C.24LAS01.021.1
DAFTAR ISI
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
1
A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan
yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan
sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka
materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Materi dan buku Asesmen. Serta
dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy seperti materi
presentasi dan video.
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2
dijadikan referensi bagi para instruktur.
3
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
Berpikir
Membaca
Video/Youtube
4
D. BACAAN REFERENSI
5
E. PENGANTAR TEORI
1. Kerjasama Tim
6
dukungan ini. Meskipun sering terjadi perbedaan pemahaman serta
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera
menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas
akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar
belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula
perselisihan. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menjunjung
tinggi kesadaran akan kebersamaan sebagai anggota tim di atas
segalanya.
7
pribadi-pribadi yang berbeda pula. seseorang sedikit banyak akan
terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya;
Perbedaan Kepentingan antara individu atau kelompok,
diantaranya menyangkut bidang ekonomi, politik, dan sosial; dan
Perubahan-Perubahan Nilai yang cepat dan mendadak dalam
masyarakat.
2. K3 Pengelasan
8
pengelasan adalah sebagai dasar pemilihan APD ( Alat Pelindung
Diri) yang tepat. Jadi disetiap proses pengelasan tidak selalu sama
jenis APD yang digunakan. Berikut ini bahaya yang timbul pada
proses pengelasan secara umum :
9
Berikut ini adalah APD pengelasan secara umum yang wajib
dipakai saat proses pengelasan :
3. Proses Pengelasan
10
2.1 Macam-macam Proses Pengelasan
11
Gambar 2 : Spesifikasi Mesin Las
Selisih : 60% - 35 % = 25 %
Peningkatan : 25/60 x 300 = 125, sehingga 60% x 125 = 75 Ampere.
Arus maksimum yang diizinkan = 75 + 300 = 375 Ampere.
2.1.1 SMAW
12
elektroda berbentuk stik yang bersalut flux. Ketika elektroda
bersentuhan dengan base metal maka akan terbentuk busur listrik
sehingga mencairkan elektroda dan logam dasar. Menggunakan
pelindung terak untuk mencegah cairan logam lasan terkontaminasi
dengan udara.
Consumable
Cellulosic
Rutile
Basic
13
Fungsi dari salutan elektroda adalah sebagai berikut:
E adalah elektroda
60 adalah tensile strength
1 adalah posisi pengelasan
adalah jenis flux
Parameters
Polaritas
Ampere
Travel speed
14
Slag Inclusions
Arc Strikess
Porosity
Undercut
Excess
Kelebihan Kekurangan
1. Mudah dilakukan dimana 1. Membutuhkan skill welder
saja yang tinggi
2. Peralatan portable 2. Produksi asap yang banyak
3. Bisa dilakukan untuk semua 3. Elektroda tidak boleh lembab
posisi pengelasan 4. Sering terjadi permasalahan
4. Mudah dilakukan perbaikan penyalaan awal elektroda
jika alat rusak 5. Waktu pengelasan relative
lama
GMAW (Gas Metal Arc Welding) dan FCAW (Flux Core Arc Welding)
memiliki kesamaan mesin dan parameter. Perbedaannya hanya
terletak pada penggunaan elektrodanya saja. Untuk FCAW
menggunakan elektroda fluxcore sedangakan GMAW menggunakan
elektroda jenis solid.
Consumable
Shielding Gases
Core wire (FCAW)
Solid wire (GMAW)
Parameter
15
Wire Feed Speed
Voltage
Travel Speed
Gas Flow
Stickout
Type of Metal Transfer
Excess weld
Porosity
Silica/slag inclusion
Crack
Kelebihan Kekurangan
1 Semi otomatis 1 Sangat sulit mengukur
2 Elektroda yang Panjang penggunaan kawat elektroda
karena berbentuk gulungan 2 Memiliki banyak parameter
kawat 3 Sangat riskan terjadi
3 Bisa dipakai di semua posisi kelebihan deposit las
pengelasan. 4 Peralatan pengelasan yang
relative mahal
2.1.3 GTAW
GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) sering disebut juga dengan TIG
(Tungsten Iner Gas). Pengelasan GTAW merupakan pengelasan dimana
elektroda dipanaskan pada suhu tertentu hingga mampu meleburkan
material dasar dan elektroda tidak ikut untuk melebur atau disebut juga
dengan non-consumable tungsten electrode.
