Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR ASESMEN

PRAKTIK
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Melakukan Komunikasi di Tempat kerja
N.78SPS02.061
Nama Peserta : ANTON FACHRONI

Nama LPK/BLK/BLK Komunitas : BLKK PONPES AL IHSAN


SUNGAI RUMBAI
Kejuruan Pada BLK-K : TEKHNIK INFORMATIKA
/DESAIN GRAFIS
A. PETUNJUK ASESMEN
1. Jenis Asesmen:
a. Penilaian Praktik 70 %
1) Menyiapkan portofolio berkas untu sertifikasi
2) Wawancara
3) Perlaku/sikap
2. Asesmen akan diberikan oleh instruktur
3. Asesmen harus diselesaikan sesuai denganksi dari instruktur
4. Asesmen harus di serahkan sesuai dengan batas waktu yang
dicantumkan
5. Asesmen penilaian Teori dibuat secara tertulis dalam file wordssesuai
dengan elemen unit kompoetensi yang diuji
6. Mencontek adalah mengkopi pekerjaan seseorang dan mengakui tugas
itu adalah tugas anda. Setiap kegiatan mencontek akan mendapatkan
hasil GAGAL dengan konsekuensi diberi kesempatan MENGULANG.
7. Menyerahkan hasil asesmen dalam bentuk dokumen soft copy
atau dapat diserahkan dalam bentuk lainnya sesuai dengan
instruksi instruktur.

B. PENILAIAN PRAKTIK

TUGAS PRAKTIK
1. Unit Kompetensi : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2. Waktu Penyelesaian : 150 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja, peserta
mampu:
a) Mengkomunikasikan tentang nilai-nilai perusahaan/tempat pelaksanaan
pelatihan
b) Mengkomunikasikan informasi tentang tugas, proses, peristiwa atau
kejadian
c) Berpartisipasi dalam diskusi kelompok untuk mencapai hasil kerja yang
tepat .
d) Mewakili pandangan kelompok terhadap orang lain
e) Memberi tanggapan terhadap keluhan pelanggan

4. Abstraksi Tugas Praktik


Dalam pengoperasian LPK/BLK sehari-hari tidak bisa terlepas dari kegiatan
komunikasi, baik secara internal di tempat kerja maupun secara eksternal
dengan para stakeholders, terutama para pelanggan. Untuk itu setiap
personil harus mampu menerapkan komunikasi efektif, menjadi pendengar
yang baik, berpartisipasi dalam diskusi kelompok, mampu mewakili
pandangan kelompok, bahkan sampai mampu memberi tanggapan atas
keluhan pelanggan.

5. Instruksi Kerja :
a. Identifikasi dan tetapkan cara mencari informasi yang berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan di bidang pelatihan kerja. Pilihlah 5
regulasi dan salinlah 3 ayat yang operasional.
b. Identifikasi cara-cara mengkomunikasikan dengan tepat berkaitan dengan
nilai, peraturan, tugas, proses dan peristiwa/kejadian
c. Identifikasi cara-cara berpartisipasi dalam diskusi kelompok, dan juga
cara-cara mewakili pandangan kelompok terhadap orang lain
d. Berikan tanggapan terhadap keluhan pelanggan
e. Isikan ke dalam tabel-tabel dibawah sesuai dengan judul tabel dan
kolom-kolom yang tersedia
f. Buat soft copy , lalu serahkan kepada narasumber
Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
P.85SPS02.061.1

NAMA PESERTA : ANTON FACHRONI


NAMA LEMBAGA : AL IHSAN SUNGAI RUMBAI
NOMOR HP : 081369631279

Tabel 1
Mengidentifikasi Peraturan di bidang Pelatihan Kerja

NO NAMA NOMOR TENTANG ISI PERATURAN


PERATURAN DAN (kutip, min 3 ayat)
TAHUN
1 Undang-Undang 13 Tahun Ketenaga Pasal5
2003 kerjaan Setiap Tenaga kerja memiliki kesempatan
yang sama tanpadiskriminasi
untukmemperoleh pekerjaan

Pasal 9
Pelatihan kerja diselenggarakan dan
diarahkan untuk membekali, meningkatkan,
dan mengembangkan kompetensi kerja
guna meningkatkan kemampuan,
produktivitas, dan kesejahteraan.

