Anda di halaman 1dari 56

Melaksanakan Pengoperasian Komponen dan Sirkit

Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah


D.35.144.03.028.1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................1


Kata Pengantar .......................................................................................3
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… ..4
B. Panduan Penggunaan Modul ............................................................4
C. Daftar Ikon .......................................................................................5
D. Bacaan Referensi ..............................................................................6
E. Pengantar Teori.................................................................................7
F. Langkah Kerja ..................................................................................29
G. Implementasi Unit Kompetensi .........................................................34
1. Elemen Kompetensi 1 ..................................................................34
1.1 Referensi ...........................................................................34
1.2 Aktivitas 1……………………….………………………………….. 34
1.3 Aktivitas 2 .........................................................................34
1.4 Video Youtube ...................................................................34
2. Elemen Kompetensi 2 ..................................................................36
2.1 Referensi……………………………………………………………. ...36
2.2 Diskusi ..............................................................................36
2.3 Membaca ...........................................................................36
2.4 Aktivitas…………………………………….…….…………...…….. 36
2.5 Video Youtube ……………………………………………………… .37
2.6 Pikirkan ……………………………………………………………… .37
H. Lampiran ..........................................................................................38
1) Kamus Istilah ..............................................................................38
2) Praktik Instalasi ......................................................................... 40
3) Referensi .....................................................................................44
4) Unit Kompetensi ..........................................................................45
5) Daftar Nama Penyusun ...............................................................50
KATA PENGANTAR

Dalam proses pelatihan, materi pelatihan merupakan salah satu


instrumen yang menunjang keberhasilan suatu pelatihan. Materi Pelatihan
berisi informasi dan kegiatan yang meliputi pengetahuan (knowledge) untuk
membangun pondasi teori, keterampilan (skill) untuk memiliki pengalaman
melakukan praktek yang sebenarnya dan seluruh rangkaian prosesnya
dibangun sikap kerja yang melekat dalam perilaku kerja sesuai tuntutan
yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja (Standar Kompetensi Kerja
Nasional, Standar Kompetensi Kerja Khusus,dan Standar Internasional)
Materi pelatihan ini berorientasi kepada Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Competence Based Training) dan dalam bentuk cetak
diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku Materi dan Buku
Asesmen. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan
instruktur/pembimbing, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien.
Materi Pelatihan dengan judul “Melaksanakan pengoperasian
komponen dan sirkit instalasi pemanfaatn tenaga listrik tegangan
rendah“, ini digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang
digunakan pada program pelatihan. Kami berharap buku materi dan buku
asesmen ini membantu para instruktur/pembimbing dalam menstimulasi
teori (softskill) ataupun praktek (hardskill) dalam proses pembelajaran,
sehingga menjadi efektif dalam proses pelatihan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga
kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja
baik nasional maupun global.

3
A. PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan
yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan
sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka
materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL

Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus diperhatikan adalah


sebagai berikut:

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:

a. Bacaan Referensi

b. Pengantar Teori

c. Langkah Kerja

d. Implementasi Unit kompetensi

e. Lampiran :

1) Kamus istilah

2) Daftar referensi

3) Unit kompetensi

4) Daftar penyusun

2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat


dijadikan referensi bagi para instruktur.
4
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:

a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video


dan powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi,
diharapkan dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan
dengan BLK masing-masing

b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan


berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik
melalui tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek,
melakukan investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas
kelompok, presentasi, serta menonton video.

c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku


ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.

4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket


buku penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal
tertulis, panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.

5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam


penyusunan buku panduan pelatihan ini.

6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta


bahan yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

C. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Ikon Keterangan

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Pemeriksaan

5
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan
dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai
Aktivitas instruksi

Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada


aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Referensi
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda


dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat
gagasan-gagasan yang anda miliki.
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda
Komunikasi/ miliki.
Diskusi

Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang


dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.
Video/Youtube

D. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :

 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3

6
E. PENGANTAR TEORI

Melaksanakan Pengoperasian Komponen dan Sirkit Instalasi


Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
Tenaga listrik dibangkitkan di pusat listrik ( power station) seperti
PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTG kemudian disalurkan melalui saluran
transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator
penaik tegangan yang berada di pusat listrik.
Saluran transmisi tegangan tinggi kebanyakan mempunyai tegangan
30 KV, 66 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan 500 KV dalam
prakteknya sering disebut tegangan ekstra tinggi. Setelah melalui saluran
transmisi maka tenaga listrik sampai ke gardu induk (sub station) untuk
diturunkan menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer
yang bertegangan 6 KV, 12 KV atau 20 KV.
Jaringan setelah keluar dari gardu induk biasa disebut jaringan
distribusi, sedangkan jaringan antara pusat listrik dan gardu induk biasa
disebut jaringan transmisi, baik saluran transmisi atau pun saluran
distribusi ada yang berupa saluran udara dan ada yang berupa kabel tanah.
Setelah melalui jaringan distribusi primer maka kemudian tenaga
listrik diturunkan tegangannya dalam gardu distribusi menjadi tegangan
rendah atau jaringan distribusi sekuder dengan tegangan 380 V atau 220 V.
Melalui jaringan tegangan rendah untuk selanjutnya disalurkan ke
rumah – rumah pelanggan (konsumen) melalui sambungan rumah hingga
ke alat pengukur dan pembatas di rumah pelanggan atau biasa di sebut
KWh Meter.
Kata kunci: Instalasi tenaga, proteksi dan desain

1. Teori Dasar Listrik


Pada Jaringan listrik Gardu Tiang Trafo input pada sisi primer
tegangan 20 KV diturunkan menjadi 220/380 V pada sisi sekunder
trafo,hubungan pada trafo distrbusi pada sisi primer dihubungkan
deltadan pada sisi sekunder hubungan bintang, tegangan antar fasa
7
besarnya 380 V, fasa dengan netral 220 V, serta cara pendistribusian
ke pelanggan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

