam
pencapaian Kompetensi Teknis serta belum tersentuh dalam program revitalisasi SMK Kelautan
dan Perikanan adalah komponen alat penangkapan ikan. Komponen alat penangkapan ikan
merupakan perlengkapan penting dalam pencapaian kompetensi sebagai bahan praktik dan
bahan uji kompetensi.
Adapun kebutuhan minimum komponen alat penangkapan ikan sesuai spesifikasi dan desain
yang diselaraskan dengan paket bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah
tersebar pada masyarakat pengguna (Nelayan), seperti tersebut dalam Lampiran 2.

VI. PENUTUP

SMK Kelautan dan Perikanan komitmen dan konsisten sebagai Lembaga Bimbingan
Teknis Pengawakan Kapal Perikanan yang berafiliasi kepada IMO STCW-F 1995 dan Tempat
Uji Sertifikasi (TUS) Keahlian Pelaut Perikanan, di sisi lain juga sebagai Lembaga Pendidikan
Kelautan dan Perikanan dan merupakan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang berafiliasi kepada
BNSP LSP-KP merupakan hal yang menguntungkan bila dalam pelaksanaannya berjalan
secara harmonis dan terintegrasi.
1. Eksistensinya menjadi sangat penting untuk membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan kompetensi keahlian pelaut perikanan yang selaras dengan STCW-F 1995 yang
telah diberlakukan secara Internasional.
2. Tenaga kerja yang kompeten dalam keahlian pelaut perikanan perlu mendapatkan hak
okupasinya untuk menduduki jabatan fungsional sebagai Awak Kapal Perikanan.
3. Tenaga kerja yang kompeten dalam keahlian pelaut perikanan sekaligus layak dalam
okupasinya dapat terpenuhi dalam satu kesatuan proses BIMTEK/DIKLAT yang
terintegrasi.
4. Menyambut masa depan untuk selalu mengaktualkan keterkinian metode yang selalu dekat
dengan kompetensi keahlian pelaut perikanan yang selaras dengan STCW-F 1995
sekaligus berbasis Kompetensi berdasarkan SKKNI.
5. Sebagai salah satu langkah dalam berperan mendampingi perkembangan hidup SDM dan
untuk menciptakan masa depan sebagai pelaku kelautan dan perikanan yang lebih baik
lagi.

Dana Aspirasi
LAMPIRAN 1 :
DAFTAR NOMINASI SMK TEREGISTRASI SEBAGAI LEMBAGA BIMBINGAN TEKNIS AWAK
KAPAL PERIKANAN
NO
NAMA SMK NOMOR REGISTRASI
.
1. SMK NEGERI 2 INDRAMAYU 001-LK/AKP/II/2017
2. SMK NEGERI 4 KENDAL 002-LK/AKP/V/2018
3. SMK NEGERI 1 TANJUNG SARI 003-LK/AKP/V/2018
4. SMK NEGERI 1 SANDEN 004-LK/AKP/V/2018
5. SMK NEGERI 1 TEMON 005-LK/AKP/V/2018
6. SMK NEGERI 4 PROBOLINGGO 006-LK/AKP/V/2018
7. SMK NEGERI 1 GLAGAH 007-LK/AKP/V/2018
8. SMK NEGERI 2 TUREN 008-LK/AKP/V/2018
9. SMK SWASTA PUGER JEMBER 009-LK/AKP/V/2018
10. SMK NEGERI 1 PURING 0010-LK/AKP/V/2018
11. SMK NEGERI 4 PURWOREJO 0011-LK/AKP/V/2018
12. SMK SWASTA MUHAMMADIYAH 2 MAGELANG 0012-LK/AKP/V/2018
13. SMK NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG 0013-LK/AKP/X/2018
14. SMK NEGERI 1 DUMAI 0015-LK/AKP/V/2018
15. SMK SWASTA KRISTEN TUBAN 0016-LK/AKP/X/2018
16. SMK NEGERI 3 BITUNG 0017-LK/AKP/V/2018
17. SMK NEGERI 3 SIBOLGA 0018-LK/AKP/V/2018
18. SMK NEGERI 1 WATULIMO 0020-LK/AKP/XII/2018
19. SMK NEGERI 1 TUKAK SADAI 0021-LK/AKP/III/2019
20. SMK NEGERI 4 PANGKAL PINANG 0022-LK/AKP/V/2019