Pasal 11
Setiap tenaga kerja berhak untuk
memperoleh dan/atau meningkatkan
dan/atau mengembangkan kompetensi
kerja sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja.

2 Peraturan 31 Tahun Sistem Pasal 9


Pemerintah 2006 Pelatihan (1) Pelatihan kerja diselenggarakan
dengan metode pelatihan kerja yang
Kerja relevan, efektif, dan efisien dalam
Nasional rangka mencapai standar kompetensi
kerja.
(2) Metode pelatihan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pelatihan di tempat kerja dan/atau
pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
(3) Metode pelatihan di tempat kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat diselenggarakan dengan
pemagangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pemagangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diatur dengan Peraturan
Menteri.

Pasal 15
(1) Menteri mengembangkan sistem
informasi pelatihan kerja nasional
untuk mendukung pelaksanaan
Sislatkernas.
(2) Sistem informasi pelatihan kerja
nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi sekurang-kurangnya
memuat data dan informasi tentang :
a. SKKNI dan KKNI;
b. program pelatihan kerja; c.
c. penyelenggaraan pelatihan kerja;
d. tenaga kepelatihan; dan
e. sertifikasi.
(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dihimpun dari semua pihak
yang terkait dengan pelatihan kerja
baik instansi pemerintah, pemerintah
daerah maupun swasta, serta informasi
dari lembaga di luar negeri.

3 Peraturan Menteri 11 Tahun Pedoman Pasal1


Ketenagakerjaan 2013 Sistem 1. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan
kegiatan untuk memberi, memperoleh,
dan Pelatihan meningkatkan, serta mengembangkan
Ketransmigrasian Kerja kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
Nasional Di sikap, dan etos kerja pada tingkat
Daerah keterampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan.
2. Sistem Pelatihan Kerja Nasional,
yang selanjutnya disingkat Sislatkernas,
adalah keterkaitan dan keterpaduan
berbagai komponen pelatihan kerja untuk
mencapai tujuan pelatihan kerja nasional.
3. Lembaga pelatihan kerja adalah
instansi pemerintah, badan hukum atau
perorangan yang memenuhi persyaratan
untuk menyelenggarakan pelatihan kerja.

Pasal 2
Peraturan Menteri ini mengatur
pelaksanaan Sislatkernas di daerah yang
berkaitan dengan standarisasi kompetensi
kerja, pelaksanaan pelatihan kerja,
pembinaan LPK, sertifikasi kompetensi
kerja, pendanaan pelatihan kerja dan
koordinasi pelaksanaan Sislatkernas.

Pasal 4
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 tercantum dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

4 Peraturan Menteri 8 Tahun Standar Balai Pasal 3


Ketenagakerjaan 2017 Latihan Kerja Persyaratan pendirian BLK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 harus memiliki:
a. lahan;
b. studi kelayakan;
c. dokumen analisa lingkungan hidup;
d. struktur organisasi;
e. Program Pelatihan Kerja;
f. Instruktur dan Tenaga Pelatihan; dan
g. Sarana dan Prasarana.
Pasal 8
(1) Pelatihan Kerja yang diselenggarakan
di BLK harus berbasis kompetensi.
(2) Pelaksanaan Pelatihan Berbasis
Kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

5 Peraturan Menteri 8 Tahun Pedoman Pasal 2


Ketenagakerjaan 2014 Penyelenggar (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan
sebagai acuan dalam
aan Pbk penyelenggaraaan PBK bagi lembaga
pelatihan yang dikelola oleh instansi
pemerintah, badan usaha, perorangan
yang memenuhi persyaratan untuk
menyelenggarakan pelatihan.
(2) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk:
a. meningkatkan sinergitas lembaga
pelatihan dengan kebutuhan
pengguna tenaga kerja;
b. meningkatkan pelayanan dan kinerja
lembaga pelatihan; dan
c. meningkatkan kompetensi peserta
pelatihan.

Pasal 6
(1) Tahapan persiapan PBK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,
merupakan proses mempersiapkan dan
merencanakan aktivitas pelatihan yang
akan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan PBK untuk mencapai
tujuan pelatihan.
(2) Tahapan persiapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. identifikasi kebutuhan pelatihan;
b. menyusun program pelatihan;
c. melaksanakan rekruitmen dan
seleksi;
d. menyusun rencana pelatihan;
e. menyiapkan sumber daya manusia;
f. menyiapkan fasilitas pelatihan;
g. menyusun jadwal pelatihan; dan h.
menyiapkan administrasi pelatihan.

Pasal 9
Pelaksanaan PBK terdiri atas:
a. pelatihan di lembaga pelatihan atau off
the job training;
b. penilaian/asesmen di lembaga pelatihan;
c. pelatihan di tempat kerja atau on the job
training;
d. penilaian/asesmen di tempat kerja; dan
penerbitan sertifikat pelatihan dan/atau
sertifikat kompetensi.

6 Peraturan Menteri 34 Tahun Lembaga


Ketenagakerjaan 2016 Akreditasi Pasal 2
Akreditasi bertujuan untuk menjamin mutu
LPK
penyelenggaraan pelatihan kerja dan
meningkatkan kredibilitas LPK.

Pasal 22
LA-LPK melakukan Akreditasi kepada LPK
yang telah memperoleh izin atau tanda
daftar dari kepala dinas kabupaten/kota.

Pasal 23
(1) Akreditasi dilakukan berdasarkan
Program Pelatihan Kerja dan mengacu
kepada KMPI;
(2) KMPI sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari:
a. kompetensi kerja;
b. Kurikulum dan silabi;
c. materi Pelatihan Kerja;
d. Asesmen Pelatihan Kerja;
e. Instruktur dan Tenaga Pelatihan;
f. Sarana dan Prasarana Pelatihan
Kerja;
g. tata kelola LPK; dan
h. keuangan
(3) KMPI sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

7 Peraturan Menteri 17 Tahun Tatacara


Ketenagakerjaan 2016 Perizinan LPK Pasal 2
Pelatihan kerja diselenggarakan oleh:
a. LPK Swasta;
b. LPK Pemerintah;atau
c. LPK Perusahaan.

Pasal 12
(1) LPK Pemerintah atau LPK Perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b dan huruf c, yang
menyelenggarakan pelatihan kerja
wajib mendaftar pada dinas
kabupaten/kota.
(2) Tanda daftar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), diterbitkan oleh
kepala dinas kabupaten/kota.

Pasal 13
(1) Untuk mendapatkan tanda daftar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 ayat (2), LPK Pemerintah atau
LPK Perusahaan mengajukan
permohonan secara tertulis kepada
kepala dinas kabupaten/kota, dengan
melampirkan:
a. fotokopi keputusan penetapan LPK
dari pimpinan perusahaan yang
membawahi unit pelatihan kerja;
b. nama kepala LPK yang
dilengkapi dengan identitas diri
dan riwayat hidup;
c. fotokopi Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) atas nama
lembaga;
d. profil LPK yang ditandatangani
oleh kepala LPK, yang sekurang-
kurangnya memuat:
1) struktur organisasi dan uraian
tugas;
2) program pelatihan kerja
berbasis kompetensi yang akan
diselenggarakan;
3) program kerja LPK dan rencana
pembiayaan selama 1 (satu)
tahun;
4) daftar dan riwayat hidup
instruktur bersertifikat
kompetensi dan tenaga
pelatihan;
5) kapasitas pelatihan pertahun.

e. fotokopi tanda bukti kepemilikan


atau sewa atas sarana dan
prasarana pelatihan kerja.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, huruf c dan
huruf e, tidak berlaku bagi LPK
Pemerintah

Tabel 2
Media Penyajian Informasi

NO JENIS MEDIA (Lisan & DIKELUARKAN DITUJUKAN


Tertulis) OLEH KEPADA
Brosur/Flyer UPT BLK Publik/pencari
1
kerja
Laporan tahunan UPT BLK Orang Tertentu
2
Uraian tugas Kepala BLK Pemegang Jabatan
3
Buku pedoman Kepala BLK Peserta pelatihan
4
Rapat atau pertemuan UPT BLK Orang Tertentu
5
Tabel 3
Berpartisipasi Dalam Diskusi Kelompok

NO URAIAN AKTIFITAS APA YANG HARUS APA YANG TAK


DILAKUKAN BOLEH
DILAKUKAN
1 Mengemukakan - Jangan memotong - Terlalu banyak
pendapat pembicaraan bicara
- Bahasa yang mudah - Mengambil alih
dimengerti, lugas dan tepat pembicaraan
2 Mendengarkan - Tidak berbicara saat orang - Interupsi
lain berbicara - Mengubah pokok
- Membuat pembicara tahu pembicaraan
bahwa kita sedang - Bahasa tubuh
mendengarkan negatif
- Mampu mengulangi apa
yang disampaikan
pembicara
3 Mencari Tanggapan - Terima dengan baik
keluhan pelanggan - Cuek terhadap
- Petakan keluhan pelanggan pelanggan
- Tunjukkan rasa empati - Tidak melirik
- Berikan solusi terbaik dan kepada pelanggan
cepat

Tabel 4
Menjadi Pendengar Yang Baik

NO URAIAN AKTIFITAS LANGKAH-LANGKAH HAL YANG PERLU


YANG DITEMPUH DIHINDARI
1 Menyimak orang berbicara - Memotong
- Mendengarkan pembicaraan
- Mengidentifikasi - Cuek terhadap
- Menginterpretasi/menafsir pelanggan
- Memahami - Tidak melirik
- Menilai dan menanggapi/ kepada pelanggan
beraksi

2 Menggambarkan pendapat Tidak menerima


orang lain - Tidak berbicara saat pendapat orang lain
orang lain berbicara
- Membuat pembicara tahu
bahwa kita sedang
mendengarkan
- Mampu mengulangi apa
yang disampaikan
pembicara
3 Mewakili pendapat - mengeluarkan
kelompok Mempertimbangkan pendapat pendapat pribadi
yang efektif dan memilih
pendapat yang dianggap
benar

Tabel 5
Prosedur Menangani Keluhan Pelanggan
NO CONTOH KASUS Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
Simak Buat Catatan Konfirmasi Selesaikan
1 Seorang siswa Mendengarkan Masalah Menanyakan Mengarahkan
komplain karena keluhan muncul karena ke petugas ke siswa untuk
ditolak saat situasi penerima menunggu
mendaftar ulang. kondisiyang daftar ulang hasil dari
Dia terlambat satu tidak kalau siswa daftar ulang
jam sebelum memungkinkan tersebut betul jika ada siswa
tutup, disebabkan terlambat lain yang
jaringan internet mendaftar mengundurkan
down ulang diri atau
menunggu
untuk
mengikuti
kembali
diangkatan
berikutnya
2 Perusahaan Mendengar Komplainnya Mengecek Meminta maaf
tempat OJT siswa dan klarifikasi perusahaan daftar hadir kepada mentor
komplain, karena tempat siswa yang telah atas
2 dari 3 orang OJT karena disediakan keterlambatan
siswa yang dikirim ada 2 orang dan siswa datang
sudah 3 kali siswa datang menanyakan tidak tepat
datang tidak tepat tidak tepat kepada ke 2 waktu dan
waktu waktu orang siswa menegur 2
tersebut kalau orang siswa
yang tersebut agar
bersangkutan tidak
memang mengulanginya
datang kembali
terlambat

3 Pembuatan Sertifikat Belum Memanggil


sertifikat pelatihan pelatihan selesainya petugas -menerima
belum selesai belum selesai sertifikat pencetak komplein dan
sehingga tidak peserta sertifikat meminta maaf
bisa diserahkan pelatihan penyebab serta
tepat waktu. sehingga 20 keterlambatan memberikan
Karena itu 20 orang lulusan ini solusi
orang lulusan komplain
komplain
Catatan :

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Jakarta, 23 Agustus 2022

Tanda Tangan Instruktur Tanda Tangan Peserta

Drs.Tansi Tarigan, MM Anton Fachroni

Anda mungkin juga menyukai