Anda di halaman 1dari 42

MODUL PELATIHAN

MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROLLER (PLC)

C.282900.005.01

Buku Materi
Pelatihan Vokasi
UPT Balai Latihan Kerja
Surabaya

2022
DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................i


Kata Pengantar .......................................................................................1
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… ..2
B. Panduan Penggunaan Modul ............................................................3
C. Daftar Ikon .......................................................................................4
D. Bacaan Referensi ..............................................................................5
E. Pengantar Teori.................................................................................6
F. Langkah Kerja ..................................................................................18
G. Implementasi Unit Kompetensi .........................................................23
1. Elemen Kompetensi 1 ..................................................................23
1.1 Referensi……………………………………………………………..23
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………..23
2. Elemen Kompetensi 2 ..................................................................25
2.1 Referensi……………………………………………………………..25
2.2 Diskusi……………………………………………………......….....25
2.3 Pemeriksaan……………………………………………………….. 25
2.4 Pikirkan………………………………………….…………...…….. 26
3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………. 27
3.1 Video Youtube………………………………….…….……………..27
3.2 Aktivitas………………………………………….…….…………….27
3.3 Diskusi……………………………………………….………………28
3.4 Pikirkan………………………………………….…………………..28
4. Elemen Kompetensi 4…………………………………….…….…………. 29
4.1 Pikirkan………………………………………….………………….. 30
4.2 Aktifitas………………………………………….………………….. 30
H. Lampiran ..........................................................................................31
1. Kamus Istilah ..............................................................................31
2. Referensi .....................................................................................33
3. Unit Kompetensi ..........................................................................34
4. Daftar Nama Penyusun ...............................................................39

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi Pelatihan
Berbasis Kompetensi dengan judul ”Mengoperasikan Programmable Logic
Controller (PLC) (C.282900.005.01)” dapat tersusun dengan baik dan menjadi
media pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja kepada peserta pelatihan.

Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil


identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu dituangkan
ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam pedoman penyusunan
materi pelatihan berbasis kompetensi.

Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua) buku,


yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak terpisahkan dalam
penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu bahan pengajaran kepada
peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan
efesien.

Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif bagi


peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita semua
dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan
berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya
saing tinggi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surabaya, Juni 2022


Mengetahui,
Kepala UPT BLK Surabaya

Siswanto, S.Pd., M.M.


NIP. 19640715 198602 1 007

1
A. PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten,
sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan
tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis, aplikatif,
serta dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi para peserta dalam
melaksanakan pelatihan yang diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi
digunakan, maka materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media
pembelajaran sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan buku
Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy
seperti materi presentasi dan video.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MATERI

Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus diperhatikan adalah


sebagai berikut:

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan sesuai
dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:

a. Bacaan Referensi

b. Pengantar Teori

c. Langkah Kerja

d. Implementasi Unit kompetens

e. Lampiran :

1) Kamus istilah

2) Daftar referensi

3) Unit kompetensi

4) Daftar penyusun

2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat dijadikan


referensi bagi para instruktur.

3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:

2
a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video dan
powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi, diharapkan
dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan dengan BLK masing-
masing

b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai


sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui tahapan
persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan investigasi,
menganalisa, mendiskusikan, tugas kelompok, presentasi, serta menonton
video.

c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku ini dapat
menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh instruktur dalam
memperkaya materi pelatihan yang akan dilaksanakan.

4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket buku


penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal tertulis, panduan
wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai
dengan proses penilaian yang dilaksanakan.

5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam penyusunan buku


panduan pelatihan ini.

6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan yang
dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

3
C. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Ikon Keterangan

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Pemeriksaan

Icon ini memiliki arti anda diminta untuk


menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan
dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai
Aktivitas instruksi

Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada


aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Referensi
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda


dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat
gagasan-gagasan yang anda miliki.
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda

Komunikasi/ miliki.

Diskusi

4
Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.

