Anda di halaman 1dari 58

MENYUSUN PROGRAM PELATIHAN KERJA

N.78SPS02.012.2

SSSS
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... 1


A. Pendahuluan …………………….....…………………...……………..… 2

B. Penggunaan Materi …………………………………………………....… 2

C. Daftar Ikon ………………………………………………………….......... 3

D. Bacaan Referensi ……………………………………………........…...… 4

E. Pengantar Teori …………………………………………………..…..…... 5

F. Langkah Kerja …………………………………………………….…........ 18

G. Implementasi Unit Kompetensi .................................................. 26

1. Menentukan kompetensi/kualifikasi program pelatihan ............ 26


1.1 Baca Referensi ……………………………………………......…..... 26
1.2 Membaca ……………………………………………......…............. 26
1.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 27
1.4 Aktivitas ……………………………………………......….............. 27
1.5 Pemeriksaan ……………………………………………......…........ 27
1.6 Pikirkan ……………………………………………......…............... 28
2. Menentukam persyaratan peserta .............................................. 30
2.1 Baca Referensi .................................................................... 30
2.2 Membaca …………………………………………….......…............ 30
2.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 31
2.4 Aktivitas ……………………………………………........…............. 31
2.5 Pemeriksaan ...................................................................... 31
2.6 Pikirkan ............................................................................. 32
3. Menyusun kurikulum pelatihan ................................................ 33
3.1 Baca Referensi ................................................................... 33
3.2 Membaca …………………………………………….......…............ 33
3.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 34
3.4 Aktivitas ……………………………………………........…............. 34
3.5 Pemeriksaan ...................................................................... 34
3.6 Pikirkan ............................................................................. 35
4. Menyusun kurikulum pelatihan ................................................ 36
4.1 Baca Referensi ................................................................... 36
i
4.2 Membaca …………………………………………….......…............ 36
4.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 36
4.4 Aktivitas ……………………………………………........…............. 37
4.5 Pemeriksaan ...................................................................... 37
4.6 Pikirkan ............................................................................. 38
5. Penyelarasan kurikulum dan silabus pelatihan ......................... 39
5.1 Baca Referensi ................................................................... 39
5.2 Membaca …………………………………………….......…............ 39
5.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 39
5.4 Aktivitas ……………………………………………........…............. 40
5.5 Pemeriksaan ...................................................................... 40
5.6 Pikirkan ............................................................................. 41
6. Menentukan sumber daya pelatihan ......................................... 41
6.1 Baca Referensi ................................................................... 41
6.2 Membaca …………………………………………….......…............ 41
6.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 40
6.4 Aktivitas ……………………………………………........…............. 43
6.5 Pemeriksaan ...................................................................... 43
6.6 Pikirkan ............................................................................. 44
7. Memvalidasi program pelatihan ................................................. 45
7.1 Baca Referensi ................................................................... 45
7.2 Membaca …………………………………………….......…............ 45
7.3 Diskusi ……………………………………………......…................ 45
7.4 Aktivitas ……………………………………………........…............. 46
7.5 Pemeriksaan ...................................................................... 46
7.6 Pikirkan ............................................................................. 46
7.7 Video Youtube .............................................................;........... 47
Penilaian .....................................................;.. ........................................ 48
H. Lampiran ................................................................................ 46

1. Kamus Istilah ................................................................................ 46


2. Referensi ....................................................................................... 49
3. Unit Kompetensi ............................................................................ 51
4. Nama Penyusun ............................................................................ 55

i
KATA PENGANTAR

Sebagaimana Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan


Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Nomor
2/554/LP.00.01/VII/2020 tentang Pedoman Penyusunan Program dan
Materi pelatihan, maka buku materi pelatihan ini merupakan salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk
mencapai kompetensi tertentu yang mengacu kepada Standar Kompetensi
Kerja.

Buku Materi ini berisi informasi dan pengetahuan terkait unit


kompetensi yang dipelajari. Selain itu buku Materi juga berisi penjabaran dari
metode dan teknik yang dapat dilakukan saat instruktur dan peserta
pelatihan berinteraksi di ruang teori maupun di ruang praktek.
Karena memiliki banyak pilihan dalam cara pembelajarannya sehingga
diharapkan kegiatan pelatihan menjadi tidak monoton. Sedangkan buku
Asesmen berisi soal, pertanyaan dan tugas praktek sebagai alat untuk menilai
dan mengukur kemampuan peserta pelatihan dalam penguasaan unit
kompetensi tersebut.

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ini berjudul “Menyusun


Program Pelatihan Kerja (N.78sps02.012.2)” disusun dengan format
sesuai tata cara penyusunan materi pelatihan sebagaimana disebutkan di
atas. Kami berharap pola ini akan memudahkan instruktur dan peserta
pelatihan untuk menstimulasi perannya masing-masing agar pelatihan dapat
berjalan dengan efektif dan menyenangkan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita


dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan
pelatihan guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing
tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja baik nasional maupun global.

1
A. PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduaan Materi Pelatihaan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.

B. PENGGUNAAN MATERI

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan

• Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-


langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut :
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun
• Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara,

2
serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
proses penilaian yang dilaksanakan.

• Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan


kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam
memperkaya materi.

2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil


referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi
pelatihan di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.

C. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Ikon Keterangan

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Pemeriksaan

Icon ini memiliki arti anda diminta untuk


menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan dalam
lembar kerja pada buku/media lain sesuai instruksi
Aktivitas

Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada


aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Referensi
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda dapat


berpikir/ menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang anda miliki.

3
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda miliki.
Komunikasi/
Diskusi

Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang


dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.
Video/Youtube

D. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :

❖ Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006


Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
❖ Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
❖ Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Tata Cara Peenetapan standar Kompetensi Kerja
nasional indonesia.
❖ Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraa
Pelatihan Berbasis Kompetensi.
❖ Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 333
Tahun 2020 (SKKNI 333/2020) halaman 92 – 95.
❖ Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas No.
2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman
Penyusunan Program dan Materi Pelatihan
4
Berbasis Kompetensi.
E. PENGANTAR TEORI

MENYUSUN PROGRAM PELATIHAN KERJA

Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,


memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan
dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan.

Pelatihan Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disingkat PBK


adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan
kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat
kerja.

Lembaga Pelatihan Kerja adalah instansi pemerintah, badan


hukum atau perorangan yang memenuhi persyaratan untuk
menyelenggarakan pelatihan kerja.

Tenaga Pelatih adalah instruktur atau istilah lain yang setara,


yang memiliki kompetensi teknis dan metodologis untuk melakukan
pelatihan.

Pelatihan adalah kegiatan melatih atau mengembangkan


suatu keterampilan dan pengetahuan kepada diri sendiri atau orang
lain, yang terkait dengan kompetensi tertentu yang dianggap berguna.

Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur


profesi tertentu yang disesuaikan
dengan teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta
memperbaiki kecakapan dalam kegiatannya terutama mengenai
pengertian dan keterampilan.

