Anda di halaman 1dari 51

MEMBACA DAN

MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN
ELEKTRONIKA PASIF
C.26EPP00.016.1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................2


Kata Pengantar .......................................................................................4
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… ..5
B. Panduan Penggunaan Modul ............................................................5
C. Daftar Ikon .......................................................................................6
D. Bacaan Referensi ..............................................................................7
E. Pengantar Teori.................................................................................8
F. Langkah Kerja ..................................................................................30
G. Implementasi Unit Kompetensi .........................................................35
1. Elemen Kompetensi 1 ..................................................................35
1.1 Referensi ...........................................................................35
1.2 Aktivitas 1……………………….………………………………….. 35
1.3 Aktivitas 2 .........................................................................35
1.4 Video Youtube ...................................................................35
2. Elemen Kompetensi 2 ..................................................................37
2.1 Referensi……………………………………………………………. ...37
2.2 Diskusi ..............................................................................37
2.3 Membaca ...........................................................................37
2.4 Aktivitas…………………………………….…….…………...…….. 37
2.5 Video Youtube ……………………………………………………… .38
2.6 Pikirkan ……………………………………………………………… .38
3. Elemen Kompetensi 3 ..................................................................39
2.1 Referensi……………………………………………………………. ...39
2.2 Diskusi ..............................................................................39
2.3 Membaca ...........................................................................39
2.4 Aktivitas…………………………………….…….…………...…….. 39
2.5 Video Youtube ……………………………………………………… .40
2.6 Pikirkan ……………………………………………………………… .40
4. Elemen Kompetensi 4 ..................................................................41
2.1 Referensi……………………………………………………………. ...41
2.2 Diskusi ..............................................................................41
2.3 Membaca ...........................................................................41
2.4 Aktivitas…………………………………….…….…………...…….. 41
2.5 Video Youtube ……………………………………………………… .42
2.6 Pikirkan ……………………………………………………………… .42
H. Lampiran ..........................................................................................43
1) Kamus Istilah ..............................................................................43
2) Referensi .....................................................................................44
3) Unit Kompetensi ..........................................................................45
4) Daftar Nama Penyusun ...............................................................49
KATA PENGANTAR

Dalam proses pelatihan, materi pelatihan merupakan salah satu


instrumen yang menunjang keberhasilan suatu pelatihan. Materi Pelatihan
berisi informasi dan kegiatan yang meliputi pengetahuan (knowledge) untuk
membangun pondasi teori, keterampilan (skill) untuk memiliki pengalaman
melakukan praktek yang sebenarnya dan seluruh rangkaian prosesnya
dibangun sikap kerja yang melekat dalam perilaku kerja sesuai tuntutan
yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja (Standar Kompetensi Kerja
Nasional, Standar Kompetensi Kerja Khusus,dan Standar Internasional)
Materi pelatihan ini berorientasi kepada Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Competence Based Training) dan dalam bentuk cetak
diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku Materi dan Buku
Asesmen. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan
instruktur/pembimbing, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien.
Materi Pelatihan dengan judul “Mambaca dan Mengidentifikasi
Komponen Elektronika Pasif ”, ini digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran yang digunakan pada program pelatihan. Kami berharap
buku materi dan buku asesmen ini membantu para instruktur/pembimbing
dalam menstimulasi teori (softskill) ataupun praktek (hardskill) dalam
proses pembelajaran, sehingga menjadi efektif dalam proses pelatihan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga
kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja
baik nasional maupun global.

4
A. PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan
yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan
sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka
materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL

Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus


diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:

a. Bacaan Referensi

b. Pengantar Teori

c. Langkah Kerja

d. Implementasi Unit kompetensi

e. Lampiran :

1) Kamus istilah

2) Daftar referensi

3) Unit kompetensi

4) Daftar penyusun

2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat


dijadikan referensi bagi para instruktur.

3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:


5
a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video
dan powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi,
diharapkan dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan
dengan BLK masing-masing

b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan


berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik
melalui tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek,
melakukan investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas
kelompok, presentasi, serta menonton video.

c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku


ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.

4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket


buku penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal
tertulis, panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.

5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam


penyusunan buku panduan pelatihan ini.

6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta


bahan yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

C. DAFTAR IKON

Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Ikon Keterangan

Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari


atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Pemeriksaan

Icon ini memiliki arti anda diminta untuk


menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan
dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai
instruksi
6
Aktivitas

Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada


aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Referensi
material/manual

Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda


dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat
gagasan-gagasan yang anda miliki.
Berpikir

Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah


dengan rekan anda untuk gagasan yang anda
Komunikasi/ miliki.
Diskusi

Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang


dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Membaca

Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang


dibutuhkan dalam materi pelatihan.
Video/Youtube

D. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :

 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Datasheet Komponen Pasif
 Irfan, Dedy & Basri, Irma Yulia. 2018. Komponen
Elektronika. Padang:SUKABINA Press

