Anda di halaman 1dari 10

STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL

(SKKNI)
BIDANG TATA BOGA
( FOOD PRODUCTION )

Disusun atas dasar permintaan Bali International Manning Agency (BIMA) &
Consortium International Manning Agency (CIMA) & International Chef Association
(ICA) untuk membangun, memelihara dan memastikan memastikan kompetensi profesi
Certification in Food Product Kapal Pesiar in Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
Disusun berdasarkan ACCSTP (ASEAN Common Competency Standards for
Tourism Professionals), CATC (Common ASEAN Tourism Curriculum), dan AQRF
(ASEAN Qualifications Reference Framework).
Skema ini dapat dipergunakan untuk pelaksanaan Sertifikasi Certification Food Product
Kapal Pesiar Bidang Food Product Department di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga (jabatan
kerja pada kualifikasi ini dapat meliputi dan tidak hanya terbatas pada Galley Utility

Ditetapkan Tanggal:

Oleh: Disahkan Oleh:

Wendy B Sumangkut S.Kom Hartoyo Hardisumarto


Direktur LSP CKPNI Komite Skema LSP CKPNI

Nomor Dokumen : SS-003/FP/LSP-CKPNI/2015/03


Nomor Salinan :1
Status Distribusi :-

 Terkendali
 Tak Terkendali

1
1. LATAR BELAKANG:
1.1 Tuntutan Persyaratan MLC 2006 (Maritim Labour Convention) Regulation 1.3.1 –
ILO. “Seafarers shall Not Work On A Ship Unless They Are Trained or Certified
As Competent or Otherwise Qualified to Perform Their Duties” mulai
diberlakukan pada bulan Agustus 2013
1.2 Peraturan Menteri Perhubungan No. 84 Tahun 2013 tentang Perekrutan dan
Penempatan Awak Kapal :Pasal 13 point b “ Awak kapal yang dapat direkrut dan
ditempatkan oleh perusahaan keagenan awak kapal adalah Pelaut yang
mempunyai kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan jabatan di atas kapal”
Pasal 13 point C “ yang ditempatkan di bagian food and catering wajib memililiki
Ship’s cook certificate yang dikeluarkan oleh Lembaga sertifikasi profesi di
bidang pendidikan
1.3 Belum ada Lembaga Sertifikasi yang khusus menangani Sertifikasi untuk Crew
Kapal Pesiar dan Kapal Niaga Internasional.
1.4 Kesepakatan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri
Perhubungan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kelautan dan Perikanan
nomor: KEP.199/MEN/2002, nomor: KM.83 Tahun 2002, nomor: 03/X/KB/2002,
nomor: 10/KB/Dep.KP/2002 tentang pendidikan dan pelatihan standarisasi dan
sertifikasi Pelaut kapal niaga dan kapal perikanan yang belum diatur diatur
dalam SCTW1978 amandemen 1995. Peraturan 3 2 MLC 2006 pasal 1 & 2
mengenai Juru Masak Kapal dan Pegawai Penyedia Makanan lainnya.
1.5 Rendahnya pengakuan dan penghargaan kompetensi terhadap crew Indonesia
yang bekerja di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga Internasional
1.6 Rendahnya posisi tawar crew Indonesia dibanding dengan crew negara lain
dalam menduduki level pekerjaan (posisi dibawah level 3)
1.7 Terbatasnya jaminan dan pemeliharaan mutu kompetensi crew Indonesia yang
bekerja di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
1.8 SHIP’S COOK CONVENTION - ILO No. 69 in 1946

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Bidang Food Product Department Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
2.2 Lingkup penggunaan:
2.2.1 Pelaksanaan sertifikasi kompetensi profesi
2.2.2 Food Product Area didalam Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.
2.2.3 Persyaratan penggunaan peralatan (equipment and tools)
2.2.4 Prosedur perawatan peralatan untuk Hotel Section, Crew Section dan
fasilitas penunjang

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1 Memberikan sertifikasi kualifikasi sesuai ACCSTP dan CATC yang mengacu
pada KKNI dan AQRF.
3.2 Mengembangkan kompetensi para tenaga Certification Galley Utility in Food
Product Kapal Pesiar.
3.3 Memastikan dan memelihara kompetensi para tenaga Certification Galley Utility
in Food Product Kapal Pesiar.
3.4 Meningkatkan kemampuan daya saing dan posisi tawar crew Indonesia
dibandingkan dengan negara lain (Internasional).
3.5 Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga Certification Galley Utility
in Food Product Kapal Pesiar.

