Anda di halaman 1dari 35

Merencanakan Evaluasi Hasil Pembelajaran

N.78SPS02.022.1
DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………… .......................................................................1


Kata Pengantar .......................................................................................2
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… ..4
B. Panduan Penggunaan Modul ............................................................4
C. Daftar Ikon .......................................................................................5
D. Bacaan Referensi ..............................................................................6
E. Pengantar Teori.................................................................................7
F. Langkah Kerja ..................................................................................25
G. Implementasi Unit Kompetensi .........................................................27
1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar ...................................27
1.1 Referensi............................................................................27
1.2 Aktivitas 1……………………….………………………………….. 27
1.3 Aktivitas 2 .........................................................................27
1.4 Video Youtube ...................................................................27
2. Membuat perangkat evaluasi .......................................................28
2.1 Referensi……………………………………………………………. ...28
2.2 Diskusi ..............................................................................28
2.3 Aktivitas…………………………………….…….…………...……...28
2.4 Video Youtube ……………………………………………………… .29
H. Lampiran ..........................................................................................30
1) Kamus Istilah ..............................................................................30
2) Referensi .....................................................................................31
3) Unit Kompetensi..........................................................................32
4) Daftar Nama Penyusun ...............................................................35

2
KATA PENGANTAR

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) merupakan salah satu media


pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk
mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang
mengacu kepada Standar Kompetensi.

Materi pelatihan ini diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku


Materi dan Buku Asesmen, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dalam penggunaannya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi
peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.

Untuk memenuhi kebutuhan PBK tersebut, maka disusunlah materi


PBK dengan judul “Merencanakan Evaluasi Hasil Pembelajaran”.

Kami menyadari bahwa materi yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan materi ini menjadi
lebih efektif.

Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan


tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam
menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.

Jakarta, 2021
Direktur
Bina Standardisasi Kompetensi dan
Pelatihan Kerja

( ................................)

3
A. PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan
yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan
sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka
materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL

Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus diperhatikan


adalah sebagai berikut:

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:

a. Bacaan Referensi

b. Pengantar Teori

c. Langkah Kerja

d. Implementasi Unit kompetensi

e. Lampiran :

1) Kamus istilah

2) Daftar referensi

3) Unit kompetensi

4) Daftar penyusun

2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat


dijadikan referensi bagi para instruktur.

4
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:

a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video


dan powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi,
diharapkan dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan
dengan BLK masing-masing

b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan


berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik
melalui tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek,
melakukan investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas
kelompok, presentasi, serta menonton video.

c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku


ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.

4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket


buku penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal
tertulis, panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.

5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam


penyusunan buku panduan pelatihan ini.

6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta


bahan yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

C. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Ikon Keterangan

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Pemeriksaan
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan
Aktivitas dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai
instruksi

5
Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Referensi
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda


dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat
gagasan-gagasan yang anda miliki.
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda
Komunikasi/ miliki.
Diskusi

Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang


dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.
Video/Youtube

D. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :


SKKNI No. 333 tahun 2020 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas
Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha
Lainnya Golongan Pokok Aktivitas Ketenakerjaan Bidang
Standardisasi, Pelatihan Kerja dan Sertifikasi

6
E. PENGANTAR TEORI

MERENCANAKAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

Dalam proses pembelajaran secara umum, ada tiga hal yang harus
diperhatikan oleh instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran,
yaitu input pembelajaran, proses pembelajaran, dan output pembelajaran.
Output pembelajaran adalah hasil dari proses pembelajaran yang harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran digunakan untuk memeriksa apakah output
pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan proses pembelajaran yang
diinginkan. Oleh karena itu sangat penting untuk instruktur mampu
merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran sebagai suatu
sistem.