7
E. PENGANTAR TEORI

KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF

Komponen elektronika pasif merupakan elektronika yang tidak memerlukan


sumber arus listrik eksternal untuk bekerja. Komponen ini tidak mengeluarkan dan
tidak dapat meningkatkan daya. Komponen elektronika yang digolongkan sebagai
komponen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor. Agar bisa digunakan pada
rangkaian, kita harus mengetahui spesifikasi atau nilai komponen pasif. Untuk
mengetahui nilai dari komponen pasif tersebut dapat digunakan instrumen yang
disebut multimeter atau LCR meter. Seringkali Multimeter hanya dapat mengukur
komponen pasif berupa resistor dan kapasitor. Namun, LCR meter dapat digunakan
untuk mengukur nilai dari komponen pasif berupa resistor, kapasitor dan induktor.
Berikut akan dijelaskan spesifikasi dari resisor, kapasitor dan induktor.
1. Jenis dan Spesifikasi Komponen Pasif
A. Resistor
Resistor merupakan komponen pasif yang digunakan untuk membatasi
arus yang mengalir pada rangkaian. Prinsip kerja dari komponen ini adalah
resist atau membatasi arus yang mengalir pada rangkaian dengan material
konduktif yang menyusun resistor itu sendiri. Resistor merupakan komponen
yang sering digunakan, resistor biasanya digunakan untuk aplikasi voltage
droppers, pembagi tegangan dan pembatas arus. Satuan untuk resistansi
pada resistor disebut Ohm (Ω). Simbol skematik resistor dibagi menjadi 2
versi, yaitu versi US dan versi eropa. Kita bebas untuk memilih 2 versi simbol
tersebut. Namun, kita tidak boleh menggunakan 2 versi simbol tersebut
dalam 1 rangkaian skematik. Berikut akan disajikan simbol dari resistor.

Gambar 1 Simbol Resistor

Banyak tipe resistor yang telah diproduksi dengan karakteristik khusus dan
keakuratannya dan disesuaikan dengan aplikasi tertentu seperti stabilitas
tinggi, tegangan tinggi, arus tinggi, dsb. Namun, secara umum resistor dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah fixed resistor,
variable resistor, thermistor dan LDR.

8
a. Fixed Resistor
Fixed resistor atau resistor tetap merupakan resistor yang
mempunyai nilai yang tidak berubah – ubah. Resistor ini memiliki nilai
atau kode warna yang tertulis pada badan resistor tersebut. Berikut akan
dipaparkan klasifikasi resistor tetap berdasarkan bahan pembuatannya.

1. Carbon Resistor
Carbon Resistor merupakan resistor yang bahan penyusunnya
merupakan karbon atau grafit. Resistor ini memliki kelebihan untuk
digunakan pada frekuensi tinggi karena memiliki induktansi yang
rendah. Namun, resistor ini memiliki kekurangan karena
menimbulkan gangguan dan kurang stabil ketika dalam kondisi
panas. Berikut akan ditampilkan gambar dari carbon resistor.

Gambar 2 Carbon Resistor

Resistor ini tersedia dalam tipe kemasan E6(±20% toleransi),


E12(±10% toleransi) daan E24(±5% toleransi) dengan daya ¼ watt
sampai 5 watt.

2. Resistor Film
Jenis resistor film dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan
bahan pembuatannya yaitu resistor film metal, resistor carbon film
dan resistor film oksida. Resistor ini disusun dari logam murni seperti
nikel atau film oksida seperti tin-oksida ke dalam substrat resistor
tersebut. Secara umum struktur resistor film adalah sebagai berikut.
Resistor ini tersedia dalam tipe kemasan E24(5% dan 2% Toleransi),
E96(1% Toleransi) dan E192(0.5%, 0.25% dan 0.1% Toleransi) dengan
9
daya0.05 sampai ½ Watt.

 Resistor Carbon Film

Gambar 3 resistor film carbon


Resistor jenis ini terdiri dari film karbon tipis yang diendapkan
dan dipotong spiral. Nilai resistansi resistor ini berkisar antara 1Ω
hingga 10MΩ dengan daya berkisar dari 1/6 Watt sampai 5 Watt.

 Resistor Metal Film

Gambar 4 Resistor Metal Film


Resistor jenis ini terdiri dari logam film yang tipis yang yang
diendapkan dan dipotong spiral. Jenis resistor ini mempunyai
kelebihan untuk dapat digunakan pada frekuensi tinggi atau
frekuensi radio dan mempunyai noise yang rendah serta memiliki
stabilitas temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis
carbon film.
 Resistor Film Oxide

Gambar 5 Resistor Film Oksida


Resistor jenis ini terdiri dari film oksida yang tipis yang yang
diendapkan dan dipotong spiral. Resistor ini mempunyai
kelebihan kemampuan untuk diaplikasikan pada rangkaian
dengan adanya lonjakan arus dan kemampuan stabilitas
temperatur yang lebih baik dibandingkan dengan metal film.

10
3. Wirewound Resistor (Resistor Kawat)
Resistor kawat merupakan resistor yang terbuat dari kawat yang
dililitkan ke bahan keramik dengan bentuk spiral yang kemudian
dibungkus dengan bahan isolator. Resistor ini memiliki aplikasi
untuk arus dan temperatur tinggi, sehingga banyak digunakan pada
rangkaian elektronika daya. Nilai dari resistor ini hanya tersedia pada
nilai hambatan yang relatif kecil yaitu dari 0.01Ω hingga 100kΩ.
Resistor ini biasanya ditulis dengan awalan daya dari resistor tersebut
dengan huruf HW untuk kemasan alumunium (toleransi ±1%,±2%,5%
dan 10%) atau dengan huruf W untuk kemasan enamel dan semen
(toleransi ±1%,±2%,5%) dengan daya dari 1 W hingga 300W. Berikut
akan ditampilkan gambar dari resistor kawat

Gambar 6 Resistor Kawat


 Pembacaan kode Resistor
- Pembacaan Manual
Kode resistor merupakan kode warna yang biasanya tertera pada
resistor tetap untuk jenis resistor carbon dan film. Resistor dengan kode
warna terbagi menjadi 3 yaitu 4,5 dan 6 pita. Berikut adalah langkah
untuk menghitung nilai resistor tanpa menggunakan alat ukur.
1. Untuk resistor 4 pita, pita pertama dan kedua merupakan penentu nilai.
2. Untuk resistor 4 pita, pita ketiga merupakan pengali (10n) dan pite ke
empat merupakan toleransi resistor.
3. Untuk resistor 5 pita, pita pertama – pita ketiga merupakan penentu nilai.
4. Untuk resistor 5 pita, pita keempat merupakan pengali dan pita kelima
merupakan toleransi resistor
5. Untuk resistor 6 pita, untuk penentu nilai, pengali dan toleransi sama
11
dengan resistor 5 pita.
6. Untuk resistor 6 pita, pita keenam adalah koofisien temperatur resistor.
Lebih lengkapnya akan ditampilkan gambar berikut.