4. ACUAN NORMATIF
4.1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan.

2
4.2 Undang-Undang No. 39 Tahun 2004, Tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
4.3 Undang-Undang No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Tenaga Kerja
Nasional.
4.4 Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan.
4.5 Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional
Indonesia).
4.6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 5 Tahun 2012 tentang
Sistem Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.7 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2012
tentangTata Cara Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.8 Peraturan Menteri Perhubungan No. 84 Tahun 2013 tentang Perekrutan dan
Penempatan Awak Kapal.
4.9 Tuntutan persyaratan STCW 1978 (Standards of Training Certification and
Watchkeeping for Seafarers) - IMO.
4.10 ILO Guide to RMCS, 2006.
4.11 Tuntutan persyaratan MLC 2006 (Maritim Labour Convention) Regulation 1.3.1.
- ILO yang menyatakan:
Seafarers shall not work on a ship unless they are trained or Certified As
Competent or otherwise qualified to perform their duties.
4.12 ILO Guide to National Qualifications Frameworks, 2007.
4.13 ISIC (International Standard for International Clarification of all Economic
Activities) Revision 4, 2008.
4.14 Klarifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia 2005 (KBLUI2005).
4.15 Acuan pembanding sebagai dasar kesesuaian:
4.15.1 ISO 22000 (Food Safety)
4.15.2 STCW (Standards of Training Certification and Watchkeeping for
Seafarers) 1978
4.15.3 USPH (United States Public Health)
4.15.4 HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
4.15.5 MOM (Marine Hotel Operation Manual)
4.16 Standar kompetensi (SKKNI/SI/SKK) sesuai dengan tuntutan kompetensi
Certification II Food Product Kapal Pesiar
4.16.1 Batasan variabel dalam setiap unit kompetensi
4.16.2 Panduan penilaian dalam setiap unit kompetensi
4.17 ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals, 2009
4.18 ASEAN Common Competency Standards for Tourism Professionals, 2005.
4.19 Common ASEAN Tourism Curriculum, 2007
4.20 Pedoman BNSP 210-2014
4.21 Tuntutan persyaratan kompetensi Certification II Food Product Kapal Pesiar
dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai Certification II Food Product Kapal
Pesiar di Kapal Pesiar dan Kapal Niaga.

1 2 3 4 5
COMPETENCIES Not Marginally Very Strongly
Relevant
Relevant Relevant Relevant Relevant
Passion for The Guest
Team Work
Soft Communication
Competencies Learning/Development
of Skills
Innovation & Creativity
Hard Service Delivery

3
Problem Solving
Organization
Revenue Sensitivity
Competencies Technical Skills and
Experience
Health, Safety &
Environment
Resources
Managerial Management
Competencies Planning & Control
Leadership

4.22 Persyaratan Perekrutan (Manning Agency)


4.22.1 Melaksanakan prosedur Keselamatan di atas kapal.
4.22.2 Melaksanakan prosedur kesehatan di atas kapal.
4.22.3 Melaksanakan prosedur kebersihan di atas kapal.
4.22.4 Mampu mengerjakan tugas sesuai bidang Certification II Food Product
Kapal Pesiar.
4.22.5 Dan persyaratan lain yang ditentukan oleh Perusahaan Kapal Pesiar
4.23. Persyaratan Bahasa
4.23.1 Kemampuan untuk berbicara dalam Bahasa Inggris dengan jelas
4.23.2 Kemampuan untuk membaca dan menulis Bahasa Inggris
4.23.3 Kemampuan untuk memberikan dan menerima instruksi dalam Bahasa
Inggris