1. Metode Evaluasi Hasil Pembelajaran


Dalam melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran, ada beberapa
metode yang dapat digunakan, antara lain :
a) Berdasarkan kriteria evaluasi
1) Evaluasi / Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian yang dilakukan berdasarkan patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya yang digunakan sebagai pembanding terhadap semua
hasil pengukuran. Patokan di sini akan digunakan sebagai batas
penguasaan minimum dan bersifat tetap. Pelatihan Berbasis
Kompetensi menggunakan evaluasi jenis ini sebagai dasar pengukuran
Kompeten / Belum Kompeten.
2) Evaluasi / Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian yang dilakukan berdasarkan perbandingan nilai antara para
peserta pada kelompok tersebut. Nilai keseluruhan peserta akan
dibuat rata-rata dan menjadi dasar dari rata-rata penilaian yang akan
dilakukan. Penilaian ini biasanya dilakukan untuk memperoleh
peringkat dari kelompok tersebut, dan biasanya memenuhi bentuk
kurva normal dengan daerah nilai tinggi-sedang-rendah.
b) Berdasarkan tujuan evaluasi
1) Evaluasi formatif
7
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari proses
pembelajaran, apakah perlu diadakan perbaikan atau tidak dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
2) Evaluasi sumatif
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta dalam
mencapai tujun pembelajaran.
c) Berdasarkan efektivitas pelatihan
1) Reaksi / Reaction
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui reaksi dan perasaan dari
peserta pelatihan dalam mengikuti proses pembelajaran.
2) Belajar / Learning
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
peserta dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
sebagai hasil dari pembelajaran.
3) Perilaku / Behaviour
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan
tingkah laku / perilaku dari peserta di tempat kerja setelah selesai
mengikuti pembelajaran.
4) Hasil / Result
Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat yang diperoleh
dari tempat kerja peserta sebagai hasil dari pembelajaran yang sudah
dilakukan.
d) Berdasarkan aspek kompetensi
1) Evaluasi Pengetahuan
Penilaian ini untuk mengetahui faktor kognitif dari pembelajaran,
yaitu meningkatnya pengetahuan peserta setelah mengikuti
pembelajaran.
2) Evaluasi Keterampilan
Penilaian ini untuk mengetahui faktor psikomotorik dari pembelajaran,
yaitu kemampuan peserta untuk melakukan tugas-tugas yang bersifat
fisik / keterampilan.
3) Evaluasi Sikap
Penilaian ini untuk mengetahui factor afektif dari pembelajaran, yaitu
apakah ada perubahan tingkah laku / perilaku / sikap dari peserta
yang mendukung dalam pelaksanaan tugas yang dikerjakan.

8
Dalam menentukan pelatihan berbasis kompetensi, metode evaluasi
yang digunakan adalah metode berdasarkan aspek kompetensi, yaitu
evaluasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam penggunaan metode
ini harus diperhatikan pula tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan, dan
instruktur harus mampu merencanakan metode apa yang harus digunakan
sesuai dengan tujuan pelatihannya.

2. Jadwal Evaluasi Berdasarkan Jadwal Pelatihan


Dalam melaksanakan evaluasi, harus diperhatikan jadwal pelatihan
dalam hal ini penyampaian materi ajar sehingga dapat dilakukan
evaluasi secara bertahap (per bagian) atau dilakukan secara
komprehensif (keseluruhan).
Oleh karena itu harus dipetakan pula tiap unit kompetensi, elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja agar dapat disusun jadwal evaluasi.
Penyusunan jadwal evaluasi dapat menggunakan formulir seperti
dibawah ini :

Tabel 1. Jadwal Penyampaian Evaluasi


TANGGAL TANGGAL
ELEMEN KOMPETENSI KUK
PENYAMPAIAN PENILAIAN

1. 1.1
1.2
1.3
Formatif I

2. 2.1
2.2
2.3
Formatif II

3. 3.1
3.2
3.3
Formatif III
Sumatif

3. Cara Identifikasi Materi Evaluasi Berdasarkan Indikator Unjuk Kerja


Materi evaluasi yang akan diberikan harus dapat diidentifikasi
menurut indikator unjuk kerja dari masing-masing kriteria unjuk kerja.
Indikator unjuk kerja dapat diperoleh dari penjabaran kriteria unjuk kerja
dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal ini dapat dilihat pada
panduan silabus unit kompetensi pada bagian pokok pembahasan (untuk

9
ranah pengetahuan) dan kriteria capaian (untuk ranah keterampilan dan
sikap). Materi evaluasi harus mengacu pada dua bagian silabus ini untuk
evaluasi teori (pengetahuan) dan pratik (keterampilan dan sikap). Harus
dipastikan pula dalam penyusunan materi evaluasi dapat terukur
menggunakan perangkat materi evaluasi yang sesuai.
Untuk mengidentifikasi materi evaluasi, dapat menggunakan tabel
seperti dibawah ini :

Tabel ... Identifikasi Materi Evaluasi


INDIKATOR
NO. JENIS MATERI MATERI EVALUASI METODE EVALUASI
UNJUK KERJA
1 2 3 4 5

Keterangan mengisi kolom:


Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan indikator unjuk kerja yang didapat dari analisa
kriteria unjuk kerja yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan
dan sikap
Kolom 3 : Diisi dengan jenis materi, apakah pengetahuan, keterampilan, atau
sikap
Kolom 4 : Diisi dengan materi evaluasi yang akan disusun perangkat
evaluasinya
Kolom 5 : Diisi dengan metode evaluasi yang akan digunakan, disesuaikan
dengan jenis materinya. Untuk pengetahuan menggunakan tes
tertulis / lisan/ wawancara, untuk keterampilan menggunakan tes
simulasi / praktik, untuk sikap menggunakan observasi