Video/Youtube

D. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :

 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3

5
E. PENGANTAR TEORI

Mengoperasikan Programmable Logic Control (PLC)

Pada tahun 1960-an banyak industri yang memasuki era mass produksi,
yang memerlukan automasi yang dapat meningkatkan jumlah produksi dan
menghasilkan variasi dari produksinya, dan solusinya berada pada technology
control. Untuk menggantikan produksi secara manual ke otomatis.

Kendali industri (technology control) dengan relay awalnya sudah membantu


dalam meningkatkan jumlah produksi. Namun banyak kekurangan sehingga tidak
maksimal. Seperti Cacat Kontak, Lemah Kontak, Dimensi relay banyak
menggunakan tempat dan perbaikan berkala. Maka dari itu Relay dianggap tidak
efektif. Sehinggal kendali relay digantikan oleh PLC

Jadi PLC lahir sebagai pengganti relay, setelah sebelumnya dikembangkan


technology computer dan IC dimana PLC tersebut lebih murah, compact dan
untuk level yang lebih tinggi. Sekarang PLC menjadi produk utama untuk
peralatan sequence control yang banyak digunakan pada mesin industri

Di era Industri dan globalisasi sekarang ini, khususnya di sector industri


manufaktur sudah banyak menggunakan PLC sebagai pengendali proses produksi.
Menggantikan teknologi konvensional / Kendali Relay. Sehingga hadirnya PLC
menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut

1. Pemrograman dan perubahan program mudah.


2. Perawatannya lebih mudah.
3. Kemampuan untuk kerjanya lebih cepat dibandingkan dengan relay
kontrol
4. Peralatan yang baru tersebut kecil dibandingkan kendali dengan relay.
5. Peralatan yang mengirimkan data secara langsung ke pusat pemrosesan
data.
6. Peralatan yang baru harus lebih mempunyai nilai ekonomis dibandingkan
dengan relay kontrol.
7. Perubahan sistem minimum dan basic sistemnya mudah diperbesar.

Dari banyak keuntungan diatas maka PLC dianggap sangat perlu untuk
dikembangkan di banyak bidang industri. Membantu mempercepat proses
produksi sebuah barang dengan low cost maintenance.

6
PLC atau Programmable logic Controller adalah Sistem kendali yang di
diatur masukan (input) dan (output) oleh logika pengendalian menggunakan
perangkat lunak tertentu sesuai hasil yang diinginkan. Dibawah ini contoh bagian-
bagian PLC.

Gambar 1. Bagian-Bahian PLC

1. Sisi input

Berfungsi untuk merubah input sinyal AC dan DC dari Peralatan Input seperti
Limit switch tombol push button sinyal level, sisi input juga mempunyai fungsi
untuk menyeleksi kebutuhan input sinyal berdasarkan instruksi dari sisi
Aritmatic dan mengirim hasilnya pada sisi Aritmatic.

2. Sisi Output

Sisi output menyimpan hasil perhitungan setiap bentuk output sinyal kepada
sisi Aritmatic dan menguatkan sinyal output tersebut pada level yang
dibutuhkan seperti Solenoid, umumnya sisi ini dinamakan Output Interface.

3. Sisi Aritmatic
7
Sisi ini mendapat sinyal dari input inyal dan mengirim hasil perhitungan ke
seluruh sisi output berdasarkan program, pergitungan ini juga termasuk
kontak serial dan parallel batas waktu ( Counts ) dan perasi sequence lainnya
seperti perhitungan Aritmetic – seperti penjumlahan dan penguranagan nlai
data transfer - , kode konversi dan operasi data processing lainnya pada sisi ini
juga memproses timer dan counter. Umumnya sisi ini dinamakan CPU ( Control
Procesing Unit ) dan berfungsi sebagai otak dari PLC.

4. Sisi Program Memory

Pada saat ini menyimpan isi program dari kontrol, program dibaca, diproses
pad sisi Aritmatic dan kemudian operasinya dikerjakan.Umumnya sisi ini
disebut program memory atau simply memory.

5. Sisi Data Memory

Pada sisi ini menyimpan data seperti hasil perhitungan Aritmatic, timer dan
counter erta data numerical.

