Anda di halaman 1dari 43

METODOLOGI

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

PROSES
BELAJAR
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

 Belajar Dan Kecerdasan

Proses belajar individu memiliki faktor-faktor yang relevan dalam menentukan perkembangan
belajarnya, bahwa :

 Perkembangan yang dialami manusia sebagai pembawaan sejak


lahir, artinya apa yang terjadi pada diri manusia memang sudah
ada bakat dalam perciptaannya
 Anak yang baru lahir bagaikan kertas putih, artinya pentingnya
pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam mempengaruhi
perkembangan manusia pada seorang anak adalah semata
bergantung pada lingkukngan dan pengalaman pendidikannya
 Faktor bawaan moninan dalam mempengaruhi
perkembangan manusia, bahwa dimana terjadi proses perubahan dan perkembangan
dalam diri seseorang dipengaruhi oleh dua. Pertama merupakan faktor internal individu
yang menentukan terdapat bakat atau bawaan sejak lahir dalam bentuk sehat baik fisik
maupun potensi psikologinya. Kedua adalah faktor eksternalnya yangn berasal dari
lingkungan fisik (sarana dan prasarana), lingkungan non fisik (cuaca dan iklim), lingkungan
biotin dan abiotik, serta pengalaman ber=lajar dari interaksi individu dengan lingkungan
akan memberikan kontribusi signifikan pada perkembangan individu tersebut.

Seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah. Belajar itu sendiri merupakan sesuatu perubahan
dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak terpaut dengan
faktor-faktor samar yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar tersebut.

Suatu kebutuhan dalam proses belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Perubahan dimaksud bersifat
secara relatif konstan dan berbekas. Dimana perubahan yang dapat
dipertahankan selama proses pertumbuhan, sehingga belajar
merupakan suatu peristiwa yangn terjadi di dalam kondisi-kondisi
tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol.

Kecerdasan yang berasal dari individu merupakan kecerdasan tunggal


atau kecerdasan intelektual yang diukur dengan tes inteligensi yang mana hanya dapat melihat
prestasi yang ditampilkan seseorang melalui tes yang dialami di tempat tertentu (misalnya
sekolah).
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Sedangkan kecerdasan majemuk merupakan cara berpikir kontemporer bahwa dimana perbedaan
individu adalah penting, mencakupi adanya kecerdasan yang berkaitan dengan bahasa sebagai
kecerdasan linguistik; kecerdasan logis-matematis terkait nalar, logika, matematika; kecerdasan
visual-spasial terkait dengan objek dan ruang, imajinasi bentuk dalam pikirannya yang memiliki
kemampuan lebih dalam membayangkan suatu bentuk nyata; kecerdasan musikal terkait musik,
irama, dan bunyi/suara akan mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan berkaitan
dengan musik; kecerdasan badani/kinestetik terkait badan dan gerak tubuh dimana seseorang
memiliki keunggulan dalam hal menggunakan sebagian atau seluruh tubuh untuk berkomunikasi;
kecerdasan interpersonl/sosial terkait dengan hubungan antar pribadi/sosial dimana seseorang
dapat cepat memahami dan berinisiatif untuk berinteraksi sehingga mudah bersosialisasi dan
memiliki kemampuan memimpin dan menangani suatu perselisihan.

Ada lima wilayah kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional yang sangat penting
untuk diketahui dan dicermati dalam mengendalikan suatu kelas pembelajaran, yakni:

1. Kemampuan mengenali emosi diri


2. Kemampuan mengelola emosi
3. Kemampuan memotivasi diri
4. Kemampuan mengenali emosi orang lain
5. Kemampuan membina hubungan

Dalam kaitannya dengan keseimbangan kecerdasan bahwa dimaan manusia


diberikan olehNya talenta dan manusia hidup bersama orang lain sehingga
diberikan kecerdasan emosional, maka manusia dituntut unutk menjalin
hubungan harmonis, hidup berdampingan secara rukun dan damai, saling
mencintai, saling berbagi kasih, saling berbagai rasa dan saling berbagi
kebahagiaan.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

INSTRUKTUR
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

 Peran Instruktur
Instruktur sebagai bagian dari sistim pelatihan, yang akan berhubungan secara terbuka dengan
lingkungannya berkaitan dengan tugas profesinya lebih efektif dan produktif dan terfokus dimana
penyelengaraan proses pembelajaran dengan melalui suatu persiapan pada materi pengajaran
sesuai dengan kurikulum terkait, memilih metode pembelajaran yang sesuai agar interaksi
pembelajaran terjadi dan menyenangkan sampai mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.

Prinsip penyelengggaran pendidikan dalam proses pembelajaran:


1. Demokratis dan berkeadilan, tidak diskriminatif
2. Sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna
3. Proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
4. Keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran dengan melibatkan kegiatan :
1. Pendahuluan
2. Inti
3. Penutup

Dalam kegiatan dimaksud merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi peserta
didik yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Kegiatan eksplorasi merupakan proses pembelajaran :


1. Melibatkan peserta didik mencari informasi tentang topik materi pengajaran
2. Menggunakan berbagai pendekatan pembelajara, media pembelajaran dan sumber belajar
lainnya
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi anatr peserta didik
4. Melibatkan peserta didik secara aktif
5. Melakukan percobaan di area yang terkait dengan materi pengajaran

Kegiatan elaborasi merupakan proses pembelajaran:


1. Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis melalui tugas-tugas tertentu dan
bermakna
2. Memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulils melalui pemebrian tugas,
diskusi, dan lain-lain yang sesuai
3. Kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa
rasa takut
4. Pembelajaran koorperatis=f dan kolaboratif
5. Berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
6. Membuat laporan eksplorasi
7. Menyiapkan hasil kerja individual maupun kelompok
8. Melakukan pameran atau turnamen atas produk yang dihasilkan
9. Melakukan kegiatan yang membanggakan dan membangun rasa percaya diri

Dalam kegiatan konfimasi, seorang instruktur akan melakukan:


1. Memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan peserta didik
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran melalui berbagi sumber
3. Memfasilitasi peserta didik untuk refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukannya
4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Instruktur dalam penyelenggaraan suatu pelatihan tidak lagi berpikir hanya berperan mentransfer
ilmu pengetahuan kepada peserta didik, dan juga jangan beranggapan bahwa dialah satu-satunya
sumber informasi tentang ilmu pengetahuan. Dalam melaksanakan
perannya, seorang instruktur harus terus mengarahkan peserta
didiknya agar terus aktif mencari ilmu pengetahuan dari berbagai
sumber sehingga dalam situasi ini seorang instruktur dapat
melakukan keseimbangan dalam perannya melakukan
pembimbingan dengan memahami perbedaan dan latar belakang
peserta didik dengan memperhatikan prioritas dan kebutuhan
peserta didik, dan bukan sesuai dengan keinginan instruktur.
Instruktur juga melakukan pengembangan kompetensi peserta didik
yaitu terhadap segi keterampilan (skill).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang instruktur juga berperan dalam mendorong agar
peserta didik memiliki kreativitas yang tinggi. Dimana disadari perlunya kreativitas tersebut adalah
sesuai yang universal, dan untuk itu semua kegiatan didukung, dibimbing, dan dibangkitkan oelh
kesadaran tersebut.

Dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator, seoarang instruktur hendaknya mencermati


terhadap pertimbangan yang terkait dengan metode belajar: cara belajar siswa aktf, siswa sebagai
subjek belajar, student center, proses pembelajaran. Sehingga dimana instruktur mampu
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pelatihan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sebenarnya

Untuk menghadai perbedaan minat belajar peserta didik, maka seorang instruktur harus memiliki
kemampuan untuk membangkitkan semangat dan memainkan peran sebagai seorang motivator
agar peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran.

Peserta didik dalam kelas pembelaran memiliki berbagai macam karakter dan latar belakang
ataupun permasalahannya yang berpotensi akan menimbulkan masalah di antara mereka. Apabila
mengetahui adanya peserta didik yang sedang bermasalah maka seorang instruktur harus segera
berinisiatif menyelesaikannya. Untuk itu instruktur dituntut terampil dan menguasai teknik-teknik
penyelesaian suatu masalah dimana seorag instruktur profesional hendaknya mendai seorang
problem solving yang baik dan kredibel.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Tugas dan tanggung jawab instruktur


 Menentukan isi dan rencana pelajaran
 Memilih dan mempersiapkan alat evaluasi
 Memilih metoda melatih
 Memilih dan mempersiapkan alat bantu mengajar
 Mempersiapkan kebutuhan praktik
 Menyampaikan pendahuluan pelajaran
 Menyajikan isi pelajaran
 Menerapkan isi pelajaran
 Mengevaluasi hasil belajar peserta pelatihan
 Menyiapkan fasilitas pelatihan
 Melaksanakan dan mengawasi keselamatan kerja
 Menginventaris dan memelihara peralatan yang digunakan
 Mengumpulkan dan menyimpan laporan dan surat-surat
 Mempersiapkan kebutuhan bahan dan peralatan pelatihan
 Memelihara kerjasama dengan semua pihak
 Mengikuti dan melaksanakan kegiatan dinas
 Meningkatkan kemampuan dengan cara belajar sendiri
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

PELATIHAN
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Pelatihan berbasis kompetensi


 Pendekatan pelatihan dengan outcomes yang spesifik pada penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sehingga seorang individu mampu menunjukkan kemampuan kerjanya
di tempat kerja pada kondisi tertentu
 Suatu proses pengumpulan bukti dan keputusan apakah seorang individiu mencapai atau tidak
kompetensinya
 Pelatihan yang menuntut adanya link and match dengan kebutuhan kerja industri
 Kompetensi yang menuntut kredibilitas lembaga pelatihan dengan sistim terakreditasi

Desain Pembelajaran
Proses pembelajaran mengandung aspek: isi, daya dukung, dan keterampilan
(skill). Aspek isi berkaitan dengan kurikulum pembelajaran (pelatihan). Aspek
daya dukung berkaitan dengan sumber daya: sarana, prasarana, fasilitas
pembelajaran, sumber-sumber belajar, situasi, sumber daya manusia, dan
sumber daya lainnya terkait materi pengajaran. Asek keterampilan (skill)
berkaitan dengan keahlian instruktur dalam memilih dan menggunakan
metode pembelajaran dan keahlian memainkan peran-perannya selama
proses pembelajaran berlangsung.

Desian pengajaran merupakan prosedur yang terorganisir secara sistematik yang mencakupi aspek
tujuan, rencana kerja dan time schedule, volume pekerjaan dan distribusi tugas, daya dukungn,
keterampilan (skill), mekanisme kerja, kebijakan, implementasi, evaluasi proses dan evaluasi hasil
kerja, serta rencana tindak lanjut dalam janka waktu tertentu.

Untuk kelancaran proses pelatihan, desain pembelajaran adalam membuat rencana pembelajaran
terkait dengan mengikuti aspek-aspek penting di dalamnya:
1. Cakupan materi ajar sesuai dengan lamanya waktu satu kali pertemuan
2. Kesesuaian metode dengan materi ajar
3. Kemampuan instruktur menggunakan emtode yang ditetapkan
4. Situasi yang bisa diprediksi
5. Sarana dan fasilitas pendukung pelaksanaan pembelajran
6. Perbedaan potensi peserta
7. Aktivitas dan interaksi yang diharapkan terjadi
8. Tujuan pembelajaran
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Penekanan peran manusia dalam proses pembelajaran adalah untuk memiliki keunggulan di
bidang:
 Kognitif
 Psikomotorik
 Afektif

Kognitif
Kemampuan menginterpretasikan ilmu pengetahuan dengan menggunakan konsep/teori yang
dimilikinya dalam menjabarkan suatu konsep atau analisa sesuatu

Psikomotorik
Kemampuan menirukan suatu gerak, mengaplikasikan suatu konsep melalui gerak, melakukan
gerakan dengan benar dan secara wajar/naturalis

Afektif
Kemampuan untuk menerima nilai-nilai dan setia pada nilai tertentu dan menjadikannya sebagai
bagian dari pola hidup

Penekanan yang dilakukan dalam mendesain pembelajaran adalah:

1. Cakupan materi ajar


2. Kesesuaian metode dengan materi ajar
3. Situasi pembelajaran
4. Sarana dan fasilitas pembelajaran
5. Aktivitas dan interaksi peserta
6. Tujuan pembelajaran
7. Perbedaan potensi peserta

Faktor penentu out come pembelajaran merupakan proses interaksi antara pikiran, jiwa, dan raga
dimana akan terjadi proses beraktivitas dan berinteraksi dalam merespon stimulus.

Dalam proses pembelajaran juga perlu terbentuknya hubungan kerja yang baik antara instruktur
dan peserta, sehingga kooperasi, apresiasi, dan komunikasi adalah hal-hal yang mutlak kita kuasai
dengan cermat untuk mencapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan out come yang
ditentukan.

Memotivasi peserta untuk mencapai out come sebagaimana ditentukan dalam program pelatihan
adalah dengan menerapkan suatu cara belajar yang lebih diminati yaitu dengan memberikan
kesempatan bereksperimen, berdiskusi, berpresentasi dimana terdapat potensi terhadap
tingginya kebutuhan mengembangkan diri dan mengembangkan budaya belajar.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Prinsip belajar yang juga perlu kita pahami adalah proses belajar bersifat individual, dengan
pertimbangan membedakan antara kecepatan dan efektivitas memperlajari sesuatu yang menarik
dan tidak menarik, sehingga peserta akan menyerap dan mempraktikkan materi yang baru
dipelajarinya sebagai out come bagi peserta dalam menemukan sendiri makna pembelajaran dan
dalam pengalamannya sehingga dapat menceritakan kembali pemikirannya dan melakukan
praktiknya.