4. Kaidah Penyusunan Perangkat Evaluasi Berdasarkan Metode Evaluasi


Sebelum menetapkan perangkat evaluasi yang akan digunakan,
terlebih dahulu harus mengetahui macam-macam metode evaluasi peserta
pelatihan berbasis kompetensi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
metode evaluasi untuk pelatihan berbasis kompetensi, antara lain:
a) Evaluasi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
Tes yang dilakukan dengan media bantu dimana peserta
harus menulis / melakukan aktivitas motorik lainnya
(seperti mengetik pada papan ketik / keyboard untuk tes
dengan media komputer)

10
Tes ini dapat berupa tes essay, tes jawaban singkat, tes
pilihan ganda, tes benar-salah, dan tes menjodohkan.
2) Tes Lisan/Wawancara
Tes ini dilakukan secara verbal, dimana penguji akan
menanyakan secara langsung kepada peserta tes. Jawaban
dari peserta tes akan dicatat dan dinilai oleh penguji.
Tes lisan adalah tes verbal yang dilakukan untuk
memeriksa tingkat pengetahuan dari peserta tes,
sedangkan wawancara adalah tes verbal yang digunakan
untuk memeriksa tingkat pemahaman dari peserta tes dari
unjuk keterampilan yang sudah dilakukan.
b) Evaluasi Praktik
1) Tes Simulasi
Tes yang dilakukan yang dibuat mendekati
keadaan/kondisi aslinya dalam tempat kerja peserta tes.
2) Aktivitas Praktik
Tes yang dilakukan secara nyata di tempat kerja peserta
tes.
c) Evaluasi Sikap
1) Observasi
Tes yang dilakukan oleh penguji dalam bentuk pengamatan
terhadap sikap peserta tes selama melakukan unjuk
keterampilan yang ditugaskan.
Berdasarkan macam-macam metode tersebut di atas, sudah jelas metode
yang digunakan kalau melakukan penilaian pengetahuan, praktik, dan
sikap.
Aspek yang dinilai / dievaluasi ditetapkan berdasarkan tujuan evaluasi
yang telah dirumuskan. Dalam pelatihan berbasis kompetensi, aspek-aspek
yang dinilai sudah jelas sehingga instruktur tinggal menindaklanjuti
dengan menentukan metode dan alat evaluasi yang akan digunakan,
tentunya dengan memenuhi ketentuan penggunaan metode dan alat
evaluasi tersebut. Aspek-aspek tersebut berupa indikator unjuk kerja yang
dapat terlihat di bagian kriteria capaian dan pokok pembahasan pada
silabus unit kompetensi.
Menyiapkan perangkat evaluasi tergantung pada metode dan tujuan
evaluasi yang sudah ditetapkan. Kalau metode tes tertulis yang dipilih,
11
artinya harus disiapkan materi tes tertulis.
Untuk menyiapkan tes tertulis ini juga harus memilih bentuk tesnya,
apakah obyektif tes atau subyektif tes (essay). Untuk menghindar-kan
pengaruh subyektivitas dominan waktu melakukan scoring, dianjurkan
menggunakan bentuk obyektif tes. Kalau terpaksa menggunakan essay,
siapkan essay yang terstruktur/tertutup, bukan yang terbuka.
Di samping itu, pemilihan bentuk tes pun juga ditentukan prinsip
penggunaan bentuk tes tersebut terhadap materi yang akan diukur.
a) Penggunaan Tes Essay
1) Jumlah siswa yang dinilai kecil jumlahnya;
2) Untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta
pelatihan dengan menyatakan jawabannya dalam bentuk
tulisan;
3) Untuk mengetahui cara memecahkan persoalan, tidak
hanya pada hasil, dan hal ini sulit dilakukan melalui tes
obyektif.
b) Penggunaan Tes Jawaban Singkat
1) Peserta tes diminta untuk memberikan jawaban secara
singkat, berupa kata, frasa, angka, atau simbol
2) Bisa menggunakan kalimat pernyataan atau kalimat
pertanyaan
c) Penggunaan Tes Benar-Salah
Untuk mengukur kemampuan peserta pelatihan dalam
mengidentifikasi kebenaran pernyataan tentang:
1) Fakta-fakta
2) Definisi
3) Istilah-istilah
4) Prinsip, rumus, dan sejenisnya.
d) Penggunaan Tes Menjodohkan
1) Untuk mengukur pengetahuan tentang informasi faktual
yang berdasarkan pada asosiasi sederhana;
2) Untuk mengukur pengetahuan tentang gambar dan arti
gambar tersebut;
3) Untuk mengetahui pengetahuan tentang pengenalan
suatu letak dalam peta, chart atau diagram.

12
e) Penggunaan Tes Pilihan Ganda
1) Untuk mengukur berbagai jenis hasil belajar, baik
tingkat rendah maupun tingkat tinggi;
2) Untuk mengukur pengetahuan tentang istilah-istilah,
fakta-fakta khusus, prinsip-prinsip, metode dan
prosedur.
f) Penggunaan Tes Praktik
1) Untuk mengukur kemampuan aplikatif (penerapan
pengetahuan ke dalam praktik) yang lebih
menitikberatkan pada aspek psikomotorik.