5 KEMASAN/PAKET KOMPETENSI

1. Jenis Skema : SKKNI


2. Nama Skema : SERTIFIKAT FIRST COOK (1st Cook)

Deskripsi:
1st Cook adalah

1. Tugas dan Wewenang :

Unit Kompetensi :

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


1 PAR.HT03.059.01 Mengikuti Dan Menjalankan Intruksi Dan Pengarahan Dalam Bahasa
I.55HDR00.205.2 Inggris.
2 PMM.B103.001.01 Melakukan Pertukaran Informasi Dalam Bahasa Percakapan
I.55HDR00.204.2 Menggunakan Bahasa Inggris.
3 PMM.B103.003.01 Menangani Keluhan Menggunakan Bahasa Inggris.
I.55HDR00.209.2
4 PRK.TP01.007.01 Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan Di Atas Kapal.
I.55HDR00.185.2
5 PAR.HT 01.001.01 Bekerja Sama Dengan Kolega Dan Pelanggan
I.55HDR00.149.2
6 PAR.HT 01.002.01 Bekerja Dalam Lingkungan Sosial Yang Beragam
I.55HDR00.150.2
7 PAR.HT 03.001.01 Mengikuti Prosedur Kebersihan Di Tempat Kerja
I.55HDR00.161.2
8 PAR.HT 01.003.01 Mengikuti Prosedur Kesehatan, Keselamatan Dan Keamanan Di
I.55HDR00.151.2 Tempat Kerja
9 PAR.HT 02.061.01 Membersihkan Lokasi Atau Area Peralatan
I.55HDR00.011.2
4
10 PAR.HT 02.062.01 Menggunakan Metode Dasar Memasak
I.55HDR00.041.2
11 PAR.HT 02.074.01 Melaksankan Prosedur Keselamatan Makanan
I.55HDR00.053.2
12 PAR.HT 02.060.01 Menerima Dan Menyimpan Persediaan
I.55HDR00.039.2
13 PAR.HT 02.063.01 Menyiapkan Petiser Dan Salad
I.55HDR00.042.2
14 PAR.HT 02.064.01 Menyiapkan Sandwich
I.55HDR00.043.2
15 PAR.HT 02.065.01 Menyiapkan Kaldu Dan Saus
I.55HDR00.044.2
16 PAR.HT 02.066.01 Menyiapkan Sup
I.55HDR00.045.2
17 PAR.HT 02.067.01 Menyiapkan Sayuran,Telur Makanan Yang Terbuat Dari Tepung
I.55HDR00.046.2
18 PAR.HT 02.068.01 Menyiapkan Dan Memasak Unggas Dan Binatang Buruan
I.55HDR00.047.2
19 PAR.HT 02.069.01 Menyiapkan Dan Memasak Seafood
I.55HDR00.048.2
20 PAR.HT02.079.01 Menyiapkan pates dan terrines
I.55HDR00.058.2
21 PAR.HT 02.070.01 Mengidenfikasikan Dan Menyiapkan Daging
I.55HDR00.049.2
22 PAR.HT 02.093.01 Menerapkan Proses Produksi Cook-Chill
I.55HDR00.072.2
23 PAR.HT03.037.01 Memantau kegiatan kerja

