PROSES
BELAJAR
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Proses belajar individu memiliki faktor-faktor yang relevan dalam menentukan perkembangan
belajarnya, bahwa :
Seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah. Belajar itu sendiri merupakan sesuatu perubahan
dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak terpaut dengan
faktor-faktor samar yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar tersebut.
Suatu kebutuhan dalam proses belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Perubahan dimaksud bersifat
secara relatif konstan dan berbekas. Dimana perubahan yang dapat
dipertahankan selama proses pertumbuhan, sehingga belajar
merupakan suatu peristiwa yangn terjadi di dalam kondisi-kondisi
tertentu yang dapat diamati, diubah dan dikontrol.
Ada lima wilayah kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional yang sangat penting
untuk diketahui dan dicermati dalam mengendalikan suatu kelas pembelajaran, yakni:
INSTRUKTUR
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Peran Instruktur
Instruktur sebagai bagian dari sistim pelatihan, yang akan berhubungan secara terbuka dengan
lingkungannya berkaitan dengan tugas profesinya lebih efektif dan produktif dan terfokus dimana
penyelengaraan proses pembelajaran dengan melalui suatu persiapan pada materi pengajaran
sesuai dengan kurikulum terkait, memilih metode pembelajaran yang sesuai agar interaksi
pembelajaran terjadi dan menyenangkan sampai mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Dalam kegiatan dimaksud merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi peserta
didik yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Instruktur dalam penyelenggaraan suatu pelatihan tidak lagi berpikir hanya berperan mentransfer
ilmu pengetahuan kepada peserta didik, dan juga jangan beranggapan bahwa dialah satu-satunya
sumber informasi tentang ilmu pengetahuan. Dalam melaksanakan
perannya, seorang instruktur harus terus mengarahkan peserta
didiknya agar terus aktif mencari ilmu pengetahuan dari berbagai
sumber sehingga dalam situasi ini seorang instruktur dapat
melakukan keseimbangan dalam perannya melakukan
pembimbingan dengan memahami perbedaan dan latar belakang
peserta didik dengan memperhatikan prioritas dan kebutuhan
peserta didik, dan bukan sesuai dengan keinginan instruktur.
Instruktur juga melakukan pengembangan kompetensi peserta didik
yaitu terhadap segi keterampilan (skill).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang instruktur juga berperan dalam mendorong agar
peserta didik memiliki kreativitas yang tinggi. Dimana disadari perlunya kreativitas tersebut adalah
sesuai yang universal, dan untuk itu semua kegiatan didukung, dibimbing, dan dibangkitkan oelh
kesadaran tersebut.
Untuk menghadai perbedaan minat belajar peserta didik, maka seorang instruktur harus memiliki
kemampuan untuk membangkitkan semangat dan memainkan peran sebagai seorang motivator
agar peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran.
Peserta didik dalam kelas pembelaran memiliki berbagai macam karakter dan latar belakang
ataupun permasalahannya yang berpotensi akan menimbulkan masalah di antara mereka. Apabila
mengetahui adanya peserta didik yang sedang bermasalah maka seorang instruktur harus segera
berinisiatif menyelesaikannya. Untuk itu instruktur dituntut terampil dan menguasai teknik-teknik
penyelesaian suatu masalah dimana seorag instruktur profesional hendaknya mendai seorang
problem solving yang baik dan kredibel.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
PELATIHAN
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Desain Pembelajaran
Proses pembelajaran mengandung aspek: isi, daya dukung, dan keterampilan
(skill). Aspek isi berkaitan dengan kurikulum pembelajaran (pelatihan). Aspek
daya dukung berkaitan dengan sumber daya: sarana, prasarana, fasilitas
pembelajaran, sumber-sumber belajar, situasi, sumber daya manusia, dan
sumber daya lainnya terkait materi pengajaran. Asek keterampilan (skill)
berkaitan dengan keahlian instruktur dalam memilih dan menggunakan
metode pembelajaran dan keahlian memainkan peran-perannya selama
proses pembelajaran berlangsung.
Desian pengajaran merupakan prosedur yang terorganisir secara sistematik yang mencakupi aspek
tujuan, rencana kerja dan time schedule, volume pekerjaan dan distribusi tugas, daya dukungn,
keterampilan (skill), mekanisme kerja, kebijakan, implementasi, evaluasi proses dan evaluasi hasil
kerja, serta rencana tindak lanjut dalam janka waktu tertentu.