Dana Aspirasi
LAMPIRAN 2 :
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN PRAKTIK DAN BAHAN UJI KOMPETENSI PENANGKAPAN
IKAN
1. TRAMMEL NET 500 METER
52 pelampung : PVC - Y-3H 19,00 PE Ø 4 E : 0.42
19,00 PE Ø 4

7 225 PA multi d/6 MS 203,2 mm


3
50 1200
PA multi d/2 MS 38,1 mm
1
7 225 PA multi d/6 MS 203,2 mm
25,00 PE Ø 3
25,00 PE Ø 3
106 Pemberat : Timah @ 11 gr E : 0.54
0 1 2 3 4 5 m

37 cm

23

SATUA KUANTITA
SPESIFIKASI N S
tali selambar 100,00 PE Ø 14 mm
UKUR 1 UNIT
A.    WEBBING 20 pis    
1) Webbing inner (bahan PA Multi 210 d/2, mesh size pis 26
1.5 inch, mesh depth 50, panjang 50 yard)
2) Webbing outer (bahan PA Multi 210 d/6, mesh pis 26
size 8 inch, mesh depth 7, panjang 50 yard)
3) Selvedge atas(bahan PE 380 d/3 , mesh size 1.5 pis 26
inch, mesh depth 3, mesh length 1200)
4) Selvedge bawah (bahan PE 380 d/3 , mesh size pis 26
1.5 inch, mesh depth 1, mesh length 1200)
B.   TALI TEMALI    

1) Tali ris atas (bahan PE, Ø 4 mm, panjang 19 m + Kg 3,8


tali sambung 2 m)

Dana Aspirasi
2) Tali pelampung (bahan PE, Ø 4 mm, panjang 19 Kg 3,8
m + tali sambung 2 m)
3) Tali ris bawah (bahan PE, Ø 3 mm, panjang 25 m Kg 2,75
+ tali sambung 2 m)
4) Tali pemberat (bahan PE, Ø 3 mm, panjang 25 m Kg 2,75
+ tali sambung 2 m)
C.   PELAMPUNG    

 Pelampung PVC (Y-3H @ 28 grf , jumlah 52 bh) Buah 1352


D.   PEMBERAT    
 Pemberat (bahan timah hitam @ 11 gr,106 buah) Kg 30,316
E.   LAINNYA    
1) Benang Pengikat (bahan PA d/9) Kg 1,5
2) Tali selambar (bahan PE, Ø 14 mm, panjang 100 Kg 9,2
m)

2. GILLNET PERMUKAAN PA MONO MESH SIZE 4 INCH (1000 MTR/ 28 PIS)


2 x 36.00 PE Ø 6 E : 0.5
130 PVC. Y - 3 H

720

101.6 mm
140 PA. Monofilament Ø 0.35

180 Pb @ 11 gr 2 x 40.00 PE Ø 4 E : 0.54

130 PL. Y - 3 H
28 cm
E : 0.5
2 x PE Ø 6

140 101,6 mm PA. Monofilament Ø 0.35.

2 x PE Ø 4
22 cm E : 0.54
180 Pb @ 11 gr

28 Pis

SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT

A.    WEBBING

Dana Aspirasi
 Webbing (bahan PA Mono ø 0.35 mm, mesh size 4",
Pis 28
mesh depth 140, panjang 80 yard)
B.   TALI TEMALI
1) Tali ris atas (bahan PE, Ø 6 mm, panjang 36 m + tali
Kg 17
sambung 2 m)
2) Tali pelampung (bahan PE, Ø 6 mm, panjang 36 m +
Kg 17
tali sambung 2 m)
3) Tali ris bawah (bahan PE, Ø 3 mm, panjang 40 m + tali
Kg 4,8
sambung 2 m)
4) Tali pemberat (bahan PE, Ø 3 mm, panjang 40 m + tali
Kg 4,8
sambung 2 m)
C.   PELAMPUNG