Sistim Pembelajaran
Sistim pembelajaran untuk pencapaian kompetensi yang maksimal akan lebih efektif melalui peer
teaching, dimana peserta lebih menarik mempelajari sesuatu dari teman atau orang yang disukai
karena lebih mudah daripada dari seorang instruktur apalagi metode yang digunakan oleh
instruktur tersebut adalah satu arah (teacher centre).

Penerapan proses pembelajaran yan efektif, pertama yang ditanamkan adalah paradigma bahwa
kita belum tahu banyak, pikiran kita mash terisi setengah, masih perlu menyerap hal-hal lain.
Pemikiran demikian akan efektif untuk membentuk kebiasan bertanjya, mengeksplorasi,
berdiskusi, bahkan berdebat. Pada situasi pembelajaran dimana potensi defensi ditemukan maka
perlu dilakukan pendekatan yang menyadarkan sikap terutup tersebut, sehingga perlu
dikembangkan sikap positif terhadap kesalahan dan selalu berpikir bahwa pengalaman, walaupun
buruk, adalah media belajar yang baik bagi anggota kelompok kelas belajar. Dengan terbentuknya
suasana belajar seperti ini, program belajar menjadi menarik karena individu peserta yang akan
aktif berpartisipatif selama proses pembelajaran.

Hal yang perlu diwaspai adalah dimana terjadi saat kita mengistirahatkan otak (malas berpikir)
maka akan cepat tidak berfungsi bila tidak dilatih. Dalam situasi seperti ini perlu motivasi untuk
menajamkan kemampuan kognitif dan memiliki kebiasaan untuk semakin terampil pada
kompetensi yang diinginkannya, karena individu peserta perlu menajamkan instingnya bila
menginginkan hasil yang optimal, jadi IQ harus dikembangkan.

Paradigma otoritas pada seorang instruktur, yaitu: paling tahu, paling bijak, dan paling menguasai
masalah harus dihapus karena menghambat pembelajaran, sehingga sudah saatnya seorang
instruktur mengarahkan siapa saja untuk belajar dari mana saja dan siapa saja, serta terbuka,
mengadopsi, menganalisis, menemukan persepsi dari sisi lain dalam implementasi, penyelesaian
pekerjaan, dan sikap kerja. Untuk itu, perlu berkomitmen untuk menerapkan sistim lesson learnt
dimana kesalahan dan perbaikan akan disebarluaskan dan sebagai studi kasus sehingga setiap
individu yang tidak mengalaminya akan berlajar dari kejadian tersebut, karena belajar adalah
tanggung jawab kita.

Pada proses pengajaran terhadap materi baru, akan lebih efektif apabila pengetahuan baru
tersebut dibarengi dengan imajinasi, emosi, motivasi, dan insight yang mendalam tentang subyek
materi terkait, namun perlu dicermati kehati-hatian terhadap informasi lama yang sudah tertanam
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
pada individu peserta dewasa. Pelatihan hanya berhasil bila seorang instruktur memberikan
kesempatan peserta untuk berpengalaman ‘how it feels’ dan ‘how it works’, bahwa dimana
individu perlu merasakan hal yang kritis dan nerves nya.

Beberapa pendapat bahwa ‘training bagus, komitmen sudah dikumandangkan, namun


keterampilan baru ternyata tidak mudah diterapkan di tempat kerja’. Hal yang kritikal untuk
kesuksesan belajar merupakan dukungan dalam bentuk proses ‘coaching’ serta kesempatan
mempratikkannya, oleh karenanya akan meyakinkan terjadinya proses belajar dalam diri individu
peserta.

Pembimbingan Dan Pelatihan


Apakah kita memiliki bekal yang memadai untuk melakukan pembimbingan dan pelatihan?
Kepiawaian seseorang di bidangnya, melalui pengalaman bertahun-tahun dan bermacam-macam
pelatihan, tetapi tidak bisa menurunkan keahliannya kepada orang lain.

Dari pernyataan di atas, perlu dicermati bahwa keterampilan seorang instruktur yang baik adalah
kejelian untuk mampu mengidentifikasi talenta peserta untuk dikembangkan untuk mencapai
tingkat kompetensi yang lebih tinggi. Tentu sulit bagi seorang instruktur dalam menjaga suasana
yang diharapkan tersebut bila instruktur tersebut tidak dibekali dengan sense of humor yang
cukup, kemampuan trial and error, keberanian mengambil resiko, serta kemampuan
berkomunikasi. Seorang instruktur perlu memiliki kombinasi antara kematangan pribadi, human
qualities, dan penggunaan keterampilan profesionalnya sendiri.

Perencanaan Proses Pelatihan


 Program pelatihan dengan mengacu pada standar kompetensi , kerangka kualifikasi,
standar pembelajaran, asesmen dan sertifikasi

 Standar kompetensi mencakupi: SKKNI, Standar Internasional, Standar Khusus

 Kerangka kualifikasi merupakan kerangka paket pembelajaran yang konsisten dan


menghasilkan peserta latih yang berkualifikasi

 Strategi pembelajaran memastikan pengembangan kurikulum dan modul berdasarkan


pada SKKNi dan KKNi tersebut

 Asesmen dan sertifikasi memastikan dan memelihara kompetensi peserta latih


METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Sistim Pelatihan
 Program pelatihan dengan mengacu pada standar kompetensi , kerangka kualifikasi, standar
pembelajaran, asesmen dan sertifikasi
 Standar kompetensi mencakupi: SKKNI, Standar Internasional, Standar Khusus
 Kerangka kualifikasi merupakan kerangka paket pembelajaran yang konsisten dan
menghasilkan peserta latih yang berkualifikasi
 Strategi pembelajaran memastikan pengembangan kurikulum dan modul berdasarkan pada
SKKNi dan KKNi tersebut
 Asesmen dan sertifikasi memastikan dan memelihara kompetensi peserta latih

Manfaat Kurikulum Pelatihan Kerja


 Pencapaian belajar dengan cepat dan terdapat proses pengembangan kompetensi
 Penialaian terhadap pencapaian tingkat kompetensi, dan potensi adanya kebutuhan
pelatihan tambahan
 Proses pengembangan dan pemeliharaan kompetensi dan capaiannya
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Parameter Deskripsi Berbasis Kualifikasi


 Kemampuan di bidang kerja
 Pengetahuan yang dikuasai
 Hak/kewenangan dan tanggung jawab

Standar Kompetensi Lulusan


 Terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dimana kedalaman kompetensi diukur
pada setiap tingkat
 Bentuk/format khusus standar kelulusan dengan memiliki karakteristik khusus
 Meningkatkan akuntabilitas dan compatibility dalam capaian pembelajaran
 Sistim penjaminan mutu pembelajaran yang berkesinambungan secara sinerji karena adanya
tingkat kompetensi lulusan yang jelas sesaui target lembaga kursus/diklat
 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan lembaga kursus/diklat karena adanya target
kompetensi yang jelas

Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)


Internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan praktis, keterampilan, afeksi, dan
kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang
ilmu/keahlian tertentu dan melalui pengalaman kerja