24 PAR.HT03.038.01 Menerapkan proses kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja


I.55HDR00.151.2
25 PAR.HT03.046.01 Mengelola keanekaragaman di tempat kerja
I.55HDR00.150.2
26 PAR.HT03.047.01 Mengelola hubungan di tempat kerja
I.55HDR00.031.2
27 PAR.HT03.058.01 Mengorganisasikan dan menyiapkan makanan
I.55HDR00.037.2
28 PAR.HT03.087.01 Membina dan menjaga kendali mutu
I.55HDR00.066.2
29 PAR.HT03.094.01 Menerapkan prinsip-prinsip kontrol jasa boga
I.55HDR00.055.2
30 PAR.HT03.078.01 Mengelola operasional layanan makanan
I.55HDR00.067.2
31 PAR.HT03.091.01 Mengangkut dan menyimpan makanan dengan cara yang aman dan
I.55HDR00.076.2 bersih
32 PMM.UB02.001.01 Menyiapkan makanan berdasarkan diet khusus dan kebutuhan
I.55HDR00.064.2 budaya
33 PAR.HT02.081.02 Menyiapkan porsi potongan daging yang terkontrol
I.55HDR00.060.2
34 PAR.HT02.060.01 Menerima dan menyiapkan persediaan
I.55HDR00.039.2
35 PAR.HT02.092.01 Mengoperasikan oulet makanan cepat saji
I.55HDR00.023.2
36 PAR.HT02.096.01 Menyiapkan makanan dessert yang disajikan panas dan dingin
I.55HDR00.050.2

1. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi


5
1. Usia minimal 19 (sembilan belas) tahun dan/atau sesuai dengan persyaratan
rekrutmen.
2. Pendidikan formal lulus SMU/SMK/sederajat dan/atau dengan pengalaman kerja
lebih dari 2 (dua) tahun minimal dihotel bintang 3 (tiga), atau
3. Pendidikan Perhotelan/minimal D1 atau Pendidikan Kapal Pesiar dan telah bekerja
di hotel bintang 5 (lima) minimal 6 (enam) bulan.
4. Sehat fisik dan mental, panca indera berfungsi dengan normal dibuktikan dengan
surat keterangan sehat dari dokter.
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik dan dapat
dibuktikan dengan bukti tertulis.
6. Kepemilikan sertifikat berbasis STCW ( Standards Of Training Certification And
Watchkeeping For Seafarers) minimal Certificate of Basic Safety Training (BST).
7. Mengisi formulir permohonan dan atau disertai surat pengantar dari Manning Agent.
8. Menunjukkan Seaman Book bagi yang memiliki.
9. Menyertakan fotocopy identitas din (KTP/SIM/PASSPORT).
10. Pas foto terbaru ukuran 3x4 berwarna sebanyak 3 lembar berpakaian rapih (berlatar
belakang warna biru).
11. Bersedia membayar administrasi yang ditetapkan oleh LSP-CKPNI.

2. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat

1. Hak Pemohon
a. Peserta yang lulus dalam asesmen kompetensi akan memperoleh Sertifikat
Kompetensi Kerja dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang diakui secara
nasional.
b. Menggunakan sertifikat kompetensi kerja sebagai promosi diri sebagai profesi
Certification II House Keeping Kapal Pesiar.

2. Kewajiban Pemegang Serifikat


a. Melaksanakan keprofesian Certification II House Keeping Kapal Pesiar dengan tetap
menjaga kode etik profesi.
b. Senantiasa memelihara kompetensi kerja yang telah dikuasai.
c. Tidak menggunakan sertifikat kompetensi kerja untuk perbuatan yang melanggar
hukum.
d. Mengikuti program surveilen yang ditetapkan LSP-CKPNI minimal dua tahun sekali.
e. Meiaporkan jika secara berturut-turut selama satu tahun tidak melaksanakan
kegiatan sebagai Certification II House Keeping Kapal Pesiar.

3. Biaya Sertifikasi
1. Struktur biaya sertifikasi mencakup blaya asesmen, surveilen dan administrasi.
2. Biaya sertifikasi sebesar Rp. 1.500.000,-.
3. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transport asesor, yang
diperhitungkan
4. Sesuai dengan kondisi dan model transportasi pelaksanaan asesmen.
5. Biaya Sertifikasi sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan dengan perubahan
harga pasar
6. Perubahan Biaya Sertifikasi dilakukan melalui Keoutusan Komite Skema atas usulan
bidang Sertifikasi.

