MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN
ELEKTRONIKA PASIF
C.26EPP00.016.1
DAFTAR ISI
4
A. PENDAHULUAN
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
D. BACAAN REFERENSI
7
E. PENGANTAR TEORI
Banyak tipe resistor yang telah diproduksi dengan karakteristik khusus dan
keakuratannya dan disesuaikan dengan aplikasi tertentu seperti stabilitas
tinggi, tegangan tinggi, arus tinggi, dsb. Namun, secara umum resistor dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah fixed resistor,
variable resistor, thermistor dan LDR.
8
a. Fixed Resistor
Fixed resistor atau resistor tetap merupakan resistor yang
mempunyai nilai yang tidak berubah – ubah. Resistor ini memiliki nilai
atau kode warna yang tertulis pada badan resistor tersebut. Berikut akan
dipaparkan klasifikasi resistor tetap berdasarkan bahan pembuatannya.
1. Carbon Resistor
Carbon Resistor merupakan resistor yang bahan penyusunnya
merupakan karbon atau grafit. Resistor ini memliki kelebihan untuk
digunakan pada frekuensi tinggi karena memiliki induktansi yang
rendah. Namun, resistor ini memiliki kekurangan karena
menimbulkan gangguan dan kurang stabil ketika dalam kondisi
panas. Berikut akan ditampilkan gambar dari carbon resistor.
2. Resistor Film
Jenis resistor film dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan
bahan pembuatannya yaitu resistor film metal, resistor carbon film
dan resistor film oksida. Resistor ini disusun dari logam murni seperti
nikel atau film oksida seperti tin-oksida ke dalam substrat resistor
tersebut. Secara umum struktur resistor film adalah sebagai berikut.
Resistor ini tersedia dalam tipe kemasan E24(5% dan 2% Toleransi),
E96(1% Toleransi) dan E192(0.5%, 0.25% dan 0.1% Toleransi) dengan
9
daya0.05 sampai ½ Watt.
10
3. Wirewound Resistor (Resistor Kawat)
Resistor kawat merupakan resistor yang terbuat dari kawat yang
dililitkan ke bahan keramik dengan bentuk spiral yang kemudian
dibungkus dengan bahan isolator. Resistor ini memiliki aplikasi
untuk arus dan temperatur tinggi, sehingga banyak digunakan pada
rangkaian elektronika daya. Nilai dari resistor ini hanya tersedia pada
nilai hambatan yang relatif kecil yaitu dari 0.01Ω hingga 100kΩ.
Resistor ini biasanya ditulis dengan awalan daya dari resistor tersebut
dengan huruf HW untuk kemasan alumunium (toleransi ±1%,±2%,5%
dan 10%) atau dengan huruf W untuk kemasan enamel dan semen
(toleransi ±1%,±2%,5%) dengan daya dari 1 W hingga 300W. Berikut
akan ditampilkan gambar dari resistor kawat
12
multimeter.
Untuk resistor SMD tidak terdapat aturan warna seperti diatas
namun terdapat kaidah 3 digit dan 4 digit. Untuk 3 digit, digit pertama dan
kedua adalah penentu nilai resistor dan digit ke 3 adalah pengalinya.
Sedangkan untuk resistor 4 digit, digit 1-3 adalah penentu nilai resistor
dan digit ke 4 adalah pengalinya.
Namun, apabila ada huruf R pada kode resistor, huruf tersebut merupakan
tanda yang menyatakan titik atau nilai desimal dari resistor.
13
4. Ukur resistor dengan menempatkan probe merah ke salah satu kaki
resistor dan probe hitam ke kaki yang lain.
5. Lihat pada layar berapa nilai yang ditunjuk oleh jarum.
6. Apabila nilai masih sulit terbaca, lepaskan probe pada resistor dan
turunkan selektor pada pengali dibawahnya.
7. Perlu diingat, setiap dilakukan perubahan selektor perlu dilakukan
kalibrasi terlebih dahulu. Oleh karena itu ulang dari langkah kedua.