Program PBK disusun berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan


pelatihan. Jika hasil identifikasi kebutuhan pelatihan telah tersedia
standar kompetensinya baik Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI) atau
Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK), maka program pelatihan
disusun berdasarkan standar kompetensi tersebut. Namun, jika standar
5
kompetensinya belum tersedia maka program pelatihan harus disusun
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan.

SKKNI pada setiap kategori, golongan pokok, atau golongan usaha


tertentu dapat disusun dalam kemasan sebagai berikut:
1. kualifikasi nasional, dengan mengacu pada jenjang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
2. jabatan atau okupasi nasional, dengan mengacu pada tugas dan
fungsi jabatan atau okupasi;
3. klaster kompetensi, dengan mengacu pada kebutuhan khusus
kompetensi tertentu sesuai kebutuhan industri atau organisasi.

Program pelatihan yang disusun dapat dilakukan berdasarkan:


1. Jenjang kualifikasi;
2. Klaster kompetensi:
a. Okupasi/jabatan kerja;
b. Nonokupasi/bukan jabatan kerja.
3. Unit kompetensi.

Program pelatihan yang disusun terdiri dari:


1. Judul/nama program pelatihan
Menggambarkan/menunjukkan nama program pelatihan yang
akan dilaksanakan.
2. Tujuan
Menggambarkan secara garis besar hasil pelatihan yang akan
dicapai oleh peserta.
3. Kompetensi yang akan ditempuh
Kompetensi yang akan ditempuh oleh peserta pelatihan dituangkan
dalam unit-unit kompetensi.
4. Perkiraan waktu pelatihan
Perkiraan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proses pelatihan. Penentuan waktu pelatihan tidak bersifat
absolut/mutlak harus diikuti oleh setiap peserta pelatihan.

6
5. Persyaratan peserta pelatihan
Merupakan persyaratan minimal kualifikasi peserta pelatihan,
dapat terdiri dari: pendidikan, umur/usia, jenis kelamin.

6. Kurikulum dan Silabus


Adalah rincian dan uraian unit kompetensi yang akan ditempuh
oleh peserta pelatihan. Kurikulum dan silabus menggambarkan:
a. Unit kompetensi yang akan ditempuh.
b. Elemen kompetensi.
c. Kriteria unjuk kerja yang harus dicapai.
d. Ilmu pengetahuan yang terkait.
e. Praktek yang diperlukan untuk mencapai unjuk kerja.
f. Sikap kerja yang diperlukan.
g. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap elemen
kompetensi.

7. Daftar peralatan dan bahan.


Adalah rincian kebutuhan, jumlah dan spesifikasi teknis bahan,
alat, mesin yang diperlukan selama pelaksanaan pelatihan kerja.

Peralatan
a. Menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam rangka
1) pencapaian kompetensi sebagaimana yang ditetapkan dalam
2) kurikulum pelatihan.
b. Peralatan terdiri atas: mesin, peralatan tangan (handtools),
peralatan dan fasilitas pendukung lainnya serta alat-alat
keselamatan kerja.
c. Sebelum digunakan dalam pelatihan, semua peralatan
dipastikan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan program
pelatihan yang akan dilaksanakan.

Bahan pelatihan
a. Bahan pelatihan harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan
disesuaikan dengan tujuan kompetensi yang akan ditempuh.

7
b. Bahan pelatihan terdiri atas; bahan pelatihan untuk teori
dan/atau untuk praktek.
c. Sebelum digunakan, bahan pelatihan dipastikan memenuhi
syarat untuk digunakan sesuai dengan program pelatihan yang
akan dilaksanakan.

7. Tempat Pelatihan
a. Tempat pelatihan harus tersedia sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
b. Tempat pelatihan terdiri dari ruang kelas, workshop / bengkel/
tempat praktek, atau demplot beserta kelengkapannya.

8. Modul
Modul atau materi pelatihan merupakan bahan/sumber
pembelajaran yang disusun berdasarkan standar kompetensi kerja.
Modul PBK terdiri atas buku informasi, buku kerja dan buku
penilaian.

9. Referensi
Buku-buku lain yang relevan untuk mencapai kompetensi, dapat
berupa teks book, manual book, Prosedur Operasional Standar
(POS), dan referensi lainnya yang terkait.

Tahapan Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi


disusun dengan melibatkan pemangku kepentingan antara lain
instruktur, industri/pengguna tenaga kerja, pakar dan praktisi yang
kompeten di bidangnya. Pada prinsipnya tahapan penyusunan
program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan;

Identifikasi kebutuhan pelatihan adalah suatu proses


pengumpulan data dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang
atau faktor-faktor apa saja yang perlu diperbaiki atau

8
ditingkatkan melalui pelatihan. Identifikasi kebutuhan pelatihan
dapat dilakukan secara makro dan/atau mikro.
Pada umumnya, identifikasi kebutuhan pelatihan yang
dilakukan oleh lembaga pelatihan adalah bersifat mikro, yaitu
proses identifikasi untuk mengetahui kesenjangan atau “gap”
kompetensi yang dimiliki oleh angkatan kerja/calon peserta
dengan kebutuhan pasar kerja atau persyaratan jabatan.
Identifikasi kebutuhan pelatihan dilaksanakan dengan cara
membandingkan kondisi riil calon peserta dengan kompetensi
yang harus dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan
tertentu.

Identifikasi kebutuhan pelatihan kerja dapat dilakukan dengan


pendekatan:
a. Level Industri

Untuk mendapatkan informasi kinerja dari setiap


bagian/departemen yang dapat mempengaruhi kinerja, tujuan
dan rencana bisnis organisasi secara keseluruhan, sehingga
dapat ditentukan kebutuhan pelatihan yang menjadi skala
prioritas.

b. Level Jabatan

Untuk mendapatkan informasi tugas dan rincian tugas dari


suatu jabatan baik untuk waktu sekarang maupun
kemungkinannya dimasa yang akan datang, kemudian
mengidentifikasi hubungan atau korelasi antar tugas dan
informasi dari jabatan yang relevan.

c. Level Individu

Identifikasi kebutuhan pelatihan pada level individu


dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh tenaga kerja atau
peserta saat ini dibandingkan dengan tingkat yang
dipersyaratkan, sehingga dapat ditentukan kebutuhan

9
kompetensi apa yang harus ditambahkan terhadap seorang
tenaga kerja atau peserta.

Identifikasi kebutuhan pelatihan merupakan upaya untuk


mengetahui jenis/program pelatihan yang harus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan/tuntutan kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM)/tenaga kerja yang di persyaratkan oleh dunia usaha atau
dunia industri.

Kebutuhan terhadap jenis/program pelatihan diidentifikasi


berdasarkan potensi wilayah, persyaratan jabatan dalam suatu
perusahaan atau kesenjangan (gap) kompetensi yang dimiliki oleh
SDM/tenaga kerja. Hasil identifikasi sebagaimana dimaksud,
diselaraskan dengan ketersediaan standar kompetensi baik SKKNI,
SKKK maupun SKKI. Dengan penyelarasan pada standar
kompetensi yang tersedia, maka hasil akhir dari identifikasi
kebutuhan pelatihan adalah jenis atau program pelatihan yang
dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:

a. Program pelatihan berbasis kualifikasi nasional yang mengacu


kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

b. Program pelatihan berbasis Okupasi atau Jabatan Kerja; dan

c. Program pelatihan berbasis klaster/Customade.