Keunggulan dan keterbatasan dari masing-masing bentuk tes serta


kaidah penyusunannya adalah sebagai berikut :
a) Tes Pilihan Ganda
Keunggulan
1) Mengukur berbagai jenjang kognitif
2) Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup
ruang lingkup bahan/materi/pokok bahasan yang luas
3) Bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat
banyak atau yang sifatnya massal
Keterbatasan
1) Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya
2) Sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
3) Terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban
Kaidah Penyusunan
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis dari segi materi.
3) Soal harus mempunyai satu jawaban yang benar.
4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi
yang diukur.
6) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar.
7) Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat

13
negatif ganda.
8) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
9) Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua
pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan
jawaban di atas benar”.
10) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka, dari nilai
angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau
sebaliknya.
11) Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan
sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas, berfungsi,
dan konstektual.
12) Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
13) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
14) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta didik.
15) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat,
terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain
atau nasional.
16) Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang
bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Kata atau
frase yang sama yang bukan satu pengertian diletakkan
di pokok soal.
b) Tes Benar-Salah
Keunggulan
1) Dapat mengukur berbagai jenjang kemampuan kognitif.
2) Materi yang diujikan dapat mencakup lingkup materi yang
luas.
3) Jawaban peserta didik dapat diskor dengan mudah, cepat,
dan objektif.
Keterbatasan
1) Probabilitas menebak dengan benar adalah besar, yaitu
50%, karena pilihan jawabannya hanya dua, benar/salah
dan ya/tidak.
14
2) Bentuk soal ini tidak dapat digunakan untuk menanyakan
sesuatu konsep secara utuh karena peserta tes hanya
dituntut menjawab benar/salah dan ya/tidak.
Kaidah Penyusunan
1) Konsep pada soal harus benar dan mutakhir
(perkembangan terbaru) serta tidak multitafsir.
2) Soal harus sesuai dengan indikator pada kisi-kisi
penulisan yang telah disusun.
3) Soal harus logis ditinjau dari segi materi.
4) Soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5) Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan
materi yang diukur.
6) Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
maupun salah.
7) Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda.
8) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
9) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
10) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif.
11) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat,
terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain
atau nasional.
c) Tes Menjodohkan
Keunggulan
1) Relatif lebih mudah dalam perumusan butir soal
2) Ringkas dan efektif dilihat dari segi rumusan butir soal
dan pilihan jawaban
3) Penskoran dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan
objektif
Keterbatasan
1) Cenderung mengukur kemampuan mengingat, sehingga
kurang tepat digunakan untuk mengukur kemampuan

15
kognitif yang lebih tinggi.
2) Kemampuan menebak dengan benar relatif tinggi karena
jumlah pernyataan soal (dalam lajur sebelah kiri) dengan
pernyataan jawaban (dalam lajur sebelah kanan) tidak
banyak berbeda.
3) Tidak semua materi atau konsep dapat dilakukan bentuk
soal menjodohkan.
Kaidah Penyusunan
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Soal harus logis dan homogen ditinjau dari segi materi.
3) Rumusan pokok soal dan jawaban harus merupakan
pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur.
4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban.
6) Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
7) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
8) Setiap butir soal dalam satu paket tes yang sama tidak
boleh berisi informasi yang bisa mempengaruhi peserta
didik dalam menjawab butir soal lain.
9) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
10) Jumlah jawaban lebih banyak dari pokok soal.
11) Pokok soal dan jawaban disusun secara sistematis dan
kronologis.
12) Pokok soal dan jawaban disusun secara homogen dan
paralel.
13) Soal merupakan pernyataan yang berkaitan dengan
materi yang diukur.
14) Soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
maupun salah.
15) Kalimat pada pokok soal relatif lebih panjang daripada
jawaban.
16) Pokok soal menggunakan angka sedangkan jawaban
menggunakan huruf.

16
17) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
18) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif.
19) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat,
terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain
atau nasional.
d) Tes Jawaban Singkat
Keunggulan
1) Mencakup lingkup materi yang banyak.
2) Dapat diskor dengan mudah, cepat, dan objektif.
Keterbatasan
1) Cenderung mengukur kemampuan mengingat
Kaidah Penyusunan
1) Pokok soal harus sesuai dengan indikator.
2) Pokok soal harus logis ditinjau dari segi materi.
3) Hanya ada satu kunci jawaban yang benar.
4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5) Soal jawaban singkat menggunakan kalimat tanya.
6) Soal isian menggunakan kalimat pernyataan.
7) Pokok soal merupakan pernyataan/pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang diukur.
8) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban.
9) Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
10) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang
terdapat pada pokok soal harus jelas dan berfungsi.
11) Setiap butir soal dalam satu paket tes yang sama tidak
boleh berisi informasi yang bisa mempengaruhi peserta
didik dalam menjawab butir soal lain.
12) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti
yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, tempat, atau
waktu.
13) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia.