Gambar 7 Kode Warna Resistor


Untuk contoh akan diberikan gelang 4 warna :

Pita ke-1 : orange =3


Pita ke-2 : orange= 3
Pita ke-3 : coklat = 1 maka 10^1
Pita ke-4 : Emas = toleransi 5%
Jadi Nilai resistor di atas adalah 33 x 10 = 330 ±5%
Selanjutnya akan dipaparkan metode pembacaan resistor menggunakan

12
multimeter.
Untuk resistor SMD tidak terdapat aturan warna seperti diatas
namun terdapat kaidah 3 digit dan 4 digit. Untuk 3 digit, digit pertama dan
kedua adalah penentu nilai resistor dan digit ke 3 adalah pengalinya.
Sedangkan untuk resistor 4 digit, digit 1-3 adalah penentu nilai resistor
dan digit ke 4 adalah pengalinya.

Namun, apabila ada huruf R pada kode resistor, huruf tersebut merupakan
tanda yang menyatakan titik atau nilai desimal dari resistor.

- Pembacaan menggunakan multimeter


1. Putar selektor ke posisi pembacaan resistor (Ω) dan pada pengali
terbesar.

2. Kalibrasi multimeter dengan menyambungkan probe merah dan probe


hitam dan lihat posisi jarum apakah sudah sejajar dengan angka 0
pada skala Ω.
3. Apabila belum, kita putar zero adjusment pada multimeter

13
4. Ukur resistor dengan menempatkan probe merah ke salah satu kaki
resistor dan probe hitam ke kaki yang lain.
5. Lihat pada layar berapa nilai yang ditunjuk oleh jarum.
6. Apabila nilai masih sulit terbaca, lepaskan probe pada resistor dan
turunkan selektor pada pengali dibawahnya.
7. Perlu diingat, setiap dilakukan perubahan selektor perlu dilakukan
kalibrasi terlebih dahulu. Oleh karena itu ulang dari langkah kedua.
8. Apabila nilai sudah terbaca dengan baik, kalikan nilai yang terbaca
pada jarum dengan pengali yang dipilih.

b. Variabel Resistor
Variabel resistor merupakan resistor yang nilai tahanannya dapat
diubah sesuai keinginan dengan batasan nilai maksimal yang tertera.
Resistor variabel dibagi menjadi 3 yaitu potensiometer, rheostat dan
trimpot.
1. Potensiometer
Potensiometer Simbol Potensiometer

Nilai potensiometer dapat berubah dengan memutar poros atau


tuas pada kepala potensiometer. Potensiometer ini pada umumnya
terbagi menjadi 2 yaitu tipe linier dan logaritmik. Potensiometer tipe
linier nilai resistansinya berbanding lurus dengan arah putarnya
dan di tandai dengan kode B, sedangkan untuk tipe logaritmik nilai
resistansinya berubah sesuai dengan grafik logaritmik dan ditandai
dengan kode A. Penulisan Kode pada potensiomter diikuti nilai
maksimal dari potensiometer tersebut.

2. Rheostat
Rheostat merupakan jenis variable resistor yang dapat beroperasi
pada tegangan dan arus tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat
14
yang pengaturan nilai resistansinya dilakukan dengan kontak geser
pada bagian atas rheostat.
Rheostat Simbol Rheostat

3. Trimpot

Trimpot (Trimmer Potensiometer ) adalah jenis Varabel Resistor yang


memiliki fungsi sama seperti potensiometer, namun dalam ukuran
yang lebih kecil. Nilai trimpot tertera pada bagian atas trimpot.
Untuk pembacaan nilai, digit 1 dan 2 adalah penentu nilai dan digit
ke-3 merupakan pengali (10n).
c. Thermistor
Thermistor merupakan jenis variabel resistor yang perubahannya
dipengaruhi oleh suhu. Thermistor sering kali digunakan sebagai sensor
suhu. Terdapat 2 jenis resistor yaitu Thermistor NTC (Negative
Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).
Thermistor Simbol Thermistor

d. LDR
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai

15
resistansinya dapat berubah karena dipengaruhi oleh intensitas cahaya
yang diterimanya. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya.
LDR Simbol LDR

B. Kapasitor
Kapasitor atau sering disebut juga kondensator merupakan komponen
elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu
sementara dengan satuan kapasitas Farad. Satuan tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday. Kapasitor merupakan komponen
elektronika yang terdiri dari 2 plat konduktor yang ditengahnya terdapat
isolator. Konduktor pada kapasitor biasanya terbuat dari logam. Berikut akan
disajikan konversi dasar dari satuan Farad.
- 1 Farad = 1000000µF
- 1µF = 1000nF
- 1µF = 1000000pF
Berdasarkan bahan isolator dan nilainya, kapasitor dapat dibagi menjadi 2
jenis yaitu kapasitor nilai tetap dan kapasitor variabel. Berikut akan
dipaparkan jenis dari kapasitor tersebut.
1. Kapasitor Tetap (Fixed Capasitor)
Kapasitor Gambar Simbol

Kapasitor Keramik
(Ceramic Capacitor)

Kapasitor Polyester
(Polyester Capacitor)

Kapasitor Kertas
(Paper Capacitor)