2. Perumusan Program Pelatihan Kerja;

Perumusan program PBK merupakan proses menyusun dan


menuliskan program pelatihan pada format yang ditentukan,
pembahasan dan menyempurnakan draf program PBK

3. Pengesahan Program Pelatihan Kerja;

Pengesahan program pelatihan kerja dilakukan dengan tahapan


sebagai berikut:

a. Verifikasi
10
Verifikasi program merupakan proses penilaian kesesuaian
rancangan dari suatu perumusan program terhadap ketentuan
dan/atau acuan yang telah ditetapkan. Verifikasi dilakukan
oleh verifikator yang ditunjuk oleh pimpinan lembaga untuk
memastikan bahwa program pelatihan berbasis kompetensi
yang disusun telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Validasi

Validasi merupakan proses untuk memastikan rumusan dan isi


program pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan dapat
diimplementasikan di lembaga pelatihan. Validasi dilakukan
melalui konsultasi dengan pemangku kepentingan.

4. Revisi Program Pelatihan Kerja.

Revisi program pelatihan berbasis kompetensi, dilakukan apabila


ada:

a. Perubahan/revisi standar kompetensi; dan

b. Kebutuhan pengguna.

Proses revisi program pelatihan kerja dilakukan sebagaimana pada


tahapan penyusunan program pelatihan kerja.

Struktur Program Pelatihan terdiri dari:

I. Informasi Umum

1. Nama Pelatihan : Mengganti Baterai Kendaraan


Ringan
2. Jenis Program Pelatihan : Kualifikasi Nasional (Level .....)/
Okupasi/Klaster (*)
3. Metode Pelatihan : Luring/Daring/Blended (*)

4. Tujuan Pelatihan : Setelah mengikuti pelatihan ini


Peserta mampu melaksanakan
pekerjaan penggantian baterai
pada kendaraan ringan dengan
berpedoman pada Standar
Operasional Prosedur (SOP) di
11
tempat kerjanya.

5. Kemungkinan Jabatan : Mekanik kendaraan ringaan


6. Jenis Standar Kompetensi : SKKNI/SKKK/SKKI (*)
No. 97 Tahun 2018

7. Persyaratan Peserta Pelatihan:


7.1 Pendidikan : Minimal SMK
7.2 Pelatihan :-
7.3 Pengalaman Kerja :-
7.4 Jenis kelamin : Pria/Wanita
7.5 Umur : Minimal 18 tahun
7.6 Kesehatan : Tidak buta warna.
8. Persyaratan Khusus : -.

9. Persyaratan Instruktur:
9.1 Pendidikan Formal : Minimal D3
9.2 Kompetensi Metodologi : Memiliki sertifikat kompetensi
metodologi minimal KKNI
Level 3.
9.3 Kompetensi Teknis : Memiliki sertifikat kompetensi
teknis sesuai bidang kompetensi
yang akan diampu.
9.4 Pengalaman Kerja : Mengajar di kelas pelatihan
kerja dan membuat program
pelatihan kerja minimal 1tahun.
9.5 Kesehatan : Tidak buta warna.
9.6 Persyaratan Khusus : Mendapat penugasan dari
Kepala Lembaga Pelatihan
melalui surat Penugasan.

*) coret yang tidak perlu

12
II. Kurikulum Pelatihan Kerja

Kurikulum berisi unit-unit kompetensi dan non-unit kompetensi


yang ditempuh oleh setiap peserta pelatihan sesuai dengan nama
pelatihan.

PERKIRAAN
NO MATERI PELATIHAN WAKTU
KODE UNIT
PELATIHAN
(JP)
I. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI
Mengganti Baterai Kendaraan 10
Ringan. G.45OTO01.066.2

Jumlah I 10

II. KELOMPOK PENUNJANG -


- - -
Jumlah II - 0

Jumlah I & II - 10

III. On The Job Training (OJT) 1/4 bulan

13
III. Silabus Pelatihan Kerja

Silabus merupakan penjabaran setiap unit kompetensi yang


diuraikan secara rinci, sistematis dan terpadu kedalam program
pelatihan sesuai dengan persyaratan suatu jabatan/pekerjaan,
yang mengarah kepada tercapainya tujuan pelatihan dan jenjang
pelatihan yang ditetapkan.

Format silabus tiap unit, terdiri atas:


1) Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi berisi uraian langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi,
dan diambil dari unit kompetensi di kurikulum.
2) Capaian Unit Kompetensi
Capaian unit kompetensi adalah aspek kunci yang ingin
menjadi keluaran pada elemen kompetensi
3) Kriteria Capian
Kriteria capaian adalah panduan untuk menentukan ukuran
agar peserta pelatihan dapat menunjukkan pemenuhan target
capaian pada unit kompetensi yang dimaksud
4) Pokok Pembahasan
Pokok bahasan adalah minimal aspek yang harus disajikan
dalam pelatihan yang dilakukan untuk unit kompetensi yang
dimaksud

14
Unit Kompetensi Kerja : Mengganti Baterai Kendaraan Ringan
Kode Unit : G.45OTO01.066.2
Perkiraan Waktu Pelatihan : 10 JP @ 45 menit
Metode Pelatihan : Luring/Daring/Blended (*)

ELEMEN KOMPETENSI CAPAIAN UNIT KOMPETENSI KRITERIA CAPAIAN POKOK PEMBAHASAN

1. Menyiapkan pekerjaan 1. Penggantian baterai sesuai 1. Penggantian dan pemasangan 1. Penyiapan manual penggantian baterai
menegganti baterai Standard Operational baterai berdasarkan manual sesuai prosedur kerja.
keendaraan ringan. Procedure (SOP) di tempat perbaikan. 2. Penyiapan baterai pengganti sesuai
2. Menganti baterai. kerja dan manual perbaikan. 2. Pengujian baterai dengan prosedur kerja.
3. Menguji ulang baterai. menggunakan diagnostic tools 3. Pemasangan perlengkapan pelindung
. sesuai dengan manual kendaraan berdasarkan prosedur di
perbaikan. tempat kerja.
3. Pencatatan dan pelaporan 4. Pemeriksaan kondisi dan kelayakan pakai
hasil pengujian baterai sesuai dari peralatan dan perangkat kerja
prosedur yang berlaku. pendukung untuk pekerjaan penggantian
baterai.
5. Penyiapan baterai pengganti yang sesuai
dengan spesifikasi pada manual
perbaikan kendaraan yang digunakan.

Asesmen

*) coret yang tidak perlu

15
IV. Daftar Peralatan Yang Digunakan.

Daftar peralatan yang digunakan adalah rincian peralatan yang


digunakan dalam satu program pelatihan yang terdiri dari daftar
peralatan, spesifikasi, satuan dan volume. Peralatan adalam material
yang masih dapat digunakan untuk program pelatihan kerja lainnya
atau tidak habis pakai.

