3
A. PENDAHULUAN
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
5
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan
dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai
Aktivitas instruksi
D. BACAAN REFERENSI
6
E. PENGANTAR TEORI
S
T
N
8
Kumparan silang Kumparan putar
dengan magnet tetap magnet tetap dengan
(AC) penyearah
9
Alat ukur dengan
thermo kopel
Skala
Penunjuk
Kalibrasi
Ohm
Batas ukur
ACV
Batas ukur
DCV Selektor
10
2
1,5
~
Tegangan Tes 2KV
Rumus Pengukuran :
x PENUNJUK
L A
N
V
PE
f= T= Untuk Arus
Frekuensi f Hertz (Hz)
Bolak-balik
(AC)
Daya Nyata W Watt (W) W=U.I.
11
Cosϕ
Wb = U . I .
Daya Buta Wb Watt (W)
Sinϕ
Volt Ampere Ws = U . I
Daya Semu Ws
(VA)
Praktek Kerja Cosϕ
x 2 = 200 V AC
12
x 100 = 100 V AC
x 12 = 12 V DC
x 50 = 10 V DC
13
Diputar
Kanan/kiri
14
Selektor X1
5 x 1 = 5Ω
Selektor X10
10 x 10 = 100Ω
Selektor X1K
15 x 1K = 15 KΩ
Selektor X10K
15
Sakelar digunakan untuk memutus dan menghubungkan
rangkaian listrik. Sakelar harus memenuhi beberapa persyaratan
seperti yang telah diatur dalam PUIL 2000 bagian 4.12 (hal 151-
152), antara lain :
a. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus mampu
menyambung dan memutus arus yang dapat mengalir dalam
keadaan penggunaan alat tersebut dan harus berfungsi
sedemikian sehingga tidak membahayakan operator
(4.12.1.1).
b. Setiap sakelar atau pemutus sirkit tunggal harus beroperasi
pada penghantar aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya
(4.12.1.2).
c. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus beropersi
bersamaan pada semua penghantar aktif sirkit yang
dihubungkan padanya (4.12.1.3).
d. Sakelar atau pemutus sirkit tidak boleh beoperasi pada
penghantar netral selain dengan pengecualian (4.12.2).
Simbol-simbol saklar:
SIMBOL PELAKSANAAN KETERANGAN
Sakelar tunggal
Sakelar ganda
Sakelar triple
Sakelar seri
Sakelar tukar
Sakelar silang
Sakelar Impuls
16
3.2. Kotak kontak (Stop Kontak) dan Tusuk kontak (Steker)
Kotak kontak (stop kontak) merupakan tempat untuk
memudahkan mendapatkan tegangan listrik yang diperlukan
bagi peralatan rumah yang memerlukan tegangan listrik.
Tusuk kontak (Steker) merupakan alat untuk mengalirkan
listrik ke perangkat lain dengan cara menancapkannya ke dalam
kotak kontak.
Simbol kotak kontak dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Stop kontak
dinding/out bo
(tempel)
Stop kontak
dinding dengan
arde/in bo
(tanam)
Tusuk kontak
1fasa
Kotak tusuk 3
phasa dengan
kabel yang dapat
dipindah-pindah
3.3. MCB
MCB (Mini Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat
elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian
instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus
lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti:
hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB
sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse),
17
yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi
gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat
terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah
normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual,
sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi
rumah tinggal, pada instalasi penerangan, pada instalasi motor
listrik di industri dan lain sebagainya.
Kontruksi dan simbol serta bentuk dari MCB dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
SIMBOL
1 phasa 2 phasa
3 phasa 4 phasa
18
3.5. Pipa Conduit Listrik
Pipa Conduit (Electrical Conduit Pipe) merupakan Pipa
PVC jenis high impact yang bisa dibending/tekuk. Beda halnya
dengan pipa listrik C 5/8 yang memiliki diameter hanya
18mm, pipa conduit memiliki diameter 20 mm sehingga lebih
fleksibel digunakan sebagai pelindung kabel listrik.
19
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada
instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung.
Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau
percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan.
3.7. Kabel
Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus
listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator. Konduktor atau
bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel
Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan
Aluminium meskipun ada juga yang menggunakan Silver (perak)
dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan
tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal.
Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan
arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah
bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer (plastik
dan rubber/karet) yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa
kali pemanasan dan pendinginan.