S
T
N

2. Alat ukur dan Pengukuran Besaran Listrik


2.1. Simbol Alat Ukur
Untuk memudahkan memahami simbol-simbol yang
biasa digunakan dalam pengukuran listrik, lihat pada
gambar berikut:

SIMBOL KETERANGAN SIMBOL KETERANGAN


Kumparan putar Alat ukur dengan
dengan magnet tetap penyearah
(DC)

8
Kumparan silang Kumparan putar
dengan magnet tetap magnet tetap dengan
(AC) penyearah

Alat ukur magnet Alat ukur dengan


putar pelindung besi

Alat ukur besi putar Alat ukur dengan


pelindung elektro
statis
Alat ukur elektro Besaran arus searah
dinamis (DC)

Alat ukur elektro Besaran arus bolak-


dinamis dengan
pelindung besi
~ balik (AC)

Alat ukur elektro Besaran arus searah


dinamis kumparan dan bolak-balik (DC-
silang ~ AC)

Alat ukur elektro Alat ukur 3 phase


dinamis kumparan
~
~
~
silang dengan
pelindung besi
Alat ukur induksi Alat ukur untuk
pemasangan tegak

Alat ukur bimetal Alat ukur untuk


pemasangan
mendatar
Alat ukur elektro statis Alat ukur untuk
60⁰ pemasangan miring

Alat ukur dengan Tegangan percobaan


getaran/vibrasi

9
Alat ukur dengan
thermo kopel

2.2. Pengukuran dengan AVOmeter


Pengukuran: Usaha menyatakan sifat sesuatu zat atau
benda kedalam bentuk angka.
AVO Meter: Alat ukur yang dipakai untuk mengukur
tegangan listrik (AC/DC), arus listrik (AC/DC) dan
hambatan listrik (resistor).

Skala

Penunjuk

Kalibrasi
Ohm
Batas ukur
ACV
Batas ukur
DCV Selektor

Tusuk kabel - Tusuk kabel +

Batas ukur Batas ukur


Ampere Ohm

Bagian utama dari AVO meter :


 Skala terdiri dari skala Volt dan Ampere (AC/DC), skala
Ohm dan Kilo Ohm.
 Selektor terdiri dari selektor AC/DC untuk mengukur
Volt. Selektor Ampere DC untuk mengukur Ampere (A)
DC, mili ampere (mA) DC dan mikro ampere (µA) DC.
Selektor Ohm (Ω) dan Kilo Ohm (KΩ) untuk mengukur
besaran resistor.
 Jarum penunjuk untuk mengetahui besaran yang diukur.
 Tusuk kabel untuk menghubungkan alat ukur dengan
alat yang akan diukur.
Tujuan pengukuran: Untuk mengetahui nilai dan menguji
besaran listrik.
Arti tanda-tanda dari AVO meter:

10
2
1,5
~
Tegangan Tes 2KV

Letak Alat Ukur Harus Mendatar

Hasil kecermatan 1,5% dari penunjukan

Digunakan untuk pengukuran AC/DC

Alat ukur dengan kumparan putar dan penyearah

Rumus Pengukuran :

x PENUNJUK

Cara pengukuran menggunakan Volt dan Ampere meter :


L PE N

L A

N
V
PE

Besaran – besaran listrik:


BESARAN SIMBOL SATUAN RUMUS KETERANGAN

Arus I Ampere (A) I=

Tegangan U Volt (V) V=I.R

Hambatan R Ohm (Ω) R=


Untuk Arus
W=U.I
Daya W/P Watt (W) Searah (DC)
W = I2 . R
A=U.I.t
Usaha / Kerja A Watt jam (Wh) (t dalam
jam)

f= T= Untuk Arus
Frekuensi f Hertz (Hz)
Bolak-balik
(AC)
Daya Nyata W Watt (W) W=U.I.

11
Cosϕ

Wb = U . I .
Daya Buta Wb Watt (W)
Sinϕ
Volt Ampere Ws = U . I
Daya Semu Ws
(VA)
Praktek Kerja Cosϕ

2.3. Pengukuran Tegangan AC


Cara pengukuran :
a. Jika yang akan diukur adalah tegangan PLN 110/220
V, maka putar selektor ke posisi AC V pada batas
pengukuran tertinggi (misalnya 1000 V), dengan tujuan
agar alat ukur tidak rusak atau terbakar. Apabila
dalam pembacaan hasil sulit maka batas ukur dapat
diturunkan (misalnya 500 V). Yang perlu diperhatikan
adalah batas ukur meter harus lebih besar dari
tegangan tang akan diukur.
b. Kemudian Test Probe(kabel pencolok) warna Merah (+)
kita masukkan ke dalam salah satu lobang stop kontak
dan Test Probewarna Hitam (-) ke lobang satunya.
Karena yang diukur tegangan AC maka jika terbalik
memasukkan Probe tidak akan menjadi masalah.
c. Sekarang kita perhatikan skala meter, bila selektor
1000 V dan jarum penunjuk bergerak ke angka 2 pada
skala 10, maka tegangan AC yang kita ukur adalah :

x 2 = 200 V AC

Jika selektor 250 V dan jarum menunjukkan angka 100


pada skala 250, maka hasil pengukurannya adalah

12
x 100 = 100 V AC

2.4. Pengukuran Tegangan DC


Cara pengukuran :
a. Karena yang diukur adalah tegangan Accumulator 12
V, maka putar selektor ke posisi DC V pada batas
pengukuran 50 V. Batas ukur (selektor) harus lebih
besar dari tegangan yang akan diukur dengan tujuan
agar alat ukur tidak rusak atau terbakar.
b. Kemudian Test Probe (kabel pencolok) warna Merah (+)
kita hubungkan ke kutub Positif (+) dari Accu
danujungTest Probe warna Hitam (-) ke kutub Negatif
(-) dari Accu. Agar diperhatikan kedudukan kutub
Positif (+) dan kutub Negatif (-) Accu jangan sampai
terbalik.
c. Sekarang perhatikan skala meter, bila selektor 50 V
dan jarum penunjuk bergerak ke angka 12 pada skala
50, maka tegangan DC yang kita ukur adalah :

x 12 = 12 V DC

Jika selektor 50 V dan jarum menunjukkan angka 50 pada


skala 250,maka hasil pengukurannya adalah :

x 50 = 10 V DC

2.5. Pengukuran Tahanan


Cara pengukuran :