Judul/Nama Pelatihan : Mengganti Baterai Kendaraan Ringan


Perkiraan Waktu Pelatihan : 10 JP
Metode Pelatihan : Luring/Daring/Blended (*)

NO DAFTAR PERALATAN SPESIFIKASI


SATUAN VOLUME
Secukupnya
• Operating voltage:
sesuai
1 Diagnostic Tool DC 12V Unit
jumlah
kendaraan.
• DCV, range
sampai 600V.
• ACV, range Secukupnya
sampai 600V. Unit sesuai
2 Multimeter Digital
• DCA, range jumlah
sampai 400mA. kendaraan
• ACA, range
sampai 400mA,
• Untuk mengukur Secukupnya
kadar air ACCU sesuai
3 Hydrometer Unit
jumlah
Baterai
kendaraan
Battery Voltage Load • 100 Amp 12V
4 Uniit
Tester
Secukupnya
• Metric sesuai
5 Tools Box (Insulated Tool) Set
jumlah
kendaraan
• Sesuai kendaraan Sesuai
6 Manual Book bermotornya Unit jumlah
kendaraan

16
Sesuai
Pelindung Kendaraan • Bahan Kain Nilon
7 Unit jumlah
(Fender Cover)
kendaraan
• Sesuai baterai
Sesuai
8 Baterai yang akan Set jumlah
diigantikan kendaraan

*) coret yang tidak perlu

V. Daftar Bahan Yang Dibutuhkan.


Daftar bahan yang dibutuhkan adalah rincian bahan yang dibutuhkan
dalam satu program pelatihan yang terdiri dari daftar bahan,
spesifikasi, satuan dan volume. Bahan adalah material sekali pakai
habis dalam 1 (satu) program pelatihan kerja.

Judul/Nama Pelatihan : Mengganti Baterai Kendaraan Ringan


Perkiraan Waktu Pelatihan : 10 JP
Jumlah Peserta : 16 Orang
Metode Pelatihan : Luring/Daring/Blended (*)

NO DAFTAR BAHAN SPESIFIKASI


SATUAN VOLUME

Sesuai
kebutuhan
baterai
1 Air ACCU Zuur Standar Botol baru
(baterai
pengganti).

*) coret yang tidak perlu

17
F. LANGKAH KERJA

MENYUSUN PROGRAM PELATIHAN KERJA

NO. PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

1. 1. Pengidentifikasian
kebutuhan pelatihan
mikro/makro.
2. Penetapan kompetensi
lulusan berdasarkan nama
dan jenjang program
pelatihan.
3. Penentuan urutan proses
pelatihan berdasarkan
pertimbangan faktor
keselamatan, mutu dan
produktivitas

18
2. . 1. Penentuan nama program
pelatihan berdasarkan
pemaketan/pengemasan
kompetensi.
2. Penentuan jenjang program
pelatihan berdasarkan
jenjang kualifikasi.

19
3. 1. Perumusan deskripsi
program pelatihan
berdasarkan jenjang
kualifikasi.
2. Penetapan kompetensi
lulusan berdasarkan nama
dan jenjang program
pelatihan.
3. Pengidentifikasian
persyaratan umum peserta
berdasarkan kebutuhan
program pelatihan.
4. Penentuan persyaratan
umum peserta berdasarkan
hasil identifikasi kebutuhan
program pelatihan.
5. Penentuan kualifikasi
instruktur sesuai dengan
unit kompetensi/materi
yang akan dilatihkan.

20
4. 1. Menyusun kurikulum
pelatihan.
2. Penentuan unit-unit
kompetensi dengan mengacu
pada pencapaian kompetensi
lulusan program pelatihan.
3. Pengelompokkan materi
pelatihan ke dalam kelompok
unit kompetensi, On the job
Training (OJT) dan non unit
kompetensi.
4. Penentuan kebutuhan On
The Job Training (OJT) sesuai
dengan kompetensi lulusan.
5. Penentuan kurikulum untuk
mengetahui kesenjangannya
dengan pemaketan
kompetensi.
6. Penentuan kurikulum untuk
mengetahui kesenjangannya
dengan pemaketan
kompetensi
7. Penyelarasan kurikulum
untuk memenuhi persyaratan

21
kompetensi yang telah
ditetapkan.

5. 1. Menyusun Silabus pelatihan.


2. Pengidentifikasian elemen
unit kompetensi sesuai unit
kompetensi.
3. Pendeskripsian indikator
unjuk kerja untuk mencapai
kriteria unjuk kerja.
4. Penentuan kurikulum untuk
mengetahui kesenjangannya
dengan pemaketan
kompetensi.
5. Penyelarasan silabus untuk
memenuhi persyaratan
kompetensi yang telah
ditetapkan.

22
6. 1. Penentuan urutan proses
pelatihan berdasarkan
pertimbangan faktor
keselamatan, mutu dan
produktivitas.

7. 1. Penentuan fasilitas dan


sarana pelatihan dengan
mengacu kepada kebutuhan
pelatihan setiap unit
kompetensi.

23
8. 1. Penentuan bahan pelatihan
dengan mengacu kepada
kebutuhan pelatihan setiap
unit kompetensi.

9. 1. Menentukan Sumber Daya


Pelatihan.

10. 1. Pengesahan program


pelatihan kerja berbasis
kompetensi.

24
11. 1. Penentuan komponen-
komponen program pelatihan
yang harus divalidasi secara
rinci.
2. Penentuan metode validasi
sesuai dengan komponen
yang akan divalidasi.
3. Pemberlakuan finalisasi
validasi program dengan
memperhatikan masukan-
masukan yang rasional dari
hasil validasi.
12. 1. Komunikasi hasil
penyelarasan kurikulum dan
silabus kepada mitra yang
terkait.

25
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1
Menentukan kompetensi/kualifikasi program pelatihan.

Baca Referensi 1.1:

Silakan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal


tentang;
1. Langkah menentukan program pelatihan berdasarkan
pemaketan/pengemasan kompetensi.
2. Langkah menentukan jenjang program pelatihan kerja
berdasarkan jenjang kualifikasi.
3. Langkah merumuskan deskripsi program pelatihan kerja
berdasarkan nama dan jenjang program pelatihan.
4. Langkah menetapkan kompetensi lulusan berdasarkan
nama dan jenjang program pelatihan.
Link :
https://apvaindonesia.com/wp-content/uploads/2021/08/SK-
Kepdirjen-Pedoman-Penyusunan-Program-dan-Materi-PBK.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan
http://rumahkompetensiindonesia.com/wp-
content/uploads/2021/03/KURIKULUM-PBK-SINERGI-KBLI-
KBJI.pdf

Membaca 1.1:
Silakan membaca dengan cermat untuk untuk mencari informasi
mengenai cara menentukan program pelatihan berdasarkan
pemaketan/pengemasan kompetensi, menentukan jenjang
program pelatihan kerja berdasarkan jenjang kualifikasi,
merumuskan deskripsi program pelatihan kerja berdasarkan
nama dan jenjang program pelatihan dan menetapkan kompetensi
lulusan berdasarkan nama dan jenjang program pelatihan.