8. Apabila nilai sudah terbaca dengan baik, kalikan nilai yang terbaca
pada jarum dengan pengali yang dipilih.
b. Variabel Resistor
Variabel resistor merupakan resistor yang nilai tahanannya dapat
diubah sesuai keinginan dengan batasan nilai maksimal yang tertera.
Resistor variabel dibagi menjadi 3 yaitu potensiometer, rheostat dan
trimpot.
1. Potensiometer
Potensiometer Simbol Potensiometer
2. Rheostat
Rheostat merupakan jenis variable resistor yang dapat beroperasi
pada tegangan dan arus tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat
14
yang pengaturan nilai resistansinya dilakukan dengan kontak geser
pada bagian atas rheostat.
Rheostat Simbol Rheostat
3. Trimpot
d. LDR
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai
15
resistansinya dapat berubah karena dipengaruhi oleh intensitas cahaya
yang diterimanya. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya.
LDR Simbol LDR
B. Kapasitor
Kapasitor atau sering disebut juga kondensator merupakan komponen
elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu
sementara dengan satuan kapasitas Farad. Satuan tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday. Kapasitor merupakan komponen
elektronika yang terdiri dari 2 plat konduktor yang ditengahnya terdapat
isolator. Konduktor pada kapasitor biasanya terbuat dari logam. Berikut akan
disajikan konversi dasar dari satuan Farad.
- 1 Farad = 1000000µF
- 1µF = 1000nF
- 1µF = 1000000pF
Berdasarkan bahan isolator dan nilainya, kapasitor dapat dibagi menjadi 2
jenis yaitu kapasitor nilai tetap dan kapasitor variabel. Berikut akan
dipaparkan jenis dari kapasitor tersebut.
1. Kapasitor Tetap (Fixed Capasitor)
Kapasitor Gambar Simbol
Kapasitor Keramik
(Ceramic Capacitor)
Kapasitor Polyester
(Polyester Capacitor)
Kapasitor Kertas
(Paper Capacitor)
16
Kapasitor Mika
(Mica Capacitor)
Kapasitor Elektrolit
(Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Tantalum
(Tantalum Capacitor)
a. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik merupakan kapasitor yang mempunyai bahan isolator
yang terbuat dari keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi
empat. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas. Pada Umumnya, nilai
kapasitor keramik berkisar antara 1pF – 0.01µF.
b. Kapasitor Polyester
Kapasitor Polyester merupakan kapasitor yang isolatornua terbuat dari
polyester yang berbentuk segi empat. Kapasitor ini tidak memiliki
polaritas
c. Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari kertas.
Pada umumnya nilai kapasitor ini berkisar anatara 3000pF sampai 4μF.
Kapasitor ini tidak memiliki polaritas.
d. Kapasitor Mika
Kapasitor mika adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari
bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF
sampai 0.02μF Kapasitor ini tidak memiliki polaritas.
17
e. Kapasitor Elektrolit
Kapasitor Elektrolit meruapakan kapasitor yang bahasan isolatornya
terbuat dari larutan elektrolit dan berbentuk silinder. Kapasitor elektrolit
sering dipakai untuk rangkaian elektronika yang membutuhkan
kapasitansi yang tinggi. Kapasitor ini dibungkus dengan menggunakan
bahan alumunium. Nilai kapasitor ini berkisar antara 0.47μF hingga
ribuan μF. Kapasitor elektrolit memiliki polaritas.
f. Kapasitor Tantalum
Kapasitor tantalum memiliki polaritas dan mempunyai bahan isolator
larutan elektrolit sesua kapasitor elektrolit. Namun, kapasitor ini memiliki
bahan logam Tantalum pada Terminal anodanya(+). Kapasitor tantalum
dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitor elektrolit lainnya dan memiliki kapasitansi yang besar
walaupun dalam ukuran yang lebih kecil.