16
Consumable
Filler wires
Shielding gases
Non-consumable
Tungsten electrode
Parameter
Crater pipe
Tungsten Inclusion
Burn trough
Kelebihan Kekurangan
1. Menghasilkan hasil 1. Deposit sedikit sehingga
pengelasan yang kuat. waktu produksi lama
2. Tidak ada slag dan spatter 2. Tungsten sering patah pada
3. Semua jenis material logam kawah lasan sehingga
bisa dilakukan pengelasan. terbentuk tungsten inclusion
4. Sangat bagus untuk mengelas
plat yang sangat tipis
17
2.1 Posisi Pengelasan
Posisi 1F/PA
Posisi 1G Plat/PA
Posisi 1G Pipa/PA
Posisi 1FR/PA
18
Gambar 4 : Posisi Horizontal
Posisi 2F/PB
Posisi 2F Pipa/PB
Posisi 2FR Pipa/PB
Posisi 2G Plat/PC
Posisi 2G Pipa/PC
Posisi 3F Uphill/PF
Posisi 3F Downhill/PG
Posisi 3G Uphill/PF
Posisi 3G Downhill/PG
19
Posisi 4F/PD
Posisi 4F Pipa/PD
Posisi 4G Plate/PE
5. Pengelasan Pipa
Posisi 5G Downhill/PJ
Posisi 5G Uphill/PH
Posisi 6G Uphill/H-LO45
Posisi 6G Downhill/J-LO45
20
Gambar 8 : Gambar General Assembly
21
3.1 Simbol Las
Bentuk
Pengelasan Gambar Simbol
Sambungan
Sudut ( Fillet )
22
Jalur Las
Penebalan
Permukaan
Sambungan
( Penetrasi penuh pada
Tumpul (umum)
sambungan tumpul )
Sambungan
Tumpul
( Kampuh I )
Sambungan
Tumpul
( Kampuh V )
Sambungan T
( di bevel )
Sambungan
Tumpul
( Kampuh U )
Sambungan T
( Kampuh J )
Rata
Cembung
Cekung
23
Fillet
Kampuh I
tertutup
Kampuh I
2
terbuka
2
Kampuh V 60 8 2
8 60
60
60 8
Kampuh X 8
8 2
8
60
2
Bentuk T dilas
kontinyu pada
satu sisi 8
Bentuk T dilas
8
kontinyu pada
dua sisi 8
8
8
24
Bentuk T dilas
tidak kontinyu
pada satu sisi 8 50 - 100
50
100
8
Sumbat
4. WPS
25
pekerjaan pemeriksaan dan pengelasan secara cepat dan berstandar.
Berikut ini adalah bagian bagian yang terdapat didalam form WPS
dimana sebagian besar bahasa penulisannya menggunakan Bahasa
inggris sesuai dengan standar internasioanl yang diakui.
Gambar 12 : WPS
26
Gambar 13 : Joints Detail WPS
Informasi yang kita dapatkan dari gambar 13 adalah :
1. Joint Design : Jenis atau bentuk sambungan pengelasan
berbentuk single vee atau kampuh V sejenisnya.
2. Backing Material : kata “N/A” menunjukkan bahwa sambungan
tidak memerlukan backing material/ material penyangga.
3. Edge Preparation : Ketika menyiapkan material, diharuskan
dengan menggunakan alat flame cutting, gouging dan grinding.
4. Back Weld : Material boleh dilakukan back weld jika diperlukan
atau sebaliknya.
5. Joint Tolerance : Ketika menyiapkan material, toleransi sudut
kemiringan bevel adalah +10° dan -5°. Pada saat fitup sebelum
pengelasan toleransi jaraknya adalah +2 mm dan -3 mm.
6. Joint Detail : contoh bentuk-bentuk sambungan las.
27
2. Thickness Range : Ketebalan material yang digunakan mulai
dari 3 mm sampai 20 mm.
3. Filler Metal : Bahan tambah yang digunakan jenis F4 nomor 1
yaitu jenis E7016 atau E7018 dan ukuran yang digunakan
adalah 2,6 mm atau 3,2 mm.
4. Brand Name : Elektroda harus memakai kobe steel, tetapi jika
tidak ada maka boleh memakai merk lain tapi harus klasifikasi
E7016 atau E7018.
28
Gambar 17 : Electrical Characteristics WPS
Informasi yang kita dapatkan dari gambar 17 adalah
1. Current AC or DC : Arus yang digunakan adalah arus Searah
(DC)
2. Polarity : Jenis polaritas bisa menggunakan DCEN atau DCEP.
29
Ampere, voltase antara 10 – 13, kecepatan pengelasan 50 - 65
mm/min.
2. Fill : Pada pengelasan pengisian menggunakan elektroda E7016
atau E7018 diameter 2,6 mm atau 3,2 mm, tipe polaritas DCEP,
besar arus 90 – 150 Ampere, voltase antara 18 – 22, kecepatan
pengelasan 75 - 110 mm/min.