20
3.8. Lampu pijar
Lampu pijar terdiri dari kawat pijar (filament) yang
ditempatkan dalam tabung gelas tertutup hampa uadara
maupun berisi gas. Lampu pijar adalah lampu yang boros energi
karena energi yang dikeluarka filament lebih banyak
mengeluarkan energi panas dari pada enegi cahayanya.
Tabung
Filamen
Kawat Nikel
Moleydenium
Transulcent ceramic
Glass
Tabung
Pipa
Pengaman
Seal
Cap
Terminal
Misalnya sebuah lampu pijar 100W sebenarnya hanya
memancarkan cahaya 8W saja selebihnya hilang untuk energi
panas, oleh karena itu sekarang lampu pijar sudah jarang
digunakan. Simbol lampu dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Untuk struktur/kontruksi dan simbol dari lampu pijar dari
lampu pijar dapat dilihat.
- Wear Pack
Wear Pack
- Helm
Helm
22
- Masker
Masker
23
Sepatu Safety
- Ear plug
5. Peralatan Kerja
24
- Tang kombinasi
Tang kombinasi
Kunci Kombinasi
Kunci kombinasi adalah alat yang berfungsi untuk
mengencangkan baut/mur.
- Tang Cucut
Tang cucut
- Tang potong
Tang potong
- Tespen
Tespen
- Martil Palu
Martil Palu
- Obeng
Obeng
27
model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang
sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer
disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering
disebut obeng minus (-).
- Cutter
Cutter
Jangaka Sorong
- Mesin bor
Mesin bor adalah salah satu alat bantu kerja yang berfungsi
28
untuk membuat lubang dalam suatu pekerjaan. Namun pada
dasarnya Bor tangan untuk pekerjaan dibidang kelistrikan
digunakan untuk memasang dudukan panel, mengencangkan
dan melepas mur baut.
- Waterpass
Waterpass
- Meteran
Meteran
PETUNJUK
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal praktik.
2. Baca dan pahami maksud soal agar tidak terjadi kesalahan
pekerjaan.
3. Bekerjalah dengan memperhatikan jadwal dengan alur pengerjaan.
4. Peralatan utama dan bahan telah disediakan sesuai dengan
kebutuhan.
5. Dalam bekerja selalu memperhatikan keselamatan kerja.
KESELAMATAN KERJA
1. Gunakanlah pakaian kerja dengan standar.
2. Hati-hati terhadap tegangan sentuh 220/380 V.
3. Putuskan tegangan pada saat merangkai dan memperbaiki instalasi.
4. Periksa komponen sebelum dipasang atau diperbaiki.
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
6. Pakailah sepatu dengan alas karet.
SOAL / TUGAS
30
instalasi penerangan sakelar
tunggal
Memasang MCB
Memasang stop kontak
Menguji coba rangkaian
instalasi penerangan sakelar
tunggal.
3 Pengujian dan Pengoperasian 20 menit
Pengecekan kesesuaian
rangkaian tanpa tegangan
Pengoperasian rangkaian
tanpa beban
Pengoperasian rangkaian
keseluruhan
31
PE
N
L1
32
33
220 Volt / 50 Hz
L1 N Pe
F. LANGKAH KERJA
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. PUIL Memeriksa dan 1.1. Panduan dengan menggunakan PUIL 2000 atau
menyiapkan PUIL 2011.
peralatan kerja 1.2. Menyiapkan gambar kerja digunakan untuk
untuk pengoperasian
pelaksanaan pengoperasian panel kontrol motor
dan sirkit instalasi
tenaga listrik listrik 3 fasa.