13
Diputar
Kanan/kiri

a. Pertama kita harus melakukan kalibrasi meter (OHM


ADJUSTMENT), yaitu menyetel jarum penunjuk skala ke
posisi 0 (Nol) dengan cara memutar Ohm Adjuster ke
arah kiri atau kanan agar jarum penunjuk tepat pada
angka 0. Kegiatan Ohm Adjustment harus dilakukan
setiap kali kita akan mengukur hambatan/tahanan.

b. Setelah selesai kalibrasi barulah kita melakukan


pengukuran resistor dengan cara menghubungkan kedua

ujung Probe dengan kedua ujung kaki resistor.

c. Bila nilai resistor belum diketahui, posisi selektor harus


selalu dimulai dari X1, jika ternyata jarum bergerak
hanya sedikit putar selektor pada posisi X10 dan kalau
masih tetap bergerak sedikit putar lagi pada posisi X1K
ataupun X10K.

14
Selektor X1

5 x 1 = 5Ω

Selektor X10

10 x 10 = 100Ω

Selektor X1K

15 x 1K = 15 KΩ

Selektor X10K

100x 10K = 1000KΩ = 1 MΩ


3. Bahan/Komponen Instalasi Penerangan
3.1. Saklar

15
Sakelar digunakan untuk memutus dan menghubungkan
rangkaian listrik. Sakelar harus memenuhi beberapa persyaratan
seperti yang telah diatur dalam PUIL 2000 bagian 4.12 (hal 151-
152), antara lain :
a. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus mampu
menyambung dan memutus arus yang dapat mengalir dalam
keadaan penggunaan alat tersebut dan harus berfungsi
sedemikian sehingga tidak membahayakan operator
(4.12.1.1).
b. Setiap sakelar atau pemutus sirkit tunggal harus beroperasi
pada penghantar aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya
(4.12.1.2).
c. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus beropersi
bersamaan pada semua penghantar aktif sirkit yang
dihubungkan padanya (4.12.1.3).
d. Sakelar atau pemutus sirkit tidak boleh beoperasi pada
penghantar netral selain dengan pengecualian (4.12.2).
Simbol-simbol saklar:
SIMBOL PELAKSANAAN KETERANGAN

Sakelar tunggal

Sakelar ganda

Sakelar triple

Sakelar seri

Sakelar tukar

Sakelar silang

Sakelar Impuls

16
3.2. Kotak kontak (Stop Kontak) dan Tusuk kontak (Steker)
Kotak kontak (stop kontak) merupakan tempat untuk
memudahkan mendapatkan tegangan listrik yang diperlukan
bagi peralatan rumah yang memerlukan tegangan listrik.
Tusuk kontak (Steker) merupakan alat untuk mengalirkan
listrik ke perangkat lain dengan cara menancapkannya ke dalam
kotak kontak.
Simbol kotak kontak dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

SIMBOL/PELAKSANAAN KETERANGAN BENTUK

Stop kontak
dinding/out bo
(tempel)

Stop kontak
dinding dengan
arde/in bo
(tanam)

Tusuk kontak
1fasa

Kotak tusuk 3
phasa dengan
kabel yang dapat
dipindah-pindah

3.3. MCB
MCB (Mini Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat
elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian
instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus
lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti:
hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB
sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse),

17
yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi
gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat
terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah
normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual,
sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi
rumah tinggal, pada instalasi penerangan, pada instalasi motor
listrik di industri dan lain sebagainya.
Kontruksi dan simbol serta bentuk dari MCB dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

SIMBOL

1 phasa 2 phasa

3 phasa 4 phasa

3.4. Fitting Lampu


Fitting lampu adalah perangkat yang berfungsi
menghubungkan bola lampu dengan jaringan listrik.
Supaya lampu bisa menyala, tentu harus disambungkan ke
listrik.

18
3.5. Pipa Conduit Listrik
Pipa Conduit (Electrical Conduit Pipe) merupakan Pipa
PVC jenis high impact yang bisa dibending/tekuk. Beda halnya
dengan pipa listrik C 5/8 yang memiliki diameter hanya
18mm, pipa conduit memiliki diameter 20 mm sehingga lebih
fleksibel digunakan sebagai pelindung kabel listrik.

3.6. Kotak sambung/T Dos

19
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada
instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung.
Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau
percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan.

3.7. Kabel
Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus
listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator. Konduktor atau
bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel
Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan
Aluminium meskipun ada juga yang menggunakan Silver (perak)
dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan
tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal.
Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan
arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah
bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer (plastik
dan rubber/karet) yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa
kali pemanasan dan pendinginan.

20
3.8. Lampu pijar
Lampu pijar terdiri dari kawat pijar (filament) yang
ditempatkan dalam tabung gelas tertutup hampa uadara
maupun berisi gas. Lampu pijar adalah lampu yang boros energi
karena energi yang dikeluarka filament lebih banyak
mengeluarkan energi panas dari pada enegi cahayanya.
Tabung
Filamen
Kawat Nikel
Moleydenium
Transulcent ceramic
Glass
Tabung
Pipa
Pengaman
Seal
Cap
Terminal
Misalnya sebuah lampu pijar 100W sebenarnya hanya
memancarkan cahaya 8W saja selebihnya hilang untuk energi
panas, oleh karena itu sekarang lampu pijar sudah jarang
digunakan. Simbol lampu dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Untuk struktur/kontruksi dan simbol dari lampu pijar dari
lampu pijar dapat dilihat.