26
Diskusi 1.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara menentukan program
pelatihan berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi,
menentukan jenjang program pelatihan kerja berdasarkan jenjang
kualifikasi, merumuskan deskripsi program pelatihan kerja
berdasarkan nama dan jenjang program pelatihan dan
menetapkan kompetensi lulusan berdasarkan nama dan jenjang
program pelatihan.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.
Aktivitas 1.1:
Silakan melakukan penentuan unit-unit kompetensi dengan
mengacu pada pencapaian kompetensi lulusan program
pelatihan.

Aktivitas 1.2:
Silakan melakukan penentuan nama program pelatihan
berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi

Aktivitas 1.3:
Silakan melakukan penentuan jenjang program pelatihan
berdasarkan jenjang kualifikasi.

Pemeriksaan 1.1:
Silakan memeriksa hasil penentuan unit-unit kompetensi dengan
mengacu pada pencapaian kompetensi lulusan program
pelatihan.

Pemeriksaan 1.2:
Silakan memeriksa hasil penentuan nama program pelatihan
berdasarkan pemaketan/pengemasan kompetensi.

Pemeriksaan 1.3:
Silakan memeriksa hasil penentuan jenjang program pelatihan
berdasarkan jenjang kualifikasi.

27
Pemeriksaan 1.4:
Silakan memeriksa hasil perumusan deskripsi program pelatihan
berdasarkan jenjang kualifikasi.

Pemeriksaan 1.5:
Silakan memeriksa hasil penetapan kompetensi lulusan
berdasarkan nama dan jenjang program pelatihan.

Catat hasil pemeriksaan.

Pikirkan 1.1:
Studi Kasus 1
Apabila terjadi kesalahan menginterpretasikan unit kompetensi
ketika melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan kerja, apa
dampak bagi Perusahaan?
Langkah apa saja untuk memperbaikinya?
Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

Studi Kasus 2
Ketika terjadi kesalahan perumusan deskripsi program pelatihan
berdasarkan jenjang kualifikasi?
Langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki
perumusan deskripsi program pelatihan?
Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

28
Menentukan kompetensi/kualifikasi program pelatihan

Tuliskan langkah-langkah penentuan kompetensi/kualifikasi


program pelatihan:

Alat yang digunakan:

Bahan yang dibutuhkan:

Hasil Pemilihan alat yang digunakan dan bahan yang dibutuhkan:

29
Elemen Kompetensi 2
Menentukan persyaratan peserta.

Baca Referensi 2.1:


Silakan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:
1. Cara mengidentifikasi persyaratan umum peserta
pelatihan kerja sesuai kebutuhan program pelatihan.

2. Cara menentukan persyaratan peserta berdasarkan hasil


identifikasi kebutuhan program pelatihan kerja.

Tautan:
https://surabaya.proxsisgroup.com/cara-mengidentifikasi-
kebutuhan-pelatihan-di-organisasi/

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JMI/article/view
File/6744/4604

https://sumbarprov.go.id/images/1448880758-
Pedoman%20Penyusunan%20AKD.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/189227-ID-
analisis-pelatihan-dan-pengembangan-sumb.pdf

Membaca 2.1:
Silakan membaca untuk mencari informasi mengenaii cara
mengidentifikasi persyaratan umum peserta berdasarkan
kebutuhan program pelatihan, penentuan persyaratan umum
peserta berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan program
pelatihan dan penentuan urutan proses pelatihan berdasarkan
pertimbangan faktor keselamatan, mutu dan produktivitas.

30
Diskusi 2.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara mengidentifikasikan
persyaratan umum peserta berdasarkan kebutuhan program
pelatihan.

Diskusi 2.2:
Silakan untuk mendiskusikan cara menentukan persyaratan
umum peserta berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan program
pelatihan.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.

Aktivitas 2.1:
Silakan melakukan pengidentifikasian persyaratan umum peserta
berdasarkan kebutuhan program pelatihan.

Aktivitas 2.2:
Silakan menentukan persyaratan umum peserta berdasarkan
hasil identifikasi kebutuhan program pelatihan.

Pemeriksaan 2.1:
Silakan memeriksa hasil pencarian langkah mengidentifikasi
persyaratan umum peserta pelatihan kerja sesuai kebutuhan
program pelatihan.

Pemeriksaan 2.2:
Silakan untuk memeriksa hasil pencarian langkah menentukan
persyaratan peserta berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan
program pelatihan kerja.

Catat hasil pemeriksaan.

31
Pikirkan 2.1:
Studi Kasus 1
Apabila terjadi kesalahan dalam pengidentifikasian dan penentuan
persyaratan umum peserta berdasarkan kebutuhan program
pelatihan?
Langkah apa saja untuk memperbaikinya?

Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

Menentukan persyarat peserta.

Tuliskan langkah-langkah penentuan persyarat peserta:

Alat yang digunakan:

Bahan yang digunakan:

Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:

32
Elemen Kompetensi 3
Menyusun kurikulum pelatihan

Baca Referensi 3.1:


Silakan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:
1. Cara menyusun kurikulum pelatihan sesuai pedoman yang
diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan Dan Produktivitas Nomor
2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan
Program Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi.

2. Cara menentukan unit-unit kompetensi dengan mengacu


pada pencapaian kompetensi lulusan program pelatihan.

3. Cara mengelompokkan materi pelatihan ke dalam kelompok


unit kompetensi, On The Training (OJT) dan non unit
kompetensi.

4. Cara menentukan kebutuhan On The Training (OJT) sesuai


dengan kompeetensi lulusan.

Tautan:
https://apvaindonesia.com/wp-content/uploads/2021/08/SK-
Kepdirjen-Pedoman-Penyusunan-Program-dan-Materi-PBK.pdf

http://rumahkompetensiindonesia.com/wp-
content/uploads/2021/03/KURIKULUM-PBK-SINERGI-KBLI-
KBJI.pdf

https://www.zenius.net/blog/menyusun-kurikulum

https://www.academia.edu/12253460/Penyusunan_Program
_Pelatihan_Berbasis_Kompetensi
Membaca 3.1:
Silakan membaca untuk mencari informasi mengenai cara
menyusun kurikulum pelatihan sesuai Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Nomor
2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan Program
Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi.

33
Diskusi 3.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara menyusun kurikulum pelatihan,
mengelompokkan materi pelatihan ke dalam kelompok unit
kompetensi, On the job Training (OJT) dan non unit kompetensi serta
kebutuhan On The Job Training (OJT) sesuai dengan kompetensi
lulusan dengan merujuk Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan Dan Produktivitas Nomor 2/554/LP.00.01/VII/2020
Tentang Pedoman Penyusunan Program Dan Materi Pelatihan
Berbasis Kompetensi.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan


dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.

Aktivitas 3.1:
Silakan untuk mencoba menyusun kurikulum pelatihan sesuai
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas
Nomor 2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan
Program Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi, dengan cara:
1. mengelompokkan materi pelatihan ke dalam kelompok unit
kompetensi, On the job Training (OJT) dan non unit
kompetensi.
2. menentukan kebutuhan On The Job Training (OJT) sesuai
dengan kompetensi lulusan.