17
14) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif.
15) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat,
terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau
nasional.
e) Tes Essay
Keunggulan
1) Dapat mengukur kemampuan menyajikan jawaban terurai
secara bebas, mengorganisasikan pikiran, mengemukakan
pendapat, dan mengekspresikan gagasan-gagasan dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
Keterbatasan
1) Jumlah materi atau pokok bahasan relatif terbatas.
2) Waktu untuk memeriksa jawaban lama.
3) Penskoran relatif subjektif.
4) Tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah karena sangat
tergantung pada penskor tes.
Kaidah Penyusunan
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Pokok soal harus logis ditinjau dari segi materi.
3) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas.
4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5) Rumusan pokok soal harus merupakan pernyataan yang
berkaitan dengan materi yang diukur.
6) Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban.
7) Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan
sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
8) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus
menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai.
9) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
10) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa yang

18
mudah dipahami oleh peserta didik.
11) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat,
terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau
nasional.
Di bawah ini disampaikan tabel yang digunakan untuk memilih bentuk
tes yang akan digunakan untuk penilaian pengetahuan.

Tabel 3
Daftar Materi Pelatihan Pengetahuan dan Pemilihan Bentuk Tes
MATERI JENIS BENTUK TES JUMLAH
NO. %
PELATIHAN PENGETAHUAN Isian B-S PG Essay ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan mengisi kolom:


Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : Diisi dengan pokok bahasan materi pelatihan
Kolom 3 : Diisi dengan persentase proporsional bagian dari seluruh materi pelatihan
yang dinilai, misalnya materi pelatihan ada 4 bahasan. Persentase setiap
bahasan menentukan jumlah item.
Kolom 4 : Diisi dengan jenis pengetahuan yang digunakan sebagai dasar
menentukan bentuk tes yang dipilih
Kolom 5 : Diisi dengan banyaknya item soal/tes isian
Kolom 6 : Diisi dengan banyaknya item soal/tes B-S
Kolom 7 : Diisi dengan banyaknya item soal/tes PG
Kolom 8 : Diisi dengan banyaknya item soal/tes Essay
Kolom 9 : Diisi dengan banyaknya jumlah item kolom 5+6+7+8

Contoh:
Tabel 4
Contoh Daftar Materi Pelatihan Pengetahuan dan Pemilihan Bentuk Tes
MATERI JENIS BENTUK TES JUMLAH
NO. (%)
PELATIHAN PENGETAHUAN B-S Match. PG Essay ITEM
1. Sumber Panas 15 · Fakta 1 1 1 - 3
· Pengertian 1 1 1 3
· Aplikasi - - - -
2. Mengukur Suhu 32 · Fakta - 2 2 - 4
· Pengertian 2 2 2 - 6
· Aplikasi 1 1 1 - 3
3. Pengaruh Panas 33 · Fakta 1 2 1 - 4
· Pengertian 1 2 2 - 5
· Aplikasi 1 1 2 - 4

19
4. Perpindahan 20 · Fakta - 1 1 - 2
panas
· Pengertian 1 1 2 - 4
· Aplikasi 1 1 - - 2

Jumlah 100 10 15 15 - 40

Untuk menentukan kriteria penilaian / evaluasi yang akan


dipergunakan, misalnya menggunakan skala lima, rentang nilai dari 1 -
10 atau dari 1-100, terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap
setiap bentuk tes berdasarkan tingkat kesulitannya dan ketentuan
setiap bentuk tes.
Dalam melakukan penilaian peserta pelatihan, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a) Pelaksanaan Tes Tertulis
1) Ruang tempat dilangsungkannya penilaian peserta
pelatihan hendaknya diusahakan setenang mungkin
terhindar dari gangguan yang menyebabkan peserta
pelatihan tidak dapat konsentrasi waktu mengerjakan
soal.
2) Peserta diingatkan agar tidak mengerjakan soal sebelum
diberi tanda untuk mulai. Sehubungan dengan itu,
lembar soal harus dibagikan secara terbalik sehingga
tidak bisa dibaca sebelum diberi tanda.
3) Selama penilaian berlangsung, pengawas agar
memperhatikan secara seksama apakah para peserta
pelatihan bekerja mengikuti tata tertib. Apabila ada yang
melanggar tata tertib, dapat dikeluarkan dari ruangan
tes.
4) Apabila waktu telah habis, maka semua peserta pelatihan
diperintahkan berhenti dan diperintahkan segera keluar
dari ruangan tes.
5) Setelah semua lembar jawaban dikumpulkan pengawas
membuat catatan tentang kondisi pelaksanaan penilaian.

