Pelanggan / N.821100.045.02
DAFTAR ISI
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
1
A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.
B. PENGGUNAAN MATERI
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan
2
Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan
kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk
mencari atau menemui seseorang untuk
mendapatkan informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/
sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
3
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
D. BACAAN REFERENSI
4
E. PENGANTAR TEORI
Kebutuhan Pelanggan
1. Kebutuhan praktis
Kebutuhan praktis meliputi seluruh produk yang kita jual baik produk yang
berwujud (barang/goods) maupun produk yang tidak berwujud (jasa/service).
2. Kebutuhan fisik
Kebutuhan fisik meliputi berbagai sarana dan fasilitas yang menunjang
kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan, misalnya tata letak ruang
(layout), toilet, penerangan ruangan, kamar pas jika di toko, tersedianya
tempat beribadah, penataan barang dagangan, pembungkus barang, tempat
penitipan barang, counter dan adanya kasir.
5
3. Kebutuhan emosional
Kebutuhan emosional sangat erat kaitannya dengan pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan dari awal masuk perusahaan sampai pulang lagi,
diantaranya adalah petugas satpam, pelayanan informasi pelanggan,
pramuniaga, kasir, dan pengantar barang.
1. Suspect, adalah semua orang yang mungkin akan membeli barang atau jasa
perusahaan
2. Prospect, adalah Orang - orang yang memiliki kebutuhan tertentu dan
mempunyai kemampuan untuk melakukan pembelian. Pada tahap ini
konsumen belum melakukan pembelian, tetapi telah mengetahui keberadaan
perusahaan serta barang atau jasa yang ditawarkan.
3. Disqualified Prospect, adalah orang yang mengetahui barang atau jasa
tertentu, tetapi tidak mempunyai kemampuan dan keinginan untuk membeli
barang atau jasa tersebut
4. First Time Customer, adalah konsumen yang membeli barang atau jasa
pertama kali
5. Repeat Customer, adalah konsumen yang telah melakukan pembelian suatu
produk atau jasa dari suatu perusahaan lebih dari satu kali
6. Client, adalah konsumen yang membeli semua barang atau jasa yang
ditawarkan sesuai dengan yang mereka butuhkan. Hubungan dengan
konsumen ini sangat kuat dan berlangsung lama sehingga mereka tidak
terpengaruh lagi oleh tarikan produk atau jasa dari pesaing
7. Advocate, adalah client yang membeli seluruh barang atau jasa yang
dibutuhkan dan ditawarkan secara teratur. Selain itu, mereka mendorong
orang lain untuk membeli barang atau jasa tersebut
6
8. Partner, adalah bentuk hubungan paling kuat antara pelanggan dengan
perusahan. Hubungan ini berlangsung secara terus – menerus karena kedua
pihak melihatnya sebagai hubungan yang saling menguntungkan.
Penerima Layanan
7
Pelayanan Prima
(Gambar 1)
Untuk melaksanakan hal ini, kita perlu meningkatkan jumlah pelanggan yang
kita miliki, dengan demikian kita memelihara dan mempertahankan pelanggan kita
seperti halnya mendapatkan pelanggan yang baru. Jadi dalam hal ini memenangkan
bisnis baru, kita juga perlu mempertahankan loyalitas konsumen yang ada.
Pelayanan Prima berarti memelihara dan mempertahankan pelanggan kita dan
menambah pelanggan baru. Banyak aspek yang dapat memberikan kepuasan
pelanggan dan bukan hanya sekedar memberikan yang terbaik. Dalam era pasar
bebas saat ini, banyak ditawarkan barang-barang yang bermutu saja, tapi
hubungan yang berlanjut dan berkesinambungan antara penjual dan
pelanggan belum diperhatikan dengan baik. Pelayanan Prima yang baik dibutuhkan
semua anggota perusahaan, tanpa kecuali. Apakah mereka berhubungan langsung
dengan pelanggan atau tidak, untuk menyesuaikan dan mempertimbangkan
kepercayaan dan rahasia pelanggan pada kita. Pelayanan Prima bukan hanya
sekedar memberikan suatu layanan, hal ini memerlukan sedikit pelayanan ekstra
dan sesuai dengan harapan pelanggan yang mengharapkan pelayanan yang
terbaik. Ini berarti membuat karyawan yang bekerja di perusahaan melakukan
pilihan, langkah, sikap dalam berhubungan dengan pelanggan yang tepat.