 Pelampung PVC (Y-3H @ 28 grf , jumlah 130 bh) Buah 3640


D.   PEMBERAT
 Pemberat (bahan Timah hitam /pb, ukuran @ 11 gr,
Kg 55,44
jumlah 180 biji)
E.   LAINNYA
1) Benang Pengikat (bahan PA d/9) Kg 3
2) Tali selambar (bahan PE, Ø 12 mm, panjang 100 m) Kg 6,8

3. GILLNET PERTENGAHAN PA MULTY d/9 MESH SIZE 4 INCH (1000 MTR/ 22 PIS)

Dana Aspirasi
2 x 46.00 PE Ø 6 mm E : 0.5
19 PVC. Y - 8 H

900

101.6 mm
128,5 PA. Multifilamen d/9

11,5 101.6 mm PVD d/15


4 pemberat tambahan @ 500 gr 11 cm

pemberat tambahan berbentuk cincin (bahan stainless steel/tembaga)


35 cm

19 plp. Y - 8 H
255 cm
E : 0.5

900 2 x PE Ø 6 mm

PA. Multifilamen d/9

128,5

PVD d/15

11,5

tali pelampung tambahan 10.00 PE Ø 5 mm


15,33 m 2 x 46.00 PE Ø 6 22 PIS

SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT
A.    WEBBING
 Webbing (bahan PA Multi d/9 dilengkapi dengan saran,
Pis 22
mesh size 4", mesh depth 140, panjang 100 yard)
B.   TALI TEMALI
1) Tali ris atas (bahan PE, Ø 6 mm, panjang 46 m + tali
Kg 17
sambung 2 m)
2) Tali pelampung (bahan PE, Ø 6 mm, panjang 46 m +
Kg 17
tali sambung 2 m)
3) Tali pelampung tambahan (bahan PE, Ø 5 mm, 4 x
Kg 10,4
10m)
C.   PELAMPUNG
1) Pelampung (bahan PVC Y-8, @85 gf, 19 buah) Buah 418
2) Pelampung tambahan (tipe kapsul berbahan plastik,
Buah 88
ukuran panjang 35 cm, ø 11 cm, 4 buah)
D.   PEMBERAT

Dana Aspirasi
 Pemberat tambahan (bahan stainless steel, ukuran @
Buah 88
500 gram, berbentuk cincin, 4 buah)
E.   LAINNYA
 Benang Pengikat (bahan PA d/9) Kg 3
 Tali pemberat tambahan (bahan PE Ø 3 mm, 4 x 1 m) Kg 1,04
 Tali selambar (bahan PE, Ø 14 mm, panjang 100 m) Kg 9,2

4. GILLNET DASAR PA MONO MESH SIZE 5,5 INCH (1000 MTR/ 30 PIS)
2 x 33.00 PE Ø 6 E : 0.44
43 PVC. Y - 3 H

640

114,3 mm
70 PA. Mono multifilament Ø 0.15 - 10 Ply.

239 Pb @ 11 gr 2 x .37.00 P E Ø 3 E : 0.48

43 PV C. Y - 3 H
71 cm
E : 0.44
2 x PE Ø 7

52 114,3 mm PA. Mono multifilament Ø 0.15 - 10 Ply.

2 x PE Ø 3
14 cm E : 0 .4 6
2 3 9 Pb @ 11 g r

SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT
A.    WEBBING 30 PIS

 Webbing (bahan PA Mono Ø 0,35 mm, mesh size 5,5


inch, mesh depth 70, panjang 80 yard) Pis 30
B.   TALI TEMALI
1) Tali ris atas (bahan PE, Ø 6 mm, panjang 33 m + tali
sambung 2 m) Kg 16,76
2)   Tali pelampung (bahan PE, Ø 6 mm, panjang 33 m +
tali sambung 2 m) Kg 16,76
3) Tali ris bawah (bahan PE, Ø 3 mm, panjang 37 m + tali
sambung 2 m) Kg 4,7
4) Tali pemberat (bahan PE, Ø 3 mm, panjang 37 m + tali
sambung 2 m) Kg 4,7
C.   PELAMPUNG
 Pelampung PVC (Y-3H @ 28 grf , jumlah 43 bh) Buah 1290
D.   PEMBERAT