4. Keselamatan Kerja Saat Melaksanakan Pengoperasian Rangkaian


Instalasi Motor Listrik dan Kontrol Motor Listrik
Dalam melakukan pemsangan alat pengukur dan pembatas
(APP) kita perlu mempehatikan beberapa aspek, seperti perlengkapan
21
keamanan kerja (safety), peralatan kerja dan bahan-bahan serata
langkah-langkah pemasangan.

4.1. Perlengkapan Safety

Perlengkapan keamanan kerja (safety) ialah Seperangkat alat


yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau
seluruh tubuhnya dari potensi bahaya atau kecelakaan
kerja. Pada perlengkapan ini sangat disarankan supaya digunakan
menurut prosedur dan harus memenuhi standar nasional. Berikut
pelengkapan safety yang harus dipakai dalam perbaikan rem:

- Wear Pack

Wear Pack

Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar


dan tajam serta melindungi dari tempat/lingkungan yang
kotor.

- Helm

Helm

Helm berfungsi melindungi kepala dari cidera akibat benda-


benda yang jatuh dan melindungi kepala dari benturan pada
benda keras/tajam

22
- Masker

Masker

Masker berfungsi untuk mulut dan hidung dari partikel-


partikel/debu/asap yang cukup berbahaya bagi organ tubuh.

- Sarung Tangan Karet

Sarung Tangan Karet

Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka


tersayat atau tertusuk oleh tepi-tepi/ujung-ujung runcing
pada benda keras, serta untuk melindungi dari bahaya
kesetrum pada saat pemasangan APP.

- Sepatu Safety (Safety Shoes)

23
Sepatu Safety

Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung


jari-jari kaki) dari cidera akibat tertimpa benda-benda berat
dan menjaga pemakai agar tidak mudah terpelest pada
tempat-tempat yang licin.

- Ear plug

Ear plug adalah suatu perangkat yang didesain khusus


untuk melindungi telinga manusia dari suara yang berisik,
kemasukan air atau benda asing, maupun tekanan udara.
Fungsinya yang dapat mengurangi bunyi sehingga sering
digunakan untuk melindungi pendengaran dari ketulian dan
penyakit tinnitus

5. Peralatan Kerja

Beberapa aspek yeng perlu diperhatikan dalam peralatan kerja


ialah alat yang digunakan harus sesuai dengan troubelnya serta
sesuai dengan kebutuhan, alat haru memenuhi standar nasional,
sebelum menggunakan alat sebaiknya mengecek atau
mengkalibrasinya terlebih dahulu.

Berikut peralatan yang digunakan dalam melakukan perawatan


sistem rem:

24
- Tang kombinasi

Tang kombinasi

Tang kombinasi merupakan jenis tang yang sering


digunakan dalam bidang teknik listrik karena kegunaanya
yang multifungsi maka tang ini dinamakan tang kombinasi.
Tang kombinasi ini dapat berfungsi sebagai pemotong kabel,
pengupas kulit kabel, maupun melilit kabel.

- Kunci Pas/Ring (Kunci Kombinasi)

Kunci Kombinasi
Kunci kombinasi adalah alat yang berfungsi untuk
mengencangkan baut/mur.

- Tang Cucut

Tang cucut

Tang cucut merupakan jenis tang yang sering di gunakan


dalam teknik listrik pula. Kalau dilihat dari bentuknya yang
mirip dengan ikan cucut maka jenis tang ini biasa disebut
25
dengan tang cucut. Tang ini dapat berfungsi sebagai
pemotong kabel dan juga penjepit kabel.

- Tang potong

Tang potong

Tang potong merupakan jenis tang yang sering digunakan


dalam teknik listrik pula. Yang berfungsi khusus untuk
memotong kabel maupun mengupas kulit kabel. Dikarenakan
jenis tang tersebut di desain tajam.

- Tespen

Tespen

Tespen adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk


mengetahui atau mengecek apakah sebuah penghantar listrik
memiliki tegangan listrik atau tidak.

Berikut ini adalah cara penggunaannya :

a. Ambil Test Pen dan pegang Test Pen tersebut dengan


ujung-ujung jari tangan.
b. Letakan ujung jari telunjuk pada bagian atas Test Pen
(ujung jari telunjuk harus tersentuh pada bagian besi di
atas Test Pen tersebut).
c. Tempelkan bagian ujung Test Pen (bagian bawah yang
biasa berbentuk Minus Obeng) ke sumber listrik yang
akan diuji.
26
d. Perhatikan Lampu Indikatornya. Jika Lampu Indikator

Menyala maka Kabel listrik atau penghantar listrik


tersebut sedang dialiri arus listrik (terdapat Tegangan).
Jika Lampu Indikator tidak Hidup (OFF) maka kabel
listrik atau penghantar listrik tersebut tidak dialiri arus

listrik (tidak terdapat tegangan di penghantar tersebut).


Cara penggunaan tespen

- Martil Palu

Martil Palu

Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk


memberikan tumbukan kepada benda. Palu umum
digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda,
penempaan logam dan menghancurkan suatu objek.

- Obeng

Obeng

Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk


mengencangkan atau mengendorkan baut. Ada beberapa

27
model obeng yang digunakan di seluruh dunia. Jenis yang
sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer
disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering
disebut obeng minus (-).

- Cutter

Cutter

Pada pekerjaan pemasangan instalasi listrik atau


pemasangan APP cutter digunakan untuk mengupas kabel.

- Jangka Sorong (Vernier Cliper)

Jangaka Sorong

Jangka sororong berfungsi untuk mengukur diameter bagian


dalam, diameter bagian luar, dan kedalaman benda serta
mengukur ketebalan benda.