6. Sisi Power Supply

Pada saat ini merubah eksternal power supply kedalam DC power supply sesuai
dengan kebutuhan.

7. Peralatan Peripheral

Tempat pembuatan program dan memeriksa, dan menulisnya kedalam program


memory, dan membacanya dari program memory, menampilkan hasil dari
operasi dan mengeluarkan sinyal output dan menerima sinyal input,
menampilkan nilai terakhir untuk timer, counter dan sebagainya. Dasar
konfigurasinya benar-benar sama seperti komputer.

Keselamatan Kerja Saat Mengoperasikan Programmable Logic Controller

Sebelum melaksanakan pengoperasian tersebut perlu diperhatikan masalah


keselamatan kerja. Hal-hal tersebut wajib dipakai sebelum pengoperasian antara
lain:

8
1. Gunakan alat pelindung atau alat pengaman helm, kaca mata, sepatu safety,
sesuai prosedur keselamatan kerja.

2. Pastikan tidak ada aliran listrik saat pengkabelan. Steker kondisi tercabut
dan MCB kondisi Off.

3. Pastikan pengkabelan terpasang dengan benar (tidak kendor)

4. Anggota badan tidak menyentuh bagian yang bertegangan.

Perlengkapan K3 Kelistrikan

1. Topi untuk keselamatan kejatuhan benda dari atas dan sebagai jarak
pandang terhadap peralatan mesin.

Gambar 2. Topi Safety

2. Kacamata untuk terhindar dari partikel atau benda masuk ke mata.

Gambar 3. Kacamata Safety

3. Sepatu Safety untuk melindungi kaki dari resiko kejatuhan dan terjepit
benda. Serta mengurangi resiko tersengat listrik

9
Gambar 4. Sepatu Safety

4. Gelang anti static untuk menghilangkan muatan listrik antar unit rangkaian
pada saat pengkabelan.

Gambar 5. Gelang anti static

Kode warna kabel instalasi dan pengkawatan

a. Pengkawatan Instalasi listrik

Prose pengkawatan instalasi listrik pada jaringan tegangan sumber utama PLC
menggunakan kabel yang mengacu pada badan standar nasional PUIL 2000 yaitu
sebagai berikut.
 Merah = Fase R
 Kuning = Fase S
 Hitam = Fase T
 Biru = Netral
 Kuning Strip Hijau = Ground

10
Gambar 6. Warna Kabel

b. Pengkawatan Input dan Output PLC

Standar pengkawatan PLC Industri adalah sebagai berikut

 Menggunakan Kabel dengan warna yang sama untuk Input dan Output PLC

 Marking Tube sebagai pembeda antar kabel sekaligus penomoran dan


keterangan kabel

Contoh gambar dibawah ini menunjukan bahwa kabel tertera penanda kabel
untuk tegangan Positip 24 V dan tegangan negative 24v

Gambar 7. Tube Marking Kabel

Peralatan Pengoperasian Programmable Logic Controller

1. Laptop/Kompter untuk menjalankan software pemrograman PLC yang sesuai


dengan unit PLC

11
Gambar 8. Laptop

2. PLC unit sebagai sistem kendali

Gambar 9. PLC Unit

3. Obeng Plus dan Minus untuk pengencangan pengkabelan

Gambar 10. Obeng

4. Kabel untuk pengkabelan yang sudah terpasang sekun dan marking tube

Gambar 11. Kabel ber-Marking Tube

5. Kabel data PLC untuk mengirim data pemrograman dari PC ke PLC yang
sesuai

12
Gambar 12. Kabel data

Jenis dan tipe Programmable Logic Controller (PLC)

Perkembangan teknologi PLC sampai saat ini dibangi menjadi dua tipe berdasarkan
ukuran dan kemampuan. Perlu diperhatikan dalam pemilihan PLC agar efektif sesuai
kebutuhan pengendalian sebuah sistem otomatisasi.