16
Kapasitor Mika
(Mica Capacitor)

Kapasitor Elektrolit
(Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Tantalum
(Tantalum Capacitor)

a. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik merupakan kapasitor yang mempunyai bahan isolator
yang terbuat dari keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi
empat. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas. Pada Umumnya, nilai
kapasitor keramik berkisar antara 1pF – 0.01µF.
b. Kapasitor Polyester
Kapasitor Polyester merupakan kapasitor yang isolatornua terbuat dari
polyester yang berbentuk segi empat. Kapasitor ini tidak memiliki
polaritas
c. Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari kertas.
Pada umumnya nilai kapasitor ini berkisar anatara 3000pF sampai 4μF.
Kapasitor ini tidak memiliki polaritas.
d. Kapasitor Mika
Kapasitor mika adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari
bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF
sampai 0.02μF Kapasitor ini tidak memiliki polaritas.
17
e. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor Elektrolit meruapakan kapasitor yang bahasan isolatornya
terbuat dari larutan elektrolit dan berbentuk silinder. Kapasitor elektrolit
sering dipakai untuk rangkaian elektronika yang membutuhkan
kapasitansi yang tinggi. Kapasitor ini dibungkus dengan menggunakan
bahan alumunium. Nilai kapasitor ini berkisar antara 0.47μF hingga
ribuan μF. Kapasitor elektrolit memiliki polaritas.
f. Kapasitor Tantalum
Kapasitor tantalum memiliki polaritas dan mempunyai bahan isolator
larutan elektrolit sesua kapasitor elektrolit. Namun, kapasitor ini memiliki
bahan logam Tantalum pada Terminal anodanya(+). Kapasitor tantalum
dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitor elektrolit lainnya dan memiliki kapasitansi yang besar
walaupun dalam ukuran yang lebih kecil.
 Pembacaan Kapasitor Tetap
1. Kapasitor dengan kode warna
Kapasitor dengan kode warna banyak ditemukan pada tahun
80an. Untuk masa sekarang, pabrikan sudah mengganti kode
warna ini dengan kode angka. Namun, untuk beberapa peralatan
elektronik kapasitor dengan kode warna ini masih tetap
digunakan.

Berikut akan disajikan tabel kode warna kapasitor.

18
Kapasitor dengan kode warna juga memiliki kode tegangan
operasinya. Hal ini juga didasarkan pada jenis kapasitor yang
bersangkutan.
Referensi penggunaan tegangan kapasitor :
- Tipe J : Kapasitor tantalum
- Tipe K : Kapasitor Mika
- Tipe L : Kapasitor Polyester
- Tipe M : Kapasitor Elektrolit 4 pita
- Tipe N : Kapasitor Elektrolit 3 pita

Berikut contoh perhitungan kapasitor dengan kode warna.


A=4

19
B=7
D = 0.1
T = ±10%
V = 250V (Polyester)

1. Kapasitor dengan kode angka


- Kapasitor Non-polar
Untuk kapasitor non-polar, biasanya ditulis kode angka pada
badan kapasitor yang umumnya berisi 4 karakter yang terdiri dari
3 angka dengan digit 1 dan 2 penentu nilai dan digit 3 pengali
lalu 1 huruf untuk nilai toleransi. Berikut akan disajikan kode
huruf untuk nilai toleransi kapasitor
- B = 0.10pF
- C = 0.25pF
- D = 0.5pF
- E = 0.5%
- F = 1%
- G = 2%
- H = 3%
- J = 5%
- K = 10%
- M = 20%
- Z =+80% dan -20%
Sebagai contoh akan dipaparkan kapasitor tipe milar berikut.

Dapat dilihat pada kapasitor diatas, kapasitor memiliki nilai 104J


- 104J = 10 x 10^4 pF ±5%
= 100000 pF ±5%
= 100 nF ±5%

20
Selanjutnya, akan dipaparkan contoh kapasitor keramik.
Kapasitor ini umumnya hanya terdiri dari 3 karakter saja yang
berupa angka.

Dapat dilihat, kapasitor pada gambar diatas bernilai 473.


- 473 = 47 x 10^3 pF
= 47000 pF
= 47 nF

- Kapasitor Polar
Untuk kapasitor elektrolit, pada badan kapasitor sudah tertera
kapasitansi, tegangan dan suhu maksimal kapasitor. Berikut
akan dipaparkan parameter untuk kapasitor polar.

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kapasitor elektrolit memiliki


kapasitansi 470μF, tegangan 450V dan suhu 105ºC.
2. Kapasitor Variabel
Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diatur
atau dirubah. Secara fisik, kapasitor variabel ini terdiri dari 2 jenis.
Nama Gambar Simbol
Komponen
Varco
21
Trimmer

3. Fungsi Kapasitor
Berikut akan dipaparkan fungsi dari kapasitor dalam rangkaian
elektronika.
 Sebagai penyimpan tegangan.
 Sebagai konduktor arus AC
 Sebagai isolator arus DC
 Sebagai filter dalam rangakaian catu daya
 Sebagai penggeser fasa pada arus AC
 Sebagai pembangkit frekuensi
4. Pengujian dan Pembacaan Kapasitor
 Pengujian Kapasitor
Untuk menguji apakah komponen kapasitor dalam kondisi yang baik,
kita dapat menggunakan multimeter analog dengan skala resistansi
(Ohm). Multimeter analog tidak dapat mengetahui secara pasti nilai
kapasitansi dari sebuah kapasitor, tetapi cukup bermanfaat untuk
mengetahui apakah kapasitor tersebut dalam kondisi baik atau rusak.
a. Atur posisi selektor ke Ω (Ohm) dengan skala x1k.
b. Discharge Kaki kapasitor.
c. Hubungkan Probe merah (positif) ke kaki Kapasitor Positif.
d. Hubungkan Probe hitam (negatif) ke kaki Kapasitor Negatif.
e. d Periksa pergerakan jarum pada display multimeter. Berikut
beberapa keadaan pada kapasitor:
- Kapasitor Baik : Jarum bergerak naik (kanan) dan kemudian
kembali lagi ke posisi 0
- Kapasitor Bocor : Jarum bergerak naik (kanan) kemudian

22
kembali lagi ke kiri namun tidak full ke posisi 0.
- Kapasitor Rusak : Jarum bergerak ke kanan namun tidak
kembali lagi / Jarum yang tidak bergerak ke kanan sama
sekali

Berikut ilustrasi ketika kapasitor dalam kondisi Baik.