Pembacaan Kapasitor Tetap
1. Kapasitor dengan kode warna
Kapasitor dengan kode warna banyak ditemukan pada tahun
80an. Untuk masa sekarang, pabrikan sudah mengganti kode
warna ini dengan kode angka. Namun, untuk beberapa peralatan
elektronik kapasitor dengan kode warna ini masih tetap
digunakan.
18
Kapasitor dengan kode warna juga memiliki kode tegangan
operasinya. Hal ini juga didasarkan pada jenis kapasitor yang
bersangkutan.
Referensi penggunaan tegangan kapasitor :
- Tipe J : Kapasitor tantalum
- Tipe K : Kapasitor Mika
- Tipe L : Kapasitor Polyester
- Tipe M : Kapasitor Elektrolit 4 pita
- Tipe N : Kapasitor Elektrolit 3 pita
19
B=7
D = 0.1
T = ±10%
V = 250V (Polyester)
20
Selanjutnya, akan dipaparkan contoh kapasitor keramik.
Kapasitor ini umumnya hanya terdiri dari 3 karakter saja yang
berupa angka.
- Kapasitor Polar
Untuk kapasitor elektrolit, pada badan kapasitor sudah tertera
kapasitansi, tegangan dan suhu maksimal kapasitor. Berikut
akan dipaparkan parameter untuk kapasitor polar.
3. Fungsi Kapasitor
Berikut akan dipaparkan fungsi dari kapasitor dalam rangkaian
elektronika.
Sebagai penyimpan tegangan.
Sebagai konduktor arus AC
Sebagai isolator arus DC
Sebagai filter dalam rangakaian catu daya
Sebagai penggeser fasa pada arus AC
Sebagai pembangkit frekuensi
4. Pengujian dan Pembacaan Kapasitor
Pengujian Kapasitor
Untuk menguji apakah komponen kapasitor dalam kondisi yang baik,
kita dapat menggunakan multimeter analog dengan skala resistansi
(Ohm). Multimeter analog tidak dapat mengetahui secara pasti nilai
kapasitansi dari sebuah kapasitor, tetapi cukup bermanfaat untuk
mengetahui apakah kapasitor tersebut dalam kondisi baik atau rusak.
a. Atur posisi selektor ke Ω (Ohm) dengan skala x1k.
b. Discharge Kaki kapasitor.
c. Hubungkan Probe merah (positif) ke kaki Kapasitor Positif.
d. Hubungkan Probe hitam (negatif) ke kaki Kapasitor Negatif.
e. d Periksa pergerakan jarum pada display multimeter. Berikut
beberapa keadaan pada kapasitor:
- Kapasitor Baik : Jarum bergerak naik (kanan) dan kemudian
kembali lagi ke posisi 0
- Kapasitor Bocor : Jarum bergerak naik (kanan) kemudian
22
kembali lagi ke kiri namun tidak full ke posisi 0.
- Kapasitor Rusak : Jarum bergerak ke kanan namun tidak
kembali lagi / Jarum yang tidak bergerak ke kanan sama
sekali
Pembacaan Kapasitor
Untuk membaca kapasitor akan digunakan LCR meter.
1. Discharge kapasitor dengan menghubungkan kedua kaki kapasitor.
2. Letakkan kedua kaki kapasitor pada terminal 1 dan 2 atau 2 dan 3.
Lalu kunci terminal tersebut.
C. Induktor
Induktor merupakan komponen elektronika pasif yang menimbulkan medan
magnet ketika dialiri arus listrik. Induktor terdiri dari susunan lilitan kawat
yang membentuk sebuah kumparan. Kemampuan Induktor untuk
menyimpan energi magnet disebut dengan induktansi yang memiliki satuan
Henry (H). Namun, induktor yang biasa digunakan pada satuan
mH(milihenry) dan μH(mikroHenry). Nilai induktansi sebuah induktor
tergantung dari 4 faktor, diantaranya akan dipaparkan sebagai berikut.
- Jumlah Lilitan, Semakin banyak lilitan semakin tinggi induktansi .
- Diameter Induktor, semakin besar diameter semakin tinggi induktansi.
