PRAKTIK
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Melakukan Komunikasi di Tempat kerja
N.78SPS02.061
Nama Peserta : ANTON FACHRONI
B. PENILAIAN PRAKTIK
TUGAS PRAKTIK
1. Unit Kompetensi : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2. Waktu Penyelesaian : 150 menit
3. Capaian Unjuk Kerja :
Setelah menyelesaikan tugas Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja, peserta
mampu:
a) Mengkomunikasikan tentang nilai-nilai perusahaan/tempat pelaksanaan
pelatihan
b) Mengkomunikasikan informasi tentang tugas, proses, peristiwa atau
kejadian
c) Berpartisipasi dalam diskusi kelompok untuk mencapai hasil kerja yang
tepat .
d) Mewakili pandangan kelompok terhadap orang lain
e) Memberi tanggapan terhadap keluhan pelanggan
5. Instruksi Kerja :
a. Identifikasi dan tetapkan cara mencari informasi yang berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan di bidang pelatihan kerja. Pilihlah 5
regulasi dan salinlah 3 ayat yang operasional.
b. Identifikasi cara-cara mengkomunikasikan dengan tepat berkaitan dengan
nilai, peraturan, tugas, proses dan peristiwa/kejadian
c. Identifikasi cara-cara berpartisipasi dalam diskusi kelompok, dan juga
cara-cara mewakili pandangan kelompok terhadap orang lain
d. Berikan tanggapan terhadap keluhan pelanggan
e. Isikan ke dalam tabel-tabel dibawah sesuai dengan judul tabel dan
kolom-kolom yang tersedia
f. Buat soft copy , lalu serahkan kepada narasumber
Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
P.85SPS02.061.1
Tabel 1
Mengidentifikasi Peraturan di bidang Pelatihan Kerja
Pasal 9
Pelatihan kerja diselenggarakan dan
diarahkan untuk membekali, meningkatkan,
dan mengembangkan kompetensi kerja
guna meningkatkan kemampuan,
produktivitas, dan kesejahteraan.
Pasal 11
Setiap tenaga kerja berhak untuk
memperoleh dan/atau meningkatkan
dan/atau mengembangkan kompetensi
kerja sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja.
Pasal 15
(1) Menteri mengembangkan sistem
informasi pelatihan kerja nasional
untuk mendukung pelaksanaan
Sislatkernas.
(2) Sistem informasi pelatihan kerja
nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi sekurang-kurangnya
memuat data dan informasi tentang :
a. SKKNI dan KKNI;
b. program pelatihan kerja; c.
c. penyelenggaraan pelatihan kerja;
d. tenaga kepelatihan; dan
e. sertifikasi.
(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dihimpun dari semua pihak
yang terkait dengan pelatihan kerja
baik instansi pemerintah, pemerintah
daerah maupun swasta, serta informasi
dari lembaga di luar negeri.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mengatur
pelaksanaan Sislatkernas di daerah yang
berkaitan dengan standarisasi kompetensi
kerja, pelaksanaan pelatihan kerja,
pembinaan LPK, sertifikasi kompetensi
kerja, pendanaan pelatihan kerja dan
koordinasi pelaksanaan Sislatkernas.
Pasal 4
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 tercantum dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 6
(1) Tahapan persiapan PBK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,
merupakan proses mempersiapkan dan
merencanakan aktivitas pelatihan yang
akan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan PBK untuk mencapai
tujuan pelatihan.
(2) Tahapan persiapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. identifikasi kebutuhan pelatihan;
b. menyusun program pelatihan;
c. melaksanakan rekruitmen dan
seleksi;
d. menyusun rencana pelatihan;
e. menyiapkan sumber daya manusia;
f. menyiapkan fasilitas pelatihan;
g. menyusun jadwal pelatihan; dan h.
menyiapkan administrasi pelatihan.
Pasal 9
Pelaksanaan PBK terdiri atas:
a. pelatihan di lembaga pelatihan atau off
the job training;
b. penilaian/asesmen di lembaga pelatihan;
c. pelatihan di tempat kerja atau on the job
training;
d. penilaian/asesmen di tempat kerja; dan
penerbitan sertifikat pelatihan dan/atau
sertifikat kompetensi.
Pasal 22
LA-LPK melakukan Akreditasi kepada LPK
yang telah memperoleh izin atau tanda
daftar dari kepala dinas kabupaten/kota.
Pasal 23
(1) Akreditasi dilakukan berdasarkan
Program Pelatihan Kerja dan mengacu
kepada KMPI;
(2) KMPI sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari:
a. kompetensi kerja;
b. Kurikulum dan silabi;
c. materi Pelatihan Kerja;
d. Asesmen Pelatihan Kerja;
e. Instruktur dan Tenaga Pelatihan;
f. Sarana dan Prasarana Pelatihan
Kerja;
g. tata kelola LPK; dan
h. keuangan
(3) KMPI sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 12
(1) LPK Pemerintah atau LPK Perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b dan huruf c, yang
menyelenggarakan pelatihan kerja
wajib mendaftar pada dinas
kabupaten/kota.
(2) Tanda daftar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), diterbitkan oleh
kepala dinas kabupaten/kota.
Pasal 13
(1) Untuk mendapatkan tanda daftar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 ayat (2), LPK Pemerintah atau
LPK Perusahaan mengajukan
permohonan secara tertulis kepada
kepala dinas kabupaten/kota, dengan
melampirkan:
a. fotokopi keputusan penetapan LPK
dari pimpinan perusahaan yang
membawahi unit pelatihan kerja;
b. nama kepala LPK yang
dilengkapi dengan identitas diri
dan riwayat hidup;
c. fotokopi Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) atas nama
lembaga;
d. profil LPK yang ditandatangani
oleh kepala LPK, yang sekurang-
kurangnya memuat:
1) struktur organisasi dan uraian
tugas;
2) program pelatihan kerja
berbasis kompetensi yang akan
diselenggarakan;
3) program kerja LPK dan rencana
pembiayaan selama 1 (satu)
tahun;
4) daftar dan riwayat hidup
instruktur bersertifikat
kompetensi dan tenaga
pelatihan;
5) kapasitas pelatihan pertahun.
Tabel 2
Media Penyajian Informasi
Tabel 4
Menjadi Pendengar Yang Baik
Tabel 5
Prosedur Menangani Keluhan Pelanggan
NO CONTOH KASUS Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
Simak Buat Catatan Konfirmasi Selesaikan
1 Seorang siswa Mendengarkan Masalah Menanyakan Mengarahkan
komplain karena keluhan muncul karena ke petugas ke siswa untuk
ditolak saat situasi penerima menunggu
mendaftar ulang. kondisiyang daftar ulang hasil dari
Dia terlambat satu tidak kalau siswa daftar ulang
jam sebelum memungkinkan tersebut betul jika ada siswa
tutup, disebabkan terlambat lain yang
jaringan internet mendaftar mengundurkan
down ulang diri atau
menunggu
untuk
mengikuti
kembali
diangkatan
berikutnya
2 Perusahaan Mendengar Komplainnya Mengecek Meminta maaf
tempat OJT siswa dan klarifikasi perusahaan daftar hadir kepada mentor
komplain, karena tempat siswa yang telah atas
2 dari 3 orang OJT karena disediakan keterlambatan
siswa yang dikirim ada 2 orang dan siswa datang
sudah 3 kali siswa datang menanyakan tidak tepat
datang tidak tepat tidak tepat kepada ke 2 waktu dan
waktu waktu orang siswa menegur 2
tersebut kalau orang siswa
yang tersebut agar
bersangkutan tidak
memang mengulanginya
datang kembali
terlambat
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………