1. Tipe Compact

 Seluruh bagian-bagian PLC tergabung menjadi satu unit yaitu bagian


power supply , cpu , input dan output
 Pada umunya memiliki dimensi kecil
 Mempunyai jumlah input dan output yang relatif sedikit
 Kurang mendukung perangkat tambahan

Gambar 13. PLC Compact

2. Tipe Modular
 Komponen bagian PLC terpisah yang digabungkan menjadi satu unit
 Dimensi berukuran besar

13
 Mempermudah memperluas perangkat tambahan
 Penambahan modul-modul khusus

Gambar 14. PLC Modular

Perangkat yang terkoneksi Input dan Output Programmable Logic Controller (PLC)

1. Perangkat Input
 Push Button : Perangkat input sebagai tombol untuk mehubungngkan dan
memutuskan aliran listrik.

Gambar 15. Tombol

 Limit Switch : Salah satu sensor yang dapat mengalirkan aliran listrik
dengan mendapat tekanan dari aktutor.

14
Gambar 16. Limit Switch

2. Perangkat Output
 Lampu Indikator : lampu sebagai tanda sebuah operasi sistem

Gambar 17. Lampu Indikator

 Motor Listrik : Mengubah energi listrik menjadi energi gerak /putar

Gambar 18. Motor Listrik

Perangkat pengaman listrik

Dalam pengoperasian PLC selain diperhatikan keselamatan orang, juga perlu diperhatikan
keselamatan alat dengan beberapa perangkat pengaman listrik seperti sekering dan Circuit
Breaker
15
1. Sekering : suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian
listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus
pendek.

Gambar 19. Sekering

2. Circuit Breaker :suatu alat yang berfungsi sebagai pemutus arus pendek
keseluruhan sistem rangkaian listrik pada saat arus berlebih.

Gambar 20. Circuit Breaker

Standart Instalasi perangkat input dan output pada PLC

Instalasi perangkat input dan output sesuai standart, terbagi menjadi beberapa
metode. Diantaranya sebagai berikut.

1. Metode Sinking adalah metode pengkabelan dimana perangkat yang


terhubung input atau output mendapatkan muatan listrik positip dari
PLC dikarenakan common input dan output pada PLC dihubungkan
dengan sumber tegangan positip. Sehingga muatan listrik mengalir dari
PLC menuju bagian perangkat input atau output. Bisa dilihat dari
gambar dibawah ini.

16
Gambar 21. Metode Sinking

2. Metode Sourching adalah metode pengkabelan dimana perangkat yang


terhubung output mendapatkan muatan listrik negatip dari PLC
dikarenakan common input dan output pada PLC dihubungkan dengan
sumber tegangan negatif. Sehingga arah muatan listrik mengalir menuju
bagian input atau output PLC. Bisa dilihat dari gambar dibawah ini.

Gambar 22. Metode Sourching

17
F. LANGKAH KERJA

MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Menyiapkan dan mempelajari dokumen 1. Kesesuaian 1.1 Menyiapkan gambar diagram kontrol
gambar diagram kontrol listrik dan gambar proses
bertujuan untuk menentukan urutan
pengkawatan. pengoperasia
 Gambar diagram kontrol n PLC dengan kerja sebuah sistem.
urutan kerja
1.2 Menyiapkan gambar pengkawatan
sebuah
sistem panduan untuk proses pengkawatan.
1.3 Dengan adanya kedua gambar tersebut
maka bisa menentukan jenis PLC
berdasarkan jumlah input dan output.

17
MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


Gambar Pengkawatan

2. Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan 2.1 Alat yang wajib dipersiapkan meliputi :
diagram kontrol dan gambar pengkawatan. laptop, kabel transfer, obeng, kabel
transfer dan kabel pengkawatan.
2.2 PLC dan perangkat input output sesuai
dokumen pengkawatan.

3. Menggunakan dan menerapkan prosedur 3.1 Menggunakan alat pelindung diri topi,
K3.
kacamata dan sepatu safety sebelum
melakukan pengkawatan.