Pemeriksaan 3.1:
Silakan untuk memeriksa hasil menyusun kurikulum pelatihan,
mengelompokkan materi pelatihan ke dalam kelompok unit
kompetensi, On the job Training (OJT) dan non unit kompetensi serta
kebutuhan On The Job Training (OJT) sesuai dengan kompetensi
lulusan dengan merujuk Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan Dan Produktivitas Nomor 2/554/LP.00.01/VII/2020
Tentang Pedoman Penyusunan Program Dan Materi Pelatihan
Berbasis Kompetensi.

Catat hasil pemeriksaan.

34
Pikirkan 3.1:
Studi Kasus 1.
Apabila terjadi kesalahan dalam mengelompokkan materi pelatihan ke
dalam kelompok unit kompetensi, On the job Training (OJT) dan non
unit kompetensi, apa dampak terhadap program pelatihan secara
keseluruhan?

Studi Kasus 2.
Apabila terjadi kesalahan dalam memperkirakan waktu jam pelatihan
pada setiap Unit Kompetensi untuk di Unit Pelatihan, apa dampak
terhadap program pelatihan secara keseluruhan?

Langkah apa saja untuk memperbaikinya?


Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

Menyusun kurikulum pelatihan

Tuliskan langkah-langkah penyusunan kurikulum pelatihan:

Alat yang digunakan:

Bahan yang digunakan:

Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:

35
Elemen Kompetensi 4
Menyusun silabus pelatihan

Baca Referensi 4.1:

Silakan untuk mencari informasi cara menyusun silabus pelatihan


sesuai pedoman yang diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Nomor
2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan Program
Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Tautan:
https://apvaindonesia.com/wp-content/uploads/2021/08/SK-
Kepdirjen-Pedoman-Penyusunan-Program-dan-Materi-PBK.pdf

http://rumahkompetensiindonesia.com/wp-
content/uploads/2021/03/KURIKULUM-PBK-SINERGI-KBLI-
KBJI.pdf

Membaca 4.1:
Silakan membaca untuk mencari informasi mengenai cara
menyusun silabus pelatihan.

Diskusi 4.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara:
1. Mengidentifikasi elemen unit kompetensi sesuai unit
kompetensi.
2. Mengidentifikasi kriteria unjuk kerja sesuai elemen kompetensi.
3. Pendeskripsian indikator unjuk kerja untuk mencapai kriteria
unjuk kerja.
4. Menentukan urutan proses pelatihan berdasarkan
pertimbangan faktor keselamatan, mutu dan produktivitas

Dengan berpedoman kepada sesuai Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas Nomor
2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan Program
Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan


dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.

36
Aktivitas 4.1:
Silakan untuk mencoba menyusun silabus pelatihan sesuai
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas
Nomor 2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan
Program Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi, dengan cara:
1. Mengidentifikasi elemen unit kompetensi sesuai unit kompetensi.
2. Mengidentifikasi kriteria unjuk kerja sesuai elemen kompetensi.
3. Pendeskripsian indikator unjuk kerja untuk mencapai kriteria
unjuk kerja.
4. Menentukan urutan proses pelatihan berdasarkan pertimbangan
faktor keselamatan, mutu dan produktivitas.

Pemeriksaan 4.1:
Silakan memeriksa hasil penyusunan silabus pelatihan sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas
Nomor 2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang Pedoman Penyusunan
Program Dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi.

Pemeriksaan 4.2:
Silakan memeriksa jumlah elemen kompetensi dari masing-masing
unit kompetensi.

Pemeriksaan 4.3:
Silakan memeriksa jumlah dan isi kriteria unjuk kerja di masing-
masing elemen kompetensi.

Pemeriksaan 4.4:
Silakan memeriksa perkiraan waktu masing-masing elemen
kompetensi atau kriteria unjuk kerja.

Pemeriksaan 4.5:
Silakan memeriksa urutan proses pelatihan berdasarkan
pertimbangan faktor keselamatan, mutu dan produktivitas.

Catat hasil pemeriksaan.

37
Pikirkan 4.1:

Studi Kasus 1.
Apabila terjadi kesalahan dalam memperkirakan waktu atau jam
pelatihan pada setiap elemen kompetensi atau kriteria unjuk kerja,
apa dampaknya terhadap biaya pelatihan dan waktu penyelesaian
program pelatihan?
Langkah apa saja untuk memperbaikinya?
Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

Menyusun silabus pelatihan

Tuliskan langkah-langkah penyusunan silabus pelatihan:

Alat yang digunakan:

Bahan yang digunakan:

Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:

38
Elemen Kompetensi 5
Penyelarasan kurikulum dan silabus pelatihan

Baca Referensi 5.1:

Silakan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal


tentang cara menyelaraskan kurikulum dan silabus pelatihan.

Tautan:
http://rumahkompetensiindonesia.com/wp-
content/uploads/2021/03/KURIKULUM-PBK-SINERGI-KBLI-
KBJI.pdf

Membaca 5.1:
Silakan membaca untuk mencari informasi mengenai cara
menyelaraskan kurikulum dan silabus pelatihan.

Diskusi 5.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara:
5. mengidentifikasi kurikulum dan silabus sesuai dengan
pemaketan kompetensi.
6. menganalisis kurikulum dan silabus untuk mengetahui
kesenjanganya dengan pemaketan kompetensi.
7. menyelaraskan kurikulum dan silabus untuk memenuhi
persyaratan kompetensi yang telah ditetapkan.
8. mengkomunikasikan hasil penyelarasan kurikulum dan silabus
kepada mitra yang terkait.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan


dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.

39
Aktivitas 5.1:
Silakan untuk mencoba menyelaraskan kurikulum dan silabus
pelatihan dengan cara:
1. mengidentifikasi kurikulum dan silabus sesuai dengan
pemaketan kompetensi.
2. menganalisis kurikulum dan silabus untuk mengetahui
kesenjanganya dengan pemaketan kompetensi.
3. menyelaraskan kurikulum dan silabus untuk memenuhi
persyaratan kompetensi yang telah ditetapkan.
4. mengkomunikasikan hasil penyelarasan kurikulum dan
silabus kepada mitra yang terkait.

Pemeriksaan 5.1:
Silakan memeriksa hasil penyelarasan kurikulum dan silabus
pelatihan.

Pemeriksaan 5.2:
Silakan memeriksa hasil pengidentifikasian kurikulum dan silabus
sesuai dengan pemaketan kompetensi.

Pemeriksaan 5.3:
Silakan memeriksa hasil analisis kurikulum dan silabus untuk
mengetahui kesenjanganya dengan pemaketan kompetensi.

Pemeriksaan 5.4:
Silakan memeriksa komunikasi hasil penyelarasan kurikulum dan
silabus kepada mitra yang terkait.

Catat hasil pemeriksaan.