Pengertian Kompetensi
Berdasarkan pada arti estimologi, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan
untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja; merupakan kemampuan seseorang yang dapat terobservasi dan terukur
mencakup atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan pekerjaan atau
tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Program Pembelajaran

Nama Pelatihan :
Unit Kompetensi :
Waktu :

Indikator
Metode Bobot
Hari/Jam Elemen Materi Ajar Kelulusan
Pembelajaran NIlai
(KUK)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(TATAP MUKA)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Skema Sertifikasi Pelaksana Pelatihan Tatap Muka

 KKK.00.02.012.01 – Menerapkan prinsip kesehatan kerja untuk


mengendalikan risiko K3
 N.821100.028.02 – Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
 PAR.JK02.009.01 – Melakukan presentasi
 P.854900.016.01 – Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan
 P.854900.017.01 – Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (face to face)
 PRP.LP01.001.01 – Mengoperasikan komputer tingkat dasar
 P.854900.031.01 – Mengelola Bahan Pelatihan
 P.854900.033.01 – Mengelola Peralatan Pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 KKK.00.02.012.01 - Menerapkan prinsip kesehatan kerja untuk mengendalikan
risiko K3

 Mengenali hazards di tempat kerja


Mengakses sumber informasi dan data eksternal untuk membantu identifikasi hazards kesehatan
di tempat kerja

 Data sumber informasi dan data eksternal


 Unsur hazards kesehatan yang timbul di tempat kerja

Potensi efek kesehatan yang merugikan yang berinteraksi dengan hazards kesehatan bersumber
dari tempat kerja dan manusia
 Sumber penyakit dan cidera akibat kerja Mengkonsultansikan potensi bahaya pada
lingkunganbelajar
 Potensi merugikan kondisi fisik atau psikologis pekerja
 Peran dari perbedaan individu

 Lingkungan Belajar yang Sehat dan Aman


Pertanggungjawaban terhadap K3
 Menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman
 Mempelajari dokumen K3 pada lingkungan belajar
 Mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap K3

Potensi Bahaya Dalam Lingkungan Belajar


 Sumber informasi yang mengidentifikasikan bahaya dalam proses pembelajaran
 Mengkonsultansikan potensi bahaya pada lingkunganbelajar
 Mengidentifikasi kebutuhan K3

Risiko Dalam Lingkungan Belajar


 Penilaian akibat timbulnya bahaya
 Tingkat keparahan atau hasil akibat bahaya lainnya
 Tindakan atas bahaya yangn dikonsultansikan dengan berbagai pihak, termasuk kepada
spesialis

Persyaratan K3 Bagi Pembelajar


 Pemantauan pemcapaian terhadap risiko K3 dan penanganannya
 Konfirmasi efektifitas dan kontrol terhadap risiko kepada pihak yang relevan
 Pelaksanaan penyelidikan dan pelaporan insiden dan bahaya untuk konfirmasi secara
berkesinambungan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Penyebab Kecelakaan Kerja

1. Tindakan yang tidak aman


- Tidak menggunakan alat pelindung diri
- Tidak mematuhi SOP
- Ceroboh / tidak hati-hati
- Mengabaikan tanda peringatan dari peralatan

2. Kondisi yang tidak aman :


- Peralatan tidak layak pakai
- Bahan tidak layak pakai
- Lingkungan kerja tidak sehat dan aman

 N.821100.028.02 – Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

 Proses komunikasi
• Persyaratan minimal berkomunikasi
• Sarana berkomunikasi

 Menangani informasi
• Menggunakan keterampilan mendengarkan untuk mendapatkan informasi secara
verbal dan non verbal

 Membuat konsep komunikasi tertulis


• Menggunakan bahasa sesuai tata bahasa

 Menggunakan media komunikasi


• Pemilihan media komunikasi sesuai kebutuhan proses pembelajaran

 PRP.LP01.001.01 – Mengoperasikan komputer tingkat dasar

Kemampuan seorang instruktur dalam melaksanakan fungsional profesinya untuk tujuan


membuat dokumen persiapan dan laporan pengajaran harus dilengkapi dengan keterampilan
pada :
 Mengoperasikan program aplikasi office
 Mengelola file dan folder
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 PAR.JK02.009.01 – Melakukan presentasi

 Mempersiapkan presentasi
• Rencana materi disusun secara jelas dan logis

 Menyampaikan materi
• Menggunakan teknis presentasi yang menarik dengan alat bantu visual yang efektif

 P.854900.016.01 – Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan

Mengembangkan Pelatihan Berbasis Kompetensi


a. Identifikasi pemetaan kompetensi terhadpa kerangka kualifikasi atau standar kompetensi
b. Bibla diperlukan, lakukan pemetaan berdasarkan fungsi kerja
c. Lakukan training needs analysis yang disesaikan dengan bursa kerja
d. Memastikan kualifikas dan standar kompetensi yang dibutuhankan oleh tenaga kerja yang
berpotensi untuk dilatih
e. Identifikasi skema sertifikasi dari lembaga sertifikasi profesi
f. Kembangkan kurikulum dan modul pelatihan berdsarkan skema sertifikasi
Memenuhi kebutuhan sumber daya sesuai standar pengelolaan pelatihan
g. Menentukan persyaratan isntruktur dan peserta pelatihan, serta pesyaratan dasar
pelatihan
h. Melakukan proses pembelajaran sesuai alur standar kompetensi, dan mencakupi seluruh
kriteria unjuk kerja
i. Mempersiapkan peserta latih pada kebutuhan kompetensinya dalam asesmen dan
sertifikasi

Kualitas Program Pelatihan


a. Menentukan nama program pelatihan
b. Menentukan pemaketan/ pengemasan kompetensi
c. Menentukan jenjang kualifikasi pada program pelatihan
d. Perumusan isi program pelatihan
e. Menetapkan kompetensi kelulusan

Program pelatihan berbasis kompetensi meliputi:


 Nama pelatihan
 Kode program pelatihan
 Jenjang program pelatihan
 Tujuan Pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Contoh format Kurikulum Pelatihan:

Nama Pelatihan : Melakukan set up Produk dan Pengoperasian Mesin Drilling


Kode Program Pelatihan : .................
Jenjang Program Pelatihan : Non Jenjang
Tujuan Pelatihan :
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta kompeten melakukan set up produk
dan mengoperasikan mesin drilling untuk menghasilkan produk sesuai dengan
kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan
Unit Kompetensi yang ditempuh:
1. LOG.0007.005.00 Bekerja dengan mesin umum
2. LOG.0012.001.01 Menggunakan alat ukur dan alat pembanding

Muatan Isi/Materi Pelatihan


Identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan dengan baik dan benar dan tujuan pelatihan
dirumuskan dengan baik, maka sudah dapat teridentifikasi isi materi pelatihan