18
MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

4. Pengkawatan. 4.1 Melakukan prosedur pengkawatan


 Saklar Off sesuai dengan dokumen gambar
pengkawatan
4.2 Pastikan tidak ada sumber tegangan
yang masuk dan Circuit braker dalam
kondisi Off
4.3 Selesai Pengkawatan perlu check
Pengkawatan sesuai gambar pengkawatan kondisi sumber tegangan. Pastikan
tidak terjadi hubung singkat.

5. Hubungkan PLC ke Sumber tengangan. 5.1 Pastikan PLC terhubung dengan


sumber tegangan sesuai dengan

19
MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


spesifikasi yang tertera pada kemasan
PLC.
5.2 Pastikan indikator lampu PLC menyala
untuk memastikan sudah
mendapatkan tegangan.
5.3 Hubungkan bagian Peripheal PLC ke
Komputer untuk Pemrograman.
5.4 Pastikan peripheral terdeteksi pada
komunikasi komputer. Cek pada driver
manager.
6. Memprogram PLC sesuai dengan gambar 6.1 Mejalankan software pemrograman
diagram kontrol. PLC sesuai dengan Jenis PLC pada
 diagram kontrol komputer
6.2 Menginiasialisasi Tipe PLC dan input
dan output yang digunakan.
6.3 Mulai membuat Leader Diagram .
6.4 Transfer Program ke PLC /
Mengunggah dan Jalankan Program.
6.5 Memastikan PLC dalam mode running.

20
MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


Leader diagram

7. Melakukan pengujian secara hardwere 7.1 Memberikan perubahan kondisi pada


sesuai dengan gambar diagram kontrol perangkat input dan melihat
perubahan kondisi pada perangkat
output.
7.2 Mengulangi (step 6.3) jika terdapat
ketidak sesuaian pengujian dengan
diagram kontrol untuk memperbaiki
program.
8. Mengembalikan area kerja seperti kondisi 8.1 Mematikan circuit braker dan melepas
semula. sumber tegangan PLC.
8.2 Meletakan area perkakas tangan dan
dokumen sesuai tempatnya.

Perilaku Kerja : Indikator Alat yang digunakan :


Pelaksanaan kegiatan pengoperasian perilaku : 1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
programmable logic controller (PLC) 1. Mengikuti kebutuhan
21
MENGOPERASIKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


membutuhkan kompetensi perilaku : tahapan 2. Form isian pemeriksaan
1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP sesuai SOP 3. SOP membersihkan mengoperasikan PLC
2. Dilakukan dengan teliti untuk detail 2. Melakukan
proses pemeriksaan
3. Memeriksa hasil pengoperasian dengan secara detail
cermat dan teliti dan teliti
3.Pengukuran
dicatat pada
form
pemeriksaan
secara detail
dan teliti

22
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1

1. Memilih perangkat input dan output dan bagian-bagian terkait

Baca Referensi 1.1:

Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal


memilih perangkat input dan output pada link dibawah ini :
https://assets.omron.eu/downloads/manual/en/v2/e480_cp
1e_users_manual_en.pdf

http://psmk.kemdikbud.go.id/epub/download/txNZO6k14ssd
dNvcGuRdoRwj5M6sMUqCRjbJmI41.pdf

Aktivitas 1.2 :

Silahkan untuk melihat perangkat input dan output untuk


mengetahui fungsi dan jumlahnya

23
PLC UNIT :
Unit Programmable Logic Control
Speseifikasi unit

Catatan:

Catatan:

Spesifikasi dan Inisial


Bagian Input:

Catatan:

Spesifikasi dan Inisial


Bagian Output:

Perikasa berapa tegangan kerjanya, jumlah input, jumlah output dan bagan
common.