4. Proses Sertifikasi
9.1 Persyaratan pendaftaran

6
Pemohon mengisi formulir permohonan (APL 01 dan APL 02) yang disediakan
oleh LSP-CKPNI dan melengkapi dengan bukti-bukti pendukung dan
mengembalikan kepada LSP- CKPNI untuk diverifikasi.
Pemohon yang telah memenuhi persyaratan dasar pada point 6 akan
mendapat rekomendasi menjadi peserta uji.
Peserta membayar biaya sertifikasi dan mendapat kartu ujian.

9.2 Proses Asesmen


 Secara umum proses permohonan sertifikasi mencakup:
 Formulir Permohonan yang telah diisi secara lengkap, tentang informasi umum
pemohon; Nama, Tempat dan Tanggal Lahir, Tempat Tinggal,
Pendidikan/Pelatihan Jabatan dan Pengalaman Kerja.
 Peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar
kompetensi untuk paket/klaster Certification II House Keeping Kapal Pesiar dapat
segera mengajukan permohonan kepada LSP-CKPNI, dengan mengisi Formulir
Permohonan (APL. 01) dan Asesmen Mandiri (APL. 02).
 Formulir Permohonan (APL. 01 dan APL. 02) yang telah diisi dan dilengkapi
persyaratannya akan diverifikasi terlebih dahulu oleh bidang sertifikasi untuk
selanjutnya direkomendasikan untuk mengikuti tahap berikutnya.
 Kemudian LSP-CKPNI akan menugaskan asesor kompetensi, yang akan
mengakses pemohon dengan standard TAA.ASS 401C (merencanakan &
mengorganisasikan asesmen), TAA.ASS 402C (mengakses kompetensi),
TAA.ASS 403B (mengembangkan perangkat asesmen).
 Asesor melaksanakan asesmen menggunakan metode asesmen berdasarkan
bukti-bukti yang diperoleh dari asesi. Metode asesmen tidak terbatas pada tes
tertulis, tes lisan, demonstrasi praktek, portofolio, wawancara.
 Asesor melaksanakan pengambilan keputusan/rekomendasi (kompeten atau
belum kompeten) berdasarkan penilaian terhadap unjuk kerja yang dilakukan oleh
asesi berdasarkan metode asesmen yang sesuai dengan bukti-bukti asesi.
Penilaian kompeten didasarkan pada:
- Pencapaian seluruh unjuk kerja untuk aspek keterampilan dan sikap biia tercapai
100% dan pencapaian unjuk kerja untuk aspek pengetahuan biia tercapai minimal
80% (bukan aspek kritis).
- Penilaian belum kompeten apabila hal tersebut diatas tidak dipenuhi oleh asesi.
 Asesor melaporkan rekomendasi hasil asesmen segera kepada LSP-CKPNI
setelah selesai pelaksanaan asesmen.
 LSP-CKPNI menugaskan Supervisor (Master Asesor/Lead Asesor) dalam
pelaksanakan uji kompetensi.
 LSP-CKPNI akan mengevaluasi (bild” diperlukan membentuk Komite Teknis)
untuk menetapkan status kompetensi dan akan menerbitkan sertifikat kompetensi
dan ID Card untuk klaster Certification II House Keeping Kapal Pesiar.
9.3 Evaluasi / Kaji Ulang
 LSP-CKPNI mengkaji ulang permohonan sertifikasi untuk menjamin bahwa:
 LSP-CKPNI mempunyai kemampuan untuk memberikan sertifikasi sesuai ruang
lingkup yang diajukan.
 LSP-CKPNI menyadari kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon dan
dengan alasan yang tepat dapat mengakomodasikan keperluan khusus pemohon
seperti bahasa dan/atau ketidakmampuan (disabilities) lainnya.
 LSP-CKPNI menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi dari asesi
berdasarkan persyaratan skema melalui satu atau lebih metode seperti tertulis,
lisan, praktek, pengamatan dan/atau portofolio.
 Asesmen direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
bahwa semua persyaratan skema dllerifikasi secara objektif dan sistematis
7
dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi
asesi.
 LSP-CKPNI menjamin kinerja dan hasil evaluasi termasuk kinerja dan hasil
asesmen, yang didokumentasikan secara tepat dan dimengerti .