20
b) Pelaksanaan Tes Lisan
1) Suasana tes agar dipertahankan sebagai suasana
penilaian, bukan suasana diskusi.
2) Penguji/instruktur agar tetap membuat suasana
penilaian membuat peserta pelatihan nyaman untuk
menjawab setiap pertanyaan, misalnya jangan
membentak atau marah-marah.
3) Jangan ada kecenderungan membantu peserta pelatihan
menjawab pertanyaan yang diajukan.
4) Siapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan
sebagai pedoman tes lisan.
5) Laksanakan skoring secara teliti terhadap setiap jawaban
peserta pelatihan. Untuk itu, hindarkan skoring setelah
selesai melakukan tes lisan.
c) Pelaksanaan Tes Praktik
1) Suasana tes agar dipertahankan setiap peserta pelatihan
dapat melakukan tes praktik dengan tenang, tidak
terganggu.
2) Setiap peserta pelatihan memperoleh lembar kerja,
peralatan dan mesin yang digunakan tes praktik dengan
kondisi yang sama dengan peserta lain sehingga diperoleh
aspek keadilan.
3) Karena waktu merupakan salah satu unsur yang dinilai,
maka harus dipastikan bahwa semua peserta pelatihan
mulai dan berhenti pada waktu yang sama.

5. Format Laporan Hasil Evaluasi


Laporan hasil evaluasi adalah dokumen yang disusun atas hasil evaluasi
peserta pelatihan yang sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal evaluasi
yang sudah direncanakan sebelumnya.
Laporan terdiri dari identitas peserta dan nilai yang diberikan serta
keterangan lain yang dibutuhkan. Proses pemberian nilai merupakan suatu
proses membandingkan skor dengan acuan yang dipakai, yang hasilnya
bisa berupa nilai dengan skala, misalnya 0 – 4, 0 – 10, atau A – E. Nilai
tersebut mengandung pengertian baik – tidak baik, lulus – tidak lulus,
21
kompeten – belum kompeten, dan sebagainya. Oleh karena maknanya
sangat berpengaruh sekali terhadap nasib seseorang, maka proses
pemberian nilai haruslah dilakukan dengan hati-hati dan saksama. Dalam
hal ini ada dua macam penilaian, yaitu penilaian acuan norma (PAN) dan
penilaian acuan patokan (PAP). Dalam pelatihan berbasis kompetensi
menggunakan penilaian acuan patokan (PAP).
Yang dimaksudkan dengan penilaian acuan patokan adalah
penilaian yang dilakukan harus berdasarkan patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya yang digunakan sebagai pembanding terhadap semua hasil
pengukuran. Patokan di sini akan digunakan sebagai batas penguasaan
minimum dan bersifat tetap.
Peserta pelatihan yang hasil pengukurannya mencapai batas
penguasaan minimum akan dinyatakan berhasil/lulus/kompeten. Dalam
hal ini instruktur akan menilai berdasarkan patokan yang digunakan
sebagai kriteria keberhasilan peserta pelatihan. Oleh sebab itu, instruktur
yang menggunakan acuan patokan ini dituntut selalu mengarahkan,
membantu, dan membimbing peserta pelatihan ke arah penguasaan
minimal.
Sebagai contoh pemberian nilai berdasarkan PAP ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 5
Contoh Batas Bawah Penguasaan Minimum
TINGKAT PENGUASAAN NILAI AKHIR KETERANGAN
90% – 100% Baik Sekali
80% - 89% Baik
65% - 79% Cukup
Batas Minimum Berhasil
55% - 64% Sedang
55%

Dalam pelatihan berbasis kompetensi batas penguasaan ditentukan


oleh aspek kritis atau bukan aspek kritis. Selama materi pelatihan itu
merupakan aspek kritis, maka tingkat penguasaannya harus seratus
persen, apalagi semakin tinggi tingkat risikonya. Yang dimaksudkan dengan
aspek kritis di sini adalah materi pelatihan, baik pengetahuan maupun
keterampilan, yang harus dikuasai oleh peserta pelatihan, tanpa materi
22
pelatihan ini peserta tidak akan pernah kompeten melaksanakan suatu
tugas/pekerjaan. Yang termasuk dalam aspek kritis dalam suatu unit
kompetensi dapat dilihat/ditemukan dalam SKKNI-nya.
Hasil yang diperoleh kemudian dipindahkan ke dalam suatu format
hasil evaluasi peserta pelatihan seperti pada contoh di tabel .... dan
dipergunakan untuk menentukan apakah tujuan pelatihan tercapai atau
tidak.