Gambar Kerja
34
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Menggunakan APD masker, sarung tangan, sepatu safety, ear plug
Memasang T dos
37
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Perilaku Kerja : Indikator perilaku : Alat yang digunakan :
Melaksanakan Pengoperasian 1. Mengikuti tahapan 1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
Komponen dan Sirkit Instalasi sesuai SOP kebutuhan
Pemanfaatan Tenaga Listrik 2. Melakukan 2. Form isian pemeriksaan
Tegangan Rendah membutuhkan pemeriksaan 3. SOP Melaksanakan Pengoperasian Komponen dan
kompetensi perilaku : secara detail dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
1. Melakukan dengan sistematis teliti Tegangan Rendah
sesuai SOP 3.Pengukuran dicatat
2. Dilakukan dengan teliti untuk pada form
detail proses pemeriksaan secara
3. Pencatatan hasil pemeriksaan detail dan teliti
dengan detail dan teliti
38
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Diskusi 1.2:
Aktivitas 1.3:
Aktivitas 1.4 :
39
Video Youtube 1.4:
CEK LIST
Melaksanakan Pengoperasian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
NO ITEM CEK √/X KETERANGAN
Perlengkapan APD
1 warepack
2 Helm
3 Sarung
4 Masker
5 Sepatu safety
6 Ear plug
Peralatan dan tool support
1 Tang kombinasi Standart
2 Tang cucut Standart
3 Waterpass Standart
4 Tang potong Standart
5 AVOmeter Standart
6 Tang Ampere Standart
7 Obeng – besar Standart
8 Obeng + besar Standart
9 Obeng – kecil Standart
10 Obeng + kecil Standart
11 Palu martil 500grm
12 Mesin bor Listrik & batrey drill
13 Meteran 5meter
14 Cutter Standart
15 Tespen -
Bahan
1 Saklar tunggal 220V 16A
2 Stop kontak 16A
3 T Dos 20mm
4 Pipa conduit 20mm
40
5 MCB 1P 6a
6 Isolasi listrik Standart
Tempat
7 Standart
Saklar/S.Kontak
8 Fitting Duduk
9 Lampu pijar
Keterangan symbol
√ = ada dan siap digunakan
X = Tidak ada
41
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.2:
Membaca 2.3 :
42
Aktivitas 2.4:
Aktivitas 2.5:
Aktivitas 2.6:
Pikirkan 2.6:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
43
Elemen Kompetensi 3
Diskusi 3.2:
Aktivitas 3.3:
Aktivitas 3.4:
Aktivitas 3.5:
44
Elemen Kompetensi 4
Diskusi 4.2:
Membaca 4.3:
45
Aktivitas 4.4:
Aktivitas 4.5:
Aktivitas 4.6:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
46
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
KWh meter Kilo watt hour, alat pengukur jumlah daya listrik
yang digunakan oleh pengguna
TDL (Tarif dasar Listrik) Golongan tarif dan harga jual daya listrik yang
disediakan PLN sesuai ketentuan pemerintah
47
Switch/ Saklar Listrik Alat ini digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik
KWh meter Kilo watt hour, alat pengukur jumlah daya listrik
yang digunakan oleh pengguna
TDL (Tarif dasar Listrik) Golongan tarif dan harga jual daya listrik yang
disediakan PLN sesuai ketentuan pemerintah
NO Normaly Open
NC Normaly Close
Coil Kumparan
49
REFERENSI
https://www.youtube.com/watch?v=54gIlzrKIbg
https://www.youtube.com/watch?v=lUfhKmZbkVg
https://www.youtube.com/watch?v=NnC4QsUKqiQ
https://perawatanrtdonto.blogspot.com/2012/11/cara-memasang-tedus-untuk-
sakelar-di_15.html
https://borisinil.blogspot.com/2019/06/cara-memasang-kwh-meter-
1-phase.html
https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2017/06/komponen-dan-fungsi-alat-
instalasi.html
https://tukang.com/blog/detail/436/jenis-jenis-tang-yang-perlu-
kamu-ketahui
https://www.nesabamedia.com/pengertian-mcb/
http://www.tenno-
optima.com/?gclid=EAIaIQobChMI1NzZtZH97wIVkjArCh2YlwIaEAAYA
SAAEgKhSvD_BwE
https://indonesiasafetycenter.org/sudahkah-kita-melindungi-teknisi-
listrik-kita/
50
UNIT KOMPETENSI
51
3. Melaksanakan 3.1. Pengoperasian komponen instalasi
pengoperasian dilakukan sesuai dengan standar
pengoperasian.
3.2. Permasalahan pada proses pengoperasian
dilaporkan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasan
oleh perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan
tata cara yang berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pengoperasian
Komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik
dalam bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis
yang menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi
tenaga listrik.
1.4. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat
informasi terkait pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018
2.4. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
52
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pengoperasian
Komponen dan sirkit instalasi
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
d. Meteran
e. Avometer
f. alat ukur resistensi isolasi
g. alat ukur resistensi pembumian
h. mikrometer/jangka sorong
i. kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
53
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5. Memahami penggunaan software terkait pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, Kotak
kontak,MCB, MCCB, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS),
Gawai Proteksi Arus lebih (GPAL), sakelar magnit, indikator,
Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel
(apakah sebagai positif, negative, netral, fasa, atau
54
pembumian), jenis rangkaian pembumian (seperti jenis
pembumian tipe TT atau tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Resistensi
Isolasi, dan Resistensi Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan dan
Pengujian
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan
55
NAMA PENYUSUN
56