9.4 Proses Uji Kompetensi


 Peserta uji telah dipastikan memenuhi persyaratan untuk mengikuti uji
kompetensi dibuktikan dengan rekomendasi LSP-CKPNI pada APL 01
dan APL 02 milik peserta.
 Uji kompetensi dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah
dllerifikasi di LSP-CKPNI sesuai dengan skema sertifikasi.
 Asesor melakukan uji kompetensi tertiadap peserta uji dengan disertai surat
tugas dari LSP-CKPNI.
 Proses uji kompetensi melibatkan petugas-petugas yang berkepentingan
sesuai dengan pengorganisasian asesmen pada POAOI dan DAT 01.
 Dalam proses uji kompetensi dipastikan menunjang prinsip-prinsip asesmen
(validitas, reliabilitas, fleksibelitas, keadilan).
 Dalam proses uji kompetensi dapat terjadi penghentian proses uji dengan
kondisi:
9.4..1 Ada tekanan
9.4..2 Adanya conflict of interest
9.4..3 Membahayakan asesor
9.4..4 Peserta menyatakan ketidaksanggupan untuk meneruskan uji
9.4..5 Dan kondisi-kondisi lain yang termasuk dalam kategori dapat
menghambat proses uji
 Pengambilan keputusan asesmen dilakukan dengan memegang prinsip
asesmen (valid, reliable, fair,) dari pengumpulan bukti/pencatatan
asesmen.
 Pencatatan hasil asesmen dipastikan mampu telusur dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
 Pencatatan hasil asesmen direkam pada log book/paspor skill asesi.
 Umpan balik dilakukan berdasarkan prinsip asesmen (valid, reliable, fair).
 Rekaman dokumen proses uji kompetensi akan dilaporkan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh LSP-CKPNI.

9.5 Keputusan Sertifikasi


 Keputusan Sertifikasi dilakukan berdasarkaa prinsip-prinsip uji kompetensi
(PBNSP 301) dan informasi yang dikumpulkan asesi selama proses
sertifikasi.
 Keputusan Sertifikasi ditetapkan oleh Komite Uji Teknis LSP-CKPNI
 Personel yang terlibat didalam Komite Uji Teknis tidak boleh berperan serta
dalam pelaksanaan ujian atau berperan serta dalam pelatihan yang
diikuti oleh asesi.
 LSP-CKPNI memberikan Sertifikat dan ID Card kepada asesi yang
dinyatak.an kompeten.

9.6 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi


 Pembekuan sertifikat dilakukan apabila:
9.6..1 Ditemukan ketidaksesuaian dalam prosedur asesmen dan
keputusan asesmen
9.6..2 Ditemukan ketidaksesuaian dalam keputusan asesmen

8
9.6..3 Pemegang sertifikat tidak memelihara kompetensi yang
seharusnya dilaksanakan
 Pencabutan sertifikat dilakukan apabila:
9.6..1 Pemegang sertifikat melanggar kode etik profesi dan
membahayakan orang lain
9.6..2 Pemegang sertifikat menyalahgunakan sertifikat untuk hal-hal
yang melanggar hukum