- Mesin bor

Mesin bor adalah salah satu alat bantu kerja yang berfungsi

28
untuk membuat lubang dalam suatu pekerjaan. Namun pada
dasarnya Bor tangan untuk pekerjaan dibidang kelistrikan
digunakan untuk memasang dudukan panel, mengencangkan
dan melepas mur baut.

mesin bor listrik dan bor batrey

- Waterpass

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau


menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik
pengukuran secara vertikal maupun horizontal.

Waterpass

- Meteran

Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga


berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku,

dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran.

Meteran

PRAKTIK INSTALASI PENERANGAN


Prinsip Kerja Instalasi penerangan sakelar tunggal
Lakukan pengoperasian rangkaian dengan cara sebagai berikut:
Pada saat di ON kan MCB, maka instalasi sakelar tunggal siap untuk
dioprasikan dan pada saat ditekan sakelar ON maka lampu akan
menyala dan pada ditekan kembali OFF maka lampu akan mati, dan
29
instalasi ini ditambah dengan satu stop kontak yang digunakan untuk
kebutuhan alat elektronika lainnya.

PETUNJUK
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal praktik.
2. Baca dan pahami maksud soal agar tidak terjadi kesalahan
pekerjaan.
3. Bekerjalah dengan memperhatikan jadwal dengan alur pengerjaan.
4. Peralatan utama dan bahan telah disediakan sesuai dengan
kebutuhan.
5. Dalam bekerja selalu memperhatikan keselamatan kerja.

KESELAMATAN KERJA
1. Gunakanlah pakaian kerja dengan standar.
2. Hati-hati terhadap tegangan sentuh 220/380 V.
3. Putuskan tegangan pada saat merangkai dan memperbaiki instalasi.
4. Periksa komponen sebelum dipasang atau diperbaiki.
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
6. Pakailah sepatu dengan alas karet.

SOAL / TUGAS

Rakitlah instalasi penerangan sakelar tunggal dengan


urutan kerja sebagai berikut:
1. Alat dan bahan yang diperlukan di siapkan !
2. Periksalah dan uji terlebih dahulu bahan dan komponen yang akan
digunakan dengan AVOMeter
3. Lakukan proses pengawatan pada semua komponen sesuai dengan
gambar kerja.
4. Uji rangkaian tersebut dengan AVOMeter
5. Lakukan pengoperasian rangkaian dengan cara sebagai berikut: (lihat
Gambar)
Pada saat di ON kan MCB, maka instalasi sakelar tunggal siap
untuk dioprasikan dan pada saat ditekan sakelar ON maka
lampu akan menyala dan pada ditekan kembali OFF maka lampu
akan mati, dan instalasi ini ditambah dengan satu stop kontak
yang digunakan untuk kebutuhan alat elektronika lainnya.

Dengan alokasi waktu sebagai berikut :

Kegiatan praktik Waktu Keterangan


No
1 Persiapan 10 menit
 Penyiapan bahan dan
peralatan sesuai dengan
kebutuhan
 Identifikasi dan pemeriksaan
bahan dan peralatan sesuai
peralatan
2 Proses (sistematika dan cara 150 menit
kerja)
 Perakitan komponen

30
instalasi penerangan sakelar
tunggal
 Memasang MCB
 Memasang stop kontak
 Menguji coba rangkaian
instalasi penerangan sakelar
tunggal.
3 Pengujian dan Pengoperasian 20 menit
 Pengecekan kesesuaian
rangkaian tanpa tegangan
 Pengoperasian rangkaian
tanpa beban
 Pengoperasian rangkaian
keseluruhan

31
PE
N

L1

32
33
220 Volt / 50 Hz
L1 N Pe
F. LANGKAH KERJA

MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. PUIL Memeriksa dan 1.1. Panduan dengan menggunakan PUIL 2000 atau
menyiapkan PUIL 2011.
peralatan kerja 1.2. Menyiapkan gambar kerja digunakan untuk
untuk pengoperasian
pelaksanaan pengoperasian panel kontrol motor
dan sirkit instalasi
tenaga listrik listrik 3 fasa.

Gambar Kerja

1.3. Menyiapkan alat kerja : kunci ring pas, tang


Menyiapkan alat kerja kombinasi, meteran, waterpass, mesin bor,
AVOmeter, Tang Ampere, cutter, tang cucut,
tang potong, tespen, kit obeng, palu martil

1.4. Menggunakan APD berupa Warepack, helm,

34
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Menggunakan APD masker, sarung tangan, sepatu safety, ear plug

1.5. Menyiapkan bahan berupa: kabel NYAF 1,5mm,


Menyiapkan bahan pipa conduit, stop kontak, saklar, MCB/sikring,
kotak kontak.

2. MERAKIT INSTALASI 2. Melaksanakan 2.1. Memasang bahan-bahan instalasi penerangan


PENERANGAN perakitan 2.1.1. Memasang pipa conduit
instalasi
2.1.2. Memasang t dos
penerangan
2.1.3. Memasang kabel pada pipa

Memasang pipa instalasi listrik


35
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
2.2. Penyambungan kabel dari titik satu ke titik yang
lainnya.

Memasang T dos

penyambungan kabel pada T Dos

2.3. Pemasangan sikring / MCB beserta tempatnya.


2.4. Pemasangan saklar, stop kontak, fitting lampu.
36
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Pemasangan MCB dan peralatan 2.5. Menekan tombol tuas MCB 3fasa atau MCB
listrik rangkaian utama.

3. MENGOPERASIKAN RANGKAIAN 3. Mengoperasikan 3.1. Pengecekan rangkaian tanpa menggunakan


INSTALASI PENERANGAN instalasi tegangan hanya menggunakan AVOmeter.
penerangan serta 3.2. Pengonekan tegangan pada terminal
pengecekan
fuse/sikring/MCB.
rangkaian
3.3. Mengoperasikan MCB, mengetes tegangan
dengan menggunakan tespen atau AVOmeter,
apakah tegangan sudah masuk ke MCB.
3.4. Mencoba saklar untuk menyalakan lampu
3.5. Mencoba stop kontak untuk menyalakan kipas
angin atau perlatan elektronika lainnya.

