Menerapkan Prosedur K3
Perkantoran / N.821100.075.02
DAFTAR ISI
1
A. PENDAHULUAN
B. PENGGUNAAN MATERI
2
proses penilaian yang dilaksanakan.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk
mencari atau menemui seseorang untuk
mendapatkan informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/
sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
3
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
D. BACAAN REFERENSI
4
E. PENGANTAR TEORI
Definisi K3
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah kondisi yang harus diwujudkan
di tempat kerja dengan segala daya upaya berdasarkan ilmu pengetahuan dan
pemikiran mendalam guna melindungi tenaga kerja, manusia serta karya dan
budayanya melalui penerapan teknologi pencegahan kecelakaan yang
dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan peraturan perundangan dan
standar yang berlaku.
6
benda-benda keras, luka gores, terkena bahan kimia berbahaya,
luka sengatan dan lain-lainnya.
9. Alat pelindung Kaki
Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari
bahaya kejatuhan benda-benda berat, terinjak benda yang
berputar melalui kjaki, kepercikan larutan asam dan basa yang
korosif atau cairan panas, menginjak benda tajam. Sepatu
pelindung dan boot harus memiliki ujung sepatu yang terbuat
dari baja dan solenya dapat menahan kebocoran. bekerja di
tempat yang mengandung aliran listrik, maka harus digunakan
sepatu tanpa logam yang dapat menghantarkan aliran listrik.
Jika bekerja di tempat biasa maka harus vdigunakan sepatu
yang tidak mudah tergelincir, sepatu yang terbuat dari karet
harus digunakan ketikabekerja dengan bahan kimia.
10. Pakaian pelindung tubuh
Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi pemakainya dari
percikan cairan, api, larutan bahan kimia korosif dan oli, cuaca
kerja (panas, dingin, dan kelembapan). APRON dapat dibuat
dari kain, kulit, plastik, karet, asbes atau kain yang dilapisi
aluminium. Perlu diingat bahwa APRON tidak boleh dipakai di
tempat-tempat kerja yang terdapat mesin berputar.
7
Simbol K3 ditempat kerja
8
Pemeliharaan Kebersihan Perabot Dan Peralatan Kantor
9
10. Apabila logam bercat, gunakan lap basah dan lap kering kembali.
Kemudian apabila kursi dari kayu, bersihkan dengan furniture
polish.
11. Bersihkan filling cabinet. Bersihkan bagian atasnya sesering
mungkin karena umumnya banyak terdapat debu. Gunakan lap
setengah basah.
12. Bersihkan debu pada kabinet dengan menggunakan lap setengah
basah, mulai bagian atas lalu dindingnya.
13. Semprotkan pengharum ruangan.
10
8. Sapu lantai selasar, lalu pel dengan air bersih campur cairan floor
cleaner mempergunakan stiek mop.
9. Bersihkan perlengkapan alat pemadam kebakaran seperti: fire
alarm, fire hydrant, dan pemadam api ringan (fire extinguisher).
11
Ada aktivasi manual alarm (manual break glass atau manual
call point)
Ada aktivasi dari detektor panas maupun asap
Ada aktivasi dari panel/control room
12
6. Bersiaga dan siap menanti instruksi / pengumuman dari Fire
Commander maupun Safety Representative.
d. Saat Evakuasi
1. Tetap tenang, Jangan panik !
2. Segera menuju tangga darurat yang terdekat
3. Berjalanlah biasa dengan cepat, JANGAN LARI
4. Lepaskan sepatu dengan hak tinggi
5. Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas
kantor/tas tangan
6. Beritahu tamu/pelanggan yang yang kebetulan berada di
ruang / lantai tersebut untuk berevakuasi bersama yang
lain.
7. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju
tangga darurat dengan ambil napas pendek-pendek,
upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari
asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan
orang-orang dibelakang anda
8. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah
napas anda dan cepat menuju pintu darurat kebakaran
13
e. Saat Pengungsian Di Luar Gedung
1. Pusat berkumpulnya para pengungsi ditentukan ditempat
2. Setiap pengungsi diminta agar senantiasa tertib dan teratur
3. Petugas evakuasi dari setiap kantor agar mencatat karyawan
yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Apabila ada karyawan yang terluka, harap segara melapor
kepada First Aider atau Petugas Medis untuk mendapatkan
pengobatan
5. Jangan kembali kedalam gedung sebelum tanda aman
dimumumkan Safety Representative.