Dana Aspirasi
 Pemberat (bahan Timah hitam /pb, ukuran @ 11 gr,
239 buah) Kg 78,87
E.   LAINNYA
1) Benang Pengikat (bahan PA d/9) Kg 3
2) Tali selambar (bahan PE, Ø 10 mm, panjang 100 m) Kg 4,7

5. GILLNET PERTENGAHAN PA MONOMULTY Ø 0,15 mm -10 ply MESH SIZE 4 INCH


(1000 MTR/ 22 PIS)
2 x 46.00 PE Ø 7 mm E : 0.5
19 PVC. Y - 8 H

900

101.6 mm
140 PA. Mono Multifilamen 10 ply

4 pemberat tambahan @ 500 gr 11 cm


pemberat tambahan berbentuk cincin (bahan stainless steel/tembaga)

35 cm

19 plp. Y - 8 H
255 cm
E : 0.5

900 2 x PE Ø 6 mm

PA. Mono Multifilamen 10 ply

140

tali pelampung tambahan 10.00 PE Ø 5 mm


15,33 m 2 x 46.00 PE Ø 6 22 PIS SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT
A.    WEBBING
 Webbing (bahan PA Monomulty Ø 0,15 mm -10 ply,
Pis 22
mesh size 4 inchi, mesh depth 140, panjang 100 yards)
B.   TALI TEMALI
1) Tali ris atas (bahan PE, Ø 7 mm, panjang 46 m + tali
Kg 23
sambung 2 m)
2) Tali pelampung (bahan PE, Ø 7 mm, panjang 46 m +
Kg 23
tali sambung 2 m)
3) Tali pelampung tambahan (bahan PE, Ø 5 mm, 4 x 10
Kg 10
m)
C.   PELAMPUNG
1) Pelampung (bahan PVC Y-8, @85 gf, 19 buah) Buah 418
2) Pelampung tambahan (tipe kapsul berbahan plastik,
Buah 88
ukuran panjang 35 cm, ø 11 cm, 4 buah)

Dana Aspirasi
D.   PEMBERAT
 Pemberat tambahan (bahan stainless steel, ukuran @
Buah 88
500 gram, berbentuk cincin, 4 buah)
E.   LAINNYA
RAWAI DASAR Pengikat (bahan PA d/9)
1) Benang Kg 3
PA. Mono, main line Ø 3 mm panjang 3000 m KAPAL
2) mata
1000 Tali pancing
pemberat tambahan (bahan PE Ø 3 mm, 4 x 1 m) Kg Ukuran = < 5 1
GT
Sasaran tangkap : ABK = 1 - 2 org)
3) Tali
Kakap, selambar (bahan PE, Ø 14 mm, panjang 100 m)
kerapu Kg 9

6. RAWAI DASAR 1000 PANCING


Main line/Tali utama
50 cm 50 cm
MAIN LINE 3.000 m PA Ø 3 mm
130 cm

500 cm

999 1000
Branch line (tali cabang) 11 cm
Terdiri dari tali PA mono Ø 1,2 mm, panjangnya 1 m mata pancing
dan wire leader (bahan nikeline) panjangnya 30 cm Ø 1 mm
menggunakan kili-kili ukuran nomor 02 Pelampung
35 cm
Pancing

Tali Pelampung
Tinggi 75 m PE  8 mm
Gap
28 mm
11 mm Main Line
3000 m PA mono Ø 3 mm
Branch line PA Ø 1,2 mm

Tali jangkar 10 m PE Ø 8 mm
1 100
2
3 4
pemberat fe @ 3 kg Batu 10 Kg

SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT
A.   MATA PANCING, TALI UTAMA dan TALI CABANG    
1) Tali Utama (PA Monofilament 3 mm, panjang 3000 m +
Kg 24,2
100 m)
2) Tali cabang (PA Monofilament, Ø 1.2 mm, jumlah tali
Kg 1,3
cabang 1000 dengan panjang @ 1 m)
3) Mata pancing (Gap ±11 mm Panjang ±28 mm ) Buah 1000
B.   PELAMPUNG, PEMBERAT, DAN LAIN-LAIN    
1) Kili-kili (swivel) (bahan stainlessteel, ukuran 02) Buah 1000
2) Pemberat (bahan Fe, ukuran 3 kg) Buah 11
3) Lock tip Pak 20
4) Basket/keranjang Buah 10
5) Wire leader (Bahan Nikeline, Ø 1 mm, panjang 30 cm)
Meter 300
1000 buah

Dana Aspirasi
6) Pelampung tambahan (tipe kapsul berbahan plastik,
Buah 18
ukuran panjang 35 cm, ø 11 cm, 6 x 3 buah = 18 buah)
7) Tali jangkar (bahan PE Ø8 mm, panjang 2 x 10 m = 20
m)
Kg 1
8) Jangkar (bahan Fe tipe tongkat, berat 10 kg) Buah 1
9) Tali pelampung tanda (bahan PE Ø8 mm, panjang 2 x 75
Kg 5,3
m = 150 m)

7. PANCING TONDA
Penggulung;
Diameter lua 200 mm
Diameter dalam 120 mm
Lebar luar 70 mm
Lebardalam 50 mm

70 m, PA Mono Ø 1.5 mm

Swivel 4.5 cm (  3 mm)

Besi 35 cm, Ø 3 mm

Pemberat. 250 g

Besi 35 cm, Ø 3 mm

Swivel 4.5 cm (Ø 3 mm)

PA Mono No. 70, 3.5 m

Bulu Ayam

Pancing panjang 3,5 - 5 cm

SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT
A.    PENGGULUNG DAN TALI TEMALI    
1) Penggulung (bahan kayu, Ø luar 200 mm, Ø dalam 120 Unit 20
mm, lebar luar 70 mm, lebar dalam 50 mm)
2) Tali utama (bahan PA mono, Ø 1,5 mm, panjang 70 m, (4 Kg 2,8
x 70 m))
3) Tali cabang (bahan PA mono ø 0,9 mm, panjang 3 m, (7 x Kg 0,3
3 m))
B.   TALI TEMALI DAN LAIN-LAIN    
1) Mata pancing (tinggi 30 mm, 1 tali utama 7 tali cabang) Buah 140
2) Pemberat (bahan Pb, 4 x 250 gram) kg 5

8. BUBU IKAN 200 UNIT

Dana Aspirasi
95 cm

95 cm

45 cm

Fe Ø 8 mm, jaring PE d/12; 3 inch


45 cm

Fe Ø 8 mm, jaring PE d/12; 3 inch

tali pelampung tanda 75 mPE Ø 8 mm

tali utama
tali pelampung 497575
tanda mmPE
PEØ
Ø10 mm
8 mm
tali cabang 5 mPE Ø 8mm

tali cabang 5 m PE Ø 8mm


tali utama 4975 m PE Ø 10 mm
tali cabang 5 mPE Ø 8mm

tali cabang 5 m PE Ø 8mm


SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT
A.    BAHAN BUBU    
1) Bubu (Bentuk persegi panjang) Unit 200
- Dimensi (panjang 95 cm, tinggi 45 cm, lebar 75 cm)
- Rangka (bahan Fe dilapisi selang plastik, Ø 8 mm)
- Webbing (Jaring PE A9380 d/12 # 3 ")
- Pintu (Ø40 cm) dan Bisa dilipat
B.   TALI TEMALI DAN LAIN-LAIN    
1) Tali Utama (bahan PE Ø10 mm, panjang 25 m x 199 = Kg 234
4975 m)
2) Tali cabang (bahan PE Ø8 mm, panjang 5 m x 200 = Kg 30
1000 m)
3) Tali pelampung tanda (bahan PE Ø8 mm, panjang 2 x 75 Kg 4,51
m = 150 m)
4) Tali jangkar (bahan PE Ø8 mm, panjang 2 x 10 m = 20 Kg 0,6
m)

Dana Aspirasi
5) Pelampung tambahan (tipe kapsul berbahan plastik, Buah 4
ukuran panjang 35 cm, ø 11 cm, 4 buah)
6) Jangkar (bahan Fe tipe tongkat, berat 10 kg) Buah 2
7) Tali selambar (bahan PE Ø14 mm, panjang 100 m ) Kg 9,2

9. BUBU RAJUNGAN

Keterangan:
1.   Kerangka
2.   Dinding
3.   Injap
4.   Tempat umpan
5.   Tali guci
6.   Engsel
7.   Pengunci
8.   Lubang
pelolosan

SATUA KUANTITA
SPESIFIKASI N S
UKUR 1 UNIT
A.    BAHAN BUBU    
Bubu (Bentuk kubah) Unit 300
Dimensi (Ø 48 cm, tinggi 18 cm)
Rangka (bahan FE dilapisi plastik, Ø 4 mm bagian bawah,
Ø3mm bagian atas)
Webbing (Jaring PE 380 d/12 1.25 inch)
Jendela pelepasan (4x4.5 cm)
Bisa dilipat
B.   TALI TEMALI DAN LAIN-LAIN    
1) Tali Utama (PE Ø8 mm (10 m x 299) = 2990 m) Kg 90
2) Tali cabang (PE Ø6 mm (2,5 m x 300 = 750 m)) Kg 12,7
3) Tali pelampung tanda (bahan PE Ø6 mm, panjang 6x Kg 6,1
60 m = 360 m)

Dana Aspirasi
4) Pelampung tambahan (tipe kapsul berbahan plastik, Buah 18
ukuran panjang 35 cm, ø 11 cm, 6 x 3 buah = 18 buah)
5) Tali selambar (bahan PE Ø14 mm, panjang 100 m ) Kg 9,2

10. PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) 300 METER

SATUAN KUANTITAS
SPESIFIKASI
UKUR 1 UNIT

A.    WEBBING
1) Webbing (bahan PA Multyfilament 210 d/12, mesh
Pis 2
size 1 inchi, mesh depth 200, panjang 30 meter)
2) Webbing (bahan PA Multyfilament 210 d/12, mesh
Pis 2
size 1 inchi, mesh depth 300, panjang 30 meter)
3) Webbing (bahan PA Multyfilament 210 d/12, mesh
Pis 8
size 1 inchi, mesh depth 400, panjang 100 meter)
4) Webbing (bahan PA Multyfilament 210 d/9, mesh
Pis 28
size 1 inchi, mesh depth 400, panjang 100 meter)
5) Webbing srampat (bahan PE 210 d/12, mesh size
Pis 1
1inchi, mesh depth 30, panjang 1160 meter)
B.   TALI TEMALI
1) Tali ris atas (bahan PE, Ø 8 mm, panjang 280 m + Kg appro

Dana Aspirasi
tali sambung/splice 5 m) x
2) Tali pelampung (bahan PE, Ø 12 mm, panjang
Kg approx
280 m + tali sambung/splice 5 m)
3) Tali ris bawah (bahan PE, Ø 8 mm, panjang 320
Kg approx
m + tali sambung/splice 5 m)
4) Tali pemberat (bahan PE, Ø 12 mm, panjang 320
Kg approx
m + tali sambung/splice 5 m)
5) Tali Cincin (bahan PE, Ø 12 mm, 1,5 meter) Utas 80
6) Tali kerut (bahan PE, Ø 18 mm, 400 meter Kg approx
7) Tali tambahan selambar (bahan PE, Ø 18 mm, 50
Utas 2
meter
C.   PELAMPUNG
1) Pelampung (bahan PVC, @300 grf) Buah 840
2) Pelampung tambahan selambar (tipe kapsul
berbahan plastik, ukuran panjang 35 cm, ø 11 cm, Buah 4
4 buah)
D.   PEMBERAT
 Pemberat pada ris bawah (bahan timah, ukuran @
Buah 960
75 gram)
E.   CINCIN
 Cincin (bahan Stainless steel @ 500 gr) Buah 80
E.   LAINNYA
1) Benang Pengikat (bahan PA d/9) Kg 10
2) Benang penyusun Webbing segitiga (bahan PE
Kg 10
380 d/12)

Dana Aspirasi

Anda mungkin juga menyukai