Tabel 6 Contoh Daftar Hasil Evaluasi Peserta Pelatihan


JAWABAN YANG BENAR
NO NAMA PESERTA SKOR KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Awayoga           100 Baik
2. Budi Santosa           100 Baik
3. Awi Tanu           100 Baik
4. Abu Djamin          90 Baik
5. Hanisawati          90 Baik
6. Hadi Murwoto          90 Baik
7. Audi Harahap          90 Baik
8. Avira         80 Baik
9. Chaerusa         80 Baik
10. Christin Banu         80 Baik
11. Bakri Sunu         80 Baik
12. Bibit Chandra         80 Baik
13. Charlie Wong        70 Baik
14. Anidya       60 Baik
15. Atiek Luna        60 Baik
16. Dadiman       60 Baik
17. Datiningtyas       60 Baik
18. Kardiman       60 Baik
19. Andi Odang       60 Baik
20. Joni Marbun       60 Baik
21. Eni Puspa       60 Baik
22. Ely Ermawati      50 Kurang
23. Etiek Maryati      50 Kurang
24. Fakri Akhmad      50 Kurang
25. Gogon Rumbai      50 Kurang
26. Ali Sakti      50 Kurang
27. Andi Sormin      50 Kurang
28. Deddy Kristiadi      50 Kurang
29. Deddy Ediono      50 Kurang
30. Doli Sampur     40 Kurang
31. Niniek Ambarwati     40 Kurang

Laporan hasil evaluasi harus dapat memberikan informasi yang diinginkan


dari suatu hasil pelatihan. Dalam pelatihan berbasis kompetensi, hasil
23
berupa Kompeten / Belum Kompeten (K/BK) wajib disebutkan dalam
format laporan evaluasi sebagai hasil akhir dari pelatihan. Untuk penilaian
secara kuantitatif (nilai angka), masih sering dimunculkan dalam laporan
sebagai bahan data pengolahan statistik yang digunakan untuk berbagai
kebutuhan lainnya, antara lain validasi soal, peserta, kecenderungan
belajar, dan lain lain.

24
F. LANGKAH KERJA

MERENCANAKAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Menyusun rencana evaluasi hasil 1. Ketepatan dalam 1. Menentukan metode evaluasi berdasarkan dari
belajar mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang akan dicapai
materi evaluasi menggunakan tabel
dan menyusun 2. Membuat jadwal evaluasi yang disesuaikan dengan
Mulai rencana evaluasi jadwal pelatihan
3. Mengidentifikasi materi evaluasi berdasarkan
indicator unjuk kerja dari masing-masing kriteria
unjuk kerja
Menentukan Metode
Evaluasi

Membuat Jadwal
Evaluasi

Mengidentifikasi Materi
Evaluasi Berdasarkan
IUK

Selesai

25
MERENCANAKAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

2. Membuat perangkat evaluasi 2. Kehandalan 1. Menyusun Perangkat Evaluasi Berdasarkan


membuat perangkat Metode Evaluasi
Mulai evaluasi, dan 2. Menyusun Format Hasil Evaluasi sesuai informasi
menyusun laporan yang diinginkan pihak yang berkepentingan
hasil evaluasi
pembelajaran
Menyusun Perangkat Evaluasi
Berdasarkan Metode Evaluasi

Menyusun Format Hasil


Evaluasi

Selesai

26
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1

Menyusun Rencana Evaluasi Hasil Belajar

Baca Referensi 1.1:

Silahkan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang


metode evaluasi hasil pembelajaran berdasarkan tujuan
pelatihan dan cara merencanakan jadwal evaluasi.

Diskusikan 1.2 :

Silahkan untuk berdiskusi dengan rekan untuk


menentukan metode evaluasi hasil pembelajaran mana
yang sesuai dengan tujuan dari pelatihan.
Lakukan dalam Focus Group Discussion, dan catat
hasilnya dan dipersentasikan

Aktivitas 1.3 :

Silahkan untuk membuat jadwal evaluasi pelatihan dan


metode evaluasi yang sesuai dari studi kasus sebagai
berikut :
1. Pelatihan K3
2. Pelatihan Operator Komputer
3. Pelatihan Mekanik Otomotif

Video Youtube 1.4 :

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=4BT-w8p2xwQ

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.
27
Elemen Kompetensi 2

Membuat Perangkat Evaluasi

Baca Referensi 2.1:


Silahkan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang
kaidah penyusunan perangkat evaluasi yang benar

Diskusi 2.2:

Silahkan berdiskusi dengan rekan kerja mengenai kaidah


penyusunan perangkat evaluasi yang benar dan
tunjukkan dengan contoh penyusunan perangkat
evaluasi yang umum digunakan di dunia Pendidikan /
pelatihan tapi tidak sesuai dengan kaida penyusunan
yang benar.

Buat presentasi kelompok membahas tentang kesalahan


yang umum terjadi dalam penyusunan perangkat
evaluasi.

Aktivitas 2.3:

Silahkan untuk membuat perangkat evaluasi sesuai


kaidah yang benar untuk 1 unit kompetensi yang
ditentukan. Pastikan pemilihan metode evaluasinya
sesuai dengan tujuan unit kompetensi yang dipilih.

Aktivitas 2.4:

Silahkan untuk membuat laporan hasil evaluasi sesaui


dengan format yang telah ditentukan.