- Permeabilitas Inti, parameter yang tergantung dari bahan inti induktor
yang digunakan.
- Panjang induktor, semakin pendek induktor semakin tinggi induktansi
A. Jenis induktor
Secara umum induktor dibagi menjadi induktor tetap dan induktor
variabel.
Induktor ini juga tersedia pada kemasan SMD. Induktor yang banyak
diaplikasikan pada laptop dan hp. Induktor ini terbuat dari sebuah
silinder yang dililit dengan kawat dan ditutup dengan bahan ferit.
Induktor ini memiliki kelebiihan untuk mengurangi EMI dan noise.
25
Torroidal Core Inductor
Merupakan jenis induktor yang menggunakan inti ferrite yang berbentuk
lingkaran. Karakteristik jenis ini mirip seperti induktor dengan inti ferit,
namun memiliki kelebihan flux magnetik yang lebih tinggi. Induktor ini
sering diaplikasikan pada elektronika daya.
Axial inductor
Induktor ini terbuat dari ferit yang dibentuk seperti barbel. Induktor ini
memiliki kode yang sama seperti resistor. Dikarenakan bentuknya yang
kecil, induktor ini sering diaplikasikan untuk filter atau konverter dengan
daya kecil.
B. Fungsi Induktor
Fungsi induktor diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
bentuk medan magnet, menapis frekuensi tertentu, menahan arus AC,
meneruskan arus DC dan melipatgandakan tegangan. Pada umumnya
induktor diaplikasikan pada sistem berikut
Filter rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi
Transformator
Motor Listrik
Solenoid
Relay
Speaker
26
DC konverter
C. Pembacaan Induktor
Induktor yang memiliki label nilai biasanya adalah induktor SMD dan
induktor axial. Untuk induktor SMD label nilai terletak pada badan
induktor sedangkan untuk induktor axial dapat dibaca dengan kode yang
sama dengan resistor namun distandarkan dalam satuan μH. Berikut
akan dipaparkan pembacaan induktor dengan LCR meter.
1. Letakkan kadua kaki induktor pada terminal 1 dan 2/ 2 dan 3 /1 dan
3. Apabila kaki induktor tidak masuk ke terminal, dapat digunakan
kabel dengan jepit buaya.
27
Berikut rumus dari rangkaian seri resistor:
Dimana :
RTOTAL = Total nilai resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
- Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor paralel adalah sebuah rangakaian yang terdiri dari
2 bauh resistor atau lebih yang disusun secara berderet atau paralel.
Dimana :
RTOTAL = Total nilai resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Kapasitor
- Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel Kapasitor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
kapasitor atau lebih yang disusun secara berderet atau paralel.
28
Berikut rumus dari rangkaian paralel kapasitor:
Dimana :
CTOTAL = Total nilai kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
Cn = Kapasitor ke-n
- Rangkaian Seri
Rangkaian Seri Kapasitor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
kapasitor atau lebih yang disusun sejajar atau seri. Berbeda dengan
resistor yang saat seri memiliki rumus yang hanya dijumlah satu sama
lain, rangkaian ini memiliki rumus yang sama dengan rangkaian
paralel resistor.
Dimana :
CTOTAL = Total nilai resistor
C1 = Resistor ke-1
C2 = Resistor ke-2
C3 = Resistor ke-3
Cn = Resistor ke-n
Induktor
- Rangkaian Seri
Rangkaian seri induktor adalah sebuah rangkaian yang tersusun atas
2 induktor atau lebih yang disusun sejajar atau seri.
29
Berikut rumus dari rangkaian seri induktor:
Dimana :
LTOTAL = Total nilai Induktor
L1 = Induktor ke-1
L2 = Induktor ke-2
L3 = Induktor ke-3
Ln = Induktor ke-n
- Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel Induktor adalah rangkaian yang terdiri dari 2 buah
Induktor atau lebih yang disusun secara berderet atau paralel.