Memilih Muatan/Isi Pelatihan


 Berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar
 Memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaan
 Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan strategi pembelajaran yang
mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap
 Kurikulum mencakupi sejumlah unit kompetensi (mata latihan) yang harus diajarkan atau
dipelajari dalam suatu latihan
 Kompetensi yang dikuasai setelah pelatihan relevan dengan pekerjaan teknis atau fungsional

PENTING
 Pengetahuan atau keterampilan yang lebih sederhana harus dikuasai terlebih dahulu agar
dapat dengan mudah mempelajari pengetahuan atau keterampilan yang lebih rumit
 Isi/muatan materi pelatihan, yang berupa unit-unit kompetensi, terangkum dalam
kurikulum pelatihan dan disusun berdasarkan urutan pembelajaran dari yang sederhana
sampai yang paling rumit
 Silabus merupakan penjabaran setiap unit kompetensi yang diuraikan secara rinci,
sistematis dan terpadu ke dalam program pelatihan dengan format mencakupi: nomor urut,
perkiraan waktu pelatihan, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, indikator unjuk kerja,
materi pelatihan, jam pelatihan
 Pelatihan di tempat kerja merupakan pelaksanaan unjuk kerja peserta pelatihan untuk
memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan unit komptensi yang telah ditempuh di
lembaga pelatihan
 Peralatan dan bahan pelatihan diperlukan untuk proses pelaksanaan pelatihan,
penyusunannya dibuat pada setiap unit kompetensi
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 Menetapkan muatan/isi materi pelatihan harus secara hati-hati, cermat, efektif, dan
konsisten serta komprehensif, dan untuk seluruh kegiatan tersebut harus taat asas terhadap
ketentuan yang sudah ditetapkan termasuk memastikan prosedur standar

Materi pelatihan harus dirancang menurut prinsip prinsip belajar dengan urutan
yang tepat
 Dari materi yang mudah menuju materi yang mempunya tingkat kesulitan yang tinggi
 Dari materi yang bersifat “harus yang dikuasai/must know” menuju materi yang bersifat
“sebaiknya diketahui/nice to know”
 Dari materi yang sederhana menuju materi yang kompleks
 Dari materi yang menyeluruh menuju materi yang rinci sehingga dapat diambil kesimpulan

Persyaratan Peserta
 Menentukan persyaratan sesuai kebutuhan program pelatihan
 Kebutuhan kompetensi sesuai pra-syarat pelatihan

Kurikulum Pelatihan
 Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan/pelatihan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan/pelatihan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran/pelatihan dalam satu periode jenjang
pendidikan/pelatihan

Penyusunan Kurikulum Pelatihan


 Menentukan unit-unit kompetensi sesuai dengan pencapaian kompetensi kelulusan
 Pengelompokan materi terhadap kebutuhan kelompok umum dan inti
 Kebutuhan OJT dengan kompetensi lulusan yang relevan

Silabus pelatihan
 Rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/pelatihan atau tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran. Indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar

Penyusunan Silabus pelatihan


 pemenuhan elemen pada unit kompetensi
 Menentukan capaian pada setiap kriteria unuk kerja pada elemen yang relevan
 Mendeskripsikan indikator unjuk kerja pada setiap pencapaian kriteria unjuk kerja yang
relevan
 Mendesain pencapaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
 Menentukan jangka waktu pembelajaran yang mencakupi materi teori dan praktek
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi dan Menganalisis standar kompetensi meliputi :
 Menganalisis setiap unit kompetensi secara fungsional
 Mendeskripsikan setiap elemen kompetensi menurut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang dibutuhkan.
 Menganalisis kriteria unjuk kerja secara komprehensif untuk menggambarkan aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan.
 Menganalisis batasan variabel berdasarkan kontek pelaksanaan tugas, perlengkapan yang
dibutuhkan, tugas-tugas yang harus dilakukan maupun peraturan-peraturan yang
mendukung

Standar Kompetensi Kerja


 Standar diartikan sebagai ukuran tertentu yang disepakati dan dipakai sebagai patokan
 Kompetensi diartikan sebagai kemampuan (kecakapan) untuk melakukan suatu pekerjaan
serta kewenangannya
 Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan atau keahlian
serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan

Judul Unit Kompetensi


 Merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, dan harus
menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang terukur
 Kata kerja aktif yang digunakan antara lain : memperbaiki, mengoperasikan, melakukan,
melaksanakan, menjelaskan, mengkomunikasikan, menggunakan, melayani, merawat,
merencanakan, membuat dan lain-lain
 Kata kerja aktif yang sedapat mungkin dihindari antara lain : memahami, mengetahui,
menerangkan, mempelajari, menguraikan, mengerti dan atau yang sejenis

Elemen Kompetensi
Kriteria suatu elemen kompetensi adalah:
 Kata kerja aktif pada awal kalimat
 Menguraikan suatu kegiatan yang memiliki kejelasan dan dapat diukur
 Menggambarkan hasil yang dapat diamati
 Mengandung satu konteks dan tidak bermakna ganda

Kriteria Unjuk Kerja


 Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang
harus dikerjakan pada setiap elemen kompetensi.
 Kriteria unjuk kerja harus mencerminkan aktivitas yang menggambarkan 3 aspek yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan
bentuk pasif.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 Pemilihan kosakata dalam menulis kalimat KUK memperhatikan keterukuran aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja (taksonomi Bloom) dan aspek psikomotorik,
kognitif dan afektif sesuai dengan tingkat kesulitan pelaksanaan tugas pada
tingkatan/urutan unit kompetensi.

Menganalisis Kriteria Unjuk Kerja


 KUK dianalisis untuk mengidentifikasi langkah yang diperlukan untuk memenuhi tugas dalam
setiap elemen kompetensi
 Tahapan lanjutan dapat juga dianalisis dalam bentuk indikator unjuk kerja
 Hasil analisis ini dapat digunakan untuk acuan penyusunan program pelatihan, modul
pelatihan dan instrumen uji kompetensi

Contoh analisis indikator unjuk kerja


ELEMEN KRITERIA INDIKATOR
NO. K/S/A
KOMPETENSI UNJUK KERJA UNJUK KERJA
Menguasai Kata benda, kerja,  Dapat mengindentifikasi kata
kosakata sesuai bilangan, sifat, waktu benda, kerja, bilangan, sifat, dan
dengan tugas dihafal dengan baik waktu dalam bahasa Inggris K
sehari-hari sebanyak 50 kata sesuai kebutuhan
tugas sehari-hari di rumah tangga
 Mampu menghafalkan dan
menyebutkan 50 kata benda, kerja,
bilangan, sifat, dan waktu dalam S
bahasa Inggris untuk penggunaan
di lingkungan rumah tangga
 Benar dan tepat A