Untuk kelancaran proses pelatihan, desain pembelajaran adalam membuat rencana pembelajaran
terkait dengan mengikuti aspek-aspek penting di dalamnya:
1. Cakupan materi ajar sesuai dengan lamanya waktu satu kali pertemuan
2. Kesesuaian metode dengan materi ajar
3. Kemampuan instruktur menggunakan emtode yang ditetapkan
4. Situasi yang bisa diprediksi
5. Sarana dan fasilitas pendukung pelaksanaan pembelajran
6. Perbedaan potensi peserta
7. Aktivitas dan interaksi yang diharapkan terjadi
8. Tujuan pembelajaran
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Penekanan peran manusia dalam proses pembelajaran adalah untuk memiliki keunggulan di
bidang:
Kognitif
Psikomotorik
Afektif
Kognitif
Kemampuan menginterpretasikan ilmu pengetahuan dengan menggunakan konsep/teori yang
dimilikinya dalam menjabarkan suatu konsep atau analisa sesuatu
Psikomotorik
Kemampuan menirukan suatu gerak, mengaplikasikan suatu konsep melalui gerak, melakukan
gerakan dengan benar dan secara wajar/naturalis
Afektif
Kemampuan untuk menerima nilai-nilai dan setia pada nilai tertentu dan menjadikannya sebagai
bagian dari pola hidup
Faktor penentu out come pembelajaran merupakan proses interaksi antara pikiran, jiwa, dan raga
dimana akan terjadi proses beraktivitas dan berinteraksi dalam merespon stimulus.
Dalam proses pembelajaran juga perlu terbentuknya hubungan kerja yang baik antara instruktur
dan peserta, sehingga kooperasi, apresiasi, dan komunikasi adalah hal-hal yang mutlak kita kuasai
dengan cermat untuk mencapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan out come yang
ditentukan.
Memotivasi peserta untuk mencapai out come sebagaimana ditentukan dalam program pelatihan
adalah dengan menerapkan suatu cara belajar yang lebih diminati yaitu dengan memberikan
kesempatan bereksperimen, berdiskusi, berpresentasi dimana terdapat potensi terhadap
tingginya kebutuhan mengembangkan diri dan mengembangkan budaya belajar.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Prinsip belajar yang juga perlu kita pahami adalah proses belajar bersifat individual, dengan
pertimbangan membedakan antara kecepatan dan efektivitas memperlajari sesuatu yang menarik
dan tidak menarik, sehingga peserta akan menyerap dan mempraktikkan materi yang baru
dipelajarinya sebagai out come bagi peserta dalam menemukan sendiri makna pembelajaran dan
dalam pengalamannya sehingga dapat menceritakan kembali pemikirannya dan melakukan
praktiknya.
Sistim Pembelajaran
Sistim pembelajaran untuk pencapaian kompetensi yang maksimal akan lebih efektif melalui peer
teaching, dimana peserta lebih menarik mempelajari sesuatu dari teman atau orang yang disukai
karena lebih mudah daripada dari seorang instruktur apalagi metode yang digunakan oleh
instruktur tersebut adalah satu arah (teacher centre).
Penerapan proses pembelajaran yan efektif, pertama yang ditanamkan adalah paradigma bahwa
kita belum tahu banyak, pikiran kita mash terisi setengah, masih perlu menyerap hal-hal lain.
Pemikiran demikian akan efektif untuk membentuk kebiasan bertanjya, mengeksplorasi,
berdiskusi, bahkan berdebat. Pada situasi pembelajaran dimana potensi defensi ditemukan maka
perlu dilakukan pendekatan yang menyadarkan sikap terutup tersebut, sehingga perlu
dikembangkan sikap positif terhadap kesalahan dan selalu berpikir bahwa pengalaman, walaupun
buruk, adalah media belajar yang baik bagi anggota kelompok kelas belajar. Dengan terbentuknya
suasana belajar seperti ini, program belajar menjadi menarik karena individu peserta yang akan
aktif berpartisipatif selama proses pembelajaran.
Hal yang perlu diwaspai adalah dimana terjadi saat kita mengistirahatkan otak (malas berpikir)
maka akan cepat tidak berfungsi bila tidak dilatih. Dalam situasi seperti ini perlu motivasi untuk
menajamkan kemampuan kognitif dan memiliki kebiasaan untuk semakin terampil pada
kompetensi yang diinginkannya, karena individu peserta perlu menajamkan instingnya bila
menginginkan hasil yang optimal, jadi IQ harus dikembangkan.