Dimana :
LTOTAL = Total nilai Induktor
L1 = Induktor ke-1
L2 = Induktor ke-2
L3 = Induktor ke-3
Ln = Induktor ke-n
30
bahan serta langkah identifikasi
3.1 Peralatan Kerja
- Avometer / multimeter
Avometer digunakan untuk mengukur Resistor. Sebagian avometer
dilengkapi sistem pengukuran kapasitor.
- RCL Meter
RCL Meter digunakan untuk mengukur resistor, kapasitor dan induktor
- Projectboard / Protoboard
Projectboard digunakan untuk meletakkan komponen agar mudah diukur
ketika menggunakan avometer.
- ATK
ATK merupakan alat yang berhubungan dengan kegiatan mencatat. ATK
pada program ini digunakan untuk mencatat ketika mengidentifikasi
komponen elektronika pasif. Berikut adalah daftar ATK yang digunakan.
Penggaris
Bolpoint
Buku tulis
31
3.2 Bahan
- Resistor
- Kapasitor
- Induktor
- Amplas
Terkadang kaki komponen yang lama akan mengalami korosi. Hal ini
akan sedikit mempengaruhi pembacaan dari komponen. Oleh karena itu
diperlukan amplas untuk menghilangkan korosi tersebut.
32
F. LANGKAH KERJA
Peralatan Kerja
Menyiapkan Bahan
1.3 Menyiapkan bahan berupa resistor, kapasitor,
induktor dan amplas
33
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif
35
Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pasif
Pembacaan Nilai Induktor 4.3 Baca Nilai Induktor menggunakan LCR Meter
menggunakan LCR Meter 1. Letakkan kadua kaki induktor pada terminal 1 dan
2/2 dan 3/1 dan 3. Apabila kaki induktor tidak
masuk ke terminal, dapat digunakan kabel dengan
jepit buaya.
2. Kunci terminal dan tekan tombol pada LCR meter
3. Apabila terminal yang digunakan adalah 1 dan 3,
akan tampil hasil pengukuran sebagai berikut.
37
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Aktivitas 1.2 :
Aktivitas 1.3 :
38
CEK LIST
MELAKSANAKAN PERSIAPAN PERAWATAN SISTEM REM
Keterangan symbol
√ = ada dan siap digunakan
X = Tidak ada
39
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
Membacar 2.3 :
Aktivitas 2.4:
40
Video Youtube 2.5 :
Pikirkan 2.6 :
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
41
Elemen Kompetensi 3
Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
Membaca 2.3 :
Aktivitas 2.4:
42
Video Youtube 2.5 :
Pikirkan 2.6 :
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
43
Elemen Kompetensi 4
Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
Membaca 2.3 :
Aktivitas 2.4:
44
Video Youtube 2.5 :
Pikirkan 2.6 :
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
H. LAMPIRAN
45
KAMUS ISTILAH
noise Gangguan
46
REFERENSI
47
UNIT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berkaitan dengan dasar-dasar komponen pasif
dalam rangkaian elektronika.
48
1.2 Identifikasi dilakukan dengan peralatan ukur berupa
multimeter dan LCR meter.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Multimeter
2.1.2 Kaca pembesar
2.1.3 Tang set
2.1.4 Protoboard
2.1.5 LCR meter
2.1.6 Power supply
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Komponen resistor
2.2.2 Komponen kapasitor
2.2.3 Komponen induktor
2.2.4 Kabel jumper
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Dalam pelaksanaannya, peserta/asesi harus dilengkapi dengan
peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan serta fasilitas asesmen
yang dibutuhkan serta dilakukan pada tempat kerja/TUK yang
aman.
1.2 Perencanaan dan proses asesmen ditetapkan dan disepakati
bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
49
konteks asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta, sumber daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal
asesmen.
1.3 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi
kombinasi metode tes lisan, tes tertulis,
observasi - tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi
bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melakukan identifikasi komponen elektronika
pasif yang disertai dengan kecermatan dalam menggunakan alat
ukur dan teknik ukur yang tepat dalam proses
50
NAMA PENYUSUN
51