28
Video Youtube 2.5 :

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=ihp8nH5ux8I

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

Penilaian:

Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

29
H. LAMPIRAN

KAMUS ISTILAH

Evaluasi Kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan


proses untuk menentukan nilai dari suatu hal

Pembelajaran Proses interaksi peserta didik dengan pendidik


dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar
Kompetensi
Suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki
oleh seseorang dalam melaksanakan suatu
pekerjaan atau tugas di bidang tertentu, sesuai
dengan jabatan yang disandangnya, yang

Kognitif meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap

Kemampuan intelektual siswa dalam berfikir,


mengetahui, dan memecahkan masalah
Psikomotorik
Domain yang meliputi perilaku gerakan dan
koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan
kemampuan fisik seseorang
Afektif
Segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap,
watak, perilaku, minat, emosi, dan nilai yang ada
di dalam diri setiap individu
Indikator Unjuk Kerja
Tindakan / Perilaku yang dapat dinilai yang
menunjukkan kemampuan pemenuhan capaian
kriteria unjuk kerja dalam unit kompetensi
Verbal
Secara lisan, bukan tertulis

30
REFERENSI

1. Daftar Pustaka
a. Departemen Tenaga Kerja RI, Metodologi Latihan Kerja, Modul MLK 4,
Evaluasi, Jilid I, Jakarta, 1991
b. ________, Metodologi Latihan Kerja, Modul MLK 4, Evaluasi , Jilid III,
Jakarta, 1991
c. ________, Evaluasi Hasil Belajar,Modul 2.6, Jakarta, 1990
d. Mudji Santoso, Drs., dkk, Evaluasi Latihan,ML.36, Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi RI, Jakarta, 1982
e. Slameto, Drs., Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara, Surabaya, 1988
f. Wayan Nurkancana dan P.P.N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Usaha
Nasional, Surabaya, 1986

2. Buku Referensi
a. Rusli Syarif, Ir., Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan, Angkasa,
Bandung, 1991
b. Subagio Atmodiwirio, Drs.,M.Ed., Manajemen Pelatihan, Ardadizya, Jakarta,
2005
c. Panduan Penilaian Tertulis, Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan
Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019

31
UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : N.78SPS02.022.1


JUDUL UNIT : Merencanakan Evaluasi Hasil Pembelajaran

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan


pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam merencanakan
evaluasi hasil pembelajaran peserta pelatihan
yang terdiri dari pembuatan perangkat
evaluasi dan format laporan hasil evaluasi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyusun rencana 1.1 Metode evaluasi hasil pembelajaran
evaluasi hasil ditentukan berdasarkan tujuan
pelatihan
pembelajaran
1.2 Evaluasi hasil pembelajaran peserta
pelatihan dijadwalkan berdasarkan
jadwal pelatihan.

2. Membuat perangkat 2.1 Materi evaluasi diidentifikasi


evaluasi berdasarkan indikator unjuk kerja.
2.2 Perangkat evaluasi disusun
berdasarkan metode evaluasi yang
digunakan.
2.3 Format laporan hasil evaluasi
disusun sesuai informasi yang
diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyusun rencana
evaluasi hasil pembelajaran kepada peserta pelatihan
secara individu setelah mengikuti program pelatihan kerja.
1.2 Materi evaluasi menyangkut aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja.
1.3 Materi evaluasi mencakup per elemen kompetensi, unit
kompetensi dan program.
1.4 Format laporan hasil evaluasi mencakup laporan kepada
pimpinan dan peserta pelatihan.
32
1.5 Perangkat evaluasi harus valid dan andal.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer
2.1.2 Printer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Buku literatur/referensi
2.2.2 Alat Tulis Kantor (ATK)

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan,
keterampilan, sikap kerja, proses dan hasil yang dicapai
dalam melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode:
lisan, tertulis, observasi, praktik dan/atau portofolio.
1.3 Penilaian dapat dilaksanakan disalah satu atau
kombinasi dari
workshop, kelas, dan/atau di tempat kerja.

2. Persyaratan
kompetensi (Tidak
ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
33
3.1.1 Metode evaluasi proses pembelajaran
3.1.2 Cara mengidentifikasi materi evaluasi berdasarkan
indikator unjuk kerja
3.1.3 Kaidah penyusunan perangkat evaluasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menentukan metode evaluasi proses pembelajaran
3.2.2 Menjadwalkan evaluasi peserta pelatihan
3.2.3 Menentukan materi evaluasi yang sesuai
3.2.4 Menyusun perangkat evaluasi
3.2.5 Menyusun laporan hasil evaluasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Teliti dan cermat dalam menyusun perangkat
evaluasi hasil pembelajaran
4.2 Taat asas

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi materi evaluasi
berdasarkan indikator unjuk kerja
5.2 Ketepatan dan kesesuaian dalam menyusun perangkat
evaluasi

34
NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Fatimah Zahra  Instruktur

2. Fanina Nur Widianto  Instruktur

35

Anda mungkin juga menyukai