Paradigma otoritas pada seorang instruktur, yaitu: paling tahu, paling bijak, dan paling menguasai
masalah harus dihapus karena menghambat pembelajaran, sehingga sudah saatnya seorang
instruktur mengarahkan siapa saja untuk belajar dari mana saja dan siapa saja, serta terbuka,
mengadopsi, menganalisis, menemukan persepsi dari sisi lain dalam implementasi, penyelesaian
pekerjaan, dan sikap kerja. Untuk itu, perlu berkomitmen untuk menerapkan sistim lesson learnt
dimana kesalahan dan perbaikan akan disebarluaskan dan sebagai studi kasus sehingga setiap
individu yang tidak mengalaminya akan berlajar dari kejadian tersebut, karena belajar adalah
tanggung jawab kita.
Pada proses pengajaran terhadap materi baru, akan lebih efektif apabila pengetahuan baru
tersebut dibarengi dengan imajinasi, emosi, motivasi, dan insight yang mendalam tentang subyek
materi terkait, namun perlu dicermati kehati-hatian terhadap informasi lama yang sudah tertanam
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
pada individu peserta dewasa. Pelatihan hanya berhasil bila seorang instruktur memberikan
kesempatan peserta untuk berpengalaman ‘how it feels’ dan ‘how it works’, bahwa dimana
individu perlu merasakan hal yang kritis dan nerves nya.
Dari pernyataan di atas, perlu dicermati bahwa keterampilan seorang instruktur yang baik adalah
kejelian untuk mampu mengidentifikasi talenta peserta untuk dikembangkan untuk mencapai
tingkat kompetensi yang lebih tinggi. Tentu sulit bagi seorang instruktur dalam menjaga suasana
yang diharapkan tersebut bila instruktur tersebut tidak dibekali dengan sense of humor yang
cukup, kemampuan trial and error, keberanian mengambil resiko, serta kemampuan
berkomunikasi. Seorang instruktur perlu memiliki kombinasi antara kematangan pribadi, human
qualities, dan penggunaan keterampilan profesionalnya sendiri.
Pengertian Kompetensi
Berdasarkan pada arti estimologi, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan
untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja; merupakan kemampuan seseorang yang dapat terobservasi dan terukur
mencakup atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan pekerjaan atau
tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Program Pembelajaran
Nama Pelatihan :
Unit Kompetensi :
Waktu :
Indikator
Metode Bobot
Hari/Jam Elemen Materi Ajar Kelulusan
Pembelajaran NIlai
(KUK)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(TATAP MUKA)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Potensi efek kesehatan yang merugikan yang berinteraksi dengan hazards kesehatan bersumber
dari tempat kerja dan manusia
Sumber penyakit dan cidera akibat kerja Mengkonsultansikan potensi bahaya pada
lingkunganbelajar
Potensi merugikan kondisi fisik atau psikologis pekerja
Peran dari perbedaan individu
Proses komunikasi
• Persyaratan minimal berkomunikasi
• Sarana berkomunikasi
Menangani informasi
• Menggunakan keterampilan mendengarkan untuk mendapatkan informasi secara
verbal dan non verbal
Mempersiapkan presentasi
• Rencana materi disusun secara jelas dan logis
Menyampaikan materi
• Menggunakan teknis presentasi yang menarik dengan alat bantu visual yang efektif
PENTING
Pengetahuan atau keterampilan yang lebih sederhana harus dikuasai terlebih dahulu agar
dapat dengan mudah mempelajari pengetahuan atau keterampilan yang lebih rumit
Isi/muatan materi pelatihan, yang berupa unit-unit kompetensi, terangkum dalam
kurikulum pelatihan dan disusun berdasarkan urutan pembelajaran dari yang sederhana
sampai yang paling rumit
Silabus merupakan penjabaran setiap unit kompetensi yang diuraikan secara rinci,
sistematis dan terpadu ke dalam program pelatihan dengan format mencakupi: nomor urut,
perkiraan waktu pelatihan, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, indikator unjuk kerja,
materi pelatihan, jam pelatihan
Pelatihan di tempat kerja merupakan pelaksanaan unjuk kerja peserta pelatihan untuk
memperoleh pengalaman kerja sesuai dengan unit komptensi yang telah ditempuh di
lembaga pelatihan
Peralatan dan bahan pelatihan diperlukan untuk proses pelaksanaan pelatihan,