37
MELAKSANAKAN PENGOPERASIAN KOMPONEN DAN SIRKIT INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN
RENDAH
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Perilaku Kerja : Indikator perilaku : Alat yang digunakan :
Melaksanakan Pengoperasian 1. Mengikuti tahapan 1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
Komponen dan Sirkit Instalasi sesuai SOP kebutuhan
Pemanfaatan Tenaga Listrik 2. Melakukan 2. Form isian pemeriksaan
Tegangan Rendah membutuhkan pemeriksaan 3. SOP Melaksanakan Pengoperasian Komponen dan
kompetensi perilaku : secara detail dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
1. Melakukan dengan sistematis teliti Tegangan Rendah
sesuai SOP 3.Pengukuran dicatat
2. Dilakukan dengan teliti untuk pada form
detail proses pemeriksaan secara
3. Pencatatan hasil pemeriksaan detail dan teliti
dengan detail dan teliti

38
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1

Menyiapkan aktifitas pekerjaan

Baca Referensi 1.1:

Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa


hal:
1. Peraturan dan Standar K3 Industri.
2. Menyiapkan dokumen dan peralatan pendukung
pengoperasian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah.

Diskusi 1.2:

Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi


mengenai hal yang telah Anda pelajari:

1. Peraturan dan Standar K3 Industri.


2. Menyiapkan dokumen dan peralatan pendukung
pengoperasian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah.

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Aktivitas 1.3:

Silahkan Anda memakai APD sesuai dengan kebutuhan kerja


dan standar SNI

Aktivitas 1.4 :

Silahkan Anda untuk memeriksa area kerja terhadap


kemungkinan adanya bahaya

39
Video Youtube 1.4:

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=54gIlzrKIbg

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

CEK LIST
Melaksanakan Pengoperasian Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
NO ITEM CEK √/X KETERANGAN
Perlengkapan APD
1 warepack
2 Helm
3 Sarung
4 Masker
5 Sepatu safety
6 Ear plug
Peralatan dan tool support
1 Tang kombinasi Standart
2 Tang cucut Standart
3 Waterpass Standart
4 Tang potong Standart
5 AVOmeter Standart
6 Tang Ampere Standart
7 Obeng – besar Standart
8 Obeng + besar Standart
9 Obeng – kecil Standart
10 Obeng + kecil Standart
11 Palu martil 500grm
12 Mesin bor Listrik & batrey drill
13 Meteran 5meter
14 Cutter Standart
15 Tespen -
Bahan
1 Saklar tunggal 220V 16A
2 Stop kontak 16A
3 T Dos 20mm
4 Pipa conduit 20mm

40
5 MCB 1P 6a
6 Isolasi listrik Standart
Tempat
7 Standart
Saklar/S.Kontak
8 Fitting Duduk
9 Lampu pijar
Keterangan symbol
√ = ada dan siap digunakan
X = Tidak ada

41
Elemen Kompetensi 2

Mengoperasikan Komponen dan Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga


Listrik Tegangan Rendah

Baca Referensi 2.1:

Silahkan Anda untuk mencari informasi dan membaca


tentang mengoperasikan Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah:

1. Deskripsi kerja Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik


Tegangan Rendah
2. Prosedur Start-up rangkaian instalasi tenaga listrik
tegangan rendah

Diskusi 2.2:

Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi


tentang mengoperasikan sistem Komponen dan Sirkit Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah yang telah
Anda pelajari:

1. Deskripsi kerja Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik


Tegangan Rendah
2. Prosedur Start-up rangkaian instalasi tenaga listrik
tegangan rendah

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Membaca 2.3 :

Cara mengoperasikan sistem Komponen dan Sirkit Instalasi


Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah.

Catat hasil pengoperasian.

42
Aktivitas 2.4:

Silahkan Anda untuk memastikan area kerja panel Instalasi


Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah, peralatan dan
perlengkapannya telah siap dan aman.

Aktivitas 2.5:

Silahkan Anda untuk menjalankan panel Instalasi


Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah sesuai
prosedur pengoperasian.

Aktivitas 2.6:

Silahkan Anda untuk melaksanakan Stop sementara sesuai


prosedur pengoperasian jika terjadi gangguan.

Video Youtube 2.5:

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=54gIlzrKIbg

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

Pikirkan 2.6:

 Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses


Melaksanakan Pengoperasian Rangkaian Instalasi
Motor Listrik dan Kontrol Motor Listrik adalah:

________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________

43
Elemen Kompetensi 3

Mengembalikan area kerja ke kondisi semula.

Baca Referensi 3.1:

Silahkan Anda untuk mencari informasi dan membaca


tentang:
1. Proses mematikan rangkaian instalasi tenaga listrik
tegangan rendah

Diskusi 3.2:

Silahkan Anda untuk mendiskusikan hasil mencarian


informasi tentang:

1. Proses mematikan rangkaian instalasi tenaga listrik


tegangan rendah

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Aktivitas 3.3:

Silahkan Anda untuk melaksanakan proses mematikan


rangkaian instalasi tenaga listrik tegangan rendah sesuai
prosedur standar.

Aktivitas 3.4:

Silahkan Anda untuk membersihkan peralatan dan


perlengkapan kerja dan menyimpan pada tempat yang telah
ditentukan.

Aktivitas 3.5:

Silahkan Anda untuk membersihkan area kerja sesuai


prosedur standar.

44
Elemen Kompetensi 4

Membuat laporan hasil pengoperas1an.