 Pembacaan Kapasitor
Untuk membaca kapasitor akan digunakan LCR meter.
1. Discharge kapasitor dengan menghubungkan kedua kaki kapasitor.
2. Letakkan kedua kaki kapasitor pada terminal 1 dan 2 atau 2 dan 3.
Lalu kunci terminal tersebut.

3. Tekan tombol biru, untuk memulai pengecekan.


23
4. Layar akan tampil sebagai berikut apabila kapasitor diletakkan pada
pin ke 2 dan 3.

C. Induktor
Induktor merupakan komponen elektronika pasif yang menimbulkan medan
magnet ketika dialiri arus listrik. Induktor terdiri dari susunan lilitan kawat
yang membentuk sebuah kumparan. Kemampuan Induktor untuk
menyimpan energi magnet disebut dengan induktansi yang memiliki satuan
Henry (H). Namun, induktor yang biasa digunakan pada satuan
mH(milihenry) dan μH(mikroHenry). Nilai induktansi sebuah induktor
tergantung dari 4 faktor, diantaranya akan dipaparkan sebagai berikut.
- Jumlah Lilitan, Semakin banyak lilitan semakin tinggi induktansi .
- Diameter Induktor, semakin besar diameter semakin tinggi induktansi.
- Permeabilitas Inti, parameter yang tergantung dari bahan inti induktor
yang digunakan.
- Panjang induktor, semakin pendek induktor semakin tinggi induktansi
A. Jenis induktor
Secara umum induktor dibagi menjadi induktor tetap dan induktor
variabel.

Berikut akan dipaparkan jenis induktor berdasarkan bentuk dan


bahan intinya.
 Air Core Inductor
Merupakan induktor yang menggunakan udara sebagai intinya. Induktor
24
ini diaplikasikan pada sistem frekuensi tinggi yang mana membutuhkan
induktansi yang rendah. Berikut akan dipaparkan gambar air core
inductor

 Iron Core Inductor


Merupakan induktor yang menggunakan bahan besi sebagai intinya.
Induktor ini sering diaplikasikan sebagai rangkaian filter untuk ripple
tegangan. Namun, induktor ini tidak cocok diaplikasikan untuk frekuensi
tinggi karena akan menyebabkan rugi daya yang besar.

 Ferrite Core Inductor


Merupakan induktor yang menggunakan bahan Ferit sebagai intinya.
Induktor ini sering digunakan untuk frekuensi medium hingga tinggi dan
memililiki bentuk fisik yang lebih kecil dari inti iron/besi. Variabel
induktor juga dibuat dari inti ini.

Induktor ini juga tersedia pada kemasan SMD. Induktor yang banyak
diaplikasikan pada laptop dan hp. Induktor ini terbuat dari sebuah
silinder yang dililit dengan kawat dan ditutup dengan bahan ferit.
Induktor ini memiliki kelebiihan untuk mengurangi EMI dan noise.

25
 Torroidal Core Inductor
Merupakan jenis induktor yang menggunakan inti ferrite yang berbentuk
lingkaran. Karakteristik jenis ini mirip seperti induktor dengan inti ferit,
namun memiliki kelebihan flux magnetik yang lebih tinggi. Induktor ini
sering diaplikasikan pada elektronika daya.

 Axial inductor
Induktor ini terbuat dari ferit yang dibentuk seperti barbel. Induktor ini
memiliki kode yang sama seperti resistor. Dikarenakan bentuknya yang
kecil, induktor ini sering diaplikasikan untuk filter atau konverter dengan
daya kecil.

B. Fungsi Induktor
Fungsi induktor diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
bentuk medan magnet, menapis frekuensi tertentu, menahan arus AC,
meneruskan arus DC dan melipatgandakan tegangan. Pada umumnya
induktor diaplikasikan pada sistem berikut
 Filter rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi
 Transformator
 Motor Listrik
 Solenoid
 Relay
 Speaker
26
 DC konverter
C. Pembacaan Induktor
Induktor yang memiliki label nilai biasanya adalah induktor SMD dan
induktor axial. Untuk induktor SMD label nilai terletak pada badan
induktor sedangkan untuk induktor axial dapat dibaca dengan kode yang
sama dengan resistor namun distandarkan dalam satuan μH. Berikut
akan dipaparkan pembacaan induktor dengan LCR meter.
1. Letakkan kadua kaki induktor pada terminal 1 dan 2/ 2 dan 3 /1 dan
3. Apabila kaki induktor tidak masuk ke terminal, dapat digunakan
kabel dengan jepit buaya.

2. Kunci terminal dan tekan tombol pada LCR meter


3. Apabila terminal yang digunakan adalah 1 dan 3, akan tampil hasil
pengukuran sebagai berikut.

2. Teori Rangkaian Seri dan Paralel R,L dan C


 Resistor
- Rangkaian Seri
Rangkaian seri resistor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
resistor atau lebih yang disusun secara sejajar atau seri.

27
Berikut rumus dari rangkaian seri resistor:

Dimana :
RTOTAL = Total nilai resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
- Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor paralel adalah sebuah rangakaian yang terdiri dari
2 bauh resistor atau lebih yang disusun secara berderet atau paralel.