Suatu perusahaan yang ingin maju mengharapkan pelanggan untuk membeli
8
barang atau jasanya dan tetap menjaga agar pelanggan tetap membeli barangnya.
Walaupun banyak perusahaan menawarkan produk-produk yang bersaing, tapi
tujuannya adalah untuk menarik pelanggan yang sama. Para pelanggan biasanya
mempunyai supplier, yang semuanya menawarkan produk dan jasa yang sejenis.
Dengan demikian pelanggan mempunyai pilihan yang banyak. Meskipun demikian
dari sudut pandang perusahaan, pelanggan mutlak mempertahankan dan
perlu dicermati sikap pelanggan, bagaimana sikap karyawan perusahaan yang ikut
berperan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang merupakan kunci
sukses dari perusahaan. Sebagian besar orang-orang mencoba memberikan
pelayanan yang terbaik, sebaliknya suatu saat kita menerima pelayanan yang
buruk. Pengalaman ini tidak menyenangkan dan kita cenderung untuk
mengingatnya.
Pelayanan Prima penting bagi perusahaan, pelanggan dan bagi staf
perusahaan. Hal ini penting bagi perusahaan karena dapat mempertahankan
loyalitas pelanggan dan membantu untuk mengamankan masa depan bisnisnya.
Penting bagi pelanggan karena memberikan kombinasi untuk mengambil keputusan
dalam hal ini memilih produk dan menjamin untuk memenuhi kebutuhannya.
Penting bagi staf perusahaan karena memberikan kebanggaan pada mereka ,
perusahaan dan produknya.
9
Itulah prinsip pelayanan prima yang pertama, memiliki, menjaga dan meningkatkan
sikap yang ramah, simpatik dan profesional.
2. Ability (Kemampuan)
Di sini karyawan harus memiliki beberapa kemampuan dasar seperti :
a. Bagaimana melakukan komunikasi yang efektif.
b. Memiliki pengetahuan di bidang kerja saat ini dengan baik.
c. Memahami SOP dasar untuk menangani keluhan pelanggan.
d. Memahami hal apa saja yang boleh di infokan keluar dan hal apa saja yang
tidak boleh.
e. Memiliki kemampuan untuk memotivasi dirinya agar senantiasa memberikan
pelayanan prima, dengan tidak mencampur adukan dengan permasalahan
pribadi.
3. Attention (Perhatian)
Attention atau atensi atau perhatian adalah prinsip pelayanan prima berikutnya
yang wajib dimiliki semua karyawan, terutama mereka yang bersentuhan langsung
dengan pelanggan.
Dalam melakukan aktivitasnya seorang karyawan haruslah peka terhadap
kebutuhan dari para pelanggan. Jika pelanggan tersebut sudah menunjukan tanda
membutuhkan bantuan atau pelayanan, maka seharusnya karyawan tersebut
bergegas atau menunjukan atensi untuk segera melayani dengan cepat dan baik.
Berikut contoh attention yang bisa diterapkan oleh karyawan :
a. Menanyakan keperluan dan keinginan pelanggan yang membutuhkan
informasi
b. Mempersilahkan pelanggan untuk menunggu ditempat yang disediakan
dengan sopan
c. Dengan cepat dan sigap melayani keperluan dan keinginan pelanggan tanpa
harus diminta terlebih dahulu
d. Dahulukan apa yang menjadi keperluan atau keinginan pelanggan
4. Action (Tindakan)
Hal yang perlu dilakukan di tahap action ini adalah, melakukan tindakan nyata
untuk memastikan apa yang menjadi kebutuhan / keinginan pelanggan / tamu kita,
jika kurang yakin dan lebih baik lakukan konfirmasi dengan sopan.
Jika diperlukan, dapat dilakukan pencatatan, apalagi jika permintaan tersebut
10
cukup beragam, dan jika hal ini adalah bagian dari transaksi, maka permintaan
tersebut bisa dicatat di form yang harus sudah disiapkan.
Jangan lupa untuk mengucapkan termakasih, dan tanyakan apa masih ada hal lain
yang bisa dibantu, sembari mengatupkan tangan sebagai tanda menghormati dan
menghargai. Jadi menjalankan prinsip keempat dari pelayanan prima, yaitu action
sangat penting, sebagai bentuk nyata dari sebuah kepedulian (attention).