Baca Referensi 4.1:

Silahkan Anda untuk mencari informasi dan membaca cara


membuat laporan hasil pengoperasian tentang:

1. Cara mencatat data hasil pengoperasian sistem


rangkaian instalasi tenaga listrik tegangan rendah
2. Cara mendokumentasi hasil pekerjaan
pengoperasian sistem rangkaian instalasi tenaga
listrik tegangan rendah

Diskusi 4.2:

Silahkan Anda untuk mendiskusikan hasil mencarian


informasi cara membuat laporan hasil pengoperasian tentang:

1. Cara mencatat data hasil pengoperasian sistem


rangkaian instalasi tenaga listrik tegangan rendah
2. Cara mendokumentasi hasil pekerjaan
pengoperasian sistem rangkaian instalasi tenaga
listrik tegangan rendah

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Membaca 4.3:

Membandingkan data hasil pengoperasian sistem dengan


spesifikasi.

Catat hasil pemeriksaan.

45
Aktivitas 4.4:

Silahkan Anda untuk mencatat data hasil pengoperasian


sistem dengan teliti pada lembar kerja.

Aktivitas 4.5:

Silahkan Anda untuk mendokumentasi hasil pekerjaan


pengoperasian sistem dalam bentuk laporan.

Aktivitas 4.6:

Silahkan Anda untuk menyerahkan dokumen/lapporan


kepada atasan yang bertanggungjawab.
Penilaian:

Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

46
H. LAMPIRAN

KAMUS ISTILAH

KWh meter Kilo watt hour, alat pengukur jumlah daya listrik
yang digunakan oleh pengguna

MCB Mainiature Circuite Breaker, sebagai pengaman


dan pembatas arus

Ampere (A) Satuan arus listrik baik AC maupun DC

APP (Alat Pembatas dan Alat Pengukur): Alat milik PT.


PLN (Persero) yang berfungsi sebagai pembatas
dan pengukur daya energi listrik yang dipakai

Ampere Meter/ Clamp Alat untuk mengukur arus listrik


Ampere

Relay Alat yang berfungsi seperti saklar listrik yang


bekerja karena adanya medan magnet akibat
adanya alrus yang mengalis pada lilitan

TM (Tegangan Menengah) Tegangan antara 1.000 Volot sampai dengan


35.000 Volt

TET (Tegangan Ekstra Tegangan di atas 245.000 Volt


Tinggi)

STL (Sambungan Tenaga Media penghantar arus listrik baik di atas


Lstrik) ataupun di bawah tanah

TDL (Tarif dasar Listrik) Golongan tarif dan harga jual daya listrik yang
disediakan PLN sesuai ketentuan pemerintah

Trafo/ Transformator Alat (komponen) listrik yang berfungsi untuk


menaikan dan menurunkan tegangan AC (bolak-
balik)

Fuse/ Sikring Alat pengaman yang berfungsi untuk


memutuskan arus listrik jika terjadi hubung
singkat atau terjadi arus yang melebihi batas
nilai yang tercantum dalam fuse tersebut

47
Switch/ Saklar Listrik Alat ini digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik

Watt (W) Satuan daya listrik. 1KW=1.000 Watt

Volt (V) Satuan tegangan listrik. 1KV=1.000 Volt

Watt Meter Alat untuk mengukur daya listrik

Volt Meter Alat untuk mengukur tegangan listrik

KWh meter Kilo watt hour, alat pengukur jumlah daya listrik
yang digunakan oleh pengguna

MCB Mainiature Circuite Breaker, sebagai pengaman


dan pembatas arus

Ampere (A) Satuan arus listrik baik AC maupun DC

APP (Alat Pembatas dan Alat Pengukur): Alat milik PT.


PLN (Persero) yang berfungsi sebagai pembatas
dan pengukur daya energi listrik yang dipakai

Ampere Meter/ Clamp Alat untuk mengukur arus listrik


Ampere

Relay Alat yang berfungsi seperti saklar listrik yang


bekerja karena adanya medan magnet akibat
adanya alrus yang mengalis pada lilitan

TM (Tegangan Menengah) Tegangan antara 1.000 Volot sampai dengan


35.000 Volt

TET (Tegangan Ekstra Tegangan di atas 245.000 Volt


Tinggi)

STL (Sambungan Tenaga Media penghantar arus listrik baik di atas


Lstrik) ataupun di bawah tanah

TDL (Tarif dasar Listrik) Golongan tarif dan harga jual daya listrik yang
disediakan PLN sesuai ketentuan pemerintah

Trafo/ Transformator Alat (komponen) listrik yang berfungsi untuk


menaikan dan menurunkan tegangan AC (bolak-
balik)

Fuse/ Sikring Alat pengaman yang berfungsi untuk


48
memutuskan arus listrik jika terjadi hubung
singkat atau terjadi arus yang melebihi batas
nilai yang tercantum dalam fuse tersebut

Switch/ Saklar Listrik Alat ini digunakan untuk memutuskan dan


menghubungkan arus listrik

Watt (W) Satuan daya listrik. 1KW=1.000 Watt

Volt (V) Satuan tegangan listrik. 1KV=1.000 Volt

Watt Meter Alat untuk mengukur daya listrik

Volt Meter Alat untuk mengukur tegangan listrik

TOR Thermal Overload Relay

NO Normaly Open

NC Normaly Close

Coil Kumparan

49
REFERENSI

 https://www.youtube.com/watch?v=54gIlzrKIbg

 https://www.youtube.com/watch?v=lUfhKmZbkVg

 https://www.youtube.com/watch?v=NnC4QsUKqiQ

 https://perawatanrtdonto.blogspot.com/2012/11/cara-memasang-tedus-untuk-

sakelar-di_15.html

 https://borisinil.blogspot.com/2019/06/cara-memasang-kwh-meter-
1-phase.html
 https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2017/06/komponen-dan-fungsi-alat-
instalasi.html
 https://tukang.com/blog/detail/436/jenis-jenis-tang-yang-perlu-
kamu-ketahui
 https://www.nesabamedia.com/pengertian-mcb/
 http://www.tenno-
optima.com/?gclid=EAIaIQobChMI1NzZtZH97wIVkjArCh2YlwIaEAAYA
SAAEgKhSvD_BwE
 https://indonesiasafetycenter.org/sudahkah-kita-melindungi-teknisi-

listrik-kita/

50
UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : D.35.144.03.028.1


JUDUL UNIT : Melaksanakan Pengoperasian Komponen Dan
Sirkit Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Tegangan Rendah
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
pelaksanaan kegiatan Melaksanakan Pemeriksaan
dan pengujian Rangkaian Instalasi Motor Listrik
Dan Kontrol Motor Listrik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan 1.1. Perintah kerja dipahami.