3. Cap : Pada pengelasan penutup menggunakan elektroda E7016
atau E7018 diameter 2,6 mm atau 3,2 mm, tipe polaritas DCEP,
besar arus 90 – 150 Ampere, voltase antara 18 – 22, kecepatan
pengelasan 75 - 130 mm/min.
30
F. LANGKAH KERJA
31
Runsheet
Sertifikat Welder
32
2. Memastikan ketersediaaan alat K3 pengelasan dan
menjelaskan instruksi pengunaan K3 :
Menganalisa kemungkinan bahaya yang timbul
Menyiapkan APD Pengelasan
Menjelaskan Standart K3 di tempat kerja
33
4. Memastikan ketersediaan material induk sesuai
prosedure
Jenis spek dari base material
Grade/Grup
PreHeat treatment
PWHT
34
6. Menjelaskan Parameter dan instruksi kerja pengelasan
Ampere
Interpast temperature
Kecepatan
Voltase
Gas flow
35
Perilaku Kerja : Indikator Alat yang digunakan :
Pelaksanaan kegiatan Memimpin Tim perilaku : 1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
Kerja Kecil membutuhkan kompetensi 1. Mengikuti kebutuhan
perilaku : tahapan 2. Form dan dokumen pemeriksaan
1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP, 3. Form dokumen laporan
sesuai SOP WPS dan
2. Dilakukan dengan teliti untuk detail Standart
proses yang berlaku
3. Pencatatan hasil pemeriksaan
dengan detail dan teliti
36
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Membaca 1.1 :
Silahkan untuk membaca materi atau buku yang relevan
tentang :
1. WPS (Welding Procedure Specification),
2. GA (General Assembly),
3. Sertifikat welder,
Pemeriksaan 1.1 :
Mencari informasi dari internet tentang :
1. Laporan Runsheet
https://bit.ly/3jLEwEv
2. WPS
https://bit.ly/2QPxCBz
Video 1.1 :
Diskusi 1.1 :
Aktifitas 1.2 :
Bermain peran dengan mempresentasikan instruksi
kerja sesuai parameter yang telah di Analisa.
Menjelaskan prosedur K3 pengelasan yang berlaku.
37
Area Tempat Kerja
Catatan:
Catatan:
Catatan:
38
Elemen Kompetensi 2
Manual 2.1 :
Video 2.1 :
Lihat video gambaran cara mengatur pelaksanaan kerja
https://youtu.be/znJiApyzeak
Aktivitas 2.1:
Memastikan kesiapan mesin, material induk dan bahan
tambah.
Aktivitas 2.2 :
Memastikan area kerja diisi oleh welder yang sesuai
kualifikasinya
39
1 2
40
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
41
melalui konduktor dalam waktu yang ditentukan
42
REFERENSI
43
KODE UNIT : C.24LAS01.021.1
JUDUL UNIT : Memimpin Tim Kerja Kecil
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja dalam memimpin tim kerja kecil.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini mencakup menyiapkan pengaturan tim kecil
dan mengatur pelaksanaan kerja dalam tim kecil dalam memimpin
tim kerja kecil.
1.2 Tugas untuk mengelola individu dalam melakukan pekerjaan
secara tim mencakup dan tidak terbatas pada mengembangkan
potensi individu anggota tim, mengembangkan unjuk kerja tim,
melakukan koordinasi antar anggota tim dan mendelegasikan
tanggung jawab.
44
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Dokumen sistem penilaian untuk pekerja
2.1.2 Matriks keterampilan pekerja
2.1.3 Materi yang relevan dengan usulan kegiatan atau tugas
2.1.4 Komputer, alat bantu hitung, alat bantu cetak
2.1.5 Media pembelajaran: papan tulis dan perlengkapannya, alat
pemutar video, pengeras suara
2.2 Perlengkapan
2.2.1 ATK
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan terhadap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan untuk :
1.1.1 Menunjukkan kemampuan untuk membangun semangat
tim yang positif dan secara efektif mengelola keseluruhan
tim
1.1.2 Menunjukkan kemampuan untuk mengkoordinasikan tim
kerja dalam berbagai konteks atau situasi; dan
1.1.3 Menunjukkan pengetahuan tentang prinsip kepemimpinan,
motivasi dan kerja tim.
1.2 Penilaian dilakukan dengan tes lisan atau tertulis dan/atau
praktik atau observasi.
1.3 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja, dan/atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
45
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Kedisiplinan, ketelitian, dan kecermatan dalam memastikan mesin
dan peralatan dalam schedule serta ketersediaan material induk
dan bahan tambah
Jabatan Dalam
NO. NAMA PROFESI
Tim
3. Bayu - Validator
47