6. Appearance (Penampilan)
Penampilan karyawan fisik maupun penampilan non fisik dapat merefleksikan
kredibilitas perusahaan, maka dari itu penting untuk selalu menjaga penampilan
ini.
Standar penampilan harus dibuat oleh perusahaan, dan setiap karyawana harus
menjalankannya, apalagi saat bertemu dengan pelanggan / tamu.
11
Penampilan non phisik seperti :
a. Cara berdiri,
1) Berdiri harus tegak dengan punggung lurus sebagai kepercayaan diri.
2) Untuk pria, posisi kedua kaki sejajar sedikit terbuka, selebar sepatu.
3) Untuk wanita dengan satu kaki di depan kaki lainnya dengan rileks
menunjukkan keterbukaan, persahabatan dan kesiapan untuk melayani.
b. Cara berjalan, berjalan dengan langkah cepat dan gesit tapi bukan terburu-
buru, untuk menunjukan sikap profesionalisme dan semangat yang tinggi.
c. Cara duduk, duduklah dengan tegak, lutut sejajar, dan kaki lurus, hindari
menopang atau menyilangkan kaki.
d. Berjabat tangan dengan mantap dan tegas serta sedikit guncangkan tangan
menggunakan siku.
e. Cara kontak mata, dengan menatap lawan bicara dan tersenyum dengan
menunjukan minat atau ketertarikan pada materi pembicaraan.
f. Ekspresi Wajah, harus cheerful-looking, tunjukkan expresi senyum bukan saja
dibibir, tapi juga di wajah terutama di mata.
12
(Gambar 2)
(Gambar 3)
3. KESEDIAAN MELAYANI
Sebagaimana fungsi dan wewenang harus melayani kepada para pelanggan,
konsekuensi logis petugas harus benar-benar bersedia melayani kepada para
pelanggan.
(Gambar 4)
13
Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas harus mempunyai
pengetahuan dan keahlian. Disini petugas pelayanan harus memiliki tingkat
pendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang disyaratkan dalam jabatan serta
memiliki pengalaman yang luas dibidangnya.
(Gambar 5)
(Gambar 6)
14
(Gambar 7)
7. KEPASTIAN HUKUM
Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yang berupa surat
keputusan, harus mempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bila
setiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi
sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP, KK dllbila ditemukan cacat hukum
akan mempengaruhi kredibilitas instansi yang mengeluarkan surat legitimasi
tersebut.
(Gambar 8)
8. KETERBUKAAN
Secara pasti bahwa setiap urusan / kegiatan yang memperlakukan ijin, maka
ketentuan keterbukaan perlu ditegakan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi
unsur-unsur kesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.
(Gambar 9)
15
9. EFISIEN.
Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi
dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang
murah, waktu yang singkat dan tepat serta hasil kualitas yang tinggi. Dengan
demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yang harus diwujudkan dan
perlu diperhatikan secara serius.
(Gambar 10)
10. BIAYA
Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan kewajaran dalam penentuan
pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan
pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(Gambar 11)
16
(Gambar 12)
12. KESEDERHANAAN
Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan
kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan.
(Gambar 13)
Hal-hal yang terdapat pada unsur – unsur kualitas pelayanan seharusnya menjadi
perhatian utama dalam pentingnya menjaga kualitas jasa dan pelayanan.
Namun hal-hal apa saja dari jasa dan pelayanan yang perlu dijaga dan ditingkatkan
kualitasnya? Dalam dunia jasa dan pelayanan kita mengenal dimensi kualitas jasa
dan pelayanan yang disingkat dengan dimensi SERVQUAL (Service Quality).
Dimensi kualitas ini diperkenalkan oleh Parasuraman, Zeithalm dan Berry (1988)
berdasarkan hasil risetnya, dimana dimensi kualitas ini terdiri dari:
18
(Gambar 14)
19
(Gambar 15)
20
Penggunaan Bahasa dan sikap yang baik kepada pelanggan
Dalam menghadapi konsumen, kita perlu memiliki komunikasi atau
menggunakan bahasa yang baik dengan para pelanggan. Untuk menciptakan
keberhasilan usaha komunikasi, ada baiknya kita mempersiapkan beberapa hal
berikut:
3. Tetap tersenyum
Senyum itu menular. Semua orang akan merasa nyaman berada di sisi orang yang
tersenyum daripada yang ditekuk.