penyusunannya dibuat pada setiap unit kompetensi
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Menetapkan muatan/isi materi pelatihan harus secara hati-hati, cermat, efektif, dan
konsisten serta komprehensif, dan untuk seluruh kegiatan tersebut harus taat asas terhadap
ketentuan yang sudah ditetapkan termasuk memastikan prosedur standar
Materi pelatihan harus dirancang menurut prinsip prinsip belajar dengan urutan
yang tepat
Dari materi yang mudah menuju materi yang mempunya tingkat kesulitan yang tinggi
Dari materi yang bersifat “harus yang dikuasai/must know” menuju materi yang bersifat
“sebaiknya diketahui/nice to know”
Dari materi yang sederhana menuju materi yang kompleks
Dari materi yang menyeluruh menuju materi yang rinci sehingga dapat diambil kesimpulan
Persyaratan Peserta
Menentukan persyaratan sesuai kebutuhan program pelatihan
Kebutuhan kompetensi sesuai pra-syarat pelatihan
Kurikulum Pelatihan
Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan/pelatihan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan/pelatihan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran/pelatihan dalam satu periode jenjang
pendidikan/pelatihan
Silabus pelatihan
Rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/pelatihan atau tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran. Indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar
Elemen Kompetensi
Kriteria suatu elemen kompetensi adalah:
Kata kerja aktif pada awal kalimat
Menguraikan suatu kegiatan yang memiliki kejelasan dan dapat diukur
Menggambarkan hasil yang dapat diamati
Mengandung satu konteks dan tidak bermakna ganda
Dimensi Kompetensi
Kemampuan melakukan tugas-tugas sesuai dengan tingkat keterampilan yang
dipersyaratkan/disepakati (Task Skill)
Kemampuan untuk mengelola sejumlah tugas dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dalam
jabatannya (Task Management Skill)
Kemampuan untuk menanggapi ketidak teraturan atau kendala yang timbul dalam pekerjaan
sehari-hari (Contingency Management Skill)
Bertanggung jawab dan memenuhi perananannya di dalam lingkungan tempat kerjanya
termasuk bekerja dengan orang lain (Job/Role/Environment Skill)
Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya pada situasi yang baru
(adaptation or transfer skill)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Sumber Daya Pelatihan
Menentukan tersedianya kebutuhan fasilitas dan sarana pelatihan untuk keberlangsungan
pembelajaran pada setiap unit kompetensi
Kebutuhan bahan pelatihan yang disesuaikan dengan materi pembelajaran pada setiap unit
kompetensi
Menentukan kaulifikasi instruktur sesuai dengan materi pembelajaran
LATIHAN
Struktur program pelatihan
Metode dan teknik pelatihan
Media pembelajaran
Mekanisme penyusunan program pelathan
Perkiraan biaya dan waktu
Menginterpretasi unit kompetensi
LATIHAN
Prinsip-prinsip pengelolaan bahan pelatihan
Aturan/pedoman penggunaan bahan pelatihan
Nama, jenis, fungsi dan sifat bahan pelatihan
Standar biaya khusus
Menginventarisasi semua jenis bahan pelatihan
Menentukan formulir pengelolaan bahan pelatihan
MEDIA PELATIHAN
LATIHAN
Jenis dan fungsi media pelatihan
Karakteristik media pelatihan
Prinsip dasar penggunaan media pelatihan
Menginventarisasi semua jenis media pelatihan
Menentukan formulir pengelolaan media pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
P.854900.033.01 – Mengelola Peralatan Pelatihan
LATIHAN
Jenis dan fungsi peralatan pelatihan
Karakteristik peralatan pelatihan
Prinsip dasar penggunaan peralatan pelatihan
Perawatan periodik peralatan pelatihan
Lesson Plan
Lesson plan adalah rencana penyajian materi pembelajaran yang disusun oleh instruktur
sebelum melaksanakan aktifitas penyajian materi pembelajaran
LATIHAN
Rencana penyajian materi pelatihan (sesi pembelajaran)
Tujuan Umum
Pernyataan yang menjelaskan secara luas atau abstrak tentang maksud keadaan atau kondisi
Menggambarkan cakupan kompetensi yang harus dicapai peserta pelatihan sampai dengan
akhir proses pelatihan
Unsur-unsur yang terkandung dalam tujuan pelatihan umum:
subyek belajar (peserta)
Pernyataan ingin dicapai (“kompeten ...........”)