Berikut rumus dari rangkaian paralel resistor:

Dimana :
RTOTAL = Total nilai resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
 Kapasitor
- Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel Kapasitor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
kapasitor atau lebih yang disusun secara berderet atau paralel.

28
Berikut rumus dari rangkaian paralel kapasitor:

Dimana :
CTOTAL = Total nilai kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
Cn = Kapasitor ke-n
- Rangkaian Seri
Rangkaian Seri Kapasitor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
kapasitor atau lebih yang disusun sejajar atau seri. Berbeda dengan
resistor yang saat seri memiliki rumus yang hanya dijumlah satu sama
lain, rangkaian ini memiliki rumus yang sama dengan rangkaian
paralel resistor.

Berikut rumus dari rangkaian seri kapasitor:

Dimana :
CTOTAL = Total nilai resistor
C1 = Resistor ke-1
C2 = Resistor ke-2
C3 = Resistor ke-3
Cn = Resistor ke-n
 Induktor
- Rangkaian Seri
Rangkaian seri induktor adalah sebuah rangkaian yang tersusun atas
2 induktor atau lebih yang disusun sejajar atau seri.

29
Berikut rumus dari rangkaian seri induktor:

Dimana :
LTOTAL = Total nilai Induktor
L1 = Induktor ke-1
L2 = Induktor ke-2
L3 = Induktor ke-3
Ln = Induktor ke-n
- Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel Induktor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
Induktor atau lebih yang disusun secara berderet atau paralel.

Berikut rumus dari rangkaian seri Induktor:

Dimana :
LTOTAL = Total nilai Induktor
L1 = Induktor ke-1
L2 = Induktor ke-2
L3 = Induktor ke-3
Ln = Induktor ke-n

3. Keselamatan Kerja saat Melakukan Membaca dan Mengidentifikasi Komponen


Elektronika Pasif
Dalam melakukan pembacaan dan identifikasi komponen elektronika pasif. Perlu
diperhatikan beberapa aspek seperti perlengkapan peralatan kerja dan bahan –

30
bahan serta langkah identifikasi
3.1 Peralatan Kerja
- Avometer / multimeter
Avometer digunakan untuk mengukur Resistor. Sebagian avometer
dilengkapi sistem pengukuran kapasitor.

- RCL Meter
RCL Meter digunakan untuk mengukur resistor, kapasitor dan induktor

- Projectboard / Protoboard
Projectboard digunakan untuk meletakkan komponen agar mudah diukur
ketika menggunakan avometer.

- ATK
ATK merupakan alat yang berhubungan dengan kegiatan mencatat. ATK
pada program ini digunakan untuk mencatat ketika mengidentifikasi
komponen elektronika pasif. Berikut adalah daftar ATK yang digunakan.
 Penggaris
 Bolpoint
 Buku tulis

31
3.2 Bahan
- Resistor

- Kapasitor

- Induktor

- Amplas
Terkadang kaki komponen yang lama akan mengalami korosi. Hal ini
akan sedikit mempengaruhi pembacaan dari komponen. Oleh karena itu
diperlukan amplas untuk menghilangkan korosi tersebut.

32
F. LANGKAH KERJA

Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


1. Datasheet Mempersiapkan, 1.1 Menyiapkan datasheet/manual book dari
datasheet/manual
peralatan kerja dan dari bahan apabila dibutuhkan.
book, peralatan dan
instrumen ukur
elektronika

Peralatan Kerja

1.2 Menyiapkan peralatan kerja berupa avometer, RCL


meter dan projectboard serta ATK yang diperlukan.

Menyiapkan Bahan
1.3 Menyiapkan bahan berupa resistor, kapasitor,
induktor dan amplas

33
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


Identifikasi Resistor Melaksanakan 2.1 Ambil beberapa resistor dan identifikasi resistor
2. pembacaan dan tersebut berdasarkan jenisnya, ukuran dan nilai
identifikasi menurut kode yang tertera.
komponen resistor 2.2 Buat tabel untuk pembacaan resistor dengan kode
dan dengan multimeter. Catat nilai menurut kode
yang tertera.

Pembacaan Nilai Resistor


2.3 Baca Nilai Resistor menggunakan multimeter
1. Putar selektor ke posisi pembacaan resistor (Ω) dan
pada pengali terbesar.
2. Kalibrasi multimeter dengan menyambungkan probe
merah dan probe hitam dan lihat posisi jarum
apakah sudah sejajar dengan angka 0 pada skala Ω.
Zero 3. Apabila belum, kita putar zero adjusment pada
adjusment
multimeter
4. Ukur resistor dengan menempatkan probe merah ke
salah satu kaki resistor dan probe hitam ke kaki
Selector
Ohm yang lain.
5. Lihat pada layar berapa nilai yang ditunjuk oleh
jarum.
6. Apabila nilai masih sulit terbaca, lepaskan probe
pada resistor dan turunkan selektor pada pengali
dibawahnya.
7. Perlu diingat, setiap dilakukan perubahan selektor
34
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


perlu dilakukan terlebih dahulu. Oleh karena itu
ulang dari langkah kedua.
8. Apabila nilai sudah terbaca dengan baik, kalikan
nilai yang terbaca pada jarum dengan pengali yang
dipilih.
2.4. Catat pembacaan nilai resistor menggunakan
multimeter pada tabel.
2.5 Bandingkan nilai yang tertera dan nilai yang diukur
dengan multimeter. Hitunglah apakah masih sesuai dengan
toleransi resistor.
3. Identifikasi Kapasitor Melaksanakan 3.1 Ambil beberapa kapasitor dan identifikasi
pembacaan dan kapasitor tersebut berdasarkan jenisnya, tegangan
identifikasi komponen dan nilai menurut kode yang tertera.
kapasitor 3.2 Catat Nilai kode yang tertera

3.3 Baca Nilai Kapasitor menggunakan LCR Meter


Pembacaan Nilai Kapasitor
1. Discharge kapasitor dengan menghubungkan kedua
menggunakan LCR Meter
kaki kapasitor.
2. Letakkan kedua kaki kapasitor pada terminal 1 dan
2 atau 2 dan 3. Lalu kunci terminal tersebut.
3. Tekan tombol biru, untuk memulai pengecekan.
4. Layar akan tampil sebagai berikut apabila kapasitor

35
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


diletakkan pada pin ke 2 dan 3.