14
luka bakar
3. dingin dapat
menyebabkan“Therm
al Shock/ arus
panas” terhadap
peralatan listrik .
Halon 1211 1. Memadamkan api secara 1. merusak ozon.
Class A B & C cepat. 2. Cenderung mahal
2. Aman dipakai pada
3. peralatan listrik rumit.
4. Cocok untuk kebakaran
Klas A, B & C
a. Prinsip P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K
apabila menghadapi kejadian kecelakaan adalah sebagai berikut:
1. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan
menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban
selanjutnya (ditolong)
2. Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karna anda harus
tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit
kesakitan untuk keselamatannya, lakukan gerakan dengan
tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya
kecelakaan, cuaca dll
4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan
dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan dll
5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan
bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B =
Airway, Breathing management)
6. Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung
berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan berat
segera hentikan (C = Circulatory management)
7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi
penyebabnya
8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau
penyerta. Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada
tulang yang patah, Jangan buru-buru memindahkan atau
membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah
dibidai.
9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus
menghubungi petugas medis atau rumah sakit terdekat.
17
b. Prioritas Pertolongan
Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong
dalam menolong korban yaitu:
1. Henti napas
2. Henti jantung
3. Pendarahan berat
4. Shock
5. Ketidak sadaran
6. Pendaraahan ringan
7. Patah tulang atau cedera lain
18
F. LANGKAH KERJA
37
MENERAPKAN PROSEDUR K3 PERKANTORAN
38
MENERAPKAN PROSEDUR K3 PERKANTORAN
39
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Pemeriksaan 1.1:
Diskusi 1.1:
Silahkan mendiskusikan tentang:
40
Pikirkan 1.1:
41
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.1:
42
Pikirkan 2.1:
43
Elemen Kompetensi 3
Aktivitas 3.1:
44
Diskusi 3.1:
Pikirkan 3.1:
45
Elemen Kompetensi 4
Diskusi 4.1:
46
Pikirkan 4.1:
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
47
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
Kegagalanteknis
Technological Hazard
48
Basic Fire Fighting Pengetahuan tentang bahaya kebakaran dan
keterampilan untuk merespon darurat
kebakaran, kemampuan untuk menggunakan
peralatan darurat dan menerapkan prosedur
keselamatan untuk mengamankan aset,
lingkungan dan kelangsungan hidup mereka
dalam darurat kebakaran.
49
REFERENSI
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
B. Referensi Lainnya
http://seputarpengertian.blogspot.com/2016/08/pengertian-k3-serta-
tujuannya.html
http://www.pelajaran.co.id/2017/14/pengertian-keselamatan-
kesehatan-kerja-k3-tujuan-aspek-faktor-dan-prinsip-keselamatan-
kesehatan-kerja.html
http://vatsunk.blogspot.co.id/2016/03/mengidentifikasi-bahaya-
hazard.html
https://adipjatmiko.wordpress.com/2011/11/01/pertolongan-pertama-
pada-kecelakaan-p3k/
https://www.situstekniksipil.com/2018/11/cara-pemeliharaan-
kebersihan-peralatan.html
https://ghp-services.com/blog/2017/09/14-tips-menjaga-kebersihan-
di-ruang-kerja/
https://id.wikihow.com/Melaporkan-Keadaan-Darurat
50
UNIT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk penerapan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perkantoran.
1.2 Kompetensi ini dapat dilakukan di kantor atau TUK.
52
2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pemadam api ringan
2.1.2 Alat distribusi listrik
2.1.3 Kelengkapan P3K
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jalur evakuasi
2.2.2 Sensor deteksi panas dan kepekatan asap
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat secara individu
ataupun kelompok.
1.2 Dalam pelaksanaannya harus dilengkapi dengan peralatan/
perlengkapan dokumen serta fasilitas asesmen.
1.3 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup kompetensi, persyaratan peserta,
sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen.
1.4 Metode asesmen yang sesuai harus diindentifikasi dan ditetapkan
sesuai dengan bukti dengan metode meliputi metode tes lisan,
tertulis, obeservasi/demonstrasi serta metode lain yang relevan.
53
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1. Kecermatan dalam mengambil tindakan sesuai keterampilan dan
kewenangan yang telah ditentukan dalam menghadapi keadaan
darurat, sehingga dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya
5.2. Responsif terhadap segala situasi darurat
54
DAFTAR NAMA PENYUSUN
Instruktur Bisnis
1. Manajemen BBPLK
Sidik Arochim,A.md
Semarang
55