kata kerja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan..... dst
obyek yang dipelajari
menggambarkan kesenjangan kemampuan (lack of skill)
kalimat yang menggambarkan keseluruhan tujuan pelatihan
uraian ringkas jabatan/pekerjaan
memenuhi kriteria kemampuan, kondisi, dan standar
Sikap Kerja
Menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus pelatihan dengan sikap hati-hati, cermat, efektif,
dan konsisten serta komprehensif
Merancang situasi
Penentuan Analisis gaya
Persiapan dengan waktu
urutan materi belajar
pembelajaran
Daya Serap
Kemampuan peserta pelatihan untukmenyerap pengetahuan dari sumber ajar
Metoda Pelatihan
Berpusat pada instruktur diantaranya:
1. Ceramah
2. Shop talk
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Jenis Penilaian
Evaluasi adalah alat pengukur kondisi (awal, proses, akhir) suatu kegiatan pada kurun waktu
tertentu
Materi Uji merupakan materi atau soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan
peserta pelatihan dalam menguasai materi pemelajaran sekaligus sebagai alat untuk
membuktikan kemampuan peserta pelatihan sesuai dengan standar kompetensi.
Definisi Evaluasi
Evaluasi adalah alat pengukur kondisi (awal, proses, akhir) suatu kegiatan pada kurun waktu
tertentu
Asesmen merupakan bentuk evaluasi hasil pembelajaran selama peserta pelatihan mengikuti
Pelatihan di lembaga diktat profesi/ Lembaga pelatihan kerja
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Fungsi penilaian
Cara mendisain penilaian pembelajaran
Prinsip dan syarat penilaian pembelajaran
Diagram Media
MULAI
mengidentifikasi membuat daftar
mempersiapkan mengidenti
karakteristik dan media yang sesuai
jenis-jenis media fikasi jenis
fungsi media
pembelajaran media dengan
pembelajaran kebutuhan
pembelajaran
Pengadaan Media
Media Jadi (Media Utility), media komodity perdagangan.
Media Rancangan (Media by Design), media yang dirancang secara khusus.
Tahapan Pembelajaran
Program pelatihan
Tujuan
Isi materi
Metode pelatihan
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Menganalisis Materi Pembelajaran
Sesi pembelajaran
Sesi pembelajaran adalah jumlah tatap muka yang dilaksanakan oleh seorang instruktur
dalam memfasilitasi pembelajaran untuk suatu topik atau materi tertentu
Tahapan Melatih
Tujuan pembelajaran
Jenis materi pelatihan, pengetahuan atau keterampilan
Metoda melatih yang tepat
Lingkungan pembelajaran
Bahan dan peralatan yang akan digunakan
Perbedaan individu peserta pelatihan
Faktor-faktor keefektifan belajar, antara lain motivasi, prinsip belajar, penggunaan panca
indera
KOMUNIKASI DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
(TATAP MUKA)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Atur waktu sehingga peserta pelatihan mempunyai kesempatan untuk berpikir dan bertanya
bila diperlukan;
Berbicara dengan ucapan yang benar;
Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat agar peserta dapat mengikuti dengan baik;
Ucapkanlah kata-kata dengan jelas dan cukup keras untuk dapat didengar seluruh peserta
pelatihan;
Berbicaralah menghadap peserta sehingga seluruh peserta pelatihan merasa bahwa mereka
diajak berbicara dan instruktur dapat mengontrol kelas;
Jangan menyampaikan kata-kata pada waktu menulis di papan tulis, kertas chart atau alat
peraga lainnya;
Jangan berbicara dengan nada monoton karena dapat membosankan peserta pelatihan;
Berikan tekanan pada nada ucapan informasi yang penting;
Pada waktu berbicara bersikaplah sebagai instruktur yang baik agar tidak diremehkan peserta
pelatihan;
Pada waktu berbicara jangan melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu karena dapat
menganggu perhatian/konsentrasi peserta pelatihan.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
LINGKUNGAN PROSES
PEMBELAJARAN
(TATAP MUKA)
METODOLOGI
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
kedinginan atau kepanasan karena udara dalam ruangan tidak sesuai dengan suhu udara
yang dibutuhkan,
garis pandang yang kurang tepat sehingga kurang jelas apa yang dia lihat;
tempat duduk yang kurang sesuai sehingga tidak nyaman,
penyinaran lampu yang menyilaukan atau kurang terang,
kebisingan yang mengganggu