Dimensi Kompetensi
 Kemampuan melakukan tugas-tugas sesuai dengan tingkat keterampilan yang
dipersyaratkan/disepakati (Task Skill)
 Kemampuan untuk mengelola sejumlah tugas dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dalam
jabatannya (Task Management Skill)
 Kemampuan untuk menanggapi ketidak teraturan atau kendala yang timbul dalam pekerjaan
sehari-hari (Contingency Management Skill)
 Bertanggung jawab dan memenuhi perananannya di dalam lingkungan tempat kerjanya
termasuk bekerja dengan orang lain (Job/Role/Environment Skill)
 Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya pada situasi yang baru
(adaptation or transfer skill)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Sumber Daya Pelatihan
 Menentukan tersedianya kebutuhan fasilitas dan sarana pelatihan untuk keberlangsungan
pembelajaran pada setiap unit kompetensi
 Kebutuhan bahan pelatihan yang disesuaikan dengan materi pembelajaran pada setiap unit
kompetensi
 Menentukan kaulifikasi instruktur sesuai dengan materi pembelajaran

Validasi Program Pelatihan


 Memperhatian komponen-komponen pada program pelatihan untuk proses validasi
 Menggunakan metode yang sesuai pada pelaksanaan validasi program pelatihan
 Manfaat masukan-masukan dalam menyelesaikan proses validasi program pelatihan

Standar yang terkait


 Standar kompetensi kerja yang relevan
 Pedoman penyusunan program pelatihan
 Uraian tugas atau job description
 SOP (prosedur)

LATIHAN
 Struktur program pelatihan
 Metode dan teknik pelatihan
 Media pembelajaran
 Mekanisme penyusunan program pelathan
 Perkiraan biaya dan waktu
 Menginterpretasi unit kompetensi

 P.854900.031.01 – Mengelola Bahan Pelatihan

Kebutuhan Bahan Pelatihan


 Membuat daftar atas kebutuhan bahan pelatihan yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran
 Bahan pelatihan tersedia untuk setiap metode yang digunakan dalam proses pembelajaran:
teori dan praktek
 Menerapkan prosedur penyediaan bahan pelatihan
 Melakukan verifikasi bahan pelatihan yang tersedia untuk kesesuaiannya pada materi
pembelajaran
 Pendiistribusian bahan pelatihan dengan memperhatikan tingkat kemajuan proses belajar
peserta pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 Mendokumentasikan setiap pemakaian bahan pelatihan yang relevan dengan materi
pembelajaran
 Membuat laporan atas penggunaan bahan pelatihan dengan menentukan bahan terpakai dan
bahan sisa, termasuk rencana kebutuhan dan penyediaan bahan pelatihan

Peralatan dan Perlengkapan dalam Pengelolaan Bahan Pelatihan


 Alat pengolah data
 Formulir daftar kebutuhan bahan
 Buku daftar bahan
 Formulir penerimaan bahan
 Formulir permintaan bahan
 Formulir laporan penggunaan bahan
 Alat tulis kantor

LATIHAN
 Prinsip-prinsip pengelolaan bahan pelatihan
 Aturan/pedoman penggunaan bahan pelatihan
 Nama, jenis, fungsi dan sifat bahan pelatihan
 Standar biaya khusus
 Menginventarisasi semua jenis bahan pelatihan
 Menentukan formulir pengelolaan bahan pelatihan

 MEDIA PELATIHAN

Pengelolaan Media Pelatihan


 Penggunaan media pelatihan yang relevan dengan materi dan proses pembelajaran
 Mengelola kebutuhan media pelatihan dengan menggunakan perangkat dan prosedur yang
berlaku
 Melakukan verifikasi terhadap media yang tersedia sesuai rencana pelatihan
 Perawatan pada media pelatihan sesuai dengan prosedur/SOP, termasuk perbaikan yang
diperlukan

LATIHAN
 Jenis dan fungsi media pelatihan
 Karakteristik media pelatihan
 Prinsip dasar penggunaan media pelatihan
 Menginventarisasi semua jenis media pelatihan
 Menentukan formulir pengelolaan media pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 P.854900.033.01 – Mengelola Peralatan Pelatihan

Mengelola kebutuhan peralatan pada pelatihan


 Menentukan kebutuhan peralatan pelatihan yang disesuaikan dengan materi dan proses
pembelajaran, terkait metode pelatihan yang ditentukan
 Mengelola ketersediaan peralatan pelatihan mengikuti prosedur organisasi dan melakukan
verifikasi atas kelayakan dan kesesuaian peralatan pada materi pelatihan yang relevan
 Pendistribusian perakatan pelatihan kepada peserta pelatihan sesuai dengan tingkat
kemajuan belajar peserta pelatihan
 Melakukan perawatan pada peralatan pelatihan dengan mengikuti SOP/manual alat terkait,
termasuk sistim penyimpanan dan tindakan perbaikan yang diperlukan
 Membuat laporan penggunaan peralatan pelatihan dan menentukan rencana kebutuhan
peralatan pelatihan berikutnya

LATIHAN
 Jenis dan fungsi peralatan pelatihan
 Karakteristik peralatan pelatihan
 Prinsip dasar penggunaan peralatan pelatihan
 Perawatan periodik peralatan pelatihan

 P.854900.017.01 – Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (face to face)

Lesson Plan
 Lesson plan adalah rencana penyajian materi pembelajaran yang disusun oleh instruktur
sebelum melaksanakan aktifitas penyajian materi pembelajaran

Merancang Sesi Pembelajaran


 Proses pembelajaran terbagi atas beberapa bagian atau sesi dengan rancangan pada:
a. Materi pembelajaran
b. Metode pembelajaran
c. Media pembelajaran
d. Waktu pembelajaran
e. Bahan pembelajaran
f. Peralatan pembelajaran
g. Media pembelajaran
 Perlengkapan pada proses pembelajaran yang ditentukan untuk setiap sesi pembelajaran
diorganisasikan dengan menyesuaikan pada kebutuhan:
a. Tempat proses pembelajaran
b. Sarana pendukung dalam pembelajaran
c. Fasilitas pembelajaran
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Perlengkapan dalam menyusun sesi pembelajaran
 Program Pelatihan
 Buku literatur/referensi
 Alat tulis kantor

LATIHAN
 Rencana penyajian materi pelatihan (sesi pembelajaran)

Pelaksanaan Pelatihan Tatap Muka (micro teaching)


 Pelaksanaan pelatihan yang dilakukan dalam proses tatap muka akan mememrlukan
hubungan kerja yang baik dan harmonis selama keberlangsungan pembelajaran
 Hubungan kerja yang baik akan mewujudkan bentuk saling memahami peran masing-masing
personil dalam keterlibatannya pada proses pembelajaran
 Materi pelatihan pada simulasi pembelajaran mengacu pada rencana sesi pembelajaran yang
sudah ditentukan
 Proses pembelajaran mencakupi jenis-jenis kelompok pembelajaran, yaitu: individu,
kelompok kecil, dan kelompok besar
 Pelatihan tatap muka memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran dan dimana
fasilitator/instruktur melakukan pemantauan terhadap situasi pembelajaran, serta membuat
laporan atas pelaksanaan tersebut

Peralatan dan Perlengkapan Pelatihan Tatap Muka


 Alat bantu melatih
 Alat peraga
 Lesson plan/session plan
 Bahan pembelajaran
 Buku literatur/referensi
 Alat tulis kantor
 Standar kompetensi yang relevan dengan materi pembelajaran