40
Pikirkan 5.1:

Studi Kasus 1.
Apabila terjadi kesalahan dalam penyelarasan kurikulum dan
silabus pelatihan, apa dampak terhadap biaya pelatihan dan waktu
penyelesaian program pelatihan?
Langkah apa saja untuk memperbaikinya?
Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

Penyelarasan kurikulum dan silabus pelatihan.

Tuliskan langkah-langkah dalam Penyelarasan kurikulum dan


silabus pelatihan.

Alat yang digunakan:

Bahan yang digunakan:

Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:

41
Elemen Kompetensi 6
Menentukan sumber daya pelatihan

Baca Referensi 6.1:

Silakan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal tentang


cara menyelaraskan kurikulum dan silabus pelatihan.

Tautan:
https://risconsulting.id/pelatihan-pengembangan-sdm/

Membaca 6.1:
Silakan membaca untuk mencari informasi mengenai cara
menentukan sumber daya pelatihan.

Diskusi 6.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara:
1. menentukan urutan proses pelatihan berdasarkan pertimbangan
faktor keselamatan, mutu dan produktivitas.
2. menentukan fasilitas dan sarana pelatihan dengan mengacu
kepada kebutuhan pelatihan setiap unit kompetensi.
3. menentukan bahan pelatihan dengan mengacu kepada kebutuhan
pelatihan setiap unit kompetens.
4. menentuman kualifikasi instruktur sesuai dengan unit
kompetensi/materi yang akan dilatihkan.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan


dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.

42
Aktivitas 6.1:
Silakan untuk mencoba menentukan sumber daya pelatihan, dengan
cara:
5. menentukan urutan proses pelatihan berdasarkan pertimbangan
faktor keselamatan, mutu dan produktivitas.
6. menentukan fasilitas dan sarana pelatihan dengan mengacu
kepada kebutuhan pelatihan setiap unit kompetensi.
7. menentukan bahan pelatihan dengan mengacu kepada
kebutuhan pelatihan setiap unit kompetensi.
8. menentukan kualifikasi instruktur sesuai dengan unit
kompetensi/materi yang akan dilatihkan.

Pemeriksaan 6.1:
Silakan memeriksa hasil penentuan urutan proses pelatihan
berdasarkan pertimbangan faktor keselamatan, mutu dan
produktivitas

Pemeriksaan 6.2:
Silakan memeriksa hasil penentuan fasilitas dan sarana pelatihan
dengan mengacu kepada kebutuhan pelatihan setiap unit
kompetensi.

Pemeriksaan 6.3:
Silakan memeriksa hasil penentuan bahan pelatihan dengan
mengacu kepada kebutuhan pelatihan setiap unit kompetens

Pemeriksaan 6.4:
Silakan memeriksa hasil penentuan kualifikasi instruktur sesuai
dengan unit kompetensi/materi yang akan dilatihkan.

Catat hasil pemeriksaan.

43
Pikirkan 6.1:

Studi Kasus 1.
Apabila terjadi kesalahan dalam penentuan sumber daya pelatihan,
apa dampak terhadap kompetensi lulusan?
Langkah apa saja untuk memperbaikinya?
Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

Menentukan sumber daya pelatihan.

Tuliskan langkah-langkah dalam penentuan sumber daya


pelatihan:

Alat yang digunakan:

Bahan yang digunakan:

Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:

44
Elemen Kompetensi 7
Memvalidasi program pelatihan

Baca Referensi 7.1:

Silakan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal


tentang cara memvalidasi program pelatihan.

Tautan:
https://text-id.123dok.com/document/6zkogojpy-komponen-
komponen-pelatihan-manajemen-pelatihan.html

https://risconsulting.id/pelatihan-pengembangan-sdm/

Membaca 7.1:
Silakan membaca untuk mencari informasi mengenai cara
memvalidasi program pelatihan.

Diskusi 7.1:
Silakan untuk mendiskusikan cara:
1. menentukan komponen-komponen program pelatihan yang
harus divalidasi secara rinci.
2. memberlakukan finalisasi validasi program dengan
memperhatikan masukan-masukan yang rasional dari hasil
validasi.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan


dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.

45
Aktivitas 7.1:
Silakan untuk mencoba memvalidasi program pelatihan dengan
cara:
1. menentukan komponen-komponen program pelatihan yang
harus divalidasi secara rinci.
2. memberlakukan finalisasi validasi program dengan
memperhatikan masukan-masukan yang rasional dari hasil
validasi.

Pemeriksaan 7.1:
Silakan memeriksa hasil penentuan komponen-komponen program
pelatihan yang harus divalidasi secara rinci.

Pemeriksaan 7.2:
Silakan memeriksa hasil pemberlakuan finalisasi validasi program
dengan memperhatikan masukan-masukan yang rasional dari
hasil validasi.

Catat hasil pemeriksaan.

Pikirkan 7.1:

Studi Kasus 1.
Apabila terjadi kesalahan dalam penentuan komponen-komponen
program pelatihan tidak divalidasi secara rinci, apa dampak
terhadap biaya pelatihan, waktu penyelesaian program pelatihan
dan kompetensi lulusan?

Studi Kasus 2.
Apabila terjadi kesalahan dalam pemberlakuan finalisasi validasi
program, apa dampak terhadap biaya pelatihan, waktu penyelesaian
program pelatihan dan kompetensi lulusan?

Langkah apa saja untuk memperbaikinya?


Jabarkan hasil Analisa Anda untuk memperbaiknya.

46
Video Youtube 7.1:

Silakan melihat video dalam Menyusun program


pelatihan kerja melalui youtube berikut ini:

Tautan:

Menyusun Program Pelatihan Kerja (1)


https://www.youtube.com/watch?v=gqtER5IL8wE

Menyusun Program Pelatihan Kerja (2)


https://www.youtube.com/watch?v=zmsK0pfhwuk&t=3
18s

Mengelola Pembiayaan Pwlatihan Kerja


https://www.youtube.com/watch?v=GhLaq63fAFo

Memvalidasi program pelatihan.

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut. memvalidasi program pelatihan:
Tulsikan langkah-langkah

Alat yang digunakan:

Bahan yang digunakan:

Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:

47
Penilaian:

Penilaian Catatan :
Memenuhi / Belum memenuhi
capaian pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

48
H. LAMPIRAN

1. KAMUS ISTILAH
adalah rumusan kemampuan kerja yang
Standar
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
Kompetensi dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
Pelatihan kerja
memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

Lembaga Pelatihan adalah instansi pemerintah, badan hukum atau


perorangan yang memenuhi persyaratan untuk
Kerja menyelenggarakan pelatihan kerja.
adalah kemampuan kerja setiap individu yang
Kompetensi kerja
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

Pelatihan berbasis adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada


penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan
di tempat kerja.
proses pemberian sertifikat kompetensi yang
Sertifikasi
dilakukan secara sistematis dan objektif melalui
uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia, Standar Internasional
dan/atau Standar Khusus.
adalah akumulator atau aki (bahasa Inggris:
Unit Kompetensi
accumulator atau accu) adalah sebuah alat yang
dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik
dalam bentuk energi kimia). Pada umumnya di
Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau
accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil.
adalah penjelasan ringkas yang menggambarkan
Deskripsi Unit
isi, maksud, tujuan, dan ruang lingkup dari unit
kompetensi. Dalam deskripsi unit, dapat pula
disebutkan keterkaitan unit kompetensi tersebut
dengan unit kompetensi lain

49
Elemen Kompetensi adalah unsur bangunan dasar dari suatu unit
kompetensi. Gabungan dari setiap elemen
kompetensi membentuk satu unit kompetensi
secara utuh. Elemen kompetensi menjelaskan
proses dari suatu pekerjaan secara runtut yang
dilakukan dalam satu unit kompetensi. Elemen
kompetensi harus merupakan aktivitas yang
dapat dilakukan, diamati, dan dinilai. Elemen
kompetensi disusun menggunakan kalimat aktif,
diawali dengan kata kerja sebelum objek, dan
berbentuk pernyataan langsung dan lugas.

