(SKKNI)
BIDANG TATA BOGA
( FOOD PRODUCTION )
Disusun atas dasar permintaan Bali International Manning Agency (BIMA) &
Consortium International Manning Agency (CIMA) & International Chef Association
(ICA) untuk membangun, memelihara dan memastikan memastikan kompetensi profesi
Certification in Food Product Kapal Pesiar in Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
Disusun berdasarkan ACCSTP (ASEAN Common Competency Standards for
Tourism Professionals), CATC (Common ASEAN Tourism Curriculum), dan AQRF
(ASEAN Qualifications Reference Framework).
Skema ini dapat dipergunakan untuk pelaksanaan Sertifikasi Certification Food Product
Kapal Pesiar Bidang Food Product Department di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga (jabatan
kerja pada kualifikasi ini dapat meliputi dan tidak hanya terbatas pada Galley Utility
Ditetapkan Tanggal:
Terkendali
Tak Terkendali
1
1. LATAR BELAKANG:
1.1 Tuntutan Persyaratan MLC 2006 (Maritim Labour Convention) Regulation 1.3.1 –
ILO. “Seafarers shall Not Work On A Ship Unless They Are Trained or Certified
As Competent or Otherwise Qualified to Perform Their Duties” mulai
diberlakukan pada bulan Agustus 2013
1.2 Peraturan Menteri Perhubungan No. 84 Tahun 2013 tentang Perekrutan dan
Penempatan Awak Kapal :Pasal 13 point b “ Awak kapal yang dapat direkrut dan
ditempatkan oleh perusahaan keagenan awak kapal adalah Pelaut yang
mempunyai kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jabatan di atas kapal”
Pasal 13 point C “ yang ditempatkan di bagian food and catering wajib memililiki
Ship’s cook certificate yang dikeluarkan oleh Lembaga sertifikasi profesi di
bidang pendidikan
1.3 Belum ada Lembaga Sertifikasi yang khusus menangani Sertifikasi untuk Crew
Kapal Pesiar dan Kapal Niaga Internasional.
1.4 Kesepakatan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri
Perhubungan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kelautan dan Perikanan
nomor: KEP.199/MEN/2002, nomor: KM.83 Tahun 2002, nomor: 03/X/KB/2002,
nomor: 10/KB/Dep.KP/2002 tentang pendidikan dan pelatihan standarisasi dan
sertifikasi Pelaut kapal niaga dan kapal perikanan yang belum diatur diatur
dalam SCTW1978 amandemen 1995. Peraturan 3 2 MLC 2006 pasal 1 & 2
mengenai Juru Masak Kapal dan Pegawai Penyedia Makanan lainnya.
1.5 Rendahnya pengakuan dan penghargaan kompetensi terhadap crew Indonesia
yang bekerja di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga Internasional
1.6 Rendahnya posisi tawar crew Indonesia dibanding dengan crew negara lain
dalam menduduki level pekerjaan (posisi dibawah level 3)
1.7 Terbatasnya jaminan dan pemeliharaan mutu kompetensi crew Indonesia yang
bekerja di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
1.8 SHIP’S COOK CONVENTION - ILO No. 69 in 1946
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1 Memberikan sertifikasi kualifikasi sesuai ACCSTP dan CATC yang mengacu
pada KKNI dan AQRF.
3.2 Mengembangkan kompetensi para tenaga Certification Galley Utility in Food
Product Kapal Pesiar.
3.3 Memastikan dan memelihara kompetensi para tenaga Certification Galley Utility
in Food Product Kapal Pesiar.
3.4 Meningkatkan kemampuan daya saing dan posisi tawar crew Indonesia
dibandingkan dengan negara lain (Internasional).
3.5 Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga Certification Galley Utility
in Food Product Kapal Pesiar.
4. ACUAN NORMATIF
4.1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan.
2
4.2 Undang-Undang No. 39 Tahun 2004, Tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
4.3 Undang-Undang No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Tenaga Kerja
Nasional.
4.4 Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan.
4.5 Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional
Indonesia).
4.6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 5 Tahun 2012 tentang
Sistem Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2012
tentangTata Cara Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.8 Peraturan Menteri Perhubungan No. 84 Tahun 2013 tentang Perekrutan dan
Penempatan Awak Kapal.
4.9 Tuntutan persyaratan STCW 1978 (Standards of Training Certification and
Watchkeeping for Seafarers) - IMO.
4.10 ILO Guide to RMCS, 2006.
4.11 Tuntutan persyaratan MLC 2006 (Maritim Labour Convention) Regulation 1.3.1.
- ILO yang menyatakan:
Seafarers shall not work on a ship unless they are trained or Certified As
Competent or otherwise qualified to perform their duties.
4.12 ILO Guide to National Qualifications Frameworks, 2007.
4.13 ISIC (International Standard for International Clarification of all Economic
Activities) Revision 4, 2008.
4.14 Klarifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia 2005 (KBLUI2005).
4.15 Acuan pembanding sebagai dasar kesesuaian:
4.15.1 ISO 22000 (Food Safety)
4.15.2 STCW (Standards of Training Certification and Watchkeeping for
Seafarers) 1978
4.15.3 USPH (United States Public Health)
4.15.4 HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
4.15.5 MOM (Marine Hotel Operation Manual)
4.16 Standar kompetensi (SKKNI/SI/SKK) sesuai dengan tuntutan kompetensi
Certification II Food Product Kapal Pesiar
4.16.1 Batasan variabel dalam setiap unit kompetensi
4.16.2 Panduan penilaian dalam setiap unit kompetensi
4.17 ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals, 2009
4.18 ASEAN Common Competency Standards for Tourism Professionals, 2005.
4.19 Common ASEAN Tourism Curriculum, 2007
4.20 Pedoman BNSP 210-2014
4.21 Tuntutan persyaratan kompetensi Certification II Food Product Kapal Pesiar
dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai Certification II Food Product Kapal
Pesiar di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
1 2 3 4 5
COMPETENCIES Not Marginally Very Strongly
Relevant
Relevant Relevant Relevant Relevant
Passion for The Guest
Team Work
Soft Communication
Competencies Learning/Development
of Skills
Innovation & Creativity
Hard Service Delivery
3
Problem Solving
Organization
Revenue Sensitivity
Competencies Technical Skills and
Experience
Health, Safety &
Environment
Resources
Managerial Management
Competencies Planning & Control
Leadership
5 KEMASAN/PAKET KOMPETENSI
Deskripsi:
1st Cook adalah
Unit Kompetensi :
1. Hak Pemohon
a. Peserta yang lulus dalam asesmen kompetensi akan memperoleh Sertifikat
Kompetensi Kerja dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang diakui secara
nasional.
b. Menggunakan sertifikat kompetensi kerja sebagai promosi diri sebagai profesi
Certification II House Keeping Kapal Pesiar.
3. Biaya Sertifikasi
1. Struktur biaya sertifikasi mencakup blaya asesmen, surveilen dan administrasi.
2. Biaya sertifikasi sebesar Rp. 1.500.000,-.
3. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transport asesor, yang
diperhitungkan
4. Sesuai dengan kondisi dan model transportasi pelaksanaan asesmen.
5. Biaya Sertifikasi sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan dengan perubahan
harga pasar
6. Perubahan Biaya Sertifikasi dilakukan melalui Keoutusan Komite Skema atas usulan
bidang Sertifikasi.
4. Proses Sertifikasi
9.1 Persyaratan pendaftaran
6
Pemohon mengisi formulir permohonan (APL 01 dan APL 02) yang disediakan
oleh LSP-CKPNI dan melengkapi dengan bukti-bukti pendukung dan
mengembalikan kepada LSP- CKPNI untuk diverifikasi.
Pemohon yang telah memenuhi persyaratan dasar pada point 6 akan
mendapat rekomendasi menjadi peserta uji.
Peserta membayar biaya sertifikasi dan mendapat kartu ujian.
8
9.6..3 Pemegang sertifikat tidak memelihara kompetensi yang
seharusnya dilaksanakan
Pencabutan sertifikat dilakukan apabila:
9.6..1 Pemegang sertifikat melanggar kode etik profesi dan
membahayakan orang lain
9.6..2 Pemegang sertifikat menyalahgunakan sertifikat untuk hal-hal
yang melanggar hukum
9.10 Banding
Peserta berhak melakukan banding apabila keberatan terhadap hasil
rekomendasi/keputusan asesmen sesuai prosedur yang telah ditetapkan
oleh LSP-CKPNI.
Pengajuan banding dilakukan peserta dengan mengisi formulir banding yang
telah disediakan oleh LSP-CKPNI dan dilengkapi dengan bukti-bukti.
Banding dilakukan dalam batas waktu 2x24 jam setelah keputusan
asesmen, setelah itu tidak dapat dilakukan banding.
Proses penyelesaian banding ditangani oleh komite ketidakberpihakan LSP-
CKPNI.
Apabila peserta tidak menerima hasil banding dapat melakukan banding
melalui PTUK;
10