Menentukan Tujuan, Prasyarat, dan Materi Pelatihan


 Penetapan tujuan dan penyusunan kurikulum pelatihan merupakan tahap dari siklus
merancang suatu pelatihan
 Program pelatihan tidak langsung dimulai dari tujuan
 Tujuan muncul setelah dilakukan identifikasi kebutuhan organisasi untuk menentukan
spesifikasi pelaksanaan tugas
 Tujuan dan kurikulum ditetapkan setelah teridentifikasi kebutuhan pelatihan.
Merumuskan Tujuan Pelatihan
 Menggambarkan suatu pencapaian apa yang diharapkan dan perubahan yang akan terjadi
pada peserta pelatihan
 Kinerja peserta pelatihan yang dapat diukur setelah menyelesaikan program diklat
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Tujuan Umum
 Pernyataan yang menjelaskan secara luas atau abstrak tentang maksud keadaan atau kondisi
 Menggambarkan cakupan kompetensi yang harus dicapai peserta pelatihan sampai dengan
akhir proses pelatihan
 Unsur-unsur yang terkandung dalam tujuan pelatihan umum:
 subyek belajar (peserta)
 Pernyataan ingin dicapai (“kompeten ...........”)
 kata kerja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan..... dst
 obyek yang dipelajari
 menggambarkan kesenjangan kemampuan (lack of skill)
 kalimat yang menggambarkan keseluruhan tujuan pelatihan
 uraian ringkas jabatan/pekerjaan
 memenuhi kriteria kemampuan, kondisi, dan standar

Fungsi & Manfaat Tujuan Pelatihan


 Fungsi tujuan pelatihan
 sebagai sesuatu yang akan dicapai;
 kriteria untuk mengukur keberhasilan atau kegiatan pelatihan
 Manfaat tujuan pelatihan
 landasan untuk mengembangkan pertanyaan;
 alat untuk evaluasi program dan bahan diklat;
 alat untuk menentukan metode penyampaian, isi, garis besar dan urutan, serta tipe
media yang digunakan;
 alat bantu bagi peserta untuk mengarahkan perhatiannya kepada hasil-hasil pelatihan
dan perilaku yang diharapkan

Tujuan pelatihan terdiri dari SKA


 Pengetahuan (knowledge)
 Pengetahuan perlu diketahui untuk melakukan suatu tindakan.
 Pengetahuan merupakan fakta, teori, dan konsep yang dimiliki oleh seseorang dalam
kontek bidang pekerjaan
 Keterampilan (skill)
 Melakukan suatu tindakan atau perbuatan.
 Menentukan tujuan pelatihan dari ranah psikomotorik yang bersifat spesifik dan dapat
diamati
 Sikap (attitude)
 Watak dasar bertingkah laku dengan cara tertentu dalam kontek bidang pekerjaan
diperlukan dalam bekerja
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
LATIHAN
 Hubungan kerja yang baik antar peserta pelatihan dalam proses pembelajaran
 Materi pembelajaran yang sesuai dengan situasi pembelajaran
 Hirarki dan urutan proses pembelajaran
 Mewujudkan hubungan kerja yang baik antara peserta dengan instruktur dalam bentuk
saling memahami peran masing-masing
 Membimbing peserta pelatihan
 Melaksanakan proses pembelajaran

Tahapan Pembuatan Rencana Pembelajaran:


1. Tujuan umum :
• identifikasi kebutuhan pelatihan, disusun berdasarkan tujuan yang telah ditentukan
• kompetensi umum (general) yang diharapkan dapat dicapai peserta setelah selesai
mengikuti pelatihan
• KSA
2. Tujuan Khusus :
• pelaksanaan (perilaku) seseorang dalam melaksanakan tugasnya
• perilaku yang secara langsung dapat dilihat, diamati, didengar dan diukur serta dapat dinilai
• KSA

KSA (knowledge, skill, attitude):


 Kemampuan/unjuk kerja :
dapat diamati, dengan menggunakan kata kerja yang tidak mengandung banyak penafsiran
(contoh kata yang digunakan: menyajikan, menyusun, merakit, memperbaiki, membedakan)
 Kondisi :
bagaimana peserta mendemonstrasikan kemampuan (lingkungan, bahan dan peralatan,
kegiatan fisik)
 Kriteria :
tingkat mutu dari kemampuan yang harus dicapai oleh peserta (ketelitian – kwalitas,
kecepatan – kwantitas, kelengkapan)

Sikap Kerja
 Menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus pelatihan dengan sikap hati-hati, cermat, efektif,
dan konsisten serta komprehensif

Merumuskan kemampuan prasyarat peserta pelatihan


 Kriteria kemampuan prasyarat terhadap kebutuhan pelatihan/skill :
 Tingkat pendidikan formal
 Jenjang pelatihan kerja
 Kualifikasi kompetensi calon peserta pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan


 Instrumen pengumpulan data :
 Rincian uraian pekerjaan (job), tugas-tugas dan kegiatan-kegiatannya.
 Pemilihan unit-unit kompetensi yang akan ditempuh dan terkait dengan
jabatan/pekerjaan, elemen-elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerjanya
 Metode pengumpulan data :
 Questionare
 Observasi
 Pengumpulan bukti-bukti (curiculum vitae)

Diagram Alir Pelaksanaan Pembelajaran

Merancang situasi
Penentuan Analisis gaya
Persiapan dengan waktu
urutan materi belajar
pembelajaran

Laporan Merancang penilaian Memilih metode

hasil formatif dan sumatif dan media

Daya Serap
 Kemampuan peserta pelatihan untukmenyerap pengetahuan dari sumber ajar

Gaya belajar peserta pelatihan


 Andragogik/Adult Learning:
 suatu model proses pembelajaran peserta pelatihan orang dewasa
 melibatkan partisipasi peserta

Metoda Pelatihan
 Berpusat pada instruktur diantaranya:
1. Ceramah
2. Shop talk
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

 Berpusat pada peserta diantaranya :


1. Praktik
2. Diskusi/role playing
3. Drilling

Pertimbangan dalam memilih metoda


 Tujuan belajar
 Materi pelatihan
 Jumlah peserta dan luas ruangan
 Tingkat kemampuan peserta (level peserta)
 Fasilitas yang tersedia
 Waktu (durasi dan timing)
 Panca indera apa saja yang hendak dilibatkan

Evaluasi Hasil Pembelajaran


 Merupakan tujuan yaitu muara akhir suatu pelatihan, berupa kemampuan peserta dalam
menguasai materi sesuai dengan unit kompetensi yang dipelajari
 Untuk mengukur kemampuan peserta, sebelum/sesudah proses pemelajaran
 Untuk mengetahui kemampuan peserta pada akhir pelatihan
 Untuk meneliti masalah/kesulitan peserta dalam mengikuti pelatihan
 Untuk mendapatkan bukti bahwa peserta Pelatihan telah mendemonstrasikan
kemampuannya sesuai dengan standar kompetensi

Aplikasi Bentuk Soal Teori


 Multiple Choice
 True – Falls
 Matching
 Recall
 Complete
 Identifikasi
 Essay

Merancang Materi Uji


Pedoman Mengkonstruksi Soal Test
 Dalam membuat materi uji pemelajaran atau yang selama ini dikenal sebagai soal, maka harus
tunduk pada patokan yang telah ada untuk menjamin validitas dan reliabilitasnya
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Jenis Penilaian
 Evaluasi adalah alat pengukur kondisi (awal, proses, akhir) suatu kegiatan pada kurun waktu
tertentu
 Materi Uji merupakan materi atau soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan
peserta pelatihan dalam menguasai materi pemelajaran sekaligus sebagai alat untuk
membuktikan kemampuan peserta pelatihan sesuai dengan standar kompetensi.