1.2. Prosedur/SOP pelaksanaan pengoperasian
pelaksanaan
sesuai perintah kerja dipahami.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan,
gambar instalasi, denah bangunan dan
dokumen terkait instalasi dipahami.
1.4. Checklist Perlengkapan dan peralatan
pengoperasian instalasi dibuat sesuai
dengan Prosedur/SOP.
1.5. Pemeriksaan kesiapan operasi pada
Perlengkapan dan peralatan pengoperasian
dilakukan.
1.6. Form checklist hasil pengoperasian instalasi
disiapkan sesuai Prosedur/SOP
1.7. Komunikasi dan koordinasi proses
pelaksanaan kerja dengan pihak lain yang
terlibat dilaksanakan sesuai dengan
Prosedur/SOP
2. Melaksanakan 2.1. Identifikasi jumlah material PHB utama dan
Persiapan PHB percabangan dan material sirkit akhir
pengoperasian sesuai desain dilakukan
2.2. Identifikasi komponen sakelar,kotak
kontak, kabel sesuai desain dilakukan.
2.3. Identifikasi peralatan proteksi dan peralatan
pembatas arus.sesuai desain dilakukan
2.4. Identifikasi sistem pembumian sesuai
desain dilakukan.
2.5. Pengecekan fisik kelengkapan komponen
instalasi dilakukan.

51
3. Melaksanakan 3.1. Pengoperasian komponen instalasi
pengoperasian dilakukan sesuai dengan standar
pengoperasian.
3.2. Permasalahan pada proses pengoperasian
dilaporkan

4. Mengisi laporan hasil 4.1. Pengisian form hasil pengoperasian


pengoperasian dilakukan.
4.2. Form laporan hasil pengoperasian
Komponen dan sirkit instalasi
ditandatangani.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Surat tugas/surat perintah kerja adalah dokumen penugasan
oleh perusahaan/instansi kepada tenaga kerja sesuai dengan
tata cara yang berlaku disetiap perusahaan/instansi
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pengoperasian
Komponen dan sirkit instalasi.
1.3. Gambar pengawatan/pengkabelan adalah gambar teknik
dalam bentuk simbol-simbol peralatan listrik dan garis-garis
yang menggambarkan hubungan satu rangkaian listrik dengan
rangkaian listrik yang lain pada seluruh rangkaian instalasi
tenaga listrik.
1.4. Denah bangunan adalah gambar teknik yang memuat
informasi terkait pembagian ruang-ruangan pada bangunan.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017
2.3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 tahun 2018
2.4. Peraturan Perundangan yang berlaku lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma

52
3.1.1. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. Penjelasan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) tentang pengoperasian
Komponen dan sirkit instalasi
3.2.3. Material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat Ukur dan uji :
d. Meteran
e. Avometer
f. alat ukur resistensi isolasi
g. alat ukur resistensi pembumian
h. mikrometer/jangka sorong
i. kompas
4.1.3. Obeng test pen
4.1.4. Alat pertukangan
4.1.5. Alat komunikasi
4.1.6. Alat pelindung diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Material instalasi
4.2.2. Form hasil pemeriksaan dan pengujian
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji
lisan dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi

53
Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki ijazah
pendidikan yang terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami Bahan listrik :
3.1.2.1. Konduktor
3.1.2.2. Isolator
3.1.3. Alat ukur dan pengukuran besaran listrik
3.1.3.1. Macam alat ukur listrik
3.1.3.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik
3.1.3.3. Penggunaan alat ukur listrik
3.1.4. Teori Dasar Listrik :
3.1.4.1. Arus bolak balik fasa satu
3.1.4.2. Arus bolak balik fasa tiga
3.1.4.3. Hukum Ohm
3.1.4.4. Hukum Kirchoff I
3.1.4.5. Rangakaian Resistansi, Induktasi , Kapasitansi dan
Impedansi
3.1.5. Memahami penggunaan software terkait pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik
3.1.6. Mengenal material listrik antara lain : Kabel, Kotak
kontak,MCB, MCCB, Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS),
Gawai Proteksi Arus lebih (GPAL), sakelar magnit, indikator,
Pembumian.
3.1.7. Mengenal Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan
Umum instalasi Listrik (PUIL)
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu membedakan instalasi yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan
3.2.2. Memiliki kemampuan pertukangan dasar
3.2.3. Mampu memasang kabel sesuai dengan fungsi kabel
(apakah sebagai positif, negative, netral, fasa, atau

54
pembumian), jenis rangkaian pembumian (seperti jenis
pembumian tipe TT atau tipe TN-C-S)
3.2.4. Mampu mengidentifikasi material instalasi listrik terpasang
terkait dengan jenis material, ukuran, dan merk dagang
3.2.5. Mampu memastikan alat uji dan alat ukur berfungsi dengan
baik
3.2.6. Mampu melakukan pengukuran Tegangan, Arus, Resistensi
Isolasi, dan Resistensi Pembumian
3.2.7. Mampu mengisi form laporan hasil pemeriksaan dan
Pengujian
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Teliti
4.2. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.3. Disiplin
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan

55
NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Citra Hari Purnomo,  Instruktur kejuruan


ST Otomasi Pusdiklat PAL
Indonesia
 Asessor LSP P3 PAL
 Asessor LSP P3 LMI

56

Anda mungkin juga menyukai