21
7. Biarkan mata Anda berbicara
Pelayanan yang baik akan selalu menunjukkan tatapan yang tulus dan sopan. Mata
adalah jendela hati.
8. Ketulusan
Sekalipun tidak bersuara, ketulusan itu dapat terlihat dari guratan wajah dan
gerak-gerik bahasa tubuh.
9. Jaga emosi
Sales people biasanya mudah terpancing secara emosional ketika menerima
keluhan yang diungkapkan secara tidak simpatik oleh para pelanggan mereka.
22
F. LANGKAH KERJA
24
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PELANGGAN
2. Menerapkan unsur – unsur kualitas 2. Mampu 2.1 Dapat menerapkan unsur – unsur
pelayanan prima menerapkan unsur
pelayanan prima
pelayanan prima
serta meningkatkan
kualitas pelayaan
25
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PELANGGAN
26
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PELANGGAN
27
Perilaku Kerja : Indikator perilaku : Alat yang digunakan :
Pelaksanaan kegiatan memberikan 1. Mengikuti tahapan 1. Komputer
layanan kepada pelanggan sesuai SOP 2. SOP Pelayanan Pelanggan
membutuhkan kompetensi perilaku : 2. Melakukan 3. Form Keluhan Pelanggan
1. Melakukan kegiatan pelayanan pelayanan secara
sesuai dengan SOP komunikasif dan
2. Dilakukan dengan komunikasif responsif
dan responsif 3. Menggunakan
3. Bahasa dan sikap yang baik bahasa dan sikap
ketika melakukan pelayanan yang baik
pelanggan
28
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
H.
Elemen Kompetensi 1
Pemeriksaan 1.1:
Diskusi 1.1:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi mengenai
hal berikut yang telah Anda pelajari:
1. Kebutuhan pelanggan
2. Prinsip pelayanan prima
Pikirkan 2.1:
Setelah anda mengidentifikasi prinsip pelayanan prima, pilihlah
salah satu konsep dasar dan berikan contoh konkret kegiatan di
suatu perusahaan yang mencerminkan konsep tersebut :
29
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.1:
Pikirkan 2.1:
30
Elemen Kompetensi 3
31
Aktivitas 3.1:
Diskusi 3.1:
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
32
I. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
Total Quality Service Suatu konsep usaha yang memiliki awal dan
akhir, serta dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sasaran
kualitas yang detail dengan berupaya
mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM)
yang meliputi keterampilan ,faslitas,kerja sama
tim,modal dan teknik dalam rangka memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.
Service Quality (ServQual) Salah satu konsep layanan perusahaan yang bisa
diandalkan untuk bertahan di tengah persaingan
yang semakin ketat.
33
REFERENSI
https://www.jurnal.id/id/blog/
https://distribusipemasaran.com/
34
UNIT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan
pada seluruh sektor industri.
1.2 Khususnya pelayanan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
berkaitan dalam mempromosikan hasil produksi atau pelayanan
35
jasa unit kerja secara rutin.
1.3 Kebutuhan pelanggan dapat berupa:
1.3.1 Kebutuhan informasi tentang organisasi.
1.3.2 Janji temu.
1.3.3 Respon terhadap surat.
1.3.4 Keluhan.
1.4 Kebutuhan pelanggan bisa termasuk tetapi tidak terbatas pada:
1.4.1 Berbicara dengan pelanggan.
1.4.2 Mendapatkan umpan balik dari rekan kerja di bagian
pengantaran.
1.4.3 Menganalisa persaingan di luar.
1.4.4 Menganalisa kecenderungan pasar dan industri.
36
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Unit ini bisa dinilai pada saat bekerja di tempat kerja maupun
secara simulasi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode demonstrasi,
lisan, tertulis dan atau portofolio.
1.3 Bagi pelatihan kejuruan sebaiknya memberikan pelatihan yang
mempertimbangkan konteks industri secara menyeluruh tanpa
bias pada sektor tertentu. Variasi Situasi akan dapat membantu
dalam hal ini. Pelatihan untuk sektor tertentu materinya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan sektor tersebut.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima sesuai
dengan SOP organisasi
37
5.2 Kemampuan membangun hubungan dengan pelanggan untuk
memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan
pelanggan
38
DAFTAR NAMA PENYUSUN
Minaldi Tamsil
1. Instruktur Bisnis
Manajemen BBPLK
Semarang
39