Definisi Evaluasi
 Evaluasi adalah alat pengukur kondisi (awal, proses, akhir) suatu kegiatan pada kurun waktu
tertentu
 Asesmen merupakan bentuk evaluasi hasil pembelajaran selama peserta pelatihan mengikuti
Pelatihan di lembaga diktat profesi/ Lembaga pelatihan kerja
Evaluasi Hasil Pembelajaran
 Fungsi penilaian
 Cara mendisain penilaian pembelajaran
 Prinsip dan syarat penilaian pembelajaran

Diagram Media

MULAI
mengidentifikasi membuat daftar
mempersiapkan mengidenti
karakteristik dan media yang sesuai
jenis-jenis media fikasi jenis
fungsi media
pembelajaran media dengan
pembelajaran kebutuhan
pembelajaran

memverifikasi media sesuai menyiapkan media yang sesuai


rencana pembelajaran yang kebutuhan pembelajaran
telah dibuat

media tersedia sesuai dengan


proses pembelajaran SELESAI

Merancang Strategi Dan Penilaian Pembelajaran


 Mengidentifikasi Kebutuhan Media dan/atau Lingkungan Pembelajaran
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Pengertian Media Pembelajaran
 Segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam
rangka proses pembelajaran antara lain meliputi buku, tape recorder, kaset, video camera,
video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer

Sifat Materi Pembelajaran


 Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman tuntutan apa yang harus dilakukan peserta
pelatihan atau aktivitas apa yang harus dilakukan peserta pelatihan untuk dapat memahami
isi pelajaran tersebut
 Visual Activities - Oral Activities - Listening Activities - Writing Activities - Drawing Activities
- Motor Activities - Mental Activities - Emotional Activities

 Pengadaan Media
 Media Jadi (Media Utility), media komodity perdagangan.
 Media Rancangan (Media by Design), media yang dirancang secara khusus.

 Sifat Pemanfaatan Media


 Media Primer, yakni media yang diperlukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
 Media Sekunder, yakni media yang digunakan dalam rangka pengayaan. Media ini juga
disebut media pembelajaran dalam arti luas.

Tahapan Pembelajaran

Merancang sesi pembelajaran

Mempersiapkan bahan/perlengkapan pembelajaran dan media yang digunakan

Mengorganisasikan lingkungan pembelajaran sesuai dengan situasi pembelajaran

Program pelatihan
 Tujuan
 Isi materi
 Metode pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Menganalisis Materi Pembelajaran

 judul unit kompetensi


• ketererampilan
 materi pembelajaran
• sikap
 elemen kompetensi
• sumber belajar
 kriteria unjuk kerja
• metode
 indikator unjuk kerja
• media
 domain pengetahuan
• waktu

Mengorganisasikan Lingkungan Pembelajaran Sesuai dengan Situasi Pembelajaran


 Lesson plan
 Handouts • Papan tulis
 Materi presentasi • OHP/LCD
 Alat evaluasi • Peralatan praktek
 Ruang kelas • Bahan praktek

Sesi pembelajaran
 Sesi pembelajaran adalah jumlah tatap muka yang dilaksanakan oleh seorang instruktur
dalam memfasilitasi pembelajaran untuk suatu topik atau materi tertentu

Tahapan Melatih
 Tujuan pembelajaran
 Jenis materi pelatihan, pengetahuan atau keterampilan
 Metoda melatih yang tepat
 Lingkungan pembelajaran
 Bahan dan peralatan yang akan digunakan
 Perbedaan individu peserta pelatihan
 Faktor-faktor keefektifan belajar, antara lain motivasi, prinsip belajar, penggunaan panca
indera

Pola Empat Tahap dalam Mengajar


 Tahap Pendahuluan
 Tahap Penyajian
 Tahap Aplikasi
 Tahap Evaluasi
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

KOMUNIKASI DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
(TATAP MUKA)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Penggunaan Suara dalam Berkomunikasi :

 Atur waktu sehingga peserta pelatihan mempunyai kesempatan untuk berpikir dan bertanya
bila diperlukan;
 Berbicara dengan ucapan yang benar;
 Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat agar peserta dapat mengikuti dengan baik;
 Ucapkanlah kata-kata dengan jelas dan cukup keras untuk dapat didengar seluruh peserta
pelatihan;
 Berbicaralah menghadap peserta sehingga seluruh peserta pelatihan merasa bahwa mereka
diajak berbicara dan instruktur dapat mengontrol kelas;
 Jangan menyampaikan kata-kata pada waktu menulis di papan tulis, kertas chart atau alat
peraga lainnya;
 Jangan berbicara dengan nada monoton karena dapat membosankan peserta pelatihan;
 Berikan tekanan pada nada ucapan informasi yang penting;
 Pada waktu berbicara bersikaplah sebagai instruktur yang baik agar tidak diremehkan peserta
pelatihan;
 Pada waktu berbicara jangan melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu karena dapat
menganggu perhatian/konsentrasi peserta pelatihan.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN PROSES
PEMBELAJARAN
(TATAP MUKA)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Ciri-ciri Lingkungan Pembelajaran yang Tidak Kondusif

 kedinginan atau kepanasan karena udara dalam ruangan tidak sesuai dengan suhu udara
yang dibutuhkan,
 garis pandang yang kurang tepat sehingga kurang jelas apa yang dia lihat;
 tempat duduk yang kurang sesuai sehingga tidak nyaman,
 penyinaran lampu yang menyilaukan atau kurang terang,
 kebisingan yang mengganggu

Ciri-ciri Lingkungan Pembelajaran yang Kondusif

 Cahaya penerangan harus cukup


 Temperatur yang ideal untuk belajar berkisar 20C - 25C
 Ventilasi penting untuk sirkulasi masuk-keluarnya dara supaya udara dalam ruang selalu
segar, tidak pengap atau bau apek
 Sanitasi : tersedia tempat cuci tangan, dan lain-lain seperti wastafel
 Kebersihan dan keindahan : ruangan yang bersih
 Warna dinding ruangan akan mempengaruhi kondisi psikologis seseorang
 Peragaan yang Menarik (interesting display)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai