12
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling dasar
dan mendasari cabang-cabang ilmu lain. Itu sebabnya ilmu fisika banyak
diterapkan dalam konsep ilmu-ilmu yang lain. Fisika sendiri merupakan ilmu
eksperimental yang digunakan untuk menemukan pola dan prinsip yang
menghubungkan fenomena alam. Pola dari hubungan teori inilah yang disebut
sebagai teori fisika. Dalam perkembangannya teori fisika sangat membutuhkan
kreativitas disetiap tahap perkembangannya, salah satunya dalam bidang
elektronika dasar. Rangkaian elektronik adalah susunan dari komponen
elektronika yang mempelajari ilmu tentang listrik arus lemah yang dijalankan
dengan mengontrol aliran atau juga muatan listrik seperti komputer dan fungsi
kelistrikan lainnya.
Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian
elektronika. Elektronika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang pengendalian arus listrik yang dengan cara mengontrol aliran elektron.
Agar dapat merangkai rangkaian listrik dengan mudah dan tanpa biaya yang
mahal digunakan salah satu software yaitu EWB. Electronics Workbench
(EWB) adalah software komputer elektronika yang digunakan untuk simulasi
rangkaian baik rangkaian analog maupun digital. Dalam penggunaan Software
EWB 5.12 sangat memudahkan urusan manusia dalam menyiapkan rangkaian
sebelum dibuat secara permanen agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat
rangkaian secara permanen.
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Suraya (2014), mengatakan bahwa
keuntungan menggunakan EWB dalam melakukan simulasi rangkaian
elektronika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rosyanti dan Sulistiyo
31
(2013) menyatakan bahwa kurangnya alat-alat dalam laboratorium khususnya
dalam percobaan rangkaian listrik, dapat diatasi dengan menggunakan media
simulasi karena terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa pada kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran EWB dan Circuit Maker
dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol tanpa pemberian media
Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka dilakukan percobaan
desain rangkaian elektronika dengan software EWB 5.12 guna memahami cara
kerja Electronic Workbench 5.12 dan meningkatkan keterampilan menggunakan
software Electronic Workbench dalam mendesain rangkaian dasar elektronika
berupa rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian seri-paralel.
2. Tujuan Praktikum
32
B. LANDASAN TEORI
Source
Basic
33
Diodes
Transistors
Analog
34
Digital
Mix
Logic Gates
35
Indicators
Instruments
36
Rangkaian seri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke
catu daya lewat suatu rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik dimana
input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit
kabel penghubung).
Pada Gambar 3.11 R1, R2 dan R3 tersusun secara seri didapat pengganti
ke tiga penghambat ini menjadi sebuah penghambat saja misalkan disebut R3.
Sedemikian rupa sehingga kuat arus (I) dan beda potensial VAB tidak berubah
besarnya.
Rs = R1 + R2 + R3 ................................................................................. (3.1)
(Puspita, 2010)
Rangkaian paralel merupakan rangkaian resistansinya tersusun secara
berderet atau membentuk paralel sama seperti rangkaian seri. Rangkain paralel
dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Rumus dari
rangkaian paralel resistor yaitu.
1 1 1 1 1
.... ............................................................ (3.2)
Rtotal R1 R2 R3 Rn
(Isnaini, 2013)
37
C. METODE PRAKTIKUM
2. Prosedur Kerja
38
e. Mengedit komponen tadi sehingga menjadi rangkaian seri dan rangkaian
seri-paralel seperti pada Gambar 3.13 sampai Gambar 3.15 berikut.
f. Jika ingin mengubah nilai resistor, klik kanan pada resistor lalu klik pada
components properties. Setelah ini memilih resistansi, selanjutnya
mengubah nilai resistor dan klik ok.
g. Setelah rangkaian selesai dibuat, klik tombol saklar yang terdapat pada
sudut kanan atas layar editor EWB 5.12
h. Menyimpan file yang telah diedit dengan menggunakan CTRL + S pada
keyboard
39
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Data Pengamatan
40
Gambar 3.18 Desain Rangkaian Seri-Paralel
dengan Menggunakan Software
EWB 5.12
b. Analisis Data
41
b) Rangkaian Paralel
1 1 1 1
R p R1 R2 R3
1 1 1 1
Rp 4 2 6
1 11
R p 12
1 12
R p 11
R p 1,09
V
I1
R1
12 V
4
3A
V
I2
R2
12 V
2
6A
V
I3
R3
12 V
6
2A
V
I tot
Rtot
12 V
1,09
11 A
42
c) Rangkaian Seri-Paralel
R R
Rtot 1 2 R3
R1 R2
4 2
Rtot 6
4 2
8
Rtot 6
6
Rtot 7,33
Sehingga besar kuat arusnya
Vs
I tot
Rtot
12 V
I tot
7,33
I tot 1,64 V
43
b) Rangkaian Paralel
V1 I 1 R1
(3 A) (4 )
12 V
V2 I 2 R2
(6 A) (2 )
12 V
V3 I 3 R3
(2 A)(6 )
12 V
c) Rangkaian Seri-Paralel
Untuk besar tegangan pada R1\
V1 I 1 R1
V1 2,101 A 4
V1 8,414 V
Untuk besar tegangan pada R2
V2 I 2 R2
V2 1,638 A 2
V2 3,276 V
Untuk besar tegangan R3
V3 I 1 R3
V3 0,5454 A 6
V3 3,2727 V
2. Pembahasan
44
dioperasikan atau perlu dimodifikasi. Dengan demikian penggunaan Software
Elektronic Workbench juga berguna dalam mengatasi kegagalan-kegagalan dalam
perancangan alat atau rangkaian elektronik tersebut dibuat secara permanen.
Rangkaian dapat digunakan atau dibuat pada layar editor dan dapat dioperasikan
langsung, kegagalan dalam perancangan dapat diatasi dengan mengubah nilai-nilai
komponen sesuai dengan hasil yang diharapkan .
Percobaan desain rangkaian Elektronik dengan software Elektronic
Worckbench 5.12 dilakukan tiga kali percobaan yaitu pada rangkaian seri,
rangkaian paralel dan rangkaian seri-paralel. Pada desain rangkaian seri dengan
menggunakan Software Electronic Workbench 5.12 memiliki nilai R1 yaitu 4 ,
R2 yaitu 2 dan R3 yaitu 6 , dengan tegangan 12 Volt, diperoleh besar kuat
arusnya 1 A untuk semua resistor. Kemudian desain rangkaian seri dengan
menggunakan Software Elektronic Workbench 5.12 memiliki nilai R1 yaitu 4 ,
R2 yaitu 2 dan R3 yaitu 6 dengan tegangan 12 Volt, diperoleh besar kuat arus
secara berturut-turut 3 A, 6 A dan 2 A. Selanjutnya desain rangkaian seri-paralel
dengan menggunakan Software Elektronic Workbench nilai R1 yaitu 4 , R2 yaitu
2 , dan R3 yaitu 6 dengan tegangan 12 Volt, pada rangkaian seri-paralel
dengan sebelum menentukan besar kuat arus terlebih dahulu menentukan Rtotal
sehingga Rtotal sebesar 7,33 dan nilai besar kuat arus diperoleh adalah 1,64 A.
Dari data tersebut dilihat bahwa pada rangkaian seri memiliki besar kuat arus yang
sama, kemudian pada rangkaian paralel memiliki besar nilai kuat arus yang
berbeda-beda dan pada desain rangkaian seri-paralel memiliki nilai kuat arus yang
berbeda-beda disetiap resistornya. Hal ini terjadi dikarenakan arus yang mengalir
pada R3 dan R2 disusun paralel sehingga arusnya terbagi, sedangkan arus yang
mengalir pada R3 tidak. Hal ini situasi dengan teori dimana besar kuat arus pada
rangkaian seri ialah sama pada setiap resistornya sedangkan pada rangkaian paralel
besar kuat arus yang diperoleh ialah jumlah dari besar kuat arus setiap resistornya.
45
Besar tegangan yang diperoleh pada desain rangkaian seri dengan
menggunakan Software Elektronic Workbench 5.12 memiliki nilai tegangan yang
berbeda pada setiap resistor. Untuk resistor 1 nilai tegangan sebesar 4 Volt, pada
resistor 2 sebesar 2 Volt dan resistor 3 sebesar 6 Volt. Kemudian untuk desain
rangkaian paralel dengan menggunakan Software Elektronic Workbench 5.12
memiliki nilai tegangan yang sama untuk setiap resistor sebesar 12 Volt.
Sedangkan pada desain rangkaian seri-paralel dengan menggunakan Software
Elektronic Workbench memiliki nilai tegangan yang sama pada resistor 2 dan
resistor 3 dimana disusun secara paralel sebesar 3,27 Volt. Selanjutnya untuk
resistor 1 memiliki tegangan yang berbeda sebesar 8,414 Volt, dimana disusun
secara seri akan berbeda. Hal ini dapat terjadi dikarenakan tegangan yang mengalir
pada hambatan yang dirangkai adalah sama, sedangkan tegangan yang mengalir
pada hambatan secara seri akan berbeda. Hal ini sesuai dengan teori dimana pada
rangkaian seri adalah jumlah dari tegangan tiap resistor. Sedangkan pada
rangkaian paralel yang diperoleh sama dari tiap resistor.
46