Kriteria Unjuk adalah pernyataan evaluatif yang terdiri dari


keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja
Kerja untuk menentukan apa yang akan dinilai dari
capaian kinerja dalam suatu unit kompetensi.
KUK juga merupakan sarana untuk menjelaskan
kinerja yang diperlukan untuk menunjukkan
pencapaian elemen kompetensi.
adalah rentang pernyataan yang harus diacu atau
Batasan Variable
diikuti dalam melaksanakan unit kompetensi

adalah penjelasan tentang berbagai kondisi atau


Panduan Penilaian
keadaan yang dapat dipergunakan sebagai
panduan dalam penilaian atau asesmen
kompetensi pada unit kompetensi, baik pada saat
pelatihan maupun uji kompetensi.

2. REFERENSI
a. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia.

b. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 333 Tahun 2020


Tentang Penetapan Standar Kompetensi Nasional Indonesia
Kategori Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa
Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan Dan Penunjang
Usaha Lainnya Golongan Pokok Aktivitas Ketenagakerjaan
Bidang Standardisasi, Pelatihan Kerja Dan Sertifikasi.

c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2014


Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis
Kompetensi.

50
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2014
Tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;

e. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan


Produktivitas Nomor 2/554/LP.00.01/VII/2020 Tentang
Pedoman Penyusunan Program Dan Materi Pelatihan Berbasis
Kompetensi.

3. UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : N.78SPS02.012.2


JUDUL UNIT : Menyusun Program Pelatihan Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan
dengan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam menentukan kualifikasi,
persyaratan peserta, menyusun
dan menvalidasi program pelatihan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan 1.1 Nama program pelatihan ditentukan
kompetensi/kualifikasi berdasarkan pemaketan/pengemasan
program pelatihan kompetensi.
1.2 Jenjang program pelatihan
ditentukan berdasarkan jenjang
kualifikasi.
1.3 Deskripsi program pelatihan
dirumuskan mengacu kepada isi
program pelatihan.
1.4 Kompetensi lulusan
ditetapkan berdasarkan nama dan
jenjang program.
2. Menentukan 2.1 Persyaratan umum peserta
persyaratan peserta diidentifikasi berdasarkan kebutuhan
program pelatihan.
2.2 Persyaratan peserta
ditentukan berdasarkan hasil
identifikasi kebutuhan program
pelatihan.

51
3. Menyusun kurikulum 3.1 Unit-unit kompetensi ditentukan
pelatihan dengan mengacu pada pencapaian
kompetensi lulusan program
pelatihan.
3.2 Materi pelatihan dikelompokkan ke
dalam kelompok unit kompetensi, On the
Job Training (OJT) dan non unit
kompetensi.
3.3 Kebutuhan On the Job Training
(OJT) ditentukan sesuai dengan
kompetensi lulusan.
4. Menyusun silabus 4.1 Elemen unit kompetensi
pelatihan diidentifikasi sesuai unit kompetensi.
4.2 Kriteria unjuk kerja diidentifikasi
sesuai elemen kompetensi.
4.3 Indikator unjuk kerja dideskripsikan
untuk mencapai kriteria unjuk kerja.
4.4 Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja
dan perkiraan waktu pelatihan (teori
dan praktek) ditentukan.
5. Penyelarasan kurikulum 5.1 Kurikulum dan silabus diidentifikasi
dan silabus pelatihan sesuai dengan pemaketan kompetensi.
5.2 Kurikulum dan silabus dianalisa untuk
mengetahui kesenjanganya dengan
pemaketan kompetensi.
5.3 Kurikulum dan silabus diselaraskan
untuk memenuhi persyaratan
kompetensi yang telah ditetapkan.
5.4 Hasil penyelarasan kurikulum dan
silabus dikomunikasikan kepada
mitra dan yang terkait.
6. Menentukan sumber daya 6.1 Urutan proses pelatihan ditentukan
pelatihan berdasarkan pertimbangan faktor
keselamatan, mutu dan produktifitas.
6.2 Fasilitas dan sarana pelatihan
ditentukan dengan mengacu kepada
kebutuhan pelatihan setiap unit
kompetensi.
6.3 Bahan pelatihan ditentukan dengan
mengacu kepada kebutuhan
pelatihan setiap unit kompetensi.
6.4 Kualifikasi instruktur ditentukan
sesuai dengan unit kompetensi/materi
yang akan dilatihkan.

52
7. Memvalidasi program 7.1 Komponen-komponen program
pelatihan pelatihan yang harus divalidasi
ditentukan secara rinci.
7.2 Metode validasi ditentukan sesuai
dengan komponen yang akan
divalidasi.
7.3 Finalisasi validasi program dilakukan
dengan memperhatikan masukan-
masukan yang rasional dari hasil
validasi.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyusun program
pelatihan dalam rangka merancang program pelatihan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Printer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Data dan informasi analisis kebutuhan pelatihan
2.2.2 Buku referensi/literatur
2.2.3 Alat Tulis Kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak Ada)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada)
4.2 Standar
4.3 Peraturan yang relevan dengan penyusunan program
pelatihan dan masih berlaku.

5. Peraturan yang diperlukan


(Tidak Ada)

53
6. Norma dan standar
6.1 Norma
(Tidak ada)
6.2 Standar
Peraturan yang relevan dengan penyusunan program
pelatihan dan masih berlaku

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, skap kerja, proses, dan hasil atas
pencapaian kompetensi ini yang terkait dalam menyusun
program pelatihan sebagai bagian dari perancangan
program pelatihan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi dari lisan,
tertulis, observasi, atau portofolio.
1.3 Penilaian dapat dilaksanakan di salah satu atau
kombinasi dari workshop, di tempat kerja, atau kelas.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Struktur program pelatihan
3.1.2 Metode dan teknik pelatihan
3.1.3 Media pembelajaran
3.1.4 Mekanisme penyusunan program pelatihan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Perkiraan biaya dan waktu
3.2.2 Menginterpretasi unit kompetensi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti
4.2 Cermat
54
5. Aspek kritis
Kecermatan dalam menspesifikasikan kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta pelatihan

NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Sugeng Barkah Praktisi Pelatihan

55

Anda mungkin juga menyukai