Catatan:

24
Elemen Kompetensi 2

Mengkondisikan PLC

Baca Referensi 2.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:
1. Model standar pengkawatan
2. Menyambungkan perangkat ke input dan output PLC
3. Menghubungkan PLC dan Komputer

http://psmk.kemdikbud.go.id/epub/download/txNZO6k14ssd
dNvcGuRdoRwj5M6sMUqCRjbJmI41.pdf

Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal berikut yang telah Anda pelajari:

1. Model standar pengkawatan


2. Cara menyambung perangkat ke input dan output PLC
3. Cara menghubungkan Peripheral

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


rangkaian dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Pemeriksaan 2.3:

Silahkan untuk memeriksa hasil gambar pegawatan input dan


output PLC

1. Periksa sambungan pengkawatan perangkat ke input


dan output tersambung dengan tepat sesuai spesifikasi
PLC

Catat hasil pemeriksaan.

Aktivitas 2.4:

Silahkan untuk mencoba menggambar pengkawatan input


dan ouput PLC dengan rangkaian sederhana satu buah
tombol untuk masukan dan satu buah lampu untuk keluaran

25
Pikirkan 2.5:
 Aspek pemilhan spesifikasi PLC berdasarkan jumlah
masukan dan keluaran yg digunakan:

 Apabila hasil pengkawatan tidak sesuai dengan


standar metode pengkawatan PLC, menurut saya
penyebabnya adalah:

26
Elemen Kompetensi 3

Mengoperasikan PLC

Video Youtube 3.1:

Silahkan melihat youtube berikut ini:


https://www.youtube.com/playlist?list=PL1HyTD9aL1ho
1XEkRBfYnz9Gq6654XCGk

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

Aktivitas 3.2:

Silahkan untuk mencoba membuat ladder program


dengan PC dengan diskripsi kontrol menyalakan lampu 1
secara terus menerus ketika menekan tombol 1 sesaat.
Kemudian untuk mematikan lampu 1 dengan menekan
tombol 2 sesaat.

Mempersiapkan alat pemeriksaan kinerja hasil perawatan, sesuai


jenis pemeriksaan.

Gambar leader diagram pemrograman yang ada pada komputer :

Alat yang digunakan:

Hasil Pemrograman :

27
Diskusi 3.3:

Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas


Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh.
Presentasikanlah per kelompok hasil nya

Pikirkan 3.4:

Studi Kasus 1:
Bagaimana cara mengatur tipe PLC dan komunikasi peripheral
denga computer, agar PLC dan Komputer dapat terhubung dan
transfer data hasil pemrograman.

Studi Kasus 2:

Bagaimana cara menunggah dan unggah data pemrograman yang


telah dibuat, sehingga PLC dapat beroperasi sesuai dengan
diagram kontrol.

Study Kasus 3:

Jika program sudah berhasil diunggah ke PLC, namun tidak


dapat beroperasi mengontrol sebuah sistem. Apa analisa
penyebabnya ?

28
Elemen Kompetensi 4

Mengembalikan area kerja ke kondisi semula

Pikirkan 4.1:

Studi Kasus 1:
Pikir dan tulisakan apa yang terjadi ketika dalam proses
pengkawatan tidak menggunakan kacamata.

Studi Kasus 2:
Pikir dan tulisakan apa yang terjadi ketika dalam proses
pengkawatan tidak memutus sumber tegangan listik utama.

Studi Kasus 3:
Pikir dan tulisakan Akibat yang dihasilkan ketika tidak
mengembalikan peralatan ke tempat semula setelah selesai
pengkawatan.

Study Kasus 4:
Pikir dan tulisakan kerugian yang diakibatkan tidak mengikuti
prosedur keselamatan kerja.

Aktifitas 4.2
Jawaban studi kasus 1 :

Jawaban studi kasus 2 :

Jawaban studi kasus 3 :

Jawaban studi kasus 4 :