3.4 Bandingkan nilai yang tertera dan nilai yang diukur


dengan LCR meter.

4. Identifikasi Induktor Melaksanakan 4.1 Ambil beberapa kapasitor dan identifikasi


pembacaan dan kapasitor tersebut berdasarkan jenisnya, tegangan
identifikasi komponen dan nilai menurut kode yang tertera.
Induktor 4.2 Catat nilai menurut kode yang tertera.

Pembacaan Nilai Induktor 4.3 Baca Nilai Induktor menggunakan LCR Meter
menggunakan LCR Meter 1. Letakkan kadua kaki induktor pada terminal 1 dan
2/2 dan 3/1 dan 3. Apabila kaki induktor tidak
masuk ke terminal, dapat digunakan kabel dengan
jepit buaya.
2. Kunci terminal dan tekan tombol pada LCR meter
3. Apabila terminal yang digunakan adalah 1 dan 3,
akan tampil hasil pengukuran sebagai berikut.

4.4 Bandingkan nilai yang tertera dan nilai yang diukur


36
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN


dengan LCR meter.

Perilaku Kerja : Indikator perilaku : Alat yang digunakan :


Pelaksanaan membaca dan 1. Mengikuti tahapan 1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
mengidentifikasi komponen sesuai SOP kebutuhan
elektronika pasif membutuhkan 2. Melakukan 2. Form isian pemeriksaan
kompetensi perilaku : pemeriksaan 3. SOP pelaksanaan Membaca dan Menidentifikasi
1. Melakukan dengan sistematis secara detail dan Komponen Elektronika Pasif
sesuai SOP teliti
2. Dilakukan dengan teliti untuk 3.Pengukuran dicatat
detail proses pada form
3. Pencatatan hasil pemeriksaan pemeriksaan secara
dengan detail dan teliti detail dan teliti

37
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1

Mempersiapkan Aktifitas Pekerjaan

Baca Referensi 1.1:

Silahkan untuk mencari informasi dan membaca hal sebagai


berikut:
1. Datasheet avometer dan LCR meter
2. Datasheet komponen pasif yang dibutuhkan

Aktivitas 1.2 :

Silahkan untuk menggunakan wearpack, menyiapkan


datasheet, menyiapkan peralatan, peralatan pendukung dan
bahan – bahan yang digunakan untuk membaca dan
mengidentifikasi komponen elektronika pasif

Aktivitas 1.3 :

Silahkan untuk memeriksa fungsi peralatan (kalibrasi)


avometer dan LCR meter serta menyiapkan komponen
elektronika pasif yang dibutuhkan.

Video Youtube 1.4 :

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=53Mw3adGzOs

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

38
CEK LIST
MELAKSANAKAN PERSIAPAN PERAWATAN SISTEM REM

NO ITEM CEK √/X KETERANGAN


Perlengkapan APD
1 warepack
2 Masker
Peralatan dan tool support
1 Avometer
2 LCR meter
3 Projectboard
4 Buku materi
Bahan
1 Resistor
2 Kapasitor
3 Induktor
4 Amplas

Keterangan symbol
√ = ada dan siap digunakan
X = Tidak ada

39
Elemen Kompetensi 2

Membaca dan mengidentifikasi komponen resistor

Baca Referensi 2.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:

1. Jenis dan bahan resistor


2. Nilai hambatan resistor menurut kode
3. Cara membaca resistansi resistor pada avometer

Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:

1. Jenis dan bahan resistor


2. Nilai hambatan resistor menurut kode
3. Cara membaca resistansi resistor pada avometer

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Membacar 2.3 :

Silahkan untuk membaca langkah kerja atau SOP sebagai


panduan dalam membaca dan mengidentifikasi resistor

Catat hasil pemeriksaan.

Aktivitas 2.4:

Silahkan untuk mencoba melaksanakan pembacaan dan


identifikasi komponen resistor

40
Video Youtube 2.5 :

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=IeZU15H6W8c&t=427s
https://youtu.be/bunnsPla2TY

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

Pikirkan 2.6 :

 Apakah fungsi rating daya yang ada pada resistor?

________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________

Penilaian:

Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

41
Elemen Kompetensi 3

Membaca dan mengidentifikasi komponen kapasitor

Baca Referensi 2.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:

1. Jenis dan bahan kapasitor


2. Nilai kapasitansi kapasitor berdasarkan kode
3. Cara membaca resistansi resistor pada LCR meter

Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:

1. Jenis dan bahan kapasitor


2. Nilai kapasitansi kapasitor berdasarkan kode
3. Cara membaca resistansi resistor pada LCR meter

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Membaca 2.3 :

Silahkan untuk membaca langkah kerja atau SOP sebagai


panduan saat membaca dan mengidentifikasi kapasitor

Catat hasil pemeriksaan.

Aktivitas 2.4:

Silahkan untuk mencoba melaksanakan pembacaan dan


identifikasi komponen kapasitor

42
Video Youtube 2.5 :

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=IeZU15H6W8c&t=427s
https://youtu.be/bunnsPla2TY

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

Pikirkan 2.6 :

 Mengapa kapasitor perlu di discharge terlebih dahulu


sebelum identifikasi dan pengecekan?