9.7 Pemeliharaan Sertifikasi


Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat maka :
 Pemegang sertifikat kompetensi tetap menguasai kompetensi selama masa
berlakunya sertifikat (rekaman pada seaman book).
 Pemegang sertifikat kompetensi melakukan perpanjangan sertifikat
kompetensi sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum masa
berakhirnya sertifikat
 LSP-CKPNI akan mengingatkan pemegang sertifikat 3 (tiga) bulan sebelum
habis masa berlakunya sertifikat dengan menggunakan sistem reminder
pada email, nomor handphone para pemegang sertifikat dan
pemberitahuan secara resmi ke alamat surat yang ditetapkan oleh
pemegang sertifikat.
 Para pemegang sertifikat dapat melihat daftar masa berlaku sertifikat di
website LSP-CKPNI.
 LSP-CKPNI melakukan Surveilen mencakup:
9.7..1 Evaluasi rekaman kegiatan asesmen
9.7..2 Evaluasi asesi (sampling)
9.7..3 Monitoring System of Asessi melalui Manning Agent
9.7..4 Uji profisiensi I wawancara terstruktur I konfirmasi tentang catatan
hasil kerja (pengalaman kerja)

9.8 Proses Sertifikasi Ulang


 LSP-CKPNI menetapkan persyaratan sertifikasi ulang bagi pemegang
sertifikat yang tidak berkinerja sesuai skema sertifikasi yang dimiliki
berdasarkan umpan balik perusahaan rekrutmen.
 LSP-CKPNI menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan
persyaratan awal untuk menjamin bahwa profesi Certification II House
Keeping Kapal Pesiar yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang
mutakhir.
 Pengakuan kompetensi terkini (Recognition of Current Competence) bagi
pemegang sertifikat yang senantiasa menunjukkan kinerja sesuai skema
sertifikasi dan dibuktikan dengan buku pelaut (seamen book) dapat
dilakukan dengan mengisi formulir APL 01 dan APL 02 yang diperoleh di
LSP-CKPNI atau melalui website LSP-CKPNI program e-certification.
 Metode asesmen untuk pengakuan kompetensi terkini menggunakan
portofolio yang sudah di verifikasi sesuai aturan bukti.
 Dalam terjadi perubahan teknologi dilakukan sesuai proses sertifikasi.
 Sertifikasi ulang / pengakuan kompetensi terkini (RCC) bagi pemegang
sertifikat dapat dilakukan melalui program e-certification LSP-CKPNI
dengan ketentuan yang berlaku.
 Masa berlaku sertifikat adalah 3 (tiga) tahun setelah tanggal dan tahun
diterbitkan.
 Metode asesmen; tidak terbatas pada:
9.8..1 Rekaman kegiatan asesmen.
9.8..2 Portofolio.
9
9.8..3 Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan
rekaman pengalaman kerja (sijil Buku Pelaut/Seaman Book).
9.8..4 Wawancara terstruktur
9.8..5 Uji profisiensi
9.9 Penggunaan Sertifikat
Pemegang sertifikat kompetensi Certification II House Keeping Kapal Pesiar
harus menandatangani persetujuan untuk:
 Memenuhi ketentuan skema sertifikasi.
 Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi yang diberikan;
 Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP-CKPNI dan
tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang
menurut LSP-CKPNI dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
 Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan
sertifikasi yang memuat acuan LSP-CKPNI setelah dibekukan atau
dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP-CKPNI
yang menerbitkannya, dan
 Tidak menyalahgunakan sertifikat.
 Setiap pemegang sertifikat menandatangani pernyataan memegang
sertifikat.

9.10 Banding
 Peserta berhak melakukan banding apabila keberatan terhadap hasil
rekomendasi/keputusan asesmen sesuai prosedur yang telah ditetapkan
oleh LSP-CKPNI.
 Pengajuan banding dilakukan peserta dengan mengisi formulir banding yang
telah disediakan oleh LSP-CKPNI dan dilengkapi dengan bukti-bukti.
 Banding dilakukan dalam batas waktu 2x24 jam setelah keputusan
asesmen, setelah itu tidak dapat dilakukan banding.
 Proses penyelesaian banding ditangani oleh komite ketidakberpihakan LSP-
CKPNI.
 Apabila peserta tidak menerima hasil banding dapat melakukan banding
melalui PTUK;

10. Kode Etik Profesi


Penilaian asesmen terhadap asesi juga memperhatikan ketaatan terhadap kode etik
profesi crew kapal terlampir.

10

Anda mungkin juga menyukai