29
Penilaian:

Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

30
H. LAMPIRAN

KAMUS ISTILAH

Input Adalah bagian masukan PLC

Output Adalah bagian keluaran PLC

Memory Adalah bagian yang befungsi menyimpan data

Logic Adalah proses pertimbangan pemikiran secara


logis

Controller Adalah alat pengendali dalam sebuah sistem

Kendali Adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk


mengatur suhu sampai mencapai suhu di bawah
suhu lingkungan

Sistem Adalah kesatuan dari elemen yang dikumpulkan


bersama menjadi sebuah unit

PLC Adalah Programmable Logic Control

Marking Tube Adalah Isolator berbentuk tabung yang berisikan


informasi keterangan dalam pengkabel

Pheripheral Adalah perangkat keras yang terhubung dengan


PC/Laptop

Actuator Adalah peralatan mekanis yang menghasilkan


energy untuk menggerakan secara mekanik

Sequence Adalah berurutan

Sequence Control Adalah pengendalian secara berurutan

Programmable Adalah Sebuah operasi dapat diubah sesuai


dengan kebutuhan

Aritmatic Adalah salah satu bagian dari PLC yang


berfungsi sebagai penghitung data secara logika.

Modular adalah pecahan bagian-bagian dari sebuah


sistem yang tergabung menjadi satu kesatuan

31
Compact Bentuk sebuah sistem yang tergabung menjadi
satu kesatuan

Power Supply adalah berupa hardwere yang berfungi sebagai


penyedia tegangan listrik

32
REFERENSI

 M. Budiyanto, A. Wijaya 2003, Pengenalan Dasar-dasar PLC (Programmable


Logic Controller), Gava Media Yogyakarta.
 Setiawan, I (2006). Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik
Perancangan Sistem Kontrol. Yogyakarta: Penerbit Andi
 Boltom, William. 2004. Programmable Logic Controller (PLC) Sebuah
Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
 Putra. Eko. Agfianto. 2007. PLC Konsepdan Pemrograman serta Aplikasi.
Yogyakarta: Gava Media.

33
KODE UNIT : C.282900.005.01
JUDUL UNIT : Mengoperasikan Programmable Logic
Controller (PLC)
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
pekerjaan pengoperasian PLC meliputi
pemilihan tipe PLC dan peripheral,
inisialisasi, download program dan
pengetesan sesuai prosedur pekerjaan
pengoperasian.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

b. Memilih perangkat input 1.1 Jumlah dan tipe perangkat input-


dan output dan bagian- output, peripheral dan
bagian yang terkait interkoneksi dipilih sesuai
kebutuhan sistem control.
1.2 Jenis PLC dipilih sesuai dengan
kebutuhan sistem control.
1.3 Inisial perangkat input-
output
dipersiapkan sesuai dengan
fungsinya.
1.4 Bahan, kelengkapan dan
peralatan kerja dipilih sesuai
dengan kebutuhan spesifikasi
pekerjaan.
2. Mengkondisikan PLC 2.1 Perangkat input-output dan
peripheral diposisikan dengan
mempertimbangkan unsur
kemudahan dalam pengkawatan,
pelacakan kesalahan pengkawatan
dan perbaikan jika terjadi
kerusakan.
2.2 Sambungan perangkat input-
output dan catu daya ke PLC
dilakukan sesuai instruction
manual dan prosedur standar.
2.3 Hubungan PLC ke perangkat
pemrograman dilakukan
sesuai instruction manual dan
prosedur standar.
2.4 Jalur kabel data dipisah dengan
jalur kabel catu daya agar tidak
terjadi interferensi oleh medan
elektromagnetik.
34
2.5 Kabel dinotifikasi dan dibundel
sesuai diagram
pengkawatan untuk
memudahkan penelusuran kabel.
2.6 Perangkat dan interkoneksi
diperiksa sesuai prosedur
pemeriksaan.
3. Mengoperasikan PLC 3.1 Tegangan catu daya utama
disesuaikan sesuai dengan
kebutuhan tegangan catu PLC.
3.2 Perangkat pengaman
diperiksa kesesuaiannya dengan
spesifikasi.
3.3 Catu daya ke PLC
dihidupkan sesuai prosedur
standar.
3.4 Program PLC diunduh
dengan menggunakan perangkat
pemrograman yang dipersyaratkan
sesuai prosedur.
3.5 PLC dijalankan sesuai prosedur.
3.6 Kinerja program diverifikasi melalui
pemeriksaan urutan kontrol dan
urutan kerja program
menggunakan prosedur
pemeriksaan.
4. Mengembalikan area 4.1 Pekerjaan telah selesai sistem
kerja ke kondisi semula kelistrikan harus dimatikan sesuai
prosedur standar.
4.2 Area pekerjaan dan perkakas
dikembalikan ke kondisi semula
sesuai prosedur pekerjaan dan
perkakas.
4.3 Dokumen program dan hasil
pengoperasian
didokumentasikan sesuai
prosedur standar.
4.4 Dokumen program dan hasil
pengoperasian dilaporkan sesuai
prosedur pelaporan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
Unit kompetensi ini digunakan dalam pengoperasian PLC
meliputi pemilihan tipe PLC dan peripheral, inisialisasi,
download program dan pengetesan sesuai prosedur
pengoperasian dan K3 perusahaan.
35
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan

2.1.1 Tools pemrograman PLC (alat pengolah data,


downloader)

2.1.2 Perangkat lunak pemrograman PLC

2.2 Perlengkapan
2.2.1 Anti static grounding
2.2.2 Alat Pelindung Diri (APD)
2.2.3 Perlengkapan K3 kelistrikan

3. Peraturan yang diperlukan

3.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja

3.2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan

3.3 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang


Sistem Manajemen Keselamatan Kerja

4. Norma dan standar

4.1 Norma

(Tidak ada.)

4.2 Standar

4.2.1 Peraturan Kerja Perusahaan

4.2.2 Prosedur Pemrograman PLC

4.2.3 Prosedur K3 Perusahaan untuk Pemrograman


dan Instalasi PLC
4.2.4 Datasheet dan Instruction Manual PLC dan
Perangkat

Input/Output

4.2.5 Gambar rangkaian sistem kontrol

36
PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian

1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui


kemampuan, yang meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dan K3 dalam
melaksanakan pekerjaan.
1.2 Penilaian dilakukan dengan tes lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan/atau simulasi.
1.3 Penilaian dilakukan di bengkel kerja (workshop),
tempat kerja, dan/atau tempat uji kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

3.1 Pengetahuan

3.1.1 Peralatan dan Perlengkapan K3 Pekerjaan


Instalasi dan Pemrograman PLC
3.1.2 Peraturan dan Standar K3 Perusahaan untuk
Instalasi dan Pemrograman PLC
3.1.3 Prosedur perusahaan untuk Instalasi dan
Pemrograman PLC

3.1.4 Prosedur perusahaan tentang persiapan pekerjaan

3.1.5 Standar kode warna kabel dan pengkawatan

3.1.6 Jenis, tipe dan fungsi : PLC, Software


Pemrograman, perangkat Input/Output, relay,
contactor, timer, encoder, sensor dan perangkat
pengaman listrik
3.1.7 Teknik instalasi dan pengoperasian PLC

3.1.8 Teknik instalasi listrik

3.2 Keterampilan

3.2.1 Menggunakan peralatan K3 untuk listrik tegangan


37
rendah

3.2.2 Menerapkan prosedur

3.2.3 Membaca gambar diagram rangkaian kontrol listrik

3.2.4 Menggunakan PLC dan Perangkat


Input/Output sesuai fungsi dan spesifikasinya
3.2.5 Mengoperasikan dan memprogram PLC

3.2.6 Mengoperasikan sistem operasi

3.2.7 Mengoperasikan peralatan kelistrikan

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 Cermat

4.2 Teliti

5. Aspek kritis

5.1 Bahan, kelengkapan dan peralatan kerja dipilih sesuai


dengan kebutuhan spesifikasi pekerjaan
5.2 Mengunduh program PLC dengan menggunakan
perangkat pemrograman yang dipersyaratkan sesuai
prosedur

38
DAFTAR NAMA PENYUSUN

Jabatan Dalam
NO. NAMA PROFESI
Tim

1. Reno Widodo Trainer – PT. Denso Indonesia Penyusun

2. Arif Hafidiyanto - Verifikator

3. Bayu - Validator

39

Anda mungkin juga menyukai