________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________

Penilaian:

Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

43
Elemen Kompetensi 4

Membaca dan mengidentifikasi komponen induktor

Baca Referensi 2.1:


Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:

1. Jenis dan bahan induktor


2. Nilai kapasitansi induktor berdasarkan kode
3. Cara membaca resistansi induktor pada LCR meter

Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:

1. Jenis dan bahan induktor


2. Nilai kapasitansi induktor berdasarkan kode
3. Cara membaca resistansi induktor pada LCR meter

Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah


catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.

Membaca 2.3 :

Silahkan untuk membaca langkah kerja atau SOP sebagai


panduan saat membaca dan mengidentifikasi induktor

Catat hasil pemeriksaan.

Aktivitas 2.4:

Silahkan untuk mencoba melaksanakan pembacaan dan


identifikasi komponen induktor

44
Video Youtube 2.5 :

Silahkan melihat youtube berikut ini:


Link:
https://www.youtube.com/watch?v=IeZU15H6W8c&t=427s
https://youtu.be/bunnsPla2TY

Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video


tersebut.

Pikirkan 2.6 :

 Sebutkan contoh aplikasi penggunaan induktor tipe


toroid.

________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________

Penilaian:

Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

H. LAMPIRAN

45
KAMUS ISTILAH

Konduktif Sifat menghantarkan dari suatu bahan.

Voltage dropper Penurun tegangan

noise Gangguan

Zeri adjusment Pengatur jarum multimeter analog untuk


kalibrasi agar benar-benar menuju angka 0

EMI Interferensi/gangguan akibat medan magnet

Konverter Alat yang digunakan untuk mengubah tegangan


AC ke DC atau sebaliknya.

46
REFERENSI

 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3).
 Irfan, Dedy & Basri, Irma Yulia. 2018. Komponen Elektronika.
Padang:SUKABINA Press
 https://www.electronics-tutorials.ws/resistor/res_1.html
 https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-
resistor/
 https://www.webstudi.site/2018/01/kode-warna-resistor.html
 https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-
jenis-kapasitor/
 https://teknikelektronika.com/cara-membaca-menghitung-nilai-
kapasitor-berdasarkan-kode-angka/
 https://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-
beserta-jenis-jenis-induktor/
 https://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-induktor-
cara-menghitungnya/

47
UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : C.26EPP00.016.1


JUDUL UNIT : Membaca dan Mengidentifikasi Komponen
Elektronika Pasif
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan pada pekerjaan
membaca dan mengidentifikasi komponen resistor,
kapasitor dan induktor (RLC) untuk mengetahui
kebutuhan komponen dalam rangkaian elektronika.
Teori hukum-hukum RLC dipelajari untuk
digunakan dalam rangkaian elektronika.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan aktifitas 1.1 Peralatan dan instrumen ukur


pekerjaan elektronika dipersiapkan sesuai
kebutuhan.
1.2 Tabel dan komponen-komponen
elektronika pasif diidentifikasi untuk
keperluan pembacaan.
2. Membaca dan 2.1 Resistor diidentifikasi berdasarkan
mengidentifikasi fungsi, jenis dan bahan pembuatannya.
komponen resistor 2.2 Resistor dibaca nilai hambatannya
berdasarkan kode warna dan tanda lain.
2.3 Resistor dibaca besar resistansinya
menggunakan multimeter/LCR meter.
3. Membaca dan 3.1 Kapasitor diidentifikasi berdasarkan
mengidentifikasi fungsi, jenis dan bahan pembuatannya.
komponen kapasitor 3.2 Nilai kapasitor dibaca berdasarkan
tulisan dan kode warna.
3.3 Kapasitor dibaca besar kapasitansinya
menggunakan LCR meter.
4. Membaca dan 4.1 Induktor diidentifikasi berdasarkan
mengidentifikasi fungsi, jenis dan bahan pembuatannya.
komponen induktor 4.2 Nilai Induktor dibaca berdasarkan
tulisan dan kode warna.
4.3 Induktor dibaca besar induktansinya
menggunakan LCR meter.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berkaitan dengan dasar-dasar komponen pasif
dalam rangkaian elektronika.
48
1.2 Identifikasi dilakukan dengan peralatan ukur berupa
multimeter dan LCR meter.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Multimeter
2.1.2 Kaca pembesar
2.1.3 Tang set
2.1.4 Protoboard
2.1.5 LCR meter
2.1.6 Power supply
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Komponen resistor
2.2.2 Komponen kapasitor
2.2.3 Komponen induktor
2.2.4 Kabel jumper

3. Peraturan yang diperlukan


(Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak
ada.)
4.2 Standar
(Tidak
ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi dengan
peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta fasilitas asesmen
yang dibutuhkan serta dilakukan pada tempat kerja/TUK yang
aman.
1.2 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan

49
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.3 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi
kombinasi metode tes lisan, tes tertulis,
observasi - tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi
bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami prinsip-prinsip K3 dan 5K
3.1.2 Memahami standar-standar penggunaan peralatan kerja
3.1.3 Memahami dasar-dasar kelistrikan dan elektronika
3.1.4 Memahami penggunaan peralatan ukur elektronika
3.1.5 Memahami teori tentang komponen pasif dan hukum
- hukum RLC
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan peralatan kerja
3.2.2 Menggunakan peralatan ukur elektronika
3.2.3 Teknik mengukur
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam pengidentifikasian komponen pasif
4.2 Cermat dalam menggunakan peralatan ukur elektronika
4.2 Disiplin dalam menerapkan K3

5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melakukan identifikasi komponen elektronika
pasif yang disertai dengan kecermatan dalam menggunakan alat
ukur dan teknik ukur yang tepat dalam proses

50
NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Ilham Agung  Teknisi Automation PT.


Wicaksono Citra Prestasi Gemilang

51

Anda mungkin juga menyukai